Dokumen tersebut merupakan panduan pengukuran dampak inovasi yang memberikan gambaran mengenai tujuan, ruang lingkup, metode dan tahapan pelaksanaan pengukuran dampak inovasi program yang dilaksanakan oleh beberapa daerah yang menjadi laboratorium inovasi."
2. 1 |Panduan Pengukuran PDI
DAFTAR ISI
BAB I........................................................................................2
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 2
1.2 Tujuan Pengukuran Dampak Inovasi......................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup Pengukuran Dampak Inovasi........................................... 3
1.4 Lokus .............................................................................................................. 4
BAB II ......................................................................................5
2.1 Metode Pengukuran...................................................................................... 5
2.2 Agenda Pengukuran Dampak Inovasi........................................................ 5
2.2 Penyusunan Panduan PDI ....................................................................... 6
2.3 Studi Pendahuluan.................................................................................... 7
2.4 Pengumpulan Data Lapangan................................................................. 7
2.5 Analisis Data PDI....................................................................................... 7
2.6 Penyusunan Laporan Akhir PDI.............................................................. 8
Lampiran..................................................................................9
3. 2 |Panduan Pengukuran PDI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kurun waktu tahun 2015-2017, Lembaga Administrasi Negara melalui
Kedeputian Inovasi Administrasi Negara telah melakukan berbagai program
peningkatan kapasitas dan kualitas inovasi. Salah satu diantaranya dengan
memfasilitasi pengembangan inovasi di pemerintah daerah melalui program
Laboratorium Inovasi. Jumlah daerah yang telah difasilitasi sejak tahun 2015 sampai
dengan 2017 dan jumlah ide inovasi selanjutnya disajikan dalam grafik berikut ini:
Grafik Jumlah Ide Inovasi dan Daerah Laboratorium Inovasi
Sumber : Deputi Inovasi Adminsitrasi Negara – LAN : 2017
Berdasarkan data tiga tahun terakhir, setidaknya telah menunjukkan bentuk
komitmen yang tinggi serta langkah nyata yang dilakukan oleh Lembaga Administrasi
Negara (LAN) sebagai lembaga pemerintahan yang salah satu tugasnya adalah
merumuskan dan melaksanakan kebijakan pengembangan inovasi administrasi
negara di bidang tata pemerintahan, pelayanan publik, serta kelembagaan dan
sumber daya aparatur. Hal ini penting untuk dilakukan dalam rangka akselerasi
pengembangan inovasi tata kelola pemerintahan di lingkungan pemerintah daerah.
Melalui program laboratorium inovasi yang difasilitasi oleh LAN secara umum
bertujuan untuk meningkatkan daya saing daerah. Keberhasilan laboratorium inovasi
akan ditentukan oleh sejauh mana inovasi yang telah diimplementasikan berdampak
terhadap stakeholders. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk melakukan
pengukuran dampak program inovasi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah
daerah yang telah menjadi Laboratorium Inovasi tahun 2015-2016 kepada
stakeholders terkait.
4. 3 |Panduan Pengukuran PDI
1.2 Tujuan Pengukuran Dampak Inovasi
Tujuan utama kegiatan ini adalah mengukur dampak inovasi kepada stakeholders,
yang dihasilkan melalui laboratorium inovasi. Namun terdapat beberapa tujuan yang
ingin dicapai dalam kegiatan ini antara lain;
1. Mengetahui dampak masing-masing inovasi kepada stakeholders
2. Mengidentifikasi aspek (variabel) yang mempengaruhi capaian dampak inovasi.
1.3 Ruang Lingkup Pengukuran Dampak Inovasi
Lokus penyelenggaraan Pengukuran Dampak Inovasi merupakan daerah
penyelenggaraan laboratorium inovasi pada tahun 2015 dan 2016. Pengukuran
Dampak Inovasi dilakukan pada level mikro yakni mengevaluasi dampak tiap-
tiap program inovasi kepada stakeholders-nya. Kegiatan ini tidak dilakukan
pada tataran makro untuk mengevaluasi program laboratorium inovasi atau kinerja
pemerintah daerah. Kegiatan ini juga tidak dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dari
SKPD/unit kerja yang menjadi implementor dari inovasi tersebut. Selain itu
pengukuran dampak inovasi akan dilaksanakan dari aspek input hingga outcomes
sebuah inovasi.
Adapun Pengukuran Dampak Inovasi sejatinya dilakukan pada 3 level secara
berkelanjutan, yaitu :
1. Level Mikro, yaitu mengukur dampak inovasi itu sendiri baik dampak untuk
penyelenggara (pemerintah/OPD) maupun masyarakat yang menjadi
sasaran inovasi.
2. Level Meso, yakni mengukur dampak inovasi terhadap kinerja OPD, baik
struktural, fungsional maupun lingkungan kerja dalam lingkup organisasi
atau lembaga tertentu.
3. Level Makro, adalah mengukur dampak inovasi terhadap suatu daerah
seperti kabupatan/kota/provinsi.
5. 4 |Panduan Pengukuran PDI
1.4 Lokus
Penentuan lokus kegiatan Pengukuran Dampak Inovasi (PDI) berdasarkan kriteria
daerah yang telah menjadi laboratorium inovasi tahun 2015 sampai dengan tahun
2016. Pemilihan lokus laboratorium inovasi tahun 2015 dan 2016 dengan
pertimbangan program inovasi telah berjalan minimal 2 tahun sehingga mampu
diukur dampaknya. Daerah-daerah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kabupaten Muara Enim
2. Kota Yogyakarta
3. Kabupaten Ciamis
4. Kabupaten Kebumen
5. Kabupaten Purbalingga
6. Kota Pontianak
7. Kota Samarinda
6. 5 |Panduan Pengukuran PDI
BAB II
METODE PENGUKURAN DAMPAK INOVASI
2.1 Metode Pengukuran
Kegiatan Pengukuran Dampak Inovasi merupakan aktivitas evaluasi dampak program
inovasi yang telah diimplementasikan oleh SKPD/ Unit Kerja pemerintah daerah.
Menurut OECD (2009), evaluasi dampak adalah sebuah penilaian bagaimana sebuah
intervensi dievaluasi pengaruhnya terhadap outcomes, apakah pengaruh tersebut
disengaja maupun tidak disengaja. Pada pengukuran dampak inovasi ini dilakukan
pengukuran atas aspek; (1) input, (2) proses, (3) output, hingga (4) outcome (benefit
dan impact) sebuah inovasi.
Pendekatan kualitatif dipilih karena Pengukuran Dampak Inovasi ingin mengetahui
dampak riil atas inovasi yang dihasilkan oleh laboratorium inovasi pada tahun 2015
dan 2016. Pengukuran kuantitatif tidak dipilih karena kurang mampu menangkap
dampak nyata inovasi yang telah diimplementasikan. Penggalian data primer
Pengukuran Dampak Inovasi menggunakan metode Focus Group Disscussion (FGD)
dan wawancara (interview) guna mengumpulkan data primer kualitatif terkait
dampak inovasi. Wawancara dan FGD dilakukan guna mengumpulkan data dari (1)
SKPD/unit kerja pemerintah daerah inovator, dan (2) penerima dampak inovasi
seperti masyarakat atau pihak lain.
Selain itu, juga dilakukan pengumpulan data sekunder yang mampu
mengkomparasikan antara data yang mampu menunjukkan kinerja inovasi before
(baseline) dengan after. Data sekunder ini diperoleh melalui pengumpulan; (1) data
dokumen perencanaan SKPD innovator, (2) indeks yang dikeluarkan BPS atau (3)
catatan administratif (administrative records) yang dimiliki SKPD pelaksana inovasi
tersebut.
2.2 Agenda Pengukuran Dampak Inovasi
Kegiatan Pengukuran Dampak Inovasi dilaksanakan selama sepuluh (10) bulan, yakni
dari bulan Februari sampai November 2018, sebagaimana tabel di bawah ini:
7. 6 |Panduan Pengukuran PDI
Tabel 1.1 Timeline Kegiatan Pengukuran Dampak Inovasi
No Tahapan Bulan
2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan Panduan PDI
2 Studi Pendahuluan
a.Penentuan Inovasi
b. Literatur Review
c.Pembuatan Instrumen
Pengumpulan Data
3 Pengumpulan Data
Lapangan
4 Analisis Data PDI
5 Penyusunan Laporan
Akhir PDI
(Sumber : Pusat Inovasi Tata Pemerintahan, 2018)
Tahap pengumpulan data PDI baru dilaksanakan pada bulan Mei, setelah panduan
PDI telah selesai dibuat. Sebelum dilaksanakan penggalian data primer ke lapangan,
perlu studi pendahuluan pada bulan Mei. Kemudian akan dilakukan Pengumpulan
Data Lapangan pada bulan Juni-Agustus. Setelah data primer terkumpul maka dapat
dilakukan Analisa Data PDI oleh masing-masing satuan kerja LAN pada bulan
Agustus-Oktober. Pada bulan November akan dilakukan penyusunan laporan akhir
PDI yang akan dikompilasi oleh unit Koordinator Program Prioritas Nasional 2018.
Secara rinci penjelasan masing-masing tahapan dapat dilihat sebagai berikut;
2.2 Penyusunan Panduan PDI
Pembuatan Panduan PDI dilaksanakan oleh Pusat INTAN sebagai unit koordinator
Program Prioritas Nasional 2018. Panduan PDI dibuat sebagai guidance pelaksanaan
kegiatan unit pelaksana pengukuran dampak inovasi.
8. 7 |Panduan Pengukuran PDI
2.3 Studi Pendahuluan
Mengingat pemilihan pendekatan penelitian kualitatif, maka akan dilakukan studi
pendahuluan guna menentukan inovasi yang akan diukur, literature review dan
pembuatan instrument pengumpulan data.
Sebelum menggali data primer terkait dampak inovasi, tim LAN berkomunikasi
dengan pemerintah daerah yang menjadi lokus, guna menentukan inovasi yang
tepat. Pemilihan inovasi dilakukan secara purposive sampling dengan menentukan 1
inovasi terbaik pada tiap lokus.
Kemudian Tim LAN akan mencari data baik review teori maupun data terkait inovasi
baik melalui internet maupun melalui komunikasi dengan pemerintah daerah. Lalu
masing-masing tim PDI membuat instrument penggalian data lapangan berdasarkan
penentuan inovasi dan literature review yang telah dilakukan.
2.4 Pengumpulan Data Lapangan
Setelah instrument penggalian data telah dibuat saat studi pendahuluan, maka tim
LAN dapat melakukan penggalian data lapangan. Pengumpulan data lapangan ini
dilakukan untuk menggali data primer dan sekunder yang belum didapatkan saat
studi pendahuluan. Data yang dicari adalah data primer/ sekunder yang mampu
menangkap; (1) kondisi before inovasi, (2) proses implementasi inovasi, (3) outcome
inovasi dan (4) benefit inovasi.
Teknik penggalian data dapat dilakukan melalui; (1) wawancara (interview), (2)
Focus Group Discussion (FGD), (3) pengumpulan data sekunder, dan teknik lain yang
diperlukan. Pemilihan teknik penggalian data tersebut disesuaikan dengan rentang
waktu Tim PDI LAN pada masing-masing unit pelaksana. Pelaksanaan Turun Lapang
diharapkan dapat terlaksana bulan Juni hingga Agustus 2018.
2.5 Analisis Data PDI
Setelah data primer dan sekunder telah dikumpulkan, maka dilakukan analisa data
PDI oleh masing-masing tim PDI. Proses analisa data PDI ini menghasilkan Laporan
Analisa PDI Mikro pada tiap inovasi yang diukur atau 1 laporan pada masing-masing
tim PDI. Pelaksanaan Analisa PDI dilakukan setelah turun lapang hingga bulan
Oktober 2018.
9. 8 |Panduan Pengukuran PDI
2.6 Penyusunan Laporan Akhir PDI
Setelah seluruh Laporan Analisa PDI Mikro telah dikumpulkan masing-masing tim
PDI, maka dilakukan penyusunan Laporan Akhir PDI. Laporan ini merupakan
kompilasi keseluruhan hasil analisis PDI sekaligus memperlihatkan progress
administratif kegiatan secara keseluruhan. Penyusunan Laporan Akhir diharapkan
dapat terlaksana pada bulan November 2018
10. 9 |Panduan Pengukuran PDI
Lampiran
1. Rincian Pembagian Peran Pengukuran Dampak Inovasi
NO KEGIATAN
SATKER
LAN
DAERAH KETERANGAN
PERSIAPAN
1 Manual Praktis
Pengukuran Dampak
Inovasi (PDI)
√ Pembuat instrumen PDI adalah INTAN,
PIPEL, dan PIKSA Kedeputian Inovasi
Administrasi Negara LAN
2 Peserta FGD:
a. Kriteria peserta √ Kriteria peserta FGD PDI ditentukan dalam
Manual Praktis PDI
b. Pemilihan dan
pemanggilan
Peserta
√ Pemilihan dan pemanggilan peserta FGD
PDI dilakukan oleh pemerintah daerah,
dalam hal ini Tim Inovasi Daerah yang
pernah mengelola Laboratorium Inovasi
sebelumnya.
3 Peserta Kuesioner
a. Kriteria pengisi
kuesioner
√ Kriteria pengisi kuesioner PDI ditentukan
dalam Manual Praktis PDI
b. Pemilihan dan
pemanggilan
pengisi kuesioner
√ Pemilihan dan pemanggilan pengisi
kuesioner PDI dilakukan oleh pemerintah
daerah, dalam hal ini Tim Inovasi Daerah
yang pernah mengelola Laboratorium
Inovasi sebelumnya.
PELAKSANAAN
A Akomodasi Peserta
Acara Pengisian
Kuesioner dan FGD
1 Transportasi √ Transport dan Honorarium SKPD inovator
yang merupakan peserta FGD ditanggung
oleh pemerintah daerah
2 Uang Saku √
B Akomodasi Tim
LAN
1 Penginapan √ Biaya Penginapan dan Tiket Pulang-Pergi
Tim LAN ditanggung oleh LAN2 Tiket Pulang-Pergi √
3 Penjemputan √ Penjemputan Tim LAN dilaksanakan oleh
pemerintah daerah
C Acara:
1 Narasumber √ Narasumber berasal dari Tim LAN
11. 10 |Panduan Pengukuran PDI
NO KEGIATAN
SATKER
LAN
DAERAH KETERANGAN
2 Materi Pengisian
Kuesioner dan FGD
PDI
√ Paparan cara pengisian Kuesioner dan
panduan pelaksanaan FGD dibuat oleh Tim
LAN
3 MC √ MC disediakan oleh pemerintah daerah
4 Pembaca Doa √ Pembaca doa disediakan oleh pemerintah
daerah
5 Notulen √ Notulen disediakan oleh pemerintah
daerah
6 Moderator FGD PDI √ Moderator (Pemimpin) FGD oleh Tim
Inovasi LAN
7 Observer FGD PDI √ Pengamat FGD PDI berasal dari Tim
Inovasi Daerah Laboratorium Inovasi
8 Operator Paparan √ Operator disediakan oleh pemerintah
daerah
D Sarana dan
Prasarana
1 Ruangan √ Ruangan acara pengisian kuesioner dan
FGD disediakan oleh pemerintah daerah
2 Teks Backdrop &
Spanduk
√ Tulisan backdrop sesuai format yang
diberikan oleh Tim LAN.
3 Desain & Cetak
Backdrop & Spanduk
√ Desain dan cetak backdrop dilakukan oleh
pemerintah daerah.
4 LCD Proyektor dan
Layar
√ Dipersiapkan oleh pemerintah daerah
5 Soundsystem √ Dipersiapkan oleh pemerintah daerah
6 Setting kelas: Round
Table/U Shape
√ Dipersiapkan oleh pemerintah daerah
7 Microphone √ Dipersiapkan oleh pemerintah daerah
8 Spidol √ Dipersiapkan oleh pemerintah daerah
9 Printer+Laptop √ Dipersiapkan oleh pemerintah daerah
10 Kertas HVS √ Dipersiapkan oleh pemerintah daerah
11 Flipchart √ Dipersiapkan oleh pemerintah daerah
E Publikasi dan
Dokumentasi
1 Staf Humas dan
Kamera
√ Penyediaan staf humas dan kamera oleh
pemerintah daerah
2 Recorder √ √ Penyediaan alat perekam oleh Tim LAN
dan pemerintah daerah
F Konsumsi Selama
Acara
Konsumsi OPD yang akan dinilai
12. 11 |Panduan Pengukuran PDI
NO KEGIATAN
SATKER
LAN
DAERAH KETERANGAN
1 Snack √ ditanggung DIPA LAN
2 Makan Siang √ ditanggung DIPA LAN
G Konsumsi Di Luar
Acara
1 Sarapan √ Konsumsi narasumber di luar acara
ditanggung pemerintah daerah
2 Makan Malam √ Konsumsi narasumber di luar acara
ditanggung pemerintah daerah
PASKA ACARA
1 Laporan
Pertanggungjawab
an Administrasi:
Segala berkas laporan
pertanggungjawaban acara dikelola oleh
tim LAN
a. Hotel √
b. Tiket + boarding
pass
√
c. SPPD + DPR √
d. Kuitansi Konsumsi
(Snack)
√
e. Kuitansi Konsumsi
(Makan Siang)
√
f. Daftar Hadir
Peserta Acara
√
g. Kuitansi
Narasumber
√
2 Laporan Teknis:
a. Notulen √
b. Press Release √
c. Foto √
d. Video √
3 Laporan Hasil
Pengisian PD
√ Format disediakan oleh Pusat INTAN
13. 12 |Panduan Pengukuran PDI
Lampiran 2
Studi Pendahuluan
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai tahap penggalian data awal sebagai data
primer untuk merumuskan metode pengumpulan data baik melalui wawancara dan
atau FGD (Focus Group Discussion). Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya Suharsimi Arikunto
(2010:265).
Bagian pertama menjelaskan kegiatan pra turun lapang tim LAN menentukan 1
inovasi (fokus) pada lokus masing-masing sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. Kategori inovasi yang dipilih yaitu inovasi pelayanan publik, tata kelola
pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat.
Bagian kedua menentukan informan pada lokus pengukuran dampak inovasi. Melalui
instrumen ini dilakukan purposive sampling kepada inovasi yang akan dilakukan
Pengukuran Dampak Inovasi. Purposive sampling adalah tekhnik untuk menentukan
sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data
yang diperoleh nanti bisa lebih representatif (Sugiyono,2010). Selain itu bagian ini
juga menjelaskan mengenai kriteria-kriteria dalam menentukan informan baik dari
SKPD maupun dari masyarakat sebagai penerima pelayanan. Pada bagian ketiga tim
LAN melakukan studi literatur mengenai konsep/kebijakan latar belakang lahirnya
inovasi yang telah ditentukan, desain/rencana aksi, proses implementasi dan laporan
kinerja.
A. Penentuan Inovasi Terpilih
1. Masing-masing tim LAN memilih 1 inovasi dari setiap lokus. Kriteria penentuan
inovasi oleh tim LAN dilakukan pada tahap pra turun lapang dengan didasarkan
pada ketentuan sebagai berikut:
- Inovasi yang telah dihasilkan laboratorium inovasi yang difasilitasi oleh LAN
- Inovasi telah berjalan selama 2 tahun
- Inovasi berkontribusi terhadap perbaikan pelayanan, kinerja organisasi dan
kesejahteraan masyarakat.
14. 13 |Panduan Pengukuran PDI
- Inovasi pernah diusulkan, didaftarkan dan atau mendapatkan penghargaan dari
Kementrian/Lembaga/Daerah
2. Inovasi dapat dikategorikan menjadi 3 klasifikasi inovasi berdasarkan PP Nomor
38 Tahun 2017 tentang Inovasi daerah yakni;
(a) Inovasi tata kelola pemerintah daerah (inovasi internal/ good local
governance). Inovasi yang dampak pelaksanaannya lebih kepada internal
organisasi.
Contoh Inovasi Internal: Sistem Informasi Keuangan, Disposisi Online, Rabu
Nyunda (Hari Rabu Berbahasa Sunda), Pojok Laktasi, Knowledge Sharing
Every Friday, Restrukturisasi Organisasi (Rightsizing), dll.
(b) Inovasi pelayanan publik. Inovasi yang pelaksanaannya lebih berdampak
terutama kepada masyarakat sebagai penerima layanan publik.
Contoh Inovasi Pelayanan Publik: SAMSAT Keliling, Layanan Perizinan IMB
Online, Layanan Peminjaman Buku Online, Layanan Kesehatan Khusus
Lansia, dsb.
(c) Inovasi daerah lainnya (Pemberdayaan Masyarakat). Inovasi yang dampak
pelaksanaannya lebih kepada peningkatan kesejahteraan dan pengetahuan
masyarakat. Bukan kepada aspek layanan publik atau internal organisasi
pemerintah.
Contoh Inovasi daerah lainnya: Gerakan Masyarakat Peduli Sungai dan Jalan
(GEMAS PESULAN), SILAGUMUT (Sistem Integrasi Fasilitasi dan
Pendampingan Gula Semut), MADUKU MANIS (Pengelolaan Lebah Madu
Oleh Keluarga Miskin), Pembinaan Remaja Melalui Integrasi Pusat Informasi
dan Konseling Remaja (PIKIR), dsb.
B. Penentuan Informan SKPD Inovator dan Masyarakat
Selain penentuan inovasi, penentuan informan wawancara baik pada SKPD inovator
maupun masyarakat juga perlu ditetapkan secara purposive sampling. Penentuan
informan SKPD inovator dilakukan guna menghindari kemungkinan tim LAN
melakukan wawancara dan atau FGD kepada staf atau pejabat SKPD yang tidak tahu
sama sekali mengenai inovasi. Sedangkan penentuan informan masyarakat dilakukan
guna menghindari wawancara kepada masyarakat yang tidak merasakan dampak
15. 14 |Panduan Pengukuran PDI
inovasinya. Berikut adalah kriteria informan SKPD dan masyarakat yang akan
diwawancarai.
1. Kriteria Informan Pelaksana Inovasi (SKPD/Unit Kerja Inovator)
Adapun persyaratan pemilihan informan wawancara untuk setiap inovasi dengan
SKPD/unit kerja Inovator adalah sebagai berikut:
a. Penggagas inovasi. Tidak harus kepala SKPD atau unit kerja, bisa juga staf
yang paling memahami program inovasi tersebut.
b. Pelaksana inovasi. Staf SKPD yang menjadi pelaksana harian implementasi
program inovasi.
c. Pejabat struktural terkait inovasi. Pejabat tersebut bisa pejabat eselon IV,
III, atau II yang bidangnya mengelola inovasi tersebut.
Dalam pelaksanaannya, penentuan jumlah informan tergantung pada kebutuhan
di lapangan.
2. Kriteria Informan Penerima Dampak Inovasi (Masyarakat & Staf
Sejawat)
Wawancara juga dilakukan kepada beberapa orang masyarakat atau staf sejawat
guna memverifikasi data yang diperoleh dari wawancara kepada SKPD/unit kerja.
Adapun untuk jumlah masyarakat yang melakukan wawancara setidaknya ada 3
orang atau lebih. Berikut ini adalah persyaratan pemilihan informan wawancara
dengan masyarakat:
a. Masyarakat yang telah menerima inovasi pelayanan publik atau program
pemberdayaan.
b. Masyarakat pernah menerima pelayanan publik, sebelum inovasi yang
dimaksud diterapkan.
c. Staf dalam lingkungan kerja merasakan dampak pelaksanaan inovasi internal
(good local governance) yang telah dilaksanakan. Staf ini bisa berupa rekan
kerja satu unit eselon IV atau III, atau II. Jika inovasi internal ini berdampak
16. 15 |Panduan Pengukuran PDI
lintas unit dalam 1 kabupaten/kota maka informannya bisa berasal dari
SKPD/unit kerja lain.
Contoh I
Kriteria ideal pemilihan informan wawancara untuk inovasi pelayanan publik dan
program pemberdayaan mencakup poin (a) dan (b). Sedangkan kriteria ideal
informan wawancara untuk inovasi internal (good local governance) adalah poin
(c).
3. Langkah Kerja Tim LAN
Adapun langkah kerja Tim LAN dalam kegiatan Pengukuran Dampak Inovasi
adalah sebagai berikut:
a. Tim LAN menentukan inovasi tiap lokus berdasarkan pada kriteria yang terlah
disampaikan diatas.
b. Tim LAN mengkomunikasikan kepada SKPD untuk dapat menentukan
informan sesuai dengan kriteria dan kebutuhan.
c. Untuk menentukan masyarakat yang akan diwawancarai Tim LAN dapat
menentukan langsung saat di lapangan.
d. SKPD juga diinformasikan untuk dapat menentukan staf yang pernah
merasakan pelaksanaan inovasi internal.
17. 16 |Panduan Pengukuran PDI
Lampiran 3
Panduan Focus Group Disscussion (FGD)
A. FORMAT PELAKSANAAN FGD
1. Tujuan FGD
Focus Group Discussion (FGD) dilakukan guna menggali data kualitatif terkait
dampak implementasi program inovasi kepada beberapa pihak yakni; instansi
pemerintah penggagas dan pelaksana inovasi. Data kualitatif yang ingin digali
adalah data dari instansi pemerintah dan masyarakat mengenai kondisi sebelum
dan sesudah program inovasi dilaksanakan. Selain itu juga dimungkinkan
penggalian data sekunder terkait indikator yang mampu menunjukkan kinerja
program inovasi. Data ini perlu digali lebih lanjut dalam FGD apabila tidak
didapatkan selama pelaksanaan pra-survey.
2. Mekanisme dan Peserta FGD
FGD akan dilaksanakan dalam 3 sesi. FGD Pertama dilakukan dengan
pemerintah terkait dengan inovasi yang bersifat internal/good local governance.
Sedangkan FGD kedua dilakukan dengan SKPD/unit kerja pemerintah pelaksana
inovasi pelayanan publik. Sedangkan FGD ketiga dilakukan dengan SKPD
pemerintah yang menyelenggarakan inovasi daerah lainnya/pemberdayaan
masyarakat. Masing-masing SKPD/unit kerja penggagas inovasi mengirimkan
peserta maksimal 3 orang untuk tiap inovasi. Peserta FGD diharapkan membawa
dokumen tertentu seperti;
a. RPJMD, Renstra daerah dan LAKIP SKPD/unit kerja
b. Data indikator yang dapat digunakan untuk mengukur dampak inovasi. Baik
sebelum pelaksanaan laboratorium inovasi maupun tahun 2017. Baik data
BPS atau data angka primer yang dikumpulkan oleh SKPD/unit kerja yang
bersangkutan.
c. Form Diagnose dan Rencana Aksi Inovasi pada saat dilaksanakan program
inovasi.
18. 17 |Panduan Pengukuran PDI
3. Lokus Pengukuran Dampak Inovasi
Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan pada pemerintah kota/kabupaten
yang menjadi lokus Pengukuran Dampak Inovasi Program Prioritas Nasional 2018
yakni;
1. Kota Yogyakarta
2. Kota Samarinda
3. Kota Pontianak
4. Kabupaten Muara Enim
5. Kabupaten Kebumen
6. Kabupaten Ciamis
7. Kabupaten Purbalingga
4. Lokasi Penyelenggaraan FGD
Lokasi penyelenggaraan FGD sebaiknya lokasi FGD terhindar dari keramaian
publik atau pada ruangan tertutup. Ruangan penyelenggaraan FGD dapat
menampung sedikitnya 15 orang dalam 1 sesi FGD atau 45 orang dalam
keseluruhan sesi FGD. Sarana dan prasarana lain yang perlu dipersiapkan adalah;
(a) Ruangan rapat lengkap, (b) LCD Proyektor, (c) Alat Perekam/ Digital
Recorder, (d) Flipchart, dan (e) ATK.
5. Personil Pelaksana FGD
Focus Group Discussion membutuhkan setidaknya 3 orang pelaksana yakni; (a)
Moderator, (b) Notulen, dan (c) Pengamat/ Observer. Untuk Moderator dan
Notulen akan dipegang oleh tim LAN. Tambahan personil notulen bisa didapatkan
dari Tim Inovasi Daerah. Sedangkan peran sebagai pengamat akan dipegang
oleh Tim Inovasi Daerah.
6. Contoh Rundown Penyelenggaraan FGD
FGD dilaksanakan pada hari pertama ketika turun penggalian data ke lapangan.
FGD dilaksanakan dalam 3 sesi sesuai dengan tipe inovasi.
19. 18 |Panduan Pengukuran PDI
Perkiraan Rundown FGD Pengukuran Dampak Inovasi
Pukul Kegiatan Penganggung Jawab
08.00 – 08.30 Registrasi Peserta FGD Pemerintah Daerah
08.30 – 08.50 Sambutan Tim LAN dan Pejabat
Daerah
08.50 – 09.30 Paparan Mengenai Konsep
Pengukuran Dampak Inovasi dan
Teknis Pengukurannya.
Tim LAN
09.30 – 11.30 FGD I
Inovasi daerah lainnya /
pemberdayaan masyarakat
Moderator: Tim LAN
Notulen: Tim LAN dan Tim
Inovasi Daerah
Observer: Tim Inovasi
Daerah
11.30 – 12.30 Ishoma Pemerintah Daerah
12.30 – 14.30 FGD II
Inovasi Pelayanan Publik
Moderator: Tim LAN
Notulen: Tim LAN dan Tim
Inovasi Daerah
Observer: Tim Inovasi
Daerah
14.30 – 16.00 FGD III
Inovasi Internal (Good Local
Governance)
Moderator: Tim LAN
Notulen: Tim LAN dan Tim
Inovasi Daerah
Observer: Tim Inovasi
Daerah
20. 19 |Panduan Pengukuran PDI
Lampiran 4
Instrumen Pengukuran
Proses wawancara dilakukan kepada Sasaran Dampak Inovasi (Masyarakat
atau pihak lainnya). Panduan wawancara ini hanya bersifat memberikan kisi-kisi
kepada Tim LAN sebagai pewawancara guna mengumpulkan data-data kualitatif
yang dapat menjelaskan mengenai dampak inovasi.
1. Kisi-Kisi Pertanyaan Utama
Pertanyaan Utama merupakan pertanyaan yang harus mendapatkan
jawaban dari penerima dampak inovasi. Berikut ini adalah kisi-kisi pertanyaan
utama;
1) Apakah anda pernah mendapatkan pelayanan ini atau program
pemberdayaan ini?
Apakah anda pernah mengetahui atau terlibat dalam pelaksanaan inovasi
internal ini? (Tim LAN menjelaskan secara ringkas mengenai inovasi yang
dimaksud)
2) Apakah anda pernah menerima pelayanan ini sebelum tahun 2015/2016?
(pertanyaan khusus inovasi pelayanan publik).
3) Apakah anda merasakan perubahan yang dirasakan dalam ketika
menerima pelayanan tersebut? (inovasi pelayanan publik)
Apakah manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti program
pemberdayaan tersebut? (inovasi sosial ekonomi)
Apakah terdapat perubahan kinerja individu atau organisasi setelah
inovasi internal tersebut dilaksanakan? (inovasi internal)
2. Instrumen pengukuran
Merupakan panduan yang digunakan untuk menggali data dan informasi dari
informan yang secara spesifik dapat menjelasakan bagaimana dampak dari
pelaksanaan inovasi yang telah berjalan.
Adapun instrument tersebut, sebagai berikut :
21. 20 |Panduan Pengukuran PDI
INSTRUMEN MASTER
PENGUKURAN DAMPAK INOVASI
Nama Inovasi
Nama SKPD Inovator
Kabupaten/Kota
Nama Responden
Petunjuk Pengisian Instrumen :
Tujuan Inovasi:
Dekripsi Singkat Inovasi:
22. 21 |Panduan Pengukuran PDI
1. Responden tidak perlu mengisi semua kolom yang terdapat dalam instrument. Isilah kolom sebelum-sesudah inovasi dari
sub-indikator yang menurut responden sesuai dengan inovasi responden. Responden bisa menggunakan tujuan dan deskripsi
inovasi yang telah responden tulis untuk menentukan indikator mana yang akan responden isi.
2. Responden diharapkan dapat mengisi kolom sebelum-sesudah inovasi dengan data angka atau prosentase. Namun apabila
tidak dapat menggunakan indikator angka, responden dapat menuliskan data deskriptif kualitatif atau tulisan yang
menjelaskan saja.
3. Kolom Keterangan bisa diisi dengan penjelasan tambahan yang mungkin belum tergambarkan pada kolom sebelum dan
sesudah inovasi.
INSTRUMEN MASTER PENGUKURAN DAMPAK INOVASI
a. Analisis Input
NO INDIKATO
R
SUB-
INDIKATOR
DESKRIPSI / PENJELASAN Sebelum
Inovasi
Sesudah
Inovasi
Keterangan
1. Biaya/
Anggaran
a. Biaya
langsung
Biaya yang dikeluarkan oleh
penerima layanan (biaya
administrasi/ tarif layanan)
Biaya modal yang dikeluarkan
untuk usaha atau menghasilkan
produk
b. Biaya tidak
langsung
Biaya yang dikeluarkan oleh
penerima layanan seperti:
biaya transport, akomodasi, dll.
2. SDM
Pelaksana
c. Jumlah
SDM
Pelaksana
Jumlah SDM yg terlibat
dalam penyelenggaraan layanan
23. 22 |Panduan Pengukuran PDI
b. Analisa Proses
c. Analisa Output
(jumlah pegawai yang terlibat
dalam alur 1 jenis layanan)
3. Kelengkapan
Kerja
d. Peralatan/fa
silitas yang
mendukung
kinerja
pelayanan
Peralatan & perlengkapan
yg mendukung
penyelenggaraan pelayanan
(komputer, mobil, atk, meja,
ketersediaan ruangan atau
bangunan khusus, dll)
4. Mekanisme e. Prosedur
mendapatkan
layanan
Persyaratan mendapatkan
layanan, dan unit/tahapan
layanan yg dilalui oleh
penerima layanan.
f. Metode
mendapatkan
layanan
Cara yg dilakukan untuk
mendapatkan pelayanan
(online/offline, pendelegasian
wewenang, jemput-bola,
pesan antar, dll)
5. Waktu
Layanan
g. Waktu
pelayanan
Seberapa lama waktu yg
digunakan untuk
menghasilkan pelayanan.
6. Produktivita
s
h. Jumlah
layanan yang
dihasilkan
Jumlah layanan yg
dihasilkan dalam periode
waktu tertentu
(perjam/hari/bulan) atau,
24. 23 |Panduan Pengukuran PDI
Jumlah penerima layanan
publik yang dapat dilihat
dari; jumlah pemohon,
jumlah pengunjung, dsb.
i. Jumlah
produksi
usaha
Omzet produksi usaha
masyarakat.
7. Kualitas j. Kualitas mutu
layanan
Mutu produk layanan.
Bisa dilihat dari kualitas
produk hasil layanan;
Survey Kepuasan
Masyarakat; atau analisa
atas tingkat efisiensi
penggunaan
sumberdaya, dan
prosedur layanan
k. Kualitas
produk usaha
masyarakat
Perubahan mutu produk
usaha masyarakat
(misal; kualitas rasa,
pengemasan, metode
pengiriman, dsb)
25. 24 |Panduan Pengukuran PDI
Analisa Dampak
8. Pendapatan
Pemerintah
l. Jumlah
pendapatan
pemerintah
daerah
Jumlah pendapatan
pemerintah daerah yg
diperoleh dari inovasi
(pendapatan daerah; pajak,
retribusi masyarakat)
9. Tingkat
Kesejahteraa
n Masyarakat
m. Jumlah
Pendapatan
Masyarakat
Jumlah pendapatan yg
diperoleh masyarakat
setelah mendapatkan
program inovasi
(penghasilan, laba usaha)
n. Perubahan
kondisi
Kemiskinan
Perubahan indikator
statistik kemiskinan di
daerah tersebut.
10. Penyerapan
Tenaga Kerja
o. Penyerapan
tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja yg
terserap setelah
dilaksanakan inovasi
11. Tingkat
Kesadaran/
Perubahan
Pola Pikir
p. Perubahan
Pola
Pikir/Kesadara
n/ Kedisiplinan
pegawai
Pemerintah
Perubahan pola berfikir
atau peningkatan
kesadaran atau kedisplinan
pegawai pemerintah atas
suatu isu/ permasalahan di
organisasi
q. Perubahan
Pola
Pikir/Kesadara
n/ Kedisiplinan
Masyarakat
Perubahan pola berfikir
atau peningkatan
kesadaran atau kedisplinan
masyarakat atas suatu isu/
permasalahan di daerah.
26. 25 |Panduan Pengukuran PDI
Kolom 16 dan seterusnya : Kolom-kolom ini diisi apabila Tim PDI menemukan indikator dampak spesifik sesuai inovasi yang
sedang diukur di lapangan.
12. Peningkatan
pengetahuan
atau
Keterampilan
r. Peningkatan
Pengetahuan
atau
Keterampilan
Masyarakat
Peningkatan pengetahuan
dan keterampilan
masyarakat
13. 1
2
Lingkungan
Hidup
s. Kebersihan
lingkungan
dan
kelestarian
alam
Perubahan kebersihan atau
mendukung pelestarian alam
14. Pendidikan t. Perubahan
indikator
pendidikan
Perubahan indikator statistik
pendidikan seperti Angka
Putus Sekolah, Rasio Guru
dan Murid, dsb
15. Kesehatan u. Perubahan
indikator
Kesehatan
Peningkatan indikator
statistik kesehatan seperti
jumlah penderita penyakit
menular, jumlah penderita
HIV AIDS, dsb
16. v.
17. w.
27. 26 |Panduan Pengukuran PDI
d. Analisa Strategi Pelaksanaan (Keterlibatan Stakeholder)
Deskripsikan keterlibatan stakeholder (sektor atau unit pemerintah lain) dalam melaksanakan inovasi tersebut
18. Strategi
Pelaksanaan
Inovasi
x. Keterlibatan
Stakeholder di
luar instansi
pemerintah
Jumlah stakeholders selain
instansi pemerintah yang
terlibat dalam program
inovasi
Level keterlibatan
stakeholders, (a) apakah
sebagai pengambilan
keputusan, (b) terlibat
dalam penyelenggaraaan
kegiatan atau (c) hanya
berupa kontribusi uang,
tenaga, atau barang.
y. Keterlibatan
unit pemerintah
lintas sektor
Jumlah unit/instansi
pemerintah yang terlibat
dalam program inovasi
Level keterlibatan
stakeholders, (a) apakah
sebagai pengambilan
keputusan, (b) terlibat
dalam penyelenggaraaan
kegiatan atau (c) hanya
berupa kontribusi uang,
tenaga, atau barang.