Dokumen tersebut membahas strategi pendidikan karakter yang diusung Kementerian Pendidikan Nasional untuk membentuk karakter peserta didik melalui pengembangan kecerdasan hati, pikir, rasa, dan raga secara berimbang dan terintegrasi di sekolah, keluarga, dan masyarakat."
Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Presentasi Proposal Penelitian untuk metode kuantitatif dengan tema pajak dan judul PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KEGIATAN SOSIALISASI PERPAJAKAN DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA SURABAYA SAWAHAN.
Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Presentasi Proposal Penelitian untuk metode kuantitatif dengan tema pajak dan judul PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KEGIATAN SOSIALISASI PERPAJAKAN DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA SURABAYA SAWAHAN.
GRAND DESIGN PAUD HI JAWA TENGAH 2013 - 2018ifulmoch
Usia dini merupakan masa emas (golden-ages) perkembangan anak. Baik berdasarkan kajian neuro-science, psikologi maupun pedagogi menyimpulkan bahwa anak sedang mengalami perkembangan secara cepat. Untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh diperlukan pelayanan yang sistematik dan terencana yang mencakup lingkungan mikro, meso, exo dan makro. Hal tersebut dilakukan supaya anak dapat tumbuh kembang secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan usianya.
Bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang sudah ada adalah layanan melalui Satuan PAUD Sejenis atau disingkat SPS seperti POS PAUD yakni stimulasi Pendidikan yang terintegrasi dengan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu (kelompok usia 0 – 6 tahun yang tidak terlayani program PAUD lainnya). Selanjutnya terdapat layanan Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK) maupun Taman Penitipan Anak (TPA).
Kenyataan di lapangan, program layanan tersebut belum saling terkait secara simultan dan sistematis dalam mengembangkan kebutuhan esensial anak usia dini yang beragam, baik kesehatan, gizi, pengasuhan, perawatan, perlindungan, dan rangsangan pendidikan.
Di Provinsi Jawa Tengah, jumlah Lembaga PAUD tercatat sebanyak 25.968 lembaga yang tersebar di seluruh daerah baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sebagian besar Lembaga PAUD tersebut sudah melakukan pelayanan tetapi belum terintegrasi, sehingga masih banyak anak usia dini yang belum terlayani secara maksimal. Oleh sebab itu, diperlukan adanya layanan pendidikan anak usia dini yang menyelenggarakan program lebih dari satu bentuk layanan PAUD (TK, KB, TPA, SPS) sebagai PAUD Terpadu dengan pendekatan Holistik Integratif.
Strategi dalam rangka mengembangkan kebutuhan esensial anak usia dini yang beragam dimaksud mencakup kesehatan, gizi, pengasuhan, perawatan, perlindungan, dan rangsangan pendidikan yang saling berkait secara simultan dan sistematis agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi yang dimilikinya untuk menjadi manusia yang berkualitas.
Berkaitan dengan hal tersebut dan mendukung peningkatan akses serta mutu layanan PAUD, maka Dinas Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan UNICEF, memandang perlu disusun adanya acuan dalam mengembangkan PAUD Terpadu dengan menyusun Kerangka Besar (Grand Design) Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif.
Makalah yang membahas character building atau pendidikan karakter dari sudut pandang Islam. Bagaimana praktisnya serta contoh-contoh dari hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Teknologi informasi terus mengalami perkembangan yang begitu pesatnya
belakangan ini mulai dari perkembangan perangkat keras, perangkat lunak, teknologi
jaringan/Internet hingga teknologi perkembangan telekomunikasi. Pemanfaatan dari
teknologi informasi ini tidak saja dirasakan oleh sektor bisnis dan industri, tetapi juga
di sektor pendidikan, pemerintahan dan sektor-sektor lainnya. Teknologi informasi
mampu mengubah cara kerja yang konvensional, proses yang lama (inefficient), dan
berbelit-belit (unsimplified) menjadi proses yang efesien, transparan dan efektif.
Diyakini bahwa teknologi informasi juga mampu melahirkan keunggulan kompetitif dan
menjadi stragegi unggulan di tengah persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Namun
membangun sistem informasi organisasi bukan sekedar mengotomasikan sebagian
proses yang secara rutin dilakukan, melainkan menciptakan aliran informasi yang
sistematis dan terintegrasi menjadi suatu sistem terpadu.
Saat ini, Lembaga Administrasi Negara (LAN) belum memiliki dokumen
perencanaan pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi (grand design)
yang mencakup seluruh satuan kerja dilingkungan LAN. Masing-masing unit kerja di
LAN masih mengembangkan sistem informasi sendiri-sendiri tanpa adanya perencaaan
yang matang dan koordinasi. Tentunya, hal tersebut akan menimbulkan pulau-pulau
informasi (information island), sistem tidak terintegrasi, adanya duplikasi dan
pengembangan sistem tidak terkoordinasi. Berdasarkan hal tersebut maka dipandang
perlu untuk melakukan kajian penyusunan grand design pengembangan SI/TI untuk
kebutuhan LAN secara menyeluruh
Kebijakan dan Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Sauan Pendidikan oleh Drs.SUSILO BUDI PRAKASYA,SE,MM, DISDIKPORA KAB. CILACAP dalam Acara Perkemahan Kubro Wahidiyah 2013 di Pantai Indah Widara Payung Cilacap, 29 Desember 2013
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. LOGO
GRAND DESIGN
PENDIDIKAN KARAKTER
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Oleh: Tim Pendidikan Karakter
2. GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
Agama, Pancasila,
UUD 1945,
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas INTERVENSI
MASYA-
Teori SATUAN KELUARGA RAKAT
Nilai-nilai Perilaku
Pendidikan,
Luhur PENDIDIKAN Berkarakter
Psikologi,
Nilai, Sosial
Budaya
Pengalaman
terbaik (best
HABITUASI
practices)dan
praktik nyata
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
2
3. OLAH HATI:
OLAH PIKIR:
Jujur
Cerdas
Bertang-
gung jawab
Nilai-nilai
Luhur dan
Perilaku
Berkarakter
OLAH
OLAH RAGA: RASA DAN
Bersih KARSA:
dan Peduli
sehat
Kreatif
www.themegallery.com
4. OLAH PIKIR OLAH HATI
Cerdas Jujur
Kreatif Bertanggung jawab
OLAH RAGA OLAH RASA dan
(KINESTETIK) KARSA
Bersih Peduli
Kreatif
5. STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH
Integrasi ke dalam KBM Pembiasaan dalam kehidupan
pada setiap Mapel keseharian di satuan pendidikan
BUDAYA SEKOLAH: KEGIATAN
(KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN
KESEHARIAN DI DI RUMAH
SATUAN PENDIDIKAN)
Integrasi ke dalam kegiatan
Ektrakurikuler Pramuka,
Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Penerapan pembiasaan
kehidupan keseharian di
rumah yang sama dengan
di satuan pendidikan 5
6. PILAR KELUARGA
KARAKTER INTERVENSI HABITUASI
UTAMA
Jujur, Tujuan: Tujuan:
bertanggung- •Seluruh anggota keluarga memiliki •Terbiasanya
jawab persepsi, sikap, dan pola tindak yang perilaku yang
sama dalam pengembangan karakter berkarakter dalam
Cerdas kehidupan sehari-
Strategi: hari
Orangtua kepada anak:
•Penegakan tata tertib dan etiket/budi Strategi:
pekerti dalam keluarga •Keteladanan orang
Sehat dan
•Penguatan perilaku berkarakter tua
bersih
•Pembelajaran kepada anak •Penguatan oleh
Sekolah kepada keluarga: keluarga
•Pertemuan orangtua •Komunikasi antar
•Kunjungan ke rumah anggota keluarga
Peduli dan
•Buku penghubung
kreatif •Pelibatan orang tua dalam kegiatan
sekolah
Pemerintah terhadap keluarga:
•Fasilitasi pemerintah untuk keluarga 6
6
7. PILAR SEKOLAH
KARAKTER INTERVENSI HABITUASI
UTAMA
Jujur, Tujuan Tujuan
bertanggung- Terbentuknya karakter peserta didik • Terbiasanya perilaku yang
jawab melalui berbagai kegiatan sekolah berkarakter di sekolah
Cerdas Strategi: Strategi:
Sekolah terhadap siswa • Keteladanan KS, Pendidik,
•Intra dan kokurikuler secara tenaga kependidikan
Sehat dan terintegrasi pada semua mata pelajaran • Budaya sekolah yang
bersih •Ekstrakurikuler melalui berbagai bersih, sehat, tertib,
kegiatan antara lain: KIR, pramuka, disiplin, dan indah
kesenian, olahraga, dokter kecil, PMR • Menggalakkan kembali
Peduli dan •Budaya sekolah dengan menciptakan berbagai tradisi yang
kreatif suasana sekolah yang mencerminkan membangun karakter
karakter seperti: hari krida,
Pemerintah terhadap sekolah upacara, piket kelas,
•Kebijakan ibadah bersama, doa
•Pedoman (perenungan), hormat
•Penguatan orang tua, hormat guru,
•Pelatihan hormat bendera, program
5 S, cerita kepahlawanan
7
8. PILAR MASYARAKAT
KARAKTER INTERVENSI HABITUASI
UTAMA
Jujur, Tujuan: Tujuan:
bertanggung- •Terbangunnya kerangka sistemik perencanaan, • Terciptanya
jawab pelaksanaan dan penilaian pendidikan karakter scr suasana yang
nasional kondusif dlm
Cerdas •Terciptanya suasana kondusif dlm masyarakat yang masyarakat
mencerminkan kepekaan kesadaran kemauan dan yang
tanggungjawab untuk membangun karakter utama mencerminkan
koherensi
Sehat dan Strategi: pembangunan
Dari pemerintah: karakter secara
bersih
•Pengembangan grand design pendidikan karakter nasional
•Pencanangan nasional pendidikan karakter • Tumbuhnya
•Pengembangan perangkat pendukung pendidikan keteladanan
karakter, al: iklan layanan masyarakat, sajian dalam
Peduli dan multimedia (poster, siaran tv, siaran radio) masyarakat
Dalam masyarakat:
kreatif •Pengembangan peranan komite sekolah dlm Strategi:
pembangunan karakter melalui MBS • Keteladan dan
•Perintisan berbagai kegiatan kemasyarakatan, penguatan
pengabdian kepada masyarakat yg melibatkan dalam
peserta didik kehidupan
•Pelibatan semua komponen bangsa dalam pendidikan masyarakat
karakter, al: media massa
8
9. AKTUALITA KARAKTER UTAMA
SEBAGAI HASIL PENDIDIKAN
Tingkat Individu
Perilaku jujur,cerdas, bertanggungjawab,
peduli dan kreatif
dalam berbagai konteks secara konsisten
Tingkat Masyarakat, Bangsa, dan Negara
Kesadaran nasional karakter bangsa
Keteladanan tokoh tingkat sekolah, daerah, maupun
nasional
Situasi masyarakat dalam berbagai lapisan yang semakin
berkarakter
www.themegallery.com
9
10. RENCANA TINDAK LANJUT
Pencanangan Pendidikan Karakter secara Nasional (2 Mei 2010)
Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter
Penyiapan sumberdaya
Implementasi RAN:
Tahap I : 2010-2014 (Konsolidasi dan peletakan dasar-
dasar)
Tahap II : 2015-2019 (Pemantapan strategi implementasi)
Tahap III : 2020-2024 (Pengembangan berkelanjutan)
Monitoring dan Evaluasi RAN
Redesain untuk keberlanjutan
www.themegallery.com
10
11. RENCANA AKSI NASIONAL (RAN)
Pencanangan Gerakan Nasional
Pendidikan Karakter.
Pencanangan Nasional Pendidikan
Karakter.
Gerakan Nasional
Pendidikan Karakter.
www.themegallery.com
11
12.
13. OLAH PIKIR OLAH HATI
FATHONAH SIDDIQ
THINKER BELIEVER
KECERDASAN KECERDASAN
INTELEKTUAL SPIRITUAL
Cerdas Jujur
OLAH RAGA OLAH RASA
(KINESTETIK)
TABLIGH
AMANAH
NETWORKER
DOER
KECERDASAN
KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL
Bertanggung jawab Peduli dan Kreatif
14. Iman taqwa -----> Akhlak mulia
Akhlak mulia mendasari kecerdasan hati, pikir, rasa, raga.
Olah hati : jujur, respek (hormat/peduli), tanggungjawab,
membela kebenaran, rela berkorban, santun, disiplin
Olah pikir : cerdas, kreatif, analitis, kritis, problem solving
Olah rasa : cinta (orangtua, tanah air), sayang, semangat,
rasa kebangsaan, estetika (rasa keindahan), etis, tegar, kerja
keras
Olah raga (kinestetik): sehat, bersih, menarik,
Keempat olah di atas masing-masing mempunyai kecerdasan
www.themegallery.com