Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Switchgear adalah panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) (wikipedia.org). Serupa dengan yang dijelaskan oleh Isnanto dalam blognya yang kemudian beliau jelaskan lebih rinci bawha MVDB atau Medium Voltage Distribution Board ( kadang kadang digunakan istilah MVDP/Medium Voltage Distribution Panel) atau PTM (Panel Tegangan Menengah) adalah unit switching tegangan menengah yang berfungsi mendistribusikan beban ke panel-panel yang lebih kecil kapasitasnya, yang berada di sisi down-steam-nya.
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Switchgear adalah panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) (wikipedia.org). Serupa dengan yang dijelaskan oleh Isnanto dalam blognya yang kemudian beliau jelaskan lebih rinci bawha MVDB atau Medium Voltage Distribution Board ( kadang kadang digunakan istilah MVDP/Medium Voltage Distribution Panel) atau PTM (Panel Tegangan Menengah) adalah unit switching tegangan menengah yang berfungsi mendistribusikan beban ke panel-panel yang lebih kecil kapasitasnya, yang berada di sisi down-steam-nya.
PRINCIPLE OF VARIABLE SPEED DRIVE AND SCHEMATIC DIAGRAMSusanti Arianto
Presentasi ini adalah tugas dari mata kuliah teori instrumentasi mengenai cara kerja variable speed drive. Jika ada kekurangan mohon bantuan untuk ditambahkan.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
System tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik
Dan gardu induk yang satu sama lain dihubungkan oleh
Jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan
Interkoneksi. Biaya operasi dari system tenaga listrik pada
umumnya merupakan bagian biaya yang terbesar dari biaya
operasi suatu perusahaan listrik. Secara garis besar biaya
operasi dari suatu system tenaga listrik terdiri dari ;
Biaya pembelian tenaga listrik.
Biaya pegawai.
Biaya bahan bakar dan material operasi.
Biaya lain – lain.
Berbagai persoalan pokok yang dihadapi
dalam pengoperasian system tenaga listrik
antara lain;
Pengaturan frekuensi.
Pemeliharaan peralatan.
Biaya operasi.
Perkembangan system.
Tegangan dalam system.
Gangguan dalam system
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Jaringan Tegangan Menengah atau Jaringan distribusi Primer adalah bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi yang umumnya terdiri dari jaringan tiga-fasa dengan tiga atau empat kawat penghantar serta dengan tegangan sebesar 20 kV (untuk di Indonesia)
Merupakan sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain yang berfungsi untuk memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban. Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan
PRINCIPLE OF VARIABLE SPEED DRIVE AND SCHEMATIC DIAGRAMSusanti Arianto
Presentasi ini adalah tugas dari mata kuliah teori instrumentasi mengenai cara kerja variable speed drive. Jika ada kekurangan mohon bantuan untuk ditambahkan.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
System tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik
Dan gardu induk yang satu sama lain dihubungkan oleh
Jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan
Interkoneksi. Biaya operasi dari system tenaga listrik pada
umumnya merupakan bagian biaya yang terbesar dari biaya
operasi suatu perusahaan listrik. Secara garis besar biaya
operasi dari suatu system tenaga listrik terdiri dari ;
Biaya pembelian tenaga listrik.
Biaya pegawai.
Biaya bahan bakar dan material operasi.
Biaya lain – lain.
Berbagai persoalan pokok yang dihadapi
dalam pengoperasian system tenaga listrik
antara lain;
Pengaturan frekuensi.
Pemeliharaan peralatan.
Biaya operasi.
Perkembangan system.
Tegangan dalam system.
Gangguan dalam system
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Jaringan Tegangan Menengah atau Jaringan distribusi Primer adalah bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi yang umumnya terdiri dari jaringan tiga-fasa dengan tiga atau empat kawat penghantar serta dengan tegangan sebesar 20 kV (untuk di Indonesia)
Merupakan sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain yang berfungsi untuk memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban. Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban. Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan
adalah untuk memenuhi kebutuhan beban listrik secara efisien (beban terpenuhi dengan biaya yang minimum), dengan mempertimbangkan sasaran operasi tenaga listrik (sistem harus dapat memenuhi standar dalam keamanan lingkungan, memiliki keandalan yang baik, dan dapat melayani permintaan secara continue dari waktu ke waktu)
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 4 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
NAMA : Abdul Rahman Wahid (1310502022)
DOSEN PENGAMPU : Bapak R. Suryoto Edy Raharjo , S.T,.M.Eng
PROGRAM STUDI : S1 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVESITAS TIDAR
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
1. Improvement of Damping-Power System Stabilizer
and SVS supplementary controls
Suparman,ST
Department of Electrical Engineering
University of Brawijaya
Malang
Stability and control of electric power systems
Lecture : Prof. DR. Ir. Abraham Lomi,M.Eng.
Suparmanunkhair.blogspot.com
2. Power system Stability
Suparmanunkhair.blogspot.com
Stabilitas dalam sistem tenaga listrik didefinisikan
sebagai kemampuan sistem tenaga listrik untuk
menjaga sinkronisasi pada saat gangguan maupun
setelah gangguan terjadi (Robandi dan Kharisma,
2008).
Power System Stabilizer (PSS) merupakan suatu
piranti yang berfungsi untuk menjaga stabilitas
sistem tenaga listrik (Grainger dan Stevensson,
1994; Saadat, 1999).
4. Power system Stabilizer
Suparmanunkhair.blogspot.com
Power System Stabilizer
Berfungsi untuk meredam Osilasi frekwensi, Torsi
Rotor & Voltage pada sistem pembangkit yang
disebabkan oleh adanya perubahan beban yang
fluktuatif. osilasi tersebut biasanya terjadi dalam
rentang frekuensi sekitar 0,2 sampai 3,0 Hz, dan
dapat mengganggu kemampuan sistem dalam
mentransmisikan daya listrik (Bandal et al., 2006).
Guna meredam osilasi tersebut, Power System
Stabilizer harus mampu menghasilkan komponen
torsi elektrik yang sesuai.
5. Power system Stabilizer
Suparmanunkhair.blogspot.com
PSS adalah peralatan kontrol pembangkit yang
digunakan dalam umpan balik untuk
meningkatkan redaman rotor osilasi disebabkan
karena gangguan sinyal kecil.
Gangguan ini dapat disebabkan oleh bahkan
perubahan kecil dalam tegangan referensi dari
regulator tegangan otomatis / exciter yang
mengakibatkan semakin meningkat osilasi rotor.
10. Power system Stabilizer
Suparmanunkhair.blogspot.com
Dirancang untuk meredam ganguan ganguan yang
terjadi pada sistem tenaga listrik dengan
mengunakan kontrol tambahan Statik VAR Sistem
(SVS), SVS dapat meningkatkan pasokan daya listrik
ke konsumen atau Load.
SVS terdiri dari shunt kompensator statis thyristor
dan SVC dikombinasikan dengan kapasitor bank
Kapasitor bank switching dikendalikan oleh
pengatur SVC sehingga SVS dapat mengontrol
secara otomatis
14. Referensi
Suparmanunkhair.blogspot.com
1) Bandal, V., Bandyopadhyay, B., & Kulkarni, A.M. (2006). Design of
Power System Stabilizer using Power Rate Reaching Law based Sliding
Mode Control Technique, IEEE Xplore.
2) Bevrani, H., & Hiyama, T. (2006). Stability and Voltage Regulation
Enhancement Using an Optimal Gain Vector, Proceedings of 2006 IEEE
Power Engineering Society General Meeting, Canada. 6pp. doi:
10.1109/PES.2006. 1708999.
3) Chetty, M. (2002). A Fuzzy Logic Based Discrete Mode Power System
Stabilizer, Asian Journal of Control, 4, 3, 327-332.
4) Grainger, J.J., & Stevenson, W.D.Jr. (1994). Power System Analysis,
Singapore: McGraw-Hill.
5) Harmas, N.M., Abdelazis, M., & Hamidi-Cherif, A. (2007). Observer
Based Intelligent Power System Stabilizer, International Journal of
Electrical and Power Engineering, 6(10), 1057-1063.
6) Heniche, A., Kamwa, I., & Grondin, R. (2005). Torsional-mode
identification for turbogenerators with application to PSS tuning,
Proceeding os International Conference on Power Systems Transients,
Montreal, Paper No. IPST05 – 222.
15. Referensi
Suparmanunkhair.blogspot.com
1. Kunder, P. (1994). Power System Stability and Control, McGraw-Hill.
2. Anderson, P. M.; & Fouad, A. A. (2003). Power System Control and
Stability(Second Edition),John Wiley & Sons.
3. Zhang, X.P.; Rehtanz, C.; & Pal, B.(2006). Flexible AC Transmission
Systems: Modeling and Control.
4. Study on Oscillation Damping Effects of Power,System Stabilizer
with Eigenvalue Analysis Method for the Stability of Power
Systems,Fang Liu1, Ryuichi Yokoyama, Yicheng Zhou, Min
Wu,Waseda University,Japan.
5. www.google.com
6. www.bing.com
7. www.wikipaedia.com