4. Visi Pendidikan Indonesia
“Mewujudkan Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui
terciptanya Pelajar Pancasila yang
bernalar kritis, kreatif, mandiri,
beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, bergotong royong, dan
berkebinekaan global”
8. Prinsip Asesmen
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang
tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun
program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
11. Memahami Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap fase
Dalam CP, kata “memahami” merupakan kemampuan yang dibangun melalui proses dan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat
menjelaskan, menginterpretasi dan mengaplikasikan informasi, menggunakan berbagai
perspektif, dan berempati atas suatu fenomena. Dengan demikian, pemahaman
bukanlah suatu proses kognitif yang sederhana atau proses berpikir tingkat rendah
(Understanding by Design - Wiggins & Tighe, 2005)
12. Merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP)
Alternatif 1 Alternatif 2
Merumuskan tujuan
pembelajaran dengan
menganalisis
‘kompetensi’ dan
‘lingkup Materi’ pada
CP.
Alternatif 3
Merumuskan tujuan
pembelajaran lintas
elemen CP
Merumuskan tujuan
pembelajaran secara
langsung berdasarkan
CP
Contoh rumusan Tujuan Pembelajaran (TP):
Mengklasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristiknya
Kompetensi
Lingkup Materi
13. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dari Tujuan
Pembelajaran (TP)
Pengurutan
dari konkret ke
abstrak
Pengurutan
deduktif
Pengurutan
dari mudah ke
sulit
Pengurutan
hierarki
Pengurutan
prosedural
Scaffolding
14. Merencanakan Pembelajaran, dalam bentuk RPP atau Modul Ajar
Komponen Minimum Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Komponen Minimum Modul Ajar (MA)
Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan
dalam alur tujuan pembelajaran)
Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan
dalam alur tujuan pembelajaran)
Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih
pertemuan.
Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan
pembelajaran yang dicapai dalam satu atau
lebih pertemuan.
Asesmen pembelajaran:
• Rencana asesmen untuk di awal
pembelajaran
• Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk memeriksa ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Asesmen pembelajaran:
• Rencana asesmen untuk di awal
pembelajaran
• Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk memeriksa ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Media pembelajaran yang digunakan,
termasuk, misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan
situs web yang perlu dipelajari peserta didik
16. Siklus Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
Merencanakan
pembelajaran, termasuk
asesmen formatif dan
sumatif
Melakukan asesmen
formatif di awal
pembelajaran untuk
memetakan kesiapan
belajar
Menyesuaikan rencana
yang telah dibuat agar
sesuai dengan kesiapan
atau capaian belajar
Melaksanakan
pembelajaran dengan
berbagai metode
asesmen formatif
Melaksanakan asesmen
sumatif untuk
mengetahui
ketercapaian tujuan
pembelajaran
17. Pembelajaran terdiferensiasi
Merupakan tindak
lanjut dari hasil
asesmen awal
Tidak mengarah pada
terbentuknya persepsi
pengkategorian peserta
didik ke dalam kelompok
yang “pintar” dan tidak.
Fokus pada kesiapan
atau capaian belajar
peserta didik
Bukan berdasarkan
gaya belajar visual,
auditori, dan
kinestetik
18. Panduan dalam mengelompokkan peserta didik untuk
keperluan pembelajaran terdiferensiasi
1
Kelompok tidak permanen
sepanjang tahun atau
semester, dan tidak berlaku
di semua mata pelajaran
2
Perlu dipikirkan bentuk-
bentuk tantangan yang lebih
beragam bagi peserta didik
yang sudah mahir
3
Perlu dipikirkan bentuk
pendampingan bagi peserta
didik yang belum siap atau
perlu bimbingan
4
Ada beragam peran yang
bisa dipilih oleh peserta didik
untuk mendalami
kompetensi yang dibangun
19. Salah satu pilihan dalam melakukan
pembelajaran terdiferensiasi
Diferensiasi
konten
Diferensiasi
proses
Diferensiasi
produk
20. Contoh diferensiasi untuk kesiapan belajar yang
berbeda-beda
Konten Proses Produk
● Menyediakan sumber belajar yang
bervariasi, baik dari segi kompleksitas
materi ataupun keterbacaan.
● Menyediakan teks untuk berbagai
tahap membaca, bisa dengan
bantuan menebalkan kata kunci
untuk memudahkan siswa
memahami teks
● Menggunakan berbagai media untuk
membantu dalam
penjelasan/pemahaman, menyediakan
materi pembelajaran yang sesuai
dengan bahasa keseharian siswa
● Menyediakan situs internet/laman
yang sudah ditandai dengan tingkat
kesulitan yang berbeda sebagai
sumber penelitian/eksplorasi
● Menggunakan berbagai media
untuk membantu dalam
penjelasan/pemahaman
● Membuat lembar petunjuk
pengerjaan yang mendetail dan
umum
● Mengulang kembali
pengajaran untuk siswa yang
mengalami kesulitan
● Membentuk kelompok tutor sebaya
bagi siswa yang sudah mahir
sehingga dapat membantu siswa lain
yang memerlukan bantuan
● Siswa dapat menyajikan hasil
belajarnya dalam bentuk yang
dipilih, contohnya presentasi,
infografis, poster, bermain peran
dll
● Memimpin diskusi dalam kelas
tentang berbagai bentuk
pengembangan produk
(misalnya, mengajukan
pertanyaan penelitian yang baik,
menggunakan Internet untuk
mencari informasi, melakukan
wawancara, menandai dan
mengevaluasi kesalahan dalam
bahan bacaan).
21. Asesmen
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar
dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik.
Asesmen Formatif
Penilaian atau asesmen formatif
bertujuan untuk memantau dan
memperbaiki proses pembelajaran serta
mengevaluasi pencapaian tujuan
pembelajaran.
Penilaian formatif dilakukan dengan
mengumpulkan informasi mengenai:
a. Peserta Didik yang mengalami
hambatan atau kesulitan belajar; dan
b. perkembangan belajar Peserta Didik.
Asesmen Sumatif
Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah bertujuan
untuk menilai pencapaian hasil belajar Peserta
Didik sebagai dasar penentuan:
a. kenaikan kelas; dan
b. kelulusan dari Satuan Pendidikan.
Permendikbud No.21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
22. Asesmen Formatif
• tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada
pendidik tentang kesiapan belajar peserta didik dan
meningkatkan kualitas proses belajar.
• untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik,
hambatan atau kesulitan yang mereka hadapi, dan juga
untuk mendapatkan informasi perkembangan peserta didik.
• instrumen asesmen yang digunakan dapat memberikan
informasi tentang kekuatan, hal-hal yang masih perlu
ditingkatkan oleh peserta didik.
• tidak seharusnya digunakan untuk menentukan nilai rapor,
keputusan kenaikan kelas, kelulusan, atau keputusan-
keputusan penting lainnya.
23. Asesmen Sumatif
• alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta
didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran di periode
tertentu;
• menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau
jenjang berikutnya;
• dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga
dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan
pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan
kebijakan satuan pendidikan.
24. Teknik Penilaian
❑ Observasi
❑ Kinerja
❑ Projek
❑ Tes Tertulis
❑ Tes Lisan
❑ Penugasan
❑ Portofolio
Bentuk Asesmen khas SMK:
❑ Asesmen Praktik Kerja Lapangan (PKL)
❑ Uji Kompetensi Kejuruan
❑ Ujian Unit Kompetensi
Test tertulis saat ini mulai didesain dengan mengacu pada stimulus dengan konteks
yang beragam yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dengan
elaborasi tabel, grafik, ilustrasi yang kontekstual dan informatif.
Stimulus harus mengajak peserta didik untuk berpikir kritis, mengidentifikasi
masalah, dan ada transfer konsep yang akan digunakan untuk menyelesaikan
masalah.
25. Pemilihan instrumen asesmen
● Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang
akan dinilai yang dibuat secara
bertingkat dari kurang sampai
terbaik
Rubrik
● Daftar informasi, data, ciri-ciri,
karakteristik, atau elemen yang
dituju.
Ceklis
● Catatan singkat hasil observasi yang
difokuskan pada performa dan
perilaku yang menonjol, disertai
latar belakang kejadian dan hasil
analisis dari observasi.
Catatan anekdotal
● Grafik atau infografik yang
menggambarkan tahap
perkembangan belajar
Grafik perkembangan
Pemilhan instrumen asesmen diharapkan memperhatikan hal berikut: karakteristik peserta didik,
kesesuaian asesmen dengan rencana/tujuan pembelajaran, kemudahan penggunaan instrumen
untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik dan pendidik.
26. Pelaporan Hasil Asesmen
▪ Pelaporan hasil penilaian atau asesmen dituangkan
dalam bentuk laporan kemajuan belajar, yang berupa
laporan hasil belajar.
▪ Laporan hasil belajar paling sedikit memberikan
informasi mengenai pencapaian hasil belajar peserta
didik.
▪ Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan mekanisme dan format pelaporan hasil
belajar kepada orang tua/wali.
▪ Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-
kurangnya pada setiap akhir semester.
27. Regulasi dan panduan terkait Kurikulum
Merdeka dapat diakses di
situs web resmi:
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/rujukan