Presentasi tentang Mollusca memberikan informasi tentang filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang, mencakup siput, kerang, cumi-cumi. Mollusca memiliki tubuh lunak tanpa tulang, terdiri atas kaki, badan dan mantel. Reproduksinya meliputi kawin silang dan pembuahan internal atau eksternal, dengan siklus hidup bervariasi sesuai kelasnya. Beberapa mollusca bermanfaat sebagai sumber protein dan hiasan, sement
1. PRESENTATION ABOUT MOLLUSCA
Adhika Farandi Nugroho
Anugrah Septian Putra Hutama
Fakhar Abdillah Windratama
Helmi Fadlurohman
Tri Setiyoto
2. Moluska (filum Mollusca, dari bahasa
Latin : molluscus = lunak)
merupakan hewan triploblastik
selomata yang bertubuh lunak.
Ke dalamnya termasuk semua hewan
lunak dengan maupun tanpa cangkang,
seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-
kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.
Moluska merupakan filum terbesar kedua
dalam kerajaan binatang setelah
filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada
75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam
bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air
tawar, payau, dan darat. Dari palung benua
di laut sampai pegunungan yang tinggi,
bahkan mudah saja ditemukan di
sekitar rumah kita.
Moluska dipelajari dalam cabang zoologi
yang disebut malakologi (malacology).
3. Tubuh tidak bersegmen.
Simetri bilateral.
Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular,
dengan kepala yang berkembang beragam menurut
kelasnya.
Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di
substrat, menggali dan membor substrat, atau
melakukan pergerakan.
4. Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang
panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun,
ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang
panjangnya lebih dari 18m.
Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan
mantel.
Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus
dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap,
terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
5. Gastropoda (Siput):
Siput atau keong adalah nama umum yang diberikan untuk
anggota kelas moluska Gastropoda. Dalam arti sempit, istilah ini diberikan
bagi mereka yang memiliki cangkang bergelung pada tahap dewasa. Dalam
arti luas, yang juga menjadi makna "Gastropoda", mencakup siput dan siput
bugil (siput tanpa cangkang, dalam bahasa Jawa dikenal sebagai resrespo).
Kelas Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak dari segi
jumlah spesies anggotanya setelah Insecta (serangga). Habitat, bentuk,
tingkah laku, dan anatomi siput pun sangat bervariasi di antara anggota-
anggotanya.
Siput dapat ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda: dari parit
hingga gurun, bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian besar
spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar,
bahkanair payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun
beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat
merupakan omnivora atau karnivora predator. Beberapa contoh Gastropoda
adalah bekicot (Achatina fulica), siput kebun (Helix sp.), siput
laut (Littorina sp.) dan siput air tawar (Limnaea sp.)
6.
7. Cephalopoda (Gurita & Kerabatnya):
Cephalopoda adalah kelas dalam filum moluska. Di dalamnya mencakup
semua gurita, cumi-cumi, dan sotong. Namanya —berarti "kaki di kepala"—
diambil dari ciri khas hewan ini yang memiliki tentakel di sekitar kepalanya,
yang berfungsi seperti tungkai (lengan dan kaki). Ilmu yang mempelajari
Cephalopoda disebut sebagai teutologi(theutology, "ilmu mengenai cumi-
cumi"), dan merupakan cabang dari malakologi.
Cephalopoda memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa jenisnya
memiliki kemampuan mengingat dengan baik, bahkan dapat belajar.
8. Bivalvia (Kerang-kerangan)
Bivalvia adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-
kerangan: memiliki sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua
cangkang). Nama lainnya adalah Lamellibranchia, Pelecypoda, atau
bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai kerang, kupang, remis,
kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia
sebenarnya sangat luas. Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam
kehidupan manusia sejak masa purba. Dagingnya dimakan sebagai sumber
protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan
tangan, bekal kubur, serta alat pembayaran pada masa lampau. Mutiara
dihasilkan oleh beberapa jenis tiram. Pemanfaatan modern juga menjadikan
kerang-kerangan sebagai biofilter terhadap polutan.
9. Scaphopoda
Scaphopoda adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh dari
Scaphopoda adalah Dentalium vulgare. Hewan ini hidup di laut atau di
pantai yang berlumpur, cangkangnya tajam, berbentuk taring/terompet
yang kedua ujungnya terbuka karena disesuaikan dengan tempat
hidupnya, yaitu di laut dan terpendam di dalam pasir/lumpur. Jika
berwisata ke pantai, Anda mungkin dapat menjumpai hewan ini.
Ketika berjalan di pantai, kadang-kadang kita bisa tertusuk telapak
kakinya, jadi kita harus berhati-hati. Kaki muncul dari ujung cangkang
yang besar untuk menggali pasir.
10. Reproduksi dan Siklus Hidup Gastropoda:
Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak
mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu
suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan
diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung sperma dan
dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan
diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui
lubang kelamin.
Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi
reproduksi tetap diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua
Gastropoda saling mendekat dan saling memasukkanpenis masing-masing ke
lubang kelamin pasangannya untuk memindahkan sperma. Setelah itu
keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang
telah dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.
Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas
bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan
menetas. Ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral,
tetapi setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi
tidak simetri (asimetri).
11. Reproduksi & Siklus Hidup Cephalopoda:
Pada saat perkawinan, hewan jantan menyalurkan sel sperma ke dalam
rongga mantel hewan betina dengan menggunakan lengan yang terletak
pada bagian ventral, kemudian terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh
dan berkembang di dalam tubuh, kemudian menetas. Setelah cukup dewasa
akan keluar dari dalam tubuh dan hidup bebas.
12. Reproduksi dan Siklus Hidup Bivalvia
Hewan ini ada yang bersifat hermaprodit dan kebanyakan hewan ini
mempunyai alat kelamin yang terpisah. Pada saat terjadi perkawinan, alat
kelamin jantan akan mengeluarkan sperma ke air dan akan masuk dalam
tubuh hewan betina. Melalui sifon air masuk, sehingga terjadilah pembuahan.
Ovum akan tumbuh dan berkembang yang melekat pada insang dalam ruang
mantel, kemudian akan menetas dan keluarlah larva yang disebut glokidium.
Larva ini akan keluar dari dalam tubuh hewan betina melalui sifon air keluar,
kemudian larva tersebut menempel pada insang atau sirip ikan dan larva
tersebut akan dibungkus oleh lendir dari kulit ikan. Larva ini bersifat sebagai
parasit kurang lebih selama 3 minggu. Setelah tumbuh dewasa, larva akan
melepaskan diri dari insang atau sirip ikan dan akan hidup bebas.
13. Reproduksi dan Siklus Hidup Scaphopoda
Scaphopoda memiliki jenis kelamin terpisah, dan fertilisasi eksternal. Mereka
memiliki gonad tunggal menduduki banyak bagian posterior tubuh, dan
menumpahkan gamet mereka ke dalam air melalui nefridium tersebut.
Setelah dibuahi, telur menetas menjadi larva trochophore hidup bebas, yang
berkembang menjadi larva veliger yang lebih mirip dengan dewasa, tetapi
tidak memiliki perpanjangan ekstrim dari tubuh dewasa.
14. Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang
menguntungkan ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.
Yang menguntungkan
• Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani
yang cukup tinggi selain enak rasanya
• Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen
banyak yang berwarna sangat indah.
• Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas
ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
Yang merugikan
• Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
• Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica