SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
1. RIZKA FADHILAH (15830003)
2. RIZKA HENDRIYANI (15830009)
 Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang
mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari
satu tahundan dapat disalurkan melalui lembaga-
lembaga
 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama
Indonesia (MUI)Nomor 37/DSN-MUI/X/2002 tanggal 23
Oktober 2002 Masehi atau 16 Sya’ban 1423 Hijriyah,
menyebutkan bahwa: Pasar Uang Syariah adalah
kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antar
peserta pasarberdasarkan prinsip-prinsipsyariah.
 C:UsersACERDownloads37-PUAS.pdf
 SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah)
 PUAS (Pasar Uang AntarBank Berdasarkan Prinsip
Syariah)
 SiKA (Sertifikatperdagangan Komoditi Berdasarkan
Prinsip Syariah Antarbank)
 SWBI (Sertifikat Wadiah Bank Indonesia)
 Secara etimologis, hedging berasal dari bahasa Inggris
hedge yang berarti “lindung nilai” .
 Secara terminologis, dalam kamus lengkap ekonomi disebut
bahwa hedging adalah suatu tindakan untuk mengurangi
keitdak pastian mengenai gerak harga dimasa yang akan
datang dari suatu komoditi, surat surat dan mata uang
asing
 Hedging merupakan metode untuk mengurangi risiko
pergerakan harga dengan mengambil posisi berlawanan di
pasar derivatif untuk mengimbangi kerugian di (pasar
berjangka) pasar likuiditas dengan keuntungan yang wajar
di masa depan pasar (market likuiditas)
 Menurut DSN melalui fatwa NO: 96/DSNMUI/IV/2015
hedging syariah adalah “Cara atau teknik lindung nilai atas
nilai tukar berdasarkan prinsip syariah.”
 Diantara bentuk transaksi lindung nilai yang difatwakan
boleh oleh DSN adalah Forward Agreement (al-Muwa„adat li
„aqd al-sharf al-fawri fi al-mustaqbal) yaitu: Saling berjanji
untuk transaksi mata uang asing secara spot dalam jumlah
tertentu di masa yang akan datang dengan nilai tukar atau
perhitungan nilai tukar yang disepakati pada saat itu.
 C:UsersACERDownloads96_Transaksi_Lindung_Nilai_Sy
ariah_atas_Nilai_Tukar.pdf
 Alasan mengapa fatwa ini sangat dibutuhkan karena
terjadinya kondisi pergerakan nilai tukar rupiah
terhadap dollar bergerak sangat berfluktuasi sehingga
diperlukan adanya sebuah cara untuk menghindari
adanya hal yang tidak diinginkan mendatang. Hal ini
berkaitan dengan Fatwa DSN MUI Nomor 28/DSN-
MUI/2002 tentang jual beli mata uang. Isi fatwa
tersebut mengatakan dibolehkan hanya satu bentuk
akad, yaitu berupa transaksi spot.
 Hedging syariah juga diatur dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor 18/2/PBI/2016 tentang Transaksi Lindung
Nilai Berdasarkan Prinsip Syariah yang diterbitkan pada
tanggal 24 Februari 2016.
 Pengelolaan risiko nilai tukar bagi perbankan dan nasabah
syariah menjadi semakin penting. Hal ini tidak terlepas
dari tingginya pertumbuhan aset bank syariah beberapa
tahun terakhir serta potensi peningkatan transaksi valas
baik oleh perbankan maupun nasabah syariah seperti dana
haji dan umroh. Salah satu upaya untuk mitigasi risiko
nilai tukar tersebut adalah melalui transaksi lindung nilai
(hedging) sesuai prinsip syariah.
 Aqd al tahawwuth al-basith (Transaksi Lindung Nilai Sederhana)
yaitu transaksi lindung nilai dengan skema wa’d bi al-aqd fi al-
mustaqbal (forward agreement) yang diikuti dengan transaksi
mata uang asing secara spot pada saat jatuh tempo serta
penyelesaiannya berupa serah terima mata uang.
 Aqd al-tahawwuth al-murakkab (transaksi Lindung Nilai
Kompleks) yaitu transaksi lindung nilai dengan skema berupa
rangkaian transaksi spot pada saat jatuh tempo serta
penyelesaiannya berupa serah terima mata uang.
 Aqd al-tahawwuth fi suq al-sil’ah (Transaksi Lindung Nilai
melalui Bursa Komoditi Syariah) yaitu transaksi lindung nilai
dengan skema berupa rangkaian transaksi jual-beli komoditi
(sil’ah) dalam mata uang rupiah yang diikuti dengan jual-beli
komoditi (sil’ah) dalam mata uang asing serta penyelesaiannya
berupa serah terima mata uang pada saat jatuh tempo.
Seorang pedagang komputer di Indonesia membeli beberapa unit
komputer dari Amerika dengan mata uang US Dollar dengan cara
tidak tunai, dimana dia akan melunasinya nanti setelah 3 bulan.
Karena dia mengkhawatirkan nilai tukar US Dollar akan naik
tinggi pada saat pelunasan maka ia membuat transaksi Hedging
dengan cara membeli US Dollar sejumlah nominal yang akan
dibutuhkan dengan nilai tukar pada saat ini dan serah terima
Dollar dengan rupiah nanti setelah 3 bulan lagi pada saat
pelunasan pembayaran barang yang telah dipesan. Dengan
transaksi ini andai harga US Dollar pada saat waktu pelunasan
kewajiban naik maka dia selamat dari kerugian akibat turunnya
nilai tukar Rupiah terhadap Dollar, karena ia telah membuat
transaksi pembelian Dollar dengan nilai tukar pada saat itu.
 Sertifikat ini merupakan instrumen dari PUAS (Pasar Uang
AntarBank Berdasarkan Prinsip Syariah)
 Sertifikat ini digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan
dana dan sarana investasi bagi bank yang memiliki kelebihan
dana untuk mendapatkan keuntungan, dan di lain pihak dapat
digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan dana jangka
pendek bagi bank syariah yang mengalami defisit dana dengan
prinsip mudharabah.
 Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/4/PBI/2015 tentang Pasar
Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah
 Fatwa DSN MUI Nomor 38/DSN-MUI/X/2002
C:UsersACERDownloads38-Sertifikat_IMA.pdf
1. Mencantumkan:
a. Kata-kata “Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank”;
b. Tempat dan tanggal penerbitan Sertifikat IMA;
c. Nomor seri sertifikat IMA;
d. Nilai nominal investasi;
e. Nisbah bagi hasil;
f. Jangka waktu investasi;
g. Tingkat indikasi imbalan;
h. Tanggal pembayaran nominal dan imbalan;
i. Tempat pembayaran;
j. Nama bank penanam dana;
k. Nama bank penerbit dan tanda tangan pejabat yang
berwewenang
2. Berjangka waktu paling lama 90 hari.
3. Diterbitkan oleh kantor pusat Bank Syari’ah atau UUS.
1. Kantor Pusat Bank Syari’ah, yaitu bank yang selurtuh
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syari’ah.
2. Unit usaha Syari’ah (UUS) yaitu, kantor pusat dari
kantor-kantor cabang syari’ah dari bank umum yang
kantor pusatnya melakukan usaha secara
konvensional.
1. Kantor pusat Bank Syari’ah, yaitu bank yang seluruh
kegiatannya berdasarkan prinsip syari’ah.
2. Unit Usaha Syari’ah (UUS), yaitu kantor pusat dari
kantor-kantor cabang syari’ah dari bank umum yang
kantor pusatnya melakukan usaha secara
konvensional.
3. Kantor Pusat Bank Umum yang melakukan usaha
konvensional.
 Sertfikat IMA diterbitkan oleh Bank Syariah pengelola dana dalam rangkap
tiga yang wajib diserahkan kepada bank penanam modal sebagai
penanaman dana. Pembayaran Sertifikat IMA oleh bank penanam dana
dapat dilakukan dengan menggunakan nota kredit melalui kliring atau
bilyet giro Bank Indonesia dengan melampiri lembar kedua Sertifikat IMA,
atau transfer dana secara elektronis. Dalam hal pembayaran Sertifikat IMA
dilakukan dengan transfer dana secara elektronis, bank penanam dana wajib
menyampaikan lembar kedua Sertifikat IMA kepada Bank Indonesia.
 Sertifikat IMA yang belum jatuh tempo dapat dipindahtangankan kepada
bank lain, tetapi hanya dapat dilakukan 1 kali. Pemindahtanganan Sertifikat
IMA hanya dapat dilakukan oleh bank penanam dana pertama, sedangkan
bank penanam dana selanjutnya tidak diperkenankan memindahtangankan
Sertifikat IMA kepada bank lainnya hingga berakhirnya jangka waktu
sertifikat dimaksud.
 Dalam hal pemindahtanganan, maka bank terakhir pemegang Sertifikat
IMA wajib memberitahukan kepada bank penerbit sertifikat IMA.
Tujuannya adalah untuk memudahkan bank penerbit Sertifikat IMA dalam
membayar nominal pada saat jatuh tempo dan pembayaran imbalan.
 Pada saat sertifikat IMA jatuh tempo, bank penerbit
membayar kepada bank pemegang sertifikat IMA
sebesar nilai nominal investasi dengan menggunakan
nota kredit melalui kliring, menggunakan bilyet giro
Bank Indonesia, atau transfer dana secara elektronis.
 Tingkat realisasi imbalan Sertifikat IMA mengacu pada tingkat
imbalan deposito investasi Mudharabah bank penerit sesuai
dengan jangka waktu penanaman.
 Tingkat realisasi imbalan Sertifikat IMA yang berjangka waktu
sampai dengan 30 hari mengacu pada tingkat imbalan deposito
investasi Mudharabah (sebelum didistribusikan) dengan jangka
waktu 1 (satu) bulan.
 Tingkat realisasi imbalan Sertifikat IMA yang berjangka waktu di
atas 30 hari sampai dengan 90 hari mengacu pada tingkat imbalan
deposito investasi Mudharabah (sebelum didistribusikan) dengan
jangka waktu 3 (tiga) bulan.
 Besarnya imbalan Sertifikat IMA dihitung berdasarkan jumlah
nominal investasi, tingkat imalan deposito investasi Mudharabah
sesuai dengan jangka waktu penanaman dana dan nisbah bagi
hasil yang disepakati. Rumus : X = P x R x t/360 x k
 Bank A
Pada bulan Mei 2000, R Deposito Investasi
Mudharabah 1 bulan = 8% dan 3 bulan =
8,5%.
Pada bulan Juni 2000, R Deposito
Investasi Mudharabah 1 bulan = 9% dan 3
bulan = 10%..
 Tanggal 3 Mei 2000:
Bank B menanamkan dana pada Bank A
dalam bentuk Sertifikat IMA sebesar Rp.
10 Miliar selama 10 hari dengan nisbah
bagi hasil yang disepakati (70:30).
 Tanggal 15 Mei 2000:
Bank C menanamkan dana pada Bank A
dalam bentuk Sertifikat IMA sebesar Rp.
20 Miliar selama 40 hari dengan nisbah
bagi hasil yang disepakati (75:25).
 Pengembalian nominal investasi:
Kepada Bank B sebesar Rp. 10 miliar
pada tanggal 14 Mei 2000.
Kepada Bank C sebesar Rp. 20 miliar
pada tanggal 25 Juni 2000.
 Pembayaran Imbalan Sertifikat IMA:
 Tanggal 1 Juni 2000:
Kepada Bank B sebesar Rp. 10 miliar x
8% x 10/360 x 0,7 = Rp. 15,55 juta.
Kepada Bank C sebesar Rp. 20 miliar x
8,5% x 16/360 x 0,75 = Rp. 56,67 juta.
 Tanggal 2 Juli 2000:
Kepada Bank C sebesar Rp. 20 miliar x
10% x 24/360 x 0,75 = Rp. 99,99 juta.
 Bank, dalam hal ini Kantor Pusat Bank syariah atau UUS
penerbit Sertifikat IMA wajib melaporkan kepada Bank Indoneia
pada hari penerbitan Sertifikat IMA mengenai (a) nilai nominal
investasi; (b) nisbah bagi hasil; (c) jangka waktu investasi: dan
(d) tingkat indikasi imbalan Sertifikat IMA, yaitu tingkat
imbalan deposito investasi mudharabah (sebelum
didistribusikan) pada bulan sebelumnya dikali nisbah bagi hasil
untuk bank penanam dana.
 Bank penerbit Sertifikat IMA juga wajib melaporkan kepada
Bank Indonesia tingkat realisasi imbalan Sertifikat IMA, yaitu
tingkat imbalan deposito investasi mudharabah (sebelum
didistribusikan) dikali nisbah bagi hasil untuk bank penanam
dana pada hari kerja pertama setiap bulan. Disamping itu bank
syariah wajib melaporkan kepada bank Indonesia tingkat
imbalan deposito investasi mudharabah untuk semua periode
jangka waktu.
 Sertifikat yang diterbitkan tanpa warkat atas dasar transaksi
jual beli kepemilikan komoditi menggunakan akad
Murabahah yang berjangka waktu 1 (satu) hari (overnight)
sampai 1 (satu) tahun, dengan nominal maksimal sebesar
nilai perdagangan komoditi yang menjadi dasar
penerbitannya yang dibuktikan dengan Surat Penguasaan
Atas Komoditi Tersetujui (SPAKT).
 PBI Nomor 17/4/PBI/2015 tentang Pasar Uang Antarbank
Berdasarkan Prinsip Syariah
 Fatwa DSN-MUI No.82/DSN-MUI/VIII/2011
C:UsersACERDownloads82-
Perdagangan_Bursa_Komoditi.pdf
 Wa‘d adalah janji sepihak yang
disampaikan salah satu pihak
untuk melaksanakan suatu
transaksi;
 Bai‘ adalah jual beli, yaitu
pertukaran harta dengan harta
yang menjadi sebab
berpindahnya kepemilikan
obyek jual beli;
 Murabahah adalah penjualan
suatu barang (komoditi) dengan
menegaskan harga belinya
kepada pembeli dan pembeli
membayarnya dengan harga
yang lebih tinggi sebagai laba;
 Wakalah adalah akad pelimpahan kekuasaan oleh
satu pihak Muwakkil/pemberi kuasa) kepada
pihak lain (wakil) untuk melakukan hal-hal yang
boleh diwakilkan;
 Qabd adalah penguasaan komoditi oleh pembeli
yang menyebabkan ia berhak untuk melakukan
tindakan hukum (tasharruf, seperti menjual)
terhadap komoditi tersebut, menerima manfaat
atau menanggung risikonya;
 Qabdh Haqiqi adalah penguasaan komoditi oleh
pembeli atas fisik komoditi yang dibelinya;
 Qabdh Hukmi adalah penguasaan komoditi oleh
pembeli secara dokumen kepemilikan komoditi
yang dibelinya baik dalam bentuk catatan
elektronik maupun non-elektronik;dan
 Muqayadhah adalah salah satu bentuk jual beli
yang berupa pertukaran komoditi dengan
komoditi lainnya, baik pertukaran antar komoditi
yang sejenis maupun pertukaran antar komoditi
yang berbeda jenis;
 Diterbitkan atas dasar transaksi jual beli komoditi di bursa dengan
menggunakan akad murabahah.
 Diterbitkan dalam rupiah.
 Dapat diterbitkan dengan atau tanpa warkat.
 Berjangka waktu satu hari sampai dengan 365 hari
 Tidak dapat dialihkan kepemilikannnya.
 Diterbitkan berdasarkan perdagangan komoditi di bursa.
 Diterbikan paling banyak sebesar nilai perdagangan komoditi di
bursa yang menjadi dasar penerbitannya.
 Komoditi bursa yang menjadi dasar penerbitan SiKA harus halal
dan tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan.
 Perdagangan komoditi di bursa yang menjadi dasar penerbitan SiKA
harus sesuai dengan peraturan perdagangan di bursa dan tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.
 SiKA diterbitkan oleh BUS atau UUS selaku konsumen komoditi
 SiKA dapat ditransaksikan oleh konsumen komoditi dengan BUS,UUS,atau
bank asing yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
selaku peserta komersial
 Transaksi SiKA dapat dilakukan secara langsung atau melalui perusahan
pialang
 Dalam hal transaksi SiKA dilakukan melalui perusahaan pialang
sebagaimana dimaksud pada angka 3,maka penggunaan perusahaan pialang
dimaksud menggunakan akad Ju’alah
 SiKA memuat informasi antara lain :
1. Nilai nominal perdagangan komoditi di bursa sesuai Surat Penguasaan
Atas Komoditi Tersetujui (SPAKT)
2. Margin perdagangan komoditi di bursa, dan
3. Jangka waktu pembayaran tangguh oleh konsumen komoditi
 Mekanisme Transaksi SiKA
1. Konsumen komoditi selaku pembeli memesan kepada
peserta komersial untuk melakukan pembelian komoditi di
bursa dan berjanji akan melakukan pembelian komoditi
dimaksud.
2. Peserta komersial membeli komoditi di bursa dari peserta
pedagang komoditi dengan pembayaran tunai sebesar nilai
nominal komoditi.
3. Peserta komersial menerima dokumen kepemilikan yang
berupa SPAKT.
4. Peserta komersial menjual komoditi kepada konsumen
komoditi dengan akad murabahah.
5. Konsumen komoditi membayar kepada peserta komersial
secara tangguh angsuran sesuai kesepakatan dalam akad
murabahah dan menerbitkan SiKA.
6. Konsumen komoditi mendapat jaminan untuk menerima
komoditi dalam bentuk SPAKT dari peserta komersial.
7. Konsumen komoditi menjual komoditi melalui bursa
kepada peserta pedagang komoditi secara tunai dengan
akad al-ba’i sebesar nilai nominal komoditi sebagaimana
tercantum dalam SPAKT.
8. Konsumen komoditi menyerahkan komoditi dengan
mengalihkan SPAKT yang diterima dari peserta komersial.
9. Konsumen komoditi menerima pembayaran tunai dari
peserta pedagang komoditi.
10. Peserta pedagang komoditi yang melakukan transaksi
dengan peserta komersial dan konsumen komoditi tidak
boleh merupakan pihak yang sama.
 Pada saat pembelian komoditi di bursa, peserta komersial
melakukan transfer dana kepada peserta pedagang
komoditi sebesar nilai nominal komoditi dan memperoleh
SPAKT dari peserta pedagang komoditi.
 Pada saat SiKA diterbitkan, peserta komersial
menyerahkan SPAKT kepada konsumen komoditi.
 Pada saat penjualan komoditi di bursa oleh konsumen
komoditi kepada peserta pedagang komoditi melakukan
transfer dana kepada konsumen komoditi sebesar nilai
nominal komoditi sebgaimana tercantum di dalam SPAKT.
 Pada saat SiKA jatuh waktu, konsumen komoditi
melakukan transfer dana kepada peserta komersial sebesar
nilai nominal komoditi di tambah margin perdagangan
komoditi di bursa.
 Bank Syariah A (Konsumen Komoditi) sedang mengalami kesulitan likuiditas,
kemudian menghubungi Bank Syariah B (Peserta Komersial) untuk melakukan
transaksi komoditas syariah. Kemudian Bank Syariah B melakukan pembayaran tunai
sebuah (sejumlah) komoditas di bursa komoditas yang apabila diuangkan akan bernilai
sama dengan jumlah likuiditas yang dibutuhkan oleh Bank Syariah A. selanjutnya,
setelah melakukan pembayaran tunai ke bursa komoditas, Bank Syariah B menjual
kepemilikannya kepada Bank Syariah A dengan mengambil keuntungan (mark up) dan
pembayaran tangguh (murobahah), waktu yang telah disepakati bersama. Setelah
memiliki komoditas, Bank Syariah A atau minimal sertifikat komoditas di bursa, Bank
Syariah A segera menjual kembali komoditas tersebut melalui otoritas bursa. Dan
tentunya, karena transaksi tersebut terjadi pada hari yang sama (minimal berselang
satu-dua hari) dan harga komoditas tidak berubah sehingga bank syariah A
mendapatkan likuiditas sesuai yang diinginkannya. Namun, bank syariah A
meninggalkan kewajiban pembayaran kontrak murabahah kepada bank syariah B
sebagaimana dijelaskan diatas. Jadi, dalam Sertifikat Perdagangan Komoditi
Berdasarkan Prinsip Syariah AntarBank (SiKA) melibatkan tiga elemen. Pertama,
peserta komersial, yakni BUS, UUS dan Bank Asing yang menjalankan usaha berprinsip
syariah yang kelebihan likuiditas. Kedua, konsumen komoditi, yakni BUS dan UUS yang
membutuhkan likuiditas dan menerbitkan Sertifikat Perdagangan Komoditi
Berdasarkan Prinsip Syariah AntarBank (SiKA).
 Di tahap pertama penjualan barang antara bank dengan
peserta pedagang komoditi di bursa dilakukan secara jual
beli tunai atau bisa juga dengan ba’i al musawamah
(perdagangan dengan konsep tawar menawar untuk
mendapat harga yang wajar).
 Bank syariah lalu menjual komoditi tersebut dengan
menggunakan akad murabahah (transaksi penjualan
barang dengan menyatakan harga perolehan dan
keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli)
kepada konsumen komoditi. Di masa itu perdagangan
komoditi syariah dapat berhenti dengan melakukan serah
fisik jika konsumen tidak akan lagi menjual komoditi yang
dimilikinya ke bursa. Namun jika konsumen ingin
menjualnya terdapat cash settlement (penyelesaian secara
tunai).
 Karena konsumen komoditi memerlukan uang, maka
komoditi yang dimilikinya akan dijual kembali kepada
peserta pedagang komoditi dengan jual beli tunai melalui
Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Di sini posisi BBJ adalah
sebagai wakil dari peserta pedagang komoditi, dengan
demikian terdapat akad wakalah. Pada akad wakalah ini
tidak ditentukan apakah wakil harus memperoleh imbalan
atau tidak. Hal itu ditentukan sesuai kesepakatan antara
BBJ dan pedagang komoditi apakah akan ada imbalan atau
tidak.
 Pada saat penjualan kembali itulah terdapat akad
muqayadhah yang merupakan jual beli secara barter
barang dengan barang.

More Related Content

What's hot

Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganM Nasution
 
Konsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islamKonsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islamdiya lala
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahmasids
 
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahRegulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPristiyanto SS
 
Analisis Laporan Keuangan Syariah
Analisis Laporan Keuangan SyariahAnalisis Laporan Keuangan Syariah
Analisis Laporan Keuangan SyariahMMahfudorvalaPutera
 
8 strategi pemasaran
8 strategi pemasaran8 strategi pemasaran
8 strategi pemasaranImo Priyanto
 
Presentasi Materi Uang
Presentasi Materi UangPresentasi Materi Uang
Presentasi Materi UangBahanajarIPS
 
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdfElifPardiansyah
 
Kesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankKesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankRosita Dewi
 
Manajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank SyariahManajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank SyariahDwi Wahyu
 
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMPPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMwafa khairani
 

What's hot (20)

Alat Pembayaran Nontunai
Alat Pembayaran NontunaiAlat Pembayaran Nontunai
Alat Pembayaran Nontunai
 
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
Lembaga Keuangan Mikro  SyariahLembaga Keuangan Mikro  Syariah
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
 
Jati Diri Koperasi
Jati Diri KoperasiJati Diri Koperasi
Jati Diri Koperasi
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
Presentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasiPresentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasi
 
Presentasi Koperasi
Presentasi KoperasiPresentasi Koperasi
Presentasi Koperasi
 
Konsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islamKonsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islam
 
Bursa efek
Bursa efekBursa efek
Bursa efek
 
Leasing Syariah
Leasing SyariahLeasing Syariah
Leasing Syariah
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
 
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahRegulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
 
Analisis Laporan Keuangan Syariah
Analisis Laporan Keuangan SyariahAnalisis Laporan Keuangan Syariah
Analisis Laporan Keuangan Syariah
 
PPT Kelompok 10.pptx
PPT Kelompok 10.pptxPPT Kelompok 10.pptx
PPT Kelompok 10.pptx
 
8 strategi pemasaran
8 strategi pemasaran8 strategi pemasaran
8 strategi pemasaran
 
Presentasi Materi Uang
Presentasi Materi UangPresentasi Materi Uang
Presentasi Materi Uang
 
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
 
Kesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankKesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bank
 
Manajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank SyariahManajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank Syariah
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMPPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
 

Similar to Pasar uang syariah

Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Ita Rahmatika
 
INSTRUMEN PASAR UANG.pptx
INSTRUMEN PASAR UANG.pptxINSTRUMEN PASAR UANG.pptx
INSTRUMEN PASAR UANG.pptxfotocopy6
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalRissa Deskya
 
Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing.pptx
Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing.pptxPasar Uang dan Pasar Valuta Asing.pptx
Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing.pptxRiskamaharani5
 
AKUNTANSI JASA BANK
AKUNTANSI JASA BANKAKUNTANSI JASA BANK
AKUNTANSI JASA BANKRisniSari1
 
Pasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uang
Pasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uangPasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uang
Pasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uangMuhammad Khoirul Fuddin
 
ekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uangekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uangyuniar putri
 
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...nabilasafitr
 
Pengantar Perbankan Syariah
Pengantar Perbankan SyariahPengantar Perbankan Syariah
Pengantar Perbankan SyariahRadikaSusanti
 
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10BastianLimbong
 
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10BastianLimbong
 
Kodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahKodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahginan gbu
 
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01Indra Saputra
 
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankan
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankanTinjauan hukum islam terhadap deposito perbankan
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankanAn Nisbah
 

Similar to Pasar uang syariah (20)

Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
 
INSTRUMEN PASAR UANG.pptx
INSTRUMEN PASAR UANG.pptxINSTRUMEN PASAR UANG.pptx
INSTRUMEN PASAR UANG.pptx
 
Makalah akbank
Makalah akbankMakalah akbank
Makalah akbank
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modal
 
Materi 05
Materi 05Materi 05
Materi 05
 
2. pasar uang & valas
2. pasar uang & valas2. pasar uang & valas
2. pasar uang & valas
 
Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing.pptx
Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing.pptxPasar Uang dan Pasar Valuta Asing.pptx
Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing.pptx
 
AKUNTANSI JASA BANK
AKUNTANSI JASA BANKAKUNTANSI JASA BANK
AKUNTANSI JASA BANK
 
Pasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uang
Pasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uangPasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uang
Pasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uang
 
ekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uangekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uang
 
Pasar Uang & Valuta Asing
Pasar Uang & Valuta AsingPasar Uang & Valuta Asing
Pasar Uang & Valuta Asing
 
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
 
Pengantar Perbankan Syariah
Pengantar Perbankan SyariahPengantar Perbankan Syariah
Pengantar Perbankan Syariah
 
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN.pptUANG DAN LEMBAGA KEUANGAN.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN.ppt
 
BAB 9 KLMP MATAHARI.pptx
BAB 9 KLMP MATAHARI.pptxBAB 9 KLMP MATAHARI.pptx
BAB 9 KLMP MATAHARI.pptx
 
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
 
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
 
Kodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahKodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariah
 
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
 
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankan
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankanTinjauan hukum islam terhadap deposito perbankan
Tinjauan hukum islam terhadap deposito perbankan
 

Recently uploaded

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 

Recently uploaded (19)

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 

Pasar uang syariah

  • 1. 1. RIZKA FADHILAH (15830003) 2. RIZKA HENDRIYANI (15830009)
  • 2.  Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahundan dapat disalurkan melalui lembaga- lembaga  Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)Nomor 37/DSN-MUI/X/2002 tanggal 23 Oktober 2002 Masehi atau 16 Sya’ban 1423 Hijriyah, menyebutkan bahwa: Pasar Uang Syariah adalah kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antar peserta pasarberdasarkan prinsip-prinsipsyariah.  C:UsersACERDownloads37-PUAS.pdf
  • 3.  SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah)  PUAS (Pasar Uang AntarBank Berdasarkan Prinsip Syariah)  SiKA (Sertifikatperdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank)  SWBI (Sertifikat Wadiah Bank Indonesia)
  • 4.  Secara etimologis, hedging berasal dari bahasa Inggris hedge yang berarti “lindung nilai” .  Secara terminologis, dalam kamus lengkap ekonomi disebut bahwa hedging adalah suatu tindakan untuk mengurangi keitdak pastian mengenai gerak harga dimasa yang akan datang dari suatu komoditi, surat surat dan mata uang asing  Hedging merupakan metode untuk mengurangi risiko pergerakan harga dengan mengambil posisi berlawanan di pasar derivatif untuk mengimbangi kerugian di (pasar berjangka) pasar likuiditas dengan keuntungan yang wajar di masa depan pasar (market likuiditas)
  • 5.  Menurut DSN melalui fatwa NO: 96/DSNMUI/IV/2015 hedging syariah adalah “Cara atau teknik lindung nilai atas nilai tukar berdasarkan prinsip syariah.”  Diantara bentuk transaksi lindung nilai yang difatwakan boleh oleh DSN adalah Forward Agreement (al-Muwa„adat li „aqd al-sharf al-fawri fi al-mustaqbal) yaitu: Saling berjanji untuk transaksi mata uang asing secara spot dalam jumlah tertentu di masa yang akan datang dengan nilai tukar atau perhitungan nilai tukar yang disepakati pada saat itu.  C:UsersACERDownloads96_Transaksi_Lindung_Nilai_Sy ariah_atas_Nilai_Tukar.pdf
  • 6.  Alasan mengapa fatwa ini sangat dibutuhkan karena terjadinya kondisi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar bergerak sangat berfluktuasi sehingga diperlukan adanya sebuah cara untuk menghindari adanya hal yang tidak diinginkan mendatang. Hal ini berkaitan dengan Fatwa DSN MUI Nomor 28/DSN- MUI/2002 tentang jual beli mata uang. Isi fatwa tersebut mengatakan dibolehkan hanya satu bentuk akad, yaitu berupa transaksi spot.
  • 7.  Hedging syariah juga diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/2/PBI/2016 tentang Transaksi Lindung Nilai Berdasarkan Prinsip Syariah yang diterbitkan pada tanggal 24 Februari 2016.  Pengelolaan risiko nilai tukar bagi perbankan dan nasabah syariah menjadi semakin penting. Hal ini tidak terlepas dari tingginya pertumbuhan aset bank syariah beberapa tahun terakhir serta potensi peningkatan transaksi valas baik oleh perbankan maupun nasabah syariah seperti dana haji dan umroh. Salah satu upaya untuk mitigasi risiko nilai tukar tersebut adalah melalui transaksi lindung nilai (hedging) sesuai prinsip syariah.
  • 8.  Aqd al tahawwuth al-basith (Transaksi Lindung Nilai Sederhana) yaitu transaksi lindung nilai dengan skema wa’d bi al-aqd fi al- mustaqbal (forward agreement) yang diikuti dengan transaksi mata uang asing secara spot pada saat jatuh tempo serta penyelesaiannya berupa serah terima mata uang.  Aqd al-tahawwuth al-murakkab (transaksi Lindung Nilai Kompleks) yaitu transaksi lindung nilai dengan skema berupa rangkaian transaksi spot pada saat jatuh tempo serta penyelesaiannya berupa serah terima mata uang.  Aqd al-tahawwuth fi suq al-sil’ah (Transaksi Lindung Nilai melalui Bursa Komoditi Syariah) yaitu transaksi lindung nilai dengan skema berupa rangkaian transaksi jual-beli komoditi (sil’ah) dalam mata uang rupiah yang diikuti dengan jual-beli komoditi (sil’ah) dalam mata uang asing serta penyelesaiannya berupa serah terima mata uang pada saat jatuh tempo.
  • 9. Seorang pedagang komputer di Indonesia membeli beberapa unit komputer dari Amerika dengan mata uang US Dollar dengan cara tidak tunai, dimana dia akan melunasinya nanti setelah 3 bulan. Karena dia mengkhawatirkan nilai tukar US Dollar akan naik tinggi pada saat pelunasan maka ia membuat transaksi Hedging dengan cara membeli US Dollar sejumlah nominal yang akan dibutuhkan dengan nilai tukar pada saat ini dan serah terima Dollar dengan rupiah nanti setelah 3 bulan lagi pada saat pelunasan pembayaran barang yang telah dipesan. Dengan transaksi ini andai harga US Dollar pada saat waktu pelunasan kewajiban naik maka dia selamat dari kerugian akibat turunnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar, karena ia telah membuat transaksi pembelian Dollar dengan nilai tukar pada saat itu.
  • 10.  Sertifikat ini merupakan instrumen dari PUAS (Pasar Uang AntarBank Berdasarkan Prinsip Syariah)  Sertifikat ini digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan dana dan sarana investasi bagi bank yang memiliki kelebihan dana untuk mendapatkan keuntungan, dan di lain pihak dapat digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan dana jangka pendek bagi bank syariah yang mengalami defisit dana dengan prinsip mudharabah.  Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/4/PBI/2015 tentang Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah  Fatwa DSN MUI Nomor 38/DSN-MUI/X/2002 C:UsersACERDownloads38-Sertifikat_IMA.pdf
  • 11. 1. Mencantumkan: a. Kata-kata “Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank”; b. Tempat dan tanggal penerbitan Sertifikat IMA; c. Nomor seri sertifikat IMA; d. Nilai nominal investasi; e. Nisbah bagi hasil; f. Jangka waktu investasi; g. Tingkat indikasi imbalan; h. Tanggal pembayaran nominal dan imbalan; i. Tempat pembayaran; j. Nama bank penanam dana; k. Nama bank penerbit dan tanda tangan pejabat yang berwewenang 2. Berjangka waktu paling lama 90 hari. 3. Diterbitkan oleh kantor pusat Bank Syari’ah atau UUS.
  • 12. 1. Kantor Pusat Bank Syari’ah, yaitu bank yang selurtuh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syari’ah. 2. Unit usaha Syari’ah (UUS) yaitu, kantor pusat dari kantor-kantor cabang syari’ah dari bank umum yang kantor pusatnya melakukan usaha secara konvensional.
  • 13. 1. Kantor pusat Bank Syari’ah, yaitu bank yang seluruh kegiatannya berdasarkan prinsip syari’ah. 2. Unit Usaha Syari’ah (UUS), yaitu kantor pusat dari kantor-kantor cabang syari’ah dari bank umum yang kantor pusatnya melakukan usaha secara konvensional. 3. Kantor Pusat Bank Umum yang melakukan usaha konvensional.
  • 14.  Sertfikat IMA diterbitkan oleh Bank Syariah pengelola dana dalam rangkap tiga yang wajib diserahkan kepada bank penanam modal sebagai penanaman dana. Pembayaran Sertifikat IMA oleh bank penanam dana dapat dilakukan dengan menggunakan nota kredit melalui kliring atau bilyet giro Bank Indonesia dengan melampiri lembar kedua Sertifikat IMA, atau transfer dana secara elektronis. Dalam hal pembayaran Sertifikat IMA dilakukan dengan transfer dana secara elektronis, bank penanam dana wajib menyampaikan lembar kedua Sertifikat IMA kepada Bank Indonesia.  Sertifikat IMA yang belum jatuh tempo dapat dipindahtangankan kepada bank lain, tetapi hanya dapat dilakukan 1 kali. Pemindahtanganan Sertifikat IMA hanya dapat dilakukan oleh bank penanam dana pertama, sedangkan bank penanam dana selanjutnya tidak diperkenankan memindahtangankan Sertifikat IMA kepada bank lainnya hingga berakhirnya jangka waktu sertifikat dimaksud.  Dalam hal pemindahtanganan, maka bank terakhir pemegang Sertifikat IMA wajib memberitahukan kepada bank penerbit sertifikat IMA. Tujuannya adalah untuk memudahkan bank penerbit Sertifikat IMA dalam membayar nominal pada saat jatuh tempo dan pembayaran imbalan.
  • 15.  Pada saat sertifikat IMA jatuh tempo, bank penerbit membayar kepada bank pemegang sertifikat IMA sebesar nilai nominal investasi dengan menggunakan nota kredit melalui kliring, menggunakan bilyet giro Bank Indonesia, atau transfer dana secara elektronis.
  • 16.  Tingkat realisasi imbalan Sertifikat IMA mengacu pada tingkat imbalan deposito investasi Mudharabah bank penerit sesuai dengan jangka waktu penanaman.  Tingkat realisasi imbalan Sertifikat IMA yang berjangka waktu sampai dengan 30 hari mengacu pada tingkat imbalan deposito investasi Mudharabah (sebelum didistribusikan) dengan jangka waktu 1 (satu) bulan.  Tingkat realisasi imbalan Sertifikat IMA yang berjangka waktu di atas 30 hari sampai dengan 90 hari mengacu pada tingkat imbalan deposito investasi Mudharabah (sebelum didistribusikan) dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan.  Besarnya imbalan Sertifikat IMA dihitung berdasarkan jumlah nominal investasi, tingkat imalan deposito investasi Mudharabah sesuai dengan jangka waktu penanaman dana dan nisbah bagi hasil yang disepakati. Rumus : X = P x R x t/360 x k
  • 17.  Bank A Pada bulan Mei 2000, R Deposito Investasi Mudharabah 1 bulan = 8% dan 3 bulan = 8,5%. Pada bulan Juni 2000, R Deposito Investasi Mudharabah 1 bulan = 9% dan 3 bulan = 10%..  Tanggal 3 Mei 2000: Bank B menanamkan dana pada Bank A dalam bentuk Sertifikat IMA sebesar Rp. 10 Miliar selama 10 hari dengan nisbah bagi hasil yang disepakati (70:30).  Tanggal 15 Mei 2000: Bank C menanamkan dana pada Bank A dalam bentuk Sertifikat IMA sebesar Rp. 20 Miliar selama 40 hari dengan nisbah bagi hasil yang disepakati (75:25).  Pengembalian nominal investasi: Kepada Bank B sebesar Rp. 10 miliar pada tanggal 14 Mei 2000. Kepada Bank C sebesar Rp. 20 miliar pada tanggal 25 Juni 2000.  Pembayaran Imbalan Sertifikat IMA:  Tanggal 1 Juni 2000: Kepada Bank B sebesar Rp. 10 miliar x 8% x 10/360 x 0,7 = Rp. 15,55 juta. Kepada Bank C sebesar Rp. 20 miliar x 8,5% x 16/360 x 0,75 = Rp. 56,67 juta.  Tanggal 2 Juli 2000: Kepada Bank C sebesar Rp. 20 miliar x 10% x 24/360 x 0,75 = Rp. 99,99 juta.
  • 18.  Bank, dalam hal ini Kantor Pusat Bank syariah atau UUS penerbit Sertifikat IMA wajib melaporkan kepada Bank Indoneia pada hari penerbitan Sertifikat IMA mengenai (a) nilai nominal investasi; (b) nisbah bagi hasil; (c) jangka waktu investasi: dan (d) tingkat indikasi imbalan Sertifikat IMA, yaitu tingkat imbalan deposito investasi mudharabah (sebelum didistribusikan) pada bulan sebelumnya dikali nisbah bagi hasil untuk bank penanam dana.  Bank penerbit Sertifikat IMA juga wajib melaporkan kepada Bank Indonesia tingkat realisasi imbalan Sertifikat IMA, yaitu tingkat imbalan deposito investasi mudharabah (sebelum didistribusikan) dikali nisbah bagi hasil untuk bank penanam dana pada hari kerja pertama setiap bulan. Disamping itu bank syariah wajib melaporkan kepada bank Indonesia tingkat imbalan deposito investasi mudharabah untuk semua periode jangka waktu.
  • 19.  Sertifikat yang diterbitkan tanpa warkat atas dasar transaksi jual beli kepemilikan komoditi menggunakan akad Murabahah yang berjangka waktu 1 (satu) hari (overnight) sampai 1 (satu) tahun, dengan nominal maksimal sebesar nilai perdagangan komoditi yang menjadi dasar penerbitannya yang dibuktikan dengan Surat Penguasaan Atas Komoditi Tersetujui (SPAKT).  PBI Nomor 17/4/PBI/2015 tentang Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah  Fatwa DSN-MUI No.82/DSN-MUI/VIII/2011 C:UsersACERDownloads82- Perdagangan_Bursa_Komoditi.pdf
  • 20.  Wa‘d adalah janji sepihak yang disampaikan salah satu pihak untuk melaksanakan suatu transaksi;  Bai‘ adalah jual beli, yaitu pertukaran harta dengan harta yang menjadi sebab berpindahnya kepemilikan obyek jual beli;  Murabahah adalah penjualan suatu barang (komoditi) dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih tinggi sebagai laba;  Wakalah adalah akad pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak Muwakkil/pemberi kuasa) kepada pihak lain (wakil) untuk melakukan hal-hal yang boleh diwakilkan;  Qabd adalah penguasaan komoditi oleh pembeli yang menyebabkan ia berhak untuk melakukan tindakan hukum (tasharruf, seperti menjual) terhadap komoditi tersebut, menerima manfaat atau menanggung risikonya;  Qabdh Haqiqi adalah penguasaan komoditi oleh pembeli atas fisik komoditi yang dibelinya;  Qabdh Hukmi adalah penguasaan komoditi oleh pembeli secara dokumen kepemilikan komoditi yang dibelinya baik dalam bentuk catatan elektronik maupun non-elektronik;dan  Muqayadhah adalah salah satu bentuk jual beli yang berupa pertukaran komoditi dengan komoditi lainnya, baik pertukaran antar komoditi yang sejenis maupun pertukaran antar komoditi yang berbeda jenis;
  • 21.  Diterbitkan atas dasar transaksi jual beli komoditi di bursa dengan menggunakan akad murabahah.  Diterbitkan dalam rupiah.  Dapat diterbitkan dengan atau tanpa warkat.  Berjangka waktu satu hari sampai dengan 365 hari  Tidak dapat dialihkan kepemilikannnya.  Diterbitkan berdasarkan perdagangan komoditi di bursa.  Diterbikan paling banyak sebesar nilai perdagangan komoditi di bursa yang menjadi dasar penerbitannya.  Komoditi bursa yang menjadi dasar penerbitan SiKA harus halal dan tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan.  Perdagangan komoditi di bursa yang menjadi dasar penerbitan SiKA harus sesuai dengan peraturan perdagangan di bursa dan tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
  • 22.  SiKA diterbitkan oleh BUS atau UUS selaku konsumen komoditi  SiKA dapat ditransaksikan oleh konsumen komoditi dengan BUS,UUS,atau bank asing yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah selaku peserta komersial  Transaksi SiKA dapat dilakukan secara langsung atau melalui perusahan pialang  Dalam hal transaksi SiKA dilakukan melalui perusahaan pialang sebagaimana dimaksud pada angka 3,maka penggunaan perusahaan pialang dimaksud menggunakan akad Ju’alah  SiKA memuat informasi antara lain : 1. Nilai nominal perdagangan komoditi di bursa sesuai Surat Penguasaan Atas Komoditi Tersetujui (SPAKT) 2. Margin perdagangan komoditi di bursa, dan 3. Jangka waktu pembayaran tangguh oleh konsumen komoditi
  • 23.  Mekanisme Transaksi SiKA 1. Konsumen komoditi selaku pembeli memesan kepada peserta komersial untuk melakukan pembelian komoditi di bursa dan berjanji akan melakukan pembelian komoditi dimaksud. 2. Peserta komersial membeli komoditi di bursa dari peserta pedagang komoditi dengan pembayaran tunai sebesar nilai nominal komoditi. 3. Peserta komersial menerima dokumen kepemilikan yang berupa SPAKT. 4. Peserta komersial menjual komoditi kepada konsumen komoditi dengan akad murabahah. 5. Konsumen komoditi membayar kepada peserta komersial secara tangguh angsuran sesuai kesepakatan dalam akad murabahah dan menerbitkan SiKA.
  • 24. 6. Konsumen komoditi mendapat jaminan untuk menerima komoditi dalam bentuk SPAKT dari peserta komersial. 7. Konsumen komoditi menjual komoditi melalui bursa kepada peserta pedagang komoditi secara tunai dengan akad al-ba’i sebesar nilai nominal komoditi sebagaimana tercantum dalam SPAKT. 8. Konsumen komoditi menyerahkan komoditi dengan mengalihkan SPAKT yang diterima dari peserta komersial. 9. Konsumen komoditi menerima pembayaran tunai dari peserta pedagang komoditi. 10. Peserta pedagang komoditi yang melakukan transaksi dengan peserta komersial dan konsumen komoditi tidak boleh merupakan pihak yang sama.
  • 25.  Pada saat pembelian komoditi di bursa, peserta komersial melakukan transfer dana kepada peserta pedagang komoditi sebesar nilai nominal komoditi dan memperoleh SPAKT dari peserta pedagang komoditi.  Pada saat SiKA diterbitkan, peserta komersial menyerahkan SPAKT kepada konsumen komoditi.  Pada saat penjualan komoditi di bursa oleh konsumen komoditi kepada peserta pedagang komoditi melakukan transfer dana kepada konsumen komoditi sebesar nilai nominal komoditi sebgaimana tercantum di dalam SPAKT.  Pada saat SiKA jatuh waktu, konsumen komoditi melakukan transfer dana kepada peserta komersial sebesar nilai nominal komoditi di tambah margin perdagangan komoditi di bursa.
  • 26.  Bank Syariah A (Konsumen Komoditi) sedang mengalami kesulitan likuiditas, kemudian menghubungi Bank Syariah B (Peserta Komersial) untuk melakukan transaksi komoditas syariah. Kemudian Bank Syariah B melakukan pembayaran tunai sebuah (sejumlah) komoditas di bursa komoditas yang apabila diuangkan akan bernilai sama dengan jumlah likuiditas yang dibutuhkan oleh Bank Syariah A. selanjutnya, setelah melakukan pembayaran tunai ke bursa komoditas, Bank Syariah B menjual kepemilikannya kepada Bank Syariah A dengan mengambil keuntungan (mark up) dan pembayaran tangguh (murobahah), waktu yang telah disepakati bersama. Setelah memiliki komoditas, Bank Syariah A atau minimal sertifikat komoditas di bursa, Bank Syariah A segera menjual kembali komoditas tersebut melalui otoritas bursa. Dan tentunya, karena transaksi tersebut terjadi pada hari yang sama (minimal berselang satu-dua hari) dan harga komoditas tidak berubah sehingga bank syariah A mendapatkan likuiditas sesuai yang diinginkannya. Namun, bank syariah A meninggalkan kewajiban pembayaran kontrak murabahah kepada bank syariah B sebagaimana dijelaskan diatas. Jadi, dalam Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah AntarBank (SiKA) melibatkan tiga elemen. Pertama, peserta komersial, yakni BUS, UUS dan Bank Asing yang menjalankan usaha berprinsip syariah yang kelebihan likuiditas. Kedua, konsumen komoditi, yakni BUS dan UUS yang membutuhkan likuiditas dan menerbitkan Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah AntarBank (SiKA).
  • 27.
  • 28.  Di tahap pertama penjualan barang antara bank dengan peserta pedagang komoditi di bursa dilakukan secara jual beli tunai atau bisa juga dengan ba’i al musawamah (perdagangan dengan konsep tawar menawar untuk mendapat harga yang wajar).  Bank syariah lalu menjual komoditi tersebut dengan menggunakan akad murabahah (transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli) kepada konsumen komoditi. Di masa itu perdagangan komoditi syariah dapat berhenti dengan melakukan serah fisik jika konsumen tidak akan lagi menjual komoditi yang dimilikinya ke bursa. Namun jika konsumen ingin menjualnya terdapat cash settlement (penyelesaian secara tunai).
  • 29.  Karena konsumen komoditi memerlukan uang, maka komoditi yang dimilikinya akan dijual kembali kepada peserta pedagang komoditi dengan jual beli tunai melalui Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Di sini posisi BBJ adalah sebagai wakil dari peserta pedagang komoditi, dengan demikian terdapat akad wakalah. Pada akad wakalah ini tidak ditentukan apakah wakil harus memperoleh imbalan atau tidak. Hal itu ditentukan sesuai kesepakatan antara BBJ dan pedagang komoditi apakah akan ada imbalan atau tidak.  Pada saat penjualan kembali itulah terdapat akad muqayadhah yang merupakan jual beli secara barter barang dengan barang.