proposal ini hanyalah sebagai contoh untuk memenuhi tugas SBK semester 2 kelas XII
jadi konten dalam proposal ini hanya fiktif belaka dan tidak ada acara yang berlangsung .
semoga bermanfaat :)
design by : WPS OFFICE 2016
arranged by : Viga Olivia
contents by : farida, fafa, rohmah, dian, fahmi, viga
thankss
proposal ini hanyalah sebagai contoh untuk memenuhi tugas SBK semester 2 kelas XII
jadi konten dalam proposal ini hanya fiktif belaka dan tidak ada acara yang berlangsung .
semoga bermanfaat :)
design by : WPS OFFICE 2016
arranged by : Viga Olivia
contents by : farida, fafa, rohmah, dian, fahmi, viga
thankss
Pendidikan musik bagi PAUD merupakah media yang sangat penting. Banyak pembelajaran menggunakan media musik sebagai alat untuk menyampaikan pesan, sehingga anak mampu menyerap informasi dengan mudah melalui: lagu. Lagu biasanya dipadukan dengan gerak atau tari.Musik memang memegang peranan penting dalam mengajarkan nama-nama hewan, berdoa, warna, bahasa, nilai kebaikan, dan masih banyak lagi.Materi ini saya gunakan dalam mengajar seni musik di PAUD secara umum.
program kesenian ekstrakurikuler.
LATAR BELAKANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KESENIAN kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.
mata pelajaran Seni budaya dan Prakarya di Sekolah Dasar kurang dapat diimplementasikan secara utuh untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Mata Pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya di Sekolah Dasar kurang dapat diimplementasikan karena:
keterbatasan wawasan dan keterampilan seni yang dimiliki oleh guru kelas,
ketidakmampuan guru kelas dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
diperlukan kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni musik, seni tari, seni rupa, dan seni teater.
menekankan pada aktivitas “belajar sambil praktik” (learning by doing), sebagai upaya menstimuli keberanian peserta didik untuk mengekspresikan ide atau gagasan seni mereka.
Kegiatan ini penting kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan kreativitas peserta didik Sekolah Dasar.
Pendekatan pembelajaran menekankan interaksi guru dan peserta didik
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dipandang dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran Kesenian yang diharapkan.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dapat menjadi salah satu wadah penanaman nilai-nilai karakter peserta didik dalam melakukan perubahan perilaku; jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan toleransi
Dasar Hukum Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
1.SK Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah.
2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3.Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
4. Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Standar Pembinaan Kesiswaan.
6.Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
8.Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
8. Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
9. Kerangka Dasar Kurikulum 2013, pada Landasan Filosofis disebutkan bahwa pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
10. Permendikbud RI Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
FUNGSI
Fungsi Pengembangan,
mendukung berkembangnya kecerdasan personal peserta didik melalui pengembangan minat, bakat/potensi, kreativitas, pembentukan karakter, dan kepemimpinan.
Fungsi Sosial
mengembangkan kemampuan/kompetensi dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik, dengan memberikan kesempatan kepada
Al-Jannah sebagai salah satu sentra pembelajaran dasar mendukung pengenalan budaya di Indonesia, dengan mengadakan acara ‘Harmoni Budaya Betawi “ dengan harapan dapat turut serta meningkatkan rasa cinta terhadap salah satu kebudayaan di Indonesia yaitu budaya Betawi.
Kebudayaan Indonesia yang di pelajari oleh negara lain dan sebaliknyaMifta Sari
ragam kebudayaan Indonesia yang dipelajari oleh negara asing dan kebudayaan asing yang dipelajari oleh Indonesia
hasil diskusi kelompok kelas mata kuliah perspektif global
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Proposal seni tari
1. 1.1 Latar Belakang Masalah
(kesenian adalah segala sesuatu yang menghasilkan pengalaman batin dan disajikan
secara indah, sehingga dapat menarik dan menimbulkan pengalaman batin bagi
penikmatnya. Untuk mengenalkan seni sebagai akar budaya bangsa dalam pendidikan
formal, siswa perlu diperkenalkan dengan berbagai macam, yaitu seni rupa, seni music,
seni tari dan seni drama. Dari kehidupan inilah dianngkat sebuah karya berisi keceriaan
sepasang remaja dalam kehidupan yang diangkat dari akar budaya daerah yaitu tari
pergaulan “ketuk tilu” yang diolah dengan kreasi kontemporer)
Tari merupakan bentuk dari sebuah kesenian budaya yang harus dilestarikan dan
diperkenalkan sejak dini. Tari sendiri memiliki nilai-nilai luhur yang terkandung di
dalamnya. Tari juga berfungsi untuk keperluan upacara, pertujukan atau ritual tertentu.
Menari sendiri adalah dorongan jiwa manusia sejak anak-anak dalam mengekspresikan
diri manakala mendengar atau merasakan suatu irama tertentu baik yang datang dari
dalam maupun dari luar dirinya (Heny Rohayani, 2006: 5).
Naluri alamaiah anak di usia dini sangat baik untuk belajar dan mengekspresikan
dalam wujud tindakan yang seharusnya mendapat perhatian namun sebagian masyarakat
cenderung mengabaikannya. Dewasa ini lebih mengarah pada kesenian yang datang dari
barat. Anak–anak sebagai generasi penerus dalam berkesenian cenderung tidak kenal
dengan kesenian tradisi. Mereka lebih suka tarian yang berjingkrak-jingkrak dengan
iringan musik lagu-lagu barat. Dengan busana yang seronok tidak sesuai dengan etika
ketimuran. Jika ada sajian tari tradisi mereka memalingkan muka dan pergi meninggalkan
area pertunjukan. Hal tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan dan pemahaman
mereka akan kesenian tradisi bangsanya. Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal
tersebut, maka dorongan minat serta bakat menari pada anak harus dibina dan dipelihara
sejak dini.
USUM Dance ini adalah sebuah tarian yang memadukan tarian tradisional dengan
tarian modern. USUM merupakan singkatan dari URANG SUNDA MODERN. Asal mulanya
tari ini merupakan tari pergaulan remaja yang ingin menciptakan sebuah tarian modern
dengan sentuhan tarian tradisional yang menarik dengan gerakan yang tidak rumit.
2. 1.2 Permasalahan
Permasalahan atau tantangan yang dihadapi dalam menyampaikan materi tentang
seni adalah sebagai berikut :
Masih sedikit yang mengerti tentang seni tari.
Kurangnya masyarakat yang berminat dalam dunia seni tari
Seberapa besar cinta generasi muda terhadap budaya bangsa khususnya seni tari
Bagaimana melatih masyarakat berolah seni dengan kreatifitas seni yang tinggi
Semakin tenggelamnya budaya tradisional karena terkalahkan oleh budaya asing
Pengaruh globalisasi yang semakin meningkat
Remaja saat ini lebih Pede untuk memakai produk asing dari luar negeri,
Bagaimana cara menginformasikan USUM Dance agar bisa menjangkau
masyarakat khususnya anak-anak remaja yang ada di daerah Garut pada
khususnya.
3. 1.3 Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Menanamkan budaya tradisional yang memiliki nilai tinggi
2. Mengembnagkan kreatifitas siswa
3. Diharapkan agar masyarakat, khususnya anak-anak remaja agar dapat
memperoleh informasi mengenai USUM Dance melalui media informasi yang
mudah di peroleh.
4. Menciptakan tarian yang up to date/ tidak monoton/tidak ketinggalan jaman,
meskipun merupakan termasuk tarian tradisional.
5. Menggabungkan unsure tradisional dengan modern
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sbb :
1. Siswa didik dapat mengmbangkan kreatifitas seni
2. Siswa didik mengenal seni budaya tradisional
3. Manfaat bagi masyarakat yaitu dapat mendidik masyarakat untuk menyadari
pentingnya mewarisi nilai-nilai keindahan seni generasi terdahukunya serta
mengenal karya-karya seni tradisi daerah sendiri dan seni tradisi daerah lain.