Presenter menjelaskan tentang perencanaan pembelajaran dan asesmen berdasarkan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013, termasuk menganalisis capaian pembelajaran, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun alur tujuan pembelajaran, jenis-jenis asesmen, serta perencanaan dan pelaksanaan asesmen."
10. Apa itu Capaian Pembelajaran (CP)?
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan KOMPETENSI
PEMBELAJARAN yang memadukan antara
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang HARUS
DICAPAI peserta didik pada SETIAP FASE, dimulai dari
fase fondasi pada PAUD. Jika dianalogikan dengan
sebuah perjalanan berkendara, CP memberikan tujuan
umum dan ketersediaan waktu yang tersedia untuk
mencapai tujuan tersebut (fase). Untuk mencapai garis
finish, pemerintah membuatnya ke dalam enam etape
yang disebut fase
11. CP Understanding by Design (Wiggins & Tighe (2005)
Maksud “MEMAHAMI” dalam CP kemampuan yang
dibangun melalui proses dan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat
menjelaskan, menginterpretasi dan mengaplikasikan
informasi, menggunakan berbagai perspektif, dan berempati
atas suatu fenomena.
Pemahaman bukanlah suatu proses kognitif yang
sederhana atau proses berpikir tingkat rendah
12. Menganalisis CP
Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik
untuk sampai di capaian pembelajaran akhir fase?
Materi apa saja yang akan dipelajari dan seberapa luas
serta mendalam?
Proses belajar seperti apa yang akan ditempuh peserta
didik?
13. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik
untuk sampai di capaian pembelajaran akhir fase?
Materi apa saja yang akan dipelajari dan seberapa luas
serta mendalam?
Proses belajar seperti apa yang akan ditempuh peserta
didik?
14. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang
serupa dengan apa yang dikenal selama ini sebagai “silabus”,
yaitu untuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan
asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu fase.
Alur tujuan pembelajaran juga perlu disusun secara linier,
satu arah, dan tidak bercabang, sebagaimana urutan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke har
15. Prinsip Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
• Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan
pembelajaran harian (goals, bukan objectives);
• Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah
jalan;
• Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif,
• Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi
yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Penyusunan alur tujuan
pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang sederhana ke yang lebih
rumit,
• Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak
bercabang (tidak meminta guru untuk memilih).
• Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar
Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi
pembelajaran (pedagogi)
17. Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan
data/informasi dari proses dan hasil pembelajaran untuk
mengetahui seberapa baik kinerja peserta didik, kelas/mata mata
pelajaran atau lainnya dibandingkan terhadap
tujuan/kriteria/capaian pembelajaran tertentu. Hasil asesmen
berguna untuk proses penilaian.
Penilaian (grading) adalah proses penyematan atribut atau
dimensi atau kuantitas (berupa angka/huruf) terhadap hasil
asesmen dengan cara membandingkannya terhadap suatu
standar tertentu. Hasil dari penilaian berupa
atribut/dimensi/kuantitas tersebut digunakan sebagai bahan
evaluasi.
Evaluasi (evaluation) adalah proses pemberian status atau
keputusan atau klasifikasi terhadap suatu hasil assesmen dan
penilaian.
18. PRINSIP ASESMEN (Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2022)
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya
• Pendidik menguatkan asesmen diagnostik yang digunakan untuk merancang pembelajaran
sesuai dengan kesiapan peserta didik.
• Pendidik merencanakan pembelajaran dengan merujuk pada tujuan yang hendak dicapai dan
memberikan umpan balik agar peserta didik dapat menentukan langkah untuk perbaikan
kedepannya.
• Pendidik memberikan umpan balik berupa kalimat dukungan untuk menstimulasi pola pikir
bertumbuh.
• Pendidik melibatkan peserta didik dalam melakukan asesmen, melalui penilaian diri, penilaian
antar teman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman.
• Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berefleksi tentang kemampuan
mereka, serta bagaimana meningkatkan kemampuan tersebut berdasarkan hasil asesmen.
• Pendidik merancang asesmen untuk mendorong peserta didik terus meningkatkan
kompetensinya melalui asesmen dengan tingkat kesulitan yang tepat dan umpan balik yang
membangun
19. PRINSIP ASESMEN (Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2022)
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran
• Pendidik memikirkan tujuan pembelajaran pada saat merencanakan asesmen
dan memberikan kejelasan pada peserta didik mengenai tujuan asesmen di
awal pembelajaran.
• Pendidik menggunakan teknik asesmen yang beragam sesuai dengan fungsi
dan tujuan asesmen.
• Hasil dari asesmen formatif digunakan untuk umpan balik pembelajaran,
sementara hasil dari asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil
belajar.
20. PRINSIP ASESMEN (Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2022)
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan
tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya
• Pendidik menyediakan waktu dan durasi yang cukup agar asesmen menjadi
sebuah proses pembelajaran dan bukan hanya untuk kepentingan menguji.
• Pendidik menentukan kriteria sukses dan menyampaikannya pada peserta
didik, sehingga mereka memahami ekspektasi yang perlu dicapai.
• Pendidik berkolaborasi dalam merancang asesmen sehingga dapat
menggunakan kriteria yang serupa dan sesuai dengan tujuan asesmen.
• Pendidik menggunakan hasil asesmen untuk menentukan tindak lanjut
pembelajaran.
21. PRINSIP ASESMEN (Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2022)
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang
dicapai, serta strategi tindak lanjut
• Pendidik menyusun laporan kemajuan belajar secara ringkas,
mengutamakan informasi yang paling penting untuk dipahami oleh
peserta didik dan orang tua.
• Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada peserta didik
dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama_x0002_sama beserta
orang tua.
22. PRINSIP ASESMEN (Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2022)
5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran
• Satuan Pendidikan menyediakan waktu bagi guru untuk membaca,
menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen.
• Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan diskusi untuk
menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik dan area yang perlu diperbaiki.
• Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai
refleksi oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
• Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada peserta didik dan
mendiskusikan tindak lanjutnya bersama_x0002_sama orang tua.
23. ASESMEN DALAM ALUR PEMBELAJARAN
Analisis CP
Mapel dan
Elemen
Asesmen Awal
untuk mengetahui
kondisi awal siswa
Refleksi dan
menetapkan TP+ATP
dan asesmen untuk
pencapaian tujuan
Memilih dan
menetapkan perangkat
ajar serta aktifitas
pembelajaran
Sosialisasi target
belajar
Pelaksanaan asesmen
dan pembelajaran
untuk memonitor
kemajuan siswa selama
pembelajaran
24. JENIS ASESMEN (Sesuai Bentuknya)
ASESMEN FORMATIF, bertujuan untuk memberikan
informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk
memperbaiki proses belajar.
• ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN : mengetahui kesiapan peserta didik
untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang
direncanakan
• ASESMEN DALAM PROSES PEMBELAJARAN : dilakukan selama proses
pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan
sekaligus pemberian umpan balik yang cepat
ASESMEN SUMATIF, dilakukan untuk memastikan
ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran, dilakukan pada
akhir proses pembelajaran dan dapat dilakukan sekaligus untuk
dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan
pendidik dan kebijakan satuan pendidikan.
Asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir
semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang
25. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN ASESMEN
(KURMER DAN K13 PPA Kurmer dan PPA K13 New)
Asesmen untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang
ketercapaian tujuan pembelajaran
Bentuk Asesmen yang menjadi data Rapor
1. Formatif : memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta
mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran, mengidentifikasi
kebutuhan belajar, hambatan, mendapatkan informasi
perkembangan peserta didik. (awal dan dalam proses
pembelajaran)
2. Sumatif : untuk memastikan ketercapaian satu, sebagian atau
keseluruhan tujuan pembelajaran.
ASESMEN
FORMATIF (KUALITITIF)
SUMATIF (KUANTITATIF)
DESKRIPSI RAPOR
NILAI AKHIR RAPOR
26. ASESMEN AWAL (DIAGNOSTIK KOGNITIF)
1. Tetapkan jadwal pelaksanaan asesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan capaian
kompetensi yang disediakan
3. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
• 20% pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran
baru
• 60% pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
• 20% pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa
mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)
Contoh kegiatan perencanaan dan pelaksanan
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap
muka di sekolah maupun yang belajar di rumah (jika daring)
27. ASESMEN AWAL (DIAGNOSTIK KOGNITIF)
1.Lakukan pengolahan hasil asesmen
• Hitung rata-rata kelas
• Buat penilaian dengan kategori “Sesuai ATP+ Pengayaan”,
“Sesuai ATP”, dan “Remedial + Sesuai ATP”
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok:
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata : pendampingan pada kompetensi prasyarat
yang belum terpenuhi dan lanjut sesuai TP+ATP
• Siswa dengan nilai rata-rata : pembelajaran sesuai TP+ATP sesuai fasenya
• Siswa dengan nilai di atas rata-rata : pembelajaran sesuai ATP+pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata
kemampuan siswa
4.Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan
strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan.
Contoh kegiatan tindak lanjut
28. ASESMEN AWAL (DIAGNOSTIK KOGNITIF)
Contoh kegiatan tindak lanjut
Asesmen Diagnostik Kognitif terdiri dari 10 soal. 8 soal merupakan soal
prasyarat yang diidentifikasi sebelumnya. Dan 2 soal terkait dengan materi
baru yang akan dibelajarkan
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Soal No. 1-2
adalah soal utk
materi 2
tingkat
dibawah
materi sesuai
fase
(prasyarat)
Soal No. 3-8 adalah soal utk materi 1 tingkat
dibawah materi sesuai fase (prasyarat)
Soal No. 9-10
adalah soal utk
materi sesuai
fase yang akan
dibelajarkan
29. ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
Contoh kegiatan tindak lanjut
No. Nama Siswa Nomor Soal Nilai Tindak lanjut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Siswa A 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Remedial+ATP
2 Siswa B 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 ATP
3 Siswa C 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5 Remedial+ATP
4 Siswa D 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 ATP
5 Siswa E 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 ATP+ Pengayaan
Rata-Rata Kelas 6,2
39. Merencanakan Asesmen
1. Rencana asesmen dimulai dengan perumusan tujuan asesmen.
Tujuan ini tentu berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran.
2. Setelah tujuan dirumuskan, pendidik memilih dan/atau
mengembangkan instrumen asesmen sesuai tujuan.
3. Yang perlu diperhatikan dalam memilih/mengembangkan
instrumen, antara lain :
• karakteristik peserta didik,
• kesesuaian asesmen dengan rencana/tujuan pembelajaran dan
tujuan asesmen,
• kemudahan penggunaan instrumen untuk memberikan umpan
balik kepada peserta didik dan pendidik.
43. Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
• Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai
tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria atau
indikator ketercapaian tujuan pembelajaran.
• Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen,
yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan
pembelajaran, baik dalam bentuk rencana pelaksanaan
pembelajaran ataupun modul ajar.
• Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan
dalam memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu
suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran
44. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
• Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran
• KKTP dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, baik dalam
bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.
• KKTP Menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat
instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan
tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
• KKTP ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa
yang perlu ditunjukkan/didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti
telah mencapai tujuan pembelajaran.
• KKTP tidak disarankan dalam bentuk angka mutlak (misalnya, 75, 80, dan
sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah
menggunakan deskripsi.
45. PENDEKATAN PENGEMBANGAN KKTP
1. Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik
tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum
mencapai tujuan pembelajaran,
2. Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh
mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran,
3. Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan
lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik
dalam mengembangkannya
49. 3. PENDEKATAN INTERVAL NILAI
Untuk menggunakan interval, pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat
menggunakan rubrik maupun nilai dari tes. Pendidik menentukan terlebih
dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk para peserta
didik.
Contoh 1 : Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, pendidik
menentukan interval nilai. Setelah mendapatkan hasil tes, pendidik dapat
langsung menilai hasil kerja peserta didik dan menentukan tindak lanjut sesuai
dengan intervalnya.
0 - 40% : belum mencapai, remedial di seluruh bagian
41 - 65 % : belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan
66 - 85 % : sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial
86 - 100% : sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan/tantangan lebih
51. DISKUSI KELAS
▪ Mengembangkan
kemampuan
berkomunikasi siswa di
depan publik dan
mengemukakan
pendapat.
▪ Melatih siswa untuk
belajar berdemokrasi,
mendengarkan dan
menerima pendapat
orang lain yang
mungkin berbeda
dengannya, juga
merespons pendapat
tersebut dengan cara
yang sopan dan
simpatis
BENTUK ASESMEN FORMATIF DAN SUMATIF (tidak tertulis)
• Membuat model miniatur 3
dimensi (diorama), produk
digital, produk seni, dll.
• Mengembangkan
kreativitas
• Menanamkan pengertian
mengenai sebuah peristiwa
• Mengembangkan kemampuan
seni peran dan berkomunikasi
siswa .
• Mendorong murid untuk
melihat sebuah masalah dari
perspektif yang berbeda
sehingga dapat menumbuhkan
jiwa empati dan berpikiran kritis
siswa
PRODUK DRAMA
• Kuis tanya jawab secara
lisan
• Mengonfirmasi
pemahaman siswa
• Menerapkan umpan balik
• Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi
• Mendorong murid untuk
memahami topik presentasi
dengan mendalam
TES LISAN PRESENTASI
52. ESAI
▪ Mengasah keterampilan
menulis akademis
siswa, seperti
mengembangkan
argumen, menyajikan
bukti, mencari sumber
terpercaya untuk
mendukung argumen,
dan menggunakan
referensi dengan tepat.
▪ Mengembangkan cara
berpikir kritis dan daya
analisis murid
BENTUK ASESMEN FORMATIF DAN SUMATIF (tertulis)
• Melatih kemampuan siswa
untuk mengorganisasi dan
mengekspresikan
ide/pemikir -an mereka
dalam bentuk tulisan.
• Biasanya ditulis dengan
bahasa yang kurang formal
sehingga memberikan
murid kebebasan berpikir
kreatif.
• Melatih siswa untuk berperan
aktif dalam mengevaluasi
pembelajaran mereka sendiri
dan memikirkan bagaimana
cara mereka dapat memperbaiki
diri.
• Hasil refleksi ini dapat
digunakan guru untuk melihat
sisi lain proses pembelajaran
siswa
JURNAL REFLEKSI
• Mendorong kemampuan siswa
untuk mengeksplorasi topik
dan mengkomunikasikan
pemahaman mereka dengan
cara semenarik mungkin
POSTER
• Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpan balik
TES LISAN
54. Contoh Intrumen Berbentuk TES
Skor Min : 3
Skor Max : 12
Skor peroleh
Nilai = ------------ x 100%
Skor Max
55. MENGOLAH HASIL ASESMEN
• Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis
secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap hasil asesmen.
• Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh
melalui data kualitatif (hasil amatan atau rubrik) maupun data
kuantitatif (berupa angka).
• Data-data diperoleh dengan membandingkan pencapaian hasil
belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, baik pada capaian pembelajaran di akhir fase,
maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya
59. 2. Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir
1. Perlu bimbingan: peserta didik masih
kesulitan dan sangat bergantung pada
bimbingan dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan belum siap memasuki
pembelajaran lebih lanjut. Perlu
direkomendasikan untuk menguatkan Tujuan
pembelajaran dengan mengikuti remedial.
2. Cukup: peserta didik masih kesulitan dalam
mencapai sebagian tujuan pembelajaran dan
perlu menguatkan tujuan pembelajaran yang
dipelajari sebelum mengikuti pembelajaran
selanjutnya dengan penekanan pada aspek-
aspek yang belum dikuasai.
3. Baik: peserta didik sudah menuntaskan
sebagian besar indikator tujuan pembelajaran
dan perlu siap mengikuti pembelajaran
selanjutnya.
4. Sangat baik: peserta didik mengikuti
pembelajaran selanjutnya dan dilibatkan
diberikan pengayaan atau tantangan lebih
60. Pengolahan Hasil Asesmen untuk Rapor
• Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil
formatif dan sumatif.
• Terdapat 2 jenis data, yaitu data hasil asesmen yang berupa angka
(kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi
(kualitatif).
• Pengolahan hasil asesmen dalam bentuk angka (kuantitatif)
didasarkan hanya pada hasil asesmen sumatif, sementara
asesmen formatif berupa data atau informasi yang bersifat
kualitatif, digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran sekaligus sebagai bahan pertimbangan menyusun
deskripsi capaian kompetensi.
63. Tingkat
Nilai Akhir
Capaian Kompetensi
Kehadiran dan
Extrakurikuler
Identitas peserta didik dan
satuan pendidikan
Informasi tingkat, kelas dan
semester berjalan
Data Nilai Akhir Mata
Pelajaran
Capaian Tujuan
Pembelajaran yang
mencapai dan belum
Identitas
KOMPONEN
RAPOR
KURMER
64. Tingkat
Nilai Akhir
Capaian Kompetensi
Kehadiran dan
Extrakurikuler
Identitas peserta didik dan
satuan pendidikan
Informasi tingkat, kelas dan
semester berjalan
Data Nilai Akhir Mata
Pelajaran
Capaian Tujuan
Pembelajaran yang
mencapai dan belum
Identitas
KOMPONEN
RAPOR
KURMER
65. Tingkat
Sikap dan Nilai Akhir
Capaian Kompetensi
Kehadiran dan
Extrakurikuler
Identitas peserta didik dan
satuan pendidikan
Informasi tingkat, kelas dan
semester berjalan
Sikap Mengacu P5 dan Data
Nilai Akhir Mata Pelajaran
Capaian Tujuan
Pembelajaran yang
mencapai dan belum
Identitas
KOMPONEN
RAPOR K13
66. Tingkat
Sikap dan Nilai Akhir
Capaian Kompetensi
Kehadiran dan
Extrakurikuler
Identitas peserta didik dan
satuan pendidikan
Informasi tingkat, kelas dan
semester berjalan
Sikap Mengacu P5 dan Data
Nilai Akhir Mata Pelajaran
Capaian Tujuan
Pembelajaran yang
mencapai dan belum
Identitas
KOMPONEN
RAPOR K13
68. Pengetian
Umpan Balik
• Umpan balik
merupakan kumpulan
informasi mengenai
bagaimana seseorang
melakukan suatu
kegiatan.
• Umpan balik biasanya
berisi hal baik yang
sudah dilakukan, hal
yang butuh perbaikan
dan hal yang bisa
dikembangkan untuk
aktivitas selanjutnya.
UMPAN BALIK
Memberi informasi
perkembangan murid
untuk memodifikasi
pengajaran dan
pembelajaran di masa
depan.
• Membantu siswa
untuk mengetahui
kelebihan dan
kekurangan mereka
sehingga murid dapat
mengatur dan merasa
berperan dalam
proses pembelajaran
mereka.
• Memberikan umpan
balik kepada sesama
teman juga
memberikan
kesempatan bagi
Bagi Guru Bagi Siswa
Pentingnya Umpan Balik