Dokumen ini membahas pengertian, tujuan, dan jenis-jenis kemasan. Kemasan digunakan untuk mengamankan makanan agar sampai ke konsumen dalam kondisi baik. Tujuannya melindungi nutrisi, memudahkan distribusi, dan memperpanjang umur simpan. Jenis kemasan primer berhubungan langsung dengan produk, sementara sekunder menyimpan primer dan tersier untuk transportasi. Bahan kemasan umum adalah logam, gelas, plastik,
1. HAND OUT “KEMASAN KERAJINAN KD 3.3”
PERTEMUAN KE 5
Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Jenis-jenis
Kemasan
PENGERTIAN PENGEMASAN
Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap
makanan atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum
diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan
konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas.
B. TUJUAN PENGEMASAN
Tujuan pengemasan yaitu :
1. Membuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang
2. Menyelamatkan produksi bahan pangan yang berlimpah
3. Mencegah rusaknya nutrisi/gizi bahan pangan
4. Menjaga dan menjamin tingkat kesehatan bahan pangan
5. Memudahkan distribusi/pengangkutan bahan pangan
2. 6. Mendukung perkembangan makanan siap saji
7. Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan
Pengemasan bahan pangan harus memenuhi beberapa kondisi atau aspek untuk
dapat mencapai tujuan pengemasan itu, yaitu :
1. Bahan pengemasnya harus memenuhi persyaratan tertentu
2. Metode atau teknik pengemasan bahan pangan harus tepat
3. Pola ditribusi dan penyimpanan produk hasil pengemasan harus baik
C. JENIS-JENIS PENGEMASAN
• Untuk wadah utama (pengemas yang berhubungan langsung dengan bahan
pangan) :
1. Kain blancu
Digunakan untuk mengemas bahan pangan tepung, seperti tepung terigu atau
tepung tapioka. Dibuat dalam bentuk kantung-kantung yang berkapasitas 10-50
kg.
2. Kertas
Kertas “greaseproof” dapat digunakan sebagai pengemas utama mentega,
margarin, daging, kopi, dan gula-gula. Mirip kertas karton namun memiliki
kekedapan terhadap perembesan lemak
3. Gelas
Terbuat dari campuran pasir C2O, soda abu, dan alumina. Bersifat inert (tidak
bereaksi dengan bahan pangan). Kuat terhadap kerusakan akibat pengaruh
waktu. Transparan.
4. Metal / Logam
Bahan yang sering dipakai : kaleng (tin plate) dan alumunium.
5. Plastik
Jenis plastik yang digunakan dalam pengemasan antara lain : polietilen,
cellophan, polivinilklorida (PVC), polivinildienaklorida (PVDC), polipropilen,
poliester, poliamida, dan polietilentereptalat (PET).
6. Daun
3. Digunakan secara luas, bersifat aman dan bio-degradable, yang biasanya berupa
daun pisang, daun jati, daun bambu, daun jagung, dan daun palem. Lebih aman
digunakan dalam proses pemanasan dibanding plastik.
• Untuk wadah luar (pelindung wadah utama selama distribusi, penjualan, atau
penyimpanan) :
1. Kayu
2. Karton
D. KEGUNAAN / FUNGSI PENGEMASAN
Mengatur interaksi antara bahan pangan dengan lingkungan sekitar,
sehingga menguntungkan bagi bahan pangan, dan menguntungkan bagi manusia
yang mengkonsumsi bahan pangan.
E. SYARAT-SYARAT BAHAN PENGEMASAN
1. Memiliki permeabilitas (kemampuan melewatkan) udara yang sesuai dengan
jenis bahan pangan yang akan dikemas.
2. Harus tidak bersifat beracun dan inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan)
3. Harus kedap air
4. Tahan panas
5. Mudah dikerjakan secara masinal dan harganya relatif murah
4. Jenis dan Bahan Kemasan Pengemasan secara umum digolongkan
menjadi tiga yaitu (1) kemasan primer, (2) kemasan sekunder, dan (3)
kemasan tersier.
a. Kemasan Primer
Kemasan primer adalah kemasan yang berhubungan langsung dengan
produk, ukurannya relatif kecil dan biasa disebut sebagai keamasan
eceran. Contoh kemasan ini adalah, kantong plastik untuk gula, kantong
plastik untuk kripik, gelas plastik (cup) untuk air minum, atau minuman,
kantong plastik untuk mie instan.
b. Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah
kemasan primer. Kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk
yang dikemas. Contoh: kemasan karton untuk air minum dalam
kemasan, kemasan krat kayu untuk sirup dalam botol, krat plastik untuk
minuman dalam botol.
Kemasan Tersier
Kemasan tersier adalah kemasan yang banyak diperuntukkan sebagai
kemasan transport. Contoh: kontainer dan kotak karton gelombang.
3. Bahan Kemasan
a. Kemasan Logam
Kemasan logam (kaleng) adalah kemasan yang paling aman karena
kemasan ini dapat melindungi produk dari sinar matahari, uap air, dan
oksigen. Masalah utama pada kemasan kaleng ialah mahal dan
5. pembelian harus dalam jumlah besar. Selain itu, untuk aplikasinya juga
harus menggunakan alat penutup kaleng khusus yang harganya juga
cukup mahal. Di samping itu, teknologi pembuatan kemasan saat ini
berkembang dengan pesat sehingga kemasan dapat dibuat dengan
bermacam–macam bahan. Kemasan logam dapat dibuat dari aluminium
dan plat besi lapis timah putih.
b. Kemasan Gelas
Kemasan gelas sifatnya tidak berekasi dengan bahan yang dikemas,
tahan terhadap produk yang bersifat asam dan basa. Kekurangannya
mudah pecah jika terkena benturan dan beratnya yang cukup berat
dibandingkan dengan bahan lainnya seperti logam atau kertas.
Kemasan gelas ini banyak digunakan untuk kemasan makanan dan
minuman. Untuk mencegah pecah pada waktu transportasi dan
memudahkan penanganan, biasanya dikombinasikandengan kemasan
sekunder seperti karton bergelombang, krat kayu, maupun krat plastik.
Kemasan Plastik
Kemasan plastik sifatnya ringan, relatif murah, namun masa simpan
relatifsingkat dibandingkan dengan kaleng. Kemasan plastik dapat
berbentuk plastik lembaran, kantong plastik, wadah plastik dengan
bentuk tertentu, botol maupun gelas plastik. Tidak semua jenis plastik
dapat digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Ada jenis-
jenis plastik yang tidak dapat digunakan untuk kemasan makanan dan
minuman karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk
kesehatan manusia.
d. Kemasan Kertas
Kemasan kertas dan karton banyak digunakan untuk kotak karton lipat
(KKL) dan kotak karton gelombang (KKG) mudah dicetak. Bahan yang
banyak terdapat di Indonesia antara lain: (1) kertas: hvs, kraft, tisu,
kertas yang di-coating (art paper, cast coated paper), (2) karton: duplex,
ivory, art carton, cast coated carton, dan (3) karton gelombang: kertas
kraft dan kertas medium.
e. Kemasan Fleksibel
Kemasan eksibel merupakan suatu revolusi dari teknologi pembuatan
6. kemasan, bentuknya eksibel sesuai sifat produk yang dikandungnya.
Bentuknya berubah jika diberi tekanan atau sentuhan. Kemasan eksibel
dapat diproduksi dalam bentuk rol atau kantong (sachet).
7. kemasan, bentuknya eksibel sesuai sifat produk yang dikandungnya.
Bentuknya berubah jika diberi tekanan atau sentuhan. Kemasan eksibel
dapat diproduksi dalam bentuk rol atau kantong (sachet).