SlideShare a Scribd company logo
Tugas Kelompok

PENELITIAN KUALITATIF
(KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA)

RACMALINA

(1105120252)

ROZIDAWATI

(1105121283)

SHINTIA MINANDAR

(1105113581)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
Bab VI
KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
Tujuan intruksional khusus
Jika anda sudah mempelajari bab ini, diharapkan anda sudah dapat:
Mendaftarkan, kemudian menguraikan secara singkat seluruh criteria
keabsahan data;
Menyusun ikhtisar prosedur seluruh teknik pemeriksaan: perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekatan sejawat,
kecukupan referensial, kajian kasus negative, pengecekan anggota, uraian
rinci, dan auditing;
Menerapkan seluruh teknik pemeriksaan keabsahan data tersebut pada
catatan lapangan sebagai data yang disusun secara artificial.
Pendahuluan
Apakah penelitian kualitatif itu benar-benar ilmiah? Pokok persoalan yang
menjadi latar belakang pertanyaan ini, selain persoalan “generelisasi”, juga
menyangkut derajat kepercayaan yang tidak mantap dari pihak penyanggah.
Dalam tubuh pengetahuan penelitian kualitatif itu sendiri sejak awal pada
dasarnya sudah ada usaha meningkatkan deajat kepercayaan data yang di sini
dinamakan kebasasahan data. Pemeriksaan terhadap kebasahan data pada
dasarnya, selain digunakan untuk menyanggah balik apa yang dituduhkan kepada
penelitian kualitataif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagian
unsure yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif.
Dengan kata lain peneliti melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan data
secara cermat sesuai dengan teknik yang diuraikan dalam bab ini, maka jelas
bahwa hasil upaya penelitiannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dari
segala segi.
Guna memenuhi harapan itu mahasiswa atau peneliti diharuskan
mempelajari teknik pemeriksaan keabsahan data. Bab ini mempersoalkan unsur
penelitian penting itu. Sehubungan dengan itu, bab ini membahas tiga pokok
persoalan. Pertama, membahas alas an dan acuan pemanfaatan; kedua, membahas
criteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data sebagai upaya meletakan dasar
bagi para pembaca, kemudian membahas krteria; dan ketiga, membahas teknik
pemeriksaan keabsahan data itu sendiri.
A. Alasan dan Acuan
Keabasahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep
kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) menurut versi “positivism” dan
disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, criteria dan paradigmaanya sendiri.
Pendapat dari seorang ahli paradigm alamiah, yakni Egon Guba (Lincoln dan
Guba, 1981:291-294; catatan penulis menemui dan berdiskusi dengan yang
bersangkutan di Indian Universitiy, Bloomington, Februari 1988, sewaktu menulis
naskah buku ini).
Mula-mula hal itu harus dilihat dari segi criteria yang digunakan oleh non
kualitatif. Istilah yang digunakan oleh mereka antara lain ialah “validitas
internal”, “validitas eksternal”, dan “reliabilitasi”.
Pertama, validitasi internal yang dinyatakan sebagai variasi yang terjadi
pada variable terikat dapat ditandai sejauh variasi pada variable bebas dapat
dikontrol. Karena banyak factor yang mungkin terpengaruh dalam suatu hubungan
sebab-akibat, maka dibunakan control atau randomisasi sebagai upaya
mengisolasi variable bebasnya. Peroalan yang dihadapi menjadi tidak mudah
karna menurut Campbell dan Stanley (1963) ada delapan “bahaya” yang
mengancam validitas internal tersebut. Kedelapan ancaman tersebut adalah
riwayat (history), maturasi, testing, instrumentasi, regresi statistic, pembedaan
dalam pemilihan subjek, mortalitas eksperimental, dan intraksi maturasi. Jika
ingin mempeoleh hasil yang tidak terkotori

oleh ancaman bahaya tersebut,

kedelapan segi itu harus dikontrol, dan itu yang amat sukar dilakukan.
Kedua, validitas ekstrernal, menurut Cook dan Campbell (1967:37), ialah
perkiraan validitasi yang diinferensikan berdasarkan hubungan sebab-akibat yang
diduga terjadi, dapat digenerilisasikan pada dan diantara ukuran alternative sebabakibat dan diantara jenis orang, latar, dan waktu. Jika sampel dipilih secara tepat
dari populasi menurut ukuran dan cirri yang tepat, maka criteria tersebut mungkin
dapat dicapai dalam keterbatasn tertentu. Namun, sering kali terjadi latar yang
digunakan itu berupa laboratorium, terutama untuk kepentingan control.
Bagaimana caranya menggenerelisasikan suatu latar labotarorium ke dalam latar
masyarakat misalnya, menjelaskan bahwa upaya generelisasi tersebut tidak akan
dapat terpenuhi.
Ketiga, reliabilitas menunjuk pada pada ketaatasasan pengukuran dan
ukuran yang digunakan. Pengetesan reliabilitas biasanya dilakukan melalui
replikasi sebagaimana yang dilakukan terhadap pengukuran butir-butir ganjilgenap, dengan jalan tes-retes, atau dalam korelasi bentuk paralel. Teknik ini harus
betul-betul dilakukan jika mengiginkan alat pengukuran yang benar-benar
reliabel. Persoalan yang dihadapi biasanya tidak mudah karna ancaman-ancaman
seperti tindakan peneliti yang kurang hati-hati dalam proses pengukuran,
instrument penelitian yang tidak sempurna, pengukuran yang berlangsung tidak
terlalu lama, berbagai macam kebingungan dan factor-faktor lainnya.
Kirk dan Miller (1986:21) bahwa tidak ada satu pun eksperimen yang dapat
dikontrol secara tepat dan tidak ada eksperimen pengukuran yang dapat
dikalibrasi secara akurat. Oleh karna itu, ukuran pada suatu tingkatan tertentu
mempunyai kelemahan dan ketepatan penukuran yang sangatlah terbatas.
Lincoln dan Guba (1981:294) yang menyatakan bahwa dasar kepercayaan
yang berbeda mengarah pada tuntutan pengetahuan (knowledge) dan kriteria yang
berbeda. Dengan perkataan sehari-hari dapatlah dinyatakan bahwa kita tidak dapat
mengukur baju dengan liter. Berdasarkan hal-hal tersebut maka paradigm alamiah
menggunakan ktiteria yang tentunya disesuaikan dengan tuntutan inkurinya
sehingga pendefenisian kembali criteria tersebut merupakan tuntutan yang tidak
dapat dielakan. Pendefenisian kembali itu jelas mengarah pada teknik control
atau pengawasan terhadap keabsahan data yang perlu pula direformasikan.
Uraian kriteria dan teknik pengawasan keabsahan data yang dikemukakan
mengacu pada apa yang telah dikemukakan diatas, terutama untuk keperluan
mereformasikannya agar benar-benar sesuai dengan paradigm yang dianutnya
sendiri. Apa yang dikemukakan dalam uraian berikut ini banyak mengikuti hasil
reformasi yang dilakukan oleh Lincoln dan Guba (1981) dan Patton (1987).
B. Kriteria Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan data (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan data didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu. Ada empat criteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan
(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (Dependability), dan
kepastian (confirmability).
Penerapan kriterium derajat kepercayaan pada dasarnya mengantikan
konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi : pertama
melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan hasil-hasil
penemuan dapat dicapai; kedua, mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil
penemuan dengan jalan pembukian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang
sedang diteliti.
Kriterium keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dari nonkualitatif.
Konsep validitas ini menyatakan bahwa generelisasi suatu penemuan dapat
berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar
penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara repsentatif mewakili populasi
itu.
Kriterium kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam
penelitian yang nonkualitatif. Pada cara nonkualitatif, realibilitas ditunjukkan
dengan jalan mengandakan replikasi studi. Jika dua atau beberapa kali diadakan
pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara
esensial sama, maka dikatakan realibilitasnya tercapai. Persoalan yang aamat sulit
dicapai disini ialah bagaimana mencari kondisi yang benar-benar sama.
Kriterium

kepastian

berasal

dari

konsep

“objektivitas”

menurut

nonkualitatif. Nonkualitatif menetatapkan obektivitas dari segi kesepakatan antar
subjek. Disini pemastian bahwa sesuatu objektif atau tidak bergantung pada
persetujuan bebrapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan
seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu subjektif
sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau banyak orang, barulah dapat
dikatakan objektif. Menurut Scriven (1971), selain itu masih ada unsure “kualitas”
yang melekat pada konsep objektivitas itu. Hal itu digali dari pengertian bahwa
jika sesuatu itu objektif, berarti dapat dipercaya, factual, dan dapat dipastikan.
Berkaitan dengan persoalan itu, subjektif berarti tidak dapat dipercaya atau
menceng. Penegrtian terakhir inilah yang dijadikan tumpuan pengalihan pngertian
objektivitas-objektivitas menjadi kepastian (confirmability).
Jika nonkualitatif menekankan pada “orang”, maka penelitian alamiah
menghendaki agar penekanan bukan pada orangnya melainkan pada data. Dengan
demikian kebergantungan itu bukanlah lagi terletak pada orangnya, melainkan
pada datanya itu sendiri. Jadi, isunya disini bukan lagi berkaitan dengan cirri
penyelidik, melainkan berkaitan dengan cirri-ciri data.
C. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Sebelum masing-masing teknik pemeriksaan diuraikan, terlebih dahulu
iktisarnya dikemukakan. Ikhtisar itu terdiri dari criteria yang diperiksa dengan
satu atau beberapa teknik pemeriksaan tertentu.
Table 4. Iktisar Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Data
Kriteria
Kredibilitas

Teknik Pemeriksaan
1. Perpanjangan keikut sertaan
2. Ketekunan pengamatan
3. Triangulasi
4. Pengecekan sejawat
5. Kecukupan referensial
6. Kajian kasus negative
7. Pengecekan anggota

Keterangan

8. Utaian rinci

Kebergantungan

9. Audit kebergantungan

Kepastian

10. Audit kepastian
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data.
Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi
memerlukan perpanjangan keikutsetaan peneliti pada latar penelitian.
Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan daya yang dikumpulkan, mengapa demikian?
Pertama, peneliti dengan perpanjangan keikutsertaannya akan banyak
mempelajari “kebudayaan”, dapat menguji ketidakbenaran informasi yang
diperkenakan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari
responden, dan membangun kepercayaan subjek. Dengan demikian, penting sekali
arti perpanjangan keikutsertaan peneliti itu guna berorientasi dengan situasi, juga
memastikan apakah konteks itu dipahami dan dihayati.
Perpanjangan keikutsertaan juga menuntut peneliti agar terjun ke dalam
lokasi dan dalam waktu yang cukup panjang guna mendeketeksi dan
memperhitungkan distori yang mungkin mengotori daya. Pertama-tama dan yang
terpenting ialah distori pribadi. Menjadi “asing ditanah asing” hendaknya
mendapat perhatian khusus peneliti tidak diterima pada latar penelitian.
Distorsi dapat berasal dari responden seperti yang telah disinggung, banyak
diantaranya terjadi tanpa sengaja. Ketidaksengajaan tersebut mungkin terjadi
karna beberapa hal seperti distorsi retrospektif dan cara pemilihan; salah
mengajukan pertanyaan dan tentunya juga jawaban yang diperolehnya; motivasi
setempat, misalnya keinginan untuk menyenangkan peneliti, atau sebaliknya tidak
termotivasi untuk memulaskan secara penuh kepedulian peneliti.
Distorsi tersebut mungkin tidak disengaja, dan dipihak lain ada pula distorsi
yang bersumber dari kesengajaan, misalnya berdusta, menipu, berpura-pura dari
pihak informan atau responden. Dalam menghadapi hal ini peneliti hendaknya
menentukan apakah benar-benar ada distorsi; apakah dostorsi itu tidak disengaja
atau

tidak,

darimana

atau

dari

siapa

sumbernya;

bagaimana

strategi

menghadapinya, kesemuanya dimungkinkan dapat diatasi dengan adanya
perpanjangan keikutsertaan.
Dipihak lain perpanjangan keikutsertaan juga dimaksudkan untuk
membangun kepercayaan para subjek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri
penliti sendiri. Jadi, bukan sekedar menerapkan teknik yang menjamin untuk
mengatasinya. Selain itu, kepercayaan subjek dan kepercayaan diri pada peneliti
merupakan proses pengembangan yang berlangsung setiap hari dan merupakan
alat untuk mencegah usaha coba-coba dari pihak subjek.
2. Ketekunan Pengamatan
Seperti yang telah diuraikan, maksud perpanjangan keikutsertaan ialah
untuk memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda, yaitu factorfaktor kontekstual dan pengaruh bersama pada peneliti dan subjek yang akhirnya
mempengaruhi fenomena yang diteliti. Berbeda dengan hal itu, ketekunan
pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situsi yang
sangat relevan dengan dengan persoalan atau isu yang sedangg dicari dan
kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata lain,
jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan
pengamatan menyediakan kedalaman.
Peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara
berkesinambungan

terhadap

factor-faktor

yang

menonjol.

Kemudian

ia

menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan
tahap awal tampak salah satu atau seluruh factor yang ditelaah sudah dipahami
dengan cara yang biasa.
Kekurangtekunan pengamatan terletak pada pengamatan terhadap pokok
persoalan yang dilakukan secara terlalu awal. Hal itu mungkin dapat disebabkan
oleh tekanan subjek atau sponsor atau barangkali juga karna ketidaktoleransian
subjek, atau sebaliknya peneliti terlalu cepat mengarahkan focus penelitiannya
walaupun tampaknya belum patut dilakukan demikian. Bpersoalan bisa terjadi
pada situasi ketika subjek berdusta, menipu,atau berpura-pura, sedangkan peneliti
sudah sejak awal mengarahkan fokusnya, padahal barangkali belum waktunya
berbuat demikian.
3. Triangulasi
Triangulasi adalah tekinik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang banyak digunakanialah
pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin (1978) membedakan empat mcam
triangulasi sebagai teknik pemeriiksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber,
metode, penyelidik dan teori.
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam metode kualitatif (Patoon 1987:331). Hal itu dapat dicapai dengan
jalan : 1. Membandingkan data hasil pengamatan 2. Membandingkan apa yang
dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3.
Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi peneliti dengan
apa yang dikatakanya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan
perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti
rakyat biasa, orang berpendidikan menegah atau tinggi, orang berada, orang
pemerintahan. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan.
Pada triangulasi dengan metode, menurut Patton (1987:329), terdapat dua
strategi, yaitu : 1.pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian
beberapa teknik pengeumpulan data dan 2. Pengecekan derajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Teknik triangulasi jenis ketiga ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti
atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan
data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemencengan dalam
pengumpulan data. Pada dasarnya pengunaan suatu tim penelitian dapat
direalisasikan dilihat dari segi teknik ini. Cara lain ialah membandingkan hasil
pekerjaan seorang analisis dengan analisis lainya.
Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba (1981:307),
berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat
kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Patton (1987:327) berpendapat lain,
yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penejalasan
banding (rival eksplantions).

More Related Content

What's hot

Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
Kartika Lukitasari
 
Analisa data kualitatif
Analisa data kualitatifAnalisa data kualitatif
Analisa data kualitatif
abdi1982
 
Contoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar ProposalContoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar Proposal
Agung Agung
 
Ppt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitianPpt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitian
yurika mariani
 
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptx
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptxTAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptx
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptx
MARSIH4
 
P5 masalah dan judul penelitian
P5 masalah dan judul penelitianP5 masalah dan judul penelitian
P5 masalah dan judul penelitian
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel
Dewaayu Nopiyanti
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiazizyzy09
 
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Aun Falestien Faletehan
 
Ppt analisa data
Ppt analisa dataPpt analisa data
Ppt analisa data
syaiful17
 
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil PenelitianPowerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
MerisaJanuarti
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
Miira Mizhha As-Sauby
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
VALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMEN
VALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMENVALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMEN
VALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMEN
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA
 
tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian
alifemon
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
Seta Wicaksana
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
State University of Makassar
 

What's hot (20)

Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
 
Analisa data kualitatif
Analisa data kualitatifAnalisa data kualitatif
Analisa data kualitatif
 
Contoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar ProposalContoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar Proposal
 
Ppt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitianPpt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitian
 
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptx
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptxTAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptx
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptx
 
Ppt Validitas
Ppt ValiditasPpt Validitas
Ppt Validitas
 
P5 masalah dan judul penelitian
P5 masalah dan judul penelitianP5 masalah dan judul penelitian
P5 masalah dan judul penelitian
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
 
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
 
Ppt analisa data
Ppt analisa dataPpt analisa data
Ppt analisa data
 
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil PenelitianPowerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
 
Tinjauan pustaka teori Kerangka Berpikir
Tinjauan pustaka teori Kerangka BerpikirTinjauan pustaka teori Kerangka Berpikir
Tinjauan pustaka teori Kerangka Berpikir
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
VALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMEN
VALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMENVALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMEN
VALIDITAS DAN RELIABILITA INSTRUMEN
 
tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 

Similar to Penelitian kuantitatif (teori keabsahan data, bagian 1)

Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Topic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerationsTopic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerationszytemys
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
Ratna Nuradila
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikFiryoe
 
instrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjainstrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjaKiki ObeNk
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 
Validitas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesValiditas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesStevie Principe
 
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptxFUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
MARSIH4
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikFiryoe
 
materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatif
jaka permanna
 
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
saidil1
 
uji kredibilitas
uji kredibilitasuji kredibilitas
uji kredibilitas
Ratih Aini
 
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
Mandiri Sekuritas
 
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan dataJenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
Opie Mohamad
 
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Vivii Charmeiliaa
 
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
didinFt
 
Validitas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxValiditas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptx
paksobat
 

Similar to Penelitian kuantitatif (teori keabsahan data, bagian 1) (20)

Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
 
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
 
Topic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerationsTopic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerations
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
 
instrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjainstrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerja
 
Print peserta
Print pesertaPrint peserta
Print peserta
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
Validitas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesValiditas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tes
 
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptxFUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF_tugas kelompok.pptx
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
 
materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatif
 
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
 
uji kredibilitas
uji kredibilitasuji kredibilitas
uji kredibilitas
 
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
 
Bahagian a
Bahagian aBahagian a
Bahagian a
 
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan dataJenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
 
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
 
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
 
Validitas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxValiditas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptx
 

More from mujahidah khilafah (Shintia Minandar)

More from mujahidah khilafah (Shintia Minandar) (20)

Drama sebagai teater
Drama sebagai teaterDrama sebagai teater
Drama sebagai teater
 
Rpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teaterRpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teater
 
hubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorikahubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorika
 
Jurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantikJurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantik
 
draft penting implikatur
draft penting implikaturdraft penting implikatur
draft penting implikatur
 
Shinmin
ShinminShinmin
Shinmin
 
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia MProposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructusMahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
 
Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
 
Paper peserta diskusi
Paper peserta diskusiPaper peserta diskusi
Paper peserta diskusi
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Tugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudungTugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudung
 
1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char
 
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacamIstilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
 
Studi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tandaStudi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tanda
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Glosarium 181213
Glosarium  181213Glosarium  181213
Glosarium 181213
 

Penelitian kuantitatif (teori keabsahan data, bagian 1)

  • 1. Tugas Kelompok PENELITIAN KUALITATIF (KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA) RACMALINA (1105120252) ROZIDAWATI (1105121283) SHINTIA MINANDAR (1105113581) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2013
  • 2. Bab VI KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA Tujuan intruksional khusus Jika anda sudah mempelajari bab ini, diharapkan anda sudah dapat: Mendaftarkan, kemudian menguraikan secara singkat seluruh criteria keabsahan data; Menyusun ikhtisar prosedur seluruh teknik pemeriksaan: perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekatan sejawat, kecukupan referensial, kajian kasus negative, pengecekan anggota, uraian rinci, dan auditing; Menerapkan seluruh teknik pemeriksaan keabsahan data tersebut pada catatan lapangan sebagai data yang disusun secara artificial. Pendahuluan Apakah penelitian kualitatif itu benar-benar ilmiah? Pokok persoalan yang menjadi latar belakang pertanyaan ini, selain persoalan “generelisasi”, juga menyangkut derajat kepercayaan yang tidak mantap dari pihak penyanggah. Dalam tubuh pengetahuan penelitian kualitatif itu sendiri sejak awal pada dasarnya sudah ada usaha meningkatkan deajat kepercayaan data yang di sini dinamakan kebasasahan data. Pemeriksaan terhadap kebasahan data pada dasarnya, selain digunakan untuk menyanggah balik apa yang dituduhkan kepada penelitian kualitataif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagian unsure yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif. Dengan kata lain peneliti melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat sesuai dengan teknik yang diuraikan dalam bab ini, maka jelas bahwa hasil upaya penelitiannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dari segala segi. Guna memenuhi harapan itu mahasiswa atau peneliti diharuskan mempelajari teknik pemeriksaan keabsahan data. Bab ini mempersoalkan unsur penelitian penting itu. Sehubungan dengan itu, bab ini membahas tiga pokok persoalan. Pertama, membahas alas an dan acuan pemanfaatan; kedua, membahas criteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data sebagai upaya meletakan dasar bagi para pembaca, kemudian membahas krteria; dan ketiga, membahas teknik pemeriksaan keabsahan data itu sendiri.
  • 3. A. Alasan dan Acuan Keabasahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) menurut versi “positivism” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, criteria dan paradigmaanya sendiri. Pendapat dari seorang ahli paradigm alamiah, yakni Egon Guba (Lincoln dan Guba, 1981:291-294; catatan penulis menemui dan berdiskusi dengan yang bersangkutan di Indian Universitiy, Bloomington, Februari 1988, sewaktu menulis naskah buku ini). Mula-mula hal itu harus dilihat dari segi criteria yang digunakan oleh non kualitatif. Istilah yang digunakan oleh mereka antara lain ialah “validitas internal”, “validitas eksternal”, dan “reliabilitasi”. Pertama, validitasi internal yang dinyatakan sebagai variasi yang terjadi pada variable terikat dapat ditandai sejauh variasi pada variable bebas dapat dikontrol. Karena banyak factor yang mungkin terpengaruh dalam suatu hubungan sebab-akibat, maka dibunakan control atau randomisasi sebagai upaya mengisolasi variable bebasnya. Peroalan yang dihadapi menjadi tidak mudah karna menurut Campbell dan Stanley (1963) ada delapan “bahaya” yang mengancam validitas internal tersebut. Kedelapan ancaman tersebut adalah riwayat (history), maturasi, testing, instrumentasi, regresi statistic, pembedaan dalam pemilihan subjek, mortalitas eksperimental, dan intraksi maturasi. Jika ingin mempeoleh hasil yang tidak terkotori oleh ancaman bahaya tersebut, kedelapan segi itu harus dikontrol, dan itu yang amat sukar dilakukan. Kedua, validitas ekstrernal, menurut Cook dan Campbell (1967:37), ialah perkiraan validitasi yang diinferensikan berdasarkan hubungan sebab-akibat yang diduga terjadi, dapat digenerilisasikan pada dan diantara ukuran alternative sebabakibat dan diantara jenis orang, latar, dan waktu. Jika sampel dipilih secara tepat dari populasi menurut ukuran dan cirri yang tepat, maka criteria tersebut mungkin dapat dicapai dalam keterbatasn tertentu. Namun, sering kali terjadi latar yang digunakan itu berupa laboratorium, terutama untuk kepentingan control.
  • 4. Bagaimana caranya menggenerelisasikan suatu latar labotarorium ke dalam latar masyarakat misalnya, menjelaskan bahwa upaya generelisasi tersebut tidak akan dapat terpenuhi. Ketiga, reliabilitas menunjuk pada pada ketaatasasan pengukuran dan ukuran yang digunakan. Pengetesan reliabilitas biasanya dilakukan melalui replikasi sebagaimana yang dilakukan terhadap pengukuran butir-butir ganjilgenap, dengan jalan tes-retes, atau dalam korelasi bentuk paralel. Teknik ini harus betul-betul dilakukan jika mengiginkan alat pengukuran yang benar-benar reliabel. Persoalan yang dihadapi biasanya tidak mudah karna ancaman-ancaman seperti tindakan peneliti yang kurang hati-hati dalam proses pengukuran, instrument penelitian yang tidak sempurna, pengukuran yang berlangsung tidak terlalu lama, berbagai macam kebingungan dan factor-faktor lainnya. Kirk dan Miller (1986:21) bahwa tidak ada satu pun eksperimen yang dapat dikontrol secara tepat dan tidak ada eksperimen pengukuran yang dapat dikalibrasi secara akurat. Oleh karna itu, ukuran pada suatu tingkatan tertentu mempunyai kelemahan dan ketepatan penukuran yang sangatlah terbatas. Lincoln dan Guba (1981:294) yang menyatakan bahwa dasar kepercayaan yang berbeda mengarah pada tuntutan pengetahuan (knowledge) dan kriteria yang berbeda. Dengan perkataan sehari-hari dapatlah dinyatakan bahwa kita tidak dapat mengukur baju dengan liter. Berdasarkan hal-hal tersebut maka paradigm alamiah menggunakan ktiteria yang tentunya disesuaikan dengan tuntutan inkurinya sehingga pendefenisian kembali criteria tersebut merupakan tuntutan yang tidak dapat dielakan. Pendefenisian kembali itu jelas mengarah pada teknik control atau pengawasan terhadap keabsahan data yang perlu pula direformasikan. Uraian kriteria dan teknik pengawasan keabsahan data yang dikemukakan mengacu pada apa yang telah dikemukakan diatas, terutama untuk keperluan mereformasikannya agar benar-benar sesuai dengan paradigm yang dianutnya sendiri. Apa yang dikemukakan dalam uraian berikut ini banyak mengikuti hasil reformasi yang dilakukan oleh Lincoln dan Guba (1981) dan Patton (1987).
  • 5. B. Kriteria Keabsahan Data Untuk menetapkan keabsahan data (trustworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat criteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (Dependability), dan kepastian (confirmability). Penerapan kriterium derajat kepercayaan pada dasarnya mengantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi : pertama melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan hasil-hasil penemuan dapat dicapai; kedua, mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembukian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Kriterium keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dari nonkualitatif. Konsep validitas ini menyatakan bahwa generelisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara repsentatif mewakili populasi itu. Kriterium kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian yang nonkualitatif. Pada cara nonkualitatif, realibilitas ditunjukkan dengan jalan mengandakan replikasi studi. Jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan realibilitasnya tercapai. Persoalan yang aamat sulit dicapai disini ialah bagaimana mencari kondisi yang benar-benar sama. Kriterium kepastian berasal dari konsep “objektivitas” menurut nonkualitatif. Nonkualitatif menetatapkan obektivitas dari segi kesepakatan antar subjek. Disini pemastian bahwa sesuatu objektif atau tidak bergantung pada persetujuan bebrapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau banyak orang, barulah dapat
  • 6. dikatakan objektif. Menurut Scriven (1971), selain itu masih ada unsure “kualitas” yang melekat pada konsep objektivitas itu. Hal itu digali dari pengertian bahwa jika sesuatu itu objektif, berarti dapat dipercaya, factual, dan dapat dipastikan. Berkaitan dengan persoalan itu, subjektif berarti tidak dapat dipercaya atau menceng. Penegrtian terakhir inilah yang dijadikan tumpuan pengalihan pngertian objektivitas-objektivitas menjadi kepastian (confirmability). Jika nonkualitatif menekankan pada “orang”, maka penelitian alamiah menghendaki agar penekanan bukan pada orangnya melainkan pada data. Dengan demikian kebergantungan itu bukanlah lagi terletak pada orangnya, melainkan pada datanya itu sendiri. Jadi, isunya disini bukan lagi berkaitan dengan cirri penyelidik, melainkan berkaitan dengan cirri-ciri data. C. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Sebelum masing-masing teknik pemeriksaan diuraikan, terlebih dahulu iktisarnya dikemukakan. Ikhtisar itu terdiri dari criteria yang diperiksa dengan satu atau beberapa teknik pemeriksaan tertentu. Table 4. Iktisar Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Data Kriteria Kredibilitas Teknik Pemeriksaan 1. Perpanjangan keikut sertaan 2. Ketekunan pengamatan 3. Triangulasi 4. Pengecekan sejawat 5. Kecukupan referensial 6. Kajian kasus negative 7. Pengecekan anggota Keterangan 8. Utaian rinci Kebergantungan 9. Audit kebergantungan Kepastian 10. Audit kepastian
  • 7. 1. Perpanjangan Keikutsertaan Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsetaan peneliti pada latar penelitian. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan daya yang dikumpulkan, mengapa demikian? Pertama, peneliti dengan perpanjangan keikutsertaannya akan banyak mempelajari “kebudayaan”, dapat menguji ketidakbenaran informasi yang diperkenakan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari responden, dan membangun kepercayaan subjek. Dengan demikian, penting sekali arti perpanjangan keikutsertaan peneliti itu guna berorientasi dengan situasi, juga memastikan apakah konteks itu dipahami dan dihayati. Perpanjangan keikutsertaan juga menuntut peneliti agar terjun ke dalam lokasi dan dalam waktu yang cukup panjang guna mendeketeksi dan memperhitungkan distori yang mungkin mengotori daya. Pertama-tama dan yang terpenting ialah distori pribadi. Menjadi “asing ditanah asing” hendaknya mendapat perhatian khusus peneliti tidak diterima pada latar penelitian. Distorsi dapat berasal dari responden seperti yang telah disinggung, banyak diantaranya terjadi tanpa sengaja. Ketidaksengajaan tersebut mungkin terjadi karna beberapa hal seperti distorsi retrospektif dan cara pemilihan; salah mengajukan pertanyaan dan tentunya juga jawaban yang diperolehnya; motivasi setempat, misalnya keinginan untuk menyenangkan peneliti, atau sebaliknya tidak termotivasi untuk memulaskan secara penuh kepedulian peneliti. Distorsi tersebut mungkin tidak disengaja, dan dipihak lain ada pula distorsi yang bersumber dari kesengajaan, misalnya berdusta, menipu, berpura-pura dari pihak informan atau responden. Dalam menghadapi hal ini peneliti hendaknya menentukan apakah benar-benar ada distorsi; apakah dostorsi itu tidak disengaja
  • 8. atau tidak, darimana atau dari siapa sumbernya; bagaimana strategi menghadapinya, kesemuanya dimungkinkan dapat diatasi dengan adanya perpanjangan keikutsertaan. Dipihak lain perpanjangan keikutsertaan juga dimaksudkan untuk membangun kepercayaan para subjek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri penliti sendiri. Jadi, bukan sekedar menerapkan teknik yang menjamin untuk mengatasinya. Selain itu, kepercayaan subjek dan kepercayaan diri pada peneliti merupakan proses pengembangan yang berlangsung setiap hari dan merupakan alat untuk mencegah usaha coba-coba dari pihak subjek. 2. Ketekunan Pengamatan Seperti yang telah diuraikan, maksud perpanjangan keikutsertaan ialah untuk memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda, yaitu factorfaktor kontekstual dan pengaruh bersama pada peneliti dan subjek yang akhirnya mempengaruhi fenomena yang diteliti. Berbeda dengan hal itu, ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situsi yang sangat relevan dengan dengan persoalan atau isu yang sedangg dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman. Peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap factor-faktor yang menonjol. Kemudian ia menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh factor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa. Kekurangtekunan pengamatan terletak pada pengamatan terhadap pokok persoalan yang dilakukan secara terlalu awal. Hal itu mungkin dapat disebabkan oleh tekanan subjek atau sponsor atau barangkali juga karna ketidaktoleransian subjek, atau sebaliknya peneliti terlalu cepat mengarahkan focus penelitiannya walaupun tampaknya belum patut dilakukan demikian. Bpersoalan bisa terjadi
  • 9. pada situasi ketika subjek berdusta, menipu,atau berpura-pura, sedangkan peneliti sudah sejak awal mengarahkan fokusnya, padahal barangkali belum waktunya berbuat demikian. 3. Triangulasi Triangulasi adalah tekinik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang banyak digunakanialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin (1978) membedakan empat mcam triangulasi sebagai teknik pemeriiksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyelidik dan teori. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Patoon 1987:331). Hal itu dapat dicapai dengan jalan : 1. Membandingkan data hasil pengamatan 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi peneliti dengan apa yang dikatakanya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan menegah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Pada triangulasi dengan metode, menurut Patton (1987:329), terdapat dua strategi, yaitu : 1.pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengeumpulan data dan 2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Teknik triangulasi jenis ketiga ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemencengan dalam pengumpulan data. Pada dasarnya pengunaan suatu tim penelitian dapat
  • 10. direalisasikan dilihat dari segi teknik ini. Cara lain ialah membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analisis lainya. Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba (1981:307), berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Patton (1987:327) berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penejalasan banding (rival eksplantions).