Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran dan asesmen pada kurikulum merdeka, termasuk capaian dan tujuan pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen, serta contoh merancang pembelajaran dan asesmen yang terdiferensiasi."
2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran Modul
Capaian Pembelajaran Modul
Peserta akan dengan mandiri mampu merancang dan menciptakan kegiatan
pembelajaran dan asesmen yang efektif untuk membantu peserta didik mencapai CP
Tujuan Pembelajaran Modul
• Mampu menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen
• Mampu merancang rencana tindak lanjut asesmen yang terdiferensiasi
3. Mulai dari Diri-Ice Breaking (5’)
• Siapkan alat tulis (dapat berupa kertas dan pensil/pulpen/spidol,
telepon genggam, atau laptop)
• Pilihlah sebuah benda yang paling mewakili diri Anda
• Tuliskan nama benda tersebut di bagian tengah atas bidang tulis
Anda (kertas/notes pada telepon genggam/file pada laptop)
4. Menulis Prosa atau Puisi
• Tulislah sebuah prosa atau puisi mengenai benda pilihan Anda
• Tujuan kegiatan ini adalah memetakan kemampuan menulis prosa atau puisi (diambil dari
CP Bahasa Indonesia Fase D: Peserta didik menyampaikan tulisan berdasarkan fakta,
pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi
dengan penggunaan kosa kata secara kreatif
• Karya prosa atau puisi tersebut harus terdiri dari minimal 5 kalimat
• Karya prosa atau puisi tersebut menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang tepat
• Waktu untuk mengerjakan: 3 menit 12 detik
5. Berbagi Singkat (10’)
• Apa pengalaman atau
pencerahan yang Anda dapat
dari kegiatan Ice Breaking ini?
• Menurut Anda, apa kaitan
kegiatan Ice Breaking ini
dengan Prinsip Pembelajaran
dan Asesmen?
6. Debrief Ice Breaking
Kegiatan ice breaking memetakan kemampuan kognitif peserta
(membedakan prosa dan puisi, pengetahuan tentang kalimat,
menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang tepat)
Kegiatan ice breaking memetakan sisi non kognitif peserta (pilihan
benda yang mewakili dirinya, bagaimana peserta mempersepsi benda
tersebut, dan keterhubungan emosi peserta dengan karyanya)
Kegiatan ice breaking diawali dengan menyebutkan tujuan
kegiatan dan kriteria sukses yang dituju, ketersediaan waktu, dan
pilihan bagi peserta
8. Kita mengajar untuk peserta didik
Pembelajaran dan Asesmen harus:
● Berpusat pada peserta didik
● Melibatkan peserta didik
● Sesuai dengan tingkat kemampuan/perkembangan
peserta didik (teaching at the right level)
● Terdiferensiasi
9. 4 Syarat Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka
Pendidik perlu memilih untuk:
● Bersedia mengenal, menerima, dan mencintai peserta didik
apa adanya
● Bersedia berpusat pada peserta didik
● Bersedia terus belajar
● Bersedia berkolaborasi dengan peserta didik dan orang tua
16. Pembelajaran Terdiferensiasi
Strategi yang dapat digunakan agar dapat
mengajar sesuai dengan tahap capaian
belajar atau kemampuan peserta didik
adalah diferensiasi.
Dasar diferensiasi materi pembelajaran
adalah asesmen formatif dalam bentuk
penilaian awal.
17. Pembelajaran dapat dilakukan
berdasarkan tahapan kemampuan
mayoritas dalam kelas.
Tahapan kemampuan di bawah
mayoritas akan mendapat penguatan
dan tahapan kemampuan di atas
mayoritas akan mendapatkan
tantangan dan pembinaan prestasi
serta dapat dijadikan contoh.
18. Pembelajaran terdiferensiasi
merupakan strategi guru untuk
membuat peserta didiknya
bergerak semakin mendekati dan
mencapai tujuan dari titik awal
masing-masing dengan
memaksimalkan potensi yang
dimiliki.
19.
20.
21. A. Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada sebuah mata pelajaran dalam di
akhir sebuah fase.
Capaian Pembelajaran (CP) ditetapkan oleh pemerintah dan tidak
dapat diubah.
Kompetensi yang dituju dalam sebuah mata pelajaran, pada Capaian
Pembelajaran (CP) dituliskan dalam bentuk paragraf yang berisi
kesatuan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
22. Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, Capaian Pembelajaran memberikan
tujuan umum dan ketersediaan waktu yang biasanya perlu ditempuh untuk mencapainya (fase).
Jalur tempuh yang akan dilalui dapat ditentukan oleh pengendara. Untuk mencapai tujuan
tersebut, setiap satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat untuk
menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan dengan titik keberangkatan, kondisi,
kemampuan, dan kecepatan masing-masing.
23. Kerangka Kerja Understanding by Design
Identifikasi hasil
akhir yang
diinginkan
Menentukan
bukti-bukti
pemahaman yang
dapat diterima
Merancang
kegiatan
pembelajaran
yang tepat
• Seluruh kegiatan
pembelajaran & asesmen
selalu mengacu pada CP
(terberi)
• TP
• ATP
Rangkaian Asesmen:
• Penilaian awal
• Formatif
• Sumatif
• RPP
• Modul Ajar
• Bahan Ajar
• Modul Projek
• Buku Panduan
24. B. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
CP masih bersifat sangat umum. Untuk membuatnya menjadi lebih
konkret dan operasional, kita perlu menurunkannya menjadi rumusan
Tujuan Pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran (TP) perlu memuat 2 hal:
1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu
ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh peserta didik.
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami
pada akhir satu unit pembelajaran.
28. Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Menjadi Alur Tujuan Pembelajaran
Pengurutan dari Konkret ke Abstrak
Pengurutan dari Mudah ke yang Sulit
Pengurutan Prosedural
Pengurutan Deduktif
Pengurutan Hirarki
Scaffolding
C. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
30. ASESMEN
Asesmen merupakan upaya menggali informasi mengenai kondisi,
hambatan, dan kebutuhan peserta didik melalui pengamatan dan
dialog dengan peserta didik atau dengan individu terkait lainnya
(keluarga, teman, pengasuh, atau guru sebelumnya).
Asesmen bersifat netral dan dapat difungsikan sebagai formatif
maupun sumatif berdasarkan tujuan saat digunakan. Setiap
asesmen perlu memberikan rencana tindak lanjut terdiferensiasi
yang dapat diberikan pada siswa berdasarkan rekomendasi hasil
asesmen.
31. Asesmen FORMatif
● Membantu untuk mendapatkan
informasi atau memberikan
umpan balik cepat
● Di awal pembelajaran :
memetakan kemampuan awal
dan kebutuhan belajar peserta
didik serta agar pendidik dapat
merencanakan pembelajaran
yang efektif
● Di tengah pembelajaran
mengecek progres/efektivitas
pembelajaran
● Contoh: diskusi terarah, bermain
peran, permainan, membuat
karangan atau jurnal, observasi,
dll.
Asesmen SUMatif
● Asesmen yang digunakan untuk
memastikan ketercapaian atau
menyimpulkan ketercapaian
tujuan pembelajaran capaian di
akhir satu tujuan pembelajaran
● Contoh : output projek, tugas,
presentasi, wawancara, tes, esai,
performance, dll.
Kedua
Asesmen
● Merupakan bagian
dari proses belajar
● Merupakan
kesempatan untuk
menerima dan
memberikan umpan
balik
● Merupakan cara
untuk mengevaluasi
efektivitas
pengajaran dan
pembelajaran
32. Hasil Penelitian tentang Asesmen
• Kemampuan guru untuk memberikan umpan balik berpengaruh pada peningkatan pemahaman dan
kompetensi peserta didik (Marzano, 2006)
• Umpan balik dari asesmen harus informatif menjelaskan kemajuan siswa terhadap tujuan
pembelajaran dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kemampuan/pemahamannya mengenai
tujuan pembelajaran
• Umpan balik bersifat netral seperti GPS yang memberi informasi mengenai posisi kita terhadap
tujuan. Maka umpan balik dan seluruh kegiatan asesmen seharusnya mengacu pada Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran yang digunakan.
• Asesmen harusnya secara alami dilakukan dalam bentuk formatif dan harus sering dilakukan
33. Umpan Balik
(feedback)
Perjalanan belajar dapat diibaratkan seperti menyiapkan
sebuah pertandingan bola (sumatif).
Pendidik bertindak sebagai pelatih/coach yang akan
mempersiapkan segala pengetahuan, keterampilan, dan
membangun sikap yang diperlukan agar pesertanya mampu
bertanding, sesuai dengan kemampuan awal masing-masing
peserta didiknya (formatif).
Caranya adalah dengan memperbanyak latihan dan
memberikan umpan balik yang jujur, spesifik, tepat, dan
seketika saat itu juga ketika peserta didik menunjukkan
performanya. Semakin sering berlatih dan semakin tajam
feedback, akan meningkatkan kemungkinan berhasil/menang.
35. Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Fase Fondasi
Elemen Jati Diri: Keterampilan menggunakan fungsi gerak motorik kasar
Penilaian Awal : Peserta didik diajak bermain yang melibatkan kegiatan melempar dan menangkap benda
.
Kompetensi yang
diamati
Belum Mampu Mampu
Kemampuan melempar dan
menangkap benda
(memainkan bola)
Guru mencari tahu mengenai kondisi fisik dan mental
peserta didik dengan mengamati cara peserta didik
memegang bola.
● Jika peserta didik belum mampu memegang dengan
benar, maka peserta didik akan akan berlatih
membawa bola dari titik A ke titik B
● Jika peserta didik sudah mampu memegang bola
dengan benar, maka ia akan berlatih melempar bola
ke titik yang ditentukan (misal ke dinding atau ke
guru)
● Jika peserta didik sudah mampu memegang bola
dengan benar dan mampu melempar tepat ke titik
sasaran, maka ia akan berlatih menangkap bola yang
dilemparkan guru dengan perlahan
Peserta didik akan bermain lempar dan tangkap bola
dengan guru atau berlatih melemparkan bola dengan
tepat ke titik yang ditentukan.
Peserta didik juga dapat berlatih bola keranjang/mini
basket dengan bimbingan guru.
Setelah peserta didik semakin mahir, maka secara
bertahap guru akan mengurangi bimbingannya
sehingga anak dapat melakukan lempar dan tangkap
bola secara mandiri.
36. Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Seni Rupa Fase A
Elemen Menciptakan:Peserta mampu menggunakan bentuk geometris untuk membuat karya seni rupa
Penilaian Awal : Peserta didik diminta menyebutkan dan menggambar bentuk geometris yang disukainya
.
Kompetensi yang
diamati
Belum Mampu Mampu
Kemampuan mengenali dan
menyebutkan bentuk
geometris
Guru mencari tahu mengenai kondisi peserta didik dengan mengamati
laporan hasil belajarnya (jika ada) atau berdialog dengan peserta
didik/orang tua untuk menentukan tindak lanjut yang tepat.
Misal: peserta didik ditanya apakah pernah mendengar kata “segi tiga”.
Jika belum pernah maka guru akan mengenalkan bentuk segitiga melalui
contoh benda yang ada di sekitar.
Peserta didik diajak bermain “Berburu Harta
Karun”,mencari benda berbentuk geometris
sesuai yang disebutkan guru
Kemampuan menggambar
bentuk geometris
Guru mencari tahu mengenai penyebab peserta didik belum mampu
menggambar bentuk geometris dengan mengamati atau berdialog
dengan peserta didik tersebut. Jika peserta didik memiliki hambatan fisik
misalnya tangan gemetar atau belum dapat memegang pensil dengan
benar, maka ia akan melatih grip-nya terlebih dulu. Jika tidak ada
hambatan fisik, ia bisa berlatih membuat bentuk geometris tertentu
berulang-ulang dalam berbagai ukuran.
Peserta didik diajak untuk mengembangkan
gambar bentuk geometris yang telah dibuatnya
menjadi gambar yang utuh dan memiliki
makna. Peserta didik diajak untuk
menceritakan makna gambarnya tersebut.
37. Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Tahapan Kemampuan
Awal
Rencana Tindak Lanjut Hasil Asesmen
Belum Berkembang Peserta didik yang belum dapat melakukan penjumlahan berulang, maka akan mendapatkan
penguatan pemahaman konsep penjumlahan berulang. Peserta didik mengisi sejumlah wadah atau
kantung dengan benda yang ada di sekitar mereka (misalnya batu, kayu, daun, pensil, ranting, dll).
Setiap wadah harus berisi jumlah benda yang sama . Mereka lalu diminta menjumlahkan benda-benda
tersebut.
Mulai Berkembang/
Berkembang Sesuai
Harapan
Peserta didik yang sudah mulai dapat menerapkan konsep perkalian melalui penjumlahan berulang,
akan berlatih dengan menggunakan benda konkret di bawah bimbingan pendidik
Berkembang Melampaui
Harapan/ Mahir
Peserta didik yang sudah mulai dapat menerapkan konsep perkalian melalui penjumlahan berulang,
akan berlatih dengan menggunakan benda konkret secara mandiri
Elemen bilangan
Mata pelajaran matematika, Fase B
Topik: Perkalian Dasar
Penilaian awal: Peserta didik diajak untuk menghitung
perkalian melalui gambar yang menunjukkan penjumlahan
berulang
38. Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Tahapan Kemampuan Awal Rencana Tindak Lanjut Hasil Asesmen
Belum berkembang Murid yang belum dapat menulis Kana ,dapat melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
1. Berlatih menulis aksara Kana dengan bantuan buku kotak-kotak/ lembar kerja menebalkan huruf
2. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menuliskan
kata dengan tepat
3. Menyusun potongan kata (contoh : ka-ru-sa disusun membentuk kata sakura)
Mulai Berkembang/
Berkembang Sesuai
Harapan
Murid yang mulai dapat menulis Kana, ia melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
1. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menulis atau
cara mengingat huruf
2. Berlatih menyusun kalimat acak dengan menggunakan kata dan tata bahasa yang diajarkan
3. Berlatih dikte (peserta didik menulis apa yang didengar)
Berkembang Melampaui
Harapan/ Mahir
Murid yang mulai dapat menulis Kana dengan lancar, dapat melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
1. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menulis
dengan ejaan yang tepat
2. Berlatih menulis kalimat dengan menggunakan kata dan tata bahasa yang diajarkan
3. Diberdayakan sebagai tutor sebaya atau mendapatkan pembinaan prestasi misalnya sebagai tim perwakilan sekolah
untuk lomba
Elemen Menulis
Mata pelajaran Bahasa Jepang pada fase E
Penilaian awal:
Peserta didik diminta menuliskan namanya dalam bahasa Jepang
39. Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Mata pelajaran Matematika untuk Pendidikan Khusus
Sebuah kelas berisi 5 peserta didik penyandang tuna grahita tingkatan SD fase A diminta untuk menuliskan
angka 1-10
Kondisi-kondisi yang mungkin ditemukan Rekomendasi Tindak Lanjut
Peserta didik belum dapat menuliskan angka
sama sekali
Guru perlu mencari informasi mengenai penyebab kondisi peserta didik saat itu. Ini dapat
dilakukan dengan membaca hasil laporan belajar/terapi sebelumnya (jika ada), mengamati
bagaimana cara peserta didik menulis, atau berdialog dengan orang tua peserta didik.
Perbedaan penyebab akan menghasilkan tindak lanjut yang berbeda. Berikut beberapa
rencana tindak lanjut yang dapat digunakan:
1. Peserta didik yang belum mampu namun menunjukkan minat mencoba, akan dilatih
menulis dengan mengikuti contoh dari guru secara perlahan.
2. Peserta didik yang sudah dapat menulis dengan mengikuti contoh maka akan dilatih
menulis angka-angka yang diingat/disukainya secara mandiri
3. Peserta didik yang tidak menunjukkan minat mengikuti pelajaran, maka guru akan
mengajak dialog dengan kalimat-kalimat pendek untuk menggali perasaan peserta didik
tersebut. Guru juga disarankan memulai kegiatan dari sesuatu yang disukai/diminati
peserta didik tersebut.
4. Peserta yang sudah mampu menulis akan melanjutkan menulis angka hingga 20
Peserta didik sudah dapat menuliskan angka
dengan mengikuti contoh secara perlahan-lahan
Peserta didik tidak menunjukkan minat untuk
mengikuti pelajaran atau melakukan suatu
tindakan (menulis)
Peserta didik sudah dapat menuliskan angka 1-
10 secara mandiri
40. Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen (lanjutan)
Pekan Aksi Nyata Rencana Tindak Lanjut Keterangan
1 Peserta didik dilatih menulis
angka 1-10 dengan mengikuti
contoh guru
Jika peserta didik dapat mengikuti contoh guru, maka
selanjutnya ia akan dilatih untuk menulis secara mandiri
dengan urutan bilangan yang benar
2 X 2 JP
(Namun bisa ditambah menjadi 3
atau 4 x 2JP jika peserta didik
mengalami kesulitan mengikuti
contoh guru)
2 Peserta didik dilatih untuk
menulis angka 1-10 secara
mandiri dengan urutan bilangan
yang benar
Jika peserta didik sudah mampu menulis angka 1-10
secara mandiri dengan urutan bilangan yang benar,
maka ia akan berlatih untuk membuat bentuk angka
dengan berbagai cara (misalnya menyusun atau
membentuk angka dengan plastisin atau kertas)
2 X 2 JP
(Namun bisa ditambah menjadi 3
atau 4 x 2JP jika peserta didik perlu
waktu untuk konsisten mengurutkan
bilangan dengan benar)
3 Peserta didik dilatih untuk
membuat bentuk angka dengan
cara menyusun atau membentuk
angka dengan media yang ada
(misalnya plastisin atau kertas)
Jika peserta didik sudah mampu menempel gambar
angka dengan urutan yang tepat, maka ia akan dilatih
untuk menulis, mengurutkan, atau membentuk angka 1-
20
3 x 2 JP
4 Peserta didik dilatih untuk
menulis angka 1-20 secara
mandiri dengan urutan bilangan
yang benar
Jika peserta didik sudah mampu menulis angka 1-20
secara mandiri dengan urutan bilangan yang benar,
maka ia akan mempelajari konsep penjumlahan
3 x 2 JP
44. Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis hasil asesmen secara kuantitatif dan/atau kualitatif
Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data kualitatif (hasil pengamatan atau rubrik)
maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh dengan membandingkan pencapaian hasil belajar
peserta didik dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, baik pada capaian pembelajaran di akhir fase,
maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya. Untuk menyimpulkan hasil belajar peserta didik, pendidik dapat
menggunakan berbagai teknik dan instrumen di luar tes tertulis.
Beberapa pendekatan untuk menentukan ketercapaian TP
(1) menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum
mencapai tujuan pembelajaran
(2) menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
(3) menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik
dalam mengembangkannya
45. Satuan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk menentukan teknik
pengolahan nilai dan format rapor
yang akan digunakan.
Penting ditekankan adalah
pembelajaran bertujuan mencapai
pemahaman dan penguasaan
kompetensi, bukan hanya untuk
mendapatkan nilai.
Satuan pendidikan juga tidak perlu
menentukan kriteria dan mekanisme
kenaikan kelas karena kenaikan kelas
dilaksanakan secara otomatis (lihat
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
hal.61)
46. Ruang Kolaborasi (30’+15’)
• Bersama dengan kelompok Anda, pilihlah satu Tujuan Pembelajaran dari mata pelajaran pada
fase yang Anda ampu.
• Rancanglah sebuah kegiatan penilaian awal untuk tujuan pembelajaran tersebut
• Sertakan rencana tindak lanjut hasil penilaian awal tersebut untuk 2 atau 3 skenario
kemampuan awal (mulai berkembang, berkembang sesuai harapan, dan berkembang
melampaui harapan). Waktunya 30 menit.
• Anda dapat mengembangkan format yang sesuai dengan kebutuhan anda dengan mengacu
pada contoh yang telah disampaikan.
• Kembangkanlah tindak lanjut yang mendorong kemampuan berpikir aras tinggi (HoTS) dan
melibatkan pengalaman nyata.
47. Contoh Format Rencana Tindak Lanjut
Mata Pelajaran/Fase
Elemen
Capaian Pembelajaran Elemen
Tujuan Pembelajaran
Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (minimal 2)
Penilaian Awal
Rencana Tindak Lanjut Hasil
Asesmen
48.
49. Presentasi Kelompok (15’)
• Setiap kelompok memiliki waktu presentasi 5 menit termasuk
tanya jawab
• Peserta lain memiliki waktu semenit untuk memberikan umpan
balik atau pertanyaan bagi presenter
• Narasumber hanya memberikan umpan balik berupa penguatan
atau saran setelah presentasi berakhir
50. Refleksi Terbimbing (30’)
Asesmen Diri (Self Assessment)
Tuliskan di kolom chat bagaimana diri anda selama ini menerapkan prinsip pembelajaran dan
asesmen dalam pembelajaran
• 3 hal yang menurut saya sudah baik dari diri saya dalam menerapkan prinsip
pembelajaran dan asesmen
• 2 hal yang ingin saya perbaiki dan kembangkan dari diri saya dalam menerapkan prinsip
pembelajaran dan asesmen
• 1 hal baru yang komit saya lakukan untuk menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen
53. Penyegaran Materi Sesi 1
• Silakan pilih satu angka antara 1-15,
tuliskan angka tersebut di kolom chat
• Lihat pertanyaan di bawah angka
tersebut pada tabel yang ditayangkan
• Jawab pertanyaan yang ada di bawah
angka pilihan anda dalam waktu
maksimal 1 menit (mohon menjawab
dengan spontan, lugas, cepat, dan jelas)
54. 1
Apa satu hal yang ingin
saya ubah dari cara
mengajar saya?
2
Siapa guru yang paling
berkesan bagi saya dan
mengapa?
3
Apa pelajaran yang
paling saya sukai selama
sekolah dan mengapa?
4
Apa pelajaran yang
paling sulit bagi saya
selama sekolah?
5.
Apa 3 nilai/value hidup
saya yang ingin saya
teruskan pada anak dan
murid-murid saya?
6
Apa pengalaman
mengajar saya yang
paling berhasil?
7
Apa pengalaman
mengajar saya yang
paling berkesan?
8
Siapa murid yang paling
berkesan bagi saya dan
mengapa?
9
Apa hal terbesar yang
saya dapatkan dari sesi 1
kemarin?
10
Apa satu hal yang saya
komit berlatih untuk
menerapkan prinsip
pembelajaran dan
asesmen?
11
Apa yang menahan
langkah saya untuk
menerapkan prinsip
pembelajaran dan
asesmen?
12
Apa/siapa yang
membuat semangat saya
menggebu dan membuat
langkah saya maju?
13
Apa satu perubahan
sikap/pemikiran terbesar
saya dalam 3 bulan
terakhir ini?
14
Apa satu keterampilan
baru yang saya peroleh
dalam sebulan terakhir
ini?
15
Tiga kata sifat yang
menggambarkan diri
saya sebagai seorang
pendidik profesional
adalah….
56. Presentasi/Diskusi (40’)
● Silakan berdiskusi atau mempresentasikan gagasan anda untuk menanggapi
video tersebut dalam waktu 40 menit. Pastikan semua peserta mendapatkan
giliran berpendapat
● Gunakan waktu secara efektif
● Presentasi dapat dilakukan secara kelompok besar bersama seluruh kelas atau
bersama kelompok kecil dalam break out rooms
● Presentasi dapat disajikan dalam bentuk slide, poster, atau hanya secara lisan.
59. Rencana Aksi Nyata (30’)
Buatlah sebuah rencana aksi nyata berupa 1 tindakan nyata yang komit dilakukan selama 5 hari kerja
untuk berlatih menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen. Anda dapat memilih peran sebagai
guru/kepala sekolah/pengawas/ FSP.
Berikut adalah contoh rencana aksi nyata untuk FSP:
Rencana Aksi Nyata Waktu
Pelaksanaan
Strategi yang akan
digunakan
Keterangan
Melakukan penilaian awal
pemahaman Kurikulum
Merdeka para peserta
pelatihan
Senin, 10 Juli 2023 Permainan satu kata untuk
mengajak peserta melihat
mindset masing-masing
mengenai perubahan
Peserta akan diminta menuliskan satu kata yang terlintas saat mendengar
sebuah kata yang diucapkan FSP. Fasilitator akan menindak lanjuti
dengan diskusi dan penguatan pemahaman
Merancang rencana tindak
lanjut berdasarkan hasil
penilaian awal
Selasa, 11 Juli 2023 Grouping dan diferensiasi Peserta dibagi dalam kelompok dengan jumlah sama. Setiap kelompok
memiliki peserta yang menunjukkan antusiasme tinggi dan mampu
menggerakkan.
Jika mayoritas peserta antusias dan memahami materi, maka pelatihan
dilanjutkan dengan menggunakan metode yang telah digunakan.
Jika peserta lesu dan kesulitan memahami materi, fasilitator mengubah
metode dengan memperbanyak kegiatan praktik dan menggugah emosi
peserta
60. Terima kasih telah memilih untuk terus berlatih
menerapkan pembelajaran dan asesmen yang
berpusat pada peserta didik
“Practice makes perfect. Be mindful and be careful of
what we practice.”
“Latihan menyempurnakan. Sadari dan berhati-hatilah
dengan apa yang kita latih”