Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 untuk SMK. Secara garis besar dibahas bahwa pendekatan saintifik mencakup 5 langkah utama yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Pembelajaran inkuiri adalah metode yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar untuk menemukan konsep secara mandiri. Terdapat tiga tingkatan inkuiri yaitu terbimbing, bebas, dan terbuka. Tujuannya adalah mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis dan kritis.
Tulisan ini membahas beberapa strategi pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan pendekatan saintifik, di antaranya: PBL, PjBL, Open-Ended, RME, Discovery-Inquiry, Problem Posing.
Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang meliputi 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan menyajikan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendekatan ini bertujuan membuat siswa lebih kritis, analitis, dan mampu memecahkan masalah.
Metode pembelajaran inquiry melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan pengetahuan melalui proses berpikir kritis. Metode ini berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual siswa melalui interaksi, pertanyaan, dan pembelajaran berpikir. Tujuannya adalah melatih kemampuan siswa dalam meneliti dan memecahkan masalah secara ilmiah.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran bertujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam memahami berbagai materi secara ilmiah. Pembelajaran saintifik dilakukan melalui 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pendekatan ini sesuai dengan teori belajar Bruner, Piaget, Vygotsky, dan Bandura yang mendukung proses konstruksi pengetahuan siswa secara aktif dan berbasis pen
Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kritis dan kreatif dengan melibatkan siswa secara aktif dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan bekerja sama. Pendekatan ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mengembangkan keingintahuan dan keterampilan berpikir secara objektif dan rasional.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 untuk SMK. Secara garis besar dibahas bahwa pendekatan saintifik mencakup 5 langkah utama yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Pembelajaran inkuiri adalah metode yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar untuk menemukan konsep secara mandiri. Terdapat tiga tingkatan inkuiri yaitu terbimbing, bebas, dan terbuka. Tujuannya adalah mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis dan kritis.
Tulisan ini membahas beberapa strategi pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan pendekatan saintifik, di antaranya: PBL, PjBL, Open-Ended, RME, Discovery-Inquiry, Problem Posing.
Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang meliputi 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan menyajikan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendekatan ini bertujuan membuat siswa lebih kritis, analitis, dan mampu memecahkan masalah.
Metode pembelajaran inquiry melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan pengetahuan melalui proses berpikir kritis. Metode ini berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual siswa melalui interaksi, pertanyaan, dan pembelajaran berpikir. Tujuannya adalah melatih kemampuan siswa dalam meneliti dan memecahkan masalah secara ilmiah.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran bertujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam memahami berbagai materi secara ilmiah. Pembelajaran saintifik dilakukan melalui 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pendekatan ini sesuai dengan teori belajar Bruner, Piaget, Vygotsky, dan Bandura yang mendukung proses konstruksi pengetahuan siswa secara aktif dan berbasis pen
Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kritis dan kreatif dengan melibatkan siswa secara aktif dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan bekerja sama. Pendekatan ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mengembangkan keingintahuan dan keterampilan berpikir secara objektif dan rasional.
Inkuiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk melakukan eksperimen sendiri dan berpikir kritis untuk menemukan jawaban atas masalah yang ditanyakan. Metode inkuiri mendorong siswa untuk memunculkan hipotesis mereka sendiri dan mengembangkan kreativitas serta intelegensi. Strategi inkuiri efektif membutuhkan waktu guru untuk membimbing siswa yang ingin tahu.
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar matematika siswa akibat pembelajaran yang kurang efektif dan kurangnya penggunaan alat peraga. Pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran inkuiri dengan alat peraga.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Cooperative Learning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Strategi pembelajaran inkuiri menekankan proses siswa untuk secara aktif mencari dan menemukan jawaban atas masalah pelajaran sendiri, dengan guru sebagai fasilitator. Langkah-langkahnya meliputi orientasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, hingga merumuskan kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas pendekatan saintifik dalam pembelajaran, meliputi pengertian, tujuan, prinsip, langkah-langkah, dan contoh penerapannya di SD, SMP, dan SMA. Dijelaskan pula proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Model pembelajaran penemuan adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui proses pengumpulan informasi, analisis, dan penarikan kesimpulan sendiri tanpa diberikan pelajaran secara final. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan se
Dokumen tersebut membahas pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan ini menekankan pada proses aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan melalui lima tahapan yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini diharapkan dapat mengembangkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Strategi pembelajaran inkuiri adalah metode yang menekankan proses berpikir secara kritis dan mandiri bagi siswa untuk menemukan jawaban atas masalah atau pertanyaan yang diajukan, dengan guru berperan sebagai fasilitator. Terdapat berbagai tingkatan inkuiri mulai dari yang paling sederhana seperti praktikum hingga inkuiri mandiri dimana siswa bertanggung jawab penuh atas proses belajarnya. Prinsip-prins
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
Pendekatan pembelajaran saintifik adalah pendekatan baru dalam kurikulum 2013 yang berfokus pada siswa dan proses berpikir kritis. Pendekatan ini mendorong siswa untuk belajar melalui observasi, eksperimen, dan komunikasi, bukan hanya verbalisme.
Dokumen tersebut membahas pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013, mencakup prinsip-prinsipnya, langkah-langkahnya yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan, serta peran guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Penilaian Visual Auditorial-Kinestetik dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Inkuiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk melakukan eksperimen sendiri dan berpikir kritis untuk menemukan jawaban atas masalah yang ditanyakan. Metode inkuiri mendorong siswa untuk memunculkan hipotesis mereka sendiri dan mengembangkan kreativitas serta intelegensi. Strategi inkuiri efektif membutuhkan waktu guru untuk membimbing siswa yang ingin tahu.
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar matematika siswa akibat pembelajaran yang kurang efektif dan kurangnya penggunaan alat peraga. Pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran inkuiri dengan alat peraga.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Cooperative Learning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Strategi pembelajaran inkuiri menekankan proses siswa untuk secara aktif mencari dan menemukan jawaban atas masalah pelajaran sendiri, dengan guru sebagai fasilitator. Langkah-langkahnya meliputi orientasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, hingga merumuskan kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas pendekatan saintifik dalam pembelajaran, meliputi pengertian, tujuan, prinsip, langkah-langkah, dan contoh penerapannya di SD, SMP, dan SMA. Dijelaskan pula proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Model pembelajaran penemuan adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui proses pengumpulan informasi, analisis, dan penarikan kesimpulan sendiri tanpa diberikan pelajaran secara final. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan se
Dokumen tersebut membahas pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan ini menekankan pada proses aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan melalui lima tahapan yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini diharapkan dapat mengembangkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Strategi pembelajaran inkuiri adalah metode yang menekankan proses berpikir secara kritis dan mandiri bagi siswa untuk menemukan jawaban atas masalah atau pertanyaan yang diajukan, dengan guru berperan sebagai fasilitator. Terdapat berbagai tingkatan inkuiri mulai dari yang paling sederhana seperti praktikum hingga inkuiri mandiri dimana siswa bertanggung jawab penuh atas proses belajarnya. Prinsip-prins
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
Pendekatan pembelajaran saintifik adalah pendekatan baru dalam kurikulum 2013 yang berfokus pada siswa dan proses berpikir kritis. Pendekatan ini mendorong siswa untuk belajar melalui observasi, eksperimen, dan komunikasi, bukan hanya verbalisme.
Dokumen tersebut membahas pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013, mencakup prinsip-prinsipnya, langkah-langkahnya yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan, serta peran guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Penilaian Visual Auditorial-Kinestetik dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui eksplorasi dan penyelidikan mandiri daripada diberitahu secara langsung oleh guru. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan pemahaman siswa dan motivasi belajar, namun juga memiliki tantangan seperti kurang efisien untuk kelas besar. Model ini melibatkan langkah-langkah se
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) merupakan metode belajar di mana siswa tidak diberikan pelajaran secara langsung melainkan diharapkan untuk mengorganisasi sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator dengan memberikan masalah atau stimulus untuk mendorong siswa menemukan konsep secara mandiri melalui langkah-langkah seperti pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Penilaian dapat
Model pembelajaran discovery learning merupakan metode pembelajaran di mana siswa tidak diberikan materi pelajaran secara langsung melainkan diharapkan dapat menemukan sendiri konsep atau prinsip melalui berbagai aktivitas seperti pengumpulan data, pengolahan informasi, dan penarikan kesimpulan. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menemukan pengetahuan secara mandiri. Metode ini bertujuan membantu siswa bel
Model pembelajaran penemuan adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui eksplorasi dan penyelidikan sendiri tanpa diberikan penjelasan langsung oleh guru. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah atau stimulus untuk mendorong siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan menarik kesimpulan sendiri. Metode ini bertujuan membantu siswa belajar se
1. Model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah metode di mana siswa belajar secara aktif tanpa diberikan pelajaran secara final, melainkan diharapkan dapat mengorganisir sendiri.
2. Terdapat beberapa langkah dalam model ini, yaitu stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan.
3. Penilaian dapat dilakukan dengan tes tertulis untuk as
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Model pembelajaran discovery learning merupakan metode belajar dimana siswa belajar secara aktif tanpa diberikan pelajaran secara final
2. Terdiri dari beberapa langkah yaitu persiapan, pelaksanaan meliputi stimulasi, pernyataan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan
3. Penilaian dapat dilakukan dengan tes tertulis
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran statistika kuartil data tunggal untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Serang. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam 2 jam pelajaran dan melibatkan kegiatan seperti diskusi kelompok, presentasi, dan penugasan untuk menentukan kuartil dari data. Tujuannya adalah agar siswa dapat memahami konsep kuartil dan menyelesaikan masalah terkait.
RPP ini membahas pembelajaran statistika tentang analisis data untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Serang. Materi yang diajarkan adalah distribusi data, nilai rata-rata, median, modus, dan sebaran data. Siswa dibagi menjadi kelompok untuk mengumpulkan dan menganalisis data, lalu menyajikan hasilnya. Penilaian dilakukan dengan tes tertulis, penugasan, dan presentasi kelompok.
Standar silabus SMP menjelaskan bahwa silabus memuat identitas mata pelajaran, sekolah, kompetensi inti dan dasar, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus digunakan sebagai acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran statistika tentang nilai rata-rata (mean) untuk siswa kelas VIII. Pembelajaran dilakukan melalui metode pemecahan masalah berbasis kelompok dengan mengumpulkan dan menganalisis data tinggi badan siswa untuk menentukan nilai rata-rata. Tujuannya adalah agar siswa dapat menghitung dan menyimpulkan nilai rata-rata dari suatu data.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang sistem persamaan linear dua variabel untuk kelas VIII semester II. Materi akan diajarkan dalam 2 jam pelajaran dengan pendekatan pemodelan matematika dan metode diskusi serta pemecahan masalah berbasis kelompok. Peserta didik akan belajar mendefinisikan, memberikan contoh, dan menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik.
Silabus mata pelajaran matematika kelas VIII semester ganjil SMPN 3 Kramatwatu mencakup 4 kompetensi inti, 4 kompetensi dasar, dan 5 materi pelajaran yaitu pola bilangan, sistem koordinat Kartesius, relasi dan fungsi, persamaan garis lurus, dan persamaan linear dua variabel beserta kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajarnya.
1. Masalah penjualan dua jenis rumput laut dapat dimodelkan menjadi sistem persamaan linear dua variabel, dimana variabel x mewakili harga rumput laut hijau dan y mewakili harga rumput laut cokelat.
2. Penyelesaian sistem persamaan menghasilkan satu pasangan nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan. Nilai pasangan ini digunakan untuk menghitung harga dan jumlah rumput laut yang terjual.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi bangun ruang sisi lengkung khususnya kerucut di kelas IX semester 1. RPP ini menjelaskan kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian yang akan dilakukan. Pembelajaran akan difokuskan pada mengetahui unsur-unsur dan rumus kerucut, serta penyelesa
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelajaran Matematika tentang Bangun Ruang Sisi Lengkung khususnya tentang bola untuk siswa kelas IX selama 2 pertemuan.
2. Pembelajaran diawali dengan penjelasan tentang unsur-unsur dan jaring-jaring bola, kemudian menentukan rumus luas permukaan bola melalui penyelesaian masalah.
3. Pertemuan berikutnya, siswa menyelesaikan mas
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran materi bangun ruang sisi lengkung untuk siswa kelas IX semester 2 di MTS Al-Mubarok.
2. Pembelajaran dirancang untuk 3 jam pelajaran dan mencakup pengenalan bangun ruang sisi lengkung, volume, luas permukaan, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan dan penelitian kelompok.
3. Tujuan pembelajaran adalah
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Pendekatan Saintifik
1.
2. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pembelajaran yang menggunakan langkah-langkah saintis dalam membangun
pengetahuan melalui metode ilmiah
Guru Hanyalah Seorang Fasilitator
Peserta Didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan
Terbudayakannya kecakapan berpikir sains
Terkembangkannya “sense of inquiry”
Terbudayakannya Kemampuan berpikir kreatif siswa
3. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik
dimaksudkan memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,
memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa
berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada infromasi searah guru. Oleh
karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong
peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi.
4. Karakteristik Pendekatan Saintifik
01
berpusat pada siswa
02
melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi
konsep, hukum, dan prinsip
03
melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam
merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa
04
dapat mengembangkan karakter siswa
5. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa;
2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik;
3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan
suatu kebutuhan;
4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi;
5. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide khususnya dalam menulis
artikel ilmiah;
6. Untuk mengembangkan karakter siswa.
7. 1. Mengamati
• Dalam proses mengamati peserta didik diharapkan
dapat menyaksikan tentang apa yang di sajikan guru,
misalnya video atau film yang terkait materi, guru
juga bisa menampilkan gambar-gamba yang juga
terkait dengan materi. Selain itu pengamatan juga
dapat dilakukan pada saat guru melakukan simulasi.
8. 2. Menanya
• Setelah peserta didik mengamati, kemudian peserta
didik merumuskan pertanyaan atas apa yang telah di
tampilkan guru, apabila sudah ada pertanyaan-
pertanyaan pada peserta didik diharapkan dengan
pertanyaan itu nantinya akan membuat peserta didik
lebih memperhatikan materi dan mampu mencari
sendiri jawaban dari pertanyaannya itu.
9. 3. Mengumpulkan Informasi (Eksperimen)
• Pada tahap ini, setelah peserta didik mempunyai pertanyaan
yang diperoleh melalui pengamatan terhadap media yang
sudah ditampilkan guru, maka tugas peserta didik selanjutnya
adalah mengumpulkan informasi, informasi tersebut untuk
menjawab pertanyaan yang sudah dibuat, informasi tersebut
dapat diperoleh dari berbagai sumber belajar seperti buku,
setudi perpustakaan,internet. Disinilah peserta didik di tuntut
untuk aktif bekerja sama dalam kelompoknya.
10. 4. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi.
• Setelah mendapatkan informasi dan data yang cukup,
peserta didik dalam kelompoknya berbagi tugas untuk
mengasosiasikan atau mengolah informasi yang sudah
di dapat dengan yang bertujuan untuk menjawab
pertanyaan yang sudah dirumuskan. Dan
menampilkannya dalam laporan kelompok.
11. 5. Mengomunikasikan
• Dalam proses ini peserta didik di harapkan mampu
mengkomunikasikan dengan kelompok lain tentang
informasi apa yang sudah di olah dalam kelompoknya.
Disinilah inti dari saintifik yaitu peserta didik diharapkan
untuk saling bertukar informasi dengan kelompok lain.
Sehingga akan tercipta kondisi peserta didik yang aktif,
dan menjadikan peserta didik menjadi subjek belajar.
12. Langkah Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Saintifik
Kegiatan Awal
(Pendahuluan)
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
(Penutup)
13. Langkah Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Saintifik
Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Menyampaikan
Tujuan
Pembelajaran
• Serta judul
materi yang
akan
disampaikan
Memberi
Motivasi
Memberi
Persiapan
• Persiapan
untuk
belajar
14. Langkah Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Saintifik
Kegiatan Inti
• Membagi 6 kelompok kecil dengan anggota 4 siswaMembagi Kelompok
• Mengamati contoh masalah otentik yang diberikan guruKelompok Mengamati Masalah
• Diberi Kesempatan bertanya kepada teman maupun guru jika
ada hal yang belum dipahami. Jika tidak ada, guru yang
bertanya kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa.
Kesempatan Bertanya
• Guru Menjelaskan secara singkat tentang materi matematikaPenjelasan Singkat
• Siswa memperhatikan guru serta menganalisis informasi
kemudian mencoba mengerjakan soal-soal
Siswa Mencoba Memahami
• Guru memberikan penguatan dan penghargaan kepada
kelompok yang tampil prsentase
Siswa Mengkomunikasikan
15. Langkah Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Saintifik
Kegiatan Akhir (Penutup)
Memeriksa
Mengecek
sejauh mana
pemahaman
peserta didik
tentang
materi melalui
satu soal kuis
Penghargaandan
Penguatan Memberi
penghargaan
bagi yang
menjawab
benar dan
penguatan
bagi yang
menjawab
salah. Refleksi
Merefleksikan
proses
pembelajaran
PR
Memberikan
tugas mandiri
(PR)
MateriSelanjutnya
Menyampaikan
materi
selanjutnya
disertai
persan moral