SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Dosen Pengampu : Dennyca Hendriyanto NSE. M. Si,
Kelompok 5
Krishna Wahyudi
(202111340)
Arini Wahyu Utami
(202111341)
Helmy Yahya
Sahab
(202111342)
Judith Sofianti
(202111343)
Putri Handayani
(202111345)
Duwi Reknowati
(202111346)
Ary Juli
Prasetiyawan
(202111349)
Shela Amalia Putri
Maharani
(202111443)
Biaya bersama dapat diartikan sebagai biaya overhead bersama (joint overhead
cost). Biaya produk bersama (joint produk cost) adalah biaya yang dikeluarkan Sejak saat
mula-mula bahan baku diolah Sampai dg saat berbagai macam produk dapat dipisahkan
identitasnya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku biaya Tenaga Kerja dan
biaya overhead pabrik.
Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi berbagai macam
produk yang dapat berupa produk bersama( join products), produk sampingan(by-products)
dan produk sekutu(co-product). Produk bersama adalah dua produk atau lebih yang diproduksi
secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan. Produk sampingan
adalah satu produk atau lebih yang nilai jualnya relatif lebih rendah yang diproduksi bersama
dengan produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi.Produk sekutu adalah dua produk atau lebih
yang diproduksi pada waktu yang bersamaan tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang sama
atau tidak berasal dari bahan baku yang sama.
Berikut ini merupakan karakteristik dari produk bersama dan produk sekutu :
a. Produk bersama dan produk sekutu merupakan tujuan utama kegiatan
produksi.
b. Harga jual produk bersama atau produk sekutu relatif tinggi bila dibandingkan
dengan produk sampingan yang dihasilkan pada saat yang sama.
c. Dalam mengolah produk bersama tertentu, produsen tidak dapat
menghindarkan diri untuk menghasilkan semua jenis produk bersama, jika ia
ingin memproduksi hanya salah satu diantara produk bersama tersebut.
Produk sampingan dapat digolongkan sesuai dengan dapat tidaknya produk tersebut
dijual pada saat terpisah dari produk utama (main product).
a. Produk sampingan yang dapat dijual setelah terpisah dari produk utama, tanpa
memerlukan pengolahan lebih lanjut.
b. Produk sampingan yang memerlukan proses pengolahan lebih lanjut setelah
terpisah dari produk utama.
Biaya bersama dapat dialokasikan kepada tiap-tiap produk
bersama dengan menggunakan salah satu dari empat metode
dibawah ini :
1. Metode nilai jual relatif
2. Metode satuan fisik
3. Metode rata-rata biaya per satuan
4. Metode rata-rata tertimbang
Metode Nilai Jual Relatif, yaitu metode yang banyak digunakan untuk
mengalokasikan biaya bersama kepada produk bersama. Dasar
pikiran dari metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk
merupakan perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
mengolah produk tersebut.
Contoh
Misalkan biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT El Sari selama satu periode akuntansi berjumlah
Rp750.000. Jumlah dan harga jual per satuan produk yang dihasilkan perusahaan tampak dalam
gambar berikut ini.
Contoh : Misalkan biaya bersama selama satu periode akuntansi berjumlah Rp3.000.000. Harga jual per
kg dan jumlah produk yang diproduksi selama periode akuntansi tampak dalam Gambar 11.3 berikut ini.
Produk A setelah terpisah dari produk B memerlukan biaya tambahan (separable cost) sebesar Rp100
per kg Alokasi biaya bersama dapat dilakukanseperti tampak dalam Gambar 11.3 berikut ini:
Metode Satuan Fisik
Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok produk
bersama sesuai dengan manfaat yang ditentukan oleh masing-
masing produk akhır. Dalam metode ini biaya bersama dialokasikan
kepada produk atas dasar koefisien fisik yaitu kuantitas bahan
baku yang terdapat dalam masing-masing produk. Dengan demikan
metode ini menghendaki bahwa produk bersama yang dihasilkan
harus dapat diukur dengan satuan ukuran pokok yang sama.
Contoh : Misalkan 10.000 barrels minyak mentah (crude oil) diolah dalam proses penyulingan
(refinery). Hasil produksi pengolahan tersebut setelah dikurangi dengan kerugian sebenarnya 200
barrels (akibat susut atau hilang dalam proses) tampak dalam Gambar 11.4.
Misalkan selama pengolahan 10.000 barells minyak mentah tersebut, harga pokokbahan baku yang
dipakai berjumlah Rp15.000.000. Alokasi harga pokok bahan baku tampak dalam Gambar 11.5 berikut
Metode Rata-Rata Biaya per Satuan.
Metode ini hanya dapat digunakan bila produk bersama yang
dihasilkan diukur dalam satuan yang sama. Pada umumnya metode
ini digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan beberapa macam
produk yang sama dari satu proses bersama tetapi mutunya
berlainan.
Contoh
Perusahaan penggergajian kayu menghasilkan berbagai macam
mutu kayu. Data kegiatan perusahaan selama satu periode
akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Jumlah produksi 762.000 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟3
b. Biaya bersama Rp22.860.000
c. Rata-rata biaya per 1.000 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟3 = Rp30.000
(Rp22.860.000:762)
Rata-rata biaya per 1.000 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟3 digunakan untuk menghitung
harga pokok berbagai macam kayu yang mempunyai mutu yang
berbeda-beda sesuai dengan proporsi kuantitasnya masing-masing
disajikan dalam Gambar 11.6.
Metode Rata-rata Tertimbang.
Jika dalam metode rata-rata biaya per satuan dasar yang dipakai
dalam mengalokasikan biaya bersama adalah kuantitas produksi,
maka dalam metode rata-rata tertimbang kuantitas produksi ini
dikalikan dulu dengan angka penimbang dan hasil kalinya baru
dipakai sebagai dasar alokasi.
Tujuan alokasi biaya bersama adalah untuk perhitungan laba,
supaya dapat diketahui berapa kontribusi masing-masing produk
bersama terhadap seluruh laba yang diperoleh perusahaan. Harga
pokok tiap-tiap produk bersama yang didapat dari proses alokasi
tidak bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan,
bahkan seringkali menyesatkan.
Contoh
Perusahaan A misalnya memproduksi dua jenis produk: A dan B, dari satu proses produksi. Biaya
bersama sebesar Rp375.000 telah dialokasikan kepada produk A dan B dengan metode rata-rata
biaya per satuan, dan tampak dalam Gambar 11.8.
Metode akuntansi yang digunakan untuk memperlakukan produk
sampingan dapat dibagi menjadi dua golongan:
a. metode-metode tanpa harga pokok (non-cost methods)
Metode-metode yang tidak mencoba menghitung harga pokok
produk sampingan atau persediaannya, tetapi memperlakukan
pendapatan penjualan produk sampingan sebagai pendapatan atau
pengurang biaya produksi.
b. metode-metode harga pokok (cost methods)
Metode metode yang mencoba mengalokasikan sebagian biaya
bersama kepada produk sampingan dan menentukan harga pokok
persediaan produk atas dasar biaya yang dialokasikan tersebut.
Berikut ini diuraikan beberapa metode perlakuan terhadap
pendapatan penjualan produk sampingan.
1. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai
pendapatan di luar usaha.
2. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai
tambahan pendapatan penjualan produk utama.
3. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai
pengurang harga pokok penjualan.
4. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai
pengurang total biayaproduksi
Contoh
Bentuk laporan laba rugi perusahaan yang menghasilkan produk utama dan produk sampingan,
yang pendapatan penjualan produk sampingannya diperlakukan sebagai penghasilan di luar
usaha disajikan dalam Gambar 11.10
Metode ini tidak mencoba menentukan harga pokok produk sampingan. Metode ini cocok
digunakan dalam perusahaan yang:
a)Nilai produk sampingannya tidak begitu penting atau tidak dapat ditentukan.
b)Penggunaan metode yang lebih teliti memerlukan biaya yang tidak sebanding dengan manfaat
yang diperoleh.
c)Saat terpisahnya produk sampingan dari produk utama tidak begitu jelas dan pembebanan harga
pokok produk sampingan kepada produk utama tidak mengakibatkan perbedaan yang mencolok
pada harga pokok produk utama.
Kekurangan penggunaan metode ini adalah:
a.Apabila pada akhir periode akuntansi terdapat persediaan produk sampingan, maka timbul
masalah penilaian persediaan untuk tujuan pembuatan neraca perusahaan.
b.Dapat mengakibatkan penandingan pendapatan dengan biaya tidak dalam periode yang tepat.
c.Tidak adanya pengawasan terhadap persediaan produk sampingan
d.Meskipun nilai jual produk sampingan kecil, tetapi kalau pendapatan penjualannya dilaporkan
sebagai penghasilan di luar usaha, maka hal ini akan mengaburkan gambaran menyeluruh tentang
hasil usaha perusahaan.
Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Diperlakukan sebagain Pengurangan Biaya Produksi
Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Diperlakukan sebagai Pengurang Total Biaya
Produksi. Pendapatan penjualan produk sampingan sebesar Rp4.000 dikurangkan dari total
biaya produksi Rp60.000, sehingga biaya produksi turun menjadi Rp56.000. Hal ini menyebabkan
biaya produksi per satuan turun menjadi Rp1,87 (Rp56.000: Rp30.000).
Contoh :
Misalkan biaya administrasi dan umum serta biaya pemasaran yang berhubungan dengan
produk sampingan dalam contoh tersebut di atas ditaksir sebesar Rp500 dan apabila
pendapatan penjualan bersih produk sampingan ini dikurangkan dan total biaya produksi, maka
laporan rugi laba tampak dalam Gambar 11.12.
Metode Nilai Pasar atau Reversal Cost Method
Metode nilai dasar ini memiliki perbedaan, kalau pada metode terakhir yang dikurangkan dari
total biaya produksi adalah pendapatan penjualan sesungguhnya produk sampingan, sedangkan
pada metode nilai pasar ini yang dikurangkan adalah taksiran nilai pasar produk sampingan.
Metode ini mencoba menaksir biaya produk sampingan dengan titik tolak dari nilai pasarnya.
Contoh bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Contoh :
Biaya bersama yang dikeluarkan untuk memproduksi 40.000 kg produk utama dan 5.000 kg
produk sampingan berjumlah Rp6.400.000. Setelah terpisah dari produk sampingan, produk
utama dapat laku dijual tanpa harus mengalami pengolahan lebih lanjut. Nilai pasar produk
sampingan Rp80 per kg. Biaya pemasaran produk sampingan ditaksir 5% dari harga jual dan
laba bruto ditaksir 15% dari harga jualnya. Biaya-biaya pengolahan produk sampingan yang
dikeluarkan setelah produk sampingan terpisah dari produk utama diperkirakan berjumlah
Rp70.000.
1. Metode biaya pengganti (Replacement Cost Metbod)
Metode ini biasanya digunakan dalam perusahaan yang produk
Sampingan nya dipakai dalam pabrik sebagai bahan baku Penolong.
Harga pokok yang diperhitungkan dalam produk Sampingan adalah
sebesar harga beli atau biaya pengganti (replacement cost) yang
berlaku di pasar.
2. Metode Nilai Pasar atau Reversal Cost Method
Metode nilai dasar ini memiliki perbedaan, kalau pada metode
terakhir yang dikurangkan dari total biaya produksi adalah
pendapatan penjualan sesungguhnya produk sampingan, sedangkan
pada metode nilai pasar ini yang dikurangkan adalah taksiran nilai
pasar produk sampingan. Metode ini mencoba menaksir biaya produk
sampingan dengan titik tolak dari nilai pasarnya.
PEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptx
PEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptx

More Related Content

Similar to PEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptx

sistem-biaya-standar.pdf
sistem-biaya-standar.pdfsistem-biaya-standar.pdf
sistem-biaya-standar.pdfsalvina3
 
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxHasrianiani7
 
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxBAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxFrida Adnantara
 
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptx
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptxPERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptx
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptxSetiaBudiUtama
 
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansiPertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansiMellyani Aprilia
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhMuhammad Fajar
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingAni Andiyani
 
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.docBAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.docNellyAgustini
 
Harga Jual Produk.pptx
Harga Jual Produk.pptxHarga Jual Produk.pptx
Harga Jual Produk.pptxTebheAzkaNio
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxRiaMennita
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksiThalaNyx
 
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxP7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxAhmadKhusyaini
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirimInggarh
 
Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikFirman Pratama
 
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelVariable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelMuhammad Fajar
 

Similar to PEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptx (20)

Hpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampinganHpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampingan
 
margin kontribusi
margin kontribusimargin kontribusi
margin kontribusi
 
Makalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabelMakalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabel
 
sistem-biaya-standar.pdf
sistem-biaya-standar.pdfsistem-biaya-standar.pdf
sistem-biaya-standar.pdf
 
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
 
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxBAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
 
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptx
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptxPERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptx
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptx
 
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansiPertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.docBAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
 
Harga Jual Produk.pptx
Harga Jual Produk.pptxHarga Jual Produk.pptx
Harga Jual Produk.pptx
 
BEP.pptx
BEP.pptxBEP.pptx
BEP.pptx
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxP7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
 
Analisis break-even
Analisis break-evenAnalisis break-even
Analisis break-even
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirim
 
Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategik
 
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelVariable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
 

More from DenzbaguseNugroho

SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.ppt
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.pptPembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.ppt
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.pptDenzbaguseNugroho
 
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxMATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptxMATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptxDenzbaguseNugroho
 
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxokPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
materi pembelajarn Sesi 4 Job_Order_Costing_.ppt
materi pembelajarn Sesi 4 Job_Order_Costing_.pptmateri pembelajarn Sesi 4 Job_Order_Costing_.ppt
materi pembelajarn Sesi 4 Job_Order_Costing_.pptDenzbaguseNugroho
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxDenzbaguseNugroho
 
Pemahaman atas Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat.pptx
Pemahaman atas  Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat.pptxPemahaman atas  Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat.pptx
Pemahaman atas Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat.pptxDenzbaguseNugroho
 
Memahami Konsep Struktur Pasar Dalam Ekonomi
Memahami Konsep Struktur Pasar Dalam EkonomiMemahami Konsep Struktur Pasar Dalam Ekonomi
Memahami Konsep Struktur Pasar Dalam EkonomiDenzbaguseNugroho
 

More from DenzbaguseNugroho (10)

SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.ppt
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.pptPembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.ppt
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.ppt
 
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxMATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptxMATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
 
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptxokPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
okPRESENTASI KELOMPOK 2 MAN_KEUANGAN.pptx
 
materi pembelajarn Sesi 4 Job_Order_Costing_.ppt
materi pembelajarn Sesi 4 Job_Order_Costing_.pptmateri pembelajarn Sesi 4 Job_Order_Costing_.ppt
materi pembelajarn Sesi 4 Job_Order_Costing_.ppt
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
 
Pemahaman atas Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat.pptx
Pemahaman atas  Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat.pptxPemahaman atas  Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat.pptx
Pemahaman atas Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat.pptx
 
Memahami Konsep Struktur Pasar Dalam Ekonomi
Memahami Konsep Struktur Pasar Dalam EkonomiMemahami Konsep Struktur Pasar Dalam Ekonomi
Memahami Konsep Struktur Pasar Dalam Ekonomi
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 

Recently uploaded (20)

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 

PEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptx

  • 1. Dosen Pengampu : Dennyca Hendriyanto NSE. M. Si, Kelompok 5
  • 2. Krishna Wahyudi (202111340) Arini Wahyu Utami (202111341) Helmy Yahya Sahab (202111342) Judith Sofianti (202111343)
  • 3. Putri Handayani (202111345) Duwi Reknowati (202111346) Ary Juli Prasetiyawan (202111349) Shela Amalia Putri Maharani (202111443)
  • 4. Biaya bersama dapat diartikan sebagai biaya overhead bersama (joint overhead cost). Biaya produk bersama (joint produk cost) adalah biaya yang dikeluarkan Sejak saat mula-mula bahan baku diolah Sampai dg saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku biaya Tenaga Kerja dan biaya overhead pabrik. Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi berbagai macam produk yang dapat berupa produk bersama( join products), produk sampingan(by-products) dan produk sekutu(co-product). Produk bersama adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan. Produk sampingan adalah satu produk atau lebih yang nilai jualnya relatif lebih rendah yang diproduksi bersama dengan produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi.Produk sekutu adalah dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu yang bersamaan tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang sama atau tidak berasal dari bahan baku yang sama.
  • 5. Berikut ini merupakan karakteristik dari produk bersama dan produk sekutu : a. Produk bersama dan produk sekutu merupakan tujuan utama kegiatan produksi. b. Harga jual produk bersama atau produk sekutu relatif tinggi bila dibandingkan dengan produk sampingan yang dihasilkan pada saat yang sama. c. Dalam mengolah produk bersama tertentu, produsen tidak dapat menghindarkan diri untuk menghasilkan semua jenis produk bersama, jika ia ingin memproduksi hanya salah satu diantara produk bersama tersebut. Produk sampingan dapat digolongkan sesuai dengan dapat tidaknya produk tersebut dijual pada saat terpisah dari produk utama (main product). a. Produk sampingan yang dapat dijual setelah terpisah dari produk utama, tanpa memerlukan pengolahan lebih lanjut. b. Produk sampingan yang memerlukan proses pengolahan lebih lanjut setelah terpisah dari produk utama.
  • 6. Biaya bersama dapat dialokasikan kepada tiap-tiap produk bersama dengan menggunakan salah satu dari empat metode dibawah ini : 1. Metode nilai jual relatif 2. Metode satuan fisik 3. Metode rata-rata biaya per satuan 4. Metode rata-rata tertimbang
  • 7. Metode Nilai Jual Relatif, yaitu metode yang banyak digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk bersama. Dasar pikiran dari metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut.
  • 8. Contoh Misalkan biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT El Sari selama satu periode akuntansi berjumlah Rp750.000. Jumlah dan harga jual per satuan produk yang dihasilkan perusahaan tampak dalam gambar berikut ini.
  • 9.
  • 10. Contoh : Misalkan biaya bersama selama satu periode akuntansi berjumlah Rp3.000.000. Harga jual per kg dan jumlah produk yang diproduksi selama periode akuntansi tampak dalam Gambar 11.3 berikut ini. Produk A setelah terpisah dari produk B memerlukan biaya tambahan (separable cost) sebesar Rp100 per kg Alokasi biaya bersama dapat dilakukanseperti tampak dalam Gambar 11.3 berikut ini:
  • 11. Metode Satuan Fisik Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok produk bersama sesuai dengan manfaat yang ditentukan oleh masing- masing produk akhır. Dalam metode ini biaya bersama dialokasikan kepada produk atas dasar koefisien fisik yaitu kuantitas bahan baku yang terdapat dalam masing-masing produk. Dengan demikan metode ini menghendaki bahwa produk bersama yang dihasilkan harus dapat diukur dengan satuan ukuran pokok yang sama.
  • 12. Contoh : Misalkan 10.000 barrels minyak mentah (crude oil) diolah dalam proses penyulingan (refinery). Hasil produksi pengolahan tersebut setelah dikurangi dengan kerugian sebenarnya 200 barrels (akibat susut atau hilang dalam proses) tampak dalam Gambar 11.4.
  • 13. Misalkan selama pengolahan 10.000 barells minyak mentah tersebut, harga pokokbahan baku yang dipakai berjumlah Rp15.000.000. Alokasi harga pokok bahan baku tampak dalam Gambar 11.5 berikut
  • 14. Metode Rata-Rata Biaya per Satuan. Metode ini hanya dapat digunakan bila produk bersama yang dihasilkan diukur dalam satuan yang sama. Pada umumnya metode ini digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan beberapa macam produk yang sama dari satu proses bersama tetapi mutunya berlainan.
  • 15. Contoh Perusahaan penggergajian kayu menghasilkan berbagai macam mutu kayu. Data kegiatan perusahaan selama satu periode akuntansi adalah sebagai berikut: a. Jumlah produksi 762.000 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟3 b. Biaya bersama Rp22.860.000 c. Rata-rata biaya per 1.000 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟3 = Rp30.000 (Rp22.860.000:762) Rata-rata biaya per 1.000 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟3 digunakan untuk menghitung harga pokok berbagai macam kayu yang mempunyai mutu yang berbeda-beda sesuai dengan proporsi kuantitasnya masing-masing disajikan dalam Gambar 11.6.
  • 16.
  • 17. Metode Rata-rata Tertimbang. Jika dalam metode rata-rata biaya per satuan dasar yang dipakai dalam mengalokasikan biaya bersama adalah kuantitas produksi, maka dalam metode rata-rata tertimbang kuantitas produksi ini dikalikan dulu dengan angka penimbang dan hasil kalinya baru dipakai sebagai dasar alokasi.
  • 18.
  • 19. Tujuan alokasi biaya bersama adalah untuk perhitungan laba, supaya dapat diketahui berapa kontribusi masing-masing produk bersama terhadap seluruh laba yang diperoleh perusahaan. Harga pokok tiap-tiap produk bersama yang didapat dari proses alokasi tidak bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan, bahkan seringkali menyesatkan.
  • 20. Contoh Perusahaan A misalnya memproduksi dua jenis produk: A dan B, dari satu proses produksi. Biaya bersama sebesar Rp375.000 telah dialokasikan kepada produk A dan B dengan metode rata-rata biaya per satuan, dan tampak dalam Gambar 11.8.
  • 21.
  • 22. Metode akuntansi yang digunakan untuk memperlakukan produk sampingan dapat dibagi menjadi dua golongan: a. metode-metode tanpa harga pokok (non-cost methods) Metode-metode yang tidak mencoba menghitung harga pokok produk sampingan atau persediaannya, tetapi memperlakukan pendapatan penjualan produk sampingan sebagai pendapatan atau pengurang biaya produksi. b. metode-metode harga pokok (cost methods) Metode metode yang mencoba mengalokasikan sebagian biaya bersama kepada produk sampingan dan menentukan harga pokok persediaan produk atas dasar biaya yang dialokasikan tersebut.
  • 23. Berikut ini diuraikan beberapa metode perlakuan terhadap pendapatan penjualan produk sampingan. 1. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pendapatan di luar usaha. 2. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai tambahan pendapatan penjualan produk utama. 3. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang harga pokok penjualan. 4. Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang total biayaproduksi
  • 24. Contoh Bentuk laporan laba rugi perusahaan yang menghasilkan produk utama dan produk sampingan, yang pendapatan penjualan produk sampingannya diperlakukan sebagai penghasilan di luar usaha disajikan dalam Gambar 11.10
  • 25. Metode ini tidak mencoba menentukan harga pokok produk sampingan. Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang: a)Nilai produk sampingannya tidak begitu penting atau tidak dapat ditentukan. b)Penggunaan metode yang lebih teliti memerlukan biaya yang tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh. c)Saat terpisahnya produk sampingan dari produk utama tidak begitu jelas dan pembebanan harga pokok produk sampingan kepada produk utama tidak mengakibatkan perbedaan yang mencolok pada harga pokok produk utama. Kekurangan penggunaan metode ini adalah: a.Apabila pada akhir periode akuntansi terdapat persediaan produk sampingan, maka timbul masalah penilaian persediaan untuk tujuan pembuatan neraca perusahaan. b.Dapat mengakibatkan penandingan pendapatan dengan biaya tidak dalam periode yang tepat. c.Tidak adanya pengawasan terhadap persediaan produk sampingan d.Meskipun nilai jual produk sampingan kecil, tetapi kalau pendapatan penjualannya dilaporkan sebagai penghasilan di luar usaha, maka hal ini akan mengaburkan gambaran menyeluruh tentang hasil usaha perusahaan.
  • 26. Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Diperlakukan sebagain Pengurangan Biaya Produksi Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Diperlakukan sebagai Pengurang Total Biaya Produksi. Pendapatan penjualan produk sampingan sebesar Rp4.000 dikurangkan dari total biaya produksi Rp60.000, sehingga biaya produksi turun menjadi Rp56.000. Hal ini menyebabkan biaya produksi per satuan turun menjadi Rp1,87 (Rp56.000: Rp30.000).
  • 27. Contoh : Misalkan biaya administrasi dan umum serta biaya pemasaran yang berhubungan dengan produk sampingan dalam contoh tersebut di atas ditaksir sebesar Rp500 dan apabila pendapatan penjualan bersih produk sampingan ini dikurangkan dan total biaya produksi, maka laporan rugi laba tampak dalam Gambar 11.12.
  • 28. Metode Nilai Pasar atau Reversal Cost Method Metode nilai dasar ini memiliki perbedaan, kalau pada metode terakhir yang dikurangkan dari total biaya produksi adalah pendapatan penjualan sesungguhnya produk sampingan, sedangkan pada metode nilai pasar ini yang dikurangkan adalah taksiran nilai pasar produk sampingan. Metode ini mencoba menaksir biaya produk sampingan dengan titik tolak dari nilai pasarnya. Contoh bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
  • 29. Contoh : Biaya bersama yang dikeluarkan untuk memproduksi 40.000 kg produk utama dan 5.000 kg produk sampingan berjumlah Rp6.400.000. Setelah terpisah dari produk sampingan, produk utama dapat laku dijual tanpa harus mengalami pengolahan lebih lanjut. Nilai pasar produk sampingan Rp80 per kg. Biaya pemasaran produk sampingan ditaksir 5% dari harga jual dan laba bruto ditaksir 15% dari harga jualnya. Biaya-biaya pengolahan produk sampingan yang dikeluarkan setelah produk sampingan terpisah dari produk utama diperkirakan berjumlah Rp70.000.
  • 30.
  • 31. 1. Metode biaya pengganti (Replacement Cost Metbod) Metode ini biasanya digunakan dalam perusahaan yang produk Sampingan nya dipakai dalam pabrik sebagai bahan baku Penolong. Harga pokok yang diperhitungkan dalam produk Sampingan adalah sebesar harga beli atau biaya pengganti (replacement cost) yang berlaku di pasar. 2. Metode Nilai Pasar atau Reversal Cost Method Metode nilai dasar ini memiliki perbedaan, kalau pada metode terakhir yang dikurangkan dari total biaya produksi adalah pendapatan penjualan sesungguhnya produk sampingan, sedangkan pada metode nilai pasar ini yang dikurangkan adalah taksiran nilai pasar produk sampingan. Metode ini mencoba menaksir biaya produk sampingan dengan titik tolak dari nilai pasarnya.