SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
KONSEP DASAR JARINGAN DISTRIBUSI
PERTEMUAN 1
CHAIRUL NAZALUL ANSHAR, S.Pd., M.PdT
OLEH
A. PENDAHULUAN
Sistem penyaluran tenaga listrik dari pembangkit
tenaga listrik ke konsumen (beban), merupakan hal
penting untuk dipelajari. Mengingat penyaluran tenaga
listrik ini, prosesnya melalui beberapa tahap, yaitu dari
pembangkit tenaga listrik penghasil energi listrik,
disalurankan ke jaringan transmisi (SUTET) langsung ke
gardu induk. Dari gardu induk tenaga listrik disalurkan ke
jaringan distribusi primer (SUTM), dan melalui gardu
distribusi langsung ke jaringan distribusi sekuder (SUTR),
tenaga listrik dialirkan ke konsumen. Dengan demikian
sistem distribusi tenaga listrik berfungsi membagikan
tenaga listrik kepada pihak pemakai melalui jaringan
tegangan rendah (SUTR), sedangkan suatu saluran
transmisi berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik
bertegangan ekstra tinggi ke pusat-pusat beban dalam
daya yang besar.
2. Sistem transmisi berfungsi mentransfer energi listrik dari unit-
unit pembangkitan di berbagai lokasi dengan jarak yang jauh
ke sistem distribusi.
Keterangan :
1. Sistem pembangkit (generation plant) terdiri dari satu atau
lebih unit pembangkit yang akan mengkonversikan energi
mekanik menjadi energi listrik dan harus mampu
menghasilkan daya listrik yang cukup sesuai kebutuhan
konsumen
3. Sistem distribusi berfungsi untuk menghantarkan energi listrik
ke konsumen, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah in
B.PERBEDAAN JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN
JARINGAN TRANSMISI
NO Dari Segi Distribusi Transmisi
1 Letak lokasi jaringan Dalam kota Luar kota
2 Tegangan sistem < 20 KV > 20 KV
3 Sistem penyaluran Saluran udara dan bawah tanah Saluran udara dan bawah
laut
4 Analisis jaringan Lebih kompleks Lebih sederhana
5 Komponen rangkaian Komponen R dan L Komponen R, L dan C
6 Penyangga jaringan Tiang dan menara Menara
7 Tinggi penyangga
jaringan
< 20 m 30 - -200 m
8 Kawat penghantar BCC, SAC, ACC & AAAC ACSR & ACAR
9 isolator Pasak, post, gantung & cicncin Gantung
10 Besar andongan 0 – 1 m 2 – 5 m
11 Jarak antar tiang 40 – 100 m 150 – 350 m
C.SISTEM PENDISTRIBUSIAN TENAGA LISTRIK
Sistem pendistribusian tenaga listrik dapat
dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
1. Sistem Pendistribusian Langsung
Sistem pendistribusian langsung merupakan sistem
penyaluran tenaga listrik yang dilakukan secara langsung
dari Pusat Pembangkit Tenaga Listrik, dan tidak melalui
jaringan transmisi terlebih dahulu. Sistem
pendistribusian langsung ini digunakan jika Pusat
Pembangkit Tenaga Listrik berada tidak jauh dari
pusat-pusat beban, biasanya terletak daerah pelayanan
beban atau dipinggiran kota
2. Sistem Pendistribusian Tak Langsung
Sistem pendistribusian tak langsung merupakan
sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan jika
Pusat Pembangkit Tenaga Listrik jauh dari pusat-pusat
beban, sehingga untuk penyaluran tenaga listrik
memerlukan jaringan transmisi sebagai jaringan
perantara sebelum dihubungkan dengan jaringan
distribusi yang langsung menyalurkan tenaga listrik
ke konsumen
D.STRUKTUR JARINGAN DISTRIBUSI
1. Gardu Induk atau Pusat Pembangkit Tenaga Listrik
Pada bagian ini jika sistem pendistribusian
tenaga listrik dilakukan secara langsung, maka bagian
pertama dari sistem distribusi tenaga listrik adalah
Pusat Pembangkit Tenaga Listrik. Biasanya Pusat
Pembangkit Tenaga Listrik terletak di pingiran kota dan
pada umumnya berupa Pusat-Pusat Pembangkit ( PLTA,
PLTU, PLTS, PLTPB DLL ). Untuk menyalurkan tenaga
listrik ke pusat-pusat beban (konsumen) dilakukan
dengan jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi
sekunder.
2. Jaringan Distribusi Primer
Jaringan distribusi primer merupakan awal
penyaluran tenaga listrik dari Pusat Pembangkit Tenaga
Listrik ke konsumen untuk sistem pendistribusian langsung.
Sedangkan untuk sistem pendistribusian tak langsung
merupakan tahap berikutnya dari jaringan transmisi
dalam upaya menyalurkan tenaga listrik ke konsumen.
Jaringan distribusi primer. Jaringan distribusi tegangan
menengah (JDTM) memiliki tegangan sistem sebesar 20 kV.
Untuk wilayah kota tegangan diatas 20 kV tidak
diperkenankan.
Jika sistem pendistribusian tenaga listrik dilakukan
secara tak langsung, maka bagian pertama dari sistem
pendistribusian tenaga listrik adalah Gardu Induk yang
berfungsi menurunkan tegangan dari jaringan transmisi dan
menyalurkan tenaga listrik melalui jaringan distribusi
primer
4. Jaringan Distribusi Sekunder
Jaringan distribusi sekunder atau jaringan
distribusi tegangan rendah (JDTR) merupakan jaringan
tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
konsumen
3. Gardu Pembagi/Gardu Distribusi
Berfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan
distribusi primer menjadi tegangan terpakai yang digunakan
untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan distribusi
skunder. Kapasitas transformator yang digunakan pada
Gardu Pembagi ini tergantung pada jumlah beban yang akan
dilayani dan luas daerah pelayanan beban. Bisa
berupa transformator satu fasa dan bisa juga berupa
transformator tiga fasa
E. PERSYARATAN SISTEM DISTRIUSI
TENAGA LISTRIK
1. Faktor Keterandalan Sistem
a. Kontinuitas penyaluran tenaga listrik ke konsumen
harus terjamin selama 24 jam terus-menerus.
Persyaratan ini cukup berat, selain harus tersedianya
tenaga listrik pada Pusat Pembangkit Tenaga Listrik
dengan jumlah yang cukup besar, juga kualitas
sistem distribusi tenaga listrik harus dapat
diandalkan, karena digunakan secara terus-menerus
b. Setiap gangguan yang terjadi dengan mudah
dilacak dan diisolir sehingga pemadaman tidak perlu
terjadi. Untuk itu diperlukan alat- alat pengaman dan
alat pemutus tegangan (air break switch) pada setiap
wilayah beban
c. Sistem proteksi dan pengaman jaringan harus tetap
dapat bekerjadengan baik dan cepat
2. Faktor Kualitas Sistem
a. Kualitas tegangan listrik yang sampai ke titik
beban harus memenuhi persyaratan minimal untuk
setiap kondisi dan sifat-sifat beban. Oleh karena itu
diperlukan stabilitas tegangan (voltage regulator) yang
bekerja secara otomatis untuk menjamin kualitas
tegangan sampai ke konsumen stabil.
b. Tegangan jatuh atau tegangan drop dibatasi pada
harga 10 % dari tegangan nominal sistem untuk setiap
wilayah beban. Untuk itu untuk daerah beban yang
terlalu padat diberikan beberapa voltage regulator untuk
menstabilkan tegangan.
c. Kualitas peralatan listrik yang terpasang pada
jaringan dapat menahan tegangan lebih (over voltage)
dalam waktu singkat
3. Faktor Keselamatan Sistem dan Publik
a. Keselamatan penduduk dengan adanya jaringan tenaga
listrik harus terjamin dengan baik. Artinya, untuk
daerah padat penduduknya diperlukan rambu-rambu
pengaman dan peringatan agar penduduk dapat
mengetahui bahaya listrik. Selain itu untuk daerah
yang sering mengalami gangguan perlu dipasang alat
pengaman untuk dapat meredam gangguan tersebut
secara cepat dan terpadu
b. Keselamatan alat dan perlengkapan jaringan yang
dipakai hendaknya memiliki kualitas yang baik dan
dapat meredam secara cepat bila terjadi gangguan
pada sistem jaringan. Untuk itu diperlukan jadwal
pengontrolan alat dan perlengkapan jaringan secara
terjadwal dengan baik dan berkesinambungan
4. Faktor Pemeliharaan Sistem
a. Kontinuitas pemeliharaan sistem perlu
dijadwalkan secara berkesinam-bungan sesuai
dengan perencanaan awal yang telah ditetapkan, agar
kualitas sistem tetap terjaga dengan baik.
b. Pengadaan material listrik yang dibutuhkan
hendaknya sesuai dengan jenis/ spesifikasi material
yang dipakai, sehingga bisa dihasilkan kualitas sistem
yang lebih baik dan murah
5. Faktor Perencanaan Sistem
Perencanaan jaringan distribusi harus dirancang
semaksimal mungkin, untuk perkembangan dikemudian
hari
Persyaratan sistem distribusi seperti
diatas hanya bisa dipenuhi bila tersedia modal
(investasi) yang cukup besar, sehingga sistem bisa
dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang
mempunyai kualits tinggi. Selain pemeliharaan
sistem yang berkesinambungan sesuai jadwal
yang ditentukan, seringkali berakibat fatal pada
sistem jaringan justru karena kelalaian dalam
cara pemeliharaan yang sebenarnya,
disamping peren-canaan awal yang kurang
memenuhi syarat
Sekian...
Terimakasih

More Related Content

Similar to JARINGAN DISTRIBUSI DASAR

Level keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrikLevel keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listriksuparman unkhair
 
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docx
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docxSistem Distribusi Tenaga Listrik.docx
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docxbambang968405
 
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...abdiamir1
 
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxjaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxAbelDoloksaribu
 
Mengenal saluran energi listrik
Mengenal saluran energi listrikMengenal saluran energi listrik
Mengenal saluran energi listrikBambang -
 
PPT kelompok 1.pptx
PPT kelompok 1.pptxPPT kelompok 1.pptx
PPT kelompok 1.pptxWingsGaming
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfAbdulSurokhman
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1Maulana Ilham Saputra
 
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptxPutraFikrianda1
 
PPT1_6022201033_Putyana Adi Mulia.pptx
PPT1_6022201033_Putyana Adi Mulia.pptxPPT1_6022201033_Putyana Adi Mulia.pptx
PPT1_6022201033_Putyana Adi Mulia.pptxEddoMulia
 
163-Article Text-267-1-10-20180211.pdf
163-Article Text-267-1-10-20180211.pdf163-Article Text-267-1-10-20180211.pdf
163-Article Text-267-1-10-20180211.pdfViviAlfianaUtami1
 

Similar to JARINGAN DISTRIBUSI DASAR (20)

Level keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrikLevel keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrik
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docx
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docxSistem Distribusi Tenaga Listrik.docx
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docx
 
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...
9. Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi ...
 
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxjaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
Mengenal saluran energi listrik
Mengenal saluran energi listrikMengenal saluran energi listrik
Mengenal saluran energi listrik
 
PPT kelompok 1.pptx
PPT kelompok 1.pptxPPT kelompok 1.pptx
PPT kelompok 1.pptx
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
Fajar word
Fajar wordFajar word
Fajar word
 
JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN SISTEM DISTRIBUSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
 
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
 
636 1411-1-sm
636 1411-1-sm636 1411-1-sm
636 1411-1-sm
 
Operasi Sistem Tenaga
Operasi Sistem TenagaOperasi Sistem Tenaga
Operasi Sistem Tenaga
 
PPT1_6022201033_Putyana Adi Mulia.pptx
PPT1_6022201033_Putyana Adi Mulia.pptxPPT1_6022201033_Putyana Adi Mulia.pptx
PPT1_6022201033_Putyana Adi Mulia.pptx
 
JARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISIJARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISI
 
163-Article Text-267-1-10-20180211.pdf
163-Article Text-267-1-10-20180211.pdf163-Article Text-267-1-10-20180211.pdf
163-Article Text-267-1-10-20180211.pdf
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

JARINGAN DISTRIBUSI DASAR

  • 1. KONSEP DASAR JARINGAN DISTRIBUSI PERTEMUAN 1 CHAIRUL NAZALUL ANSHAR, S.Pd., M.PdT OLEH
  • 2. A. PENDAHULUAN Sistem penyaluran tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik ke konsumen (beban), merupakan hal penting untuk dipelajari. Mengingat penyaluran tenaga listrik ini, prosesnya melalui beberapa tahap, yaitu dari pembangkit tenaga listrik penghasil energi listrik, disalurankan ke jaringan transmisi (SUTET) langsung ke gardu induk. Dari gardu induk tenaga listrik disalurkan ke jaringan distribusi primer (SUTM), dan melalui gardu distribusi langsung ke jaringan distribusi sekuder (SUTR), tenaga listrik dialirkan ke konsumen. Dengan demikian sistem distribusi tenaga listrik berfungsi membagikan tenaga listrik kepada pihak pemakai melalui jaringan tegangan rendah (SUTR), sedangkan suatu saluran transmisi berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik bertegangan ekstra tinggi ke pusat-pusat beban dalam daya yang besar.
  • 3.
  • 4. 2. Sistem transmisi berfungsi mentransfer energi listrik dari unit- unit pembangkitan di berbagai lokasi dengan jarak yang jauh ke sistem distribusi. Keterangan : 1. Sistem pembangkit (generation plant) terdiri dari satu atau lebih unit pembangkit yang akan mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik dan harus mampu menghasilkan daya listrik yang cukup sesuai kebutuhan konsumen 3. Sistem distribusi berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke konsumen, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah in
  • 5. B.PERBEDAAN JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN JARINGAN TRANSMISI NO Dari Segi Distribusi Transmisi 1 Letak lokasi jaringan Dalam kota Luar kota 2 Tegangan sistem < 20 KV > 20 KV 3 Sistem penyaluran Saluran udara dan bawah tanah Saluran udara dan bawah laut 4 Analisis jaringan Lebih kompleks Lebih sederhana 5 Komponen rangkaian Komponen R dan L Komponen R, L dan C 6 Penyangga jaringan Tiang dan menara Menara 7 Tinggi penyangga jaringan < 20 m 30 - -200 m 8 Kawat penghantar BCC, SAC, ACC & AAAC ACSR & ACAR 9 isolator Pasak, post, gantung & cicncin Gantung 10 Besar andongan 0 – 1 m 2 – 5 m 11 Jarak antar tiang 40 – 100 m 150 – 350 m
  • 6. C.SISTEM PENDISTRIBUSIAN TENAGA LISTRIK Sistem pendistribusian tenaga listrik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Sistem Pendistribusian Langsung Sistem pendistribusian langsung merupakan sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan secara langsung dari Pusat Pembangkit Tenaga Listrik, dan tidak melalui jaringan transmisi terlebih dahulu. Sistem pendistribusian langsung ini digunakan jika Pusat Pembangkit Tenaga Listrik berada tidak jauh dari pusat-pusat beban, biasanya terletak daerah pelayanan beban atau dipinggiran kota
  • 7. 2. Sistem Pendistribusian Tak Langsung Sistem pendistribusian tak langsung merupakan sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan jika Pusat Pembangkit Tenaga Listrik jauh dari pusat-pusat beban, sehingga untuk penyaluran tenaga listrik memerlukan jaringan transmisi sebagai jaringan perantara sebelum dihubungkan dengan jaringan distribusi yang langsung menyalurkan tenaga listrik ke konsumen
  • 8. D.STRUKTUR JARINGAN DISTRIBUSI 1. Gardu Induk atau Pusat Pembangkit Tenaga Listrik Pada bagian ini jika sistem pendistribusian tenaga listrik dilakukan secara langsung, maka bagian pertama dari sistem distribusi tenaga listrik adalah Pusat Pembangkit Tenaga Listrik. Biasanya Pusat Pembangkit Tenaga Listrik terletak di pingiran kota dan pada umumnya berupa Pusat-Pusat Pembangkit ( PLTA, PLTU, PLTS, PLTPB DLL ). Untuk menyalurkan tenaga listrik ke pusat-pusat beban (konsumen) dilakukan dengan jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi sekunder.
  • 9. 2. Jaringan Distribusi Primer Jaringan distribusi primer merupakan awal penyaluran tenaga listrik dari Pusat Pembangkit Tenaga Listrik ke konsumen untuk sistem pendistribusian langsung. Sedangkan untuk sistem pendistribusian tak langsung merupakan tahap berikutnya dari jaringan transmisi dalam upaya menyalurkan tenaga listrik ke konsumen. Jaringan distribusi primer. Jaringan distribusi tegangan menengah (JDTM) memiliki tegangan sistem sebesar 20 kV. Untuk wilayah kota tegangan diatas 20 kV tidak diperkenankan. Jika sistem pendistribusian tenaga listrik dilakukan secara tak langsung, maka bagian pertama dari sistem pendistribusian tenaga listrik adalah Gardu Induk yang berfungsi menurunkan tegangan dari jaringan transmisi dan menyalurkan tenaga listrik melalui jaringan distribusi primer
  • 10. 4. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder atau jaringan distribusi tegangan rendah (JDTR) merupakan jaringan tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan konsumen 3. Gardu Pembagi/Gardu Distribusi Berfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan distribusi primer menjadi tegangan terpakai yang digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan distribusi skunder. Kapasitas transformator yang digunakan pada Gardu Pembagi ini tergantung pada jumlah beban yang akan dilayani dan luas daerah pelayanan beban. Bisa berupa transformator satu fasa dan bisa juga berupa transformator tiga fasa
  • 11. E. PERSYARATAN SISTEM DISTRIUSI TENAGA LISTRIK 1. Faktor Keterandalan Sistem a. Kontinuitas penyaluran tenaga listrik ke konsumen harus terjamin selama 24 jam terus-menerus. Persyaratan ini cukup berat, selain harus tersedianya tenaga listrik pada Pusat Pembangkit Tenaga Listrik dengan jumlah yang cukup besar, juga kualitas sistem distribusi tenaga listrik harus dapat diandalkan, karena digunakan secara terus-menerus b. Setiap gangguan yang terjadi dengan mudah dilacak dan diisolir sehingga pemadaman tidak perlu terjadi. Untuk itu diperlukan alat- alat pengaman dan alat pemutus tegangan (air break switch) pada setiap wilayah beban c. Sistem proteksi dan pengaman jaringan harus tetap dapat bekerjadengan baik dan cepat
  • 12. 2. Faktor Kualitas Sistem a. Kualitas tegangan listrik yang sampai ke titik beban harus memenuhi persyaratan minimal untuk setiap kondisi dan sifat-sifat beban. Oleh karena itu diperlukan stabilitas tegangan (voltage regulator) yang bekerja secara otomatis untuk menjamin kualitas tegangan sampai ke konsumen stabil. b. Tegangan jatuh atau tegangan drop dibatasi pada harga 10 % dari tegangan nominal sistem untuk setiap wilayah beban. Untuk itu untuk daerah beban yang terlalu padat diberikan beberapa voltage regulator untuk menstabilkan tegangan. c. Kualitas peralatan listrik yang terpasang pada jaringan dapat menahan tegangan lebih (over voltage) dalam waktu singkat
  • 13. 3. Faktor Keselamatan Sistem dan Publik a. Keselamatan penduduk dengan adanya jaringan tenaga listrik harus terjamin dengan baik. Artinya, untuk daerah padat penduduknya diperlukan rambu-rambu pengaman dan peringatan agar penduduk dapat mengetahui bahaya listrik. Selain itu untuk daerah yang sering mengalami gangguan perlu dipasang alat pengaman untuk dapat meredam gangguan tersebut secara cepat dan terpadu b. Keselamatan alat dan perlengkapan jaringan yang dipakai hendaknya memiliki kualitas yang baik dan dapat meredam secara cepat bila terjadi gangguan pada sistem jaringan. Untuk itu diperlukan jadwal pengontrolan alat dan perlengkapan jaringan secara terjadwal dengan baik dan berkesinambungan
  • 14. 4. Faktor Pemeliharaan Sistem a. Kontinuitas pemeliharaan sistem perlu dijadwalkan secara berkesinam-bungan sesuai dengan perencanaan awal yang telah ditetapkan, agar kualitas sistem tetap terjaga dengan baik. b. Pengadaan material listrik yang dibutuhkan hendaknya sesuai dengan jenis/ spesifikasi material yang dipakai, sehingga bisa dihasilkan kualitas sistem yang lebih baik dan murah 5. Faktor Perencanaan Sistem Perencanaan jaringan distribusi harus dirancang semaksimal mungkin, untuk perkembangan dikemudian hari
  • 15. Persyaratan sistem distribusi seperti diatas hanya bisa dipenuhi bila tersedia modal (investasi) yang cukup besar, sehingga sistem bisa dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang mempunyai kualits tinggi. Selain pemeliharaan sistem yang berkesinambungan sesuai jadwal yang ditentukan, seringkali berakibat fatal pada sistem jaringan justru karena kelalaian dalam cara pemeliharaan yang sebenarnya, disamping peren-canaan awal yang kurang memenuhi syarat