SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PRESENTATION ABOUT MOLLUSCA
 Adhika Farandi Nugroho
 Anugrah Septian Putra Hutama
 Fakhar Abdillah Windratama
 Helmi Fadlurohman
 Tri Setiyoto
 Moluska (filum Mollusca, dari bahasa
Latin : molluscus = lunak)
merupakan hewan triploblastik
selomata yang bertubuh lunak.
Ke dalamnya termasuk semua hewan
lunak dengan maupun tanpa cangkang,
seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-
kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.
 Moluska merupakan filum terbesar kedua
dalam kerajaan binatang setelah
filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada
75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam
bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air
tawar, payau, dan darat. Dari palung benua
di laut sampai pegunungan yang tinggi,
bahkan mudah saja ditemukan di
sekitar rumah kita.
 Moluska dipelajari dalam cabang zoologi
yang disebut malakologi (malacology).
 Tubuh tidak bersegmen.
 Simetri bilateral.
 Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular,
dengan kepala yang berkembang beragam menurut
kelasnya.
 Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di
substrat, menggali dan membor substrat, atau
melakukan pergerakan.
 Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang
panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun,
ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang
panjangnya lebih dari 18m.
 Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan
mantel.
 Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus
dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap,
terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
 Gastropoda (Siput):
Siput atau keong adalah nama umum yang diberikan untuk
anggota kelas moluska Gastropoda. Dalam arti sempit, istilah ini diberikan
bagi mereka yang memiliki cangkang bergelung pada tahap dewasa. Dalam
arti luas, yang juga menjadi makna "Gastropoda", mencakup siput dan siput
bugil (siput tanpa cangkang, dalam bahasa Jawa dikenal sebagai resrespo).
Kelas Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak dari segi
jumlah spesies anggotanya setelah Insecta (serangga). Habitat, bentuk,
tingkah laku, dan anatomi siput pun sangat bervariasi di antara anggota-
anggotanya.
Siput dapat ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda: dari parit
hingga gurun, bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian besar
spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar,
bahkanair payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun
beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat
merupakan omnivora atau karnivora predator. Beberapa contoh Gastropoda
adalah bekicot (Achatina fulica), siput kebun (Helix sp.), siput
laut (Littorina sp.) dan siput air tawar (Limnaea sp.)
 Cephalopoda (Gurita & Kerabatnya):
Cephalopoda adalah kelas dalam filum moluska. Di dalamnya mencakup
semua gurita, cumi-cumi, dan sotong. Namanya —berarti "kaki di kepala"—
diambil dari ciri khas hewan ini yang memiliki tentakel di sekitar kepalanya,
yang berfungsi seperti tungkai (lengan dan kaki). Ilmu yang mempelajari
Cephalopoda disebut sebagai teutologi(theutology, "ilmu mengenai cumi-
cumi"), dan merupakan cabang dari malakologi.
Cephalopoda memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa jenisnya
memiliki kemampuan mengingat dengan baik, bahkan dapat belajar.
 Bivalvia (Kerang-kerangan)
Bivalvia adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-
kerangan: memiliki sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua
cangkang). Nama lainnya adalah Lamellibranchia, Pelecypoda, atau
bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai kerang, kupang, remis,
kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia
sebenarnya sangat luas. Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam
kehidupan manusia sejak masa purba. Dagingnya dimakan sebagai sumber
protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan
tangan, bekal kubur, serta alat pembayaran pada masa lampau. Mutiara
dihasilkan oleh beberapa jenis tiram. Pemanfaatan modern juga menjadikan
kerang-kerangan sebagai biofilter terhadap polutan.
 Scaphopoda
Scaphopoda adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh dari
Scaphopoda adalah Dentalium vulgare. Hewan ini hidup di laut atau di
pantai yang berlumpur, cangkangnya tajam, berbentuk taring/terompet
yang kedua ujungnya terbuka karena disesuaikan dengan tempat
hidupnya, yaitu di laut dan terpendam di dalam pasir/lumpur. Jika
berwisata ke pantai, Anda mungkin dapat menjumpai hewan ini.
Ketika berjalan di pantai, kadang-kadang kita bisa tertusuk telapak
kakinya, jadi kita harus berhati-hati. Kaki muncul dari ujung cangkang
yang besar untuk menggali pasir.
 Reproduksi dan Siklus Hidup Gastropoda:
Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak
mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu
suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan
diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung sperma dan
dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan
diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui
lubang kelamin.
Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi
reproduksi tetap diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua
Gastropoda saling mendekat dan saling memasukkanpenis masing-masing ke
lubang kelamin pasangannya untuk memindahkan sperma. Setelah itu
keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang
telah dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.
Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas
bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan
menetas. Ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral,
tetapi setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi
tidak simetri (asimetri).
 Reproduksi & Siklus Hidup Cephalopoda:
Pada saat perkawinan, hewan jantan menyalurkan sel sperma ke dalam
rongga mantel hewan betina dengan menggunakan lengan yang terletak
pada bagian ventral, kemudian terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh
dan berkembang di dalam tubuh, kemudian menetas. Setelah cukup dewasa
akan keluar dari dalam tubuh dan hidup bebas.
 Reproduksi dan Siklus Hidup Bivalvia
Hewan ini ada yang bersifat hermaprodit dan kebanyakan hewan ini
mempunyai alat kelamin yang terpisah. Pada saat terjadi perkawinan, alat
kelamin jantan akan mengeluarkan sperma ke air dan akan masuk dalam
tubuh hewan betina. Melalui sifon air masuk, sehingga terjadilah pembuahan.
Ovum akan tumbuh dan berkembang yang melekat pada insang dalam ruang
mantel, kemudian akan menetas dan keluarlah larva yang disebut glokidium.
Larva ini akan keluar dari dalam tubuh hewan betina melalui sifon air keluar,
kemudian larva tersebut menempel pada insang atau sirip ikan dan larva
tersebut akan dibungkus oleh lendir dari kulit ikan. Larva ini bersifat sebagai
parasit kurang lebih selama 3 minggu. Setelah tumbuh dewasa, larva akan
melepaskan diri dari insang atau sirip ikan dan akan hidup bebas.
 Reproduksi dan Siklus Hidup Scaphopoda
Scaphopoda memiliki jenis kelamin terpisah, dan fertilisasi eksternal. Mereka
memiliki gonad tunggal menduduki banyak bagian posterior tubuh, dan
menumpahkan gamet mereka ke dalam air melalui nefridium tersebut.
Setelah dibuahi, telur menetas menjadi larva trochophore hidup bebas, yang
berkembang menjadi larva veliger yang lebih mirip dengan dewasa, tetapi
tidak memiliki perpanjangan ekstrim dari tubuh dewasa.
Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang
menguntungkan ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.
 Yang menguntungkan
• Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani
yang cukup tinggi selain enak rasanya
• Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen
banyak yang berwarna sangat indah.
• Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas
ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
 Yang merugikan
• Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
• Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica
MOLUSKA

More Related Content

What's hot (20)

Mikroalga
MikroalgaMikroalga
Mikroalga
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
Pisces Class
Pisces Class Pisces Class
Pisces Class
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt mollusca
 
Subfilum chelicerata
Subfilum chelicerataSubfilum chelicerata
Subfilum chelicerata
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Alga Hijau Biru
Alga Hijau BiruAlga Hijau Biru
Alga Hijau Biru
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian Presentation
 
PPT ANIMALIA
PPT ANIMALIAPPT ANIMALIA
PPT ANIMALIA
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
 
Arachnida
ArachnidaArachnida
Arachnida
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
chondrichthyes
chondrichthyeschondrichthyes
chondrichthyes
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 
Biologi udang
Biologi udangBiologi udang
Biologi udang
 

Viewers also liked

Power point mollusca
Power point molluscaPower point mollusca
Power point molluscaImawaty Yulia
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Raden Iqrafia Ashna
 
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)Raden Iqrafia Ashna
 
38696724 kelas-pelecypoda-re
38696724 kelas-pelecypoda-re38696724 kelas-pelecypoda-re
38696724 kelas-pelecypoda-repetra_ardianta
 
Biologi laut 2012 echinodermata
Biologi laut 2012 echinodermataBiologi laut 2012 echinodermata
Biologi laut 2012 echinodermataRaden Angga
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiFarida Dadari
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesRaden Iqrafia Ashna
 
Phylum mollusca
Phylum molluscaPhylum mollusca
Phylum molluscaAfifa Shah
 

Viewers also liked (13)

Power point mollusca
Power point molluscaPower point mollusca
Power point mollusca
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
 
38696724 kelas-pelecypoda-re
38696724 kelas-pelecypoda-re38696724 kelas-pelecypoda-re
38696724 kelas-pelecypoda-re
 
Biologi laut 2012 echinodermata
Biologi laut 2012 echinodermataBiologi laut 2012 echinodermata
Biologi laut 2012 echinodermata
 
Arthropoda 1
Arthropoda 1Arthropoda 1
Arthropoda 1
 
Bahan ajar2 nemathelminthes
Bahan ajar2 nemathelminthesBahan ajar2 nemathelminthes
Bahan ajar2 nemathelminthes
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
 
Phylum mollusca
Phylum molluscaPhylum mollusca
Phylum mollusca
 
phylum mollusca
phylum molluscaphylum mollusca
phylum mollusca
 
Phylum Mollusca
Phylum MolluscaPhylum Mollusca
Phylum Mollusca
 

Similar to MOLUSKA

filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscaayu larissa
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaf' yagami
 
Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi PresentationADHP
 
Group 5 phylum mollusca_X_semester 2
Group 5 phylum mollusca_X_semester 2Group 5 phylum mollusca_X_semester 2
Group 5 phylum mollusca_X_semester 2BiomaPublishing
 
Filum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluskaFilum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluskajalil11
 
Animalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum MolluscaAnimalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum MolluscaTeuku Ichsan
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermataOvan Geovano
 
Selasa
SelasaSelasa
SelasaAnna S
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelidaKurnia Wati
 
Sipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusSipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusIga Wardani
 
Mollusca kelas 1 SMA
Mollusca kelas 1 SMAMollusca kelas 1 SMA
Mollusca kelas 1 SMAAlifio Fildza
 
mollusca, athopoda, dan enchinodermata
mollusca, athopoda, dan enchinodermatamollusca, athopoda, dan enchinodermata
mollusca, athopoda, dan enchinodermataGeraldy Meyners
 
Mollusca dan Echinodermata
Mollusca dan EchinodermataMollusca dan Echinodermata
Mollusca dan Echinodermatacindy542
 

Similar to MOLUSKA (20)

Tugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptxTugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptx
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum mollusca
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi Presentation
 
Group 5 phylum mollusca_X_semester 2
Group 5 phylum mollusca_X_semester 2Group 5 phylum mollusca_X_semester 2
Group 5 phylum mollusca_X_semester 2
 
Filum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluskaFilum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluska
 
Animalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum MolluscaAnimalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum Mollusca
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 
Molusca
MoluscaMolusca
Molusca
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermata
 
Selasa
SelasaSelasa
Selasa
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Presentasi pameran
Presentasi pameranPresentasi pameran
Presentasi pameran
 
Sipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusSipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicus
 
Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)
 
Mollusca kelas 1 SMA
Mollusca kelas 1 SMAMollusca kelas 1 SMA
Mollusca kelas 1 SMA
 
mollusca, athopoda, dan enchinodermata
mollusca, athopoda, dan enchinodermatamollusca, athopoda, dan enchinodermata
mollusca, athopoda, dan enchinodermata
 
Biologi - Filum Echinodermata
Biologi - Filum EchinodermataBiologi - Filum Echinodermata
Biologi - Filum Echinodermata
 
Mollusca dan Echinodermata
Mollusca dan EchinodermataMollusca dan Echinodermata
Mollusca dan Echinodermata
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 

More from Kurnia Wati

Mikrosporogenesis
MikrosporogenesisMikrosporogenesis
MikrosporogenesisKurnia Wati
 
Discussion text 12 ipa 3
Discussion text 12 ipa 3Discussion text 12 ipa 3
Discussion text 12 ipa 3Kurnia Wati
 
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan areaPertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan areaKurnia Wati
 
Hukum internasioanlee [autosaved]
Hukum internasioanlee [autosaved]Hukum internasioanlee [autosaved]
Hukum internasioanlee [autosaved]Kurnia Wati
 
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemilu
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemiluKasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemilu
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemiluKurnia Wati
 
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01Kurnia Wati
 
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01Kurnia Wati
 
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01Kurnia Wati
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanKurnia Wati
 
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02Kurnia Wati
 
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02Sistempernapasan 100202011920-phpapp02
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02Kurnia Wati
 
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01Kurnia Wati
 
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9Kurnia Wati
 
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02Respirasi seluler-1286107109-phpapp02
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02Kurnia Wati
 
Proses pembuatan tape ketan
Proses pembuatan tape ketanProses pembuatan tape ketan
Proses pembuatan tape ketanKurnia Wati
 
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatProses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatKurnia Wati
 
Praktikum respirometer
Praktikum respirometerPraktikum respirometer
Praktikum respirometerKurnia Wati
 

More from Kurnia Wati (20)

Sentralisasi
SentralisasiSentralisasi
Sentralisasi
 
Mikrosporogenesis
MikrosporogenesisMikrosporogenesis
Mikrosporogenesis
 
Discussion text 12 ipa 3
Discussion text 12 ipa 3Discussion text 12 ipa 3
Discussion text 12 ipa 3
 
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan areaPertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
Pertempuran ambarawa dan pertempuran di medan area
 
Hukum internasioanlee [autosaved]
Hukum internasioanlee [autosaved]Hukum internasioanlee [autosaved]
Hukum internasioanlee [autosaved]
 
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemilu
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemiluKasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemilu
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemilu
 
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01
Xi ipa-lks-1-sel-1279870706-phpapp01
 
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01
Transpor melalui-membran-1279869645-phpapp01
 
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01
Sistemreproduksipdmanusia 121014211354-phpapp01
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
 
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
 
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02Sistempernapasan 100202011920-phpapp02
Sistempernapasan 100202011920-phpapp02
 
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
Sistemekskresipadamanusia 110824101434-phpapp01
 
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9
Sistem ekskresi-1-1216879657314774-9
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sel
SelSel
Sel
 
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02Respirasi seluler-1286107109-phpapp02
Respirasi seluler-1286107109-phpapp02
 
Proses pembuatan tape ketan
Proses pembuatan tape ketanProses pembuatan tape ketan
Proses pembuatan tape ketan
 
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatProses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
 
Praktikum respirometer
Praktikum respirometerPraktikum respirometer
Praktikum respirometer
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

MOLUSKA

  • 1. PRESENTATION ABOUT MOLLUSCA  Adhika Farandi Nugroho  Anugrah Septian Putra Hutama  Fakhar Abdillah Windratama  Helmi Fadlurohman  Tri Setiyoto
  • 2.  Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin : molluscus = lunak) merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang- kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.  Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.  Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).
  • 3.  Tubuh tidak bersegmen.  Simetri bilateral.  Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya.  Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan.
  • 4.  Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18m.  Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.  Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
  • 5.  Gastropoda (Siput): Siput atau keong adalah nama umum yang diberikan untuk anggota kelas moluska Gastropoda. Dalam arti sempit, istilah ini diberikan bagi mereka yang memiliki cangkang bergelung pada tahap dewasa. Dalam arti luas, yang juga menjadi makna "Gastropoda", mencakup siput dan siput bugil (siput tanpa cangkang, dalam bahasa Jawa dikenal sebagai resrespo). Kelas Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlah spesies anggotanya setelah Insecta (serangga). Habitat, bentuk, tingkah laku, dan anatomi siput pun sangat bervariasi di antara anggota- anggotanya. Siput dapat ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda: dari parit hingga gurun, bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian besar spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar, bahkanair payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat merupakan omnivora atau karnivora predator. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput kebun (Helix sp.), siput laut (Littorina sp.) dan siput air tawar (Limnaea sp.)
  • 6.
  • 7.  Cephalopoda (Gurita & Kerabatnya): Cephalopoda adalah kelas dalam filum moluska. Di dalamnya mencakup semua gurita, cumi-cumi, dan sotong. Namanya —berarti "kaki di kepala"— diambil dari ciri khas hewan ini yang memiliki tentakel di sekitar kepalanya, yang berfungsi seperti tungkai (lengan dan kaki). Ilmu yang mempelajari Cephalopoda disebut sebagai teutologi(theutology, "ilmu mengenai cumi- cumi"), dan merupakan cabang dari malakologi. Cephalopoda memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa jenisnya memiliki kemampuan mengingat dengan baik, bahkan dapat belajar.
  • 8.  Bivalvia (Kerang-kerangan) Bivalvia adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang- kerangan: memiliki sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua cangkang). Nama lainnya adalah Lamellibranchia, Pelecypoda, atau bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai kerang, kupang, remis, kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia sebenarnya sangat luas. Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia sejak masa purba. Dagingnya dimakan sebagai sumber protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan tangan, bekal kubur, serta alat pembayaran pada masa lampau. Mutiara dihasilkan oleh beberapa jenis tiram. Pemanfaatan modern juga menjadikan kerang-kerangan sebagai biofilter terhadap polutan.
  • 9.  Scaphopoda Scaphopoda adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh dari Scaphopoda adalah Dentalium vulgare. Hewan ini hidup di laut atau di pantai yang berlumpur, cangkangnya tajam, berbentuk taring/terompet yang kedua ujungnya terbuka karena disesuaikan dengan tempat hidupnya, yaitu di laut dan terpendam di dalam pasir/lumpur. Jika berwisata ke pantai, Anda mungkin dapat menjumpai hewan ini. Ketika berjalan di pantai, kadang-kadang kita bisa tertusuk telapak kakinya, jadi kita harus berhati-hati. Kaki muncul dari ujung cangkang yang besar untuk menggali pasir.
  • 10.  Reproduksi dan Siklus Hidup Gastropoda: Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui lubang kelamin. Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi reproduksi tetap diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua Gastropoda saling mendekat dan saling memasukkanpenis masing-masing ke lubang kelamin pasangannya untuk memindahkan sperma. Setelah itu keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang telah dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap. Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas. Ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi tidak simetri (asimetri).
  • 11.  Reproduksi & Siklus Hidup Cephalopoda: Pada saat perkawinan, hewan jantan menyalurkan sel sperma ke dalam rongga mantel hewan betina dengan menggunakan lengan yang terletak pada bagian ventral, kemudian terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh dan berkembang di dalam tubuh, kemudian menetas. Setelah cukup dewasa akan keluar dari dalam tubuh dan hidup bebas.
  • 12.  Reproduksi dan Siklus Hidup Bivalvia Hewan ini ada yang bersifat hermaprodit dan kebanyakan hewan ini mempunyai alat kelamin yang terpisah. Pada saat terjadi perkawinan, alat kelamin jantan akan mengeluarkan sperma ke air dan akan masuk dalam tubuh hewan betina. Melalui sifon air masuk, sehingga terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh dan berkembang yang melekat pada insang dalam ruang mantel, kemudian akan menetas dan keluarlah larva yang disebut glokidium. Larva ini akan keluar dari dalam tubuh hewan betina melalui sifon air keluar, kemudian larva tersebut menempel pada insang atau sirip ikan dan larva tersebut akan dibungkus oleh lendir dari kulit ikan. Larva ini bersifat sebagai parasit kurang lebih selama 3 minggu. Setelah tumbuh dewasa, larva akan melepaskan diri dari insang atau sirip ikan dan akan hidup bebas.
  • 13.  Reproduksi dan Siklus Hidup Scaphopoda Scaphopoda memiliki jenis kelamin terpisah, dan fertilisasi eksternal. Mereka memiliki gonad tunggal menduduki banyak bagian posterior tubuh, dan menumpahkan gamet mereka ke dalam air melalui nefridium tersebut. Setelah dibuahi, telur menetas menjadi larva trochophore hidup bebas, yang berkembang menjadi larva veliger yang lebih mirip dengan dewasa, tetapi tidak memiliki perpanjangan ekstrim dari tubuh dewasa.
  • 14. Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.  Yang menguntungkan • Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi selain enak rasanya • Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang berwarna sangat indah. • Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.  Yang merugikan • Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal • Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica