definisi rancangan penelitian kuantitatif, komponen rancangan penelitian kuantitatif, ciri-ciri rancangan penelitian kuantitatif, langkah-langkah pada penelitian kuantitatif, proses penelitian kuantitatif
definisi rancangan penelitian kuantitatif, komponen rancangan penelitian kuantitatif, ciri-ciri rancangan penelitian kuantitatif, langkah-langkah pada penelitian kuantitatif, proses penelitian kuantitatif
PENYUSUNAN INSTRUMEN Metode Penelitian Pendidikan
Menentukan Menyusun Instrumen •Instrumen untuk metode tes adalah tes atau soal tes •Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner •Instrumen untuk observasi adalah check-list Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi atau dapat juga check-list
PENYUSUNAN INSTRUMEN Metode Penelitian Pendidikan
Menentukan Menyusun Instrumen •Instrumen untuk metode tes adalah tes atau soal tes •Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner •Instrumen untuk observasi adalah check-list Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi atau dapat juga check-list
Ringkasan materi perkuliahan metodologi penelitian sub tema penelitian kualitatif.
Sumber :
Basuki, Sulistyo, 2005. “Metodologi kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian ilmu perpustakaan dan informasi”, Jurnal Departemen Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan, Universitas Indonesia.
2.Creswell, John.W, 2014, “ Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed ”, Terjemahan Edisi Ketiga, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
3.Salkind, Neil.J. 2006. “Nonexperimental Research : Qualitative Method”. Exploring Research, 6thEd., Ch.10 (P.201-215), New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Terdapat dua metode penelitian yang digunakan para peneliti dalam lingkup ilmu sosial, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Di antara dua metode penelitian tersebut, metode kuantitatif merupakan metode yang lebih banyak digunakan, dibandingkan dengan metode kualitatif. Dengan kata lain, metode penelitian kuantitatif lebih populer dibandingkan dengan metode penelitian kualitatif.
Namun demikian, Chua (1986) menyatakan bahwa metode kuantitatif yang menekankan pada hipotesis-deduktif memiliki keterbatasan dalam menjangkau permasalahan yang diteliti. Dengan keterbatasan tersebut, diperlukan adanya metode alternatif yang bisa menjawab pertanyaan-pernyataan yang tidak bisa dijawab dengan metode penelitian kuantitatif. Metode tersebut adalah metode kualitatif.
Seiring dengan perkembangan jaman, khususnya dalam bidang akuntansi dan manajemen, mulai banyak peneliti yang menggunakan metode kualitatif dan hasil penelitiannya telah diterbitkan pada jurnal akuntansi dan manajemen yang bereputasi baik (Basri, 2014). Hal ini menunjukkan bahwa metode kualitatif mulai mendapatkan perhatian dari para peneliti.
Tulisan ini bertujuan untuk membahas metode penelitian kualitatif. Dimulai dengan konsep penelitian kualitatif, kemudian dibahas perbedaan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif, alasan penggunaan metode kualitatif, dan dibahas juga bagaimana proses penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil akhir yang diharapkan adalah adanya pemahaman yang lebih mendalam apa dan bagaimana penggunaan metode kualitatif.
B. Definisi dan konsep penelitian kualitatif
Definisi penelitian kualitatif dapat ditemukan pada banyak literatur. Antara lain, Ali dan Yusof (2011) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai:
Any investigation which does not make use of statistical procedures is called “qualitative” nowdays, as if this were a quality label in itself.
Definisi dari Ali dan Yusof tersebut, menekankan pada ketidakhadiran penggunaan alat-alat statistik dalam penelitian kualitatif. Hal ini tentunya untuk mempermudah dalam membedakan penggunaan metode kualitatif dengan penggunaan metode kuantitatif. Karena metode kuantitatif bergantung pada penggunaan perhitungan dan prosedur analisis statistika. Sementara itu, metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan. Oleh karena itu, Basri (2014) menyimpulkan bahwa fokus dari penelitian kualitatif adalah pada prosesnya dan pemaknaan hasilnya. Perhatian penelitian kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena (Mohamed, Abdul Majid & Ahmad, 2010).
C. Perbedaan metode kualitatif dan metode kuantitatif
Menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), metode kualitatif digunaka
Pasar Modal Pertama di Dunia: Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) -(1602-1799)
Perusahaan voc ini memberikan keuntungan yang besar sehingga masyarakat belanda tergiur dengan
keuntungannya sehingga ingin berkontribusi dalam modal perusahaan. di sinilah muncul “share”
dengan surat bukti kepemilikan modal (saham). pada saat itu, saham ini sudah mulai diperjualbelikan
dan terbentuklah pasar saham amsterdam dengan saham tunggal yaitu saham voc.
1. BAB VI
KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
KELOMPOK 6
SHINTIA MINANDAR
(1105113581)
ROZIDAWATI
(1105121283)
RACHMALINA
(1105120252)
KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
ALASAN:
PERTANGGUNGJAWABAN HASIL PENELITIAN
POKOK BAHASAN:
A. ALASAN DAN ACUAN PEMANFAATAN
B. KRITERIA KEABSAHAN DATA
C. TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
A. ALASAN DAN ACUAN
Banyaknya kelemahan penggunaan ukuran validitas dan reliabilitas dari
tinjauan kacamata nonkualitatif mengharuskan pembaharuan konsep
keabsahan data untuk penelitian kualitatif.
B. KRITERIA KEABSAHAN DATA
1. derajat kepercayaan (credibility)
Mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan
jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti
2. keteralihan (transferability)
Mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan kontes.
Untuk itu peneliti harus menyediakan data deskriptif secukupnya
2. (makadari itu peneliti harus melakukan penelitian kecil untuk
memastikan usaha memverifikasi tersebut)
3. kebergantungan (dependability)
Dalam ranah nonkualitatif jika dilakukan replikasi studi dan hasilnya
secara esensial sama, maka dikatakan reliabilitasnya tercapai. Dalam
penelitian kualitatif, sangat sulit mencari kondisi yang benar-benar sama
sehingga konsep kebergantungan berlaku, yakni memperhatikan
reliabilitas ditambah faktor-faktor lain yang bersangkutan.
Kebergantungan terletak pada data, bukan pada orang yang menjadi
subjek penelitian itu.
4. kepastian (confirmability)
memastikan ciri penyidik memang sesuai dengan yang ada pada penyidik
C. TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
Tabel 4. Ikhtisar Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Kriteria
Teknik pemeriksaan
kredibilitas
1. Perpanjangan keikutsertaan
2. Ketekunan pengamatan
3. Triangulasi
4. Pengecekan sejawat
5. Kecukupan referensial
6. Kajian kasus negatif
7. Pengecekan anggota
keterangan
8. Uraian rinci
kebergantungan
9. Audit kebergantungan
kepastian
10. Audit kepastian
3. 1. Perpanjangan keikutsertaan
Keikutsertan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data
Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan
peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan
Memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda(faktorfaktor kontekstual dan pengaruh bersama pada peneliti dan
subjek)
2. Ketekunan pengamatan
Mengamati dengan teliti, rinci serta berkesinambungan terhadap
faktor-faktor yang menonjol.
Menelaah secara rinci sehingga pada pemeriksaan tahap awal
tampak salah satu/seluruh faktor ang ditelaah sudah dipahami
3. Triangulasi
Teknik yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk
pengecekan/pembanding
4 macam triangulasi menurut Denzin (1978): sumber, metode,
penyidik, dan teori.
4. Pengecekan sejawat
Mengekspos hasil sementara/akhir dalam bentuk diskusi analitik
dengan rekan-rekan sejawat
Guna: mempertahankan sikap terbuka dan jujur peneliti;
kesempatan menjajaki dan menguji hipotesis peneliti;
Belum ada formula pasti untuk tatacara penyelenggaraan diskusi,
namun sebagai syarat kelancaran diskusi yang perlu diperhatikan
adalah:rekan sejawat memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
sama dalam bidang yang dipersoalkan(isi dan metodologi) dengan
peneliti. Jangan terlalu tua atau muda untuk menjaga suasana
diskusi.. Beritahukan pada para peserta bahwa mereka adalah
4. pengkritik yang tajam daripada pengagum hasil penelitian. Peneliti
menyadari peranan dan cara analisis peserta diskusi.
5. Kecukupan referensial
Alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis
untuk keperluan evaluasi (Eisner, 1975)
6. Kajian kasus negatif
Mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola
dan kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan
digunakan sebagai bahan pembanding
7. Pengecekan anggota
Pengecekan data, kategori analitis, penafsiran dan kesimpulan oleh
para anggota yang terlibat dalam penelitian
Formal (diskusi); informal (saat proses penelitian)
8. Uraian rinci
Menguraikan hasil penelitian dengan teliti dan cermat
9. Auditing
Konsep bisnis untuk memeriksa kebergantungan dan kepastian
data (proses maupun hasil)
Sebelum auditing harus tersedia catatan pelaksanaan keseluruhan
proses dan hasil studi.
Kasifikasi catatan pelaksanaan proses menurut Halpern:
Data mentah
Data reduksi dan hasil kajian
Rekonstruksi data dan hasil sintesis
Proses penyelenggaraan
Bahan terkait maksud dan keinginan
5. Berkas instrumen
Prosesnya: praentry-penetapan yang dapat diaudit-kesepakatan
formal-penentuan keabsahan data
Praentry
Pertemuan auditor dengan auditi (meneruskan, mengubah atau
membatalkan usulan auditing)->
penetapan yang dapat diaudit
kesepakatan formal
penentuan keabsahan data