Dokumen tersebut membahas konsep pengembangan kawasan agropolitan dan minapolitan, termasuk strategi, tujuan, dan studi kasus pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Madiun dan konsep pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Lampung Selatan."
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
PENGEMBANGAN KAWASAN DAN WILAYAH STRATEGI AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN.pdf
1. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
Perencanaan Wilayah
PW201423A2223
KELOMPOK 8A
Pengembangan Kawasan dan
Wilayah Strategis Agropolitan dan
Minapolitan
2. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
ANGGOTA
Kelompok
Amin B
08201005
Difa Oktavia P
08201021
M. Fachrurrozy Husda
08201043
Miftahul Kintia
08201049
Muhammad Qoirul P
08201059
3. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
OUTLINE
OUTLINE
Pendahuluan Study Kasus
Review Materi
4. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
PEDAHULUAN
PENDAHULUAN
5. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
Pendahuluan
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi dan kekayaan alam
yang berlimpah, di mana membentang dari sabang sampai merauke dengan
panjang 3.977 mil di antara Samudera Indonesia. Dalam segi pembangunan
berdasarkan fakta tersebut pemerintah gencar mengembangkan kawasan
metropolitan dan kawasan agropolitan. Pengembangan kawasan minapolitan
yang dimaksud adalah mendorong percepatan pengembangan wilayah
dengan kegiatan perikanan sebagai kegiatan utama dalam meningkatkan
pendapatan kesejahteraan masyarakat yang dirancang dan dilaksanakan
dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk
mendoronhgberkmbangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,
berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi yang digerakkan oleh
masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah. Pengembangan kawasan
agropolitan merupakan salah satu pengembangan yang dapat dijadikan
alternatif solusi dalam pengembangan kawasan perdesaan tanpa melupakan
kawasan perkotaan, di mana kawasan yang memiliki potensi di bidang
pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan budidaya.
6. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
Tujuan
Tujuan
1
2
Mengetahui bagaimana pengembangan kawasan dan konsep wilayah
strategis Agropolitan dan Minapolitan.
Mengetahui isu serta analisa persoalan pada pengembangan kawasan wilayah
strategis Agropolitan dan Minapolitan.
7. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
REVIEW MATERI
REVIEW MATERI
8. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
Pengembangan Kawasan
Pengembangan Kawasan
Pengembangan kawasan dapat dirumuskan
sebagai rangkaian upaya untuk mewujudkan
keterpaduan dalam penggunaan berbagai
sumberdaya, merekatkan dan menyeimbangkan
pembangunan nasional dan kesatuan wilayah
nasional, meningkatkan keserasian antar kawasan,
keterpaduan antar sektor pembangunan melalui
proses penataan ruang dalam rangka pencapaian
tujuan pembangunan yang berkelanjutan dalam
wadah NKRI.
9. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
Agropolitan
Konsep Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
Konsep Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
Konsep kawasan Agropolitan merupakan konsep kawasan yang dikenalkan oleh Friedman dan Douglas
(1975). Konsep ini ditawarkan atas pengalaman kegagalan pengembangan sektor industri yang terjadi
dialami oleh negara-negara berkembang di Asia.
Konsep agropolitan ini sebagai distrik-distrik agropolitan yang merupakan kawasan
pertanian pedesaan dengan kepadatan penduduk rata-rata 200 jiwa/km2. Kawasan
agropolitan sendiri terdiri atas kota-kota tani berpenduduk 10.000-25.000 jiwa. Luas
wilayahnya dibatasi dengan radius sejauh 5 sampai 10 km sehingga menghasilkan
jumlah penduduk total antara 50.000-150.000 jiwa yang mayoritas bekerja di sektor
pertanian. Konsep agropolitan yang disampaikan oleh Friedman tidak membedakan
secara spesifik antara pertanian modern maupun konvensional dan menyebutkan
setiap distrik sebagai satuan tunggal yang terintegrasi.
10. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
Minapolitan
Konsep minapolitan ini diuraikan sebagai kota perikanan berbasis pada
pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan wilayah melalui pendekatan dan
sistem manajemen kawasan yang terintegrasi, efisien, berkualitas dan berakselerasi
tinggi. Secara konseptual, minapolitan memiliki dua unsur utama, yakni
Minapolitan sebagai konsep pembangunan sektor
kelautan dan perikanan berbasisi wilayah
Minapolitan sebagai kawasan ekonomi unggulan dengan produk
kelautan dan perikanan sebagai komoditas utamanya
11. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
Isu dan Analisa Persoalan Perencanaan
Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
Isu dan Analisa Persoalan Perencanaan
Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
Dalam Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan yang ditulis oleh Agus Tri Basuki mengatakan
bahwasannya dalam mengembangkan kawasan agropolitan serta minapolitan ada beberapa
analisis yang digunakan, yaitu:
Anailis Kondisi Fisik Dasar
Tata Guna dan Kesesuaian Lahan
Analisis Komoditas Unggulan
Analisis Kesesuaian Agribisnis
dan Minabisnis
Analisis Penerapan Teknologi
Analisis Kependudukan
Analisis Fungsi-Fungsi Kawasan
Analisis Ekonomi
Analisis SWOT
12. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
1 Agropolitan
Strategi pengembangan kawasan agropolitan merupakan salah satu upaya
dalam mempercepat pembangunan wilayah pedesaan dan pertanian, dimana
kota menjadi pusat kawasan dengan ketersedian sumber dayanya, tumbuh dan
berkembang mengakses, melayani, mendorong dan menghela usaha agribisnis di
desa- desa kawasan dan sekitarnya (hinterland).
Pada dasarnya pengembangan kawasan agropolitan merupakan pembangunan
ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis yang dirancang dan
dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk
mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,
berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi yang digerakkan oleh
masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah (Buletin Cipta Karya, 2009).
Strategi Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
Strategi Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
13. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
Dapat meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya petani di kawasan
agropolitan.
Dapat menumbuhkan iklim usaha yang mendorong perkembangan usaha
masyarakat petani
Dapat membuat perencanaan untuk pengembangan kawasan agropolitan
Tujuan Pengembangan Kawasan Agropolitan
a. Jangka Panjang
b Jangka Menengah
c. Jangka Pendek
Investasi Dalam Bidang Agro Industri
Promosi Produk Unggulan
Pengelolaan Agrikultur dan Industri yang
Berkesinambungan
Syarat Konsep Pengembangan Kawasan
Agropolitan
14. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
2 Minapolitan
Pengembangan kawasan minapolitan merupakan salah satu konsep pengembangan wilayah
dengan mengembangkan kawasan pedesaan menuju kawasan kota-kota kecil yang berbasis
perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan.
Meningkatkan kemampuan ekonomi
masyarakat skala mikro dan kecil
Meningkatkan jumlah dan kualitas usaha
skala menengah ke atas sehingga dapat
berdaya saing yang tinggi .
Meningkatkan sektor kelautan dan
perikanan menjadi penggerak ekonomi
regional dan nasional.
Tujuan Pengembangan Kawasan Minapolitan
Memiliki subsistem sumber daya dan Tata
Ruang termasuk teknologi
Memiliki subsistem masyarakat dan bisnis
Mempunyai subsistem kelembagaan
Memiliki Subsistem kebijakan
Mempunyai subsistem infrastruktur
Aspek Dasar Kawasan Minapolitan
15. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
STUDI KASUS
STUDI KASUS
16. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
1 Pengembangan Kawasan Agropolitan Gedangsari
dengan Model Corporate Farming Kabupaten Madiun
Untuk mempertahankan keberadaan sektor pertanian umumnya di Jawa Timur dan di Kabupaten Madiun khususnya dinilai sangat strategis,
bukan hanya untuk memasok produksi pangan, tetapi juga untuk menghidupi ribuan bahkan jutaan petani miskin. Oleh karena itu diperlukan
upaya untuk membangun sosok agribisnis yang mampu bersaing dalam era perdagangan bebas MEA. Salah satu upaya strategis untuk
membangun konsolidasi usahatani adalah pengembangan kelembagaan atau organisasi petani.
Dalam mendukung kinerja Kawasan Agropolitan Gedangsari, lahan merupakan sumberdaya yang sangat penting karena menentukan daya
dukungnya. Identifikasi potensi komoditi agrokompleks masing-masing kecamatan Kawasan Agropolitan Gedangsari dimaksudkan agar
agribisnis yang dikembangkan mampu tumbuh kembang menjadi motor penggerak sekaligus trigger perekonomian kawasan. Analisis
penetapan potensi komoditas tiap sektor dan sub sektor pertanian ditujukan untuk mengetahui kemampuan produksi baik potensial maupun
aktual setiap jenis komoditi di Kawasan Agropolitan Gedangsari.
Peningkatan Produktivitas Agribisnis dan Daya Saing Produk
Peningkatan kapasitas dan kemampuan pelaku agribisnis untuk menghimpun sumber daya dalam rangka meningkatkan posisi tawarnya.
Penguatan Keterkaitan Struktural Agribisnis, baik Internal maupun Eksternal dengan sektor lain (Integrasi vertikal dan Integrasi horizontal)
Penguatan dukungan atas kebijakan makro dan mikro ekonomi
Berdasarkan uraian di atas maka secara umum dapat dirumuskan beberapa strategi kebijakan dalam pengembangan melalui agribisnis dan
agroindustri korporasi pertanian (CF) berbasis produk primer agrokomplek KAG:
17. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
2
Konsep Pengembangan Kawasan Minapolitan Ketapang
Kabupaten Lampung Selatan
Dalam Keputusan Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan Provinsi Lampung sebagai salah satu kawasan minapolitan dengan 7
Kabupaten/Kota yang berpotensi dikembangkan sebagai kawasan minapolitan karena keunikannya dan sesuai dengan ciri-ciri minapolitan
serta didukung oleh Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung 2009-2029 dalam Kawasan Strategis Provinsi. Salah satu Kabupaten yang
berpotensi untuk di kembangkan menjadi kawasan minapolitan adalah Kabupaten Lampung Selatan dimana berdasarkan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung Selatan 2011-2031, Kawasan minapolitan akan terpusat pada Kecamatan Ketapang yang termasuk dalam
program Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp).
Kecamatan Ketapang dalam rencana kegiatan Minapolitan akan berfungsi sebagai pusat utama, dan beberapa kecamatan sentra penghasil
lainnya seperti Kecamatan Sragi, Palas, Penengahan, Kalianda, Sidomulyo, Candipuro dan Kecamatan Bakauheni sebagai kawasan
penyangga. Model pengembangan Kawasan Minapolitan Ketapang dibangun dengan konsep Mixed use Development yang diarahkan pada
kegiatan budidaya, penangkapan ikan, industri pengolahan dan pemasaran produk.
Kecamatan ini diharapkan bukan hanya dapat berfungsi sebagai penyuplai komoditas perikanan, tetapi juga diharapkan mampu menjadi
kawasan pengolahan, penyimpanan serta penjualan. Oleh sebab itu Desa Ketapang dalam rencana kegiatan minapolitan akan berfungsi
sebagai pusat utama, dan beberapa kecamatan sentra penghasil lainnya seperti Desa Pematang Pasir, Desa Sumbernadi dan Desa
Tridharmayoga sebagai kawasan penyangga.
18. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
Kesimpulan
Kesimpulan
Konsep kawasan Agropolitan merupakan konsep kawasan yang dikenalkan oleh Friedman dan Douglas (1975). Dalam
pengembangan kawasan agropolitan terdapat 3 hal penting yang menjadi syarat agar konsep suatu pengembangan
kawasan dapat terwujudkan, terdiri dari investasi dalam bidang agro industri, promosi produk unggulan, dan
pengelolaan agrikultur dan industri yang berkesinambungan. Adapun tujuan dari pengembangan kawasan agropolitan
antara lain dari jangka panjang (dapat meningkatkan pendapat dan masyarakat khususnya petani di kawasan
agropolitan), jangka menengah (Menumbuhkembangkan kelembagaan usaha petani on/of farm yang efektif, efisien, dan
berdaya saing dan Menumbuhkan iklim usaha yang mendorong perkembangan usaha masyarakat petani), dan jangka
pendek (Menetapkan lokasi yang memenuhi persyaratan sebagai pusat dan wilayah pendukung kawasan agropolitan
dan membuat perencanaan bagi pengembangan kawasan agropolitan)
Pengembangan kawasan minapolitan merupakan salah satu konsep pengembangan wilayah dengan mengembangkan
kawasan pedesaan menuju kawasan kota-kota kecil yang berbasis perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat pedesaan. Konsep minapolitan dikembangkan melalui peningkatan efisiensi dan optimalisasi
keunggulan komparatif dan kompetitif daerah berdasarkan eksistensi kegiatan pra produksi, produksi, pengolahan,
pemasaran dan jasa pendukung lain dengan dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. tujuan diantaranya
Meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat skala mikro dan kecil, meningkatkan jumlah dan kualitas usaha skala
menengah ke atas sehingga dapat berdaya saing yang tinggi, dan meningkatkan sektor kelautan dan perikanan
menjadi penggerak ekonomi regional dan nasional.
1.
2.
19. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
2022
THANK YOU
Pengembangan Kawasan dan Wilayah Strategi Agropolitan dan Minapolitan