SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH 
ENDOMETRIOSIS 
(Dosen Pengampu : Linda Yanti S.ST.,M.Keb) 
Di Susun oleh : 
Kelompok 7/1B 
1. Ayunda Dewi 
2. Desi Eka Putri 
3. Fika Wardiyanti 
4. Husnul Hotimah 
5. Nely Rahayu 
6. Sofiyati 
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA 
PURWOKERTO 
2014/2015 
i
KATA PENGANTAR 
ii 
Assalamualaikum Wr.Wb 
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena 
atas hikmah dan hidayahnya penyusun bisa menyelesaikan makalah ini dengan 
lanca dan tanpa suatu halangan apapun. Makalah ini dibuat untuk memenuhi 
tugas mata kuliah KD 1 tentang sistem endometriosis. Penyusun mengucapkan 
terimakasih kepada Ibu Linda Yanti, S.ST., M.Keb, dosen-dosen pengampu mata 
kuliah KD 1 kelas 1B DIII Kebidanan,serta teman- teman kelas 1B DIII 
Kebidanan ,sehingga makalah selesai tepat pada waktunya. 
Wassalamu’alaikum Wr.Wb. 
Purwokerto, 05 November 2014 
Penyusun
DAFTAR ISI 
Halaman Awal ................................................................................................ i 
Kata Pengantar ............................................................................................... ii 
Daftar Isi ......................................................................................................... iii 
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 
A. Latar Belakang ................................................................................ 1 
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2 
C. Tujuan ............................................................................................. 3 
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN ................................................................. 4 
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10 
A. Kesimpulan ..................................................................................... 10 
B. Saran ............................................................................................... 11 
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12 
iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. LATAR BELAKANG 
Endometriosis merupakan kelainan geinekologik jinak yang sering 
diderita oleh perempuan usia reproduksi yang ditandai dengan adanya 
glandula dan stroma endometrium diluar letaknya yang normal. 
Endometriososis pertama kali didefinisikan pada pertengahan abad ke-19 
(Von Rockitansky,1860). Endometriosis sering didapatkan pada peritoneum 
pelvis tetapi juga didapatkan di ovarium, septum rektovaginalis,ureter,tetapi 
jarang pada vesika urinaria,perikardium,dan pleura. Endometriosis merupakan 
penyakit yang pertumbuhannya tergantung pada estrogen. Insidensi 
endometriosis sulit dikuantifikasi oleh karena sering gejalanya asimtomatis 
dan pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis sensifitasnya 
rendah. Perempuan dengan endometriosis bisa tanpa gejala, subvertil atau 
menderita rasa sakit pada daerah pelvis terutama waktu menstruasi 
(dismenorea). Pada perempuan endometriosis yang asingtomatis 
prevalensinya sekitar 2-22% tergantung pada populasinya. Oleh karena 
berkaitan dengan infertilitas dan rasa sakit di rongga panggul,prevalensinya 
bisa meningkat 20-50%. 
Endometriosis disebabkan oleh jaringan endometrium atau selaput 
lendir rahim bagian dalam yang setiap bulan luruh menjadi darah haid. Darah 
yang luruh ini seharusnya hanya keluar lewat vagina dan sebagian kecil darah 
“tumpah“ melalui saluran telur ke dalam rongga abdomen atau rongga 
perut.Seharusnya tubuh bisa menyerap darah yang luruh ini. Namun beberapa 
hal seperti faktor genetik dan faktor lingkungan menyebabkan turunnya 
kemampuan sistem pertahanan tubuh. Sehingga darah tidak diserap secara 
maksimal 
Endometriosis selama kurang lebih 30 tahun terakhir ini menunjukkan 
angka kejadian yang meningkat. Angka kejadian antara 5-15% dapat 
ditemukan antara semua operasi pelvic. Endometriosis jarang didapatkan pada
orang-orang Negro, dan lebih sering didapatkan pada wanita-wanita dari 
golongan social-ekonomi yang kuat. Yang menarik perhatian ialah bahwa 
endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang tidak kawin pada 
umur muda dan yang tidak mempunyai banyak anak. Rupanya fungsi ovarium 
secara siklis yang terus menerus tanpa diselingi oleh kehamilan, memengang 
peranan dalam terjadinya endometriosis. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 
2010, Hal 317) 
Endometriosis terjadi pada dua pertiga remaja yang mengalami nyeri 
yang bermakna saat menstruasi. Remaja merupakan 8% wanita yang 
menderita endometriosis. Dari remaja-remaja yang menderita endometriosis, 
10% nya mengalami obstruksi congenital aliran keluar menstruasi. Gejala-gejala 
yang paling mengarah ke endometriosis pada kelompok umur ini adalah 
peningkatan dismenorea yang didapat, nyeri panggul kronis, perubahan usus 
saat menstruasi dan perdarahan vagina abnormal. Karena itu, pemeriksaan 
laparoskopi untuk diagnostic harus dipertimbangkan pada remaja yang benar-benar 
menunjukkan gejala. Pada kasus yang jarang, dapat terjadi 
endometriosis pascamenopause yang disebabkan oelh penggunaanestrogen 
eksogen yang tidak teratur. (Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, 2009, 
Hal 670). 
Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada 
keturunan pertama (ibu anak perempuan, saudara perempuan). Endometriosis 
yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel 
telur dari ovarium ke rahim. (http://id.wikipedia.org/wiki/Endometriosis). 
2 
B. RUMUSAN MASALAH 
1. Apa definisi endometriosis? 
2. Bagaimana gejala endometriosis? 
3. Dimana terjadinya endometriosis? 
4. Bagaimana cara pengobatan endometriosis?
3 
C. TUJUAN 
1. Mengetahui apa yang dimaksud definisi endometriosis 
2. Mengetahui gejala endometriosis 
3. Mengetahui terjadinya endometriosis 
4. Mengetahui cara pengobatan endometriosis
BAB II 
ISI DAN PEMBAHASAN 
4 
A. DEFINISI ENDOMETRIOSIS 
Endometriosis adalah adanya kelenjar dan stroma endometrium di 
luar uterus, paling sering mengenai ovarium atau permukaan peritoneum 
viseralis yang mengantung. Meskipun jinak, endometriosis bersifat progresif, 
cenderung kambuh dan dapat mengivansi secara lokal, dapat memiliki banyak 
fokus yang tersebar luas (jarang), dan dapat terjadi dalam nodus limfe pelvis 
(30%). (Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, 2009, Hal 666) 
Endometriosis adalah satu keadaan di mana jaringan endometrium 
yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Jaringan ini yang terdiri 
atas kelenjar-kelenjar dan stroma, terdapat di dalam miometrium ataupun di 
luar uterus. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 314) 
Endometriosis adalah radang yang terkait dengan hormon estrogen 
berupa pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan 
pembuluh darah, hingga menonjol keluar rahim dan menyebabkan pelvic pain. 
(http://id.wikipedia.org/wiki/Endometriosis) 
B. GEJALA ENDOMETRIOSIS 
1. Dismenorea 
Dismenorea adalah nyeri perut bawah yang progresif dan dekat 
paha yang terjadi pada dan selama haid. Dismonorea pada endometriosis 
biasanya merupakan rasa nyeri waktu haid yang semakin lama semakin 
menghebat. Sebab dari dismenorea ini tidak diketahui, tetapi mungkin 
adanya hubungan dengan vaskularisasi dan perdarahan dalam sarang 
endometriosis pada waktu sebelum dan semasa haid. Nyeri tidak selalu 
didapatkan pada endometriosis walaupun kelainan sudah luas, sabaliknya 
kelainan ringan dapat menimbulkan gejala nyeri yang keras. (Prawihardjo, 
Ilmu Kandungan, 2010, Hal 318)
5 
2. Dispareunia 
Dispareunia adalah nyeri ketika melakukan hubungan seksual. 
Dispareunia yang merupakan gejala yang sering dijumpai, 
disebabkan oleh karean adanya endometriosis di kavum Douglasi. 
(Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 318) 
3. Nyeri waktu defekasi, khusunya pada waktu 
Defekais yang sukar dan sakit terutama pada waktu haid, 
disebabkan oleh karena adanya endometriosis pada dinding rektosigmoid. 
Kadang-kadang bisa terjadi stenosis dari lumen usus besar tersebut. 
Endometriosis kandung kencing jarang terdapat, gejala-gejalanya ialah 
gangguan miksi dan hematuria pada waktu haid. (Prawihardjo, Ilmu 
Kandungan, 2010, Hal 318) 
4. Polimenorea dan hipermenorea 
Polimenorea adalah panjang siklus haid yang memendek dari 
panjang siklus haid yang klasik, yaitu kurang dari 21 hari per siklusnya, 
sementara volume pendarahannya kurang lebih sama atau lebih banyak dari 
volume pendarahan haid biasa.(H. Hendrik, 2006, Hal 122). 
Hipermenorea adalah perdarahan haid yang banyak dan lebih lama 
dari normal, 6-7 hari dan ganti pembalut 5-6 kali perhari. 
Gangguan haid dan siklusnya dapat terjadi pada endometriosis 
apabila kelainan pada ovarium demikian luasnya sehingga fungsi ovulasi 
terganggu. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 318) 
5. Infertilitas 
Infertilitas adalah keadaan di mana seseorang tidak dapat hamil 
secara alami atau tidak dapat menjalani kehamilannya secara utuh. 
Tiga puluh sampai empat puluh persen wanita dengan 
endometriosis menderita infertilitas. Menurut Rubin kemungkinan untuk 
hamil pada wanita dengan endometriosis ialah kurang lebih separuh 
wanita biasa. Faktor penting yang menyebabkan infertilitas pada 
endometriosis ialah apabila mobilitas tuba terganggu karena fibrosis dan
perlekatan jaringan di sekitarnya. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, 
Hal 318). 
C. TEMPAT-TEMPAT DI TEMUKANNYA ENDOMETRIOSIS 
Pada endometriosis jaringan endometrium ditemukan di luar kavum 
uteri dan di luar miometrium. Menurut urutan yang tersering endometriosis di 
temukan ditempat-tempat sebagai berikut : 
1. Ovarium 
2. Peritoneum dan ligamentum sakrouterinum, kavum Douglasi; dinding 
belakang uterus, tuba Fallopii, plika vesikounterina, logamentum 
rotondum dan sigmoid 
3. Septum rektovaginal 
4. Kanalis ingunalis 
5. Apendiks 
6. Umbilicus 
7. Serviks uteri, vagina, kandung kencing, vulva, perineum 
8. Parut laparotomi 
9. Kelenjar limfe 
10. Walaupun sangat jarang, endometriosis dapat ditemukan dilengan, paha, 
pleura, dan perikardium. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 
316) 
(gambar tempat-tempat ditemukannya endometriosis) 
6
D. PENGOBATAN/PENANGANAN ENDOMETRIOSIS 
Pengobatan/penanganan endometriosis terdiri atas pencegahan, 
observasi, terapi hormonal, pembedahan dan radiasi. 
1. Pencegahan 
Bila disminorea yang berat terjadi pada seorang pasien muda, 
kemungkinana bermacam-macam tingkat sumbatan pada aliran haid 
harus dipertimbangkan.kemungkinan munculnya suatu tanduk rahim 
yang tumpul pada rahimbikornuata atau sebuah sumbatan septum rahim 
atau vaginal harus diingat.dilatasi serviks untuk memungkinkan 
pengeluaran darah haid yang lebih mudah pada pasien dengan tingkat 
disminorea yang hebat.( Moore, Hacker.2001) 
Kemudian, adapula pendapat dari Meigs. Meigs berpendapat 
bahwa kehamilan adalah pencegahan yang paling baik untuk 
endometriosis. Gejala- gejala endometriosis memang berkurang pada 
waktu dan sesudah kehamilan karena regresi endometrium dalam sarang-sarang 
endometriosis. Maka dari itu perkawinan hendaknya jangan 
ditunda terlalu lama dan diusahakan secepatnya memiliki anak yang 
diinginkan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sikap demikian tidak 
hanya merupaka profilaksis yang baik untuk endometriosis, melainkan 
juga mrnghindari terjadinya infertilitas sesudah endometrium timbul. 
Selain itu juga jangan melakukan pemeriksaan yang kasar atau kerokan 
saat haid, karena dapat mengalirkan darah haid dari uterus ke tuba fallopi 
dan rongga panggul.(Wiknjosastro, hanifa.2007.) 
7 
2. Observasi 
Pengobatan ini akan berguna bagi wanita dengan gejala dan 
kelainan fisik yang ringan. Pada wanita yang agak berumur, pengawasan 
ini bisa dilanjutkan sampai menopause, karena sesudah itu gejala-gejala 
endometriosis hilang sendiri. Dalam masa observasi ini dapat diberi 
pengobatan paliatif berupa pemberian analgetik untuk mengurangi rasa 
nyeri. (Wiknjosastro, hanifa.2007.)
8 
3. Pengobatan Hormonal 
Prinsip pertama pengobatan hormonal ini adalah menciptakan 
lingkungan hormone rendah estrogen dan asiklik. Kadar estrogen yang 
rendah menyebabkan atrofi jaringan endometriosis. Keadaan yang asiklik 
mencegah terjadinya haid, yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan 
endometrium yang normal ataupun jaringan endometriosis. Dengan 
demikian dapat dihindari timbulnya sarang endometriosis yang baru 
karena transport retrograde jaringan endometrium yang lepas serta 
mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang 
menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum. 
Prinsip kedua yaitu menciptakan lingkungan tinggi androgen atau 
tinggi progesterone yang secara langsung dapat menyebabkan atrofi 
jaringan endomeetriosis.(Wiknjosastro, hanifa.2007.) 
4. Pembedahan 
Adanya jaringan endometrium yang berfungsi merupakan syarat 
mutlak tumbuhnya endometriosis. Oleh krarena itu pada waktu 
pembedahan,harus dapat menentukan apakah ovarium dipertahankan atau 
tidak. Pada andometriosis dini , pada wanita yang ingin mempunyai anak 
fungsi ovarium harus dipertahankan. Sebaliknya pada endometriosis 
yang sudah menyebar luas pada pelvis, khususnya pada wanita usia 
lanjut. Umumnya pada terapi pembedahan yang konservatif sarang 
endometriosis diangkat dengan meninggalkan uterus dan jaringan 
ovarium yang sehat, dan perlekatan sedapatnya dilepaskan. Pada operasi 
konservatif, perlu pula dilakukan suspensi uterus, dan pengangkatan 
kelainan patologik pelvis. Hasil pembedahan untuk infertile sangat 
tergantung pada tingkat endometriosis, maka pada penderita dengan 
penyakit berat, operasi untuk keperluan infertile tidak dianjurkan. 
(Wiknjosastro, hanifa.2007)
9 
5. Radiasi 
pengobatan ini bertujuan menghentikan fungsi ovarium, tapi 
sudah tidak dilakukan lagi, kecuali jika ada kontraindikasi terhadap 
pembedahan. (Wiknjosastro, hanifa.2007.) 
gambar endometriosis
BAB III 
PENUTUP 
10 
A. KESIMPULAN 
1. Endometriosis adalah radang yang terkait dengan hormon estrogen berupa 
pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan pembuluh 
darah, hingga menonjol keluar rahim dan menyebabkan pelvic pain. 
(http://id.wikipedia.org/wiki/Endometriosis) 
2. Gejala Endometriosis : 
a. Dismenorea 
b. Dispareunia 
c. Nyeri waktu defekasi, khusunya pada waktu 
d. Polimenorea dan hioermenorea 
e. Infertilitas 
3. Tempat-tempat ditemukannya endometriosis : 
a. Ovarium 
b. Peritoneum dan ligamentum sakrouterinum, kavum Douglasi; dinding 
belakang uterus, tuba Fallopii, plika vesikounterina, logamentum 
rotondum dan sigmoid 
c. Septum rektovaginal 
d. Kanalis ingunalis 
e. Apendiks 
f. Umbilicus 
g. Serviks uteri, vagina, kandung kencing, vulva, perineum 
h. Parut laparotomi 
i. Kelenjar limfe 
j. Walaupun sangat jarang, endometriosis dapat ditemukan dilengan, 
paha, pleura, dan perikardium. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, 
Hal 316) 
4. Penanganan endometriosis terdiri atas pencegahan, observasi, terapi 
hormonal, pembedahan dan radiasi.
11 
B. SARAN 
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi 
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan 
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau 
referensi yang ada hubungannya dengan judul makala ini. 
Kami sekelompok berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan 
saran yang membangu kepada kelompok kami demi sempurnanya makalah 
ini. 
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis khusunya 
dan pembaca umumnya mengenai gangguan system reproduksi khususnya 
materi tentang endometriosis.
DAFTAR PUSTAKA 
Prawiroharjo.Sarwono.Ilmu Kandungan.2005.Jakarta:yayasan Bina Pustaka 
Sarwono Prawiroharjo 315-326. 
Benzo M.D. Ralp C. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Diterjemahkan oleh : 
Dr. Susiani wijaya. Jakarta. Penerbit buku kedokteran ECG.666-670 
http://id.wikipedia.org/wiki/Endometriosis 
H. Hendrik, Problem Haid : tinjauan syariat islam dan medis, 2006, Hal 122 
http://yunitadianhusada.blogspot.com/p/hipermenorea.html 
http://asuh.wikia.com/wiki/Infertilitas 
12

More Related Content

What's hot

5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitisPradasary
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
 
SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASIshelviaa
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiOperator Warnet Vast Raha
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
Al-Ikhlas14
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
Vicky Thio
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpoint
tysambp2
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
evianamsaputri
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
AULIA SHARA
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
masantian
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
Personal hygine
Personal hyginePersonal hygine
Personal hygine
Ulfa Pradipta
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritisPradasary
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
aulia rahmah
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
Andri Septyan
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Makalah febris
Makalah febrisMakalah febris
Makalah febris
Warnet Raha
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Filosofi Kebidanan
Filosofi KebidananFilosofi Kebidanan
Filosofi Kebidananbettycan33
 
Askep lupus
Askep lupusAskep lupus
Askep lupus
Ros dyana
 

What's hot (20)

5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpoint
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Personal hygine
Personal hyginePersonal hygine
Personal hygine
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
Makalah febris
Makalah febrisMakalah febris
Makalah febris
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Filosofi Kebidanan
Filosofi KebidananFilosofi Kebidanan
Filosofi Kebidanan
 
Askep lupus
Askep lupusAskep lupus
Askep lupus
 

Similar to Makalah endometriosis

askep infertilisasi
askep infertilisasiaskep infertilisasi
askep infertilisasi
STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Warnet Raha
 
Endometriosis
EndometriosisEndometriosis
Endometriosis
ahmadonterio
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriSeptian Muna Barakati
 
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Septian Muna Barakati
 
Mekanisme kontrol fisiologi
Mekanisme kontrol fisiologiMekanisme kontrol fisiologi
Mekanisme kontrol fisiologi
dwi risky
 
Mekanisme kontrol fisiologi
Mekanisme kontrol fisiologiMekanisme kontrol fisiologi
Mekanisme kontrol fisiologi
dwi risky
 
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
Ramadina Goethe
 
Bab ii. tinjauan pustaka
Bab ii. tinjauan pustakaBab ii. tinjauan pustaka
Bab ii. tinjauan pustaka
fitriandiny
 
MAKALAH METRITIS.docx
MAKALAH METRITIS.docxMAKALAH METRITIS.docx
MAKALAH METRITIS.docx
SukmaWati571293
 
Asuhan myometritis
Asuhan myometritisAsuhan myometritis
Asuhan myometritis
anitasintia
 
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Makalah endometriosis (20)

askep infertilisasi
askep infertilisasiaskep infertilisasi
askep infertilisasi
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
Endometriosis
EndometriosisEndometriosis
Endometriosis
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
 
Tugas konkeb
Tugas konkebTugas konkeb
Tugas konkeb
 
Tugas konkeb
Tugas konkebTugas konkeb
Tugas konkeb
 
Mekanisme kontrol fisiologi
Mekanisme kontrol fisiologiMekanisme kontrol fisiologi
Mekanisme kontrol fisiologi
 
Mekanisme kontrol fisiologi
Mekanisme kontrol fisiologiMekanisme kontrol fisiologi
Mekanisme kontrol fisiologi
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Word lapsus ket
Word lapsus ketWord lapsus ket
Word lapsus ket
 
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
 
Bab ii. tinjauan pustaka
Bab ii. tinjauan pustakaBab ii. tinjauan pustaka
Bab ii. tinjauan pustaka
 
MAKALAH METRITIS.docx
MAKALAH METRITIS.docxMAKALAH METRITIS.docx
MAKALAH METRITIS.docx
 
PPT KET
PPT KETPPT KET
PPT KET
 
Asuhan myometritis
Asuhan myometritisAsuhan myometritis
Asuhan myometritis
 
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
 
31923528 bab-1-6
31923528 bab-1-631923528 bab-1-6
31923528 bab-1-6
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Sentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 

Makalah endometriosis

  • 1. MAKALAH ENDOMETRIOSIS (Dosen Pengampu : Linda Yanti S.ST.,M.Keb) Di Susun oleh : Kelompok 7/1B 1. Ayunda Dewi 2. Desi Eka Putri 3. Fika Wardiyanti 4. Husnul Hotimah 5. Nely Rahayu 6. Sofiyati PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014/2015 i
  • 2. KATA PENGANTAR ii Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas hikmah dan hidayahnya penyusun bisa menyelesaikan makalah ini dengan lanca dan tanpa suatu halangan apapun. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah KD 1 tentang sistem endometriosis. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Ibu Linda Yanti, S.ST., M.Keb, dosen-dosen pengampu mata kuliah KD 1 kelas 1B DIII Kebidanan,serta teman- teman kelas 1B DIII Kebidanan ,sehingga makalah selesai tepat pada waktunya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Purwokerto, 05 November 2014 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Awal ................................................................................................ i Kata Pengantar ............................................................................................... ii Daftar Isi ......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2 C. Tujuan ............................................................................................. 3 BAB II ISI DAN PEMBAHASAN ................................................................. 4 BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10 A. Kesimpulan ..................................................................................... 10 B. Saran ............................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG Endometriosis merupakan kelainan geinekologik jinak yang sering diderita oleh perempuan usia reproduksi yang ditandai dengan adanya glandula dan stroma endometrium diluar letaknya yang normal. Endometriososis pertama kali didefinisikan pada pertengahan abad ke-19 (Von Rockitansky,1860). Endometriosis sering didapatkan pada peritoneum pelvis tetapi juga didapatkan di ovarium, septum rektovaginalis,ureter,tetapi jarang pada vesika urinaria,perikardium,dan pleura. Endometriosis merupakan penyakit yang pertumbuhannya tergantung pada estrogen. Insidensi endometriosis sulit dikuantifikasi oleh karena sering gejalanya asimtomatis dan pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis sensifitasnya rendah. Perempuan dengan endometriosis bisa tanpa gejala, subvertil atau menderita rasa sakit pada daerah pelvis terutama waktu menstruasi (dismenorea). Pada perempuan endometriosis yang asingtomatis prevalensinya sekitar 2-22% tergantung pada populasinya. Oleh karena berkaitan dengan infertilitas dan rasa sakit di rongga panggul,prevalensinya bisa meningkat 20-50%. Endometriosis disebabkan oleh jaringan endometrium atau selaput lendir rahim bagian dalam yang setiap bulan luruh menjadi darah haid. Darah yang luruh ini seharusnya hanya keluar lewat vagina dan sebagian kecil darah “tumpah“ melalui saluran telur ke dalam rongga abdomen atau rongga perut.Seharusnya tubuh bisa menyerap darah yang luruh ini. Namun beberapa hal seperti faktor genetik dan faktor lingkungan menyebabkan turunnya kemampuan sistem pertahanan tubuh. Sehingga darah tidak diserap secara maksimal Endometriosis selama kurang lebih 30 tahun terakhir ini menunjukkan angka kejadian yang meningkat. Angka kejadian antara 5-15% dapat ditemukan antara semua operasi pelvic. Endometriosis jarang didapatkan pada
  • 5. orang-orang Negro, dan lebih sering didapatkan pada wanita-wanita dari golongan social-ekonomi yang kuat. Yang menarik perhatian ialah bahwa endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang tidak kawin pada umur muda dan yang tidak mempunyai banyak anak. Rupanya fungsi ovarium secara siklis yang terus menerus tanpa diselingi oleh kehamilan, memengang peranan dalam terjadinya endometriosis. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 317) Endometriosis terjadi pada dua pertiga remaja yang mengalami nyeri yang bermakna saat menstruasi. Remaja merupakan 8% wanita yang menderita endometriosis. Dari remaja-remaja yang menderita endometriosis, 10% nya mengalami obstruksi congenital aliran keluar menstruasi. Gejala-gejala yang paling mengarah ke endometriosis pada kelompok umur ini adalah peningkatan dismenorea yang didapat, nyeri panggul kronis, perubahan usus saat menstruasi dan perdarahan vagina abnormal. Karena itu, pemeriksaan laparoskopi untuk diagnostic harus dipertimbangkan pada remaja yang benar-benar menunjukkan gejala. Pada kasus yang jarang, dapat terjadi endometriosis pascamenopause yang disebabkan oelh penggunaanestrogen eksogen yang tidak teratur. (Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, 2009, Hal 670). Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu anak perempuan, saudara perempuan). Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim. (http://id.wikipedia.org/wiki/Endometriosis). 2 B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi endometriosis? 2. Bagaimana gejala endometriosis? 3. Dimana terjadinya endometriosis? 4. Bagaimana cara pengobatan endometriosis?
  • 6. 3 C. TUJUAN 1. Mengetahui apa yang dimaksud definisi endometriosis 2. Mengetahui gejala endometriosis 3. Mengetahui terjadinya endometriosis 4. Mengetahui cara pengobatan endometriosis
  • 7. BAB II ISI DAN PEMBAHASAN 4 A. DEFINISI ENDOMETRIOSIS Endometriosis adalah adanya kelenjar dan stroma endometrium di luar uterus, paling sering mengenai ovarium atau permukaan peritoneum viseralis yang mengantung. Meskipun jinak, endometriosis bersifat progresif, cenderung kambuh dan dapat mengivansi secara lokal, dapat memiliki banyak fokus yang tersebar luas (jarang), dan dapat terjadi dalam nodus limfe pelvis (30%). (Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, 2009, Hal 666) Endometriosis adalah satu keadaan di mana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-kelenjar dan stroma, terdapat di dalam miometrium ataupun di luar uterus. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 314) Endometriosis adalah radang yang terkait dengan hormon estrogen berupa pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan pembuluh darah, hingga menonjol keluar rahim dan menyebabkan pelvic pain. (http://id.wikipedia.org/wiki/Endometriosis) B. GEJALA ENDOMETRIOSIS 1. Dismenorea Dismenorea adalah nyeri perut bawah yang progresif dan dekat paha yang terjadi pada dan selama haid. Dismonorea pada endometriosis biasanya merupakan rasa nyeri waktu haid yang semakin lama semakin menghebat. Sebab dari dismenorea ini tidak diketahui, tetapi mungkin adanya hubungan dengan vaskularisasi dan perdarahan dalam sarang endometriosis pada waktu sebelum dan semasa haid. Nyeri tidak selalu didapatkan pada endometriosis walaupun kelainan sudah luas, sabaliknya kelainan ringan dapat menimbulkan gejala nyeri yang keras. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 318)
  • 8. 5 2. Dispareunia Dispareunia adalah nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Dispareunia yang merupakan gejala yang sering dijumpai, disebabkan oleh karean adanya endometriosis di kavum Douglasi. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 318) 3. Nyeri waktu defekasi, khusunya pada waktu Defekais yang sukar dan sakit terutama pada waktu haid, disebabkan oleh karena adanya endometriosis pada dinding rektosigmoid. Kadang-kadang bisa terjadi stenosis dari lumen usus besar tersebut. Endometriosis kandung kencing jarang terdapat, gejala-gejalanya ialah gangguan miksi dan hematuria pada waktu haid. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 318) 4. Polimenorea dan hipermenorea Polimenorea adalah panjang siklus haid yang memendek dari panjang siklus haid yang klasik, yaitu kurang dari 21 hari per siklusnya, sementara volume pendarahannya kurang lebih sama atau lebih banyak dari volume pendarahan haid biasa.(H. Hendrik, 2006, Hal 122). Hipermenorea adalah perdarahan haid yang banyak dan lebih lama dari normal, 6-7 hari dan ganti pembalut 5-6 kali perhari. Gangguan haid dan siklusnya dapat terjadi pada endometriosis apabila kelainan pada ovarium demikian luasnya sehingga fungsi ovulasi terganggu. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 318) 5. Infertilitas Infertilitas adalah keadaan di mana seseorang tidak dapat hamil secara alami atau tidak dapat menjalani kehamilannya secara utuh. Tiga puluh sampai empat puluh persen wanita dengan endometriosis menderita infertilitas. Menurut Rubin kemungkinan untuk hamil pada wanita dengan endometriosis ialah kurang lebih separuh wanita biasa. Faktor penting yang menyebabkan infertilitas pada endometriosis ialah apabila mobilitas tuba terganggu karena fibrosis dan
  • 9. perlekatan jaringan di sekitarnya. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 318). C. TEMPAT-TEMPAT DI TEMUKANNYA ENDOMETRIOSIS Pada endometriosis jaringan endometrium ditemukan di luar kavum uteri dan di luar miometrium. Menurut urutan yang tersering endometriosis di temukan ditempat-tempat sebagai berikut : 1. Ovarium 2. Peritoneum dan ligamentum sakrouterinum, kavum Douglasi; dinding belakang uterus, tuba Fallopii, plika vesikounterina, logamentum rotondum dan sigmoid 3. Septum rektovaginal 4. Kanalis ingunalis 5. Apendiks 6. Umbilicus 7. Serviks uteri, vagina, kandung kencing, vulva, perineum 8. Parut laparotomi 9. Kelenjar limfe 10. Walaupun sangat jarang, endometriosis dapat ditemukan dilengan, paha, pleura, dan perikardium. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 316) (gambar tempat-tempat ditemukannya endometriosis) 6
  • 10. D. PENGOBATAN/PENANGANAN ENDOMETRIOSIS Pengobatan/penanganan endometriosis terdiri atas pencegahan, observasi, terapi hormonal, pembedahan dan radiasi. 1. Pencegahan Bila disminorea yang berat terjadi pada seorang pasien muda, kemungkinana bermacam-macam tingkat sumbatan pada aliran haid harus dipertimbangkan.kemungkinan munculnya suatu tanduk rahim yang tumpul pada rahimbikornuata atau sebuah sumbatan septum rahim atau vaginal harus diingat.dilatasi serviks untuk memungkinkan pengeluaran darah haid yang lebih mudah pada pasien dengan tingkat disminorea yang hebat.( Moore, Hacker.2001) Kemudian, adapula pendapat dari Meigs. Meigs berpendapat bahwa kehamilan adalah pencegahan yang paling baik untuk endometriosis. Gejala- gejala endometriosis memang berkurang pada waktu dan sesudah kehamilan karena regresi endometrium dalam sarang-sarang endometriosis. Maka dari itu perkawinan hendaknya jangan ditunda terlalu lama dan diusahakan secepatnya memiliki anak yang diinginkan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sikap demikian tidak hanya merupaka profilaksis yang baik untuk endometriosis, melainkan juga mrnghindari terjadinya infertilitas sesudah endometrium timbul. Selain itu juga jangan melakukan pemeriksaan yang kasar atau kerokan saat haid, karena dapat mengalirkan darah haid dari uterus ke tuba fallopi dan rongga panggul.(Wiknjosastro, hanifa.2007.) 7 2. Observasi Pengobatan ini akan berguna bagi wanita dengan gejala dan kelainan fisik yang ringan. Pada wanita yang agak berumur, pengawasan ini bisa dilanjutkan sampai menopause, karena sesudah itu gejala-gejala endometriosis hilang sendiri. Dalam masa observasi ini dapat diberi pengobatan paliatif berupa pemberian analgetik untuk mengurangi rasa nyeri. (Wiknjosastro, hanifa.2007.)
  • 11. 8 3. Pengobatan Hormonal Prinsip pertama pengobatan hormonal ini adalah menciptakan lingkungan hormone rendah estrogen dan asiklik. Kadar estrogen yang rendah menyebabkan atrofi jaringan endometriosis. Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya haid, yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal ataupun jaringan endometriosis. Dengan demikian dapat dihindari timbulnya sarang endometriosis yang baru karena transport retrograde jaringan endometrium yang lepas serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum. Prinsip kedua yaitu menciptakan lingkungan tinggi androgen atau tinggi progesterone yang secara langsung dapat menyebabkan atrofi jaringan endomeetriosis.(Wiknjosastro, hanifa.2007.) 4. Pembedahan Adanya jaringan endometrium yang berfungsi merupakan syarat mutlak tumbuhnya endometriosis. Oleh krarena itu pada waktu pembedahan,harus dapat menentukan apakah ovarium dipertahankan atau tidak. Pada andometriosis dini , pada wanita yang ingin mempunyai anak fungsi ovarium harus dipertahankan. Sebaliknya pada endometriosis yang sudah menyebar luas pada pelvis, khususnya pada wanita usia lanjut. Umumnya pada terapi pembedahan yang konservatif sarang endometriosis diangkat dengan meninggalkan uterus dan jaringan ovarium yang sehat, dan perlekatan sedapatnya dilepaskan. Pada operasi konservatif, perlu pula dilakukan suspensi uterus, dan pengangkatan kelainan patologik pelvis. Hasil pembedahan untuk infertile sangat tergantung pada tingkat endometriosis, maka pada penderita dengan penyakit berat, operasi untuk keperluan infertile tidak dianjurkan. (Wiknjosastro, hanifa.2007)
  • 12. 9 5. Radiasi pengobatan ini bertujuan menghentikan fungsi ovarium, tapi sudah tidak dilakukan lagi, kecuali jika ada kontraindikasi terhadap pembedahan. (Wiknjosastro, hanifa.2007.) gambar endometriosis
  • 13. BAB III PENUTUP 10 A. KESIMPULAN 1. Endometriosis adalah radang yang terkait dengan hormon estrogen berupa pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan pembuluh darah, hingga menonjol keluar rahim dan menyebabkan pelvic pain. (http://id.wikipedia.org/wiki/Endometriosis) 2. Gejala Endometriosis : a. Dismenorea b. Dispareunia c. Nyeri waktu defekasi, khusunya pada waktu d. Polimenorea dan hioermenorea e. Infertilitas 3. Tempat-tempat ditemukannya endometriosis : a. Ovarium b. Peritoneum dan ligamentum sakrouterinum, kavum Douglasi; dinding belakang uterus, tuba Fallopii, plika vesikounterina, logamentum rotondum dan sigmoid c. Septum rektovaginal d. Kanalis ingunalis e. Apendiks f. Umbilicus g. Serviks uteri, vagina, kandung kencing, vulva, perineum h. Parut laparotomi i. Kelenjar limfe j. Walaupun sangat jarang, endometriosis dapat ditemukan dilengan, paha, pleura, dan perikardium. (Prawihardjo, Ilmu Kandungan, 2010, Hal 316) 4. Penanganan endometriosis terdiri atas pencegahan, observasi, terapi hormonal, pembedahan dan radiasi.
  • 14. 11 B. SARAN Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makala ini. Kami sekelompok berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangu kepada kelompok kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis khusunya dan pembaca umumnya mengenai gangguan system reproduksi khususnya materi tentang endometriosis.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Prawiroharjo.Sarwono.Ilmu Kandungan.2005.Jakarta:yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo 315-326. Benzo M.D. Ralp C. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Diterjemahkan oleh : Dr. Susiani wijaya. Jakarta. Penerbit buku kedokteran ECG.666-670 http://id.wikipedia.org/wiki/Endometriosis H. Hendrik, Problem Haid : tinjauan syariat islam dan medis, 2006, Hal 122 http://yunitadianhusada.blogspot.com/p/hipermenorea.html http://asuh.wikia.com/wiki/Infertilitas 12