SlideShare a Scribd company logo
Pertemuan 8
Mesin Listrik
Pendahuluan
Pengaturan arus dan daya merupakan bagian dari
pengaturan pemakaian energi yang dikonsumsi oleh
motor listrik.
Hal yang utama dalam pemakaian motor induksi yaitu
keadaan start, keadaan berjalan/running (bergantung
pada beban dan tegangan) dan pengereman
bergantung pada metoda pengereman dan lamanya
pengereman).
Start Motor
 Hal utama pada start motor adalah arus mula. Arus
start akan bergantung pada besar tegangan masuk ke
stator, frekuensi tegangan sumber.
 Cara membatasi/mereduksi arus start motor yaitu:
1. Melalui penggunaan tahanan/induktor seri dengan
kumparan stator
2. Melalui pengaturan tegangan masuk ke stator motor
3. Melalui start dengan saklar Y - Δ
 Hard start = start motor pada tegangan nominal (tegangan penuh)
 Medium start = kondisi start menengah dimana arus mencapai 3-5 kali harga arus
beban penuh.
 Low start = start rendah dimana arus mencapai 1-3 kali harga arus beban penuh ini
bisa dicapai dengan cara memperkecil tegangan masukan dengan ototrafo/induktor
seri/tahanan depan
 Soft start = start lunak, dimana arus bisa lebih kecil dari arus beban penuh atau
bahkan dari nol dan naik secara bertahap hingga pada harga arus normalnya.
Pengaturan Energi Start dengan Memperkecil
Tegangan Masuk
Dengan memperkecil tegangan masuk pada stator akan menghasilkan arus
start lebih kecil. Berikut karakteristik arus-waktu pada start motor dengan
tegangan yang berbeda.
Pada start motor dengan tegangan nominal akan mengalami arus awal yang
sangat tinggi
Secara umum torsi mula yang dibutuhkan oleh motor pada saat start mempunyai bentuk
persamaan:
Besar energi saat start akan bergantung pada lamanya waktu start motor dengan persamaan:
 Perhitungan energi berdasarkan gambar karakteristik yaitu melalui perhitungan luas area yang
dibatasi oleh masing-masing fungsi kurva dan waktu start kemudian dikalikan dengan tegangan
operasi sebagai berikut:
1. Untuk kategori 1, jika kurva arus turun secara linear (garis lurus), luas trapesium 1 adalah:
2. Untuk kategori 2, jika kurva arus turun secara linear (garis lurus), luas trapesium 2 adalah:
3. Untuk kategori 3, jika kurva arus turun secara linear (garis lurus), luas trapesium 3
adalah:
4. Untuk kategori 4, yaitu soft start, jika arus naik secara linear, maka luas segitiga adalah:
Pengaturan Start Motor dengan
Induktor Seri
Besar arus start yang mungkin terjadi akan bergantung pada besar induktansi/reaktansi dari
induktor tersebut, semakin besar nilai induktasinya maka arus start akan semakin kecil namun
tetap mempertimbangkan torsi start yang rendah.
Secara pendekatan arus start dengan menggunakan induktor seri adalah:
Pengaturan Energi pada Keadaan
Motor sedang Berjalan
a. Operasi pada tegangan kerja minimum sesuai dengan
keadaan beban pengaturannya dapat dilakukan melalui
ototrafo/phasecontroller
b. Transkonfigurasi kumparan Δ – Y yang khusus bagi
motor kumparan Δ, dengan pengubahannya boleh
dilakukan hanya sampai pada kondisi maksimum harga
beban penuhnya dalam keadaan terhubung Y.
c. Induktor variabel atau dengan kombinasi antara induktor
dan phasecontroller
d. Teknik inverter modulasi lebar pulsa
Kurva Arus dan Diagram Vektor
Kurva Arus terhadap Tegangan, Motor dan
Beban Linier dengan Garis Lurus
a. Pada kondisi beban penuh
Daya yang diserap adalah
b. Pada kondisi beban sedang
c. Pada kondisi beban sedang
Energi yang digunakan adalah
Daya yang direduksi sebesar:
Rumus
Artinya bahwa penghematan terjadi dengan nilai cukup berarti yaitu lebih baik mengoperasikan motor pada
tegangan minimumnya untuk setiap kondisi pembebanannya.
Metoda Transfigurasi Delta-Bintang (Δ – Y)
Tegangan yang terjadi pada setiap kumparan terhubung Δ adalah tegangan antar fasa VL-L (tegangan line to
line). Arus yang melalui setiap kumparan adalah
Arus line adalah
Daya tiga fasa yang dihasilkan oleh motor ketika terhubung secara Δ adalah
Arus pada setiap kumparan fasanya sama dengan arus linenya yaitu
Daya yang dihasilkan oleh motor ketika terhubung secara Y dalam nilai perfasa adalah
Dalam nilai 3 fasa adalah
Perbandingan dari daya dalam ke dua konfigurasi adalah
Torsi untuk memutar motor
Torsi sebanding tegangan V1 dan arus masuk I
Daya aktif yang dipergunakan dalam kondisi operasi bintang adalah
Daya dalam kondisi operasi delta adalah
Perbandingan daya dari kedua keadaan itu adalah
Pengaturan dengan Induktor dan Phasecontroller
 Dalam teknik ini, kerja pengaturan aliran daya adalah lewat pengaturan
tegagan yang dilakukan oleh saklar semikonduktor misalnya triac atau SCR
dan inductor variable dengan sensor arus berupa transformator arus yang
dipasang pada salah satu line fasa atau pada ketiga line fasanya (untuk
sistem 3 fasa)
 Pengaturan daya oleh pengubahan tegangan kerja dalam hal ini tegangan
kerja minimum motor. Saklar triac dan induktor bekerja secara bersama
mengalirkan daya ke motor dan dikontrol oleh rangkaian kendali pulsa
trigger untuk mengatur penyalaan triac/kontaktor penghubung induktor.
 Sensor arus (CT) akan mendeteksi besar arus dan akan memberikan
informasi kondisi pembebanan dan sekaligus mengatur kerja kendali pulsa
trigger. Pada keadaan motor tanpa beban arus line berharga paling kecil dan
CT akan memberikan informasi kepada rangkaian kontrol mengatur sudut
penyalaan triac menjadi lebih besar sehingga triac mengatur tegangan kerja
minimum pada kondisi tanpa beban.
 Pada keadaan beban motor mulai bertambah, CT akan memberikan
informasi arus pada kondisi pembebanan ini yang selanjutnya triac akan
mengatur tegangan yang masuk ke motor sehingga motor bekerja pada
tegangan minimum yang sesuai dengan kondisi pembebanan ini.
 Demikian seterusnya sampai pada kondisi beban penuh, lalu kembali ke
kondisi awal dan seterusnya. Dalam rangkaian digunakan induktor (reaktor)
sehingga filter arus untuk memberikan performance yang lebih baik ke pada
motor yang mana arusnya mengalami distorsi oleh karena penggunaan
teknik Phasecontroller dengan menggunakan triac.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Komponen dalam litar kawalan
Komponen dalam litar kawalanKomponen dalam litar kawalan
Komponen dalam litar kawalan
Peterus Balan
 
Instalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasaInstalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasa
Indra S Wahyudi
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikSyahrul Ramazan
 
auto-transformer
auto-transformerauto-transformer
auto-transformer
Aji Dimas
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
Novia Putri
 
Tranformator Tenaga
Tranformator Tenaga Tranformator Tenaga
Tranformator Tenaga Yudie Saputra
 
Pengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara BerurutanPengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Edyan Noveri
 
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1jajakustija
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
Andri Ebo
 
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
derrydwipermata
 
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlsImprovement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlssuparman unkhair
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)
Hikmah Fatwa Nurodin
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
Melanda Kucing
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Generator ac (rev)
Generator ac (rev)Generator ac (rev)
Generator ac (rev)
Imam Nugroho
 

What's hot (20)

Lab 5 star delta
Lab 5 star deltaLab 5 star delta
Lab 5 star delta
 
Komponen dalam litar kawalan
Komponen dalam litar kawalanKomponen dalam litar kawalan
Komponen dalam litar kawalan
 
Instalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasaInstalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasa
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
 
auto-transformer
auto-transformerauto-transformer
auto-transformer
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
 
Tranformator Tenaga
Tranformator Tenaga Tranformator Tenaga
Tranformator Tenaga
 
Pengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara BerurutanPengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara Berurutan
 
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
 
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlsImprovement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Generator ac (rev)
Generator ac (rev)Generator ac (rev)
Generator ac (rev)
 

Similar to Pengaturan pemakaian energi pada motor listrik

IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
PT. PLN (Persero)
 
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053PT. PLN (Persero)
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkron
Novia Putri
 
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptxMakalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Devaldiferdiansyah
 
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2
AdiraSalsabila1
 
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2.pptxTeknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2.pptx
AdiraSalsabila1
 
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
aminsmk
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
Novia Putri
 
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptxME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
HarriPurnomo2
 
Tugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelTugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralel
hanung hermawan
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Umum generator
Umum generatorUmum generator
Umum generator
sihotangbernad
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Muhammad Kennedy Ginting
 
KKP_PPT.pptx
KKP_PPT.pptxKKP_PPT.pptx
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsimotor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
p41202300073
 
Upload3
Upload3Upload3

Similar to Pengaturan pemakaian energi pada motor listrik (20)

IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
 
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
 
Charging system ruri
Charging system ruriCharging system ruri
Charging system ruri
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkron
 
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptxMakalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
 
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2
 
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2.pptxTeknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Motor Arus Searah_Kelompok 2.pptx
 
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptxME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
 
Tugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelTugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralel
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Umum generator
Umum generatorUmum generator
Umum generator
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
 
Starter
Starter Starter
Starter
 
KKP_PPT.pptx
KKP_PPT.pptxKKP_PPT.pptx
KKP_PPT.pptx
 
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsimotor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
 
Upload3
Upload3Upload3
Upload3
 
Ml2 f001626
Ml2 f001626Ml2 f001626
Ml2 f001626
 

More from Novia Putri

Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Novia Putri
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
Novia Putri
 
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikPert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Novia Putri
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
Novia Putri
 
Thevenin Norton Circuit
Thevenin Norton CircuitThevenin Norton Circuit
Thevenin Norton Circuit
Novia Putri
 
1st order transient circuit
1st order transient circuit1st order transient circuit
1st order transient circuit
Novia Putri
 
Interconnection power system
Interconnection power systemInterconnection power system
Interconnection power system
Novia Putri
 
Insulation testin pert. 15
Insulation testin pert. 15Insulation testin pert. 15
Insulation testin pert. 15
Novia Putri
 
Power factor pert. 14
Power factor pert. 14Power factor pert. 14
Power factor pert. 14
Novia Putri
 
Capacitor high voltage pert. 13
Capacitor high voltage pert. 13Capacitor high voltage pert. 13
Capacitor high voltage pert. 13
Novia Putri
 
Isolator and bushing
Isolator and bushingIsolator and bushing
Isolator and bushing
Novia Putri
 
Trafo arus
Trafo arusTrafo arus
Trafo arus
Novia Putri
 
Trafo tegangan
Trafo teganganTrafo tegangan
Trafo tegangan
Novia Putri
 
Disconneting switch pert. 7
Disconneting switch pert. 7Disconneting switch pert. 7
Disconneting switch pert. 7
Novia Putri
 
Over voltage protection pert. 6
Over voltage protection pert. 6Over voltage protection pert. 6
Over voltage protection pert. 6
Novia Putri
 
Conductor pert. 4
Conductor pert. 4Conductor pert. 4
Conductor pert. 4
Novia Putri
 
Circuit breaker pert. 3
Circuit breaker pert. 3Circuit breaker pert. 3
Circuit breaker pert. 3
Novia Putri
 
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1
Novia Putri
 
Slide pertemuan 15
Slide pertemuan 15Slide pertemuan 15
Slide pertemuan 15
Novia Putri
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14
Novia Putri
 

More from Novia Putri (20)

Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikPert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Thevenin Norton Circuit
Thevenin Norton CircuitThevenin Norton Circuit
Thevenin Norton Circuit
 
1st order transient circuit
1st order transient circuit1st order transient circuit
1st order transient circuit
 
Interconnection power system
Interconnection power systemInterconnection power system
Interconnection power system
 
Insulation testin pert. 15
Insulation testin pert. 15Insulation testin pert. 15
Insulation testin pert. 15
 
Power factor pert. 14
Power factor pert. 14Power factor pert. 14
Power factor pert. 14
 
Capacitor high voltage pert. 13
Capacitor high voltage pert. 13Capacitor high voltage pert. 13
Capacitor high voltage pert. 13
 
Isolator and bushing
Isolator and bushingIsolator and bushing
Isolator and bushing
 
Trafo arus
Trafo arusTrafo arus
Trafo arus
 
Trafo tegangan
Trafo teganganTrafo tegangan
Trafo tegangan
 
Disconneting switch pert. 7
Disconneting switch pert. 7Disconneting switch pert. 7
Disconneting switch pert. 7
 
Over voltage protection pert. 6
Over voltage protection pert. 6Over voltage protection pert. 6
Over voltage protection pert. 6
 
Conductor pert. 4
Conductor pert. 4Conductor pert. 4
Conductor pert. 4
 
Circuit breaker pert. 3
Circuit breaker pert. 3Circuit breaker pert. 3
Circuit breaker pert. 3
 
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1
 
Slide pertemuan 15
Slide pertemuan 15Slide pertemuan 15
Slide pertemuan 15
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14
 

Pengaturan pemakaian energi pada motor listrik

  • 2. Pendahuluan Pengaturan arus dan daya merupakan bagian dari pengaturan pemakaian energi yang dikonsumsi oleh motor listrik. Hal yang utama dalam pemakaian motor induksi yaitu keadaan start, keadaan berjalan/running (bergantung pada beban dan tegangan) dan pengereman bergantung pada metoda pengereman dan lamanya pengereman).
  • 3. Start Motor  Hal utama pada start motor adalah arus mula. Arus start akan bergantung pada besar tegangan masuk ke stator, frekuensi tegangan sumber.  Cara membatasi/mereduksi arus start motor yaitu: 1. Melalui penggunaan tahanan/induktor seri dengan kumparan stator 2. Melalui pengaturan tegangan masuk ke stator motor 3. Melalui start dengan saklar Y - Δ
  • 4.  Hard start = start motor pada tegangan nominal (tegangan penuh)  Medium start = kondisi start menengah dimana arus mencapai 3-5 kali harga arus beban penuh.  Low start = start rendah dimana arus mencapai 1-3 kali harga arus beban penuh ini bisa dicapai dengan cara memperkecil tegangan masukan dengan ototrafo/induktor seri/tahanan depan  Soft start = start lunak, dimana arus bisa lebih kecil dari arus beban penuh atau bahkan dari nol dan naik secara bertahap hingga pada harga arus normalnya.
  • 5. Pengaturan Energi Start dengan Memperkecil Tegangan Masuk Dengan memperkecil tegangan masuk pada stator akan menghasilkan arus start lebih kecil. Berikut karakteristik arus-waktu pada start motor dengan tegangan yang berbeda. Pada start motor dengan tegangan nominal akan mengalami arus awal yang sangat tinggi
  • 6. Secara umum torsi mula yang dibutuhkan oleh motor pada saat start mempunyai bentuk persamaan: Besar energi saat start akan bergantung pada lamanya waktu start motor dengan persamaan:
  • 7.  Perhitungan energi berdasarkan gambar karakteristik yaitu melalui perhitungan luas area yang dibatasi oleh masing-masing fungsi kurva dan waktu start kemudian dikalikan dengan tegangan operasi sebagai berikut: 1. Untuk kategori 1, jika kurva arus turun secara linear (garis lurus), luas trapesium 1 adalah: 2. Untuk kategori 2, jika kurva arus turun secara linear (garis lurus), luas trapesium 2 adalah:
  • 8. 3. Untuk kategori 3, jika kurva arus turun secara linear (garis lurus), luas trapesium 3 adalah: 4. Untuk kategori 4, yaitu soft start, jika arus naik secara linear, maka luas segitiga adalah:
  • 9. Pengaturan Start Motor dengan Induktor Seri Besar arus start yang mungkin terjadi akan bergantung pada besar induktansi/reaktansi dari induktor tersebut, semakin besar nilai induktasinya maka arus start akan semakin kecil namun tetap mempertimbangkan torsi start yang rendah. Secara pendekatan arus start dengan menggunakan induktor seri adalah:
  • 10. Pengaturan Energi pada Keadaan Motor sedang Berjalan a. Operasi pada tegangan kerja minimum sesuai dengan keadaan beban pengaturannya dapat dilakukan melalui ototrafo/phasecontroller b. Transkonfigurasi kumparan Δ – Y yang khusus bagi motor kumparan Δ, dengan pengubahannya boleh dilakukan hanya sampai pada kondisi maksimum harga beban penuhnya dalam keadaan terhubung Y. c. Induktor variabel atau dengan kombinasi antara induktor dan phasecontroller d. Teknik inverter modulasi lebar pulsa
  • 11. Kurva Arus dan Diagram Vektor
  • 12. Kurva Arus terhadap Tegangan, Motor dan Beban Linier dengan Garis Lurus
  • 13. a. Pada kondisi beban penuh Daya yang diserap adalah b. Pada kondisi beban sedang c. Pada kondisi beban sedang Energi yang digunakan adalah Daya yang direduksi sebesar: Rumus Artinya bahwa penghematan terjadi dengan nilai cukup berarti yaitu lebih baik mengoperasikan motor pada tegangan minimumnya untuk setiap kondisi pembebanannya.
  • 14. Metoda Transfigurasi Delta-Bintang (Δ – Y) Tegangan yang terjadi pada setiap kumparan terhubung Δ adalah tegangan antar fasa VL-L (tegangan line to line). Arus yang melalui setiap kumparan adalah Arus line adalah Daya tiga fasa yang dihasilkan oleh motor ketika terhubung secara Δ adalah Arus pada setiap kumparan fasanya sama dengan arus linenya yaitu
  • 15. Daya yang dihasilkan oleh motor ketika terhubung secara Y dalam nilai perfasa adalah Dalam nilai 3 fasa adalah Perbandingan dari daya dalam ke dua konfigurasi adalah
  • 16. Torsi untuk memutar motor Torsi sebanding tegangan V1 dan arus masuk I Daya aktif yang dipergunakan dalam kondisi operasi bintang adalah Daya dalam kondisi operasi delta adalah Perbandingan daya dari kedua keadaan itu adalah
  • 17. Pengaturan dengan Induktor dan Phasecontroller  Dalam teknik ini, kerja pengaturan aliran daya adalah lewat pengaturan tegagan yang dilakukan oleh saklar semikonduktor misalnya triac atau SCR dan inductor variable dengan sensor arus berupa transformator arus yang dipasang pada salah satu line fasa atau pada ketiga line fasanya (untuk sistem 3 fasa)
  • 18.  Pengaturan daya oleh pengubahan tegangan kerja dalam hal ini tegangan kerja minimum motor. Saklar triac dan induktor bekerja secara bersama mengalirkan daya ke motor dan dikontrol oleh rangkaian kendali pulsa trigger untuk mengatur penyalaan triac/kontaktor penghubung induktor.  Sensor arus (CT) akan mendeteksi besar arus dan akan memberikan informasi kondisi pembebanan dan sekaligus mengatur kerja kendali pulsa trigger. Pada keadaan motor tanpa beban arus line berharga paling kecil dan CT akan memberikan informasi kepada rangkaian kontrol mengatur sudut penyalaan triac menjadi lebih besar sehingga triac mengatur tegangan kerja minimum pada kondisi tanpa beban.  Pada keadaan beban motor mulai bertambah, CT akan memberikan informasi arus pada kondisi pembebanan ini yang selanjutnya triac akan mengatur tegangan yang masuk ke motor sehingga motor bekerja pada tegangan minimum yang sesuai dengan kondisi pembebanan ini.  Demikian seterusnya sampai pada kondisi beban penuh, lalu kembali ke kondisi awal dan seterusnya. Dalam rangkaian digunakan induktor (reaktor) sehingga filter arus untuk memberikan performance yang lebih baik ke pada motor yang mana arusnya mengalami distorsi oleh karena penggunaan teknik Phasecontroller dengan menggunakan triac.