AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Modul1 kb2, konsep perlintan_opt
1. MODUL I:PERMASALAHAN DAN WAWASAN PERLINDUNGAN TANAMANKegiatan Belajar 2:Konsep Perlindungan Tanaman dan Organisme Pengganggu Tumbuhan I W. Mudita Prodi IHPT Faperta Undana http://iwayanmudita.blogspot.com http://citrusbiosecurity.blogspot.com http://perlintanfapertaundana.blogspot.com
2. Arti Melindungi Tanaman Perlindungan tanaman merupakan upaya untuk menjaga tanaman dari gangguan yang ditimbulkan hanya oleh organisme pengganggu Heagle (1973): Plant often suffer from more than one pathogenic agent or a combination of pathogenic and non-pathogenic or abiotic agents. In addition, plant suffer simultaneously from insects, diseases, rats, weeds, and the environment. So, the crop protection man must be broadly trained. Perlindungan tanaman sebagai upaya untuk menjaga tanaman dari gangguan oleh organisme pengganggu maupun oleh keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, termasuk pencemaran dan bencana alam
3. Apakah melindungi tanaman sama dengan melindungi tumbuhan? Sebagian besar tumbuhan hidup secara liar sehingga perlindungan tumbuhan juga mencakup kegiatan untuk mencegah spesies tumbuhan dari berbagai ancaman kepunahan karena penyebab yang jauh lebih luas daripada yang disebabkan oleh organisme pengganggu Salah satu aspek penting yang terkait dengan kepunahan tumbuhan liar adalah perdagangan ilegal. Perlindungan tumbuhan liar dari ancaman kepunahan yang dapat timbul dari perdagangan secara ilegal tersebut diatur melalui konvensi internasional yang dikenal dengan nama CITES (Convention on International Trade of Endangered Species). CITES secara berkala mengeluarkan daftar nama jenis tumbuhan dan satwa liar yang terancam punah. Indonesia telah meratifikasi konvensi internasional tersebut menjadi undang-undang dan khusus mengenai varietas, Indonesia bahkan telah mempunyai undang-undang sendiri mengenai perlindungan varietas.
4. Bagaimana dengan melindungi tanaman dari pencurian? Wikipedia memuat definisi yang memasukkan pencuri juga sebagai organisme pengganggu. Hal ini sangat masuk akal mengingat kerugian yang ditimbulkan oleh pengganggu seringkali jauh lebih besar daripada kerugian yang disebabkan oleh organisme lainnya. Pada budidaya vanili, pencurian merupakan gangguan yang jauh lebih merugikan daripada kerusakan oleh penyakit busuk batang yang disebabkan oleh jamur Fusarium moniliformai fsp. vaniliae, penyakit paling merusak pada vanili
5. Pengertian Yuridis Formal Undang-undang (UU) No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman. Perlindungan tanaman adalah segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tumbuhan (OPT); Organisme pengganggu tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Definisi mengenai perlindungan tanaman dan organisme pengganggu tumbuhan harus diartikan sebagai kesatuan, tidak secara terpisah supaya tidak menimbulkan pengertian yang membingungkan
6. Pengertian Hama dan OPT Pasal 20 Ayat 1 UU No. 12 Tahun 1992: “Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem pengendalian hama terpadu” Penjelasan Pasal 20 UU No. 12 Tahun 1992: “Sistem pengendalian hama terpadu adalah upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan organisme pengganggu tumbuhan dengan menggunakan satu atau lebih dari berbagai teknik pengendalian yang dikembangkan dalam suatu kesatuan, untuk mencegah timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup”. Dari penjelasan Pasal 20 UU No. 12 Tahun 1992 ini dapat disiratkan bahwa hama adalah populasi atau tingkat serangan organisme pengganggu tumbuhan. Mengingat definisi OPT dan perlindungan tanaman dalam UU No. 12 Tahun 1992 dan PP No. 6 Tahun 1995 bersifat menginkat maka perlindungan tanaman dalam matakuliah DPT adalah perlindungan tanaman sebagaimana dimaksud dalam kedua peraturan perundang-undangan tersebut
7. Ruang Lingkup Perlintan Ruang lingkup perlindungan tanaman adalah organisme pengganggu tumbuhan yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Pencuri termasuk OPT bila merugikan budidaya tanaman dengan cara merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Kekurangan unsur hara, pengaruh faktor lingkungan yang kurang menguntungkan, bencana alam, dan berbagai gangguan lainnya yang bukan disebabkan oleh mahluk hidup tidak termasuk dalam lingkup perlindungan tanaman
8. Hama Hama adalah populasi atau tingkat serangan organisme pengganggu tumbuhan. Pada PB 1: hama mempunyai pengertian luas (sensu lato) dan pengertian sempit (sensu stricto). Hama dalam pengertian luas mencakup segala jenis mahluk hidup yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan Hama dalam pengertian sempit mencakup populasi binatang yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan Hama dalam pengertian luas mencakup organisme yang tergolong sebagai hama dalam pengertian sempit, organisme penyebab penyakit (patogen), dan organisme pesaing tanaman (gulma)
9. Kaitan Perlintan dengan Sektor Lain Perlindungan tanaman berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan budidaya tanaman lainnya dan dengan kegiatan pasca-panen, pengangkutan, penyimpanan, dan bahkan sampai hasil sampai ke konsumen Perlindungan tanaman juga mempunyai kaitan engan sektor-sektor pembangunan lainnyakarena alasan: (1) Sama-sama menghadapi gangguan oleh organisme pengganggu tumbuhan yang sama atau (2) Sama-sama menghadapi gangguan yang berisiko sebagaimana halnya risiko yang ditimbulkan oleh organisme pengganggu tumbuhan. Risiko merupakan fungsi kemungkinan terjadinya pengaruh yang berbahaya yang merugikan dan besarnya potensi kerugian yang terjadi
11. Kaitan Perlintan dengan Bidang Ilmu Lain Ilmu dipilah menjadi ilmu-ilmu alam (natural sciences), ilmu-ilmu sosial (social sciences), dan humaniora (humanities) Perlindungan tanaman sebenarnya merupakan kajian lintas bidang ilmu yang mencakup ketiga bidang ilmu di atas Meskpun demikian, selama ini perlindungan tanaman dipelajari lebih sebagai bidang ilmu-ilmu alam dan para dosen perlindungan tanaman pada umumnya mempunyai latar belakang pendidikan ilmu-ilmu alam Prof Fred L. Benu mengkritik dengan mengatakan orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perlintan hanya sibuk dengan paha dan antena belalang, Prof Andrew P. Vayda dengan mengatakan “seeing nature’s complexity but not people’s”
12.
13. Untuk mempelajari hubungan tersebut dengan baik diperlukan pemahaman dalam bidang ilmu yang mempelajari OPT, tanaman, lingkungan, dan manusia
14.
15. Cara Organisme Mengganggu dan Merusak Tanaman (2) Menjadi tempat bertahan dan sumber penularan Menghasilkan racun yang dapat mengkontaminasi hasil Mengkontaminasi dengan keberadaan organisme yang bersangkutan
16. Mengganngu atau Merusak Tidak Selamanya Merugikan Tumbuhan yang mengalami gangguan dan/atau menderita kerusakan tidak akan merugikan bila tumbuhan tersebut adalah gulma Tumbuhan yang mengalami gangguan dan/atau menderita kerusakan tertentu justeru dapat bernilai ekonomis lebih tinggi, misal kelapa kopyor, tulip yang terinfeksi virus, dsb. Status sebagai OPT ditentukan bukan hanya berdasarkan gangguan dan/atau kerusakan, melainkan berdasarkan kerugian yang ditimbulkan oleh gangguan dan/atau kerusakan yang terjadi
17. Kemampuan Merugikan: (1) Kemampuan Individu Merusak Pada bagian 3.2.1 telah dijelaskan bahwa organisme mengganggu tanaman dengan berbagai cara Setiap individu organisme mempunyai kemampuan yang berbeda-beda salam merusakkan dan mengganggu kehidupan tanaman. Kemampuan tersebut antara lain berkaitan dengan kemampuan mengkonsumsi tanaman dalam satu satuan waktu, bagian tanaman yang dirusak, dan kondisi lingkungan budidaya tanaman pada saat individu organisme yang bersangkutan menimbulkan kerusakan.
18. Kemampuan Merugikan: (2) Padat Populasi Sistem pengendalian hama terpadu adalah upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan organisme pengganggu tumbuhandengan menggunakan satu atau lebih dari berbagai teknik pengendalian yang dikembangkan dalam suatu kesatuan, untuk mencegah timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup...(cetak tebal ditambahkan) (Penjelasan Pasal 20 Ayat 1 UU No. 12 Tahun 1992) OPT yang jumlah individunya lebih banyak atau menimbulkan kerusakan lebih parah akan lebih merusak dan mengganggu kehidupan tanaman sehingga menjadi berstatus lebih merugikan
19. Kemampuan Merugikan: (3) Nilai Ekonomi Setiap jenis tanaman mempunyai nilai ekonomi yang berbeda-beda sehingga toleransi manusia atas kerusakan yang terjadi juga berbeda Manusia akan kurang dapat mentoleransi kerusakan pada tanaman yang nilai ekonominya rendah daripada kerusakan pada tanaman yang nilai ekonominya tinggi Organisme yang menimbulkan kerusakan pada tanaman yang nilai ekonominya tinggi akan lebih dipandang sebagai OPT meskipun kerusakan yang ditimbulkannya tidak seberapa diandingkan jika kerusakan terjadi pada tanaman yang nilai ekonominya rendah Selain nilai ekonomi, setiap jenis tanaman juga mempunyai nilai sosial yang berbeda-beda untuk setiap kelompok masyarakat
20. Kemampuan Merugikan: Kesimpulan Kemampuan suatu organisme untuk menimbulkan kerugian ditentukan oleh kemampuan setiap individu menimbulkan kerusakan dan/atau mengganggu tanaman, padat populasi organisme tersebut, dan nilai ekonomi dan sosial tanaman yang dirusak Jika terdapat tiga organisme pemakan tanaman, katakan A, B, dan C yang masing-masing memakan tanaman 1 dan tanaman 2 maka organisme mana yang merupakan hama pada kedua jenis tanaman ditentukan dengan mengalikan kemampuan merusak setiap jenis organisme, padat populasi setiap jenis organisme, dan nilai ekonomi (dan/atau sosial) jenis tanaman yang dirusak
21. Tidak Hanya Bersama OPT Tanaman dirusakkan dan/atau diganggu kehidupannya oleh OPT Tanaman tidak hanya hidup bersama OPT, melainkan juga dengan berbagai mahluk hidup lain secara saling terkait satu sama lain membentuk ekosistem khusus yang disebut ekosistem pertanian (agro-ekosistem) Seluruh organisme dalam agroekosistem membentuk jejaring makanan (food web) dengan masing-masing menempati relung (niche) dan habitat yang khas Manusia menyebut setiap kelompok organisme sesuai dengan kepentingannya: organisme yang merugikan disebut OPT dan yang menguntungkan disebut organisme bermanfaat Di antara kelompok organisme bermanfaat adalah musuh alami
22. Mengenali Organisme yang Beragam (1) Untuk berbagai berbagai organisme yang hidup bersama tumbuhan perlu dikenali dengan menggunakan sejumlah ciri pembeda tingkat spesies yang bersifat tetap secara tersistematisasi. Penggunaan ciri pembeda yang bersifat tetap secara tersistematisasi tersebut sehingga memungkinkan untuk membedakan suatu organisme dengan organisme lainnya disebut determinasi (determination). Untuk memudahkan penggunaannya maka ciri pembeda perlu disusun dalam pola dan aturan tertentu dalam bentuk kunci determinasi (determination key).
23. Mengenali Organisme yang Beragam (1) Pendeskripsian organisme dengan menggunakan ciri-ciri yang diperoleh melalui proses determinasi tersebut disebut identifikasi (identification). Identifikasi berbeda dengan proses pengenalan biasa (recognition) karena dalam pengenalan biasa dipergunakan ciri-ciri berdasarkan pengalaman personal pihak yang melakukan pengenalan. Hasil identifikasi digunakan untuk mengklasifikasikan organisme yang bersangkutan. Klasifikasi (classification) merupakan proses pemberian nama ilmiah kepada dan penggolongan organisme yang telah diidentifikasi. Klasifikasi dilakukan berdasarkan aturan penamaan (nomenclature) tertentu, tergantung pada golongan organisme yang diidentifikasi
24. Aturan penamaan untuk berbagai golongan organisme Organisme golongan binatang: International Code of Zoological Nomenclature (tatanama hewan Edisi IV sejak 1 Januari 2000) (http://www.biosis.org.uk/zrdocs/iczn/CODE.HTM) Organisme golongan tumbuhan dan jamur: International Code of Botanical Nomenclature (tatanama tumbuhan St. Louis Code) (http://www.biosis.org.uk/zrdocs/codes/icbn.htm) Organisme golongan tumbuhan budidaya (tanaman): International Code of Nomenclature for Cultivated Plants (tatanama tanaman edisi 1995) (http://www.biosis.org.uk/zrdocs/codes/icncp.htm) Organisme golongan bakteria: International Code of Nomenclature of Bacteria (tatanama bakteria Edisi Revisis 1980) (http://www.biosis.org.uk/zrdocs/codes/icnb.htm) Organisme golongan virus: International Code of Virus Classification and Nomenclature (klasifikasi dan tatanama virus Edisi 1995) (http://www.biosis.org.uk/zrdocs/codes/icvcn.htm)
25. Klasifikasi dan Taksonomi OPT Aturan penamaan mengatur pemberian nama berdasarkan penggolongan secara berjenjang (hierarchy), yaitu golongan besar terus dibagi-bagi menjadi golongan lebih kecil sebagai bagiannya. Klasifikasi merupakan proses pemberian nama suatu orgaisme yang telah diidentifikasi secara berjenjang, sedangkan penempatan organisme pada setiap jenjang dengan mengikuti aturan pemberian nama yang telah disepakati secara internasional disebit taksonomi (taxonomy). Golongan (-bionta), Sub-golongan, Divisi or Filum (-phyta), Sub-divisi or Sub-filum (-phytina) [Walters and Keil menggunakan -icae, mengikuti Cronquist, Takhtajan and Zimmerman(1966)], Kelas (-opsida) [KUB menggunakan -atae], Sub-kelas (-idae), Super-ordo (-anae), Ordo (-ales), Sub-ordo (-ineae), Super-famili (-ariae), Famili (-aceae, dengan 8 perkecualian), Sub-famili (-oideae), Tribe (-eae), Sub-tribe (-inae), Seksi, Sub-seksi, Genus (jamak genera), Sub-genus, Seri, Sub-seri, Species (singkatan sp. untuk tunggal; spp. untuk jamak), Sub-spesies (singkatan subsp. untuk tunggal, subspp. untuk jamak), varietas (singkatan. var.), `Kultivar’ singkatan cv., Sub-varietas, forma (singk. f.), dan sub-forma
26. Nama Ilmiah Organisme Identifikasi organisme untuk tujuan praktis seperti misalnya untuk tujuan perlindungan tanaman pada umumnya dilakukan pada jenjang takson spesies ke bawah Nama ilmiah diberikan kepada organime hidup, bukan kepada organisme mati atau produk yang dihasilkan Nama ilmiah spesies disebut nama binomial karena terdiri atas 2 kata yang dicetak miring: kata pertama yang dimulai dengan huruf kapital merupakan genus dan kata kedua semuanya ditulis dengan huruf kecil merupakan epitet spesies Nama ilmiah di bawah kelompok takson spesies tumbuhan berbeda untuk tumbuhan (liar) dan tanaman (budidaya): varietas untuk tumbuhan hasil perbiakan secara alami dan kultivar (cultivated variety, disingkat cv.) untuk hasil pemuliaan
27. Nama Umum Selain mempunyai nama ilmiah, organisme juga mempunyai nama umum atau nama vernakular, yaitu nama yang diberikan dalam bahasa setempat Nama umum berbeda-beda antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain, bahkan dalam satu bahasa Nama umum ada yang sudah dibakukan dalam bahasa tertentu, misalnya dalam bahasa Inggris, ada yang belum, misal dalam bahasa Indonesia Nama umum bahkan ada yang penggunaannya rancu dalam bahasa tertentu, misalnya dalam bahasa Indonesia hama belalang dan hama wereng berrarti: (1) hama berupa belalang/wereng atau hama yang mengganggu dan/atau merusak belalang/wereng analog dengan istilah hama tanaman padi, penyakit pisang, dst.