Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan asuhan gizi pada pasien mioma uteri di rumah sakit. Secara khusus membahas tentang pentingnya status gizi pasien baik sebelum maupun sesudah operasi mioma uteri, serta manajemen diet yang diberikan untuk mendukung proses penyembuhan."
Endometriosis adalah kondisi pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim yang dapat tumbuh di ovarium, tuba falopi, dan ligamen pelvis. Penyebabnya belum jelas tetapi mencakup teori menstruasi retrograd, kelainan sistem kekebalan, dan faktor genetik. Gejalanya meliputi nyeri, perdarahan abnormal, dan keluhan buang air besar serta kecil.
1. Mioma uteri adalah tumor jinak pada otot dan jaringan ikat uterus yang umumnya ditemukan pada wanita usia 35 tahun ke atas.
2. Gejala mioma uteri antara lain perdarahan, nyeri, dan tekanan massa pada perut bagian bawah.
3. Penatalaksanaan mioma uteri meliputi penatalaksanaan konservatif, radioterapi, miomektomi, dan histerektomi.
Tumor adalah benjolan abnormal akibat peradangan atau pertumbuhan sel yang abnormal. Terdapat dua jenis tumor yaitu tumor jinak dan ganas, yang dibedakan melalui histopatologi. Beberapa contoh tumor jinak ginekologi adalah mioma uteri, kista ovarium, dan kondiloma akuminata. Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat uterus, sementara kista ovarium adalah tumor kistik ovarium.
Dokumen tersebut membahas anatomi, fisiologi, definisi, faktor risiko, patofisiologi, gejala klinis, stadium, jalur penyebaran, dan penatalaksanaan kanker payudara. Topik utama yang dibahas meliputi anatomi dan fisiologi normal payudara, definisi dan insidensi kanker payudara, serta faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kanker payudara.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan asuhan gizi pada pasien mioma uteri di rumah sakit. Secara khusus membahas tentang pentingnya status gizi pasien baik sebelum maupun sesudah operasi mioma uteri, serta manajemen diet yang diberikan untuk mendukung proses penyembuhan."
Endometriosis adalah kondisi pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim yang dapat tumbuh di ovarium, tuba falopi, dan ligamen pelvis. Penyebabnya belum jelas tetapi mencakup teori menstruasi retrograd, kelainan sistem kekebalan, dan faktor genetik. Gejalanya meliputi nyeri, perdarahan abnormal, dan keluhan buang air besar serta kecil.
1. Mioma uteri adalah tumor jinak pada otot dan jaringan ikat uterus yang umumnya ditemukan pada wanita usia 35 tahun ke atas.
2. Gejala mioma uteri antara lain perdarahan, nyeri, dan tekanan massa pada perut bagian bawah.
3. Penatalaksanaan mioma uteri meliputi penatalaksanaan konservatif, radioterapi, miomektomi, dan histerektomi.
Tumor adalah benjolan abnormal akibat peradangan atau pertumbuhan sel yang abnormal. Terdapat dua jenis tumor yaitu tumor jinak dan ganas, yang dibedakan melalui histopatologi. Beberapa contoh tumor jinak ginekologi adalah mioma uteri, kista ovarium, dan kondiloma akuminata. Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat uterus, sementara kista ovarium adalah tumor kistik ovarium.
Dokumen tersebut membahas anatomi, fisiologi, definisi, faktor risiko, patofisiologi, gejala klinis, stadium, jalur penyebaran, dan penatalaksanaan kanker payudara. Topik utama yang dibahas meliputi anatomi dan fisiologi normal payudara, definisi dan insidensi kanker payudara, serta faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kanker payudara.
Polip endometrium atau tumor jinak pada dinding rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel endometrium yang berlebihan akibat faktor hormonal seperti estrogen. Gejalanya berupa perdarahan haid yang tidak teratur, infertilitas, bahkan keguguran. Diagnosa ditegakkan dengan USG dan histeroskopi, sementara pengobatannya meliputi pengawasan, obat hormon, kuretase, hingga histerektomi jika kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, anatomi, fisiologi, epidemiologi, klasifikasi, gejala, faktor risiko, pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaksanaan kanker payudara. Secara khusus membahas kasus pasien wanita usia 37 tahun dengan diagnosis kanker payudara stadium lanjut yang telah menyebar ke paru-paru berdasarkan hasil pemeriksaan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kanker ginekologi seperti kanker vulva, vagina, serviks, endometrium, tuba falopii, ovarium, dan penyakit trofoblas ganas. Jenis-jenis kanker ini dibedakan berdasarkan lokasi tumornya, epidemiologi, faktor risiko, gejala, diagnosis, skrining, dan kriteria FIGO. Kanker-kanker tertentu dapat dicegah melalui skrining Pap smear
Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang kanker payudara, meliputi pengertian, etiologi, anatomi, fisiologi, insiden, patofisiologi, gejala klinis, klasifikasi, pemeriksaan diagnostik, pencegahan, dan penanganannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda dan gejala, cara deteksi, komplikasi, serta penanganan mioma uteri. Mioma uteri dapat menyebabkan perdarahan berlebihan, nyeri pada rahim, gangguan kehamilan, dan komplikasi seperti anemia. Deteksi dilakukan dengan USG, biopsi, histeroskopi, atau laparoskopi. Penanganannya meliputi konservatif seperti observasi berkala, atau operatif seperti miomekt
Tumor mammae dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan ganas. Tumor jinak mencakup fibro adenoma mammae, kistosarcom filoides, dan papiloma intraduktal yang berasal dari jaringan periduktus dan lobulus payudara. Tumor ganas merupakan tumor yang berpotensi invasif dan metastatik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ca mammae adalah sel kanker pada payudara yang tumbuh secara abnormal dan menyebar
2. Faktor risiko termasuk usia, riwayat keluarga, mutasi genetik, gaya hidup, dan hormon
3. Gejala awal berupa benjolan payudara, gejala lanjut bisa paru-paru dan tulang
Polip endometrium atau tumor jinak pada dinding rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel endometrium yang berlebihan akibat faktor hormonal seperti estrogen. Gejalanya berupa perdarahan haid yang tidak teratur, infertilitas, bahkan keguguran. Diagnosa ditegakkan dengan USG dan histeroskopi, sementara pengobatannya meliputi pengawasan, obat hormon, kuretase, hingga histerektomi jika kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, anatomi, fisiologi, epidemiologi, klasifikasi, gejala, faktor risiko, pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaksanaan kanker payudara. Secara khusus membahas kasus pasien wanita usia 37 tahun dengan diagnosis kanker payudara stadium lanjut yang telah menyebar ke paru-paru berdasarkan hasil pemeriksaan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kanker ginekologi seperti kanker vulva, vagina, serviks, endometrium, tuba falopii, ovarium, dan penyakit trofoblas ganas. Jenis-jenis kanker ini dibedakan berdasarkan lokasi tumornya, epidemiologi, faktor risiko, gejala, diagnosis, skrining, dan kriteria FIGO. Kanker-kanker tertentu dapat dicegah melalui skrining Pap smear
Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang kanker payudara, meliputi pengertian, etiologi, anatomi, fisiologi, insiden, patofisiologi, gejala klinis, klasifikasi, pemeriksaan diagnostik, pencegahan, dan penanganannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda dan gejala, cara deteksi, komplikasi, serta penanganan mioma uteri. Mioma uteri dapat menyebabkan perdarahan berlebihan, nyeri pada rahim, gangguan kehamilan, dan komplikasi seperti anemia. Deteksi dilakukan dengan USG, biopsi, histeroskopi, atau laparoskopi. Penanganannya meliputi konservatif seperti observasi berkala, atau operatif seperti miomekt
Tumor mammae dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan ganas. Tumor jinak mencakup fibro adenoma mammae, kistosarcom filoides, dan papiloma intraduktal yang berasal dari jaringan periduktus dan lobulus payudara. Tumor ganas merupakan tumor yang berpotensi invasif dan metastatik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ca mammae adalah sel kanker pada payudara yang tumbuh secara abnormal dan menyebar
2. Faktor risiko termasuk usia, riwayat keluarga, mutasi genetik, gaya hidup, dan hormon
3. Gejala awal berupa benjolan payudara, gejala lanjut bisa paru-paru dan tulang
Dokumen tersebut membahas tentang ginekomastia dan keganasan payudara pada pria. Ginekomastia adalah kondisi pembesaran payudara pada pria yang dapat disebabkan oleh faktor genetik, hormonal, obat-obatan, atau keadaan medis lainnya. Kanker payudara pada pria lebih jarang dibanding wanita namun memiliki faktor risiko seperti mutasi gen BRCA, riwayat keluarga, dan paparan estrogen tinggi. Diagnosis did
Phylloides tumor adalah tumor payudara jinak atau ganas yang berasal dari jaringan konektif. Diagnosanya didasarkan pada hasil biopsi dan pemeriksaan histologis. Penanganannya berupa eksisi luas tumor untuk mencegah rekurensi lokal atau metastasis. Prognosanya bergantung pada tingkat keganasan tumor, di mana tumor ganas memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat metastasis.
Kanker endometrium adalah keganasan yang terjadi pada lapisan dalam rahim. Merupakan kanker ginekologi tersering di negara maju dan ketiga di Indonesia. Gejala umumnya adalah perdarahan pervaginam yang tidak teratur. Penyebabnya adalah stimulasi estrogen berlebihan tanpa hambatan progesteron. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah USG dan biopsi endometrium.
Dokumen tersebut membahas tentang siklus haid pada wanita, termasuk pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhinya, gangguan siklus haid seperti oligomenore dan amenore beserta penyebab dan gejalanya, serta pendarahan di luar haid seperti metroragia dan penyebabnya.
Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian wanita akibat kanker di dunia. Setiap tahun terdapat 490.000 kasus baru dan menewaskan 240.000 orang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 41 kasus baru per hari dan menewaskan 20 orang per hari, sehingga kanker serviks menjadi penyebab kematian nomor satu untuk wanita di Indonesia. Tingginya angka kasus disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat a
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. Adenomyosis
PENGANTAR
Deskripsi: Adenomyosis ditandai oleh kelenjar endometrium dan stroma yang ditemukan di
dinding rahim (Miometrium).
Prevalensi: Sepuluh persen sampai 15% wanita; Mungkin 60% pada wanita berusia 40 sampai
50 tahun.
Usia dominan: 35 sampai 50 tahun.
Genetika: Predisposisi familial (pola pewarisan poligenik atau multifaktorial).
ETIOLOGI DAN PATHOGENESIS
Penyebab: Adenomyosis berasal dari penyimpangan kelenjar pada membran basalis
endometrium. Tumbuh dengan memanjang langsung ke dalam miometrium.
Faktor Resiko: Tingginya kadar estrogen (postulat), paritas tinggi, endometritis postpartum
(mendalilkan). Invasi endometrium lokal dapat terlihat setelah operasi caesar, miomektomi,
atau kuretase.
KARAKTERISTIK KLINIS
Tanda dan gejala
• Asimtomatik (40%)
• Menorrhagia (40% sampai 50%) sering meningkat keparahannya
• Dismenore
• Pembesaran uterus simetris "berkayu" (dua sampai sampai tiga kali normal)
• Gangguan uterus seperti variasi siklus (terburuk sebelum menstruasi)
PENDEKATAN DIAGNOSTIK
Diagnosis banding
• Leiomiomata uteri (paling sering menghasilkan perubahan uterus asimetris)
• Polip endometrium
• Hiperplasia endometrium
• Kanker endometrium
• Endometriosis (bila gejala nyeri adalah predominan)
Kondisi Terkait: Bersamaa endometriosis (15%),Leiomiomata uteri, dispareunia, salpingitis
isthmica nodusa
Pemeriksaan dan Evaluasi
Laboratorium: Tidak ada evaluasi yang dianjurkan, darah lengkap kalau dicurigai anemia.
Pencitraan: Tidak ada pencitraan yang dianjurkan kecuali untuk menyingkirkan kondisi
patologis lainnya yang mungkin. Baik USG transvaginal atau magnetic resonance imaging
(MRI) dapat menunjukkan kelainan. (Pada USG, Rahim akan memiliki tekstur yang
heterogen, tanpa kelainan fokal.) MRI (T2-weighted atau contrastenhanced T1-weighted)
akan lebih spesifik daripada USG.
Tes Khusus: Biopsi endometrium jarang membantu menegakkan diagnosis adenomiosis,
meskipun demikian mungkin berguna untuk menyingkirkan kemungkinan kanker
endometrium bila itu menjadi pertimbangan
Prosedur Diagnostik: Karakteristik riwayat sakit, periode beratnya, disertai dengan
banyaknya, hati, simetris,keras atau "berkayu", tapi tidak untuk konfirmasi. Hanya
pemeriksaan histologis sajayang bisa sebagai konfirmasi diagnosisnya.
Temuan patologis
Pada adenomiosis, implan endometrium (kelenjar dan stroma)erkembang jauh di dalam
dinding miometrium. Oleh karena itu adenomyosis adalah, intramural ekuivalen dengan
2. endometriosis extrauterine. Kriteria diagnostik mengharuskan kelenjar diidentifikasi lebih dari
2,5 mm di bawah membran basalis endometrium.
MANAJEMEN DAN TERAPI
Nonfarmakologis
Tindakan Umum: Analgesik (obat antiinflamasi nonsteroid), terapi hormon siklik, agonis
gonadotropin-releasing hormone (GnRH).
Tindakan Spesifik: Histerektomi adalah pengobatan definitif untuk adenomiosis. Embolisasi
arteri uterus telah disarankan namun masih dalam penelitian.
Diet: Tidak ada perubahan diet spesifik yang ditunjukkan.
Aktivitas: Tidak ada batasan.
Edukasi Pasien: Kepastian; American College of Obstetri dan Ginekologi Pamphlet AP013
(Endometriosis), AP046 (Dismenore).
Obat Pilihan
Tidak ada tindakan medis yang memuaskan untuk adenomiosis. Semua terapi medis ditujukan
untuk memperbaiki gejala atau menunda perkembangan kondisi. Umumnya gejala dapat
diatasi dengan hilangnya fungsi ovarium.
MENGIKUTI
Pemantauan Pasien: Pemeliharaan kesehatan normal.
Pencegahan / Penghindaran: Tidak ada.
Kemungkinan Komplikasi: Menoragia progresif, anemia, nyeri panggul kronis. Beberapa
penelitian telah menyarankan bahwa pasien ini memiliki tingkat autoantibodi antifosfolipid
yang lebih tinggi, namun perbedaan klinis dari ini tidak diketahui
Hasil yang Diharapkan: Kecuali dikaitkan dengan endometriosis, terapi bedah (histerektomi)
bersifat kuratif. Gejala sembuh dengan hilangnya fungsi menstruasi pada menopause.
LAIN-LAIN
Pertimbangan Kehamilan: Tidak ada efek pada kehamilan.
Kode ICD-9-CM: 617.0.