SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
SARAH SAUFIKA ZAMZAMI
NIM E0019387
ORGAN DAN FUNGSI
KEKUASAAN NEGARA
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Bagaimana organ dan
fungsi kekuasaan
negara di Indonesia?
“Siapa saja yang menjalankan suatu
fungsi yang ditentukan oleh suatu
tata hukum (legal order) adalah suatu
organ.”
—HANS KELSEN
PEMBATASAN KEKUASAAN
John LockeMontesquieu Van Vollen Hoven
1. Legislatif
2. Eksekutif
3. Yudikatif
1. Fungsi Legislatif
2. Fungsi Eksekutif
3. Fungsi Federatif
1. Regeling
(Pengaturan)
2. Bestuur
3. Rechtspraak
(Peradilan)
4. Politie
Salah satu ciri negara hukum adalah adanya pembatasan kekuasaan dalam penyelenggaraan
kekuasaan negara. Pembatasan kekuasaan menjadi salah satu ciri baik pada negara dengan
sistem hukum recht staat maupun negara dengan ciri rule of law.
01
Pembagian dan
Pemisahan Kekuasaan
Negara
Pemisahan kekuasaan (Separation of Power) menyatakan bahwa lembaga-
lembaga negara harus dibedakan dan dipisahkan secara struktural dalam
organ-organ yang tidak saling mencampuri urusan masing-masing.
Pemisahan kekuasaan di Indonesia telah disusun secara sistematis dalam
konstitusi negara Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Dibuktikan
oleh:
1. Adanya pergeseran kekuasaan legislatif dari presiden ke DPR
2. Diadopsikannya sistem pengujian konstitutional atas undang-undang
sebagai produk legislatif oleh Mahkamah Konstitusi
3. Adanya hubungan-hubungan antar lembaga negara saling mengendalikan
satu sama lain dengan prinsip checks and balances
02
Desentralisasi dan
Dekonsentrasi
Pembagian kekuasaan (Division of Power) dikaitkan dengan
desentralisasi dan dekonsentrasi kekuasaan. Menurut
Hoogerwarf, desentralisasi merupakan pengakuan atau
penyerahan wewenang oleh badan-badan publik yang lebih
tinggi kepada yang lebih rendah kedudukannya untuk secara
mandiri dan berdasarkan kepentingan sendiri mengambil
keputusan dibidang pengaturan dan pemerintahan.
Desentralisasi dalam pengertian dekonsentrasi merupakan
pelimpahan beban tugas dari pemerintah pusat kepada wakil
pemerintah pusat di daerah tanpa diikuti oleh pelimpahan
kewenangan untuk mengambil keputusan.
Desentralisasi dapat
dibedakan menjadi dua:
1. Dekonsentrasi yang
merupakan ambtelijke
decentralisie atau
administrasi
2. Desentralisasi Politik dalam
hubungannya dengan bidang
kajian HAN dan HTN
Desentralisasi dibedakan dari segi karakteristiknya:
1. Desentralisasi territorial, yaitu penyerahan urusan
pemerintahan atau pelimpahan wewenang untuk
menyelenggarakan suatu urusan pemerintahan dari
pemerintah yang lebih tinggi kepada unit organisasi
pemerintah yang lebih rendah
2. Desentralisai fungsional, yaitu penyerahan urusan-
urusan pemerintahan atau pemerintahan yang lebih
tinggi kepada unit-unit pemerintah yang lebih rendah
3. Desentralisasi politik, yaitu pelimpahan wewenang
yang menimbulkan hak untuk mengurus diri bagi
kepentingan rumah tangga sendiri.
4. Desentralisasi budaya, yaitu pemberian hak kepada
golongan tertentu untuk menyelenggarakan kegiatan
kebudayaannya sendiri.
5. Desentralisasi ekonomi, yaitu pelimpahan kewenangan
dalam penyelenggaraan ekonomi
6. Desentralisasi administratif, pengertiannya identik
dengan dekonsentrasi
03
Cabang Kekuasaan
Legislatif
1. Prakarsa pembuatan UU
(legislative initiation)
2. Pembahasan RUU (law
making process)
3. Persetujuan atas
pengesahan RUU (law
enactment approval)
4. Pemberian persetujuan
pengikatan atau ratifikasi
atas perjanjian atau
persetujuan internasional
dan dokumen-dokumen
hukum yang mengikat
lainnya (Binding decision
making on international
agreement and treaties or
other legal binding
documents)
Fungsi Legislasi
(Pengaturan)
Fungsi Pengawasan
(Control)
Fungsi Perwakilan
(Representasi)
1. Pengawasan terhadap penentuan
kebijakan (control of policy making)
2. Pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan (control of policy executing)
3. Pengawasan terhadap penganggaran dan
belanja negara (control of budgeting)
4. Pengawasan terhadap pelaksanaan
anggaran dan belanja negara (control
of budget implementation)
5. Pengawasan terhadap kinerja
pemerintahan (control of government
performances)
6. Pengawasan terhadap pengangkatan
pejabat public (control of political
appointment of public officials) dalam
bentuk persetujuan atau penolakan,
ataupun dalam bentuk pemberian
pertimbangan oleh DPR
1. Representasi formal
2. Representasi aspirasi
04
Cabang Kekuasaan
Yudisial
Belanda : judicatief
Inggris : judicial, judiciary, judicature
Cabang kekuasaan kehakiman (judiciary) bersifat
independen dari pengaruh cabang-cabang
kekuasaan lainnya. Maksudnya adalah dalam
memahami dan menafsirkan UUD dan UU, hakim
harus independen dari pendapat dan kehendak
politik para perumus UU itu sendiri ketika
perumusan dilakukan
Pengadilan adalah lembaga kehakiman yang
menjamin tegaknya keadilan melalui penerapan
UU dan kitab undang-undang (wet en
wetboeken)
Kedudukan Kekuasaan Kehakiman
4 lingkungan peradilan:
1. Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi
dalam lingkungan peradilan umum
2. Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi
Agama dalam lingkungan peradilan agama
3. Pengadilan Tata Usaha Negara dan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dalam
lingkungan peradilan tata usaha negara
4. Pengadilan Militer dan Pengadilan Tinggi
Militer dalam lingkungan peradilan militer
Pengadilan Khusus:
1. Pengadilan HAM
2. Pengadilan Tipikor
3. Pengadilan Niaga
4. Pengadilan Perikanan
5. Pengadilan Anak
6. Pengadilan Hubungan Kerja Industrial
7. Pengadilan Pajak
PRINSIP POKOK KEHAKIMAN
Independensi
Jaminan bagi tegaknya hukum dan
keadilan serta prasyarat bagi
terwujudnya cita-cita negara hukum
Ketidakberpihakan
Melekat dalam hakikat fungsi hakim
sebagai pihak yang diharapkan
memberikan pemecahan terhadap
setiap perkara yang diajukan padanya
Integritas
Sikap batin yang mencerminkan keutuhan
dan keseimbangan kepribadian setiap
hakim sebagai pribadi dan sebagai pejabat
negara dalam menjalankan tugas
jabatannya
Kepantasan dan
Kesopanan
Norma kesusilaan pribadi dan
antarpribadi yang tercermin dalam
perilaku setiap hakim baik sebagai
pribadi maupun pejabat negara dalam
menjalankan tugas profesionalnya
yang menimbulkan rasa hormat,
kewibawaan, dan kepercayaan
Kesetaraan
Menjamin perlakuan yang sama
terhadap semua orang berdasarkan
kemanusiaan yang adil dan beradab
tanpa membedakan satu dengan yang
lain atas dasar perbedaan agama,
suku, ras, warna kulit, dsb.
Kecakapan dan
Keseksamaan
Kecakapan tercermin dalam kemampuan
profesional hakim yang diperoleh dari
pendidikan, pelatihan, dan/atau
pengalaman dalam pelaksanaan tugas
Keseksamaan merupakan sikap pribadi
hakim yang menggambarkan kecermatan,
kehati-hatian, ketelitian, ketekunan, dan
kesungguhan dalam pelaksanaan tugas
profesional hakim
6 Prinsip Pokok Kehakiman dalam The Bangalore Principles:
Pejabat-pejabat hukum:
1. Pejabat penyidik (polisi, jaksa, penyidik
KPK, penyidik PNS)
2. Pejabat penuntut umum
3. Advokat
Struktur Organisasi Kehakiman
Dalam ingkungan organisasi pengadilan:
1. Hakim
2. Panitera
3. Pegawai administrasi lainnya
05
Cabang Kekuasaan
Eksekutif
Sistem Pemerintahan
3 sistem pemerintahan negara:
Presidenstil:
1. Kedudukan kepala negara
tidak terpisah dari jabatan
kepala pemerintahan
2. Kepala negara tidak
bertanggung jawab
kepada parlemen
3. Presiden tidak berwenang
membubarkan parlemen
4. Kabinet sepenuhnya
bertanggung jawab
kepada Presiden sebagai
pemegang kekuasaan
pemerintahan tertinggi
Parlementer:
1. Sistem kepemimpinan terbagi
dalam jabatan kepala
negara dan kepala
pemerintahan sebagai dua
jabatan yang terpisah
2. Sistem pemerintahan
bertanggung jawab kepada
parlemen
3. Kabinet dapat dibubarkan jika
tidak mendapat dukungan
parlemen
4. Parlemen dapat dibubarkan
oleh pemerintah jika tidak
mendapat dukungannya
Campuran:
1. Terdapat ciri-ciri presidentil dan
parlementer secara
bersamaan.
2. Sistem ini sesuai dengan
kebiasaan yang diterapkan
oleh masing-masing negara
3. Jika ciri presidentilnya lebih
menonjol maka disebut
sistem quasipresidentil
4. Jika ciri parlementernya lebih
menonjol maka disebut
sistem quasiparlementer
Kementrian Negara
Presidenstil:
1. Kedudukan menteri
bergantung sepenuhnya
kepada Presiden
2. Menteri membutuhkan
dukungan parlemen
dalam pelaksanaan
tugasnya
3. Presiden yangbertanggung
jawab, bukan menteri
Parlementer:
1. Menteri bertanggung jawab
sepenuhnya
2. Menteri berkedudukan sentral
3. Kinerja pemerintahan berada di
tangan menteri
4. Perdana Menteri sebagai
menteri utama dan menteri
koordinator adalah kepala
pemerintahan
06
Perkembangan Organisasi
Negara
Liberalisasi Negara
Kesejahteraan dan Perubahan
Kelembagaan Negara
6 tipe organisasi menurut Gerry
Stoker:
1. Organ yang bersifat central
government’s arm length
agency
2. Organ yang merupakan local
authority implementation
agency
3. Organ atau institusi sebagai
public/private partnership
organization
4. Organ sebagai user-organization
5. Organ yang merupakan inter-
governmental forum
6. Organ yang merupakan joint
boards
Belajar dari Negara Lain
5 alasan utama yang
melatarbelakangi pembentukan
badan-badan yang bersifat ad
hoc menurut Sir Ivor Jennings:
1. The need to provide cultural or
personal services supposedly free
from the risk of political
interference
2. The desirability of non-political
regulation of markets
3. The regulation of independent
professions
4. The provision of technical services
5. The creation of informal judicial
machinery for settling disputes
REFERENSI
Asshidiqie, Jimly. Pengantar Ilmu
Hukum Tata Negara.
Jakarta: Sekretariat Jenderal
dan Kepaniteraan MK RI,
2006.
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatNuelimmanuel22
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 
Hukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negaraHukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negaraBagoes Prasetya
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adatnatal kristiono
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Nuelnuel11
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaDini Audi
 
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaTata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaFerri Lee
 
Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adatNuelnuel11
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukumPoltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukumUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
Hukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negaraHukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negara
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
 
Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaTata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
 
Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adat
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukumPoltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 

Similar to Organ dan Fungsi Negara

Perbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahanPerbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahanRafiamartya
 
Babiisistempemerintahan
BabiisistempemerintahanBabiisistempemerintahan
BabiisistempemerintahanAwis Mirad
 
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahan
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahanAsas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahan
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahanswirawan
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...Pusat Analisis
 
Materi kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasaMateri kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasaSigitSurya3
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanBambang Setiawan
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahanskaw87
 
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan NegaraPertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan Negarasanto72
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatCha-cha Taulanys
 
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptx
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptxNilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptx
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptxKangHaris6
 

Similar to Organ dan Fungsi Negara (20)

Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Sap wiwid
Sap wiwidSap wiwid
Sap wiwid
 
Perbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahanPerbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahan
 
Babiisistempemerintahan
BabiisistempemerintahanBabiisistempemerintahan
Babiisistempemerintahan
 
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahan
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahanAsas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahan
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahan
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
 
Materi kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasaMateri kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasa
 
Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaan
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Bab 3.pptx
Bab 3.pptxBab 3.pptx
Bab 3.pptx
 
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan NegaraPertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
 
Tugas isd wahyu 5
Tugas isd wahyu 5Tugas isd wahyu 5
Tugas isd wahyu 5
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
 
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptx
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptxNilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptx
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptx
 
May
MayMay
May
 
May
MayMay
May
 
May
MayMay
May
 
Bhsa indo
Bhsa indoBhsa indo
Bhsa indo
 

Recently uploaded

file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 

Recently uploaded (12)

file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 

Organ dan Fungsi Negara

  • 1. SARAH SAUFIKA ZAMZAMI NIM E0019387 ORGAN DAN FUNGSI KEKUASAAN NEGARA
  • 2. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Bagaimana organ dan fungsi kekuasaan negara di Indonesia?
  • 3. “Siapa saja yang menjalankan suatu fungsi yang ditentukan oleh suatu tata hukum (legal order) adalah suatu organ.” —HANS KELSEN
  • 4. PEMBATASAN KEKUASAAN John LockeMontesquieu Van Vollen Hoven 1. Legislatif 2. Eksekutif 3. Yudikatif 1. Fungsi Legislatif 2. Fungsi Eksekutif 3. Fungsi Federatif 1. Regeling (Pengaturan) 2. Bestuur 3. Rechtspraak (Peradilan) 4. Politie Salah satu ciri negara hukum adalah adanya pembatasan kekuasaan dalam penyelenggaraan kekuasaan negara. Pembatasan kekuasaan menjadi salah satu ciri baik pada negara dengan sistem hukum recht staat maupun negara dengan ciri rule of law.
  • 6. Pemisahan kekuasaan (Separation of Power) menyatakan bahwa lembaga- lembaga negara harus dibedakan dan dipisahkan secara struktural dalam organ-organ yang tidak saling mencampuri urusan masing-masing. Pemisahan kekuasaan di Indonesia telah disusun secara sistematis dalam konstitusi negara Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Dibuktikan oleh: 1. Adanya pergeseran kekuasaan legislatif dari presiden ke DPR 2. Diadopsikannya sistem pengujian konstitutional atas undang-undang sebagai produk legislatif oleh Mahkamah Konstitusi 3. Adanya hubungan-hubungan antar lembaga negara saling mengendalikan satu sama lain dengan prinsip checks and balances
  • 8. Pembagian kekuasaan (Division of Power) dikaitkan dengan desentralisasi dan dekonsentrasi kekuasaan. Menurut Hoogerwarf, desentralisasi merupakan pengakuan atau penyerahan wewenang oleh badan-badan publik yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah kedudukannya untuk secara mandiri dan berdasarkan kepentingan sendiri mengambil keputusan dibidang pengaturan dan pemerintahan. Desentralisasi dalam pengertian dekonsentrasi merupakan pelimpahan beban tugas dari pemerintah pusat kepada wakil pemerintah pusat di daerah tanpa diikuti oleh pelimpahan kewenangan untuk mengambil keputusan. Desentralisasi dapat dibedakan menjadi dua: 1. Dekonsentrasi yang merupakan ambtelijke decentralisie atau administrasi 2. Desentralisasi Politik dalam hubungannya dengan bidang kajian HAN dan HTN
  • 9. Desentralisasi dibedakan dari segi karakteristiknya: 1. Desentralisasi territorial, yaitu penyerahan urusan pemerintahan atau pelimpahan wewenang untuk menyelenggarakan suatu urusan pemerintahan dari pemerintah yang lebih tinggi kepada unit organisasi pemerintah yang lebih rendah 2. Desentralisai fungsional, yaitu penyerahan urusan- urusan pemerintahan atau pemerintahan yang lebih tinggi kepada unit-unit pemerintah yang lebih rendah 3. Desentralisasi politik, yaitu pelimpahan wewenang yang menimbulkan hak untuk mengurus diri bagi kepentingan rumah tangga sendiri. 4. Desentralisasi budaya, yaitu pemberian hak kepada golongan tertentu untuk menyelenggarakan kegiatan kebudayaannya sendiri. 5. Desentralisasi ekonomi, yaitu pelimpahan kewenangan dalam penyelenggaraan ekonomi 6. Desentralisasi administratif, pengertiannya identik dengan dekonsentrasi
  • 11. 1. Prakarsa pembuatan UU (legislative initiation) 2. Pembahasan RUU (law making process) 3. Persetujuan atas pengesahan RUU (law enactment approval) 4. Pemberian persetujuan pengikatan atau ratifikasi atas perjanjian atau persetujuan internasional dan dokumen-dokumen hukum yang mengikat lainnya (Binding decision making on international agreement and treaties or other legal binding documents) Fungsi Legislasi (Pengaturan) Fungsi Pengawasan (Control) Fungsi Perwakilan (Representasi) 1. Pengawasan terhadap penentuan kebijakan (control of policy making) 2. Pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan (control of policy executing) 3. Pengawasan terhadap penganggaran dan belanja negara (control of budgeting) 4. Pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran dan belanja negara (control of budget implementation) 5. Pengawasan terhadap kinerja pemerintahan (control of government performances) 6. Pengawasan terhadap pengangkatan pejabat public (control of political appointment of public officials) dalam bentuk persetujuan atau penolakan, ataupun dalam bentuk pemberian pertimbangan oleh DPR 1. Representasi formal 2. Representasi aspirasi
  • 13. Belanda : judicatief Inggris : judicial, judiciary, judicature Cabang kekuasaan kehakiman (judiciary) bersifat independen dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya. Maksudnya adalah dalam memahami dan menafsirkan UUD dan UU, hakim harus independen dari pendapat dan kehendak politik para perumus UU itu sendiri ketika perumusan dilakukan Pengadilan adalah lembaga kehakiman yang menjamin tegaknya keadilan melalui penerapan UU dan kitab undang-undang (wet en wetboeken) Kedudukan Kekuasaan Kehakiman 4 lingkungan peradilan: 1. Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi dalam lingkungan peradilan umum 2. Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama dalam lingkungan peradilan agama 3. Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dalam lingkungan peradilan tata usaha negara 4. Pengadilan Militer dan Pengadilan Tinggi Militer dalam lingkungan peradilan militer Pengadilan Khusus: 1. Pengadilan HAM 2. Pengadilan Tipikor 3. Pengadilan Niaga 4. Pengadilan Perikanan 5. Pengadilan Anak 6. Pengadilan Hubungan Kerja Industrial 7. Pengadilan Pajak
  • 14. PRINSIP POKOK KEHAKIMAN Independensi Jaminan bagi tegaknya hukum dan keadilan serta prasyarat bagi terwujudnya cita-cita negara hukum Ketidakberpihakan Melekat dalam hakikat fungsi hakim sebagai pihak yang diharapkan memberikan pemecahan terhadap setiap perkara yang diajukan padanya Integritas Sikap batin yang mencerminkan keutuhan dan keseimbangan kepribadian setiap hakim sebagai pribadi dan sebagai pejabat negara dalam menjalankan tugas jabatannya Kepantasan dan Kesopanan Norma kesusilaan pribadi dan antarpribadi yang tercermin dalam perilaku setiap hakim baik sebagai pribadi maupun pejabat negara dalam menjalankan tugas profesionalnya yang menimbulkan rasa hormat, kewibawaan, dan kepercayaan Kesetaraan Menjamin perlakuan yang sama terhadap semua orang berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab tanpa membedakan satu dengan yang lain atas dasar perbedaan agama, suku, ras, warna kulit, dsb. Kecakapan dan Keseksamaan Kecakapan tercermin dalam kemampuan profesional hakim yang diperoleh dari pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman dalam pelaksanaan tugas Keseksamaan merupakan sikap pribadi hakim yang menggambarkan kecermatan, kehati-hatian, ketelitian, ketekunan, dan kesungguhan dalam pelaksanaan tugas profesional hakim 6 Prinsip Pokok Kehakiman dalam The Bangalore Principles:
  • 15. Pejabat-pejabat hukum: 1. Pejabat penyidik (polisi, jaksa, penyidik KPK, penyidik PNS) 2. Pejabat penuntut umum 3. Advokat Struktur Organisasi Kehakiman Dalam ingkungan organisasi pengadilan: 1. Hakim 2. Panitera 3. Pegawai administrasi lainnya
  • 17. Sistem Pemerintahan 3 sistem pemerintahan negara: Presidenstil: 1. Kedudukan kepala negara tidak terpisah dari jabatan kepala pemerintahan 2. Kepala negara tidak bertanggung jawab kepada parlemen 3. Presiden tidak berwenang membubarkan parlemen 4. Kabinet sepenuhnya bertanggung jawab kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi Parlementer: 1. Sistem kepemimpinan terbagi dalam jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan sebagai dua jabatan yang terpisah 2. Sistem pemerintahan bertanggung jawab kepada parlemen 3. Kabinet dapat dibubarkan jika tidak mendapat dukungan parlemen 4. Parlemen dapat dibubarkan oleh pemerintah jika tidak mendapat dukungannya Campuran: 1. Terdapat ciri-ciri presidentil dan parlementer secara bersamaan. 2. Sistem ini sesuai dengan kebiasaan yang diterapkan oleh masing-masing negara 3. Jika ciri presidentilnya lebih menonjol maka disebut sistem quasipresidentil 4. Jika ciri parlementernya lebih menonjol maka disebut sistem quasiparlementer
  • 18. Kementrian Negara Presidenstil: 1. Kedudukan menteri bergantung sepenuhnya kepada Presiden 2. Menteri membutuhkan dukungan parlemen dalam pelaksanaan tugasnya 3. Presiden yangbertanggung jawab, bukan menteri Parlementer: 1. Menteri bertanggung jawab sepenuhnya 2. Menteri berkedudukan sentral 3. Kinerja pemerintahan berada di tangan menteri 4. Perdana Menteri sebagai menteri utama dan menteri koordinator adalah kepala pemerintahan
  • 20. Liberalisasi Negara Kesejahteraan dan Perubahan Kelembagaan Negara 6 tipe organisasi menurut Gerry Stoker: 1. Organ yang bersifat central government’s arm length agency 2. Organ yang merupakan local authority implementation agency 3. Organ atau institusi sebagai public/private partnership organization 4. Organ sebagai user-organization 5. Organ yang merupakan inter- governmental forum 6. Organ yang merupakan joint boards Belajar dari Negara Lain 5 alasan utama yang melatarbelakangi pembentukan badan-badan yang bersifat ad hoc menurut Sir Ivor Jennings: 1. The need to provide cultural or personal services supposedly free from the risk of political interference 2. The desirability of non-political regulation of markets 3. The regulation of independent professions 4. The provision of technical services 5. The creation of informal judicial machinery for settling disputes
  • 21. REFERENSI Asshidiqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MK RI, 2006.