Dokumen tersebut membahas upaya optimalisasi tugas dan fungsi Kedeputian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kawasan melalui pengaturan dan penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa secara berbasis partisipasi, demokrasi, kemandirian dan keberlanjutan. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya integrasi sistem dan
Disampaikan pada Workshop Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan, diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Jambi
24 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara RI
Disampaikan pada Lokakarya Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dengan Tema “Menyongsong Kemandirian Desa Melalui Kolaborasi dan Sinergi Multi-Stakeholder”
PKP2A I LAN – Jatinangor, 15 Maret 2017
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Disampaikan pada Workshop Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan, diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Jambi
24 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara RI
Disampaikan pada Lokakarya Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dengan Tema “Menyongsong Kemandirian Desa Melalui Kolaborasi dan Sinergi Multi-Stakeholder”
PKP2A I LAN – Jatinangor, 15 Maret 2017
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan PermensosTV Desa
PENGUATAN LEMBAGA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MELALUI KARANG TARUNA SEBAGAI
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Disampaikan oleh Dedddy WInarwan dari Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
Dalam Acara Malam Mingguan Desa Bareng Kemendagri - Sabtu 18 Juli 2020
-----
https://youtu.be/T5ZY-jsBD5Q
disajikan dalam rangka sosialisasi dan drum up inovasi pelayanan publik di kota tarakan. persipan menjadi laboratorium inovasi administrasi negara 2016
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019Rusman R. Manik
Penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan tantangan dan tujuan pokok pembangunan nasional.
1. Karena merupakan tujuan pembentukan NKRI.
2. Dalam kemiskinan, rakyat tidak dapat mencapai taraf hidup optimalnya, sehingga dapat menghilangkan makna kehidupannya.
3. Kemiskinan yang dalam dan meluas akan mengancam sistem sosial secara keseluruhan. “ Poverty is The Parent of Revolution and Crime ” - Aristoteles
Pertanyaan yang selalu relevan: bagaimanakah cara teroptimal untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat di Kabupaten Kulonprogo?
Perencanaan Pembangunan Daerah dapat dipandang sebagai: proses tanya-jawab sistematis yang berkesinambungan berbasis bukti untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan.
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan PermensosTV Desa
PENGUATAN LEMBAGA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MELALUI KARANG TARUNA SEBAGAI
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Disampaikan oleh Dedddy WInarwan dari Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
Dalam Acara Malam Mingguan Desa Bareng Kemendagri - Sabtu 18 Juli 2020
-----
https://youtu.be/T5ZY-jsBD5Q
disajikan dalam rangka sosialisasi dan drum up inovasi pelayanan publik di kota tarakan. persipan menjadi laboratorium inovasi administrasi negara 2016
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019Rusman R. Manik
Penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan tantangan dan tujuan pokok pembangunan nasional.
1. Karena merupakan tujuan pembentukan NKRI.
2. Dalam kemiskinan, rakyat tidak dapat mencapai taraf hidup optimalnya, sehingga dapat menghilangkan makna kehidupannya.
3. Kemiskinan yang dalam dan meluas akan mengancam sistem sosial secara keseluruhan. “ Poverty is The Parent of Revolution and Crime ” - Aristoteles
Pertanyaan yang selalu relevan: bagaimanakah cara teroptimal untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat di Kabupaten Kulonprogo?
Perencanaan Pembangunan Daerah dapat dipandang sebagai: proses tanya-jawab sistematis yang berkesinambungan berbasis bukti untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan.
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...sekolahdesa
Senin, 2 November 2015, Infest Yogyakarta bekerjasama dengan Kompas menggelar diskusi tentang Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Keuangan Desa. Diskusi ini dihadiri oleh Ahmad Muqowwam (DPD RI), Johan Budi (KPK RI), Erani Yustika (Dirjen PPMD Kemendesa), Syaiful Huda (Staf Menteri Desa dan PDT). Berikut pemaparan Erani Yustika.
dana desa merupakan dana yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada desa di seluruh Indonesia dalam rangka memaksimalkan potensi desa yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan yang berbasis desa. tujuan utama dana desa adalah sebagai pembangun infrastruktur desa serta untuk pemberdayaan masyarakat pedesaan sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
1. OPTIMALISASI TUGAS & FUNGSI
KEDEPUTIAN KOORDINATOR BIDANG
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, DESA DAN KAWASAN
UU No.6 Tahun 2014
Pasal 1 (Ayat 12)
• Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya
mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan
masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,
keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta
memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan
esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
Pasal 2
LATAR BELAKANG
INPRES DAERAH TERTINGGAL ( IDT ) No.5 Tahun 1993
• Pembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal (P3DT)
• Program Pembangunan Kecamatan (PPK)-DN
• Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaa (P2KP)-PU
• Program Peningkatan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil
(P3K)-Pertanian
• Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP)- KL
• Kelompok Usaha Bersama (KUBE)-Sosial
Pasal 2
• Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara; demokrasi; kemandirian; partisipasi;
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pasal 3
• Pengaturan Desa berasaskan: (rekognisi; subsidiaritas;
keberagaman; kebersamaan; kegotongroyongan;
kekeluargaan; musyawarah; demokrasi; kemandirian;
partisipasi; kesetaraan pemberdayaan; dan keberlanjutan).
Kelompok Usaha Bersama (KUBE)-Sosial
Faktor-Faktor:
• Pendekatan “target” dan “top down”
• Pengabaian nilai-nilai lokal dan bias
“outsiders”
• Kurang partisipasi
• Pendekatan kurang holistik
• Ilusi investasi
• Implementasi PNPM-Jaring Pengaman
Sosial (JPS), sehingga dana revolving tidak
maksimal
• Mentalitas birokrat-proyek
• Ketidakpastian peran institusi
KURANG
OPTIMAL
3. Pembangunan
Masyarakat
(CD)
Pembangunan
Digerakkan
Masyarakat
(CdD)
Pembangunan
Bertumpu
Masyarakat
(CbD)
STRATEGI
Pengetahuan & Pengertian:
Apa dan Bagamiana
Melaksanaakan Pekerjaan
Pengetahuan &
Pengertian:Sikap, Tanggapan
Pemberdayaan Masyarakat
TAHAPAN
Perluasan
jangkauan
(Expansion
Program)
Pelembagaan &
Pembudayaan
PENDEKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
LAMA
•Modernisasi
•Teknis
• Fasilitas
• Fasilitator
BARU
•Transformatif
•Kritis
• Hak
• Kader
Kemampuan & Sasaran:
Pelaksanaan program setelah
diterima bersama
Pembinaan
(Maintenance
Program)
TEK-
NOLOGI
KESE-
HATAN
PEN-
DIDIKAN
EKON-
OMI
INFRA-
STRUKTUR
STRATEGI
KOMUNIKASI
- Penyelenggara
Program
- Pemangku
Kepentingan
- Pemanfaat
Program
PEMANTAUAN
& EVALUASI
• Informasi Umum
• Partisipasi
Masyarakat
• Representasi
• Proyek: Fisik
Infrastruktur,
Ekonomi
• Pendapatan
Kelompok Sasarsan
• Keuangan
• Pelatihan/Pengem
bangan Kapasitas
• Peningkatan
Kapasitas Pemda
• Administrasi
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
4. SISTEM INFORMASI DESA & KAWASAN (SIDeKA)
•KETAHANAN
PANGAN
• IG POTENSI SDA
• IG KEBENCANAAN
• IG INFRASTRUKTUR
PERTANIAN
POTENSI
SMBERDAYA
•SUPPLY &
DEMAND
• IG LAHAN
KEDAULATAN
PANGAN INFORMASI
SISTEM
INFORMASI
DESA
AKSES INFORMASI
• Pasal 86 (1): akses,
kewajiban pemda, data
pembangunan & perencanaan
desa
• Kelengkapan Informasi; Akurasi;
Realtime; Aksesbilitas dan
Efisiensi Pendanaan
•PUSDATIN-DESA-Kabupaten-
Provinsi-PUSAT• IG LAHAN
PERTANIAN
• IG PRODUKTIVITAS
PANGAN
•INTENSIFIKASI/
EKSTENSIFIKASI
• IG TATA RUANG
• IG STATUS LAHAN
KETERSEDIAAN
LAHAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DESA DAN
KAWASAN
INFORMASI
GEOSPASIAL-
BIG
Provinsi-PUSAT
• CD Seri Mencerdaskan
Bangsa:
• Teknologi Tepat Guna
Membangun UKM/IKM
Daerah/Ketahanan Pangan &
Kesehatan(Warung Informasi
Teknologi-WARINTEK);
• Indonesia, Go Open Sources!
• www.warintek.ristek.go.id;
www.igos.web.id
AKSES EKONOMI
• Akses Permodalan
• Akses Produksi
• Akses Pasar
• Akses Informasi
5. KOORDINASI
INTEGRASI SISTEM KUNCI KEBERHASILAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, DESA DAN KAWASAN
1. Integrasi Nilai-Nilai/Prinsip dalam pelaksanaan Pemberdayaan
Masyarakat, supaya terinternalisasi dalam pelaksanaan kegiatan
reguler;
2. Integrasi Mekanisme Pengambilan Keputusan di Musrenbang,
sehingga terjadinya proses pengambilan keputusan secara terbuka,
patisipatif dan berpihak kepada masyarakat miskin;
3. Integrasi & Koordinasi Mekanisme Proses Perencanaan:
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD); Musyawarah Antar Desa
(MAD); Penyusunan RPJM Desa; Kegiatan tahunan (RKP Desa);
Musrenbang Desa & Kecamatan. Kabupaten/Kota. Provinsi,
Nasional;
4. Integrasi Mekanisme Pengelolaan Kegiatan secara swakelola oleh
masyarakat, sehingga mempunyai standart pengelolaan kegiatan
yang didanai dari berbagai sumber (Alokasi Dana Desa, APBD, dll).
5. Integrasi Mekanisme Pertanggungjawaban Ketentuan dan tatacara
pertanggungjawaban pengelolaan kegiatan secara terbuka dan
akuntabel,sehingga terbangunnya pola standart
pertanggungjawaban pengelolaan kegiatan pembangunan
partisipatif di desa.
6. Integrasi Pelaku, sehingga terjadi pelembagaan yang berfungsi ke
dalam dan pendayagunakan personil pelaku program oleh lembaga-
lembaga reguler (LPMD, Pemerintah Desa, BPD,dll).