2. • Penelitian korelasi atau korelasional adalah
suatu penelitian untuk mengetahui hubungan
dan tingkat hubungan antara dua variabel atau
lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi
variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel.
• Penelitian korelasional dilakukan dalam
berbagai bidang diantaranya pendidikan,
sosial, maupun ekonomi. Penelitian ini hanya
terbatas pada panafsiran hubungan
antarvariabel saja tidak sampai pada hubungan
kausalitas, tetapi penelitian ini dapat dijadikan
acuan untuk diajadi penelitian selanjutnya
seperti penelitian eksperimen
3. 3 Karakteristik Penting Penelitian
Korelasi :
1.Penelitian korelasi tepat jika variabel
kompleks dan peneliti tidak mungkin
melakukan mani-pulasi dan
mengontrol variabel seperti dalam
penelitian eksperimen.
2.Memungkinkan variabel diukur secara
intensif dalam setting (lingkungan)
nyata.
3.Memungkinkan peneliti mendapatkan
derajat asosiasi yang signifikan.
4. Penelitian korelasional memiliki tujuan
untuk menentukan
1. Ada apa tidaknya hubungan antara dua
variabel atau lebih,
2. kearah manakah hubungan tersebut
positif atau negatif,
3. dan seberapa jauh hubungan yang ada
antara dua variabel atau lebih yang
dapat diukur
TUJUAN PENELITIAN
KORELASIONAL
Para peneliti akan tepat menggunakan
penelitian korelasi saat peneliti memiliki
beberapa alasan penting, di antaranya:
• Adanya kebutuhan akan informasi
bahwa ada hubungan antar variabel
yang mana koefisien korelasi dapat
mencapainya.
• Jika peneliti tidak mungkin bisa melakukan
kontrol dan memanipulasi variabel-variabel itu.
Karena variabel yang muncul begitu
kompleks
5. 1. Korelasi positif, terjadi saat kedua variabel
berhubungan dengan status yang sama. Jika
variabel satu meningkat, maka variabel lainnya
ikut meningkat, dan demikian pula jika menurun.
2. Korelasi negatif adalah kebalikan dari korelasi
positif. Jika salah satu variabel meningkat, maka
variabel lainnya menurun, dan sebaliknya.
3. Tidak ada korelasi, berarti meningkat atau
menurunnya suatu variabel tidak memberikan
pengaruh apapun pada variabel lainnya.
Kemungkinan hasil Penelitian Korelasional
6. PROSEDUR DASAR PENELITIAN
KORELASIONAL
1.Pemilihan Masalah
Studi korelasional bisa dirancang untuk menentukan variabel manakah dari
suatu daftar variabel yang mungkin berhubungan, maupun untuk menguji
hipotesis mengenai suatu hubungan yang diharapkan, hubungan yang akan
diteliti dan diselidiki haruslah didukung oleh teori atau diturunkan
berdasarkan dari pengalaman.
2.Sampel dan Pemilihan Instrumen
Sampel dapat dipilih dengan memakai metode sampling, dan 30 subjek
dirasa sebagai ukuran sampel minimal yang bisa diterima. Bila variabel tidak
memadai dikumpulkan, maka koefisien korelasi yang diperoleh akan
mewakili estimasi tingkat korelasi yang kurang bahkan tidak akurat. Dan bila
pengukuran yang dilakukan tidak secara nyata benar-benar mengukur
variabel yang diinginkan, maka koefisien yang dihasilkan tidak akan
mengindikasikan hubungan yang diinginkan.
7. 3. Desain dan Prosedur
Desain korelasional dasar sangatlah sederhana; 2 atau lebih
skor yang didapatkan dari setiap jumlah sampel yang dipilih, 1
skor untuk setiap variabel yang diteliti, dan skor berpasangan
kemudian dikorelasikan, Koefisien korelasi yang diperoleh
mengindikasikan tingkatan atau derajat hubungan antara kedua
variabel tersebut.
4. Analisis Data dan Interpretasi
Jika 2 variabel dikorelasikan maka hasilnya yaitu koefisien
korelasi, dalam bentuk angka desimal, antara 0,00 dan + 1,00,
atau 0,00 dan – 1,00. Bila koefisien mendekati + 1,00; maka
kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif dan bila
koefisien tersebut mendekati -1,00, maka diartikan kedua
variabel memiliki hubungan yang negatif. Ketika
penginterprestasian suatu koefisien korelasi, peneliti harus
selalu ingat bahwa peneliti hanya berbicara tentang suatu
hubungan, bukan hubungan sebab-akibat
8. 1. Studi Hubungan, biasanya dilakukan dalam usaha mendapatkan
pemahaman faktor apa saja atau variabel yang berhubungan
dengan variabel yang kompleks
2. Studi prediksi, dilakukan guna memudahkan dalam pengambilan
suatu kesimpulan mengenai individu atau membantu dalam
pemilihan individu. Studi prediksi juga dijalankan guna menguji
hipotesis teoretis tentang variabel yang dipercaya menjadi
pediktor pada suatu kriteria, dan guna menentukan validitas
prediktif dari instrumen pengukuran individual.
3. Korelasi dan Kausalitas, suatu studi bertujuan untuk
mengungkapkan hubungan antar variabel melalui penggunaan
statistik korelasional (r). jadi peneliti haruslah hati-hati dan
korelasi tidaklah harus menjelaskan sebab dan akibat. Bila suatu
hubungan yang kuat ditemukan antara 2 variabel, kausalitas
dapat diuji melalui pemakaian pendekatan eksperimental.
MACAM-MACAM STUDI KORELASIONAL
9. 1. Korelasi Bivariat, adalah suatu rancangan penelitian yang memiliki
tujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel.
Hubungan antara 2 variabel tersebut diukur. Hubungan tersebut
mempunyai tingkatan dan arah.
2. Regresi dan Prediksi, bila terdapat korelasi antara 2 variabel, dan
peneliti mengetahui skor pada salah satu variabel, peneliti dapat
meprediksikan skor pada variabel kedua. Regresi merujuk pada
seberapa baik peneliti bisa membuat prediksi .
3. Regresi Jamak (Multiple Regression), adalah perluasan regresi dan
prediksi sederhana dengan menambahkan beberapa variabel.Apa yang
peneliti prediksikan disebut variabel kriteria (criterion variabel). Dan
Apa yang peneliti gunakan untuk membuat prediksi, dengan variabel-
variabel yang sudah diketahui disebut variabel prediktor (predictor
variables).
JENIS PENELITIAN KORELASIONAL
10. Kesalahan-kesalahan yang sering
kali dilakukan oleh peneliti dalam
penelitian korelasional
• Peneliti memilih statistik yang tidak tepat
• Peneliti berasumsi bahwa korelasi
merupakan bukti sebab akibat
• Peneliti bertumpu pada pendekatan sekali
tembak (shotgun approach)
• Peneliti tidak melakukan studi validitas
silang
• Peneliti menggunakan analisis bivariat ketika
multivariat yang lebih tepat
• Peneliti salah tafsir terhadap signifikansi
praktis atau statistik dalam suatu studi.
11. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN
KORELASIONAL
KELEBIHAN
kemampuannya untuk menyelidiki hubungan antara
beberapa variabel secara bersama-sama (simultan)
penelitian korelasional juga mampu memberikan
informasi tentang derajat kekuatan hubungan antara
variabel-variabel yang diteliti
Penelitian korelasional ini juga memungkinkan untuk
menyelidiki beberapa variabel yang diselidiki secara
intensif
penelitian ini bisa melakukan analisis prediksi tanpa
membutuhkan sampel yang besar.
KELEMAHAN
hasilnya hanya mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, tidak
harus menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal
dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian
korelasional ini kurang tertib dan ketat
pola saling berhubungan itu sering tidak menentu dan kabur
atau kurang jelas
sering merangsang penggunanya memasukan berbagai data
tanpa melakukan pemilihan dan menggunakan setiap
interpretasi yang berguna atau bermakna.