Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh suhu terhadap metabolisme jaringan hidup pada bahan pangan. Suhu optimum diperlukan untuk metabolisme, dan pendinginan dapat memperlambat metabolisme sehingga memperpanjang masa simpan bahan pangan. Pendinginan menghambat pertumbuhan mikroba tanpa membunuhnya, sehingga dapat memperpanjang masa simpan bahan pangan segar.
Kemasan produk hortikultura harus melindungi produk selama penanganan dan distribusi, serta memenuhi persyaratan pemasaran. Kemasan yang baik harus kuat, sesuai jenis komoditi dan sistem penanganan, serta mempertimbangkan biaya. Uji simulasi laboratorium digunakan untuk mengevaluasi kemasan sebelum diimplementasikan.
Dokumen tersebut membahas metode penelitian yang mencakup populasi dan sampel. Populasi didefinisikan sebagai seluruh objek penelitian sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk mewakili seluruh populasi. Alasan menggunakan sampel adalah karena populasi seringkali besar atau sulit diukur secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh suhu terhadap metabolisme jaringan hidup pada bahan pangan. Suhu optimum diperlukan untuk metabolisme, dan pendinginan dapat memperlambat metabolisme sehingga memperpanjang masa simpan bahan pangan. Pendinginan menghambat pertumbuhan mikroba tanpa membunuhnya, sehingga dapat memperpanjang masa simpan bahan pangan segar.
Kemasan produk hortikultura harus melindungi produk selama penanganan dan distribusi, serta memenuhi persyaratan pemasaran. Kemasan yang baik harus kuat, sesuai jenis komoditi dan sistem penanganan, serta mempertimbangkan biaya. Uji simulasi laboratorium digunakan untuk mengevaluasi kemasan sebelum diimplementasikan.
Dokumen tersebut membahas metode penelitian yang mencakup populasi dan sampel. Populasi didefinisikan sebagai seluruh objek penelitian sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk mewakili seluruh populasi. Alasan menggunakan sampel adalah karena populasi seringkali besar atau sulit diukur secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahas tentang kemasan gelas, mulai dari sejarahnya, bahan baku, proses pembuatan, sifat, bentuk, dan jenis tutup kemasan gelas. Dokumen juga menjelaskan proses pengemasan pangan dengan pembotolan, pengukuran kemasan gelas, dan proses daur ulang kemasan gelas.
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Yunita Sari
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai metode pengawetan makanan seperti pemanasan, pengeringan, pendinginan, pengasaman, pengasinan, pemanisan, dan iradiasi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mencegah kerusakan dan memperpanjang umur simpan makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang kemasan pangan, termasuk definisi, jenis, fungsi, bahan, kelebihan dan kekurangannya. Kemasan pangan bertujuan untuk melindungi produk dari kerusakan dan kontaminasi serta memberikan informasi kepada konsumen. Jenis kemasan terdiri dari primer, sekunder, dan tersier yang dibuat dari berbagai bahan alami maupun sintetis seperti kayu, kertas, plastik, gelas, dan log
Kelompok 4 membahas tentang precooling, yaitu pendinginan cepat komoditi setelah panen sebelum disimpan. Tujuannya adalah mempertahankan kualitas, meminimalkan beban pendinginan, dan memungkinkan penyimpanan lebih lama. Metode precooling meliputi pendinginan ruangan, udara dingin, hydrocooling, vacuum cooling, dan kombinasinya. Contoh penerapannya adalah hydrocooling rebung dan vacuum cooling untuk kubis dan mustard.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan minuman serbuk jahe dengan metode ko-kristalisasi menggunakan bahan baku jahe dan gula.
2. Hasilnya berupa serbuk minuman dengan berat 153,04 gram dan persentase 76,52% dari basis 200 gram, dengan sifat organoleptik yang menarik.
3. Metode ko-kristalisasi memanfaatkan sifat kristalisasi gula untuk menghasilkan ser
Dokumen tersebut membahas komposisi karbohidrat pada berbagai buah, sayuran, dan produk olahan. Juga menjelaskan proses pembuatan berbagai jenis gula seperti gula aren, pasir, jawa, dan merah. Selanjutnya menyebutkan mengapa sirup buatan sendiri lebih mudah mengkristal daripada sirup pabrik. Terakhir memberikan cara mengidentifikasi madu murni melalui kandungan, enzim, aroma, dan uji panas serta
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dan teknologi pengolahan dan mutu pangan, khususnya mengenai faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pangan, jenis-jenis kerusakan, serta teknik penanganan pasca panen beberapa komoditas pangan seperti serealia, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.
2. Dibahas pula mengenai pengolahan pangan dengan berbagai metode seperti pengguna
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
Dokumen tersebut membahas tentang penyimpanan produk pasca panen untuk mempertahankan kualitas dan meningkatkan umur simpan (shelf life) dengan mengontrol faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, kadar oksigen dan karbon dioksida, serta mencegah kontaminasi dan kerusakan. Beberapa metode penyimpanan yang dijelaskan adalah penyimpanan dingin, pengendalian atmosfer, modifikasi atmosfer, dan tekanan rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang kemasan gelas, mulai dari sejarahnya, bahan baku, proses pembuatan, sifat, bentuk, dan jenis tutup kemasan gelas. Dokumen juga menjelaskan proses pengemasan pangan dengan pembotolan, pengukuran kemasan gelas, dan proses daur ulang kemasan gelas.
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Yunita Sari
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai metode pengawetan makanan seperti pemanasan, pengeringan, pendinginan, pengasaman, pengasinan, pemanisan, dan iradiasi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mencegah kerusakan dan memperpanjang umur simpan makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang kemasan pangan, termasuk definisi, jenis, fungsi, bahan, kelebihan dan kekurangannya. Kemasan pangan bertujuan untuk melindungi produk dari kerusakan dan kontaminasi serta memberikan informasi kepada konsumen. Jenis kemasan terdiri dari primer, sekunder, dan tersier yang dibuat dari berbagai bahan alami maupun sintetis seperti kayu, kertas, plastik, gelas, dan log
Kelompok 4 membahas tentang precooling, yaitu pendinginan cepat komoditi setelah panen sebelum disimpan. Tujuannya adalah mempertahankan kualitas, meminimalkan beban pendinginan, dan memungkinkan penyimpanan lebih lama. Metode precooling meliputi pendinginan ruangan, udara dingin, hydrocooling, vacuum cooling, dan kombinasinya. Contoh penerapannya adalah hydrocooling rebung dan vacuum cooling untuk kubis dan mustard.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan minuman serbuk jahe dengan metode ko-kristalisasi menggunakan bahan baku jahe dan gula.
2. Hasilnya berupa serbuk minuman dengan berat 153,04 gram dan persentase 76,52% dari basis 200 gram, dengan sifat organoleptik yang menarik.
3. Metode ko-kristalisasi memanfaatkan sifat kristalisasi gula untuk menghasilkan ser
Dokumen tersebut membahas komposisi karbohidrat pada berbagai buah, sayuran, dan produk olahan. Juga menjelaskan proses pembuatan berbagai jenis gula seperti gula aren, pasir, jawa, dan merah. Selanjutnya menyebutkan mengapa sirup buatan sendiri lebih mudah mengkristal daripada sirup pabrik. Terakhir memberikan cara mengidentifikasi madu murni melalui kandungan, enzim, aroma, dan uji panas serta
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dan teknologi pengolahan dan mutu pangan, khususnya mengenai faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pangan, jenis-jenis kerusakan, serta teknik penanganan pasca panen beberapa komoditas pangan seperti serealia, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.
2. Dibahas pula mengenai pengolahan pangan dengan berbagai metode seperti pengguna
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
Dokumen tersebut membahas tentang penyimpanan produk pasca panen untuk mempertahankan kualitas dan meningkatkan umur simpan (shelf life) dengan mengontrol faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, kadar oksigen dan karbon dioksida, serta mencegah kontaminasi dan kerusakan. Beberapa metode penyimpanan yang dijelaskan adalah penyimpanan dingin, pengendalian atmosfer, modifikasi atmosfer, dan tekanan rendah.
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuranPecinta Satuhati
Makalah ini membahas proses penanganan, penyimpanan, dan pengolahan buah-buahan dan sayuran pasca panen untuk mempertahankan kualitas, termasuk metode pengemasan dan penyimpanan dengan suhu rendah. Tujuannya adalah memperpanjang umur simpan serta meminimalisir kerusakan produk segar. Berbagai teknologi seperti atmosfir termodifikasi dan penyimpanan hipobarik diterapkan untuk memperlambat proses metabolisme.
Dokumen ini membahas pengertian, tujuan, dan jenis-jenis kemasan. Kemasan digunakan untuk mengamankan makanan agar sampai ke konsumen dalam kondisi baik. Tujuannya melindungi nutrisi, memudahkan distribusi, dan memperpanjang umur simpan. Jenis kemasan primer berhubungan langsung dengan produk, sementara sekunder menyimpan primer dan tersier untuk transportasi. Bahan kemasan umum adalah logam, gelas, plastik,
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai prinsip-prinsip reka bentuk pembungkusan makanan. Prinsip-prinsip utama termasuk kesesuaian, keselamatan, kekukuhan, memberikan maklumat, dan berfungsi untuk melindungi makanan. Jenis-jenis bahan pembungkusan yang disebut termasuk logam, plastik, kertas, dan kaca.
Dokumen ini memberikan panduan tentang teknik pembungkusan, perlabelan, dan penyimpanan produk roti dan kuih. Ia menjelaskan cara-cara untuk memastikan produk dihantar dan disimpan dengan selamat serta memberikan maklumat penting kepada pelanggan. Dokumen ini juga menyenaraikan kandungan label seperti ramuan, tarikh luput, dan prosedur penyimpanan untuk memastikan mutu produk.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan tujuan pengemasan bahan pangan, persyaratan bahan pengemasan, jenis-jenis bahan pengemasan seperti plastik, logam, gelas, kain, kertas, dan bahan tradisional. Dokumen ini juga membahas Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang kewajiban pengemasan bahan pangan yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan konsumen.
Dokumen ini membahas tentang penyimpanan hasil pertanian. Penyimpanan dilakukan untuk menjaga agar hasil pertanian tidak mudah rusak akibat gangguan binatang atau serangga, untuk menghadapi masa paceklik, dan meningkatkan daya tahan komoditas. Teknik penyimpanan berbeda untuk setiap jenis produk pertanian dan berkaitan dengan suhu, kadar air, dan modifikasi atmosfer. Penyimpanan penting dalam sistem pangan k
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan bahan nabati, termasuk karakteristik buah dan sayuran yang diolah secara sederhana, faktor yang mempengaruhi mutunya, kondisi mikrobiologis, penyimpanan, serta analisis usaha pengolahan bahan nabati.
Paragraf pertama memberikan pengertian pengemasan sebagai cara pengawetan bahan hasil pertanian dengan memperpanjang umur simpan, serta menjelaskan perkembangan pengemasan dari yang sederhana menjadi lebih canggih. Paragraf selanjutnya menjelaskan fungsi pengemasan untuk melindungi, mengidentifikasi, dan mempromosikan produk. Paragraf terakhir membahas klasifikasi pengemasan berdasarkan frekuensi pemakaian, struk
Laporan ini menguji migrasi, gramatur, densitas, dan ketahanan jatuh dari berbagai kemasan makanan. Global migrasi diukur dengan menimbang kemasan sebelum dan sesudah direndam dalam simulan. Gramatur dan densitas ditentukan dengan menimbang dan mengukur tebal kemasan kertas. Ketahanan jatuh diuji dengan menjatuhkan kemasan dari ketinggian 75 cm untuk melihat kerusakan. Hasilnya digunakan untuk menge
Makalah ini membahas tentang pengemasan dari kertas. Jenis-jenis kertas yang dapat digunakan untuk pengemasan antara lain kertas greaseproof yang cocok untuk mengemas makanan berlemak, kertas glassine yang lebih kuat dari greaseproof, dan kertas kraft yang kuat dan digunakan untuk mengemas keju. Kertas merupakan bahan pengemasan yang ramah lingkungan karena mudah terurai.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA HASIL PASCA PANEN
BUAH-BUAHAN LOKAL DALAM RANGKA PENINGKATAN
PENGETAHUAN DOSEN MUDA DI KAWASAN TIMUR
INDONESIA
PENGEMASAN
Adiansyah
2. PENDAHULUAN
Buah dan sayur merupakan produk segar yang
metabolismenya masih aktif setelah panen
Bersifat mudah rusak (perishable)
Perlu penanganan lebih lanjut setelah panen
melalui pengemasan yang tepat
Pengemasan yang tepat mampu mengoptimalkan
umur simpan (shelf life) buah dan sayur
Susut akibat pengemasan seadanya sekitar 20%
3. PENGEMASAN
Pemahaman pengemasan
• Suatu cara atau usaha untuk
melindungi dan mempermudah
penanganan produk atau
• Suatu usaha menempatkan
komoditas ke dalam suatu wadah
yang memenuhi syarat agar mutunya
tetap atau hanya mengalami sedikit
penurunan dan pada saat diterima
oleh konsumen nilai pasarnya tetap
tinggi.
• Pengemasan tidak dimaksudkan
untuk memperbaiki mutu
komoditas yang dikemas
Tujuan Pengemasan
Mempertahankan mutu buah &
sayur
Mencegah kerusakan fisik, mekanik
dan susut
4. PENGEMASAN
Fungsi pengemasan
• Melindungi produk dari
kerusakan fisik dan mekanik
• Melindungi produk dari
kondisi lingkungan yang
ekstrim
• Memperlancar pengangkutan
• Memudahkan proses
distribusi dan pemasaran
• Memberikan daya tarik bagi
konsumen
5. PENGEMASAN
Syarat suatu pengemas :
Mampu melindungi produk dari kerusakan fisik dan mekanik
Tidak menghambat lolosnya panas bahan dan panas pernapasan
produk
Mampu menekan kehilangan air
Memudahkan pengaturan suhu
Mudah beradaptasi/tidak mudah rusak
Mempunyai bentuk dan ukuran yang sesuai dengan produk
Mempunyai penampilan yang menarik
Menyediakan informasi yang memungkinkan identifikasi produk yang
dikemas, tempat produsen dan tempat yang dituju
Biaya yang minimal secara keseluruhan
6. PENGEMASAN
Bahan-bahan pengemas
1. Kemasan yang bersifat
kaku contohnya : kayu,
bambu, logam dan
kaca. Contohnya
adalah peti kayu,
keranjang plastik
keranjang bambu dan
keranjang kayu
7. PENGEMASAN
2. Kemasan yang bersifat
semi kaku contohnya :
aluminium, karton
bergelombang
(corrugated cardboard)
dan kardus
9. PENGEMASAN
Metode Pengemasan
• Pengemasan biasa
Produk dikemas pada kondisi dimana tidak ada
perbedaan/manipulasi komposisi udara antara bahan yang
dikemas dengan lingkungan.
• Pengemasan atmosfir termodifikasi
Keadaan dimana komposisi udara disekitar bahan yang
disimpan berbeda dengan komposisi udara atmosfir
Bila dikombinasikan dengan penyimpanan dingin maka :
a. Mengurangi kehilangan air
b. Menunda kematangan
Contoh MAP
c. Mengendalikan kebusukan
d. Menunda perubahan komposisi kimia (asam dan gula)
11. Kerusakan atau kehilangan akibat
pengemasan yang kurang tepat
Luka mekanis akibat gesekan, benturan
dan tekanan Contoh
Busuk dan berjamur akibat kurangnya
ventilasi Contoh
Layu disebabkan akumulasi panas dalam
kemasan Contoh
12. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pengemasan
Bentuk dan ukuran kemasan
Jenis komoditas dan bahan pengemas
Dalam satu kemasan sebaiknya terdiri dari satu jenis produk
dan satu jenis mutu
Kemasan sebaiknya tahan terhadap suhu rendah dan
kelembaban yang tinggi
Gunakan bahan penyela bila kemasan besar
Kemasan harus memiliki ventilasi yang cukup
Kebersihan kemasan
Jangan mengemas produk terlalu rapat atau longgar
Menyemprot bagian pangkal sayur yang terpotong dengan
bakterisida sebelum dikemas
13. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pengemasan
Beri label produk sesuai dengan penghasil / pengemas
Gunakan Pengemasan Atmosfer Termodifikasi untuk
produk khusus
Gunakan pengemas yang dapat dipakai untuk display
selama pemasaran
Kemasan kecil untuk display atau kemasan gift sebaiknya
dikemaas ulang dengan kemasan yang lebih besar saat
pengangkutan dan pemasaran
Gunakan kemasan yang terdapat pegangan tangannya
untuk mempermudah pemindahan
Usahakan menggunakan bahan kemasan yang aman
( Terkait dengan keamanan pangan )
Contoh
15. UCAPAN TERIMAKASIH
……………… kepada Panitia pelatihan
penerapan teknologi tepat guna hasil pasca
panen buah-buahan lokal dalam rangka
peningkatan pengetahuan dosen muda di
Kawasan Timur Indonesia
……………kepada peserta pelatihan atas
kehadiran dan perhatiannya mengikuti
16. Kerusakan atau kehilangan akibat
pengemasan yang kurang tepat
Kerusakan akibat tekanan berlebihan
Kembali