UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pengertian Umum Karakter
• Karakter mendemonstrasikan
etika atau sistem nilai personal
yang ideal (baik dan penting)
untuk eksistensi diri dan
berhubungan dengan orang lain.
• Character is defined as the “combination of
qualities or features that distinguishes one
person, group, or thing from another”
(American Heritage Dictionary of the English
Language: 4th
edition)
3. Pengertian Karakter
Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik
(tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik,
nyata berkehidupan baik, dan berdampak
baik terhadap lingkungan) yang terpateri
dalam diri dan terejawantahkan dalam
perilaku.
Karakter secara koheren memancar dari
hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta
olah rasa dan karsa seseorang atau
sekelompok orang.
Karakter merupakan ciri khas seseorang
atau sekelompok orang yang mengandung
nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan
ketegaran dalam menghadapi kesulitan
dan tantangan.
3
4. Pendidikan karakter dapat dimaknai
sebagai pendidikan nilai, pendidikan
budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak, yang bertujuan
mengembangkan kemampuan peserta
didik untuk memberikan keputusan
baik-buruk, memelihara apa yang
baik, dan mewujudkan kebaikan itu
dalam kehidupan sehari-hari dengan
sepenuh hati.
5. KARAKTER
Budi pekerti = watak = tabiat yaitu sifat batin
manusia yg memengaruhi segenap pikiran & tingkah
laku.
Karakter mrpk nilai dasar perilaku yg menjadi acuan
tata nilai interaksi antarmanusia.
Karakter mengandung nilai-nilai luhur (supreme
values) yg menjadi pedoman hidup (guiding
principles) yg digunakan utk mencapai derajat
kemanusiaan yg lebih tinggi, hidup yg lebih
bermartabat, penuh kedamaian & kebahagiaan.
6. CIRI KEHANCURAN BANGSACIRI KEHANCURAN BANGSA
10 Ciri-ciri Kehancuran suatu Bangsa (Lickona, 1992)
1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja
2. Ketidakjujuran yg membudaya
3. Semakin tingginya rasa tidak hormat kpd orang tua, guru, &
pemimpin
4. Pengaruh peer group thdp tindakan kekerasan
5. Meningkatnya kecurigaan & kebencian
6. Penggunaan bahasa yg memburuk
7. Penurunan etos kerja
8. Menurunnya rasa tanggung jawab individu & warga negara
9. Meningkatnya perilaku merusak diri
10. Semakin kaburnya pedoman moral
7. POTRET BURAM KEHIDUPAN
Kekerasan dalam keluarga.
Bentrok antarwarga.
Tawuran antargeng.
Tindakan brutal dalam olahraga.
Pelecehan seksual dan perkosaan.
Hilangnya rasa malu.
Pembunuhan karena soal sepele.
Korupsi terjadi di semua lapisan.
Masyarakat suka membuka aib orang lain.
8. POTRET BURAM DUNIA PENDIDIKAN
Tawuran antarpelajar/antarmahasiswa.
Suka membolos sekolah/kuliah.
Suka menyontek berjamaah.
Plagiarisme.
Hilangnya respek pada guru/dosen.
Hilangnya rasa malu.
Ujian nasional menjadi momok.
Guru/sekolah selalu mengeluh … kekurangan.
9. Strategi Pembangunan Karakter Bangsa
A. Sosialisasi: Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter
bangsa. Media cetak dan elektronik perlu berperanserta dalam sosialisasi
A. Sosialisasi: Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter
bangsa. Media cetak dan elektronik perlu berperanserta dalam sosialisasi
B. Pendidikan: Formal (satuan pendidikan), nonformal (kegiatan
keagamaan,kursus, pramuka dll.), informal (keluarga, masyarakat, dan
tempat kerja), forum pertemuan (kepemudaan)
B. Pendidikan: Formal (satuan pendidikan), nonformal (kegiatan
keagamaan,kursus, pramuka dll.), informal (keluarga, masyarakat, dan
tempat kerja), forum pertemuan (kepemudaan)
C. Pemberdayaan: Memberdayakan semua pemangku kepentingan (orang tua, satuan
pendidikan, ormas, dsb.) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan karakter
C. Pemberdayaan: Memberdayakan semua pemangku kepentingan (orang tua, satuan
pendidikan, ormas, dsb.) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan karakter
D. Pembudayaan: Perilaku berkarakter dibina dan dikuatkan dengan penanaman nilai-
nilai kehidupan agar menjadi budaya
D. Pembudayaan: Perilaku berkarakter dibina dan dikuatkan dengan penanaman nilai-
nilai kehidupan agar menjadi budaya
E. Kerjasama: Membangun kerjasama sinergis antara semua pemangku kepentinganE. Kerjasama: Membangun kerjasama sinergis antara semua pemangku kepentingan
10. Mengembangkan karakter
peserta didik agar mampu
mewujudkan nilai-nilai
luhur Pancasila
• Pengembangkan potensi dasar,
agar “berhati baik, berpikiran
baik & berperilaku baik”.
• Pebaikan thd perilaku yg kurang
baik dan penguatan perilaku yg
sudah baik.
• Penyaring budaya yg kurang
sesuai dg nilai-nilai luhur
Pancasila.
TUJUAN:
FUNGSI:
Satuan Pendidikan, Keluarga, dan Masyarakat
RUANG LINGKUP SASARAN
Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup
11. UUSPN Pasal 3 menyebutkan Pendidikan nasional berfungsi:
Mengembangkan kemampuan & membentuk karakter serta
peradaban bangsa yg bermartabat dlm rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional bertujuan utk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yg beriman & bertakwa kpd Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, &
menjadi warga negara yg demokratis serta bertanggung jawab.
12. Tema Pembangunan Karakter Bangsa dan
Pendidikan Karakter
Membangun generasi
yang JUJUR, CERDAS,
TANGGUH, dan
PEDULI
13. TK/
SD
SMP
PT
exploring
–strengthening
-em
powering
SMA
Pendidikan
KARAKTER
integrasi&
pem
biasaan
integrasi&
pem
biasaan
“…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-
bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup
anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro)
Pendidikan Karakter Secara Utuh:Pendidikan Karakter Secara Utuh:
Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, InovatifIlmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif
Pendidikan
AKADEMIK
14. PERAN SOFT SKILL
Berdasarkan penelitian di Harvard University AS (Ali
Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang
tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh
kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya
ditentukan sekitar 20% oleh hard skill, dan sisanya 80%
oleh soft skill.
16. OLAH
HATI
OLAH
PIKIR
OLAH
RASA/
KARSA
OLAH
RAGA
jujur, beriman dan
bertakwa, amanah, adil,
bertanggung jawab,
berempati, berani
mengambil resiko,
pantang menyerah, rela
berkorban, dan berjiwa
patriotik
jujur, beriman dan
bertakwa, amanah, adil,
bertanggung jawab,
berempati, berani
mengambil resiko,
pantang menyerah, rela
berkorban, dan berjiwa
patriotik
peduli, ramah, santun,
rapi, nyaman, saling
menghargai, toleran, suka
menolong, gotong royong,
nasionalis, kosmopolit ,
mengutamakan
kepentingan umum,
bangga menggunakan
bahasa dan produk
Indonesia, dinamis, kerja
keras, dan beretos kerja
peduli, ramah, santun,
rapi, nyaman, saling
menghargai, toleran, suka
menolong, gotong royong,
nasionalis, kosmopolit ,
mengutamakan
kepentingan umum,
bangga menggunakan
bahasa dan produk
Indonesia, dinamis, kerja
keras, dan beretos kerja
tangguh, bersih dan
sehat, disiplin, sportif,
andal, berdaya tahan,
bersahabat,
kooperatif,
determinatif,
kompetitif, ceria, dan
gigih
tangguh, bersih dan
sehat, disiplin, sportif,
andal, berdaya tahan,
bersahabat,
kooperatif,
determinatif,
kompetitif, ceria, dan
gigih
cerdas, kritis,
kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikir
terbuka, produktif,
berorientasi Ipteks,
dan reflektif
cerdas, kritis,
kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikir
terbuka, produktif,
berorientasi Ipteks,
dan reflektif
16
NILAI-NILAI
LUHUR
Perilaku
Berkarakter
17. PUSKUR
1. Religius
2. Jujur
3. Toleran
4. Disiplin
5. Kerja keras
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Demokratis
9. Rasa ingin tahu
10. Semangat kebangsaan
11. Cinta tanah air
12. Menghargai prestasi
13. Bersahabat/komunikatif
14. Cinta damai
15. Senang membaca
16. Peduli sosial
17. Peduli lingkungan
18. Tanggung jawab
18. 6 KENYATAAN
HIDUP
1. Mereka lebih muda dari saya, tetapi
mengapa mereka lebih sukses ? (KREATIF)
2. Mereka lebih bodoh dari saya, tetapi
mengapa mereka lebih suskses ? (TEKUN)
3. Mereka lebih miskin dari saya, tetapi
mengapa mereka lebih cerdas ? (RAJIN)
4. Mereka cacat fisik, tetapi mengapa mereka
lebih sukses ? (SABAR)
5. Jatah Waktu kita sama sama 24 Jam dalam
seharinya, mengapa mereka kekurangan
waktu sementara kita tidak ? (KERJA
KERAS)
6. Mereka pernah gagal dan kemudian bisa
bangkit kembali, mengapa saya gagal dan
tidak bisa bangkit kembali ? (TABAH)
20. 5 PENGHAYATAN
BEKERJA
1. Stres dalam bekerja, itu lebih baik dari
pada stres dalam pengangguran
2. Tidak ada kehidupan tanpa masalah.
Bekerja adalah mengelola masalah.
3. “Mencoba dan gagal” itu lebih baik dari
pada “Gagal mencoba”
4. Lebih baik dipaksa tetapi masuk
surga, dari pada sukarela tetapi
masuk neraka
5. Banyak faktor kebetulan dalam
mendapatkan pekerjaan, tetapi tidak ada
dalam mempertahankannya
21. PENETAPAN PAK -- PENILAIAN SECARA
OBJEKTIF OLEH TIM PENILAI
bertindak objektif -- tidak
diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan
kondisi fisik tertentu, atau latar
belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran;