Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang kanker payudara, meliputi pengertian, etiologi, anatomi, fisiologi, insiden, patofisiologi, gejala klinis, klasifikasi, pemeriksaan diagnostik, pencegahan, dan penanganannya.
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang kanker payudara, meliputi pengertian, etiologi, anatomi, fisiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, pemeriksaan penunjang, klasifikasi, penatalaksanaan, dan pencegahan kanker payudara. Dokumen ini menjelaskan bahwa kanker payudara disebabkan oleh faktor-faktor seperti umur, tinggi badan, usia pertama melahirkan, riwayat keluarga,
Dokumen tersebut membahas tentang miom uteri, tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Miom uteri disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan dapat menimbulkan berbagai gejala seperti nyeri perut, nyeri saat haid, dan gangguan haid. Penanganannya meliputi miomektomi untuk mengangkat miom tanpa mengangkat rahim atau histerektomi untuk mengangkat miom beserta rahim.
Benjolan pada payudara kanan sebesar telur bebek yang dirasakan selama 6 bulan dan 2 bulan terakhir semakin membesar. Dokumen ini membahas anatomi, histologi, dan fisiologi payudara serta differential diagnosis yang mungkin terjadi yaitu fibroadenoma, hiperplasia kistik kelenjar mammae, dan karsinoma mammae.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, histologi, fisiologi, patologi, dan berbagai kelainan pada jaringan payudara. Termasuk didalamnya adalah definisi dan penyebab mastitis, ektasia duktus mammae, nekrosis lemak, penyakit fibrokistik, serta jenis-jenis neoplasma jinak seperti fibroadenoma mammae.
Dokumen tersebut membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Mioma uteri adalah tumor jinak pada rahim yang umumnya ditemukan pada wanita di atas usia 30 tahun dan disebabkan oleh faktor hormon serta riwayat keluarga.
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang kanker payudara, meliputi pengertian, etiologi, anatomi, fisiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, pemeriksaan penunjang, klasifikasi, penatalaksanaan, dan pencegahan kanker payudara. Dokumen ini menjelaskan bahwa kanker payudara disebabkan oleh faktor-faktor seperti umur, tinggi badan, usia pertama melahirkan, riwayat keluarga,
Dokumen tersebut membahas tentang miom uteri, tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Miom uteri disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan dapat menimbulkan berbagai gejala seperti nyeri perut, nyeri saat haid, dan gangguan haid. Penanganannya meliputi miomektomi untuk mengangkat miom tanpa mengangkat rahim atau histerektomi untuk mengangkat miom beserta rahim.
Benjolan pada payudara kanan sebesar telur bebek yang dirasakan selama 6 bulan dan 2 bulan terakhir semakin membesar. Dokumen ini membahas anatomi, histologi, dan fisiologi payudara serta differential diagnosis yang mungkin terjadi yaitu fibroadenoma, hiperplasia kistik kelenjar mammae, dan karsinoma mammae.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, histologi, fisiologi, patologi, dan berbagai kelainan pada jaringan payudara. Termasuk didalamnya adalah definisi dan penyebab mastitis, ektasia duktus mammae, nekrosis lemak, penyakit fibrokistik, serta jenis-jenis neoplasma jinak seperti fibroadenoma mammae.
Dokumen tersebut membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Mioma uteri adalah tumor jinak pada rahim yang umumnya ditemukan pada wanita di atas usia 30 tahun dan disebabkan oleh faktor hormon serta riwayat keluarga.
Dokumen tersebut membahas anatomi, fisiologi, definisi, faktor risiko, patofisiologi, gejala klinis, stadium, jalur penyebaran, dan penatalaksanaan kanker payudara. Topik utama yang dibahas meliputi anatomi dan fisiologi normal payudara, definisi dan insidensi kanker payudara, serta faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kanker payudara.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, anatomi, fisiologi, epidemiologi, klasifikasi, gejala, faktor risiko, pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaksanaan kanker payudara. Secara khusus membahas kasus pasien wanita usia 37 tahun dengan diagnosis kanker payudara stadium lanjut yang telah menyebar ke paru-paru berdasarkan hasil pemeriksaan.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda dan gejala, cara deteksi, komplikasi, serta penanganan mioma uteri. Mioma uteri dapat menyebabkan perdarahan berlebihan, nyeri pada rahim, gangguan kehamilan, dan komplikasi seperti anemia. Deteksi dilakukan dengan USG, biopsi, histeroskopi, atau laparoskopi. Penanganannya meliputi konservatif seperti observasi berkala, atau operatif seperti miomekt
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ca mammae adalah sel kanker pada payudara yang tumbuh secara abnormal dan menyebar
2. Faktor risiko termasuk usia, riwayat keluarga, mutasi genetik, gaya hidup, dan hormon
3. Gejala awal berupa benjolan payudara, gejala lanjut bisa paru-paru dan tulang
Dokumen tersebut membahas tentang kanker payudara, mulai dari pengertian, anatomi, gejala, stadium, diagnosis, epidemiologi, pencegahan, hingga penatalaksanaan medis. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel ganas yang berasal dari jaringan payudara yang dapat menyebar ke organ lain. Gejalanya mulai dari benjolan hingga perubahan bentuk dan ukuran payudara. Diagnosis dilakukan secara klinis dan penunjang seperti mammogra
Endometriosis adalah kondisi pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim yang dapat tumbuh di ovarium, tuba falopi, dan ligamen pelvis. Penyebabnya belum jelas tetapi mencakup teori menstruasi retrograd, kelainan sistem kekebalan, dan faktor genetik. Gejalanya meliputi nyeri, perdarahan abnormal, dan keluhan buang air besar serta kecil.
Kista ovarium dan massa ovarium umum terjadi selama kehamilan. Ultrasonografi dan MRI aman digunakan untuk diagnosis. Kista fungsional biasanya diamati, sedangkan massa dengan fitur ganas perlu evaluasi lanjut dan tindakan sesuai stadium tumor dan usia kehamilan.
Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Cefalo Pelvik Disproportion (CPD), seksio sesarea, dan anatomi fisiologi organ reproduksi wanita. 2) Juga dibahas periode pasca persalinan dengan seksio sesarea atas indikasi CPD dan adaptasi fisik yang terjadi. 3) Seksio sesarea dilakukan karena tidak serasinya ukuran kepala janin dan panggul ibu."
Karsinoma payudara merupakan penyakit yang umum di Indonesia. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, mammografi, USG, dan biopsi. Pengobatan tergantung stadiumnya, mulai dari mastektomi untuk stadium awal hingga kemoterapi dan radioterapi untuk stadium lanjut. Prognosis bergantung pada stadium saat diagnosis.
Dokumen tersebut membahas anatomi, fisiologi, definisi, faktor risiko, patofisiologi, gejala klinis, stadium, jalur penyebaran, dan penatalaksanaan kanker payudara. Topik utama yang dibahas meliputi anatomi dan fisiologi normal payudara, definisi dan insidensi kanker payudara, serta faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kanker payudara.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, anatomi, fisiologi, epidemiologi, klasifikasi, gejala, faktor risiko, pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaksanaan kanker payudara. Secara khusus membahas kasus pasien wanita usia 37 tahun dengan diagnosis kanker payudara stadium lanjut yang telah menyebar ke paru-paru berdasarkan hasil pemeriksaan.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda dan gejala, cara deteksi, komplikasi, serta penanganan mioma uteri. Mioma uteri dapat menyebabkan perdarahan berlebihan, nyeri pada rahim, gangguan kehamilan, dan komplikasi seperti anemia. Deteksi dilakukan dengan USG, biopsi, histeroskopi, atau laparoskopi. Penanganannya meliputi konservatif seperti observasi berkala, atau operatif seperti miomekt
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ca mammae adalah sel kanker pada payudara yang tumbuh secara abnormal dan menyebar
2. Faktor risiko termasuk usia, riwayat keluarga, mutasi genetik, gaya hidup, dan hormon
3. Gejala awal berupa benjolan payudara, gejala lanjut bisa paru-paru dan tulang
Dokumen tersebut membahas tentang kanker payudara, mulai dari pengertian, anatomi, gejala, stadium, diagnosis, epidemiologi, pencegahan, hingga penatalaksanaan medis. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel ganas yang berasal dari jaringan payudara yang dapat menyebar ke organ lain. Gejalanya mulai dari benjolan hingga perubahan bentuk dan ukuran payudara. Diagnosis dilakukan secara klinis dan penunjang seperti mammogra
Endometriosis adalah kondisi pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim yang dapat tumbuh di ovarium, tuba falopi, dan ligamen pelvis. Penyebabnya belum jelas tetapi mencakup teori menstruasi retrograd, kelainan sistem kekebalan, dan faktor genetik. Gejalanya meliputi nyeri, perdarahan abnormal, dan keluhan buang air besar serta kecil.
Kista ovarium dan massa ovarium umum terjadi selama kehamilan. Ultrasonografi dan MRI aman digunakan untuk diagnosis. Kista fungsional biasanya diamati, sedangkan massa dengan fitur ganas perlu evaluasi lanjut dan tindakan sesuai stadium tumor dan usia kehamilan.
Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Cefalo Pelvik Disproportion (CPD), seksio sesarea, dan anatomi fisiologi organ reproduksi wanita. 2) Juga dibahas periode pasca persalinan dengan seksio sesarea atas indikasi CPD dan adaptasi fisik yang terjadi. 3) Seksio sesarea dilakukan karena tidak serasinya ukuran kepala janin dan panggul ibu."
Karsinoma payudara merupakan penyakit yang umum di Indonesia. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, mammografi, USG, dan biopsi. Pengobatan tergantung stadiumnya, mulai dari mastektomi untuk stadium awal hingga kemoterapi dan radioterapi untuk stadium lanjut. Prognosis bergantung pada stadium saat diagnosis.
Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Kanker payudara menduduki peringkat kedua penyakit kanker yang sering ditemukan di Indonesia. Beberapa faktor resiko kanker payudara adalah usia, riwayat keluarga, hormon, dan gaya hidup. Ada beberapa jenis kanker payudara seperti kanker payudara in situ dan invasif. Gejala awalnya seringkali tidak kentara, namun lama kel
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara yang umumnya diderita wanita. Pengobatan utamanya adalah pembedahan disertai kemoterapi dan radiasi. Beberapa faktor risiko penyebabnya antara lain hormon estrogen, riwayat keluarga, dan radiasi.
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara yang umumnya diderita wanita. Ia disebabkan oleh perubahan genetik sel yang menyebabkan sel menjadi ganas dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Pengobatan meliputi pembedahan dan kemoterapi untuk mencegah metastasis atau penyebaran sel kanker.
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcVina Habibah
Dokumen tersebut membahas tentang kanker payudara, termasuk penjelasan apa itu kanker payudara, ciri-ciri kanker payudara, bagaimana kanker payudara tumbuh, dan diagnosis kanker payudara."
Dokumen tersebut membahas tentang kanker payudara, mulai dari pendahuluan yang menjelaskan angka insidensi kanker payudara di Indonesia dan dunia, manifestasi klinis, etiologi, patofisiologi, dan tatalaksana kanker payudara.
Dokumen tersebut membahas tentang kanker payudara, termasuk gejala, faktor risiko, deteksi dini, dan upaya pencegahan. Deteksi dini kanker payudara sangat penting untuk meningkatkan peluang penyembuhan dan dapat dilakukan dengan pemeriksaan sendiri payudara secara berkala dan pemeriksaan oleh tenaga medis.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. BAB I
KONSEP MEDIS
1.
Pengertian
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara
yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk
bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol,
sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain.
Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di
atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paruparu, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40)
Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel
jaringan
tubuh
yang
berubah
menjadi
ganas.
(http//www.pikiran-
rakyat.com.jam 10.00, Minggu Tanggal 29-8-2005, sumber : Harianto, dkk)
2.
Etiologi
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa
faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker
payudara, yaitu :
a)
Tinggi melebihi 170 cm
Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker
payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja
membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang
diantaranya berubah ke arah sel ganas.
b) Masa reproduksi yang relatif panjang.
Menarche pada usia muda dan kurang dari usia 10 tahun.
Wanita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun)
Wanita yang belum mempunyai anak lebih lama terpapar dengan
hormon estrogen relatif lebih lama dibandingkan wanita yang
sudah punya anak.
2. Kehamilan dan menyusui
Berkaitan erat dengan perubahan sel kelenjar payudara saat
menyusui.
Wanita gemuk
Dengan menurunkan berat badan, level estrogen tubuh akan turun
pula.
Preparat hormon estrogen
Penggunaan preparat selama atau lebih dari 5 tahun
Faktor genetik
Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 – 3 x lebih
besar pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya
menderita kanker payudara. (Erik T, 2005, hal : 43-46)
3. Anatomi fisiologi
1) Anatomi payudara
Secara fisiologi anatomi payudara terdiri dari alveolusi, duktus laktiferus,
sinus laktiferus, ampulla, pori pailla, dan tepi alveolan. Pengaliran limfa
dari payudara kurang lebih 75% ke aksila. Sebagian lagi ke kelenjar
parasternal terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula
pengaliran
2.
yang
ke
Fisiologi
kelenjar
interpektoralis.
payudara
Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan
pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa
fertilitas, sampai ke klimakterium dan menopause. Sejak pubertas
pengaruh ekstrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan juga
hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya
asinus.
Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar
hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa
hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi pembesaran maksimal.
Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama
3. beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi tegang dan nyeri
sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan.
Pada waktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai, semuanya
berkurang.
Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan
payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus
berproliferasi,
dan
tumbuh
duktus
baru.
Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu
diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu. (Samsuhidajat, 1997, hal : 534-535)
4.
Insiden
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker
di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar dan
kanker lambung dan kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan
patologi di Indonesia menyatakan bahwa urutan lima besar kanker adalah
kanker leher rahim, kanker payudara, kelenjar getah bening, kulit dan
kanker
nasofaring
(Anaonim,
2004).
Angka kematian akibat kanker payudara mencapai 5 juta pada wanita.
Data terakhir menunjukkan bahwa kematian akibat kanker payudara pada
wanita menunjukkan angka ke 2 tertinggi penyebab kematian setelah
kanker rahim. (http//www.pikiran-rakyat.com.jam 10.00, Minggu Tanggal
29-8-2005,
5.
sumber
:
Harianto,
dkk).
Patofisiologi
Kanker payudara bukan satu-satunya penyakit tapi banyak, tergantung
pada jaringan payudara yang terkena, ketergantungan estrogennya, dan
usia permulaannya. Penyakit payudara ganas sebelum menopause berbeda
dari penyakit payudara ganas sesudah masa menopause (postmenopause).
Respon dan prognosis penanganannya berbeda dengan berbagai penyakit
4. berbahaya
lainnya.
Beberapa tumor yang dikenal sebagai “estrogen dependent” mengandung
reseptor
yang
mengikat
estradiol,
suatu
tipe
ekstrogen,
dan
pertumbuhannya dirangsang oleh estrogen. Reseptor ini tidak manual pada
jarngan payudara normal atau dalam jaringan dengan dysplasia. Kehadiran
tumor “Estrogen Receptor Assay (ERA)” pada jaringan lebih tinggi dari
kanker-kanker
payudara
memberikan
respon
hormone
terhadap
dependent.
hormone
Kanker-kanker
treatment
ini
(endocrine
chemotherapy, oophorectomy, atau adrenalectomy). (Smeltzer, dkk, 2002,
hal
:
1589)
6.
Gejala
klinik
Gejala-gejala kanker payudara antara lain, terdapat benjolan di payudara
yang nyeri maupun tidak nyeri, keluar cairan dari puting, ada perlengketan
dan lekukan pada kulit dan terjadinya luka yang tidak sembuh dalam
waktu yang lama, rasa tidak enak dan tegang, retraksi putting,
pembengkakan lokal. (http//www.pikiran-rakyat.com.jam 10.00, Minggu
Tanggal
29-8-2005,
Harianto,
dkk)
Gejala lain yang ditemukan yaitu konsistensi payudara yang keras dan
padat, benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm,
biasanya dalam stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker di luar
payudara.
(Erik
T,
7.
Klasifikasi
1.
2005,
Tumor
hal
:
kanker
payudara
primer
1.
Tx
:
Tumor
primer
2.
To
:
Tidak
terbukti
tidak
(T)
dapat
adanya
42)
ditentukan
tumor
primer
3. Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor
4.
T1a
T1
:
:
Tumor
Tumor
<
<
2
0,5
cm
cm
5. T1b
:
Tumor
0,5
–
1
cm
T1c
:
Tumor
1
–
2
cm
5.
T2
6.
:
T3
Tumor
:
–
2
Tumor
5
diatas
cm
5
cm
7. T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding
thorax
atau
T4a
:
T4b
:
Melekat
Edema
T4c
kulit,
ulkus,
:
2.
Pembesaran
N0
peau
:
satelit
dan
T4b
karsinomatosis
limfe
kelenjar
dada
d’orange,
Mastitis
Nodus
Nx
dinding
T4a
:
2.
1.
pada
:
T4d
kulit.
regional
regional
Tidak
tidak
teraba
(N)
dapat
ditentukan
kelenjar
axila
3. N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat.
N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu
sama
N3
lain
:
atau
Terdapat
3.
1.
2.
melekat
jaringan
sekitarnya.
mamaria
kelenjar
pada
interna
homolateral
Metastas
Mx
:
M0
jauh
Metastase
:
jauh
Tidak
tidak
ada
(M)
dapat
ditemukan
metastase
jauh
3. M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula
8.
Stadium
kanker
payudara
:
1. Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN)
atau
penyebaran
luas.
2. Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak ada
penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN
3. Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor
lebih
besar
dari
5
cm
tanpa
keterlibatan
LN
6. 4. Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN.
semua
tumor
dengan
LN
terkena,
tidak
ada
penyebaran
jauh
5. Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding
dada atau kulit semua tumor dengan edema pada tangan atau keterlibatan
LN
6.
supraklavikular.
Stadium
(Setio
IV
:
W,
9.
semua
tumor
2000,
dengan
hal
metastasis
:
jauh.
285)
Pemeriksaan
diagnostik
1) Mammagrafi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal
dari payudara, hal ini mendeteksi secara dini tumor atau kanker.
2) Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan tumor sulit
dengan
kista.
3) CT. Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara
pada
4)
organ
Sistologi
biopsi
lain
aspirasi
jarum
halus
5) Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan selsel tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.
(Michael
D,
dkk,
2005,
hal
10.
:
15-66)
Pencegahan
Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya
benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri.
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi.
Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan
pemeriksaan.
Cara
pemeriksaan
adalah
sebagai
berikut
:
1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada
payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak
terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput,
lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau
7. keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua
payudara.
3. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa
lagi.
4. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang
kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri
dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada
payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan
pada
ketiak
kiri.
5. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar
susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan
mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat
digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada
sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin
dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara
sempurna.
6. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan
(www.vision.com jam 10.00, Minggu Tanggal 29-8-2005, sumber :
Ramadhan)
11.
Penanganan
Pembedahan
1. Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran). Mulai dari
lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang
luas
dengan
kulit
yang
terkena).
2. Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua
kelenjar
limfe
dilateral
otocpectoralis
3.
Mastektomi
radikal
Seluruh
payudara,
atau
1)
semua
sebagian
Mastektomi
yang
besar
minor.
dimodifikasi
jaringan
aksial
radikal
8. Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor dibawahnya : seluruh
isi
2)
aksial.
Mastektomi
radikal
yang
diperluas
Sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar limfe mamaria
interna.
Non
pembedahan
1.
Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada
kanker lanjut; pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila.
2.
Kemoterapi
Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut.
3.
Terapi
hormon
dan
endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen,
coferektomi
(Smeltzer,
adrenalektomi
dkk,
2002,
KONSEP
hal
hipofisektomi.
:
ASUHAN
1596
-
1600)
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara,
pengumpulan
laboratorium
riwayat
dan
kesehatan,
diagnostik,
serta
pengkajian
fisik,
pemeriksaan
review
catatan
sebelumnya.
Langkah-langkah pengkajian yang sistemik adalah pengumpulan data,
sumber data, klasifikasi data, analisa data dan diagnosa keperawatan.
Pengumpulan
data
Adalah bagian dari pengkajian keperawatan yang merupakan landasan
proses keperawatan. Kumpulan data adalah kumpulan informasi yang
bertujuan untuk mengenal masalah klien dalam memberikan asuhan
9. keperawatan
.
Sumber
data
Data dapat diperoleh melalui klien sendiri, keluarga, perawat lain dan
petugas kesehatan lain baik secara wawancara maupun observasi.
Data
yang
disimpulkan
Data
meliputi
biografi
:
/biodata
Meliputi identitas klien dan identitas penanggung antara lain : nama, umur,
jenis
kelamin,
agama,
pendidikan,
Riwayat
pekerjaan
dan
keluhan
alamat.
utama.
Riwayat keluhan utama meliputi : adanya benjolan yang menekan
payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak,
nyeri.
Riwayat
kesehatan
masa
lalu
Apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya.
Apakah
ada
Pengkajian
keluarga
yang
menderita
fisik
penyakit
yang
sama
meliputi
.
:
Keadaan
umum
Tingkah
laku
BB
Pengkajian
Pemeriksaan
dan
head
TB
to
toe
laboratorium
:
Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit meningkat,
trombosit meningkat jika ada penyebaran ureum dan kreatinin.
Pemeriksaan urine, diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat.
10. Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita carsinoma mammae
adalah sinar X, ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi dan
pemeriksaan
Pengkajian
reseptor
pola
kebiasaan
hormon.
hidup
sehari-hari
meliputi
:
Nutrisi
Kebiasaan makan, frekuensi makan, nafsu makan, makanan pantangan,
makanan yang disukai, banyaknya minum. Dikaji riwayat sebelum dan
sesudah
masuk
RS.
Eliminasi
Kebiasaan BAB / BAK, frekuensi, warna, konsistensi, sebelum dan
sesudah
masuk
RS.
Istirahat
dan
tidur
Kebiasaan tidur, lamanya tidur dalam sehari sebelum dan sesudah sakit.
Personal
1.
hygiene
Frekuensi
mandi
2.
Frekuensi
3.
Dikaji
Identifikasi
dan
menggosok
mencuci
sebelum
masalah
rambut
dan
psikologis,
Status
gigi
dalam
pada
saat
sosial
dan
dalam
sehari
seminggu
di
RS
spritual
:
psikologis
Emosi biasanya cepat tersinggung, marah, cemas, pasien berharap cepat
sembuh, merasa asing tinggal di RS, merasa rendah diri, mekanisme
koping
Status
yang
negatif.
social
Merasa terasing dengan akibat klien kurang berinteraksi dengan
masyarakat
Kegiatan
lain.
keagamaan
11. Klien
mengatakan
kegiatan
shalat
5
waktu
berkurang.
Klasifikasi
Data
Data
pengkajian
:
Data
subyektif
Data yang diperoleh langsung dari klien dan keluarga, mencakup hal-hal
sebagai berikut : klien mengatakan nyeri pada payudara, sesak dan batuk,
nafsu makan menurun, kebutuhan sehari-hari dilayani di tempat tidur,
harapan klien cepat sembuh, lemah, riwayat menikah, riwayat keluarga.
Data
obyektif
Data yang dilihat langsung atau melalui pengkajian fisik atau penunjang
meliputi : asimetris payudara kiri dan kanan, nyeri tekan pada payudara,
hasil
pemeriksaan
laboratorium
dan
diagnostik.
Analisa
Data
Merupakan
proses
intelektual
yang
merupakan
kemampuan
pengembangan daya pikir yang berdasarkan ilmiah, pengetahuan yang
sama
dengan
masalah
yang
didapat
DIAGNOSA
pada
klien.
KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
3. Kecemasan
4.
Gangguan
5.
Resiko
berhubungan
harga
infeksi
diri
dengan perubahan
berhubungan
berhubungan
dengan
dengan
gambaran tubuh.
kecacatan
luka
bedah
operasi.
6. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta
pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
7. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake
tidak
adekuat.
12. PERENCANAAN
Perencanaan
keperawatan
adalah
pengembangan
dari
pencatatan
perencanaan perawatan untuk memenuhi kebutuhan klien yang telah
diketahui.
Pada perencanaan meliputi tujuan dengan kriteria hasil, intervensi,
rasional,
implementasi
dan
evaluasi.
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan
massa
tumor
Ditandai
dengan
:
DS : - Klien mengeluh nyeri pada sekitar payudara sebelah kiri menjalar
ke
kanan.
DO
:
-
-
Klien
nampak
Klien
Nampak
luka
nampak
di
Tujuan
verban
pada
:
sesak
payudara
sebelah
Nyeri
Kriteria
Klien
meringis
kiri
teratasi.
Hasil
mengatakan
Nyeri
nyeri
berkurang
tekan
Ekspresi
:
atau
tidak
ada
wajah
Luka
sembuh
hilang
tenang
dengan
baik
Intervensi
:
1) Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri yang
dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk
intervensi
2)
selanjutnya.
Beri
posisi
yang
menyenangkan.
Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks/istirahat
secara
efektif
dan
dapat
mengurangi
nyeri.
13. 3)
Anjurkan
teknik
relaksasi
napas
dalam.
Rasional : Relaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan
memperlancar
sirkulasi
4)
O2
ke
Ukur
seluruh
jaringan.
tanda-tanda
vital
Rasional : Peningkatan tanda-tanda vital dapat menjadi acuan adanya
peningkatan
nyeri.
5)
Penatalaksanaan
pemberian
analgetik
Rasional : Analgetik dapat memblok rangsangan nyeri sehingga dapat
nyeri
tidak
dipersepsikan.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
Ditandai
dengan
:
DS
:
Klien
mengeluh
sakit
Klien
mengeluh
Klien
tidak
jika
lengan
badan
digerakkan.
terasa
mau
lemah.
banyak
bergerak.
DO
:
Klien
tampak
Tujuan
:
takut
Klien
Kriteria
Klien
bergerak.
dapat
beraktivitas
Hasil
dapat
Peningkatan
:
beraktivitas
kekuatan
bagi
–
tubuh
hari.
yang
sehari
sakit.
Intervensi
1)
:
Latihan
rentang
gerak
pasif
sesegera
mungkin.
Rasional : Untuk mencegah kekakuan sendi yang dapat berlanjut pada
keterbatasan
2)
Bantu
gerak.
dalam
aktivitas
perawatan
diri
sesuai
keperluan
Rasional : Menghemat energi pasien dan mencegah kelelahan.
3)
Bantu
ambulasi
dan
dorong
memperbaiki
postur.
Rasional : Untuk menghindari ketidakseimbangan dan keterbatasan dalam
14. gerakan
dan
3. Kecemasan
berhubungan
postur.
dengan perubahan
Ditandai
gambaran tubuh.
dengan
:
DS
:
Klien
mengatakan
Ekspresi
takut
ditolak
wajah
Tidak
oleh
orang
tampak
mau
lain.
murung.
melihat
tubuhnya.
DO
:
Klien
tampak
Tujuan
takut
:
melihat
Kecemasan
Kriteria
anggota
dapat
berkurang.
Hasil
Klien
:
tampak
Mau
berpartisipasi
tenang
dalam
program
Intervensi
1)
tubuhnya.
terapi
:
Dorong
klien
untuk
mengekspresikan
perasaannya.
Rasional : Proses kehilangan bagian tubuh membutuhkan penerimaan,
sehingga pasien dapat membuat rencana untuk masa depannya.
2)
Diskusikan
tanda
dan
gejala
depresi.
Rasional : Reaksi umum terhadap tipe prosedur dan kebutuhan dapat
dikenali
3)
dan
Diskusikan
tanda
diukur.
dan
gejala
depresi
Rasional : Kehilangan payudara dapat menyebabkan perubahan gambaran
diri, takut jaringan parut, dan takut reaksi pasangan terhadap perubahan
tubuh.
4) Diskusikan kemungkinan untuk bedah rekonstruksi atau pemakaian
prostetik.
Rasional : Rekonstruksi memberikan sedikit penampilan yang lengkap,
mendekati
normal.
16. Adanya
balutan
pada
luka
operasi.
Terpasang
drainase
Warna
drainase
Tujuan
:
merah
Tidak
muda
terjadi
Kriteria
infeksi.
Hasil
Tidak
ada
Luka
dapat
:
–
tanda
tanda
sembuh
infeksi.
dengan
sempurna.
Intervensi
1)
:
Kaji
adanya
–
tanda
tanda
infeksi.
Rasional : Untuk mengetahui secara dini adanya tanda – tanda infeksi
sehingga
dapat
segera
diberikan
tindakan
yang
tepat.
2) Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.
Rasional : Menghindari resiko penyebaran kuman penyebab infeksi.
3)
Lakukan
prosedur
invasif
secara
aseptik
dan
antiseptik.
Rasional : Untuk menghindari kontaminasi dengan kuman penyebab
infeksi.
4)
Penatalaksanaan
pemberian
antibiotik.
Rasional : Menghambat perkembangan kuman sehingga tidak terjadi
proses
infeksi.
6. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta
pengobatan
penyakitnya
berhubungan
dengan
Ditandai
DS
:
kurangnya
dengan
Klien
DO
:
Tujuan
:
sering
Ekspresi
Klien
:
menanyakan
tentang
wajah
mengerti
Kriteria
Klien
informasi.
penyakitnya.
murung/bingung.
tentang
penyakitnya.
Hasil
tidak
menanyakan
:
tentang
penyakitnya.
17. Klien dapat memahami tentang proses penyakitnya dan pengobatannya.
Intervensi
:
1) Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan
yang
akan
datang.
Rasional : Memberikan pengetahuan dasar, dimana pasien dapat membuat
pilihan berdasarkan informasi, dan dapat berpartisipasi dalam program
terapi.
2) Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi, makanan dan
pemasukan
cairan
yang
adekuat.
Rasional : Memberikan nutrisi yang optimal dan mempertahankan volume
sirkulasi
untuk
mengingatkan
regenerasi
jaringan
atau
proses
penyembuhan.
3) Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang berat.
Rasional : Mencegah membatasi kelelahan, meningkatkan penyembuhan,
dan
meningkatkan
perasaan
sehat.
4) Anjurkan untuk pijatan lembut pada insisi/luka yang sembuh dengan
minyak.
Rasional : Merangsang sirkulasi, meningkatkan elastisitas kulit, dan
menurunkan ketidaknyamanan sehubungan dengan rasa pantom payudara.
5) Dorong pemeriksaan diri sendiri secara teratur pada payudara yang
masih
Rasional
ada.
:
Anjurkan
Mengidentifikasi
mengindikasikan
terjadinya
untuk
perubahan
/
jaringan
berulangnya
Mammografi.
payudara
yang
tumor
baru.
7. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake
yang
tidak
adekuat
Ditandai
dengan
:
DS
Klien
:
mengeluh
nafsu
makan
menurun
19. rencana keperawatan dilaksanakan : melaksanakan intervensi/aktivitas
yang telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan
intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan klien.
Agar implementasi perencanaan dapat tepat waktu dan efektif terhadap
biaya, pertama-tama harus mengidentifikasi prioritas perawatan klien,
kemudian bila perawatan telah dilaksanakan, memantau dan mencatat
respons pasien terhadap setiap intervensi dan mengkomunikasikan
informasi ini kepada penyedia perawatan kesehatan lainnya. Kemudian,
dengan menggunakan data, dapat mengevaluasi dan merevisi rencana
perawatan
dalam
tahap
proses
keperawatan
berikutnya
Evaluasi
Tahapan evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil
yang diinginkan dan respons pasien terhadap dan keefektifan intervensi
keperawatan kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.
Tahap akhir dari proses keperawatan perawat mengevaluasi kemampuan
pasien
ke
Daftar
arah
pencapaian
hasil.
Pustaka
Doenges M., (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta
Dixon M., dkk, (2005), Kelainan Payudara, Cetakan I, Dian Rakyat,
Jakarta.
Mansjoer, dkk, (2000), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta
Sjamsuhidajat R., (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC,
Jakarta
Tapan, (2005), Kanker, Anti Oksidan dan Terapi Komplementer, Elex
Media Komputindo, Jakarta.