Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut membahas program keselamatan pasien di puskesmas dalam rangka akreditasi, meliputi strategi pembentukan tim, sosialisasi, penyusunan dokumen standar, dan mekanisme monitoring evaluasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa tujuan keselamatan pasien dan rencana pembagian tugas tim penggerak program.
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
Laporan meninjau capaian target berbagai layanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bintang pada bulan September 2021. Sebagian besar target belum tercapai karena dampak pandemi Covid-19 seperti keterbatasan kunjungan pasien dan kendala pelaksanaan program. Dinas Kesehatan merencanakan tindak lanjut melalui advokasi, sosialisasi, dan peningkatan kualitas pelayanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut membahas program keselamatan pasien di puskesmas dalam rangka akreditasi, meliputi strategi pembentukan tim, sosialisasi, penyusunan dokumen standar, dan mekanisme monitoring evaluasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa tujuan keselamatan pasien dan rencana pembagian tugas tim penggerak program.
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
Laporan meninjau capaian target berbagai layanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bintang pada bulan September 2021. Sebagian besar target belum tercapai karena dampak pandemi Covid-19 seperti keterbatasan kunjungan pasien dan kendala pelaksanaan program. Dinas Kesehatan merencanakan tindak lanjut melalui advokasi, sosialisasi, dan peningkatan kualitas pelayanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Dokumen tersebut merangkum capaian program pengendalian penyakit tidak menular di Puskesmas Campakamulya selama 5 bulan pertama tahun 2022, yang menghadapi tantangan keterbatasan partisipasi masyarakat dan jumlah sasaran yang belum terdeteksi untuk hipertensi dan diabetes."
Dokumen tersebut membahas tentang siklus manajemen puskesmas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Pada tahap perencanaan, puskesmas menganalisis data kinerja, sumber daya, dan status kesehatan masyarakat untuk merumuskan rencana lima tahunan dan tahunan meliputi rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan."
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tambakboyo menetapkan jenis-jenis pelayanan yang terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial dan Pengembangan serta Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) yang meliputi 14 poliklinik dan layanan lainnya. Keputusan ini berlaku sejak tanggal 2 Januari 2016.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
Dokumen tersebut merupakan contoh indikator kinerja untuk UKM di bidang kesehatan yang mencakup input, proses, dan output untuk program kesehatan ibu dan anak, gizi, pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan kesehatan lingkungan dengan menetapkan target persentase minimum yang harus dicapai untuk masing-masing indikator.
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
1. Laporan evaluasi indikator mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat bulan November 2022 menunjukkan peningkatan kinerja beberapa indikator mutu seperti kepatuhan mencuci tangan, identifikasi pengguna layanan, dan kelengkapan pengisian e-Puskesmas.
Dokumen tersebut membahas kewenangan Puskesmas dalam melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat. Pembinaan teknis adalah kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada dengan metode atau sistem. Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri dari Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Bidan Desa. Sedangkan upaya kesehatan berbasis masy
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Dokumen ini membahas tentang SOP (Standar Operasional Prosedur) VCT (Voluntary Counseling and Testing) di Puskesmas DTP Sukamantri. VCT adalah kegiatan konseling dan tes HIV secara sukarela antara konselor dengan orang yang ingin mengetahui status HIV-nya. SOP ini menjelaskan prosedur pelaksanaan VCT mulai dari pendaftaran, konseling pre-tes, tes HIV, hingga konseling pasca-tes serta tujuannya untuk membantu
Dokumen tersebut merangkum capaian program pengendalian penyakit tidak menular di Puskesmas Campakamulya selama 5 bulan pertama tahun 2022, yang menghadapi tantangan keterbatasan partisipasi masyarakat dan jumlah sasaran yang belum terdeteksi untuk hipertensi dan diabetes."
Dokumen tersebut membahas tentang siklus manajemen puskesmas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Pada tahap perencanaan, puskesmas menganalisis data kinerja, sumber daya, dan status kesehatan masyarakat untuk merumuskan rencana lima tahunan dan tahunan meliputi rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan."
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tambakboyo menetapkan jenis-jenis pelayanan yang terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial dan Pengembangan serta Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) yang meliputi 14 poliklinik dan layanan lainnya. Keputusan ini berlaku sejak tanggal 2 Januari 2016.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
Dokumen tersebut merupakan contoh indikator kinerja untuk UKM di bidang kesehatan yang mencakup input, proses, dan output untuk program kesehatan ibu dan anak, gizi, pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan kesehatan lingkungan dengan menetapkan target persentase minimum yang harus dicapai untuk masing-masing indikator.
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
1. Laporan evaluasi indikator mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat bulan November 2022 menunjukkan peningkatan kinerja beberapa indikator mutu seperti kepatuhan mencuci tangan, identifikasi pengguna layanan, dan kelengkapan pengisian e-Puskesmas.
Dokumen tersebut membahas kewenangan Puskesmas dalam melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat. Pembinaan teknis adalah kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada dengan metode atau sistem. Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri dari Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Bidan Desa. Sedangkan upaya kesehatan berbasis masy
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Dokumen ini membahas tentang SOP (Standar Operasional Prosedur) VCT (Voluntary Counseling and Testing) di Puskesmas DTP Sukamantri. VCT adalah kegiatan konseling dan tes HIV secara sukarela antara konselor dengan orang yang ingin mengetahui status HIV-nya. SOP ini menjelaskan prosedur pelaksanaan VCT mulai dari pendaftaran, konseling pre-tes, tes HIV, hingga konseling pasca-tes serta tujuannya untuk membantu
Dokumen tersebut merangkum sejarah HIV/AIDS di dunia dan Indonesia serta gejala, penularan, pencegahan, dan sikap terhadap penyakit tersebut. HIV/AIDS pertama kali dilaporkan pada 1981 di Amerika Serikat dan menyebar ke seluruh dunia dengan jumlah korban mencapai 33 juta pada 2010. Di Indonesia, kasusnya diperkirakan ditemukan pada 1987 dan jumlah penderitanya pada 2010 adalah 93 ribu-130 ribu orang.
Rencana Aksi Nasional Penanggulangan AIDS dan Narkoba di Jajaran Pemasyarakat...Sketchpowder, Inc.
Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS di Lapas dan Rutan 2010-2014 merangkum upaya strategis selama 5 tahun untuk menanggulangi HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba di lembaga pemasyarakatan. Dokumen ini menetapkan kerangka kerja, tujuan, strategi, dan program untuk pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi selama periode tersebut.
Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah melakukan penjahitan luka pada pasien yang mengalami luka robek, dengan tujuan mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan luka. Langkah-langkahnya meliputi persiapan alat dan bahan, membersihkan luka, memberikan anestesi, menjahit luka dengan benang dan jarum sesuai kebutuhan, membalut luka, serta memberitahu pasien tentang perawatan di rumah.
[Ringkasan]
Pedoman ini membahas pelayanan konseling dan testing HIV/AIDS secara sukarela (VCT) di Indonesia. VCT merupakan pintu masuk penting untuk mendapatkan layanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan bagi mereka yang terinfeksi HIV. Pedoman ini memberikan panduan mengenai prinsip, model, sasaran, sarana, sumber daya manusia, tata laksana pelayanan, kendali mutu, pembiayaan, pemantauan dan evaluasi, serta pembinaan V
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)Indah Triayu
Dokumen tersebut membahas tentang HIV/AIDS dalam kehamilan dan penatalaksanaannya. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain bahwa risiko penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dikurangi menjadi kurang dari 5% dengan memberikan terapi antiretroviral untuk ibu hamil dan bayi baru lahir, serta menyusui dengan pengganti ASI. WHO merekomendasikan pemberian regimen TDF+3TC(FTC)+EFV untuk semua ibu hamil
Dokumen tersebut merupakan Program Operasional Aktivitas (POA) Puskesmas Lumbang tahun 2013 yang mencakup analisis situasi demografi, geografi, dan hasil kegiatan tahun sebelumnya serta rencana kegiatan untuk tahun berikutnya."
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasinug nugroho
Dokumen tersebut membahas perencanaan pelayanan puskesmas dalam standar akreditasi, meliputi tahapan identifikasi kebutuhan masyarakat, perencanaan program dan kegiatan puskesmas, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program secara terpadu dan berkelanjutan guna memenuhi harapan masyarakat.
Reformasi Birokrasi perlu dilakukan penilaian dengan lat yang sama dan seragam sehingga keberhasilan atau ketidakberhasilan instansi pemerintah dalam melaksanakan reformasi birokrasi dapat diukur, bukan sekedar klaim sepihak.
Penetapan Kinerja merupakan pernyataan komitmen tertulis antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja tahunan berdasarkan sumber daya yang tersedia. Penetapan Kinerja mencakup sasaran strategis, indikator kinerja, target yang akan dicapai, dan anggaran yang direncanakan untuk pencapaian target tersebut. Penetapan Kinerja bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur serta
Dokumen tersebut merangkum rencana reformasi birokrasi Polri antara tahun 2010 hingga 2025 untuk mencapai visi menjadi lembaga yang modern, profesional dan bermoral. Rencana tersebut mencakup program-program prioritas untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, transparansi, dan kualitas pelayanan dalam waktu cepat melalui inisiatif "Quick Wins".
This document discusses the Revised National Tuberculosis Control Program (RNTCP) in India. It summarizes the diagnostic algorithm and treatment categories for pulmonary tuberculosis (PTB) cases. The diagnostic algorithm has been simplified to require a cough for 2 weeks or more and 2 sputum smears, with 1 positive smear sufficient for a diagnosis of PTB. Treatment is categorized based on whether the case is new or previously treated, with Category III phased out. Multi-drug resistant (MDR) and extensively drug resistant (XDR) TB cases are treated under Categories IV and V, respectively.
Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari sasaran dan program tahunan yang akan dicapai satuan organisasi melalui berbagai kegiatan. Penyusunannya mencakup penetapan sasaran strategis, program, dan kegiatan beserta indikator dan target yang ingin dicapai.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan rumah sakit rujukan bagi orang dengan HIV dan AIDS di setiap provinsi, mengatur tugas dan tanggung jawab rumah sakit tersebut serta melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan bagi pasien HIV dan AIDS.
Dokumen tersebut membahas strategi dan rencana kegiatan pengendalian HIV-AIDS di Kota Salatiga yang didukung dana GF-ATM, mencakup evaluasi capaian semester pertama dan rencana kegiatan semester kedua untuk meningkatkan tes HIV, layanan PTRM, dan akses ART bagi kelompok rentan.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Kesehatan Nasional Indonesia dan upaya-upaya terpadu yang dilakukan pemerintah beserta masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme penularan penyakit, tahapan pencegahan dan pengendalian penyakit, s
Dokumen tersebut merupakan laporan program HIV/AIDS yang dilaksanakan oleh Lokmin Internal pada bulan Januari hingga April 2023. Laporan tersebut menunjukkan jumlah sekolah dan orang berisiko yang telah mendapatkan layanan penyuluhan dan pemeriksaan HIV, serta prioritas masalah yang dihadapi yakni rendahnya pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS dan rendahnya kunjungan pemeriksaan deteksi dini HIV pada ibu hamil dan pasien TB
1. Tingginya angka penderita ISPA di Puskesmas Kerang disebabkan kurangnya edukasi petugas, kurangnya promosi penyakit ISPA, dan lingkungan yang kurang bersih.
2. Rendahnya kedisiplinan pasien hipertensi minum obat disebabkan kurangnya kesadaran bahaya penyakit dan gaya hidup yang tidak sehat.
3. Belum optimalnya pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas Kerang dise
Dokumen tersebut membahas program pengendalian hepatitis B dan C di Indonesia, mencakup besaran masalah, kebijakan, upaya yang telah dilakukan, informasi dasar tentang hepatitis, tantangan program, dan rencana pengembangan.
Buku pedoman ini membahas program pencegahan penularan HIV dan sifilis dari ibu ke anak, mencakup epidemiologi, strategi pencegahan, pengelolaan program, dan peran berbagai pihak yang terkait. Pedoman ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil untuk mencegah penularan penyakit menular langsung dari ibu ke anak.
Universitas Indonesia menyediakan Buku Pedoman Kerja Mahasiswa untuk mata kuliah Asuhan Keperawatan Pasien HIV/AIDS. Mata kuliah ini memberikan pemahaman tentang pemberian asuhan keperawatan pada pasien/keluarga yang terkait dengan masalah HIV/AIDS pada semua tahapan tumbuh kembang manusia, termasuk tindakan pencegahan, perawatan, dan dukungan. Mata kuliah ini terdiri dari ceramah, diskusi, dan praktikum dengan
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Agung Munandar
Dokumen tersebut membahas upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Covid-19, meliputi strategi komunikasi perubahan perilaku, pembagian tugas antara unsur masyarakat seperti kader kesehatan, tokoh agama, dan sistem keamanan lokal dalam mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19.
Similar to 4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv (20)
1. Lampiran: 11 Cakupan Program Pelayanan Kesehatan
HIV/AIDS
Rencana kegiatan Program HIV/AIDS
No
.
Program Desa Target Pencapaian %
1 HIV/AIDS DADIREJO 100% 3
2 BAPANGSARI 100% 2
3 TLOGOKOTES 100% 1
4 SOMOREJO 100% 2
5 HARGOROJO 100% 2
6 SEMAGUNG 100% 1
7 SEMONO 100% 3
8 DURENSARI 100% 2
JUMLAH
NO PERMASALAHAN ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
1 Pengetahuan & Kesadaran
masyarakat masih rendah dalam
deteksi dini HIV/AIDS
Melakukan sosialisasi dan
penyuluhan secara berkala
2 Kepatuhan Pasien dalam mengikuti
program ARV masih rendah
Melakukan konseling dan Tanya
jawab seputar HIV dan
Penangananya
3 Peran serta kader dan sector terkait
masih rendah
Melakukan penggerakan kader
dan sector terkait
4 Cakupan geografis yang kurang
mendukung untuk meningkatkan
kunjungan ke Puskesmas
Melakukan kunjungan rumah
dalam rangka sosialisasi dan dan
pemantauan ARV
5
2. NO RENCANA KEGIATAN LOKASI WAKTU PELAKSANA
1 Sosialisasi dan
penyuluhan HIV
8 Desa Jan - des PELAKSANA
PROGRAM
2 Penemuan dan
tatalaksana Kasus HIV( px
bumil )
5 Desa Jan - des PELAKSANA
PROGRAM
3 Konseling &
pencegahan,penularan
HIV,dr penderita
5 Kasus Jan - des PELAKSANA
PROGRAM
4 Pengawasan Kepatuhan
Minum Obat HIV
5 kasus Jan - des PELAKSANA
PROGRAM
3. Lampiran : 12 Rencana Usulan Kegiatan Wajib
No.
Upaya
Kesehatan
Kegiatan Tujuan Sasaran Target
Kebutuhan Sumber Daya Indikator
Keberhasilan
Sumber
Pembiayaan
Dana Alat Tenaga
1 HIV/AIDS Sosialisasi
dan
penyuluhan
HIV
Meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran masyarakat
tentang HIV/AIDS
( pencegahan dan
pengendaliannya)
Seluruh
masyarakat
Kelompok
berisiko,
pasangan usia
subur, suspek
HIV
BOK media Pemegang
program,
anggota,
kader
Masyarakat
sadar dan
paham
penyakit
HIV/AIDS
Dana BOK
SWADAYA
Penemuan
dan
tatalaksana
Kasus
HIV( px
bumil )
Deteksi dini dan surveilans Seluruh
masyarakat
wilayah
Puskesmas
dadirejo
Kelompok
berisiko, PUS,
SUSPEK HIV
BOK LCD Pemegang
program
Masyarakat
sadar dan
paham
penyakit
Tuberkulosa
Dana BOK
SWADAYA
Konseling &
pencegahan,
penularan
HIV,dr
penderita
Meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran masyarakat
tentang HIV/AIDS
( pencegahan dan
pengendaliannya)
Penderita
HIV
Semua
penderita
dalam
pengobatan
ARV
BOK LCD Pemegang
program,
PMO
Masyarakat
sadar dan
paham
HIV/AIDS
Dana BOK
SWADAYA
Pengawasan
Kepatuhan
Minum Obat
HIV
Meningkatkan Kepatuhan
minum obat pasien HIV
Suspek HIV Semua pasien
suspek HIV
BOK LCD Pemegang
program
Masyarakat
sadar dan
paham
penyakit
Tuberkulosa
Dana BOK
SWADAYA
4. Lampiran: 13 Rencana Usulan Kegiatan Pengembangan
No.
Upaya
Kesehatan
Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya Indikator
Keberhasilan
Sumber
Pembiayaan
Dana Alat Tenaga
1 HIV/AIDS Penemuan dan
deteksi dini
kasus HIV /
AIDS
Pengendalian
penyakit HIV
Pasangan
usia subur
dan
kelompok
berisiko
Bumil dan
catin
Penemuan
kasus baru HIV
BOK
Lampiran: 14. Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
No. Upaya
Kesehatan
Kegiatan Sasaran Target Volume
Kegiata
n
Rincian
Pelaksanaan
Lokasi
Pelaksanaan
Tenaga
Pelaksana
Jadual
/
Waktu
Biaya
HIV/AIDS Sosialisasi
dan
penyuluhan
HIV
Seluruh
masyarakat
Kelompok berisiko,
PUS, Suspek HIV
8 kali 1X/DESA/TAH
UN
8 desa Pemegang
program
Jan
-Des
BOK
5. Penemuan
dan
tatalaksana
Kasus
HIV( px
bumil )
Suspek
HIV, Bumil,
Catin dan
kelompok
berisiko
Suspek HIV, Bumil,
Catin dan kelompok
berisiko
5 keg 1X/
PASIEN/PROGR
AM
Rumah
tangga
pasien
Pemegang
program
Jan
-Des
BOK
Konseling &
pencegahan,
penularan
HIV,dr
penderita
Penderita
TB
Semua penderita
dalam pengobatan TB
DOTS
5 keg 1X/PASIEN/PR
OGRAM
Rumah
tangga
pasien
Petugas
dan
keluarga
Jan
-Des
BOK
Pengawasan
Kepatuhan
Minum Obat
HIV
Suspek TB Semua pasien suspek
TB
5 keg 1X/PASIEN/PR
OGRAM
Rumah
tangga
pasien
Pemegang
program
Jan
-Des
BOK
6. Penemuan
dan
tatalaksana
Kasus
HIV( px
bumil )
Suspek
HIV, Bumil,
Catin dan
kelompok
berisiko
Suspek HIV, Bumil,
Catin dan kelompok
berisiko
5 keg 1X/
PASIEN/PROGR
AM
Rumah
tangga
pasien
Pemegang
program
Jan
-Des
BOK
Konseling &
pencegahan,
penularan
HIV,dr
penderita
Penderita
TB
Semua penderita
dalam pengobatan TB
DOTS
5 keg 1X/PASIEN/PR
OGRAM
Rumah
tangga
pasien
Petugas
dan
keluarga
Jan
-Des
BOK
Pengawasan
Kepatuhan
Minum Obat
HIV
Suspek TB Semua pasien suspek
TB
5 keg 1X/PASIEN/PR
OGRAM
Rumah
tangga
pasien
Pemegang
program
Jan
-Des
BOK