Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
INSTRUMEN PASAR UANG
1. DOSEN PEMBIMBING : MUSTAFA KAMAL, S.E.Sy.,M.S.I
INSTRUMEN PASAR UANG
(PENGERTIAN, KARAKTERISTIK, DAN MEKANISMENYA)
DISUSUN OLEH :
1. IRDA FITRI
2. RISMA NURSAFITRI
3. KHAIRUL AMRI
2. INTERBANK
CALL MONEY
Interbank Call Money (Pasar Uang
Antar Bank) merupakan sarana pinjam
meminjam antarbank jangka pendek,
dg jangka waktu 1 sd 90 hari. Bank
Umum setiap hari melaksanakan
transaksi lalu lintas pembayaran yang
akan berpengaruh pada saldo rekening
Giro BI dan Likuiditas bank.
Salah satu penyebab kebutuhan dana
dalam Pasar Uang Antar Bank adalah
karena terjadinya menang atau kalah
kliring. Bank yang menang KLIRING
akan kelebihan likuiditas, maka cara
yg paling cepat dan aman dilakukan
adalah dengan menyalurkan dananya
memalui money market, yaitu
penempatan dana dalam bentuk
Interbank Call Money.
3. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam
mata uang rupiah yang dikeluarkan Bank Indonesia sebagai
bentuk pengakuan utang jangka pendek dengan sistem bunga
atau diskonto. SBI memiliki jangka waktu atau jatuh tempo
untuk pencairannya. Artinya, apabila waktu jatuh tempo tiba,
pembeli bisa menjualnya kembali ke Bank Indonesia.
Adapun karakteristik dari SBI Syariah, yaitu:
Menggunakan satuan unit sebesar Rp1 juta.
Jangka waktu 1-12 bulan.
Dapat diagunkan ke Bank Indonesia.
Tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder.
Menggunakan akad ju’alah.
Diterbitkan tanpa warkat.
4. SERTIFIKAT DEPOSITO
Sertifikat deposito adalah produk investasi yang
dikeluarkan oleh bank sebagai bentuk pemberian premi
suku bunga, sekaligus bukti bagi nasabah karena telah
menyimpan depositnya dalam jangka waktu tertentu.
Sertifikat ini merupakan jenis dokumen atas tunjuk, karena
tidak mencantumkan nama pemiliknya. Dengan demikian,
nominal deposito yang tertera dalam sertifikat dapat
dicairkan oleh pemegangnya, meskipun dia bukan pemilik
dana deposito.
5. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Mekanisme perdagangan SBPU
adalah sebagai berikut:
antara bank komersial,
dengan lembaga keuangan
bukan bank, atau
antar bank komersial ,
dengan Bank Indonesia, atau
masyarakat umum selama
memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
SBPU atau surat berharga pasar
uang adalah salah satu instrumen
bank untuk memperoleh
pendanaan. Kebutuhan dana bank
dapat dipenuhi dari berbagai
sumber pendanaan, salah satunya
adalah melalui penjualan surat
berharga pasar uang (SBPU).
Surat berharga pasar uang adalah
surat berharga yang diterbitkan
dan ditandatangani oleh nasabah,
yang pada umumnya dilakukan
sebagai jaminan atas pelunasan
hutang nasabah kepada bank yang
bersangkutan. Surat berharga
yang diperdagangkan di pasar
uang inilah yang selanjutnya
disebut SBPU.
6. Banker’s Acceptance
Banker's Acceptance merupakan salah satu instrumen pasar
uang yang tercipta melalui perdagangan luar negeri yaitu ekspor
impor. Banker's Acceptance adalah wesel bank yang diberikan
cap dengan kata-kata 'accepted' dan dapat diperjual belikan di
pasar uang sebagai salah saru sumber dana jangka pendek.
Banker's Acceptance terjadi dari proses transaksi pembelian dan penjualan
barang antar negara. Pihak importir membuka L/C dengan pihak bank di
dalam negeri. Atas persetujuan bank importir, maka bank eksportir yang
ditunjuk dapat membuka wesel atas nama bank importir begitu barang
dikapalkan atau dikirim
Wesel dengan kriteria “accepted” ini sudah berfungsi sebagai Banker's
Acceptance yang dapat diperjual belikan dengan jaminan pihak bank importir
atau pihak importir sendiri.
7. Commercial Paper
Commercial Paper adalah
dokumen yang mempunyai nilai
berharga berupa uang yang
sudah diakui dan bahkan
dilindungi oleh hukum untuk
keperluan transaksi
pembayaran, perdagangan,
penagihan, atau jenis lainnya.
Surat berharga ini sering
dimanfaatkan untuk alat
pembayaran dalam kegiatan
transaksi perdagangan modern,
khususnya pada kalangan
pengusaha. Banyak diantara
para pengusaha yang
memanfaatkan surat berharga
ini sebagai alat bayar transaksi
perdagangan karena dinilai
lebih praktis, aman, dan juga
memiliki prestige tersendiri.
Manfaat Surat Berharga
Secara Yuridis
Dilihat dari sisi yuridisnya, surat berharga
bermanfaat sebagai alat pembayaran, alat
pemindahan hak tagih karena sudah
diperjual belikan, dan juga sebagai surat
legitimasi atau surat bukti tagih yang sah.
Secara Fungsinya
Sedangkan jika dilihat berdasarkan
fungsinya, maka surat berharga memiliki
fungsi sebagai surat yang memiliki sifat
hukum kebendaan, surat tanda keanggotaan
dari suatu persekutuan, dan juga surat
tagihan utang.
8. Treasury Bills (T-Bills) adalah obligasi
berjangka pendek (jatuh tempo kurang
dari satu tahun) yang dijamin oleh
Pemerintah AS. T-bills dijual dalam
nominal $1.000, dengan pembelian
maksimal $5 juta dan umumnya
memiliki jatuh tempo satu
bulan (empat minggu), tiga
bulan (13 minggu) atau enam
bulan (26 minggu).
T-Bills tidak memberikan bunga
namun dijual di bawah nilai
nominalnya, sehingga pembelinya
memperoleh keuntungan semata-mata
dari perbedaan antara harga beli
dengan nilai nominal yang diterima
saat T-Bills jatuh tempo.
TREASURY BILLS
9. Repuchase Agreement
Repurchase agreement adalah bentuk pinjaman jangka pendek untuk
dealer sekuritas pemerintah. Dalam kasus repurchase agreement,
dealer menjual sekuritas pemerintah kepada investor, biasanya dalam
semalam, dan membelinya kembali keesokan harinya dengan harga
sedikit lebih tinggi.
Jenis Repurchase Agreement
Pertama, jenis yang paling umum adalah repurchase agreement
pihak ketiga. Dalam pengaturan ini, agen kliring atau bank
melakukan transaksi antara pembeli dan penjual dan melindungi
kepentingan masing-masing. Ini memegang sekuritas dan
memastikan bahwa trader menerima uang tunai pada awal
perjanjian dan bahwa buyer mentransfer dana untuk kepentingan
trader dan menyerahkan sekuritas pada saat jatuh tempo.
Kedua, dalam pengiriman khusus repurchase agreement transaksi
memerlukan jaminan obligasi dii awal perjanjian dan setelah jatuh
tempo. Jenis perjanjian ini tidak terlalu umum.
Ketiga, dalam repurchase agreement yang ditahan penjual
menerima uang tunai untuk penjualan sekuritas tetapi
menyimpannya dalam rekening kustodian untuk pembeli. Jenis
perjanjian ini bahkan kurang umum karena ada risiko penjual bisa
bangkrut dan peminjam mungkin tidak memiliki akses ke agunan.
S
W
O
T
SWOT