SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
POWER SYSTEM OPERATION & CONTROL
(OPERASI DAN KENDALIDAYA LANJUT)
Kode | Bobot : TEI6N3 | 3 SKS
Program Studi S2 TE
Mgg 2
Operasi Sistem TenagaListrik
(PowerSystemOperation)
OPERASI SISTEMTENAGA LISTRIK
1. Problem Operasi
SistemTenaga Listrik
2. Operasi Sistem
Tenaga Listrik
3. Perencanaan Operasi
Jangka Pendek
4. Perencanaan Jangka
Panjang
PROBLEM OPERASI SISTEMTENAGA
 Sistem tenaga, awalnya muncul sebagai
unit mandiri individu,
 Produksi daya cocok dengan konsumsi.
 Dalam kasus kegagalan parah, kegagalan sistem
tak dapat dihindari, pemadaman total dan
gangguan pasokan kpd semua pelanggan.
 Pemulihan seluruh sistem dan sinkronisasi
generatornya relatif mudah karena ukuran
sistem yang kecil.
 Saat ini, ukuran dan kompleksitas
sistem tenaga tumbuh guna memenuhi
permintaan daya yang lebih besar.
 Dengan fenomena system-luas bersifat
global, kondisi membahayakan operasi
sistem tenaga secara normal muncul
secara eksplisit :
 Ketidakstabilan Frekuensi
 KetidakstabilanTegangan
 Transient Angular Instability(Generator out
step)
 InstabiliytasAngular sinyal kecil ( Generator
ber ayun  Osilasi Daya)
PROBLEM…(2)
 Ketidakstabilan Frekuensi,
 Ketidakmampuan sistem tenaga
mempertahankan frekuensi tetap dalam batas
operasi.
 Penyimpangan frekuensi yang dapat diterima
maksimal (biasanya 2 Hz), ditentukan oleh
pengaturan optimal sirkuit kontrol
pembangkit listrik tenaga panas.
 Ketika batas maksimal ini tercapai, unit
proteksi memutus pembangkit listrik. Ini
membuat situasi lebih buruk - frekuensi
semakin menurun dan akhirnya dapat
menyebabkan keruntuhan total seluruh
sistem.
 Ketidakstabilan frekuensi benar-benar
“problem kontrol stabilitas sistem tenaga”.
PROBLEM…(3)
Ketidakstabilan Tegangan
 Ketidakmampuan sistem tenaga mempertahankan
tegangan tetap yang dapat diterima di semua bus
dalam sistem, pada kondisi operasi normal dan
setelah mengalami gangguan.
 Ssistem memasuki kondisi ketidakstabilan
tegangan saat terjadi gangguan :
 kenaikan permintaan dari beban, atau
 perubahan kondisi sistem, yang menyebabkan
penurunan voltase yang progresif dan tidak terkendali.
PROBLEM…… (4)
 Transient Angular Instability (Generators Out-of-
step)
 Ketidakmampuan sistem tenaga mempertahankan kondisi
sinkron ketika mengalami gangguan transien yang parah.
Respons sistem  munculnya sudut phasa generator
yang besar akibat terjadi sudut daya nonlinier.
 Ketidakstabilan sudut transien, berdampak gangguan
generator tidak mampu mengirimkan tenaga listrik ke
jaringan (biasanya trip jalur penghubung generator
dengan sisa jaringan, untuk menghilangkan hubungan
pendek).
 Energi yg tidak terkirim ini kemudian (balik) diserap oleh
rotor generator, sehingga rotor meningkatkan energi
kinetiknya, dan terjadi percepatan mendadak rotor di atas
kecepatan putaran normal yang dapat diterima 
kerusakan generator.
PROBLEM ….(5)
 Instabilitas Angular sinyal kecil (juga
disebut Generator Berayun atau Osilasi
Daya)
 Ketidakmampuan sistem tenaga untuk mempertahankan
sinkronisasi di bawah gangguan kecil. Gangguan seperti itu terjadi
terus-menerus pada sistem karena variasi kecil dalam beban dan
pembangkitan.
 Gangguan dianggap cukup kecil untuk linierisasi persamaan sistem
agar diizinkan untuk keperluan analisis.
 Mode lokal atau mode sistem mesin dikaitkan dengan berayunnya unit
di stasiun pembangkit sehubungan dengan sisa sistem tenaga. Istilah
lokal (osilasi dilokalkan pada satu stasiun atau sebagian kecil dari
sistem tenaga).
 Mode antar area dikaitkan dengan berayunnya banyak mesin di satu
bagian sistem terhadap mesin di bagian lain. Mereka disebabkan oleh
dua atau lebih kelompok mesin yang tergabung erat yang saling
berhubungan dengan ikatan lemah.
 Untuk menangkal 4 kejadian tersebut
diatas, maka konsep Kontrol sistem tenaga
meliputi kontrol pada kondisi :
 Operasi
 Perencanaan operasi( harian, jangka pendek dan
jangka panjang)
OPERASI
 Metode kontrol untuk :
 Mitigasi fenomena
berbahaya (frekuensi,
tegangan,
ketidakstabilan
sementara dan sinyal
kecil) dan
 Menjaga sistem tenaga
dalam keadaan aman,
didasarkan pada
klasifikasi kondisi sistem
daya.
1. Normal : Semua variabel sistem dalam kisaran normal, tidak ada peralatan yang
kelebihan beban. Sistem beroperasi secara aman dan mampu bertahan dalam
kontingensi tanpa melanggar kendala apa pun.
2. Alert : Semua variabel sistem masih dalam kisaran yang dapat diterima dan semua
kendala terpenuhi. Namun, sistem lemah ke level akibat kelebihan beban peralatan 
keadaan darurat.
3. Emergency : Beberapa variabel sistem berada di luar kisaran yang dapat diterima (mis.
Voltase terlalu rendah, saluran kelebihan beban). Jika tidak ada perubahan kontrol yang
diberikan ke sistem, maka sistem berkembang menjadi In Extremis.
4. Dalam Extremis bertingkat, penyebaran pemadaman komponen sistem mengakibatkan
pemadaman sebagian atau seluruh sistem (kehilangan beban yang disuplai).
5. Restorasi Pengaktifan sistem atau bagian-bagiannya dan penyambungan kembali dan
sinkronisasi ulang bagian-bagian sistem.
ASPEK KONTROL KONDISI OPERASI
1. Kontrol kondisi normal dan preventif
 Kontrol otomatis hierarkis dgn SCADA
 Kontrol Frekuensi
 KontrolTegangan
 Kontrol Manual terpusat, (didukung dgn komunikasi personil di
gardu induk dan di pembangkit)
 Mengilangkan kontigensi
 KeputusanOperator
 Note :
 Contingency is “an event (such as an emergency) in power systems, a
contingency is when an element of the electric grid fails.
 The element that fails could be a generator, transmission line, substation,
transformer, etc.
 Power systems engineers perform contingency analyses on computer
models of the electric grid to see the effect of a particular element failing.
2. Kontrol Darurat
 Kontrol darurat pada sistem tenaga saat ini adalah:
 Sistem berbasis proteksi :
 Skema di bawah frekuensi load shedding (UFLS)
 Skema pelepasan beban tegangan (UVLS) di bawah tegangan
 Skema Proteksi Sistem (SPS)
 Kontrol redaman
Langkah-langkah pengendalian darurat mencakup:
 Trip generator
 Pengurangan kecepatan generator melalui, pengalihan
cepat atau pengalihan air
 Kontrol transfer daya HVDC
 Memuat shedding
 Pembukaan switch/pemutusan interkoneksi ke sistem
tetangga yang terkontrol guna mencegah penyebaran
problem frekuensi
 Kendali islanding sistem lokal ke area terpisah dengan
generator dan muatan yang cocok
 Blokir tap changer dari transformer
 Pemasangan resistor pengereman
ASPEK KONTROL KONDISI OPERASI(2)
PERENCANAAN OPERASI
Perencanaan operasi  menjamin operasi aman dan
ekonomis
 Perencanaan harian, perencanaan operasi 1 hari berikutnya
 Perencanaan jangka pendek, perencanaan opersi beberapa hari atau
beberapa minggu kedepan
 Perencanaan jangka panjang, meliputi :
 Komputasi danAnalisis,
 Analisis prakiraan beban jangka panjang, berfokus pada nilai
konsumsi puncak tahunan lokasinya di dalam jaringan.
 Persiapan Prosedur dan penyusunanOperasi( bagi teknisi_operator)
 Ekstensi Sistem, (dalam perspektif teknis dan ekonomis),
 Misal tambahan pemasangan alat baru untuk tujuan peningkatan
operasi yang ekonomis.
 Perbaikan sistem
 Tugas Eksperimental meliputi, teknologi, alat dan prosedur, sblm
diterapkan dalam operasi.
Terima
Kasih

More Related Content

Similar to OPTIMASI OPERASI DAN KENDALI DAYA

Voltage sag and swell
Voltage sag and swellVoltage sag and swell
Voltage sag and swellInstansi
 
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikPert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikNovia Putri
 
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.pptproteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.pptPriyoNurmanto3
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxIlhamDanal
 
Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the artsuparman unkhair
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdfIWISUKARTO531201031
 

Similar to OPTIMASI OPERASI DAN KENDALI DAYA (20)

OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Operasi Sistem Tenaga Listrik
Operasi Sistem Tenaga ListrikOperasi Sistem Tenaga Listrik
Operasi Sistem Tenaga Listrik
 
Voltage sag and swell
Voltage sag and swellVoltage sag and swell
Voltage sag and swell
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Operasi Sistem Tenaga
Operasi Sistem TenagaOperasi Sistem Tenaga
Operasi Sistem Tenaga
 
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikPert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
 
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.pptproteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKSTABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the art
 
Black out
Black outBlack out
Black out
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
Proteksi
ProteksiProteksi
Proteksi
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

OPTIMASI OPERASI DAN KENDALI DAYA

  • 1. POWER SYSTEM OPERATION & CONTROL (OPERASI DAN KENDALIDAYA LANJUT) Kode | Bobot : TEI6N3 | 3 SKS Program Studi S2 TE Mgg 2 Operasi Sistem TenagaListrik (PowerSystemOperation)
  • 2. OPERASI SISTEMTENAGA LISTRIK 1. Problem Operasi SistemTenaga Listrik 2. Operasi Sistem Tenaga Listrik 3. Perencanaan Operasi Jangka Pendek 4. Perencanaan Jangka Panjang
  • 3. PROBLEM OPERASI SISTEMTENAGA  Sistem tenaga, awalnya muncul sebagai unit mandiri individu,  Produksi daya cocok dengan konsumsi.  Dalam kasus kegagalan parah, kegagalan sistem tak dapat dihindari, pemadaman total dan gangguan pasokan kpd semua pelanggan.  Pemulihan seluruh sistem dan sinkronisasi generatornya relatif mudah karena ukuran sistem yang kecil.  Saat ini, ukuran dan kompleksitas sistem tenaga tumbuh guna memenuhi permintaan daya yang lebih besar.  Dengan fenomena system-luas bersifat global, kondisi membahayakan operasi sistem tenaga secara normal muncul secara eksplisit :  Ketidakstabilan Frekuensi  KetidakstabilanTegangan  Transient Angular Instability(Generator out step)  InstabiliytasAngular sinyal kecil ( Generator ber ayun  Osilasi Daya)
  • 4. PROBLEM…(2)  Ketidakstabilan Frekuensi,  Ketidakmampuan sistem tenaga mempertahankan frekuensi tetap dalam batas operasi.  Penyimpangan frekuensi yang dapat diterima maksimal (biasanya 2 Hz), ditentukan oleh pengaturan optimal sirkuit kontrol pembangkit listrik tenaga panas.  Ketika batas maksimal ini tercapai, unit proteksi memutus pembangkit listrik. Ini membuat situasi lebih buruk - frekuensi semakin menurun dan akhirnya dapat menyebabkan keruntuhan total seluruh sistem.  Ketidakstabilan frekuensi benar-benar “problem kontrol stabilitas sistem tenaga”.
  • 5. PROBLEM…(3) Ketidakstabilan Tegangan  Ketidakmampuan sistem tenaga mempertahankan tegangan tetap yang dapat diterima di semua bus dalam sistem, pada kondisi operasi normal dan setelah mengalami gangguan.  Ssistem memasuki kondisi ketidakstabilan tegangan saat terjadi gangguan :  kenaikan permintaan dari beban, atau  perubahan kondisi sistem, yang menyebabkan penurunan voltase yang progresif dan tidak terkendali.
  • 6. PROBLEM…… (4)  Transient Angular Instability (Generators Out-of- step)  Ketidakmampuan sistem tenaga mempertahankan kondisi sinkron ketika mengalami gangguan transien yang parah. Respons sistem  munculnya sudut phasa generator yang besar akibat terjadi sudut daya nonlinier.  Ketidakstabilan sudut transien, berdampak gangguan generator tidak mampu mengirimkan tenaga listrik ke jaringan (biasanya trip jalur penghubung generator dengan sisa jaringan, untuk menghilangkan hubungan pendek).  Energi yg tidak terkirim ini kemudian (balik) diserap oleh rotor generator, sehingga rotor meningkatkan energi kinetiknya, dan terjadi percepatan mendadak rotor di atas kecepatan putaran normal yang dapat diterima  kerusakan generator.
  • 7. PROBLEM ….(5)  Instabilitas Angular sinyal kecil (juga disebut Generator Berayun atau Osilasi Daya)  Ketidakmampuan sistem tenaga untuk mempertahankan sinkronisasi di bawah gangguan kecil. Gangguan seperti itu terjadi terus-menerus pada sistem karena variasi kecil dalam beban dan pembangkitan.  Gangguan dianggap cukup kecil untuk linierisasi persamaan sistem agar diizinkan untuk keperluan analisis.  Mode lokal atau mode sistem mesin dikaitkan dengan berayunnya unit di stasiun pembangkit sehubungan dengan sisa sistem tenaga. Istilah lokal (osilasi dilokalkan pada satu stasiun atau sebagian kecil dari sistem tenaga).  Mode antar area dikaitkan dengan berayunnya banyak mesin di satu bagian sistem terhadap mesin di bagian lain. Mereka disebabkan oleh dua atau lebih kelompok mesin yang tergabung erat yang saling berhubungan dengan ikatan lemah.  Untuk menangkal 4 kejadian tersebut diatas, maka konsep Kontrol sistem tenaga meliputi kontrol pada kondisi :  Operasi  Perencanaan operasi( harian, jangka pendek dan jangka panjang)
  • 8. OPERASI  Metode kontrol untuk :  Mitigasi fenomena berbahaya (frekuensi, tegangan, ketidakstabilan sementara dan sinyal kecil) dan  Menjaga sistem tenaga dalam keadaan aman, didasarkan pada klasifikasi kondisi sistem daya. 1. Normal : Semua variabel sistem dalam kisaran normal, tidak ada peralatan yang kelebihan beban. Sistem beroperasi secara aman dan mampu bertahan dalam kontingensi tanpa melanggar kendala apa pun. 2. Alert : Semua variabel sistem masih dalam kisaran yang dapat diterima dan semua kendala terpenuhi. Namun, sistem lemah ke level akibat kelebihan beban peralatan  keadaan darurat. 3. Emergency : Beberapa variabel sistem berada di luar kisaran yang dapat diterima (mis. Voltase terlalu rendah, saluran kelebihan beban). Jika tidak ada perubahan kontrol yang diberikan ke sistem, maka sistem berkembang menjadi In Extremis. 4. Dalam Extremis bertingkat, penyebaran pemadaman komponen sistem mengakibatkan pemadaman sebagian atau seluruh sistem (kehilangan beban yang disuplai). 5. Restorasi Pengaktifan sistem atau bagian-bagiannya dan penyambungan kembali dan sinkronisasi ulang bagian-bagian sistem.
  • 9. ASPEK KONTROL KONDISI OPERASI 1. Kontrol kondisi normal dan preventif  Kontrol otomatis hierarkis dgn SCADA  Kontrol Frekuensi  KontrolTegangan  Kontrol Manual terpusat, (didukung dgn komunikasi personil di gardu induk dan di pembangkit)  Mengilangkan kontigensi  KeputusanOperator  Note :  Contingency is “an event (such as an emergency) in power systems, a contingency is when an element of the electric grid fails.  The element that fails could be a generator, transmission line, substation, transformer, etc.  Power systems engineers perform contingency analyses on computer models of the electric grid to see the effect of a particular element failing.
  • 10. 2. Kontrol Darurat  Kontrol darurat pada sistem tenaga saat ini adalah:  Sistem berbasis proteksi :  Skema di bawah frekuensi load shedding (UFLS)  Skema pelepasan beban tegangan (UVLS) di bawah tegangan  Skema Proteksi Sistem (SPS)  Kontrol redaman Langkah-langkah pengendalian darurat mencakup:  Trip generator  Pengurangan kecepatan generator melalui, pengalihan cepat atau pengalihan air  Kontrol transfer daya HVDC  Memuat shedding  Pembukaan switch/pemutusan interkoneksi ke sistem tetangga yang terkontrol guna mencegah penyebaran problem frekuensi  Kendali islanding sistem lokal ke area terpisah dengan generator dan muatan yang cocok  Blokir tap changer dari transformer  Pemasangan resistor pengereman ASPEK KONTROL KONDISI OPERASI(2)
  • 11. PERENCANAAN OPERASI Perencanaan operasi  menjamin operasi aman dan ekonomis  Perencanaan harian, perencanaan operasi 1 hari berikutnya  Perencanaan jangka pendek, perencanaan opersi beberapa hari atau beberapa minggu kedepan  Perencanaan jangka panjang, meliputi :  Komputasi danAnalisis,  Analisis prakiraan beban jangka panjang, berfokus pada nilai konsumsi puncak tahunan lokasinya di dalam jaringan.  Persiapan Prosedur dan penyusunanOperasi( bagi teknisi_operator)  Ekstensi Sistem, (dalam perspektif teknis dan ekonomis),  Misal tambahan pemasangan alat baru untuk tujuan peningkatan operasi yang ekonomis.  Perbaikan sistem  Tugas Eksperimental meliputi, teknologi, alat dan prosedur, sblm diterapkan dalam operasi.