SlideShare a Scribd company logo
Tumor Jalan Lahir


   Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat
Pengertian Tumor
   Tumor (berasal dari tumere bahasa Latin, yang berarti
    "bengkak"), merupakan salah satu dari lima karakteristik
    inflamasi.
   Namun, istilah ini sekarang digunakan untuk menggambarkan
    pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal.
   Pertumbuhannya dapat diogolongkan sebagai ganas (alignan)
    atau jinak (benign).
   Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk
    menyerang dan merusak tissue yang berdekatan dan
    menciptakan metastasis.
   Tumor jinak tidak menyerang tissue berdekatan dan tidak
    menyebarkan benih metastasis, tetapi dapat tumbuh secara lokal
    menjadi besar.
   Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran
    melalui operasi.
Tumor Jalan Lahir

   Merupakan tumor yang tumbuh di jalan lahir;
    di vulva, vagina, cervik, uterus, tuba dan
    ovarium.
   Bisa jinak atau ganas (kanker)
Jenis-jenis Tumor berdasarkan asal
jaringan
Tumor asal epithelial.
 squamous epithelium: squamous cell papilloma, squamous cell
  carcinoma
 transitional epithelium: transitional cell papilloma, transitional cell
  carcinoma
 basal cell (hanya di kulit): basal cell carcinoma

 glandular epithelium: adenoma, cystadenoma, adenocarcinoma

 tubules epithelium (ginjal): renal tubular adenoma, renal cell
  carcinoma (Grawitz tumor)
 hepatosit: hepatocellular adenoma, hepatocellular carcinoma

 bile ducts epithelium: cholangiocellular
  adenoma, cholangiocellular carcinoma
 melanosit: melanocytic nevus, malignant melanoma
Tumor asal mesenchymal

   tissue berhubungan:
     fibroma, fibrosarcoma
     myxoma, myxosarcoma

     chondroma, chondrosarcoma

     osteoma, osteosarcoma (osteogenic sarcoma)

     lipoma, liposarcoma

   otot:
     leiomyoma, leiomyosarcoma

     rhabdomyoma, rhabdomyosarcoma

   endothelium:
     hemangioma (capillary h., cavernous h.), glomus
       tumor, hemangiosarcoma, Kaposi sarcoma
     lymphangioma, lymphangiosarcoma
Tumor sel darah:


   hematopoietic cells: leukemia
   lymphoid cells: non-Hodgkin lymphoma, Hodgkin
    lymphoma
   Tumor sel germ:
   Teratoma (mature teratoma, immature teratoma)
   Tumor epithelial dianggap ganas bila dia menembus
    basal lamina dan dianggap jinak bila tidak
Proses terjadinya tumor
   Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel.
   Sebuah penimbunan mutasi dibutuhkan untuk tumor dapat
    muncul.
   Mutasi yang mengaktifkan onkogen atau menekan gen penahan
    tumor dapat akhirnya menyebabkan tumor.
   Sel memiliki mekanisme yang memperbaiki DNA dan mekanisme
    lainnya yang menyebabkan sel untuk menghancurkan dirinya
    melalui apoptosis bila DNA rusak terlalu parah.
   Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini dapat juga
    menyebabkan kanker.
   Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu gen penahan
    tumor biasanya tidak cukup menyebabkan terjadinya tumor.
    Sebuah kombinasi dari sejumlah mutasi dibutuhkan
   Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi di DNA
    mereka. Ini berarti "prevalence" tumor meningkat
    kuat sejalan dengan penuaan.
   Ini juga kasus di mana orang tua yang terdapat
    tumor, kebanyakan tumor ini merupakan tumor
    ganas. Contohnya, bila seorang wanita berumur 20
    tahun memiliki tumor di dadanya kemungkinan
    besar tumor ini adalah jinak.
   Namun, apabila wanita berumur 70 tahun makan
    kemungkinan besar tumor ini adalah ganas.
Vaginal tumor

   Definition: Definisi:

   Vaginal tumors are
    tissue growths that
    arise in the vagina.
   Tumor vagina
    pertumbuhan jaringan
    yang ada dalam vagina
   Nama Alternatif:
    Vaginal cancer; Cancer
    - vagina;
Penyebab, kejadian, dan faktor risiko:

   Sebagian besar kanker dalam vagina adalah
    akibat dari penyebaran kanker yang
    berbeda, seperti leher rahim atau kanker
    endometrium, ke dalam vagina.
   kanker vagina sangat jarang dan hanya
    sekitar 1% dari semua keganasan
    ginekologis
Faktor resiko terjadinya kanker vagina:
   Usia
    Sekitar 50% penderita karsinoma skuamosa adalah wanita berusia 60 tahun
    keatas.
    Sebagian besar kasus kanker vagina ditemukan pada wanita yang berusia 50-
    70 tahun.
   DES (dietilstilbestrol)
    DES adalah suatu obat hormonal yang banyak digunakan pada tahun 1940-
    1970 untuk mencegah keguguran pada wanita hamil.
    Sebanyak 1 diantar 1000 wanita yang ibunya mengkonsumsi DES, menderita
    adenokarsinoma sel bersih pada vagina maupun serviks. Resiko tertinggi terjadi
    jika ibu mengkonsumsi DES pada usia kehamilan 16 minggu.
   Adenosis vagina
    Dalam keadaan normal vagina dilapisi oleh sel gepeng yang disebut sel
    skuamosa.
    Pada sekitar 40% wanita yang telah mengalami menstruasi, pada vagina bisa
    ditemukan daerah-daerah tertentu yang dilapisi oleh sel-sel yang serupa
    dengan sel-sel yang ditemukan di dalam kelenjar rahim bagian bawah dan
    lapisan rahim. Keadaan ini disebut adenosis.
    Hal tersebut terjadi pada hampir semua wanita yang terpapar oleh DES selama
    perkembangan janin.
Faktor resiko terjadinya kanker vagina:

   Infeksi HPV (human papiloma virus)
    HPV adalah virus penyebab kutil kelamin yang
    ditularkan melalui hubungan seksual.
   Hubungan seksual pertama pada usia dini
   Berganti-ganti pasangan
   Melakukan hubungan seksual dengan seseorang
    yang sering berganti-ganti pasangan
   Kanker serviks
   Iritsi vagina
   Merokok.
Jenis tumor/kanker vagina

   Sebagian besar kanker
    vagina primer
    karsinoma sel
    skuamosa (dari epitel
    vagina) (85%),sarcoma
    (3%). Sisanya adalah
    adenokarsinoma
    (6%), melanoma
    (3%), dan Kaposi (3%).
Penyebab
   Penyebab karsinoma sel skuamosa vagina tidak diketahui, tetapi
    sampai 30% pasien memiliki sejarah mengalami kanker serviks.
   Usia rata-rata diagnosis untuk adenokarsinoma vagina adalah 19
   Perempuan yang ibunya mengambil dietilstilbestrol (DES) obat
    untuk mencegah keguguran,yang diberikan
   selama trimester pertama kehamilannya mengalami peningkatan
    risiko untuk mengembangkan adenokarsinoma sel jernih.
   Sarcoma/ Kaposi botryoides dari vagina adalah jenis kanker
    langka yang terutama terjadi pada masa bayi dan anak usia dini.
Penyebab

   Masa menopause
   Kebiasaan merokok

   Perempuan yang melakukan hubungan seksual
    dengan pasangan berbeda
   Hubungan seksual pertama saat berumur belasan
    tahun (remaja)
   Infeksi HPV (Human Papiloma Virus), sejenis virus
    yang menular melalui hubungan seksual, dan
    menyebabkan kanker leher rahim, dan kutil kelamin
Gejala
    pendarahan vagina dan
    diikuti rasa sakit,
   pendarahan setelah
    hubungan seksual,
   panggul atau vagina sakit.
   Sekresi cairan encer dari
    vagina
   Benjolan pada vagina
   Bila kanker sudah
    berukuran besar bisa
    mempengaruhi fungsi
    kandung kemih dan rektum
    sehingga penderita
    mengalami nyeri ketika
    berkemih.
DIAGNOSA

   Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
    pemeriksaan fisik.
    Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya
    benjolan.

    Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
    Kolposkopi (pemeriksaan dinding vagina dengan
    bantuan kaca pembesar)
    Biopsi (pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh
    jaringan vagina).
Staging

 Staging merupakan proses penentuan penyebaran kanker, yang
 penting dilakukan untuk menentukan jenis pengobatan dan
 prognosis penyakit.
 Penilaian penyebaran kanker vagina melibatkan beberapa
 pemeriksaan berikut:
 - Pemeriksaan fisik menyeluruh
 - Pielogram intravena
 - Barium enema
 - Rontgen dada
 - Sistoskopi
 - Proktoskopi
 - CT scan
 - Skening tulang
Stadium kanker vagina
   Stadium kanker vagina berdasarkan sistem FIGO:
    Stadium 0 (karsinoma in situ, NIVA 3) : sel-sel kanker terbatas pada epitelium
    vagina dan belum menyebar ke lapisan vagina lainnya.
    Pada stadium ini kanker tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
    Stadium I : kanker telah menyebar ke bawah epitelium tetapi masih terbatas
    pada mukosa vagina (mukosa terdiri dari 2 lapisan, yaitu epitelium dan lamina
    propria atau stroma subepitel).
    Stadium IA : tumor berukuran kurang dari 2 cm dan telah tumbuh ke dalam
    dinding sedalam kurang dari 1 milimeter.
    Stadium IB : tumor lebih besar dari 2 cm dan telah menembus ke dalam
    dinding sedalam lebih dari 1 milimeter.
    Stadium II : kanker telah menyebar ke jaringan ikat vagina tetapi belum
    menyebar ke dinding panggul maupun organ lain.
    Stadium III : kanker telah menyebar ke dinding panggul dan/atau telah
    menyebar ke kelenjar getah bening pada sisi yang sama dengan tumor.
    Stadium IVA : kanker telah menyebar ke organ di dekat vagina (misalnya
    kandung kemih) dan/atau taelah menyebar keluar panggul dan/atau telah
    menyebar ke kelenjar getah bening pada kedua sisi panggul.
    Stadium IVB : kanker telah menyebar ke organ tubuh yang jauh (misalnya
    paru-paru).
Cara Menghindari
   Menjaga kebersihan vagina
    Basuhlah bagian luar vagina dengan air hangat bersih. Hindari
    pemakaian produk-produk seperti cairan pembersih vagina
    (douching) atau bedak. Ingat, douching akan membuat pH
    vagina menjadi tidak seimbang dan mematikan bakteri komensal
    (bakteri yang hidup dalam vagina) yang merupakan "penjaga"
    vagina .

   Pemeriksaan kesehatan vagina
    Setiap perempuan dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin
    untuk menghindari perkembangan sel-sel kanker. Karena
    perkembangan penyakit ini berjalan secara bertahap dan
    membutuhkan waktu bertahun- tahun, sehingga bila tidak
    dideteksi dari awal virus ini dapat berkembang terus tanpa
    mampu untuk dicegah lagi.
Pengobatan
   Pengobatan kanker vagina tergantung pada tahapan
    penyakit, jenis kanker, daerah vagina yang terserang, usia, dan
    kesehatan pasien.
    Biasanya pengobatan dilakukan dengan radiasi. penyinaran
    (radioterapi).
   Dapat dilakukan eksisi lokal luas (pengangkatan kanker dan
    sebagian jaringan di sekitarnya kemudian dilakukan
    pencangkokan kulit),
   Vaginektomi (pengangkatan vagina), Eksenterasi (pengangkatan
    leher rahim, rahim, vagina dan kandung kemih),
   pemberian obat kanker (kemoterapi),
   Jenis pengobatan yang akan dilakukan ditentukan oleh dokter
    ahli,
   Semakin dini diketahui, semakin besar kemungkinan dapat
    ditangani bahkan disembuhkan.
Operasi Tumor
Pencegahan Dini
Ca Cervix (Kanker Leher
        Rahim)
Pendahuluan

   Pengertian Kanker leher
    rahim atau disebut juga
    kanker serviks adalah
    sejenis kanker yang 99,7%
    disebabkan oleh human
    papilloma virus (HPV)
    onkogenik, yang
    menyerang leher rahim.
Insiden Ca Cervik
   Every two minutes a woman dies of cervical cancer
   Menurut penelitian WHO, di seluruh dunia terjadi 490,000
    kasus kanker serviks dan mengakibatkan 240,000
    kematian tiap tahunnya. 80 Persen dari angka itu terjadi
    di Asia
   Di seluruh dunia, kanker serviks merupakan penyebab
    kematian wanita akibat kanker terbesar ketiga
   Di Indonesia sendiri diperkirakan ada sekitar 41 kasus
    baru setiap harinya yang berujung dengan kematian rata-
    rata 20 orang per hari.
   Di Indonesia, Kanker Serviks adalah kanker pembunuh
    perempuan Indonesia no.1 tertinggi saat ini.
   Tingginya angka ini terutama disebabkan oleh rendahnya
    pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker
    serviks..
Tanda-tanda dan gejala

   Tahapan awal kanker serviks dapat dikatakan tanpa
    menunjukkan gejala apapun.
   Pendarahan pada vagina mungkin menunjukkan
    adanya kanker ganas.
   Selain itu, Rasa agak sakit (dalam vagina) saat
    bersetubuh
   dan vaginal discharge (keputihan yng terus
    menerus) dapat menjadi gejala kanker serviks.
Tanda-tanda dan gejala

Gejala kanker serviks lanjutan yaitu:
 hilangnya nafsu makan,
 hilangnya berat badan,
 kelelahan,
 sering munculnya rasa sakit (pada
  panggul, tungkai, punggung, dan kaki),
 bengkak satu kaki,
 perdarahan berat vagina,
 bocor (mengalirnya) air kencing atau kotoran dari
  vagina, dan munculnya keretakan tulang.
Penyebab

   Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan
    penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di
    dunia.
   Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker
    serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu
    sekitar 10 hingga 20 tahun.
   Namun proses penginfeksian ini seringkali tidak
    disadari oleh para penderita, karena proses HPV
    kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar
    berlangsung tanpa gejala
Perjalanan Ca Cervik
   Setelah terpapar HPV, sistem imun wanita
    biasanya mencegah virus untuk
    membahayakan tubuh.
   Pada beberapa kelompok wanita, virus ini
    dapat bertahan selama bertahun-tahun
    sampai pada akhirnya mengkonversi
    beberapa sel pada permukaan serviks
    menjadi sel kanker.
   kanker bermula pada saat sel sehat
    mengalami mutasi genetic yang
    mengubahnya dari sel normal menjadi sel
    abnormal.
   Sel sehat tumbuh dan berkembang dengan
    kecepatan yang teratur. Sel kanker tumbuh
    dan bertambah banyak tanpa control dan
    mereka tidak mati.
   Adanya akumulasi sel abnormal akan
    membentuk suatu massa (tumor). Sel kanker
    menginvasi jaringan sekitar dan dapat
    berkembang dan tersebar di tempat lain di
    dalam tubuh (metastasis)
Perjalanan Ca Cervik

   Kanker srviks paling sering bermula dengan sel
    datar, tipis yang membentuk dasar serviks (sel
    skuamosa).
    Karsinoma sel squamosa merupakan 80% dari
    kasus kanker serviks.
   Kanker serviks dapat juga terjadi pada sel kelenjar
    yang membentuk bagian atas dari cerviks. Dapat
    disebut dengan adenocarcinoma, prevalensi kanker
    ini yaitu 15% dari kanker serviks.
Pencegahan

   Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program
    skrinning dan pemberian vaksinasi HPV sebelum aktif seksual
    pap smear, bagi yang sudah aktif sexual umur 21 hingga 29
    tahun, lakukan pemeriksaan Pap rutin setiap satu atau 2 tahun sekali.
   Dari umur 30 hingga 69 tahun, Pemeriksaan Pap setiap 2 atau 3 tahun
    jika pasien memiliki 3 kali berurutan pemeriksaan Pap yang normal.
    Umur 70 keatas, jika 3 pemeriksaan Pap Smear negative maka Pap
    smear sudah dapat dihentikan.
   Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun
    melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan
    enam.
   Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua
    kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding
    yang berusia 15 hingga 25 tahun
Pencegahan

   tidak pula memulai
    aktivitas seksual terlalu
    dini
   Tidak merokok, atau
    dekat-dekat dengan
    orang yang merokok.
Perilaku Yang Berisiko Menyebabkan
Kanker Cervik
   Merokok, Nikotin, mempermudah semua
    selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau
    menjadi terangsang,
   Makan makanan yang mengandung
    karsinogen, pengawet, pewarna, penyedap, d
    i bakar dll
   Perilaku hidup tidak bersih; cara
    cebok, penggunaan panthilener, celana
    dalam yang ketat, dll
Kelompok berisiko
   Setengah dari kejadian kanker serviks terjadi pada wanita
    diantara umur 35 dan 55.
   Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda
    (18-28 tahun).
   Aktivitas Seks Dini (sebelum 18 th)
   Banyak partner sex
   Infesi Menular Seksual Lainnya (IMS)
   melahirkan banyak anak,
   memakai alat kontrasepsi pil dalam jangka waktu lama,
   serta mereka yang terinfeksi HIV Aids
Stadium Ca Cervik
   Stadium 0. Juga dikatakan carcinoma in situ atau kanker
    noninvasive, kanker dini ini kecil dan hanya terbatas pada permukaan
    serfiks.
   Stadium I. Kanker hanya terbatas pada serviks

   Stadium II. Kanker pada stadium ini termasuk serviks dan
    uterus, namun belum menyebar ke dinding pelvis atau bagian bawah
    vagina..

   Stadium III. Kanker pada stadium ini telah menyebar dari serviks dan
    uterus ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina.

   Stadium IV. Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ
    terdekat, seperti kandung kemih atau rectum, atau telah menyebar ke
    daerah lain didalam tubuh, seperti paru-paru, hati, atau tulang.
penatalakasanaan

   Operasi. jika kanker dalam stadium yang dini
    – Invasi kurang dari 3 milimeter (mm) ke
    dalam serviks
   Radiasi.
   Kemoterapi
   Kemoradiasi.
Pengobatan untuk keadaan prekanker
(NIVA)

    Untuk menentukan lokasi NIVA yang pasti, dilakukan pemeriksaan
    kolposkopi.
    Untuk memperkuat diagnosis dilakukan biopsi.
    Pilihan pengobatan untuk NIVA:
   Bedah laser untuk menguapkan jaringan yang abnormal.
   LEEP (loop electroexcision procedure) : digunakan kauter panas untuk
    membuang lesi pada vagina. Efektif untuk lesi yang kecil.
   Kemoterapi topikal : digunakan kemoterapi (5FU/fluorouracil) yang
    dioleskan langsung ke vagina setiap malam selama 1-2 minggu atau
    setiap minggu selama 10 minggu.
    Obat ini bisa menyebabkan iritasi vagina dan vulva.
   NIVA tingkat rendah seringkali menghilang dengan sendirinya, karena
    itu pengobatan biasanya hanya dilakukan pada NIVA tingkat menengah
    atau tinggi.
Pengobatan berdasarkan stadium

   Pengobatan kanker vagina tergantung
    kepada stadium dan jenis penyakit, serta usia
    dan keadaan umum penderita.
   Kanker vagina stadium 0
    - Vaginektomi. Setelah vaginektomi mungkin
    harus dilakukan pencangkokan kulit untuk
    memperbaiki kerusakan pada vagina.
    - Terapi radiasi interna
    - Bedah laser
    - Kemoterapi intravagina.
Pengobatan berdasarkan stadium
   Kanker vagina stadium I
    Kanker skuamosa
    - Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna
    - Eksisi lokal luas, bisa diikuti dengan perbaikan vagina. Pada beberapa
    kasus, bisa diikuti dengan terapi penyinaran.
    - Vaginektomi dan diseksi kelenjar getah bening
    Adenokarsinoma
    - Vaginektomi dan pengangkatan rahim, ovarium serta tuba
    falopii, disertai diseksi kelenjar getah bening panggul. Prosedur ini
    diikuti dengan perbaikan vagina.
    Pada beberapa kasus bisa dilanjutkan dengan terapi penyinaran.
    - Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna.
    - Pada kasus tertentu dilakukan eksisi lokal luas dan diseksi beberapa
    kelenjar getah bening panggul yang diikuti dengan radiasi interna.
   Kanker vagina stadium II
    - Kombinasi radiasi interna dan eksterna
    - Pembedahan, yang bisa dilanjutkan dengan terapi penyinaran
Pengobatan berdasarkan stadium
   Kanker vagina stadium III
    - Kombinasi radiasi interna dan eksterna
    - Pembedahan, kadang dikombinasikan dengan terapi
    penyinaran
   Kanker vagina stadium IVA
    - Kombinasi radiasi interna dan eksterna
    - Pembedahan kadang dikombinasikan dengan terapi penyinaran
   Kanker vagina stadium IVB
    - Penyinaran untuk meringankan gejala nyeri, mual, muntah
    maupun gangguan fungsi pencernaan
    - Kemoterapi.
   Jika kanker berulang (kambuh kembali) dan menyebar ke organ
    wanita lainnya, maka dilakukan eksenterasi, tergantung kepada
    lokasi penyebaran kanker.
    Bisa juga dilakukan terapi penyinaran dan kemoterapi.
Kanker Payudara dan deteksi
dininya
ANATOMI PAYUDARA
Pengertian Kanker Payudara

   Kanker payudara adalah tumor ganas yang
    tumbuh di dalam jaringan payudara.
   Kanker tumbuh di dalam kelenjar
    susu, saluran susu, jaringan lemak maupun
    jaringan ikat pada payudara.
   Di Indonesia jumlah penderita kanker
    payudara menduduki tingkat kedua setelah
    kanker mulut rahim
Penyebab kanker Payudara

   Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada
    beberapa faktor risiko yang menyebabkan
    seorang wanita menjadi lebih mungkin
    menderita kanker payudara.
Faktor resiko
1.   Usia.
     Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun.
     Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
2.   Pernah menderita kanker payudara.
     Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya
     kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-
     1%/tahun.

3.   Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
     Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita
     kanker, memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker
     payudara.
4.    Faktor genetik dan hormonal.

5.   Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
Faktor resiko
6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia
     55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.

7. Pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen.

8. Obesitas pasca menopause.

9. Pemakaian alkohol.

10 Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko terjadinya
     kanker payudara.

11. Bahan kimia.
      Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang
      menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri
      lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.

12. DES (dietilstilbestrol).
     Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko
     tinggi menderita kanker payudara.

13 Penyinaran.
Bahan-bahan yang masuk dalam kelompok
karsinogen yaitu
 1. Senayawa kimia, seperti aflatoxin
 B1, ethionine, saccarin, asbestos, nikel, chrom, arse
 n, arang, tarr, asap rokok, dan oral kontrasepsi.
 2. Faktor fisik, seperti radiasi matahari, sinar -
 x, nuklir, dan radionukleide.
 3. Virus, seperti RNA virus (fam. retrovirus), DNA
 virus (papiloma virus, adeno virus, herpes virus), EB
 virus
 4. Iritasi kronis dan inflamasi kronis dapat
 berkembang menjadi kanker
 5. Kelemahan genetik sel-sel pada tubuh, sehingga
 memudahkan munculnya kanker.
Gejala dan Tanda
   Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya
    dirasakan berbeda dari jaringan payudara di
    sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya
    memiliki pinggiran yang tidak teratur.
   Pada stadium awal, jika didorong oleh jari
    tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di
    bawah kulit.
   Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat
    pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.
   Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan
    yang membengkak atau borok di kulit payudara.
    Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak
    seperti kulit jeruk.
Gejala dan Tanda
   Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau
    massa di ketiak,
   perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang
    abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna
    kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah), perubahan pada
    warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun
    areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu),
    payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu
    bersisik, puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri
    payudara atau pembengkakan salah satu payudara.
   Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat
    badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit
Stadium Kanker Payudara
   Pada kanker payudara ada stadium dini (0, 1 dan 2) serta stadium
    lanjut (3 dan 4).
   Stadium 0 berarti sel kanker ada pada lapisan kelenjar susu atau
    saluransusu tetapi belum menyebar ke jaringan lemak sekitarnya.
   Pada stadium 1 dan 2, kanker telah menyebar dari kelenjar susu atau
    saluran susu ke jaringan terdekat disekitarnya. Pada stadium 2
    kadang-kadang kanker telah mulai mengganggu kelenjar getah
    bening.
   Stadium 3 boleh dibilang kanker payudara dalam stadium lanjut
    lokal, dimana garis tengah tumor telah lebih dari dua inci dan seringkali
    telah menyebar ke kelenjar getah bening dekat payudara.
   Pada stadium 4 kanker telah bermetastasis, artinya kanker telah
    menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening di sekitar ketiak, ke
    bagian lain tubuh seperti tulang, hati, paru dan otak.
   Kanker pada payudara itu bisa membengkak dan pecah, kalau sudah
    begini bau busuk dan anyir akan keluar dari buah dada. Keluhan lain
    adalah sesak nafas karena kanker menekan paru-paru.
Pencegahan

   Kanker payudara dapat dicegah dengan cara:
    1. Hindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu lama
    2. HIndari banyak merokok dan mengkonsumsi alkohol
    3. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri, setiap bulan
    4. Hindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis-jenis radiasi lainnya
    5. Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran
    segar. Sebaiknya sering mengkonsumsi kedelai serta produk
    olahannya, seperti tahu, tempe, dan susu kacang kedelai, sebab
    kedelai mengandung phyto estrogen, yaitu genistein, yang bermanfaat
    untuk mengurangi resiko terjadinya kanker payudara
    6. Lakukan olahraga secara teratur
    7. Hindari terlampau banyak makan makanan berlemak tinggi
    8. Atasi stress dengan baik, misalnya lewat relaksasi dan meditasi
    9. Makanlah lalap kunir puti (temu mangga) lebih kurang dua ruas jari
    setiap hari
Pencegahan

   Banyak faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan.
   Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa
    perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa
    mengurangi angka kejadian kanker.
   Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena
    kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa
    disembuhan jika masih pada stadium dini.
   Sadari, pemeriksan payudara secara klinis dan
    mammografi sebagai prosedur penyaringan
    merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara
    dini
Periksa Payudara Sendiri (SADARI)

   85% benjolan di
    payudara ditemukan
    oleh penderita sendiri.
   menganjurkan wanita
    yang berusia diatas
    umur 20 tahun untuk
    melakukan SADARI
    setiap tiga bulan
Cara Pemeriksaan Payudara sendiri
SADARI
   Usia 35-40 tahun melakukan
    mammografi,
   di atas 40 tahun melakukan
    check-up pada dokter ahli,
   lebih dari 50 tahun check-up
    rutin dan mammografi setiap
    tahun.
   Saat terbaik melakukan
    mammografi adalah seminggu
    setelah menstruasi.
   Caranya dengan meletakkan
    payudara secara bergantian
    antara dua lembar
    alas, kemudian dibuat foto
    roentgen dari atas ke
    bawah, lalu dari kiri ke kanan.
SADARI
   Untuk pencegahan awal, periksalah sendiri
    setelah masa menstruasi lewat seminggu.
    Karena payudara membengkak sebelum
    menstruasi.
   Untuk pencegahan sendiri berdirilah di depan
    cermin dan perhatikan, apakah ada kelainan
    pada payudara.
   Biasanya kedua payudara tidak
    sama, putingnya juga tidak terletak pada
    ketinggian yang sama.
   Perhatikan apakah ada terlihat
    keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke
    dalam.
   Bila terdapat kelainan dengan keluarnya cairan
    atau darah pada puting susu, segeralah pergi
    ke dokter.
   Bisa juga anda lakukan pemeriksaan dengan
    letakkan kedua lengan di atas kepala.
   Perhatikan kedua payudara, lalu bungkukkan
    hingga payudara tergantung ke bawah, lalu
    periksa lagi.
Periksa dengan berbaring di tempat tidur

   Letakkan tangan kiri di belakang
    kepala dan sebuah bantal di bawah
    bahu kiri.
   Raba payudara kiri dengan telapak
    jari-jari kanan.
   Periksalah, apakah ada benjolan
    pada payudara anda.
   Kemudian periksa juga, apakah ada
    benjolan atau pembengkakan pada
    ketiak kiri.
   Bisa periksa lagi dengan meraba
    puting susu dan sekitarnya.
   Umumnya, kelenjar susu bila diraba
    dengan telapak jari tangan akan
    terasa kenyal dan mudah
    digerakkan.
   Bila ada tumor, maka akan terasa
    keras dan tidak dapat digerakkan
    (tidak dapat pindah dari tempatnya).
Langkah 1 SADARI
   Mulai dengan melihat payudara anda di
    cermin dengan posisi pundak tegap
    dan kedua tangan di pinggang.
   Anda harus melihat: Payudara, dari
    ukuran, bentuk, dan warna yang biasa
    anda ketahui.
   Payudara dengan bentuk sempurna
    tanpa perubahan bentuk dan
    pembengkakan.
   Jika anda melihat perubahan berikut
    ini, segera anda ke dokter untuk
    berkonsultasi :
   Kulit mengkerut, terjadi lipatan, ada
    tonjolan.
   Puting berubah posisi biasanya seperti
    tertarik ke dalam.
   Kemerahan, nyeri, ruam-ruam, atau
    bengkak.
Langkah 2 SADARI

   Sekarang, angkat
    tangan anda dan amati
    jika ada perubahan-
    perubahan yang telah
    disebut pada langkah
    pertama.
Langkah 3

   Saat anda
    bercermin, anda
    cermati apakah ada
    cairan yang keluar dari
    kedua putting (baik itu
    cairan bening, seperti
    susu, berwarna
    kuning, atau bercampur
    darah)
Langkah 4:
   Berikutnya, rasakan payudara
    anda dengan cara berbaring.
   Gunakan tangan kanan untuk
    merasakan payudara
    kiri, begitu sebaliknya.
   Gunakan pijatan pelan namun
    mantap (tapi bukan keras)
    dengan tiga ujung anda
    (telunjuk, tengah, dan manis).
   Jaga posisi ujung jari datar
    terhadap permukaan
    payudara.
   Gunakan gerakan
    memutar, sekali putaran
    mencakup seperempat bagian
    payudara.
Lanjutan langkah 4
   Pijat seluruh payudara anda dari atas sampai bawah, kiri
    kanan, dari tulang pundak sampai bagian atas perut dan dari
    ketiak sampai belahan payudara.

   Buatlah pola memutar untuk memastikan anda sudah memijat
    seluruh payudara anda. Mulai dari putting, buat gerakan
    memutar semakin lama semakin besar sampai anda mencapai
    bagian tepi payudara.
   Anda juga dapat membuat gerak naik turun. Gerakan ini bagi
    sebagian besar wanita diangap lebih efektif.
   Pastikan anda merakan seluruh jaringan payudaradari depan
    (puting) sampai bagian belakang.
   Gunakan pijatan ringan untuk kulit dan jaringan tepat dibawah
    kulit, pijatan sedang untuk bagian tengah payudara, dan pijatan
    kuat untuk jaringan bagian dalam. Saat anda mencapai jaringan
    bagian dalam, anda harus dapat merasakan tulang iga anda.
Langkah 5

               Terakhir, rasakan payudara
                anda saat anda berdiri atau
                duduk. Atau saat anda
                mandi karena bagi
                sebagian wanita, mereka
                merasa lebih mudah
                memijat saat kulit payudara
                dalam keadaan basah dan
                licin.
               Lakukan dengan gerakan
                yang sama seperti
                dijelaskan dalam langkah 4.
Inti gerakan SADARI
Penatalaksanaan
   Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara
    menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu
    atau lebih setelah biopsi.
   Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi
    penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.
   Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di
    tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk
    kelenjar getah bening.
   Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel
    yang berkembangbiak dengan cepat atau menekan
    perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon
    (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong
    pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan
    pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.
Semoga Kita Semua Terhindar dari segala
   macam Tumor dan Ca ….Amien
        Wassalamualaikum wr.wb.
       Mudah-mudahan bermanfaat

More Related Content

What's hot

Komplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilanKomplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilan
Hetty Astri
 
03 distosia bahu
03 distosia bahu03 distosia bahu
03 distosia bahu
Joni Iswanto
 
Sectio caesarea
Sectio caesareaSectio caesarea
Sectio caesarea
luthfiasah
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partum
cahyatoshi
 
1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi
Joko Wiwied
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Dokter Tekno
 
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Melly anti
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
sicua050896
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uri
Dokter Tekno
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan pretermJoni Iswanto
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
Veranica Widi
 
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantinLembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Dokter Tekno
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
harry christama
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteriKiki Kino
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
Mariza Mustika
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Hetty Astri
 
151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva
Yulli Utami
 

What's hot (20)

Komplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilanKomplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilan
 
03 distosia bahu
03 distosia bahu03 distosia bahu
03 distosia bahu
 
Sectio caesarea
Sectio caesareaSectio caesarea
Sectio caesarea
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partum
 
1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
Obstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologiObstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologi
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uri
 
Gangguan haid
Gangguan  haidGangguan  haid
Gangguan haid
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantinLembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva
 

Viewers also liked

Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
Putri Mawardani
 
Cancer of the Vulva
Cancer of the VulvaCancer of the Vulva
Cancer of the Vulva
Robert J Miller MD
 
Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil
pjj_kemenkes
 
Tata nama neoplasma
Tata nama neoplasmaTata nama neoplasma
Tata nama neoplasma
helmy lisik miko
 
Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2
agus raharjo
 
Tanda awal kehamilan anak ke 2
Tanda awal kehamilan anak ke 2Tanda awal kehamilan anak ke 2
Tanda awal kehamilan anak ke 2
Dewi Pratama
 
2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f
harry christama
 
Tumor Jinak Ginekologi
Tumor Jinak GinekologiTumor Jinak Ginekologi
Tumor Jinak Ginekologi
harry christama
 
jejas & radang
jejas & radangjejas & radang
jejas & radangazkamroe
 
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Syscha Lumempouw
 
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuh
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuhPatofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuh
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuh
octo zulkarnain
 
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamFisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
hendrairawan92
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Kampus-Sakinah
 
Makalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusiaMakalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusia
methaonyon
 
Kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa
Kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basaKelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa
Kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa
pjj_kemenkes
 
Lipoma and liposarcoma
Lipoma and liposarcoma Lipoma and liposarcoma
Lipoma and liposarcoma
Mounir FOTSO BENNIS
 
Kelainan retrogresif
Kelainan retrogresifKelainan retrogresif
Kelainan retrogresif
pjj_kemenkes
 
Degenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisDegenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan Nekrosis
Yaner Yeverson
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
pjj_kemenkes
 
Kelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanKelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunan
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Cancer of the Vulva
Cancer of the VulvaCancer of the Vulva
Cancer of the Vulva
 
Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil
 
Tata nama neoplasma
Tata nama neoplasmaTata nama neoplasma
Tata nama neoplasma
 
Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2
 
Tanda awal kehamilan anak ke 2
Tanda awal kehamilan anak ke 2Tanda awal kehamilan anak ke 2
Tanda awal kehamilan anak ke 2
 
2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f
 
Tumor Jinak Ginekologi
Tumor Jinak GinekologiTumor Jinak Ginekologi
Tumor Jinak Ginekologi
 
jejas & radang
jejas & radangjejas & radang
jejas & radang
 
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
 
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuh
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuhPatofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuh
Patofisiologi gangguan sirkulasi cairan tubuh
 
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamFisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
 
Makalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusiaMakalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusia
 
Kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa
Kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basaKelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa
Kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa
 
Lipoma and liposarcoma
Lipoma and liposarcoma Lipoma and liposarcoma
Lipoma and liposarcoma
 
Kelainan retrogresif
Kelainan retrogresifKelainan retrogresif
Kelainan retrogresif
 
Degenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisDegenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan Nekrosis
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
 
Kelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanKelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunan
 

Similar to Tumor jalan-lahir

Materi penyuluhan kesehatan
Materi penyuluhan kesehatanMateri penyuluhan kesehatan
Materi penyuluhan kesehatan
Tut swan
 
Kankerserviks
KankerserviksKankerserviks
Kankerserviks
praktikumti1
 
Kata pengantar (2)
Kata pengantar (2)Kata pengantar (2)
Kata pengantar (2)
Operator Warnet Vast Raha
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksinovaangelia125
 
217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul
homeworkping9
 
Makalah kanker vagina
Makalah kanker vaginaMakalah kanker vagina
Makalah kanker vagina
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa OperasiFakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa Operasi
DimasKuncoro4
 
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa OperasiFakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa Operasi
KumbangHerba
 
Kanker serviks
Kanker serviksKanker serviks
Kanker serviks
dryantiwidiyanti
 
Deteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servikDeteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servik
Yenniy Ismullah
 
asuhan keperawatan Kanker payudara .pptx
asuhan keperawatan Kanker payudara .pptxasuhan keperawatan Kanker payudara .pptx
asuhan keperawatan Kanker payudara .pptx
LizaMerianti1
 
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaOperator Warnet Vast Raha
 
Landasan teori
Landasan teoriLandasan teori
Landasan teori
Roby Nurjanah
 
Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13
KadekSariCuciati
 
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptx
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptxdeteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptx
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptx
Noniek1
 
Presentation2 imser
Presentation2 imserPresentation2 imser
Presentation2 imser
Ade Dhe'adhe Dhe'adhe
 

Similar to Tumor jalan-lahir (20)

Materi penyuluhan kesehatan
Materi penyuluhan kesehatanMateri penyuluhan kesehatan
Materi penyuluhan kesehatan
 
Kankerserviks
KankerserviksKankerserviks
Kankerserviks
 
Kanker serviks
Kanker serviksKanker serviks
Kanker serviks
 
Kata pengantar (2)
Kata pengantar (2)Kata pengantar (2)
Kata pengantar (2)
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksi
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul
 
Makalah kanker vagina
Makalah kanker vaginaMakalah kanker vagina
Makalah kanker vagina
 
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa OperasiFakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Serviks, Tanpa Operasi
 
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa OperasiFakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa Operasi
Fakta Herbal Pembasmi Kanker Rahim, Tanpa Operasi
 
Kanker serviks
Kanker serviksKanker serviks
Kanker serviks
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Deteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servikDeteksi dini-kanker-servik
Deteksi dini-kanker-servik
 
asuhan keperawatan Kanker payudara .pptx
asuhan keperawatan Kanker payudara .pptxasuhan keperawatan Kanker payudara .pptx
asuhan keperawatan Kanker payudara .pptx
 
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Landasan teori
Landasan teoriLandasan teori
Landasan teori
 
Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13
 
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptx
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptxdeteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptx
deteksidinikankerservik-230126154838-c36c56ed.pptx
 
Presentation2 imser
Presentation2 imserPresentation2 imser
Presentation2 imser
 

Tumor jalan-lahir

  • 1. Tumor Jalan Lahir Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat
  • 2. Pengertian Tumor  Tumor (berasal dari tumere bahasa Latin, yang berarti "bengkak"), merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi.  Namun, istilah ini sekarang digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal.  Pertumbuhannya dapat diogolongkan sebagai ganas (alignan) atau jinak (benign).  Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak tissue yang berdekatan dan menciptakan metastasis.  Tumor jinak tidak menyerang tissue berdekatan dan tidak menyebarkan benih metastasis, tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar.  Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui operasi.
  • 3. Tumor Jalan Lahir  Merupakan tumor yang tumbuh di jalan lahir; di vulva, vagina, cervik, uterus, tuba dan ovarium.  Bisa jinak atau ganas (kanker)
  • 4. Jenis-jenis Tumor berdasarkan asal jaringan Tumor asal epithelial.  squamous epithelium: squamous cell papilloma, squamous cell carcinoma  transitional epithelium: transitional cell papilloma, transitional cell carcinoma  basal cell (hanya di kulit): basal cell carcinoma  glandular epithelium: adenoma, cystadenoma, adenocarcinoma  tubules epithelium (ginjal): renal tubular adenoma, renal cell carcinoma (Grawitz tumor)  hepatosit: hepatocellular adenoma, hepatocellular carcinoma  bile ducts epithelium: cholangiocellular adenoma, cholangiocellular carcinoma  melanosit: melanocytic nevus, malignant melanoma
  • 5. Tumor asal mesenchymal  tissue berhubungan:  fibroma, fibrosarcoma  myxoma, myxosarcoma  chondroma, chondrosarcoma  osteoma, osteosarcoma (osteogenic sarcoma)  lipoma, liposarcoma  otot:  leiomyoma, leiomyosarcoma  rhabdomyoma, rhabdomyosarcoma  endothelium:  hemangioma (capillary h., cavernous h.), glomus tumor, hemangiosarcoma, Kaposi sarcoma  lymphangioma, lymphangiosarcoma
  • 6. Tumor sel darah:  hematopoietic cells: leukemia  lymphoid cells: non-Hodgkin lymphoma, Hodgkin lymphoma  Tumor sel germ:  Teratoma (mature teratoma, immature teratoma)  Tumor epithelial dianggap ganas bila dia menembus basal lamina dan dianggap jinak bila tidak
  • 7. Proses terjadinya tumor  Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel.  Sebuah penimbunan mutasi dibutuhkan untuk tumor dapat muncul.  Mutasi yang mengaktifkan onkogen atau menekan gen penahan tumor dapat akhirnya menyebabkan tumor.  Sel memiliki mekanisme yang memperbaiki DNA dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel untuk menghancurkan dirinya melalui apoptosis bila DNA rusak terlalu parah.  Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini dapat juga menyebabkan kanker.  Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu gen penahan tumor biasanya tidak cukup menyebabkan terjadinya tumor. Sebuah kombinasi dari sejumlah mutasi dibutuhkan
  • 8. Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi di DNA mereka. Ini berarti "prevalence" tumor meningkat kuat sejalan dengan penuaan.  Ini juga kasus di mana orang tua yang terdapat tumor, kebanyakan tumor ini merupakan tumor ganas. Contohnya, bila seorang wanita berumur 20 tahun memiliki tumor di dadanya kemungkinan besar tumor ini adalah jinak.  Namun, apabila wanita berumur 70 tahun makan kemungkinan besar tumor ini adalah ganas.
  • 9. Vaginal tumor  Definition: Definisi:  Vaginal tumors are tissue growths that arise in the vagina.  Tumor vagina pertumbuhan jaringan yang ada dalam vagina  Nama Alternatif: Vaginal cancer; Cancer - vagina;
  • 10. Penyebab, kejadian, dan faktor risiko:  Sebagian besar kanker dalam vagina adalah akibat dari penyebaran kanker yang berbeda, seperti leher rahim atau kanker endometrium, ke dalam vagina.  kanker vagina sangat jarang dan hanya sekitar 1% dari semua keganasan ginekologis
  • 11. Faktor resiko terjadinya kanker vagina:  Usia Sekitar 50% penderita karsinoma skuamosa adalah wanita berusia 60 tahun keatas. Sebagian besar kasus kanker vagina ditemukan pada wanita yang berusia 50- 70 tahun.  DES (dietilstilbestrol) DES adalah suatu obat hormonal yang banyak digunakan pada tahun 1940- 1970 untuk mencegah keguguran pada wanita hamil. Sebanyak 1 diantar 1000 wanita yang ibunya mengkonsumsi DES, menderita adenokarsinoma sel bersih pada vagina maupun serviks. Resiko tertinggi terjadi jika ibu mengkonsumsi DES pada usia kehamilan 16 minggu.  Adenosis vagina Dalam keadaan normal vagina dilapisi oleh sel gepeng yang disebut sel skuamosa. Pada sekitar 40% wanita yang telah mengalami menstruasi, pada vagina bisa ditemukan daerah-daerah tertentu yang dilapisi oleh sel-sel yang serupa dengan sel-sel yang ditemukan di dalam kelenjar rahim bagian bawah dan lapisan rahim. Keadaan ini disebut adenosis. Hal tersebut terjadi pada hampir semua wanita yang terpapar oleh DES selama perkembangan janin.
  • 12. Faktor resiko terjadinya kanker vagina:  Infeksi HPV (human papiloma virus) HPV adalah virus penyebab kutil kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual.  Hubungan seksual pertama pada usia dini  Berganti-ganti pasangan  Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan  Kanker serviks  Iritsi vagina  Merokok.
  • 13. Jenis tumor/kanker vagina  Sebagian besar kanker vagina primer karsinoma sel skuamosa (dari epitel vagina) (85%),sarcoma (3%). Sisanya adalah adenokarsinoma (6%), melanoma (3%), dan Kaposi (3%).
  • 14. Penyebab  Penyebab karsinoma sel skuamosa vagina tidak diketahui, tetapi sampai 30% pasien memiliki sejarah mengalami kanker serviks.  Usia rata-rata diagnosis untuk adenokarsinoma vagina adalah 19  Perempuan yang ibunya mengambil dietilstilbestrol (DES) obat untuk mencegah keguguran,yang diberikan  selama trimester pertama kehamilannya mengalami peningkatan risiko untuk mengembangkan adenokarsinoma sel jernih.  Sarcoma/ Kaposi botryoides dari vagina adalah jenis kanker langka yang terutama terjadi pada masa bayi dan anak usia dini.
  • 15. Penyebab  Masa menopause  Kebiasaan merokok  Perempuan yang melakukan hubungan seksual dengan pasangan berbeda  Hubungan seksual pertama saat berumur belasan tahun (remaja)  Infeksi HPV (Human Papiloma Virus), sejenis virus yang menular melalui hubungan seksual, dan menyebabkan kanker leher rahim, dan kutil kelamin
  • 16. Gejala  pendarahan vagina dan diikuti rasa sakit,  pendarahan setelah hubungan seksual,  panggul atau vagina sakit.  Sekresi cairan encer dari vagina  Benjolan pada vagina  Bila kanker sudah berukuran besar bisa mempengaruhi fungsi kandung kemih dan rektum sehingga penderita mengalami nyeri ketika berkemih.
  • 17. DIAGNOSA  Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan. Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan: Kolposkopi (pemeriksaan dinding vagina dengan bantuan kaca pembesar) Biopsi (pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh jaringan vagina).
  • 18. Staging Staging merupakan proses penentuan penyebaran kanker, yang penting dilakukan untuk menentukan jenis pengobatan dan prognosis penyakit. Penilaian penyebaran kanker vagina melibatkan beberapa pemeriksaan berikut: - Pemeriksaan fisik menyeluruh - Pielogram intravena - Barium enema - Rontgen dada - Sistoskopi - Proktoskopi - CT scan - Skening tulang
  • 19. Stadium kanker vagina  Stadium kanker vagina berdasarkan sistem FIGO:  Stadium 0 (karsinoma in situ, NIVA 3) : sel-sel kanker terbatas pada epitelium vagina dan belum menyebar ke lapisan vagina lainnya. Pada stadium ini kanker tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Stadium I : kanker telah menyebar ke bawah epitelium tetapi masih terbatas pada mukosa vagina (mukosa terdiri dari 2 lapisan, yaitu epitelium dan lamina propria atau stroma subepitel). Stadium IA : tumor berukuran kurang dari 2 cm dan telah tumbuh ke dalam dinding sedalam kurang dari 1 milimeter. Stadium IB : tumor lebih besar dari 2 cm dan telah menembus ke dalam dinding sedalam lebih dari 1 milimeter. Stadium II : kanker telah menyebar ke jaringan ikat vagina tetapi belum menyebar ke dinding panggul maupun organ lain. Stadium III : kanker telah menyebar ke dinding panggul dan/atau telah menyebar ke kelenjar getah bening pada sisi yang sama dengan tumor. Stadium IVA : kanker telah menyebar ke organ di dekat vagina (misalnya kandung kemih) dan/atau taelah menyebar keluar panggul dan/atau telah menyebar ke kelenjar getah bening pada kedua sisi panggul. Stadium IVB : kanker telah menyebar ke organ tubuh yang jauh (misalnya paru-paru).
  • 20. Cara Menghindari  Menjaga kebersihan vagina Basuhlah bagian luar vagina dengan air hangat bersih. Hindari pemakaian produk-produk seperti cairan pembersih vagina (douching) atau bedak. Ingat, douching akan membuat pH vagina menjadi tidak seimbang dan mematikan bakteri komensal (bakteri yang hidup dalam vagina) yang merupakan "penjaga" vagina .  Pemeriksaan kesehatan vagina Setiap perempuan dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari perkembangan sel-sel kanker. Karena perkembangan penyakit ini berjalan secara bertahap dan membutuhkan waktu bertahun- tahun, sehingga bila tidak dideteksi dari awal virus ini dapat berkembang terus tanpa mampu untuk dicegah lagi.
  • 21. Pengobatan  Pengobatan kanker vagina tergantung pada tahapan penyakit, jenis kanker, daerah vagina yang terserang, usia, dan kesehatan pasien.  Biasanya pengobatan dilakukan dengan radiasi. penyinaran (radioterapi).  Dapat dilakukan eksisi lokal luas (pengangkatan kanker dan sebagian jaringan di sekitarnya kemudian dilakukan pencangkokan kulit),  Vaginektomi (pengangkatan vagina), Eksenterasi (pengangkatan leher rahim, rahim, vagina dan kandung kemih),  pemberian obat kanker (kemoterapi),  Jenis pengobatan yang akan dilakukan ditentukan oleh dokter ahli,  Semakin dini diketahui, semakin besar kemungkinan dapat ditangani bahkan disembuhkan.
  • 23. Pencegahan Dini Ca Cervix (Kanker Leher Rahim)
  • 24. Pendahuluan  Pengertian Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim.
  • 25. Insiden Ca Cervik  Every two minutes a woman dies of cervical cancer  Menurut penelitian WHO, di seluruh dunia terjadi 490,000 kasus kanker serviks dan mengakibatkan 240,000 kematian tiap tahunnya. 80 Persen dari angka itu terjadi di Asia  Di seluruh dunia, kanker serviks merupakan penyebab kematian wanita akibat kanker terbesar ketiga  Di Indonesia sendiri diperkirakan ada sekitar 41 kasus baru setiap harinya yang berujung dengan kematian rata- rata 20 orang per hari.  Di Indonesia, Kanker Serviks adalah kanker pembunuh perempuan Indonesia no.1 tertinggi saat ini.  Tingginya angka ini terutama disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker serviks..
  • 26. Tanda-tanda dan gejala  Tahapan awal kanker serviks dapat dikatakan tanpa menunjukkan gejala apapun.  Pendarahan pada vagina mungkin menunjukkan adanya kanker ganas.  Selain itu, Rasa agak sakit (dalam vagina) saat bersetubuh  dan vaginal discharge (keputihan yng terus menerus) dapat menjadi gejala kanker serviks.
  • 27. Tanda-tanda dan gejala Gejala kanker serviks lanjutan yaitu:  hilangnya nafsu makan,  hilangnya berat badan,  kelelahan,  sering munculnya rasa sakit (pada panggul, tungkai, punggung, dan kaki),  bengkak satu kaki,  perdarahan berat vagina,  bocor (mengalirnya) air kencing atau kotoran dari vagina, dan munculnya keretakan tulang.
  • 28. Penyebab  Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia.  Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun.  Namun proses penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala
  • 29. Perjalanan Ca Cervik  Setelah terpapar HPV, sistem imun wanita biasanya mencegah virus untuk membahayakan tubuh.  Pada beberapa kelompok wanita, virus ini dapat bertahan selama bertahun-tahun sampai pada akhirnya mengkonversi beberapa sel pada permukaan serviks menjadi sel kanker.  kanker bermula pada saat sel sehat mengalami mutasi genetic yang mengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal.  Sel sehat tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang teratur. Sel kanker tumbuh dan bertambah banyak tanpa control dan mereka tidak mati.  Adanya akumulasi sel abnormal akan membentuk suatu massa (tumor). Sel kanker menginvasi jaringan sekitar dan dapat berkembang dan tersebar di tempat lain di dalam tubuh (metastasis)
  • 30. Perjalanan Ca Cervik  Kanker srviks paling sering bermula dengan sel datar, tipis yang membentuk dasar serviks (sel skuamosa).  Karsinoma sel squamosa merupakan 80% dari kasus kanker serviks.  Kanker serviks dapat juga terjadi pada sel kelenjar yang membentuk bagian atas dari cerviks. Dapat disebut dengan adenocarcinoma, prevalensi kanker ini yaitu 15% dari kanker serviks.
  • 31. Pencegahan  Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi HPV sebelum aktif seksual  pap smear, bagi yang sudah aktif sexual umur 21 hingga 29 tahun, lakukan pemeriksaan Pap rutin setiap satu atau 2 tahun sekali.  Dari umur 30 hingga 69 tahun, Pemeriksaan Pap setiap 2 atau 3 tahun jika pasien memiliki 3 kali berurutan pemeriksaan Pap yang normal. Umur 70 keatas, jika 3 pemeriksaan Pap Smear negative maka Pap smear sudah dapat dihentikan.  Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam.  Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun
  • 32. Pencegahan  tidak pula memulai aktivitas seksual terlalu dini  Tidak merokok, atau dekat-dekat dengan orang yang merokok.
  • 33. Perilaku Yang Berisiko Menyebabkan Kanker Cervik  Merokok, Nikotin, mempermudah semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi terangsang,  Makan makanan yang mengandung karsinogen, pengawet, pewarna, penyedap, d i bakar dll  Perilaku hidup tidak bersih; cara cebok, penggunaan panthilener, celana dalam yang ketat, dll
  • 34. Kelompok berisiko  Setengah dari kejadian kanker serviks terjadi pada wanita diantara umur 35 dan 55.  Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun).  Aktivitas Seks Dini (sebelum 18 th)  Banyak partner sex  Infesi Menular Seksual Lainnya (IMS)  melahirkan banyak anak,  memakai alat kontrasepsi pil dalam jangka waktu lama,  serta mereka yang terinfeksi HIV Aids
  • 35. Stadium Ca Cervik  Stadium 0. Juga dikatakan carcinoma in situ atau kanker noninvasive, kanker dini ini kecil dan hanya terbatas pada permukaan serfiks.  Stadium I. Kanker hanya terbatas pada serviks  Stadium II. Kanker pada stadium ini termasuk serviks dan uterus, namun belum menyebar ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina..  Stadium III. Kanker pada stadium ini telah menyebar dari serviks dan uterus ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina.  Stadium IV. Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih atau rectum, atau telah menyebar ke daerah lain didalam tubuh, seperti paru-paru, hati, atau tulang.
  • 36. penatalakasanaan  Operasi. jika kanker dalam stadium yang dini – Invasi kurang dari 3 milimeter (mm) ke dalam serviks  Radiasi.  Kemoterapi  Kemoradiasi.
  • 37. Pengobatan untuk keadaan prekanker (NIVA) Untuk menentukan lokasi NIVA yang pasti, dilakukan pemeriksaan kolposkopi. Untuk memperkuat diagnosis dilakukan biopsi. Pilihan pengobatan untuk NIVA:  Bedah laser untuk menguapkan jaringan yang abnormal.  LEEP (loop electroexcision procedure) : digunakan kauter panas untuk membuang lesi pada vagina. Efektif untuk lesi yang kecil.  Kemoterapi topikal : digunakan kemoterapi (5FU/fluorouracil) yang dioleskan langsung ke vagina setiap malam selama 1-2 minggu atau setiap minggu selama 10 minggu. Obat ini bisa menyebabkan iritasi vagina dan vulva.  NIVA tingkat rendah seringkali menghilang dengan sendirinya, karena itu pengobatan biasanya hanya dilakukan pada NIVA tingkat menengah atau tinggi.
  • 38. Pengobatan berdasarkan stadium  Pengobatan kanker vagina tergantung kepada stadium dan jenis penyakit, serta usia dan keadaan umum penderita.  Kanker vagina stadium 0 - Vaginektomi. Setelah vaginektomi mungkin harus dilakukan pencangkokan kulit untuk memperbaiki kerusakan pada vagina. - Terapi radiasi interna - Bedah laser - Kemoterapi intravagina.
  • 39. Pengobatan berdasarkan stadium  Kanker vagina stadium I Kanker skuamosa - Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna - Eksisi lokal luas, bisa diikuti dengan perbaikan vagina. Pada beberapa kasus, bisa diikuti dengan terapi penyinaran. - Vaginektomi dan diseksi kelenjar getah bening Adenokarsinoma - Vaginektomi dan pengangkatan rahim, ovarium serta tuba falopii, disertai diseksi kelenjar getah bening panggul. Prosedur ini diikuti dengan perbaikan vagina. Pada beberapa kasus bisa dilanjutkan dengan terapi penyinaran. - Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna. - Pada kasus tertentu dilakukan eksisi lokal luas dan diseksi beberapa kelenjar getah bening panggul yang diikuti dengan radiasi interna.  Kanker vagina stadium II - Kombinasi radiasi interna dan eksterna - Pembedahan, yang bisa dilanjutkan dengan terapi penyinaran
  • 40. Pengobatan berdasarkan stadium  Kanker vagina stadium III - Kombinasi radiasi interna dan eksterna - Pembedahan, kadang dikombinasikan dengan terapi penyinaran  Kanker vagina stadium IVA - Kombinasi radiasi interna dan eksterna - Pembedahan kadang dikombinasikan dengan terapi penyinaran  Kanker vagina stadium IVB - Penyinaran untuk meringankan gejala nyeri, mual, muntah maupun gangguan fungsi pencernaan - Kemoterapi.  Jika kanker berulang (kambuh kembali) dan menyebar ke organ wanita lainnya, maka dilakukan eksenterasi, tergantung kepada lokasi penyebaran kanker. Bisa juga dilakukan terapi penyinaran dan kemoterapi.
  • 41. Kanker Payudara dan deteksi dininya
  • 43. Pengertian Kanker Payudara  Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.  Kanker tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.  Di Indonesia jumlah penderita kanker payudara menduduki tingkat kedua setelah kanker mulut rahim
  • 44. Penyebab kanker Payudara  Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara.
  • 45. Faktor resiko 1. Usia. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun. 2. Pernah menderita kanker payudara. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5- 1%/tahun. 3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara. Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara. 4. Faktor genetik dan hormonal. 5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
  • 46. Faktor resiko 6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil. 7. Pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen. 8. Obesitas pasca menopause. 9. Pemakaian alkohol. 10 Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. 11. Bahan kimia. Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. 12. DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara. 13 Penyinaran.
  • 47. Bahan-bahan yang masuk dalam kelompok karsinogen yaitu 1. Senayawa kimia, seperti aflatoxin B1, ethionine, saccarin, asbestos, nikel, chrom, arse n, arang, tarr, asap rokok, dan oral kontrasepsi. 2. Faktor fisik, seperti radiasi matahari, sinar - x, nuklir, dan radionukleide. 3. Virus, seperti RNA virus (fam. retrovirus), DNA virus (papiloma virus, adeno virus, herpes virus), EB virus 4. Iritasi kronis dan inflamasi kronis dapat berkembang menjadi kanker 5. Kelemahan genetik sel-sel pada tubuh, sehingga memudahkan munculnya kanker.
  • 48. Gejala dan Tanda  Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.  Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit.  Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.  Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.
  • 49. Gejala dan Tanda  Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak,  perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah), perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu),  payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu bersisik, puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara.  Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit
  • 50. Stadium Kanker Payudara  Pada kanker payudara ada stadium dini (0, 1 dan 2) serta stadium lanjut (3 dan 4).  Stadium 0 berarti sel kanker ada pada lapisan kelenjar susu atau saluransusu tetapi belum menyebar ke jaringan lemak sekitarnya.  Pada stadium 1 dan 2, kanker telah menyebar dari kelenjar susu atau saluran susu ke jaringan terdekat disekitarnya. Pada stadium 2 kadang-kadang kanker telah mulai mengganggu kelenjar getah bening.  Stadium 3 boleh dibilang kanker payudara dalam stadium lanjut lokal, dimana garis tengah tumor telah lebih dari dua inci dan seringkali telah menyebar ke kelenjar getah bening dekat payudara.  Pada stadium 4 kanker telah bermetastasis, artinya kanker telah menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening di sekitar ketiak, ke bagian lain tubuh seperti tulang, hati, paru dan otak.  Kanker pada payudara itu bisa membengkak dan pecah, kalau sudah begini bau busuk dan anyir akan keluar dari buah dada. Keluhan lain adalah sesak nafas karena kanker menekan paru-paru.
  • 51. Pencegahan  Kanker payudara dapat dicegah dengan cara: 1. Hindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu lama 2. HIndari banyak merokok dan mengkonsumsi alkohol 3. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri, setiap bulan 4. Hindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis-jenis radiasi lainnya 5. Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar. Sebaiknya sering mengkonsumsi kedelai serta produk olahannya, seperti tahu, tempe, dan susu kacang kedelai, sebab kedelai mengandung phyto estrogen, yaitu genistein, yang bermanfaat untuk mengurangi resiko terjadinya kanker payudara 6. Lakukan olahraga secara teratur 7. Hindari terlampau banyak makan makanan berlemak tinggi 8. Atasi stress dengan baik, misalnya lewat relaksasi dan meditasi 9. Makanlah lalap kunir puti (temu mangga) lebih kurang dua ruas jari setiap hari
  • 52. Pencegahan  Banyak faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan.  Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker.  Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhan jika masih pada stadium dini.  Sadari, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini
  • 53. Periksa Payudara Sendiri (SADARI)  85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri.  menganjurkan wanita yang berusia diatas umur 20 tahun untuk melakukan SADARI setiap tiga bulan
  • 55. SADARI  Usia 35-40 tahun melakukan mammografi,  di atas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli,  lebih dari 50 tahun check-up rutin dan mammografi setiap tahun.  Saat terbaik melakukan mammografi adalah seminggu setelah menstruasi.  Caranya dengan meletakkan payudara secara bergantian antara dua lembar alas, kemudian dibuat foto roentgen dari atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan.
  • 56. SADARI  Untuk pencegahan awal, periksalah sendiri setelah masa menstruasi lewat seminggu. Karena payudara membengkak sebelum menstruasi.  Untuk pencegahan sendiri berdirilah di depan cermin dan perhatikan, apakah ada kelainan pada payudara.  Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama.  Perhatikan apakah ada terlihat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam.  Bila terdapat kelainan dengan keluarnya cairan atau darah pada puting susu, segeralah pergi ke dokter.  Bisa juga anda lakukan pemeriksaan dengan letakkan kedua lengan di atas kepala.  Perhatikan kedua payudara, lalu bungkukkan hingga payudara tergantung ke bawah, lalu periksa lagi.
  • 57. Periksa dengan berbaring di tempat tidur  Letakkan tangan kiri di belakang kepala dan sebuah bantal di bawah bahu kiri.  Raba payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan.  Periksalah, apakah ada benjolan pada payudara anda.  Kemudian periksa juga, apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.  Bisa periksa lagi dengan meraba puting susu dan sekitarnya.  Umumnya, kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan.  Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat pindah dari tempatnya).
  • 58. Langkah 1 SADARI  Mulai dengan melihat payudara anda di cermin dengan posisi pundak tegap dan kedua tangan di pinggang.  Anda harus melihat: Payudara, dari ukuran, bentuk, dan warna yang biasa anda ketahui.  Payudara dengan bentuk sempurna tanpa perubahan bentuk dan pembengkakan.  Jika anda melihat perubahan berikut ini, segera anda ke dokter untuk berkonsultasi :  Kulit mengkerut, terjadi lipatan, ada tonjolan.  Puting berubah posisi biasanya seperti tertarik ke dalam.  Kemerahan, nyeri, ruam-ruam, atau bengkak.
  • 59. Langkah 2 SADARI  Sekarang, angkat tangan anda dan amati jika ada perubahan- perubahan yang telah disebut pada langkah pertama.
  • 60. Langkah 3  Saat anda bercermin, anda cermati apakah ada cairan yang keluar dari kedua putting (baik itu cairan bening, seperti susu, berwarna kuning, atau bercampur darah)
  • 61. Langkah 4:  Berikutnya, rasakan payudara anda dengan cara berbaring.  Gunakan tangan kanan untuk merasakan payudara kiri, begitu sebaliknya.  Gunakan pijatan pelan namun mantap (tapi bukan keras) dengan tiga ujung anda (telunjuk, tengah, dan manis).  Jaga posisi ujung jari datar terhadap permukaan payudara.  Gunakan gerakan memutar, sekali putaran mencakup seperempat bagian payudara.
  • 62. Lanjutan langkah 4  Pijat seluruh payudara anda dari atas sampai bawah, kiri kanan, dari tulang pundak sampai bagian atas perut dan dari ketiak sampai belahan payudara.  Buatlah pola memutar untuk memastikan anda sudah memijat seluruh payudara anda. Mulai dari putting, buat gerakan memutar semakin lama semakin besar sampai anda mencapai bagian tepi payudara.  Anda juga dapat membuat gerak naik turun. Gerakan ini bagi sebagian besar wanita diangap lebih efektif.  Pastikan anda merakan seluruh jaringan payudaradari depan (puting) sampai bagian belakang.  Gunakan pijatan ringan untuk kulit dan jaringan tepat dibawah kulit, pijatan sedang untuk bagian tengah payudara, dan pijatan kuat untuk jaringan bagian dalam. Saat anda mencapai jaringan bagian dalam, anda harus dapat merasakan tulang iga anda.
  • 63. Langkah 5  Terakhir, rasakan payudara anda saat anda berdiri atau duduk. Atau saat anda mandi karena bagi sebagian wanita, mereka merasa lebih mudah memijat saat kulit payudara dalam keadaan basah dan licin.  Lakukan dengan gerakan yang sama seperti dijelaskan dalam langkah 4.
  • 65. Penatalaksanaan  Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi.  Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.  Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.  Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.
  • 66. Semoga Kita Semua Terhindar dari segala macam Tumor dan Ca ….Amien Wassalamualaikum wr.wb. Mudah-mudahan bermanfaat