Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Pendidikan karakter nas 123
1. KEBIJAKAN NASIONALKEBIJAKAN NASIONAL
PENDIDIKAN KARAKTERPENDIDIKAN KARAKTER
Kementerian Pendidikan Nasional
1
11
Fasli JalalFasli Jalal
Wakil Menteri Pendidikan Nasional RIWakil Menteri Pendidikan Nasional RI
5. Kasus Narkoba di IndonesiaKasus Narkoba di Indonesia
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah Tersangka
Jumlah Kasus
Sumber: Badan Narkotika Nasional, 2010 dikutipSumber: Badan Narkotika Nasional, 2010 dikutip
dari Kompas 11 Maret 2011,dari Kompas 11 Maret 2011,
DD
AA
LL
AA
MM
RR
II
BB
UU
AA
NN
55
8. Mengutip Penyair Arab Syauqi Bey :Mengutip Penyair Arab Syauqi Bey :
Artinya: “Sesungguhnya kejayaanArtinya: “Sesungguhnya kejayaan
suatu umat (bangsa) terletak padasuatu umat (bangsa) terletak pada
akhlak/karakternya, Jika itu telahakhlak/karakternya, Jika itu telah
runtuh, maka runtuh pulalah bangsaruntuh, maka runtuh pulalah bangsa
itu”itu”
88
10. KARAKTERKARAKTER
Secara Etimologi:Secara Etimologi:
Istilah karakter berasal dari bahasaIstilah karakter berasal dari bahasa
YunaniYunaniCharasseinCharassein, berarti, berarti to engraveto engrave atauatau
mengukir.mengukir.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008):Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008):
Karakter: sifat-sifat kejiwaan, akhlak atauKarakter: sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakanbudi pekerti yang membedakan
seseorang dari orang lain.seseorang dari orang lain.
1010
11. KARAKTERKARAKTER
Gordon Willard Allport (Psikolog AmerikaGordon Willard Allport (Psikolog Amerika))
Karakter sebagai penentu bahwa seseorang sebagaiKarakter sebagai penentu bahwa seseorang sebagai
pribadipribadi
Imam Al-Ghozali (Imam Al-Ghozali (Hujjatul IslamHujjatul Islam))
Karakter lebih dekat dengan Akhlaq, yaitu spontanitasKarakter lebih dekat dengan Akhlaq, yaitu spontanitas
manusia dalam bersikap, atau perbuatan yang telahmanusia dalam bersikap, atau perbuatan yang telah
menyatu dalam diri manusia sehingga ketika munculmenyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul
tidak perlu dipikirkan lagi. Apabila lahir tingkah laku yangtidak perlu dipikirkan lagi. Apabila lahir tingkah laku yang
indah dan terpuji maka dinamakanlah akhlak yang baik.indah dan terpuji maka dinamakanlah akhlak yang baik.
Dan apabila yang lahir itu tingkah laku yang kejiDan apabila yang lahir itu tingkah laku yang keji
dinamakanlah akhlak yang buruk.dinamakanlah akhlak yang buruk.
Tingkah laku seseorang itu adalah lukisan batinnyaTingkah laku seseorang itu adalah lukisan batinnya
1111
12. Socrates (469-399 SM): tujuanSocrates (469-399 SM): tujuan
pendidikan yang paling mendasarpendidikan yang paling mendasar
membentuk individu menjadi baik danmembentuk individu menjadi baik dan
cerdas (cerdas (good and smartgood and smart). (G.M.A.). (G.M.A.
Grube: 1980: 216-217).Grube: 1980: 216-217).
semboyannya “Kenalilah diri engkausemboyannya “Kenalilah diri engkau
dengan diri engkau sendiri”.dengan diri engkau sendiri”.
1212
13. Plato (428-348 SM), dalam bukunyaPlato (428-348 SM), dalam bukunya
yang terkenal,yang terkenal, Republic: “Republic: “agar anakagar anak
dapat meraih kebenaran dan kebajikandapat meraih kebenaran dan kebajikan
diperlukan pedoman moral yang jelasdiperlukan pedoman moral yang jelas
agar dapat diaplikasikan dalamagar dapat diaplikasikan dalam
kehidupan.kehidupan.
Pandangan dalam etika banyakPandangan dalam etika banyak
berdasar “teori contoh” dan dialogberdasar “teori contoh” dan dialog
1313
14. Aristoteles (384-322 SM): mengarahkanAristoteles (384-322 SM): mengarahkan
pendidikan kepada kebajikan atau nilaipendidikan kepada kebajikan atau nilai
((virtuevirtue) individu. Kebajikan atau nilai) individu. Kebajikan atau nilai
((virtuevirtue) itu mengandung dua aspek yaitu) itu mengandung dua aspek yaitu
intelektual dan moral.intelektual dan moral.
Pencipta teori serba tengah. (contohPencipta teori serba tengah. (contoh
keutamaan adalah tengah2 antara keduakeutamaan adalah tengah2 antara kedua
keburukan. seperti, Dermawan adalahkeburukan. seperti, Dermawan adalah
tengah-tengah antara boros dan kikir.tengah-tengah antara boros dan kikir.
1414
16. TAFSIR TEMATIK AKHLAKTAFSIR TEMATIK AKHLAK
Ir. Akmaludin Noor & Aa Fuad Muchlis, SIr. Akmaludin Noor & Aa Fuad Muchlis, S
Ag. Melakukan tafsir tematis Al-Quran,Ag. Melakukan tafsir tematis Al-Quran,
salah satunya tentang akhlaksalah satunya tentang akhlak
Lahir Taksonomi Nilai Akhlak Terpuji &Lahir Taksonomi Nilai Akhlak Terpuji &
Tercela (Al-Quran Tematis, Akhlak,Tercela (Al-Quran Tematis, Akhlak,
Simad, 2010)Simad, 2010)
1616
17. Akhlak Terpuji:Akhlak Terpuji:
1) Takut Kepada Allah1) Takut Kepada Allah
2) Berharap (rajaa’) & Cinta (hubb) kepada Allah2) Berharap (rajaa’) & Cinta (hubb) kepada Allah
3) Bersandar atau tawakal kepada Allah3) Bersandar atau tawakal kepada Allah
4) Sabar4) Sabar
5) Syukur5) Syukur
6) Kembali kepada Allah (inadah)6) Kembali kepada Allah (inadah)
7) Berbuat baik (ihsan)7) Berbuat baik (ihsan)
8) Teguh pendirian (istiqomah), jujur, dan Adil8) Teguh pendirian (istiqomah), jujur, dan Adil
9) Terpercaya (amanah), pemaaf, dan lapang dada9) Terpercaya (amanah), pemaaf, dan lapang dada
10) Silaturahmi dan Islah/ perdamaian10) Silaturahmi dan Islah/ perdamaian
11) Meminta ijin dan membaca salam11) Meminta ijin dan membaca salam
12) Berkata baik dan benar12) Berkata baik dan benar
1717
18. Akhlak tercelaAkhlak tercela
1) Sombong (Takabbur)1) Sombong (Takabbur)
2) Berbuat kerusakan (fasad)2) Berbuat kerusakan (fasad)
3) Ingkar janji3) Ingkar janji
4) Makar, khianat, riya, dan bermuka dua4) Makar, khianat, riya, dan bermuka dua
5) Kikir (bakhil)5) Kikir (bakhil)
6) Berlebihan, foya-foya, dan bermegah-6) Berlebihan, foya-foya, dan bermegah-
megahanmegahan
7) Mencela, menghina dan mengolok-olok7) Mencela, menghina dan mengolok-olok
8) Su’uzhon, tajassus, ghibah, dan namimah8) Su’uzhon, tajassus, ghibah, dan namimah
9) Iri (Hasud), fitnah (buhtan)9) Iri (Hasud), fitnah (buhtan)
1818
19. PAUD
/SD
SMP
PT
exploring
–strengthening
-em
powering
SMA
Pendidikan
KARAKTER
integrasi&
pem
biasaan
integrasi&
pem
biasaan
“…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-
bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup
anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro)
Pendidikan Komprehensif:Pendidikan Komprehensif:
Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, InovatifIlmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif
Pendidikan
AKADEMIK
DSB
19
1919
23. • MENCANANGKAN HASRATUNTUKMENCANANGKAN HASRATUNTUK
BERUBAHMELALUIDO’A &IBADAHBERUBAHMELALUIDO’A &IBADAH
• MEWUJUDKAN PERUBAHANMEWUJUDKAN PERUBAHAN
(ANUGRAHILAHI: MANUSIA BEBAS(ANUGRAHILAHI: MANUSIA BEBAS
MEMILIH)MEMILIH)
• MENJADISURITAULADANMENJADISURITAULADAN
(AMANAHILAHI: MANUSIA KHALIFAH(AMANAHILAHI: MANUSIA KHALIFAH
DIMUKA BUMI)DIMUKA BUMI)
2323
24. 7 DASAR NILAI ESQ7 DASAR NILAI ESQ (source: ESQ)(source: ESQ)
2626
25. KARAKTERKARAKTER
KemendiknasKemendiknas
Karakter sebagai nilai-nilai yang khas-baikKarakter sebagai nilai-nilai yang khas-baik
(tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik,(tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik,
nyata berkehidupan baik, dan berdampaknyata berkehidupan baik, dan berdampak
baik terhadap lingkungan) yang terpatribaik terhadap lingkungan) yang terpatri
dalam diri dan terejawantahkan dalamdalam diri dan terejawantahkan dalam
perilaku (kebijakan Nasionalperilaku (kebijakan Nasional
Pembangunan Karakter Bangsa, 2010)Pembangunan Karakter Bangsa, 2010)
2828
26. KARAKTER BANGSAKARAKTER BANGSA
Kemendiknas:Kemendiknas:
Karakter bangsa adalah kualitas perilakuKarakter bangsa adalah kualitas perilaku
kolektif kebangsaan yang khas-baik yangkolektif kebangsaan yang khas-baik yang
tercermin dalam kesadaran, pemahaman,tercermin dalam kesadaran, pemahaman,
rasa karsa, dan perilaku berbangsa danrasa karsa, dan perilaku berbangsa dan
bernegara sebagai hasil dari olah pikir,bernegara sebagai hasil dari olah pikir,
olah hati, olah rasa dan karsa, serta olaholah hati, olah rasa dan karsa, serta olah
raga seseorang atau sekelompok orang.raga seseorang atau sekelompok orang.
2929
27. PENDIDIKAN KARAKTERPENDIDIKAN KARAKTER
Kemendiknas: Pendidikan karakter adalahKemendiknas: Pendidikan karakter adalah
usaha sadar dan terencana untukusaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana serta prosesmewujudkan suasana serta proses
pemberdayaan potensi dan pembudayaanpemberdayaan potensi dan pembudayaan
peserta didik guna membangun karakterpeserta didik guna membangun karakter
pribadi dan/atau kelompok yang unik-baikpribadi dan/atau kelompok yang unik-baik
sebagai warga negara (Kebijakansebagai warga negara (Kebijakan
Nasional Pembangunan Karakter BangsaNasional Pembangunan Karakter Bangsa
tahun 2011-2025)tahun 2011-2025)
3030
28. •
Nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkanNilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan
kepada anak-anak adalahkepada anak-anak adalah nilai universalnilai universal yangyang
mana seluruh agama, tradisimana seluruh agama, tradisi dandan budaya pastibudaya pasti
menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. Nilai-nilaimenjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai
universal ini harus dapatuniversal ini harus dapat menjadi perekat bagimenjadi perekat bagi
seluruh anggota masyarakat walaupunseluruh anggota masyarakat walaupun
berbeda latar belakang budaya, suku danberbeda latar belakang budaya, suku dan
agama.agama.
3232
29. PendiPendidikan karakterdikan karakter merupakan pendidikanmerupakan pendidikan
nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan akhlak,nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan akhlak,
pendidikan moral, pendidikan watak yangpendidikan moral, pendidikan watak yang
bertujuanbertujuan mengembangkan kemampuan pesertamengembangkan kemampuan peserta
didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,
memelihara apa yang baik dan mewujudkanmemelihara apa yang baik dan mewujudkan
kebaikan itu dalam kehidupan sehari-harikebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari
dengan sepenuh hatidengan sepenuh hati..
3333
30. • Pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan manaPendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana
yang benar dan mana yang salah, lebih dari ituyang benar dan mana yang salah, lebih dari itu
pendidikan karakter menanamkan kebiasaanpendidikan karakter menanamkan kebiasaan
((habituationhabituation)) tentang hal mana yang baik sehinggatentang hal mana yang baik sehingga
peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang manapeserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana
yang baik dan salah, mampu merasakan (afektif) nilaiyang baik dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai
yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor)yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor)..
Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik, harusDengan kata lain, pendidikan karakter yang baik, harus
melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik”melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik”
((moral knowingmoral knowing), tetapi juga “merasakan dengan baik”), tetapi juga “merasakan dengan baik”
atau “atau “loving the goodloving the good” (” (moral feelingmoral feeling), dan “perilaku), dan “perilaku
yang baik” (yang baik” (moral actionmoral action). Jadi pendidikan karakter erat). Jadi pendidikan karakter erat
kaitannya dengan “kaitannya dengan “habithabit” atau kebiasaan yang terus” atau kebiasaan yang terus
menerus dipraktekkan dan dilakukan.menerus dipraktekkan dan dilakukan.
3434
31. • Karena pendidikan karakter merupakan suatuKarena pendidikan karakter merupakan suatu habithabit,,
maka pembentukan karakter seseorang itumaka pembentukan karakter seseorang itu
memerlukanmemerlukan communities of charactercommunities of character yang terdiriyang terdiri
dari keluarga, sekolah, institusi keagamaan, mediadari keluarga, sekolah, institusi keagamaan, media,,
pemerintahan dan berbagai pihak yang mempengaruhipemerintahan dan berbagai pihak yang mempengaruhi
nilai-nilai generasi muda. Semuanilai-nilai generasi muda. Semua communities ofcommunities of
charactercharacter tersebut hendaknya memberikan suatutersebut hendaknya memberikan suatu
keteladanan, intervensi, pembiasaan yang dilakukanketeladanan, intervensi, pembiasaan yang dilakukan
secara konsisten, dan penguatan. Dengan perkataansecara konsisten, dan penguatan. Dengan perkataan
lain, pembentukan karakterlain, pembentukan karakter memerlukanmemerlukan
pengembangan keteladanan yang ditularkan,pengembangan keteladanan yang ditularkan,
intervensi melalui proses pembelajaran, pelatihan,intervensi melalui proses pembelajaran, pelatihan,
pembiasaan terus menerus dalam jangka panjangpembiasaan terus menerus dalam jangka panjang
yang dilakukan secara konsisten dan penguatanyang dilakukan secara konsisten dan penguatan..
3535
32. OLAH
HATI
OLAH
PIKIR
OLAH
RASA/
KARSA
OLAH
RAGA
beriman dan bertakwa,
jujur, amanah, adil,
bertanggung jawab,
berempati, berani
mengambil resiko,
pantang menyerah, rela
berkorban, dan berjiwa
patriotik
ramah, saling
menghargai, toleran,
peduli, suka menolong,
gotong royong,
nasionalis, kosmopolit ,
mengutamakan
kepentingan umum,
bangga menggunakan
bahasa dan produk
Indonesia, dinamis,
kerja keras, dan beretos
kerja
bersih dan sehat,
disiplin, sportif,
tangguh, andal,
berdaya tahan,
bersahabat,
kooperatif,
determinatif,
kompetitif, ceria,
dan gigih
cerdas, kritis,
kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikir
terbuka, produktif,
berorientasi Ipteks,
dan reflektif
NILAI-NILAI PENDIDIKAN
KARAKTER
3636
36. TIGA PENDEKATAN DAN IMPLEMENTASI
PENDIDIKAN KARAKTER
1. MELALUI KEBIJAKAN
NASIONAL YANG DITERUSKAN
SAMPAI KE TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN (TOP DOWN)
3. REVITALISASI KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER
2. MENEMUKENALI
PRAKTEK/CONTOH TERBAIK
PENDIDIKAN KARAKTER
(Bottom-Up)
SOSIALISASI
PENGEMBANGAN REGULASI
PENGEMBANGAN KAPASITAS
IMPLEMENTASI & KERJASAMA
MONITORING & EVALUASI
A) PENEMUAN DAN BERBAGI
PENGALAMAN PRAKTEK TERBAIK
PENDIDIKAN KARAKTER TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN DI KAB/KOTA, DI PROPINSI
SAMPAI TINGKAT NASIONAL.
B)PENDOKUMENTASIAN PRAKTEK TERBAIK
TERSEBUT DALAM BUKU, CD DSB.
PRAMUKA; KANTIN KEJUJURAN;UKS;
PMR; PERLOMBAAN/ OLIMPIADE
SAINS & OR; SEKOLAH HIJAU;
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI;
PENDIDIKAN TERTIB LALU LINTAS
4040
37. PROGRAM 100
HARI KEMDIKNAS
(PENGEMBANGAN
BUDAYA &
KARAKTER
BANGSA/BKB)
PENYUSUNAN
DESAIN
NASIONAL &
KEMDIKNAS
SARASEHAN
NASIONAL
PENGEMBANGA
N BKB
(14JANUARI 2010)
PENYUSUNAN BAHAN PELATIHAN
PELAKSANAAN T.O.T
PELATIHAN PENGAWAS & KS OLEH LPMP & P4TK
PELATIHAN GURU OLEH DIREKTORAT TERKAIT
BANTUAN TEKNIS PROFESIONAL TPK PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
PELAKSANAAN PERINTISAN DI 125 SEKOLAH DARI 16 PROPINSI 16
KAB/KOTA
PENGEMBANGAN MODEL-MODEL
IDENTIFIKASI ‘BEST PRACTICE’
KEGIATAN PENDIDIKAN KARAKTER - 2010
4141
38. PrinsipPrinsip
BerkelanjutanBerkelanjutan
Melalui Semua Mata PelajaranMelalui Semua Mata Pelajaran
Pengembangan Diri dan Budaya SatuanPengembangan Diri dan Budaya Satuan
PendidikanPendidikan
Nilai tidak Diajarkan tapi dikembangkanNilai tidak Diajarkan tapi dikembangkan
melalui Proses Belajarmelalui Proses Belajar
Proses Pendidikan dilakukan PesertaProses Pendidikan dilakukan Peserta
Didik secara aktif dan Menyenangkan.Didik secara aktif dan Menyenangkan.
4242
57. Penerapan Pendidikan Karakter diPenerapan Pendidikan Karakter di
Perguruan Tinggi di IndonesiaPerguruan Tinggi di Indonesia
Penerapan Pendidikan Karakter diPenerapan Pendidikan Karakter di
Perguruan Tinggi di IndonesiaPerguruan Tinggi di Indonesia
ITSITS
UNJUNJ
UNCE
N
UNCE
N
IPBIPB 6161
58. Penerapan Nilai Karakter Perguruan Tinggi diPenerapan Nilai Karakter Perguruan Tinggi di
IndonesiaIndonesia
UPI-
YPTK
UNIMED UGM6262
63. PENDIDIKAN ANAK USIA DINIPENDIDIKAN ANAK USIA DINI
ProfilProfil
Pendidikan Anak Usia Dini dipilih salah satu Taman Kanak-Kanak (TK),Pendidikan Anak Usia Dini dipilih salah satu Taman Kanak-Kanak (TK),
yaitu TK Negeri Pembina Kota Mataram yang terletak di Jl. Pemuda No. 61yaitu TK Negeri Pembina Kota Mataram yang terletak di Jl. Pemuda No. 61
Mataram. Keadaan pendidik dan tenaga kependidikan di TK PembinaMataram. Keadaan pendidik dan tenaga kependidikan di TK Pembina
adalah (1) Jumlah Guru Negeri : 7 Orang, (2) Jumlah Guru Honor : 5 Orangadalah (1) Jumlah Guru Negeri : 7 Orang, (2) Jumlah Guru Honor : 5 Orang
(3) Kualifikasi akademik : S1 4 orang Guru Negeri dan 2 orang Guru Honor,(3) Kualifikasi akademik : S1 4 orang Guru Negeri dan 2 orang Guru Honor,
(4) Sertifikasi Guru : 2 Orang. Untuk keperluan pengetikan merekrut 1 orang(4) Sertifikasi Guru : 2 Orang. Untuk keperluan pengetikan merekrut 1 orang
tenaga administrasi.tenaga administrasi.
Dokumen I yang disusun sudah mulai disempurnakan sesuai dengan hasilDokumen I yang disusun sudah mulai disempurnakan sesuai dengan hasil
analisis konteks dan sudah menggunakan acuan Peraturan Menterianalisis konteks dan sudah menggunakan acuan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasioanal No. 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan AnakPendidikan Nasioanal No. 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) serta telah memasukkan nilai-nilai pembentuk karakterUsia Dini (PAUD) serta telah memasukkan nilai-nilai pembentuk karakter
yang menjadi prioritas sekolah. Ini terlihat dalam rumusan visi dan misi.yang menjadi prioritas sekolah. Ini terlihat dalam rumusan visi dan misi.
Setiap guru telah menyusun Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) danSetiap guru telah menyusun Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan
Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang juga telah mengintegrasikan nilai-Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang juga telah mengintegrasikan nilai-
nilai pembentuk karakter yang menjadi prioritas, seperti kemandirian,nilai pembentuk karakter yang menjadi prioritas, seperti kemandirian,
kebersihan, religius, dan sopan-santun.kebersihan, religius, dan sopan-santun.
6767
64. TahapanTahapan
1) Tahapan Perencanaan1) Tahapan Perencanaan
Untuk merealisasikan pendidikan karakter dalam seluruhUntuk merealisasikan pendidikan karakter dalam seluruh
kegiatan di TKN Pembina Kota Mataram dilakukankegiatan di TKN Pembina Kota Mataram dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memilih dan menentukan nilai-nilai yang diprioritaskana. Memilih dan menentukan nilai-nilai yang diprioritaskan
untuk dikembangkan berdasarkan hasil analisis konteksuntuk dikembangkan berdasarkan hasil analisis konteks
dengan mempertimbangkan ketersediaan sarana dandengan mempertimbangkan ketersediaan sarana dan
kondisi yang ada.kondisi yang ada.
b. Kepala sekolah melakukan sosialisasi ke semua wargab. Kepala sekolah melakukan sosialisasi ke semua warga
sekolah agar semua warga sekolah memiliki komitmensekolah agar semua warga sekolah memiliki komitmen
bersama untuk merealisasikan pembentukkan karakterbersama untuk merealisasikan pembentukkan karakter
melalui nilai-nilai yang diprioritaskan.melalui nilai-nilai yang diprioritaskan.
6868
65. c. Melakukan sosialisasi kepada orang tua peserta didik dan komite sekolah untukc. Melakukan sosialisasi kepada orang tua peserta didik dan komite sekolah untuk
mendukung pelaksanaan pendidikan karakter dan mensinkronkan pelaksanaanmendukung pelaksanaan pendidikan karakter dan mensinkronkan pelaksanaan
pendidikan karakter di sekolah dan di rumah atau di lingkungan masyarakatpendidikan karakter di sekolah dan di rumah atau di lingkungan masyarakat
setempat.setempat.
d. Pada awal kegiatan, di TKN Pembina menggunakan Kurikulum TK 2004 sebagaid. Pada awal kegiatan, di TKN Pembina menggunakan Kurikulum TK 2004 sebagai
acuan kegiatan yang dilakukan. Kurikulum ini merupakan kurikulum yang disiapkanacuan kegiatan yang dilakukan. Kurikulum ini merupakan kurikulum yang disiapkan
Pusat. Dalam Kurikulum ini sudah berisi berbagai nilai yang harus dikembangkan,Pusat. Dalam Kurikulum ini sudah berisi berbagai nilai yang harus dikembangkan,
yaitu pada bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan. Tetapiyaitu pada bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan. Tetapi
guru belum menyadari bahwa nilai tersebut sebetulnya yang akan dikembangkanguru belum menyadari bahwa nilai tersebut sebetulnya yang akan dikembangkan
dalam program “sekolah piloting”. Oleh karena itu, melalui kegiatan penguatandalam program “sekolah piloting”. Oleh karena itu, melalui kegiatan penguatan
pelaksanaan kurikulum pada sekolah rintisan dan melalui pendampingan oleh Timpelaksanaan kurikulum pada sekolah rintisan dan melalui pendampingan oleh Tim
Pusat Kurikulum, TK ini mulai memasukkan nilai-nilai yang diprioritaskan dalamPusat Kurikulum, TK ini mulai memasukkan nilai-nilai yang diprioritaskan dalam
dokumen. Nilai yang diprioritaskan adalah kebersihan, religius, kemandirian, pedulidokumen. Nilai yang diprioritaskan adalah kebersihan, religius, kemandirian, peduli
lingkungan, toleransi. Nilai yang dipilih dituangkan padalingkungan, toleransi. Nilai yang dipilih dituangkan pada Visi, Misi, dan TujuanVisi, Misi, dan Tujuan
sekolah. Gambaran pengintegrasian tersebut adalah:sekolah. Gambaran pengintegrasian tersebut adalah:
6969
66. Visi : ” Beriman, Bertaqwa , Berbudaya, Kreatif, Mandiri danVisi : ” Beriman, Bertaqwa , Berbudaya, Kreatif, Mandiri dan
Berwawasan luas ”Berwawasan luas ”
Misi :Misi :
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT/TuhanMeningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT/Tuhan
Yang Maha EsaYang Maha Esa
Melaksanakan kegiatan yang bernuansa religiusMelaksanakan kegiatan yang bernuansa religius
Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, rapi, bersihMenciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, rapi, bersih
dan menyenangkandan menyenangkan
Menumbuhkan kedisiplinan peserta didik dan warga sekolahMenumbuhkan kedisiplinan peserta didik dan warga sekolah
Mengembangkan kreativitas peserta didik agar menjadi terampilMengembangkan kreativitas peserta didik agar menjadi terampil
dan mandiridan mandiri
Mengembangkan kemampuan peserta didik melalui pengenalanMengembangkan kemampuan peserta didik melalui pengenalan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
7070
67. Tujuan :Tujuan :
Memiliki rasa keimanan dan ketaqwaan terhadap AllahMemiliki rasa keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah
SWT/Tuhan Yang Maha EsaSWT/Tuhan Yang Maha Esa
Terbiasa hidup rukun, damai, harmonis dan toleransiTerbiasa hidup rukun, damai, harmonis dan toleransi
Terciptanya lingkungan sekolah yang aman, nyaman,Terciptanya lingkungan sekolah yang aman, nyaman,
rapi dan bersihrapi dan bersih
Memiliki sikap kedisiplinan yang tinggiMemiliki sikap kedisiplinan yang tinggi
Memiliki kreativitas yang tinggi melalui pengembanganMemiliki kreativitas yang tinggi melalui pengembangan
bakat dan minat peserta didikbakat dan minat peserta didik
Memiliki wawasan yang luas melalui pengembanganMemiliki wawasan yang luas melalui pengembangan
ilmu pengetahuan teknologi dan seni sehingga siapilmu pengetahuan teknologi dan seni sehingga siap
memasuki pendidikan lebih lanjut.memasuki pendidikan lebih lanjut.
7171
68. Tahapan PelaksanaanTahapan Pelaksanaan
Berdasarkan hasil sosialisasi, pelaksanaan pendidikanBerdasarkan hasil sosialisasi, pelaksanaan pendidikan
karakter di TKN ditetapkan melalui kesepakatan, yaitukarakter di TKN ditetapkan melalui kesepakatan, yaitu
(1) Orang tua/wali peserta didik yang mengantar dan(1) Orang tua/wali peserta didik yang mengantar dan
menjemput putra-putrinya diperbolehkan hanya sampaimenjemput putra-putrinya diperbolehkan hanya sampai
pintu gerbang, (2) Orang tua/wali peserta didikpintu gerbang, (2) Orang tua/wali peserta didik
diperkenankan memasuki halaman sekolah jika adadiperkenankan memasuki halaman sekolah jika ada
keperluan yang penting, (3) peserta didik bersalamankeperluan yang penting, (3) peserta didik bersalaman
dengan guru dengan mengucapkan salam ketika sampaidengan guru dengan mengucapkan salam ketika sampai
di pintu gerbang (guru-guru sudah menunggu), (4) setujudi pintu gerbang (guru-guru sudah menunggu), (4) setuju
dengan program pembelajaran bagi peserta didikdengan program pembelajaran bagi peserta didik
sebelum belajar dan setelah keluar main/istirahat, yaitusebelum belajar dan setelah keluar main/istirahat, yaitu
memungut sampah secara serentak dan membuangnyamemungut sampah secara serentak dan membuangnya
pada tempat yang telah disediakan (dipisahkan sampahpada tempat yang telah disediakan (dipisahkan sampah
organik dan non organik), (5) merencanakan pembuatanorganik dan non organik), (5) merencanakan pembuatan
pupuk kompos (program jangka panjang).pupuk kompos (program jangka panjang).
7272
69. Pembentukan perilaku melalui pembiasaan danPembentukan perilaku melalui pembiasaan dan
pengembangan kemampuan dasar, serta penerapananpengembangan kemampuan dasar, serta penerapanan
nilai karakter sudah dilakukan di TK Negeri Pembinanilai karakter sudah dilakukan di TK Negeri Pembina
Kota Mataram sesuai dengan Bidang Pengembangan diKota Mataram sesuai dengan Bidang Pengembangan di
Taman Kanak-Kanak. Setelah dilakukan kegiatanTaman Kanak-Kanak. Setelah dilakukan kegiatan
sekolah perintisan pendidikan karakter, kegiatan-sekolah perintisan pendidikan karakter, kegiatan-
kegiatan pembiasaan tersebut semakin dikuatkan dankegiatan pembiasaan tersebut semakin dikuatkan dan
juga dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler, muatanjuga dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler, muatan
lokal, dan diintegrasikan ke bidang-bidanglokal, dan diintegrasikan ke bidang-bidang
pengembangan yang dilakukan melalui berbagai temapengembangan yang dilakukan melalui berbagai tema
yang ada di TK. Pelaksanaan Pendidikan Karakter iniyang ada di TK. Pelaksanaan Pendidikan Karakter ini
dilakukan dengan menambah waktu sebanyak 30 menitdilakukan dengan menambah waktu sebanyak 30 menit
setiap hari. Penambahan ini dilakukan pada pagi hari.setiap hari. Penambahan ini dilakukan pada pagi hari.
Kegiatan yang dilakukan setiap harinya dapat dilihatKegiatan yang dilakukan setiap harinya dapat dilihat
pada Tabel 2 di bawah ini:pada Tabel 2 di bawah ini:
7373
71. Dalam rangka pengembangan pesertaDalam rangka pengembangan peserta
didik secara optimal, berbagai kegiatandidik secara optimal, berbagai kegiatan
diprogramkan dalam kalender akademik didiprogramkan dalam kalender akademik di
TKN Pembina Kota Mataram. Kegiatan-TKN Pembina Kota Mataram. Kegiatan-
kegiatan tersebut mencakup kegiatankegiatan tersebut mencakup kegiatan
untuk tahun ajaran baru, yaitu melakukanuntuk tahun ajaran baru, yaitu melakukan
orientasi pengenalan sekolah. Terdapatorientasi pengenalan sekolah. Terdapat
pula kegiatan olahraga dan menanampula kegiatan olahraga dan menanam
tanaman hias yang dilakukan oleh pesertatanaman hias yang dilakukan oleh peserta
didik baru di TK. Pada setiap akhir temadidik baru di TK. Pada setiap akhir tema
diadakan acara puncak tema, misalnyadiadakan acara puncak tema, misalnya
kunjungan ke museum maupun rekreasi.kunjungan ke museum maupun rekreasi.
7575
72. 7676
Untuk memperingati hari-hari khusus diadakan acara,
misalnya: Festival Kartini pada bulan April,
mengumpulkan zakat fitrah dan kunjungan ke panti
pada bulan puasa, memotong dan membagikan
hewan qurban pada saat memperingati Idul Adha.
Acara family day yaitu memasak bersama ibu
dilakukan bulan Desember untuk memperingati hari
Ibu. Selain itu, diadakan pula berbagai acara lomba
baik antarkelas, antarsekolah maupun sekota Mataram
untuk memperingati ulang tahun TK maupun Hari
Kartini dan saat pertengahan semester. Kegiatan
pentas seni yang dilakukan di TVRI juga diprogramkan
oleh TK Negeri Pembina Kota Mataram.
73. 7777
Pengkondisian Pendidikan Karakter
TKN Pembina Kota Mataram sudah menyediakan berbagai sarana
untuk mendukung pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter
meskipun masih seadanya. Melalui kegiatan sekolah perintisan
maka TKN Pembina Kota Mataram menambah sarana untuk
mendukung pengembangan nilai-nilai pendidikan, yaitu tempat
sampah organik dan nonorganik. Karena peserta didik belum bisa
membaca, maka pada tempat sampah diberi gambar yang
menunjukkan sampah organik dan non organik. Di sekolah juga
memperbanyak alat-alat kebersihan. Dalam rangka penerapan
nilai seluruh komponen di sekolah memberikan teladan dengan
datang tidak terlambat dan membuang sampah pada tempatnya.
Pengembangan nilai disiplin dilakukan juga dengan mencatat
peserta didik yang jarang datang dan memanggil orang tuanya
untuk mengetahui alasan ketidakhadiran peserta didik.
74. Tahapan PenilaianTahapan Penilaian
Penilaian Keberhasilan:Penilaian Keberhasilan:
Untuk meningkatkan kemandirian, orang tua hanya mengantarUntuk meningkatkan kemandirian, orang tua hanya mengantar
peserta didik sampai di pintu gerbang dan tidak ada lagi orang tuapeserta didik sampai di pintu gerbang dan tidak ada lagi orang tua
yang menunggui peserta didik di halaman sekolah maupun di depanyang menunggui peserta didik di halaman sekolah maupun di depan
kelas.kelas.
Terjadi perubahan dalam jumlah peserta didik yang mengucapkanTerjadi perubahan dalam jumlah peserta didik yang mengucapkan
salam setiap pagisalam setiap pagi
Peserta didik sudah terbiasa membuang sampah pada tempatnyaPeserta didik sudah terbiasa membuang sampah pada tempatnya
sesuai dengan jenis sampahnya yaitu sampah organik dan non-sesuai dengan jenis sampahnya yaitu sampah organik dan non-
organikorganik
Orang tua sangat mendukung dan ikut berperan dalam pemenuhanOrang tua sangat mendukung dan ikut berperan dalam pemenuhan
fasilitas sekolahfasilitas sekolah
Pencerminan nilai karakter bangsa pada peserta didik sudahPencerminan nilai karakter bangsa pada peserta didik sudah
dilakukan secara rutin, spontan dan terprogram dalam kegiatandilakukan secara rutin, spontan dan terprogram dalam kegiatan
sehari-hari.sehari-hari.
7878
75. Tahapan PengembanganTahapan Pengembangan
Berdasarkan kebutuhan, usulan dan saran dari orang tua, makaBerdasarkan kebutuhan, usulan dan saran dari orang tua, maka
tindak lanjut yang merupakan pengembangan kegiatan pendidikantindak lanjut yang merupakan pengembangan kegiatan pendidikan
karakter di TK antara lain:karakter di TK antara lain:
Akan menambah nilai-nilai karakter yang akan dikembangkanAkan menambah nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan
secara bertahapsecara bertahap
Dalam jangka panjang ada area khusus untuk orang tua/waliDalam jangka panjang ada area khusus untuk orang tua/wali
peserta didik yang menjemput putra-putrinyapeserta didik yang menjemput putra-putrinya
Memperbanyak pengadaaan tempat sampahMemperbanyak pengadaaan tempat sampah
Memperindah taman sekolahMemperindah taman sekolah
Membentuk tim kecil pelaksanaan nilai-nilai pendidikan karakterMembentuk tim kecil pelaksanaan nilai-nilai pendidikan karakter
Komite sekolah menyisihkan dana untuk kegiatan yang berkaitanKomite sekolah menyisihkan dana untuk kegiatan yang berkaitan
dengan pendidikan karakterdengan pendidikan karakter
Membuat surat edaran untuk semua orang tua/wali tentangMembuat surat edaran untuk semua orang tua/wali tentang
kesepakatan sosialisasi nilai-nilai pendidikan karakter.kesepakatan sosialisasi nilai-nilai pendidikan karakter.
7979
78. NAMA KEGIATANNAMA KEGIATAN JUMLAHJUMLAH
PESERTAPESERTA
ASALASAL
PESERTAPESERTA
ALOKASIALOKASI
WAKTUWAKTU
DITJEN DIKDASDITJEN DIKDAS
Pelatihan Sekolah SD,Pelatihan Sekolah SD,
SMP, MTs Negeri danSMP, MTs Negeri dan
Swasta oleh MasterSwasta oleh Master
Trainer PendidikanTrainer Pendidikan
KarakterKarakter
650.000 org650.000 org
di 215.000di 215.000
sekolahsekolah
(3x215000)(3x215000)
Kepsek,Kepsek,
Bendahara,Bendahara,
KomiteKomite
SekolahSekolah
4 jam4 jam
dari 3dari 3
harihari
Insersi MateriInsersi Materi
Pendidikan karakterPendidikan karakter
pada Sosialisasi BOSpada Sosialisasi BOS
SMP untuk MasterSMP untuk Master
TrainerTrainer
1.000 org1.000 org SeluruhSeluruh
SMP/ MTsSMP/ MTs
4 jam4 jam
dari 3dari 3
harihari
8282
79. NAMA KEGIATANNAMA KEGIATAN JUMLAHJUMLAH
PESERTAPESERTA
ASALASAL
PESERTAPESERTA
ALOKASIALOKASI
WAKTUWAKTU
DITJEN DIKMENDITJEN DIKMEN
Pelatihan Kepsek SMKPelatihan Kepsek SMK
pada saat penerimaanpada saat penerimaan
BOMBOM
9.161 org9.161 org KepalaKepala
SekolahSekolah
SMKSMK
Pelatihan TrainingPelatihan Training
Camp PendidikanCamp Pendidikan
Karakter SMKKarakter SMK
966 org siswa966 org siswa DewanDewan
Senat SMKSenat SMK
Pengembangan KTSPPengembangan KTSP
SMASMA
1.620 sekolah1.620 sekolah SekolahSekolah
Workshop PemberianWorkshop Pemberian
Block Grant SMABlock Grant SMA
1.620 sekolah1.620 sekolah sekolahsekolah
8383
80. NAMA KEGIATANNAMA KEGIATAN JUMLAHJUMLAH
PESERTAPESERTA
ASALASAL
PESERTAPESERTA
ALOKASIALOKASI
WAKTUWAKTU
DITJEN DIKTIDITJEN DIKTI
Pengembangan/Pengembangan/
Pelatihan KarakterPelatihan Karakter
MahasiswaMahasiswa
15.000 org15.000 org MahasiswaMahasiswa 4 jam4 jam
dari 3dari 3
harihari
Pengembangan ModelPengembangan Model
Pendidikan Karakter PTPendidikan Karakter PT
20 PT20 PT PerguruanPerguruan
TinggiTinggi
Identifikasi Best PracticeIdentifikasi Best Practice
Pendidikan Karakter PTPendidikan Karakter PT
10 PT10 PT PerguruanPerguruan
TinggiTinggi
8484
81. NAMA KEGIATANNAMA KEGIATAN JUMLAHJUMLAH
PESERTAPESERTA
ASALASAL
PESERTAPESERTA
ALOKASIALOKASI
WAKTUWAKTU
BPSDMBPSDM
Pelatihan PendikarPelatihan Pendikar
diinsert pada prosesdiinsert pada proses
sertifikasi gurusertifikasi guru
300.000 org /300.000 org /
tahuntahun
GuruGuru
Pelatihan peningkatanPelatihan peningkatan
kompetensi kepalakompetensi kepala
sekolah dan pengawassekolah dan pengawas
44.000 org44.000 org 3800038000
kepsek dankepsek dan
60006000
pengawaspengawas
7 hari7 hari
Penguatan KepalaPenguatan Kepala
SekolahSekolah
10.000 org10.000 org KepalaKepala
SekolahSekolah
5 dari 555 dari 55
jamjam
Penguatan PengawasPenguatan Pengawas
SekolahSekolah
13.900 org13.900 org PengawasPengawas
SekolahSekolah
5 dari 555 dari 55
jamjam 8585
82. NAMA KEGIATANNAMA KEGIATAN JUMLAHJUMLAH
PESERTAPESERTA
ASALASAL
PESERTAPESERTA
ALOKASIALOKASI
WAKTUWAKTU
BALITBANGBALITBANG
Piloting pendidikan karakter,Piloting pendidikan karakter,
belajar aktif, kewirausahaan,belajar aktif, kewirausahaan,
dan ekonomi kreatif.dan ekonomi kreatif.
250 SAP dari 33250 SAP dari 33
kab/kota dari 33kab/kota dari 33
provinsiprovinsi
Seminar pendidikan karakterSeminar pendidikan karakter
oleh lembaga penyelenggaraoleh lembaga penyelenggara
pendidikan karakter.pendidikan karakter.
16 Lembaga di16 Lembaga di
16 Propinsi16 Propinsi
pelaksanapelaksana
perintisan 2010perintisan 2010
8686
83. NAMA KEGIATANNAMA KEGIATAN JUMLAHJUMLAH
PESERTAPESERTA
ASALASAL
PESERTAPESERTA
ALOKASIALOKASI
WAKTUWAKTU
BALITBANGBALITBANG
Piloting pendidikan karakter,Piloting pendidikan karakter,
belajar aktif, kewirausahaan,belajar aktif, kewirausahaan,
dan ekonomi kreatif.dan ekonomi kreatif.
250 SAP dari 33250 SAP dari 33
kab/kota dari 33kab/kota dari 33
provinsiprovinsi
Seminar pendidikan karakterSeminar pendidikan karakter
oleh lembaga penyelenggaraoleh lembaga penyelenggara
pendidikan karakter.pendidikan karakter.
16 Lembaga di16 Lembaga di
16 Propinsi16 Propinsi
pelaksanapelaksana
perintisan 2010perintisan 2010
STAF AHLI MENTERISTAF AHLI MENTERI
Kajian Pendidikan KarakterKajian Pendidikan Karakter
8787
84. PENUTUPPENUTUP
Menutup presentasi ini, untukMenutup presentasi ini, untuk
efisiensi dan efektifitasefisiensi dan efektifitas
pelaksanaan program kebijakanpelaksanaan program kebijakan
pendidikan nasional, termasukpendidikan nasional, termasuk
dalam pendidikan karakter ini,dalam pendidikan karakter ini,
saya menyampaikan tiga hal yangsaya menyampaikan tiga hal yang
menjadi pesan bapak Menterimenjadi pesan bapak Menteri
Pendidikan NasionalPendidikan Nasional
8888
85. 1)1) Seluruh pemangku kepentinganSeluruh pemangku kepentingan
pendidikan nasional haruspendidikan nasional harus
berbagi sarana-prasarana. Untukberbagi sarana-prasarana. Untuk
pelaksanaan pendidikan karakter,pelaksanaan pendidikan karakter,
termasuk juga programtermasuk juga program
pendidikan yang lain, tidak adapendidikan yang lain, tidak ada
fasilitas yang tertutup bagi yangfasilitas yang tertutup bagi yang
lain, jika dibutuhkan.lain, jika dibutuhkan.
8989
86. 2. a) Semua berbagi dan bersinergi dalam2. a) Semua berbagi dan bersinergi dalam
muatan/substansi. Segala kegiatan sosialisasi,muatan/substansi. Segala kegiatan sosialisasi,
penguatan kapasitas, penerapan di sekolah sampaipenguatan kapasitas, penerapan di sekolah sampai
pada monitoring dan pengawasannya haruspada monitoring dan pengawasannya harus
mengacu kepada panduan kebijakan yang telahmengacu kepada panduan kebijakan yang telah
ditetapkan. Harus terjadi sinergi antara satuanditetapkan. Harus terjadi sinergi antara satuan
kerja dengan satuan kerja lainnya di Kementeriankerja dengan satuan kerja lainnya di Kementerian
Pendidikan Nasional, termasuk BALITBANG,Pendidikan Nasional, termasuk BALITBANG,
PUSKURBUK dengan satuan kerja yang lain.PUSKURBUK dengan satuan kerja yang lain.
9090
87. b)Semua harus berbagi dan bersinergib)Semua harus berbagi dan bersinergi
dalam pemanfaatan sumber daya pelatihdalam pemanfaatan sumber daya pelatih
dari berbagai sumber: dosen, widyaiswaradari berbagai sumber: dosen, widyaiswara
(LPMP dan P4TK), tim pengembang(LPMP dan P4TK), tim pengembang
kurikulum (TPK) di propinsi dan kab/kota,kurikulum (TPK) di propinsi dan kab/kota,
kepala sekolah, pengawas, dan guru yangkepala sekolah, pengawas, dan guru yang
telah mendapat sertifikat sebagai pelatih.telah mendapat sertifikat sebagai pelatih.
Oleh karena itu semua pelatih harusOleh karena itu semua pelatih harus
dibuatkandibuatkan data basenya.data basenya.
9191
88. 3) Memanfaatkan dan memaksimalkan3) Memanfaatkan dan memaksimalkan
peranan multimedia. Segala bahanperanan multimedia. Segala bahan
kebijakan, panduan, cd dan film-filmkebijakan, panduan, cd dan film-film
contoh pendidikan karakter diunduh dancontoh pendidikan karakter diunduh dan
dapat diakses oleh yang lainnya dengandapat diakses oleh yang lainnya dengan
mudah ke dalam Portal Nasionalmudah ke dalam Portal Nasional
Pendidikan Karakter.Pendidikan Karakter.
9292
90. 2.783.321
GURU
BIM
BING
AN
KARYA
ILM
IAH
10.000
G
URU
BOS &
BOMM
PENINGKATAN PROFESIONALITAS
GURU SECARA BERKELANJUTAN
(CONTINOUS PROFESIONAL DEVELOPMENT)
30 LPMP
13 LPTK Negeri, 19 FKIP Univ. Negeri
237 LPTK Swasta
12 PPPPTK
KAB / KOTA
6 x 441
MGMP SMP
BlockGrant
3 x 441
MGMP SMA
1 x 441
MGMP SMK
3 x 441
MKKS
Forum
Ilmiah
Forum
Ilmiah
MGMP SLB
Asosiasi
Guru
Asosiasi
KEPSEK
Asosiasi
Pengawas BlockGrantPROPINSI
1 x 441
MKPS
Penelitian
Tindakan
Kelas
258.047
SEKOLAH
Apa itu CPI CPI adalah:
Instrumen pengukuran tingkat korupsi
berdasarkan persepsi negara-negara di dunia Korupsi yang diukur adalah korupsi sektor
publik, yaitu korupsi yang berkaitan dengan
pejabat publik, pegawai negeri dan politikus
CPI adalah indeks gabungan dari beberapa
hasil survei yang dilakukan oleh beberapa
organisasi yang menggabungkan data
berkaitan tentang korupsi
Metode CPI Menggabungkan beberapa indeks hasil
survei yang mengukur tingkat koru psi di
sektor publik dari suatu negara Untuk CPI 2010, data yang digabungkan
berasal dari 13 survei yang dilakukan oleh
10 organisasi
Rentang indeks 0-10: 0 dipersepsikan
sangat korup, 10 sangat bersih
Setiap tahunnya, sumber data dapat
berubah, sehingga CPI bukan instrumen
yang tepat untuk perbandingan antar
waktu
Mengapa CPI menggunakan persepsi? Korupsi dilakukan secara sembunyi‑
sembunyi, sehingga sulit mengukur tingkat korupsi berdasarkan data empirik
Mengukur dari data terekam (misalnya:
jumlah tuntutan kasus korupsi) juga tidak
bisa menggambarkan tingkat korupsi
Persepsi yang digunakan bukan persepsi
publik, namun para pelaku bisnis dan ahli
yang memiliki pemahaman dan
pengalaman berurusan dengan korupsi
Angka dalam jumlah ribuan
Keterangan; * terdiri dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya
Nilai Transaksi Peredaran Gelap narkoba
3,7 T pada 2008
4,1 T pada 2010