SlideShare a Scribd company logo
  3
Kegiatan Belajar (KB)
PENGERTIAN, BENTUK, JENIS, UNSUR,
TEMA, DAN NILAI ESTETIS TEATER 1
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Seni drama atau teater merupakan seni yang mempunyai keunikan tersendiri
dibanding seni yang lainnya, salah satunya adalah bersifat kolektifitas. Kolektifitas
mengandung pengertian bahwa seni teater dalam perwujudannya tidak bisa berdiri
sendiri, tetapi harus melibatkan unsur-unsur seni yang lain seperti seni musik, seni
gerak atau tari, seni rupa, seni media, dan lain-lain. Sifat kolektifitas ini juga
mengandung konsekuensi keterlibatan banyak orang sehingga memerlukan
kerjasama dari berbagai pihak.
Pertumbuhan seni teater dalam kehidupan masyarakat Indonesia tidak
terlepas dari perkembangan kehidupan kesenian dan kebudayaan pada umumnya.
Lahirnya seni tradisi ini ditentukan oleh ruang lingkup kehidupan masyarakat
pendukungnya. Berdasarkan lingkup budaya yang sangat beragam itu, teater
memiliki jenis yang sangat beragam.
Teater tradisional, istilah lain dikenal dengan teater lokal, atau teater
nusantara masih hidup dan berkembang dikalangan masyarakat pendukungnya
diwilayah Indonesia. Kehadirannya masih sesuai dengan kebutuhan masyarakat
,baik sebagai ritual dan pelengkap upacara budaya maupun sebagai hiburan.
Teater modern Indonesiatumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat
terpelajar seperti sekolah-sekolah dan kampus. Teater ini juga berkembang
dikalangan masyarakat kota yang notabene sudah terlepas dari budaya asal mereka
sehingga membentuk budaya baru, yaitu budaya masyarakat kota.
2. Relevansi
Modul belajar ini dapat digunakan sebagai pedoman dasar dalam memahami,
menjelaskan, dan melaksanakan suatu proses teater. Pemahaman terhadap suatu
  4
proses teater merupakan hal yang mutlak harus dikuasai oleh seorang pendidik yang
profesional dalam mata pelajaran seni budaya, khususnyapendidik mata
pelajaranseni teater atau drama.
3. Petunjuk Belajar
Untuk mempermudahAnda dalam belajar, mohon perhatikan hal-hal berikut
ini. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan pada modul ini, agar Anda benar-
benar memahami keterkaitan materi yang dibahas pada setiap bagiannya dan
kemudian dapat menyimpulkan secara garis besar, inti materi, tujuan pembelajaran,
sehingga mengetahui kemampuan yang diharapkan dalam modul ini.
Selanjutnya, pelajarilah bagian demi bagian dari modul ini. Temukan
kata-kata kunci dan berilah tanda agar memudahkan Anda dalam mempelajarinya.
Jika masih belum paham, baca dan pelajari sekali lagi agar Anda lebih
mengerti.Selesaikan dengan tuntas latihan dan tes formatif yang telah tersedia
dalam setiap kegiatan belajar. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
dan pemahaman Anda mengenai materi yang telah dipelajari dan usahakan tidak
melihat kunci jawaban.Jika masih kurang paham, manfaatkan pertemuan dengan
tutor serta teman sejawat untuk mendiskusikan dan mempraktikkannya.
4. Peta Kompetensi
Kompetensi
Mengidentifikasi
Bentuk, Jenis, Unsur
dan Tema teater
tradisional dan modern
Menunjukkan kualitas
estetis teater
tradisional dan modern
melalui pengamatan
pertunjukan
Menunjukkan pesan
moral teater tradisional
dan modern
  5
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Menjelaskan bentuk, jenis, unsur, tema, dan nilai estetis dalam karya
teater.
2. Sub Capaian Pembelajaran
a. Menunjukkan kualitas estetis teater tradisional dan modern melalui
pengamatan pertunjukan
b. Menunjukkan pesan moral teater tradisional dan modern
3. Uraian Materi
Konsep Seni Teater
Drama berasal dari kata yang dalam bahasa Yunani draomai yang berarti
berbuat, berlaku, bertindak, beraksi, dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris,
pengertian tersebut setara dengan kata action yang berarti perbuatan atau
tindakan.
Istilah drama sering didasarkan pada wilayah pembicaraan, misalnya
pengertian drama naskah, yaitu salah satu jenis karya sastra yang ditulis dalam
bentuk dialog yang didasarkan atas konflik batin dan mempunyai kemungkinan
dipentaskan. Moulton, seorang dramaturg, memberikan definisi drama (pentas)
sebagai hidup manusia yang dilukiskan dengan action (life presented in action).
Menurutnya, pengertian drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala
apa yang dilihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian,kehebatan(exciting)
dan ketegangan pada para penonton. Menurut Hassanudin, drama adalah karya
yang memiliki dua dimensi sastra(sebagai genre sastra) dan dimensi pertunjukan.
Pengertian drama sebagai genre pertunjukan lebih terfokus sebagai suatu karya
yang lebih berorientasi pada seni pertunjukan(Hassanuddin via Cahyaningrum,
2009:15).
Sebagai karya sastra, bahasa drama adalah bahasa sastra karena sifatnya
konotatif, memakai lambang, kiasan, irama, pemilihan kata yang khas, dan
sebagainya berprinsip sama dengan karya sastra yang lainnya. Namun, yang
ditampilkan dalam drama adalah dialogmaka bahasa drama tidak sebeku bahasa
  6
puisi dan lebih cair daripada bahasa prosa. Sebagai potret atau tiruan kehidupan,
dialog dalam drama banyak berorientasi pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
Dalam bahasa Indonesia terdapat istilah “sandiwara” yang diambil dari bahasa
Jawa “sandi” dan “warah” yang berarti pelajaran yang diberikan secara diam-diam
atau rahasia. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah tonil (toneel) yang
mempunyai arti sama dengan sandiwara. Jika dibandingkan antara naskah dan
pentasmaka pentas lebih dominan daripada naskah.Dalam drama tradisional atau
drama rakyat yang mempergelarkan kehidupan manusiabahkan tidak
menggunakan naskah. Unsur action, pergelaran, akting, dan pemeranan
merupakan faktor yang dominan.
Drama sebagai pertunjukan suatu lakon merupakan tempat pertemuan dari
beberapa cabang kesenian yang lain seperti seni sastra, seni peran, seni tari, seni
deklamasi, dan tak jaran seni suara (Ibrahim via Cahyaningrum, 2009:15).
Sementara itu, drama menurut Astone dan George Savona (1991:51-52) adalah
susunan dialog para tokohnya (yang disebut dengan haupttext) dan petunjuk
pementasan untuk pedoman sutradara yang disebut nebentext atau teks samping.
a. Unsur Drama
Drama mengandung unsur yang membentuk dan membangun dari karya itu
sendiri atau disebut unsur instrinsik dan unsur yang mempengaruhi penciptaan
yang berasal dari luar karya atau disebut unsur ekstrinsik. Kreativitas pengarang
dan unsur realitas objektif(kenyataan semesta) merupakan unsur ekstrinsik.
Unsur intrinsik karya drama meliputi penokohan, alur, latar, konflik-konflik,
tema, amanat, dan aspek gaya bahasa (Cahyaningrum, 2009:18).
Menurut Damono (via Cahyaningrum), ada tiga unsur yang merupakan satu
kesatuan yang menyebabkan drama itu dapat dipertunjukan. Unsur-unsur tersebut
berupa unsur naskah, unsur pementasan, dan unsur penonton. Kehilangan satu
diantaranya, mustahil drama akan menjadi suatu pertunjukan. Pada unsur
pementasan terurai lagi menjadi beberapa bagian, misalnya komposisi pentas,
tatabusana (kostum), tata rias, pencahayaan, dan tata suara. Selain itu, unsur yang
lainnya adalah unsur sutradara dan para pemain (Cahyaningrum, 2009:18).
  7
b. Pengertian Teater
Secara awam, berbicara mengenai teaterartinya berbicara tentang sebuah
tontonan pertujukan dimana orang-orang tampil dengan riasan yang unik-unik,
gaya yang berbeda dari kehidupan biasa,berbicara dengan suara yang keras
bahkan berteriak, bernyanyi, tertawa, dan bergerak-gerak dengan gerakan yang
penuh simbol dan spektakel, berada dalam sebuah gedung yang gelap dan
panggung yang disinari oleh cahaya lampu yang berwarna-warni. Apakah
demikian juga gambaran Anda ketika mendengar kata teater? Atau malah pikiran
Anda terbawa pada suatu gedung bioskop yang akan memutar film yang tiap-tiap
ruang teater menampilkan film yang berbeda-beda atau pikiran Anda masuk pada
lintasan sejarah Yunani dan Romawi, tentang gedung-gedung tua sisa-sisa
peradaban Yunani dan Romawiyang megah serta peristiwa-peristiwa ritual dan
aktivitas didalamnya. Atau, nama-nama grup drama seperti Teater Koma, Teater
Kecil, Teater Populer, Bengkel Teater, Studiklub Teater Bandung? Atau ada di
antara Anda yang merasa asing dengan kata teater?
Kalau kita menelusuri asal kata teater dalam bahasa Yunani, kita akan
menemukan kata theatronyang artinya tempat pertunjukan. Ada juga yang
mengartikan gedung pertunjukan atau “panggung”(stage).
Dengan demikian, dalam arti luas teater adalah segala tontonon yang
dipertunjukan didepan orang banyak, misalnya wayang golek, lenong,
ketoprak,ludruk,akrobat, debus, sulap, reog, dan sebagainya. Sementara itu
dalamarti sempitteater adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan diatas pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media
percakapan,gerak dan laku, dengan atau tanpa dekor, dan didasarkan pada naskah
tertulis dengan diiringi musik, nyanyian dan tarian.
c. Unsur Teater
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar
menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang
diwujukan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur
  8
gerak, suara, bunyi, dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang
kehidupan manusia. Jadi, unsur-unsur teater menurut urutannya adalah sebagai
berikut.
- Tubuh manusia sebagai unsur utama (pemeran/ pelaku/ pemain/aktor).
- Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak bunyi,dan
gerak rupa).
- Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, dan ucapan pemeran).
- Bunyi sebagai efek penunjang (bunyi benda, efek, dan musik).
- Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, skeneri, rias, dan kostum).
- Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, noncerita, fiksi, dan narasi).
Teater sebagai hasil karya seni merupakan satu kesatuan yang utuh antara
manusia sebagai unsur utamanya dengan unsur-unsur penunjang dan penjalinnya.
Dapat dikatakan bahwa teater merupakan perpaduan segala macam pernyataan
seni.
Konsep teater yang dimaksud disini adalah teater dramatik, artinya teater
yang berusaha mengungkapkan dan menampilkan bentrokan atau konflik-konflik
nilai. Jadi, pembahasan mengenai drama bukan sebagai karya sastra, melainkan
sebagai karya pentas atau pagelaran.
Dalam drama pentas, unsur action, pemerananan, dan acting merupakan
faktor dominan. Action atau tindakan–tindakan diatas pentas merupakan watak-
watak manusia yang dipotret dalam panggung itu adalah watak yang saling
bertikai atau konflik. Konflik manusia ini diwujudkan berupa dialog-dialog atau
bahasa tutur. Jadi, salah satu yang menjadi ciri utama sebuah karya drama adalah
dialog tokoh-tokoh peran yang ada didalamnya.
Teater menjadi sebuah pertunjukan seni jika mengikutsertakan peran
penonton. Peran penonton tersebut menjadikan pertunjukan teater tersebut
menyediakan”ruang-ruangkosong” yang akan ditanggapi penonton secara estetis.
Kreativitas artistik yang dihasilkan oleh seniman melalui keterampilan dalam
mengolah materi dan teknik pengungkapan di atas pentas itu akan menghasilkan
tanggapan-tanggapan estetis penontonnya. Tanggapan tersebut dapat berupa
  9
tepuk tangan, terikan kekaguman, pesona dalam keheningan, dan laporan-laporan
tertulis(Yudiaryani, 2007:81-82).
Bentuk Teater Indonesia Berdasarkan Pendukungnya
1)Teater Rakyat. Teater ini didukung oleh masyarakat kalangan pedesaan, bentuk
teater ini punya karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan
yang kaku, sifatnya spontan, dan improvisasi. Contoh: lenong, ludruk,
ketoprak, dan lain-lain.
2)Teater Keraton. Teater ini lahir dan berkembang di lingkungan keraton dan
kaum bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan hanya untuk lingkungan terbatas.
Tingkat artistik sangat tinggi serta cerita berkisar pada kehidupan kaum
bangsawan yang dekat dengan dewa-dewa. Contoh : teater wayang.
3)Teater Urban atau kota-kota. Teater ini masih membawa idiom bentuk rakyat
dan keratin. Teater ini lahir dari kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya
kelompok-kelompok baru dalam masyarakat dan sebagai produk dari
kebutuhan baru serta sebagai fenomena modern dalam seni pertunjukan di
Indonesia.
  10
Gambar: Foto Pertunjukan Teater “Lenggang Meniti Asa”, Kisah Perjalanan Kaum
Urban dalam Menjalani Kariernya di Kota Besar (Dok. Penulis)
4)Teater Kontemporer. Teater ini menampilkan peranan manusia bukan sebagai
tipe, melainkan sebagai individu. Dalam dirinya terkandung potensi yang
besar untuk tumbuh, tetapi saat initeater ini merupakan teater golongan
minoritas. Ia adalah hasil pencarian yang dilakukan oleh manusia Indonesia
secara terus-menerus.
d.Jenis Teater
‐ Teater Tradisional
Teater tradisi muncul dan berkembang di daerah-daerah tertentu dengan
mengusung ciri khas daerah tersebut. Ciri-ciri khaskedaerahan terletak pada
suasana yang berlangsung selama pertunjukan,stilisasi elemen-elemen pendukung
pertunjukan, serta sistem pelatihan yang dihasilkan dari sistem berguru atau
nyantrik. Pertunjukan teater daerah sering dianggap sebagai teater total karena
terbentuk dari paduan berbagai elemen seni pendukung, misalnya tarian,
nyanyian, dan akting, serta diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat serta
pribadi-pribadi. Teater tradisi yang menjadi salah satu bentuk ungkap kehendak
masyarakat memiliki fungsi sebagai berikut. Pertama, sebagai alat pendidikan
anggota masyarakat pemilik cerita lisan tersebut. Kedua, sebagai alat penebal
perasaan solidaritas kolektif. Ketiga, sebagai alat seseorang menegur orang lain
yang melakukan kesalahan. Keempat, sebagai alat protes terhadap ketidakadilan.
Kelima, sebagai kesempatan seseorang melarikan diri untuk sementara dari
kehidupan nyata yang membosankan ke dunia khayalan yang indah. Teater tradisi
merupakan hasil kreativitas dan kebersamaan suatu kelompok sosial yang berakar
dari budaya setempat, seperti, dongeng, pantun, syair, tari, dan musik (Wijaya,
2007:25).
  11
Gambar : Foto Pementasan Teater yang Mengangkat
Cerita Tradisional Bali Jayaprana Layonsari (Dok: Penulis)
Pertunjukan teater tradisi yang diadakan di pedesaan sering dianggap
sebagai teater komunal karena sifatnya yang diperuntukkan kepentingan
masyarakat. Pemainnya adalah semua anggota masyarakat atau komunitas
bersangkutan. Sifat pertunjukan ini improvisasi dan tanpa koreografi yang pasti.
Bentuk teater komunal dianggap juga sebagai teater primitif.
Pertunjukan teater rakyat banyak terdapat di lingkungan kelompok suku di
daerah-daerah di Indonesia.Teatertradisi ini biasanya dipentaskan di daerah
pedesaan. Suasana ketika pertunjukan berlangsung santai sehingga menumbuhkan
suasana betah bagi penontonnya. Suasana semacam itu sampai sekarang masih
ditemui dalam pertunjukan ketoprak, wayang kulit, wayang orang, ludruk, dan
drama gong yang di selenggarakan di desa-desa di luar gedung pertunjukan.
Penonton teater daerah sering melakukan interaktif dengan pertunjukan. Mereka
menonton dengan cara duduk melingkar di sekeliling panggung pertunjukan
sehingga kebersamaan mereka dengan pertunjukan menjadi dekat dan kuat.
Kebersamaan itu terjalin, misalnya saat mereka mengomentari adegan yang
sedang berlangsung; mereka bersuit-suit ketika pemain favorit mereka muncul;
mereka bertepuk tangan ketika terjadi adegan perang, perkelahian, atau ketika ada
tembang yang memesona perasaan mereka, seperti pertunjukan
ketoprak,ludruk,lenong, wayang wong, mamanda, dan masih banyak lagi.
‐ Teater Modern Indonesia
  12
Apa yang dimaksud teater Indonesia? Teater Indonesia adalah teater yang
“bertolak dari teater modern Barat, tetapi dalam perkembangannya semakin
dipengaruhi dan memanfaatkan teater daerah/tradisional sebagai sumber” (Saini
K.M., 1998: 59). Modernisasi teater Indonesia sesungguhnya mencerminkan tiga
jalur perkembangan. Jalur pertama adalah jalur pembaratan yang menggeser
masyarakat Indonesia yang berwajah petani menjadi wajah keterpelajaran. Jalur
kedua yaitu jalur nasionalisme di masa prakemerdekaan yang telah berjalan lebih
dari setengah abad. Jalur ketiga, pada saat berakhirnya satu tatanan politik negara
yang berakhir dengan sebuah peristiwa benturan besar yang dikenal sebagai
gerakan G30S PKI. Walaupun agak jauh jarak waktu antara ketiga jalur itu,
ketiganya sekarang bertemu dan bergulat ikut mengisi pengertian baru kata
”Indonesia”. Bahkan saat ini teater Indonesia mengalami perkembangan dengan
hadirnya peristiwa kebangsaan yang dikenal dengan era reformasi. Babakan baru
atau jalur keempat ini menjadi penting karena makna keIndonesiaan mulai
dipertanyakan dan dihadapkan dengan multikulturalisme kedaerahan yang
cenderung mengedepankan ketegangan antara Indonesia dan daerah dalam
wacana pluralisme, individualisme, dan demokratisasi.
Kata ”Indonesia” tidak lagi berarti bukan lagi kota ataupun daerah,
melainkan sebuah bentuk dan gaya baru yang unik dalam maknanya sendiri
terhadap kepekaan yang disebut kepekaan Indonesia. Pada saat seniman
berkomunikasi dengan ”orang Indonesia”, ia diharapkan mampu menyelesaikan
masalah bahwa orang Indonesia kebanyakan bikultural, yaitu berbicara dalam
kerangka budaya Indonesia dan daerah.
Teater modern adalah teater yang tumbuh di kota-kota besar. Teater ini
umumnya merupakan persinggungan budaya setempat dengan budaya Barat.
Salah satu contoh teater modern adalah sastra tulis (drama) yang berbentuk lakon.
Penggarapannya mengikuti konsep dramaturgi Barat. Penontonnyapun umumnya
dari golongan terpelajar(Wijaya, 2007:25).
  13
Gambar: Foto Pertunjukan Opera Kecoa Teater Koma 2016, Teater Koma Adalah
Salah Satu Teater Modern yang Terkenal di Indonesia yang Sampai
Saat ini Masih Terus Berproduksi (Dok: Penulis)
Perkembangan drama modern (abad 19-20)dibeberapa negara adalah
melanjutkan kejayaan tradisi pementasan dan penulisan drama yang telah dimulai
pada zaman Yunani Kuno. Gaya pementasan diwarnai gaya realisme sosial dan
psikologis, ekspresionisme, simbolisme dan absurd, dengan tokoh-tokohnya
seperti Ibsen (Norwegia), Strinberg (Swedia ), Bernard Shaw (Inggris) juga
tokoh-tokoh dari Irlandia, Prancis, jerman, Rusia, dan lain-lain.
Ciri-ciri aliran dan naskah zaman modern:
 Aliran realisme. Aliran ini melukiskan semua kejadian apa adanya bukan
berlebihan dan bukan dengan lambang. Meskipun unsur keindahan masih
mendapatkan perhatian, unsur ini tetapi diarahkan untuk meniru kehidupan yang
nyata. Drama realistik diharapkan mampu mengungkapkan problem-problem
masyarakat atau kehidupan yang terjadi pada suatu masa tertentu.
Ada dua aliran realisme, yaitu realisme sosial dan psikologis.
  14
1. Realisme sosial adalah realisme yang menggambarkan problem sosial yang
sangat berpengaruh terhadap kehidupan psikologis pelaku. Titik berat
permasalahan dalam konflik drama itu adalah problem sosial, seperti
kemiskinan, kesenjangan sosial, kepalsuan, penindasan, keluarga retak,
politik, dan lain-lain. Aktingnya wajar dan menggunakan bahasa sederhana,
bahasa sehari-hari.
2. Realisme psikologis adalah realisme yang menekankan pada unsur kejiwaan
secara apa adanya. Sedih, gembira, bahagia, kecewa, semua dilukiskan
secara wajar. Dialog dan aktingnya wajar seperti potret kehidupan sehari-
hari .
 Aliran Ekspresionisme. Ekspresionisme adalah seni menyatakan. Yang
dipentaskan adalah chaos atau kekosongan dalam psikologis. Aliran ini
didasarkan pada perubahan sosial seperti terjadinya revolusi industri di Jerman
dan Inggris, atau revolusi Rusia. Ciri-ciri aliran ekspresionisme adalah pergantian
adegan cepat, penggunaan pentas yang ekstrem, dan adegan-adegan disajikan
secara filmis.
Estetika Teater
Evaluasi dan analisis estetika teater merupakan perwujudan dari penggalian
kembali berbagai kemungkinan kinerja teater yang telah dipertunjukkan. Selain
itu, evaluasi dan analisis estetika teater merupakan pengkajian ulang terhadap
pertumbuhan estetika sebagai aktivitas terapan dalam teater. Selanjutnya,
evaluasi dan analisis estetika teater merupakan perbincangan yang dapat
didiskusikan melalui berbagai forum atau pertemuan yang dapat menemukan
berbagai perbedaan dari estetika teater.
Teater Ritual merupakan temuan mendasar dalam teater. Drama ritual
muncul sekitar 2.750 sebelum masehi di Mesir. Indonesia juga memiliki
kekayaan teater ritual yang kemudian menjadi pusat pembentukan
masyarakatnya. Namun, teater ritual di Indonesia berkembang menjadi aktivitas
ritual yang terpisah dan menjadi media untuk penyampaian pesan-pesan spiritual
bahkan magis. Hal tersebut agar teater dapat berlangsung sebagaimana mestinya.
  15
Selanjutnya, teater ritual mendapatkan pemaknaan baru menjadi suatu
peristiwa upacara dan pertemuan masyarakat yang lebih bersifat sosial–seperti
penyelenggaraan kegiatan bersih desa–ketimbang bersifat religious dan
antropologis. Teater sosial yang muncul pada akhir abad 18 dan berkembang
pada abad 19 semakin mengokohkan peran yang diambil teater untuk
menyampaikan pesan-pesan sosial–bahkan politik–agar dapat diterima
masyarakat penontonnya. Maraknya teater sosial dan terjadinya pertarungan
politik yang cenderung hegemonik, menjadikan teater pendidikan sebagai salah
satu alternatif penyeimbang.
Teater pendidikan berada dalam dua konsep mendasar, yakni teater yang
berdasarkan pada dasar-dasar kependidikan teater dan teater yang berorientasi
secara spesifik untuk mengembangkan pendidikan. Teater pendidikan dapat
tumbuh dalam pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Meskipun
keduanya berlangsung dalam proses yang terpisah, keduanya tetap memiliki
konsep mendasar yang sama. Sebagai penyeimbang, teater pendidikan dapat
memasuki berbagai bentuk atau cara berteater, seperti tradisional maupun
modern.
Teater kontemporer merupakan salah satu cara baru atau merupakan teater
yang mencoba membuka perspektif baru dalam memperlakukan teater.
Perkembangan pesat teater kontemporer dan mulai memudarnya batas-batas seni
menjadikan teater eksperimental pilihan berekspresi yang terbuka dan menarik
perhatian pelaku teater.
Pertumbuhan teater di Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan
kecenderungan-kecenderungan individu dan masyarakatnya. Begitu pula dengan
cara-cara menyikapi teater yang selalu diselaraskan dengan tatanan masyarakat
yang ada. Penyelarasan ini merupakan bagian dari proses belajar diantara
masyarakat dalam membuka jalan bagi terciptanya keharmonisan dan
peningkatan cara hidup dari yang paling sederhana menuju cara yang lebih
komprehensif. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila pada awal-awal
kehidupan bangsa Indonesia itu dibangun, banyak tempat-tempat pertunjukan
  16
didirikan. Disamping itu, fleksibilitas masyarakat juga memberikan peluang
bagi lahirnya teater-teater dengan “warna” yang beaneka ragam.
Pada awalnya teater modern tidak lahir dari kalangan terpelajar. Namun,
dengan berdirinya pusat-pusat pendidikan penting di kota-kota yang juga
menjadi pusat perdagangan maka kaum terpelajar selanjutnya mengambil peran
penting sebagai pembawa ekspresi intelektual. Keberadaan kaum terpelajar ini
menjadi penyeimbang dan selanjutnya menjadi sosok yang memberikan nilai
tersendiri dalam merebut perhatian publik yang mulai memandang kaum
terpelajar sebagai masyarakat yang terpandang.
Teater tradisional yang tumbuh dalam masyarakat pinggiran kota dan desa
tidak serta merta tersingkir dengan lahirnya teater modern. Bahkan, teater-teater
modern yang tumbuh mampu bersinergi dengan teater tradisional. Hal ini
disebabkan oleh kuatnya hubungan kultural masyarakat yang memandang nilai
tradisional tersebut sebagai nilai luhur dari pendahulu mereka yang “tidak lapuk
karena hujan dan tidak lekang karena panas”. Disamping itu, nilai-nilai
tradisional dianggap telah memberikan makna penting dalam tatanan kehidupan
mereka.
TUGAS
‐ Buatlah sebuah konsep atau rancangan pertunjukan teater sesuai dengan
imajinasimu dengan berpijak pada kaidah-kaidah teater yang kamu
pilih,bisa kaidah teater tradisional atau Teater Modern. Kumpulkan pada
tutor, dengan format sebagai berikut.
a. Judul
b. Tema
c. Alur cerita
d. Kriteria pemain/aktor
‐ Saksikanlah pertunjukan teater dan jelaskan konsep estetika yang dimiliki
teater tersebut.
‐ Amatilah kehidupan disekitarmu, kemudian tulislah sebuah naskah.
17
Naskah yang sudah tertulis diskusikan dengan teman-temanmu sesuai
langkah yang sudah diberikan.
Selamat anda telah menyelesaikan membaca seluruh materi Pengertian, Bentuk,
Jenis, Unsur, Tema, dan Nilai Estetis Teaterpada kegiatan 1. Untuk lebih
memperdalam pemahaman Anda mengenai materi tersebut, kerjakanlah tugas-
tugas sambil melakukan diskusi dengan teman-teman guru yang lain atau para
pelaku seni teater yang ada disekitar Anda.

More Related Content

What's hot

Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni TariMakalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Vina Widya Putri
 
Seni teater kelas x
Seni teater kelas xSeni teater kelas x
Seni teater kelas x
Rachardy Andriyanto
 
Seni Tari Kelas 8
Seni Tari Kelas 8 Seni Tari Kelas 8
Seni Tari Kelas 8
Andhika Wahyu Fajri Kurnia
 
tari tradisional nusantara
tari tradisional nusantaratari tradisional nusantara
tari tradisional nusantara
blackpepperspicy
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
Tika Mazda
 
MODUL V SENI BUDAYA KB4: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI T...
MODUL V SENI BUDAYA KB4: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI T...MODUL V SENI BUDAYA KB4: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI T...
MODUL V SENI BUDAYA KB4: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI T...
PPGhybrid3
 
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni BudayaBab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
Bayu Ariantika Irsan
 
Proposal seni tari
Proposal seni tariProposal seni tari
Proposal seni tari
Ai Roudatul
 
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUDTari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD
Sukardi Juniardi
 
Tari kreasi
Tari kreasiTari kreasi
Tari kreasi
Sherinne Wei
 
Powerpoint Seni Teater.ppt
Powerpoint Seni Teater.pptPowerpoint Seni Teater.ppt
Powerpoint Seni Teater.ppt
CGMChannel
 
Drama basa jawa
Drama basa jawaDrama basa jawa
Drama basa jawa
Waidatin Azizah
 
MODUL II SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN ESTETIKA MUSIK
MODUL II SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN ESTETIKA MUSIKMODUL II SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN ESTETIKA MUSIK
MODUL II SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN ESTETIKA MUSIK
ppghybrid4
 
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKAPPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA
ppghybrid4
 
Seni tari
Seni tariSeni tari
Seni tari
Aaron Atmaja
 
Proposal kegiatan
Proposal  kegiatanProposal  kegiatan
Proposal kegiatan
Andreas Widhagdo
 
Modul plpg penelitian-tindakan-kelas
Modul plpg penelitian-tindakan-kelasModul plpg penelitian-tindakan-kelas
Modul plpg penelitian-tindakan-kelasEko Supriyadi
 
MODUL IiI SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
MODUL IiI SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARIMODUL IiI SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
MODUL IiI SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
ppghybrid4
 

What's hot (20)

Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni TariMakalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
 
Seni teater kelas x
Seni teater kelas xSeni teater kelas x
Seni teater kelas x
 
Seni Tari Kelas 8
Seni Tari Kelas 8 Seni Tari Kelas 8
Seni Tari Kelas 8
 
tari tradisional nusantara
tari tradisional nusantaratari tradisional nusantara
tari tradisional nusantara
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
MODUL V SENI BUDAYA KB4: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI T...
MODUL V SENI BUDAYA KB4: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI T...MODUL V SENI BUDAYA KB4: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI T...
MODUL V SENI BUDAYA KB4: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI T...
 
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni BudayaBab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
 
Proposal seni tari
Proposal seni tariProposal seni tari
Proposal seni tari
 
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUDTari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD
 
Tari kreasi
Tari kreasiTari kreasi
Tari kreasi
 
Ppt seni budaya
Ppt seni budayaPpt seni budaya
Ppt seni budaya
 
Powerpoint Seni Teater.ppt
Powerpoint Seni Teater.pptPowerpoint Seni Teater.ppt
Powerpoint Seni Teater.ppt
 
Drama basa jawa
Drama basa jawaDrama basa jawa
Drama basa jawa
 
MODUL II SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN ESTETIKA MUSIK
MODUL II SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN ESTETIKA MUSIKMODUL II SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN ESTETIKA MUSIK
MODUL II SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN DAN PENGETAHUAN ESTETIKA MUSIK
 
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKAPPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA
PPT IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA
 
Seni tari
Seni tariSeni tari
Seni tari
 
Apresiasi seni rupa
Apresiasi seni rupaApresiasi seni rupa
Apresiasi seni rupa
 
Proposal kegiatan
Proposal  kegiatanProposal  kegiatan
Proposal kegiatan
 
Modul plpg penelitian-tindakan-kelas
Modul plpg penelitian-tindakan-kelasModul plpg penelitian-tindakan-kelas
Modul plpg penelitian-tindakan-kelas
 
MODUL IiI SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
MODUL IiI SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARIMODUL IiI SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
MODUL IiI SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
 

Similar to MODUL IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA

Bab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni BudayaBab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
Bayu Ariantika Irsan
 
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERMODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
ppghybrid4
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
Tika Mazda
 
drama.pdf
drama.pdfdrama.pdf
drama.pdf
tiara dian
 
Makalah Kritik Seni X AK 1
Makalah Kritik Seni X AK 1Makalah Kritik Seni X AK 1
Makalah Kritik Seni X AK 1
Rachardy Andriyanto
 
Xi bab 3 semester 2
Xi bab 3 semester 2Xi bab 3 semester 2
Xi bab 3 semester 2
arman02091996
 
Pertunjukan drama di MI.pptx.pptx
Pertunjukan drama di MI.pptx.pptxPertunjukan drama di MI.pptx.pptx
Pertunjukan drama di MI.pptx.pptx
NaswaHans
 
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERIMATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
desi239631
 
Drama Indonesia
Drama IndonesiaDrama Indonesia
Drama Indonesia
Hafia Ruhma
 
Musik Ilustrasi
Musik IlustrasiMusik Ilustrasi
Musik Ilustrasi
Rachardy Andriyanto
 
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxk3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
tiara dian
 
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks dramaFendi Ard
 
Seni Pertunjukan SMA XII
Seni Pertunjukan SMA XIISeni Pertunjukan SMA XII
Seni Pertunjukan SMA XII
Khaisar Deri
 
MODUL IV SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SENI DAN ESTETIKA SENI TE...
MODUL IV SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SENI DAN ESTETIKA SENI TE...MODUL IV SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SENI DAN ESTETIKA SENI TE...
MODUL IV SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SENI DAN ESTETIKA SENI TE...
PPGhybrid3
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitas
cindrya
 
Tari Bertema
Tari BertemaTari Bertema
Tari Bertema
Syifa Ghifari
 
Ppt materi drama
Ppt materi dramaPpt materi drama
Ppt materi drama
egi ristiani
 
Pendidikan Seni di SD.pptx
Pendidikan Seni di SD.pptxPendidikan Seni di SD.pptx
Pendidikan Seni di SD.pptx
AsihPurnamasari3
 

Similar to MODUL IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA (20)

Bab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni BudayaBab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
 
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERMODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Ppt hakikat teater
Ppt hakikat teaterPpt hakikat teater
Ppt hakikat teater
 
drama.pdf
drama.pdfdrama.pdf
drama.pdf
 
Makalah Kritik Seni X AK 1
Makalah Kritik Seni X AK 1Makalah Kritik Seni X AK 1
Makalah Kritik Seni X AK 1
 
Xi bab 3 semester 2
Xi bab 3 semester 2Xi bab 3 semester 2
Xi bab 3 semester 2
 
Pertunjukan drama di MI.pptx.pptx
Pertunjukan drama di MI.pptx.pptxPertunjukan drama di MI.pptx.pptx
Pertunjukan drama di MI.pptx.pptx
 
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERIMATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
 
Drama Indonesia
Drama IndonesiaDrama Indonesia
Drama Indonesia
 
Musik Ilustrasi
Musik IlustrasiMusik Ilustrasi
Musik Ilustrasi
 
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxk3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
 
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
 
Seni Pertunjukan SMA XII
Seni Pertunjukan SMA XIISeni Pertunjukan SMA XII
Seni Pertunjukan SMA XII
 
ppt drama
ppt dramappt drama
ppt drama
 
MODUL IV SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SENI DAN ESTETIKA SENI TE...
MODUL IV SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SENI DAN ESTETIKA SENI TE...MODUL IV SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SENI DAN ESTETIKA SENI TE...
MODUL IV SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SENI DAN ESTETIKA SENI TE...
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitas
 
Tari Bertema
Tari BertemaTari Bertema
Tari Bertema
 
Ppt materi drama
Ppt materi dramaPpt materi drama
Ppt materi drama
 
Pendidikan Seni di SD.pptx
Pendidikan Seni di SD.pptxPendidikan Seni di SD.pptx
Pendidikan Seni di SD.pptx
 

More from ppghybrid4

BIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPTBIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPT
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDFBIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDF
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPTBIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPT
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB3 PDF
BIOLOGI_M6KB3 PDFBIOLOGI_M6KB3 PDF
BIOLOGI_M6KB3 PDF
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTBIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPT
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDFBIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDF
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPTBIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPT
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDFBIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDF
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPTBIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPT
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDFBIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDF
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPTBIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPT
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDFBIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDF
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPTBIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPT
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB2
BIOLOGI_M5KB2BIOLOGI_M5KB2
BIOLOGI_M5KB2
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3
ppghybrid4
 
BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3
ppghybrid4
 

More from ppghybrid4 (20)

BIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPTBIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPT
 
BIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDFBIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDF
 
BIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPTBIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPT
 
BIOLOGI_M6KB3 PDF
BIOLOGI_M6KB3 PDFBIOLOGI_M6KB3 PDF
BIOLOGI_M6KB3 PDF
 
BIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTBIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPT
 
BIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDFBIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDF
 
BIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPTBIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPT
 
BIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDFBIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDF
 
BIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPTBIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPT
 
BIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDFBIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDF
 
BIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPTBIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPT
 
BIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDFBIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDF
 
BIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPTBIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPT
 
BIOLOGI_M5KB2
BIOLOGI_M5KB2BIOLOGI_M5KB2
BIOLOGI_M5KB2
 
BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1
 
BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1
 
BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4
 
BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4
 
BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3
 
BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3
 

Recently uploaded

Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99
 
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdfDAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
AGUSABDULROHIM
 
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang MaxwinMelodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99
 
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking PresentasiGames Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
RayAhmed5
 
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawaiTATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
trianandika
 
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin TerfavoritNila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88
 
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
Tiaellyrosyita
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
MuhammadAmin350497
 
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
MuhammadRafi159661
 
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling GacorPapilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99
 
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMaskep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
PUSKESMASPEKANHERAN1
 
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99
 

Recently uploaded (12)

Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
 
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdfDAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
 
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang MaxwinMelodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
 
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking PresentasiGames Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
 
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawaiTATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
 
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin TerfavoritNila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
 
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
 
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
 
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling GacorPapilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
 
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMaskep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
 
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
 

MODUL IV SENI BUDAYA KB 1: KONSEP SENI TEATER: UNSUR, JENIS, DAN ESTETIKA

  • 1.   3 Kegiatan Belajar (KB) PENGERTIAN, BENTUK, JENIS, UNSUR, TEMA, DAN NILAI ESTETIS TEATER 1 A. Pendahuluan 1. Deskripsi Singkat Seni drama atau teater merupakan seni yang mempunyai keunikan tersendiri dibanding seni yang lainnya, salah satunya adalah bersifat kolektifitas. Kolektifitas mengandung pengertian bahwa seni teater dalam perwujudannya tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus melibatkan unsur-unsur seni yang lain seperti seni musik, seni gerak atau tari, seni rupa, seni media, dan lain-lain. Sifat kolektifitas ini juga mengandung konsekuensi keterlibatan banyak orang sehingga memerlukan kerjasama dari berbagai pihak. Pertumbuhan seni teater dalam kehidupan masyarakat Indonesia tidak terlepas dari perkembangan kehidupan kesenian dan kebudayaan pada umumnya. Lahirnya seni tradisi ini ditentukan oleh ruang lingkup kehidupan masyarakat pendukungnya. Berdasarkan lingkup budaya yang sangat beragam itu, teater memiliki jenis yang sangat beragam. Teater tradisional, istilah lain dikenal dengan teater lokal, atau teater nusantara masih hidup dan berkembang dikalangan masyarakat pendukungnya diwilayah Indonesia. Kehadirannya masih sesuai dengan kebutuhan masyarakat ,baik sebagai ritual dan pelengkap upacara budaya maupun sebagai hiburan. Teater modern Indonesiatumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat terpelajar seperti sekolah-sekolah dan kampus. Teater ini juga berkembang dikalangan masyarakat kota yang notabene sudah terlepas dari budaya asal mereka sehingga membentuk budaya baru, yaitu budaya masyarakat kota. 2. Relevansi Modul belajar ini dapat digunakan sebagai pedoman dasar dalam memahami, menjelaskan, dan melaksanakan suatu proses teater. Pemahaman terhadap suatu
  • 2.   4 proses teater merupakan hal yang mutlak harus dikuasai oleh seorang pendidik yang profesional dalam mata pelajaran seni budaya, khususnyapendidik mata pelajaranseni teater atau drama. 3. Petunjuk Belajar Untuk mempermudahAnda dalam belajar, mohon perhatikan hal-hal berikut ini. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan pada modul ini, agar Anda benar- benar memahami keterkaitan materi yang dibahas pada setiap bagiannya dan kemudian dapat menyimpulkan secara garis besar, inti materi, tujuan pembelajaran, sehingga mengetahui kemampuan yang diharapkan dalam modul ini. Selanjutnya, pelajarilah bagian demi bagian dari modul ini. Temukan kata-kata kunci dan berilah tanda agar memudahkan Anda dalam mempelajarinya. Jika masih belum paham, baca dan pelajari sekali lagi agar Anda lebih mengerti.Selesaikan dengan tuntas latihan dan tes formatif yang telah tersedia dalam setiap kegiatan belajar. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pemahaman Anda mengenai materi yang telah dipelajari dan usahakan tidak melihat kunci jawaban.Jika masih kurang paham, manfaatkan pertemuan dengan tutor serta teman sejawat untuk mendiskusikan dan mempraktikkannya. 4. Peta Kompetensi Kompetensi Mengidentifikasi Bentuk, Jenis, Unsur dan Tema teater tradisional dan modern Menunjukkan kualitas estetis teater tradisional dan modern melalui pengamatan pertunjukan Menunjukkan pesan moral teater tradisional dan modern
  • 3.   5 B. Inti 1. Capaian Pembelajaran Menjelaskan bentuk, jenis, unsur, tema, dan nilai estetis dalam karya teater. 2. Sub Capaian Pembelajaran a. Menunjukkan kualitas estetis teater tradisional dan modern melalui pengamatan pertunjukan b. Menunjukkan pesan moral teater tradisional dan modern 3. Uraian Materi Konsep Seni Teater Drama berasal dari kata yang dalam bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, beraksi, dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris, pengertian tersebut setara dengan kata action yang berarti perbuatan atau tindakan. Istilah drama sering didasarkan pada wilayah pembicaraan, misalnya pengertian drama naskah, yaitu salah satu jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog yang didasarkan atas konflik batin dan mempunyai kemungkinan dipentaskan. Moulton, seorang dramaturg, memberikan definisi drama (pentas) sebagai hidup manusia yang dilukiskan dengan action (life presented in action). Menurutnya, pengertian drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala apa yang dilihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian,kehebatan(exciting) dan ketegangan pada para penonton. Menurut Hassanudin, drama adalah karya yang memiliki dua dimensi sastra(sebagai genre sastra) dan dimensi pertunjukan. Pengertian drama sebagai genre pertunjukan lebih terfokus sebagai suatu karya yang lebih berorientasi pada seni pertunjukan(Hassanuddin via Cahyaningrum, 2009:15). Sebagai karya sastra, bahasa drama adalah bahasa sastra karena sifatnya konotatif, memakai lambang, kiasan, irama, pemilihan kata yang khas, dan sebagainya berprinsip sama dengan karya sastra yang lainnya. Namun, yang ditampilkan dalam drama adalah dialogmaka bahasa drama tidak sebeku bahasa
  • 4.   6 puisi dan lebih cair daripada bahasa prosa. Sebagai potret atau tiruan kehidupan, dialog dalam drama banyak berorientasi pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Dalam bahasa Indonesia terdapat istilah “sandiwara” yang diambil dari bahasa Jawa “sandi” dan “warah” yang berarti pelajaran yang diberikan secara diam-diam atau rahasia. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah tonil (toneel) yang mempunyai arti sama dengan sandiwara. Jika dibandingkan antara naskah dan pentasmaka pentas lebih dominan daripada naskah.Dalam drama tradisional atau drama rakyat yang mempergelarkan kehidupan manusiabahkan tidak menggunakan naskah. Unsur action, pergelaran, akting, dan pemeranan merupakan faktor yang dominan. Drama sebagai pertunjukan suatu lakon merupakan tempat pertemuan dari beberapa cabang kesenian yang lain seperti seni sastra, seni peran, seni tari, seni deklamasi, dan tak jaran seni suara (Ibrahim via Cahyaningrum, 2009:15). Sementara itu, drama menurut Astone dan George Savona (1991:51-52) adalah susunan dialog para tokohnya (yang disebut dengan haupttext) dan petunjuk pementasan untuk pedoman sutradara yang disebut nebentext atau teks samping. a. Unsur Drama Drama mengandung unsur yang membentuk dan membangun dari karya itu sendiri atau disebut unsur instrinsik dan unsur yang mempengaruhi penciptaan yang berasal dari luar karya atau disebut unsur ekstrinsik. Kreativitas pengarang dan unsur realitas objektif(kenyataan semesta) merupakan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik karya drama meliputi penokohan, alur, latar, konflik-konflik, tema, amanat, dan aspek gaya bahasa (Cahyaningrum, 2009:18). Menurut Damono (via Cahyaningrum), ada tiga unsur yang merupakan satu kesatuan yang menyebabkan drama itu dapat dipertunjukan. Unsur-unsur tersebut berupa unsur naskah, unsur pementasan, dan unsur penonton. Kehilangan satu diantaranya, mustahil drama akan menjadi suatu pertunjukan. Pada unsur pementasan terurai lagi menjadi beberapa bagian, misalnya komposisi pentas, tatabusana (kostum), tata rias, pencahayaan, dan tata suara. Selain itu, unsur yang lainnya adalah unsur sutradara dan para pemain (Cahyaningrum, 2009:18).
  • 5.   7 b. Pengertian Teater Secara awam, berbicara mengenai teaterartinya berbicara tentang sebuah tontonan pertujukan dimana orang-orang tampil dengan riasan yang unik-unik, gaya yang berbeda dari kehidupan biasa,berbicara dengan suara yang keras bahkan berteriak, bernyanyi, tertawa, dan bergerak-gerak dengan gerakan yang penuh simbol dan spektakel, berada dalam sebuah gedung yang gelap dan panggung yang disinari oleh cahaya lampu yang berwarna-warni. Apakah demikian juga gambaran Anda ketika mendengar kata teater? Atau malah pikiran Anda terbawa pada suatu gedung bioskop yang akan memutar film yang tiap-tiap ruang teater menampilkan film yang berbeda-beda atau pikiran Anda masuk pada lintasan sejarah Yunani dan Romawi, tentang gedung-gedung tua sisa-sisa peradaban Yunani dan Romawiyang megah serta peristiwa-peristiwa ritual dan aktivitas didalamnya. Atau, nama-nama grup drama seperti Teater Koma, Teater Kecil, Teater Populer, Bengkel Teater, Studiklub Teater Bandung? Atau ada di antara Anda yang merasa asing dengan kata teater? Kalau kita menelusuri asal kata teater dalam bahasa Yunani, kita akan menemukan kata theatronyang artinya tempat pertunjukan. Ada juga yang mengartikan gedung pertunjukan atau “panggung”(stage). Dengan demikian, dalam arti luas teater adalah segala tontonon yang dipertunjukan didepan orang banyak, misalnya wayang golek, lenong, ketoprak,ludruk,akrobat, debus, sulap, reog, dan sebagainya. Sementara itu dalamarti sempitteater adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan diatas pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media percakapan,gerak dan laku, dengan atau tanpa dekor, dan didasarkan pada naskah tertulis dengan diiringi musik, nyanyian dan tarian. c. Unsur Teater Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujukan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur
  • 6.   8 gerak, suara, bunyi, dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Jadi, unsur-unsur teater menurut urutannya adalah sebagai berikut. - Tubuh manusia sebagai unsur utama (pemeran/ pelaku/ pemain/aktor). - Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak bunyi,dan gerak rupa). - Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, dan ucapan pemeran). - Bunyi sebagai efek penunjang (bunyi benda, efek, dan musik). - Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, skeneri, rias, dan kostum). - Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, noncerita, fiksi, dan narasi). Teater sebagai hasil karya seni merupakan satu kesatuan yang utuh antara manusia sebagai unsur utamanya dengan unsur-unsur penunjang dan penjalinnya. Dapat dikatakan bahwa teater merupakan perpaduan segala macam pernyataan seni. Konsep teater yang dimaksud disini adalah teater dramatik, artinya teater yang berusaha mengungkapkan dan menampilkan bentrokan atau konflik-konflik nilai. Jadi, pembahasan mengenai drama bukan sebagai karya sastra, melainkan sebagai karya pentas atau pagelaran. Dalam drama pentas, unsur action, pemerananan, dan acting merupakan faktor dominan. Action atau tindakan–tindakan diatas pentas merupakan watak- watak manusia yang dipotret dalam panggung itu adalah watak yang saling bertikai atau konflik. Konflik manusia ini diwujudkan berupa dialog-dialog atau bahasa tutur. Jadi, salah satu yang menjadi ciri utama sebuah karya drama adalah dialog tokoh-tokoh peran yang ada didalamnya. Teater menjadi sebuah pertunjukan seni jika mengikutsertakan peran penonton. Peran penonton tersebut menjadikan pertunjukan teater tersebut menyediakan”ruang-ruangkosong” yang akan ditanggapi penonton secara estetis. Kreativitas artistik yang dihasilkan oleh seniman melalui keterampilan dalam mengolah materi dan teknik pengungkapan di atas pentas itu akan menghasilkan tanggapan-tanggapan estetis penontonnya. Tanggapan tersebut dapat berupa
  • 7.   9 tepuk tangan, terikan kekaguman, pesona dalam keheningan, dan laporan-laporan tertulis(Yudiaryani, 2007:81-82). Bentuk Teater Indonesia Berdasarkan Pendukungnya 1)Teater Rakyat. Teater ini didukung oleh masyarakat kalangan pedesaan, bentuk teater ini punya karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan yang kaku, sifatnya spontan, dan improvisasi. Contoh: lenong, ludruk, ketoprak, dan lain-lain. 2)Teater Keraton. Teater ini lahir dan berkembang di lingkungan keraton dan kaum bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan hanya untuk lingkungan terbatas. Tingkat artistik sangat tinggi serta cerita berkisar pada kehidupan kaum bangsawan yang dekat dengan dewa-dewa. Contoh : teater wayang. 3)Teater Urban atau kota-kota. Teater ini masih membawa idiom bentuk rakyat dan keratin. Teater ini lahir dari kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya kelompok-kelompok baru dalam masyarakat dan sebagai produk dari kebutuhan baru serta sebagai fenomena modern dalam seni pertunjukan di Indonesia.
  • 8.   10 Gambar: Foto Pertunjukan Teater “Lenggang Meniti Asa”, Kisah Perjalanan Kaum Urban dalam Menjalani Kariernya di Kota Besar (Dok. Penulis) 4)Teater Kontemporer. Teater ini menampilkan peranan manusia bukan sebagai tipe, melainkan sebagai individu. Dalam dirinya terkandung potensi yang besar untuk tumbuh, tetapi saat initeater ini merupakan teater golongan minoritas. Ia adalah hasil pencarian yang dilakukan oleh manusia Indonesia secara terus-menerus. d.Jenis Teater ‐ Teater Tradisional Teater tradisi muncul dan berkembang di daerah-daerah tertentu dengan mengusung ciri khas daerah tersebut. Ciri-ciri khaskedaerahan terletak pada suasana yang berlangsung selama pertunjukan,stilisasi elemen-elemen pendukung pertunjukan, serta sistem pelatihan yang dihasilkan dari sistem berguru atau nyantrik. Pertunjukan teater daerah sering dianggap sebagai teater total karena terbentuk dari paduan berbagai elemen seni pendukung, misalnya tarian, nyanyian, dan akting, serta diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat serta pribadi-pribadi. Teater tradisi yang menjadi salah satu bentuk ungkap kehendak masyarakat memiliki fungsi sebagai berikut. Pertama, sebagai alat pendidikan anggota masyarakat pemilik cerita lisan tersebut. Kedua, sebagai alat penebal perasaan solidaritas kolektif. Ketiga, sebagai alat seseorang menegur orang lain yang melakukan kesalahan. Keempat, sebagai alat protes terhadap ketidakadilan. Kelima, sebagai kesempatan seseorang melarikan diri untuk sementara dari kehidupan nyata yang membosankan ke dunia khayalan yang indah. Teater tradisi merupakan hasil kreativitas dan kebersamaan suatu kelompok sosial yang berakar dari budaya setempat, seperti, dongeng, pantun, syair, tari, dan musik (Wijaya, 2007:25).
  • 9.   11 Gambar : Foto Pementasan Teater yang Mengangkat Cerita Tradisional Bali Jayaprana Layonsari (Dok: Penulis) Pertunjukan teater tradisi yang diadakan di pedesaan sering dianggap sebagai teater komunal karena sifatnya yang diperuntukkan kepentingan masyarakat. Pemainnya adalah semua anggota masyarakat atau komunitas bersangkutan. Sifat pertunjukan ini improvisasi dan tanpa koreografi yang pasti. Bentuk teater komunal dianggap juga sebagai teater primitif. Pertunjukan teater rakyat banyak terdapat di lingkungan kelompok suku di daerah-daerah di Indonesia.Teatertradisi ini biasanya dipentaskan di daerah pedesaan. Suasana ketika pertunjukan berlangsung santai sehingga menumbuhkan suasana betah bagi penontonnya. Suasana semacam itu sampai sekarang masih ditemui dalam pertunjukan ketoprak, wayang kulit, wayang orang, ludruk, dan drama gong yang di selenggarakan di desa-desa di luar gedung pertunjukan. Penonton teater daerah sering melakukan interaktif dengan pertunjukan. Mereka menonton dengan cara duduk melingkar di sekeliling panggung pertunjukan sehingga kebersamaan mereka dengan pertunjukan menjadi dekat dan kuat. Kebersamaan itu terjalin, misalnya saat mereka mengomentari adegan yang sedang berlangsung; mereka bersuit-suit ketika pemain favorit mereka muncul; mereka bertepuk tangan ketika terjadi adegan perang, perkelahian, atau ketika ada tembang yang memesona perasaan mereka, seperti pertunjukan ketoprak,ludruk,lenong, wayang wong, mamanda, dan masih banyak lagi. ‐ Teater Modern Indonesia
  • 10.   12 Apa yang dimaksud teater Indonesia? Teater Indonesia adalah teater yang “bertolak dari teater modern Barat, tetapi dalam perkembangannya semakin dipengaruhi dan memanfaatkan teater daerah/tradisional sebagai sumber” (Saini K.M., 1998: 59). Modernisasi teater Indonesia sesungguhnya mencerminkan tiga jalur perkembangan. Jalur pertama adalah jalur pembaratan yang menggeser masyarakat Indonesia yang berwajah petani menjadi wajah keterpelajaran. Jalur kedua yaitu jalur nasionalisme di masa prakemerdekaan yang telah berjalan lebih dari setengah abad. Jalur ketiga, pada saat berakhirnya satu tatanan politik negara yang berakhir dengan sebuah peristiwa benturan besar yang dikenal sebagai gerakan G30S PKI. Walaupun agak jauh jarak waktu antara ketiga jalur itu, ketiganya sekarang bertemu dan bergulat ikut mengisi pengertian baru kata ”Indonesia”. Bahkan saat ini teater Indonesia mengalami perkembangan dengan hadirnya peristiwa kebangsaan yang dikenal dengan era reformasi. Babakan baru atau jalur keempat ini menjadi penting karena makna keIndonesiaan mulai dipertanyakan dan dihadapkan dengan multikulturalisme kedaerahan yang cenderung mengedepankan ketegangan antara Indonesia dan daerah dalam wacana pluralisme, individualisme, dan demokratisasi. Kata ”Indonesia” tidak lagi berarti bukan lagi kota ataupun daerah, melainkan sebuah bentuk dan gaya baru yang unik dalam maknanya sendiri terhadap kepekaan yang disebut kepekaan Indonesia. Pada saat seniman berkomunikasi dengan ”orang Indonesia”, ia diharapkan mampu menyelesaikan masalah bahwa orang Indonesia kebanyakan bikultural, yaitu berbicara dalam kerangka budaya Indonesia dan daerah. Teater modern adalah teater yang tumbuh di kota-kota besar. Teater ini umumnya merupakan persinggungan budaya setempat dengan budaya Barat. Salah satu contoh teater modern adalah sastra tulis (drama) yang berbentuk lakon. Penggarapannya mengikuti konsep dramaturgi Barat. Penontonnyapun umumnya dari golongan terpelajar(Wijaya, 2007:25).
  • 11.   13 Gambar: Foto Pertunjukan Opera Kecoa Teater Koma 2016, Teater Koma Adalah Salah Satu Teater Modern yang Terkenal di Indonesia yang Sampai Saat ini Masih Terus Berproduksi (Dok: Penulis) Perkembangan drama modern (abad 19-20)dibeberapa negara adalah melanjutkan kejayaan tradisi pementasan dan penulisan drama yang telah dimulai pada zaman Yunani Kuno. Gaya pementasan diwarnai gaya realisme sosial dan psikologis, ekspresionisme, simbolisme dan absurd, dengan tokoh-tokohnya seperti Ibsen (Norwegia), Strinberg (Swedia ), Bernard Shaw (Inggris) juga tokoh-tokoh dari Irlandia, Prancis, jerman, Rusia, dan lain-lain. Ciri-ciri aliran dan naskah zaman modern:  Aliran realisme. Aliran ini melukiskan semua kejadian apa adanya bukan berlebihan dan bukan dengan lambang. Meskipun unsur keindahan masih mendapatkan perhatian, unsur ini tetapi diarahkan untuk meniru kehidupan yang nyata. Drama realistik diharapkan mampu mengungkapkan problem-problem masyarakat atau kehidupan yang terjadi pada suatu masa tertentu. Ada dua aliran realisme, yaitu realisme sosial dan psikologis.
  • 12.   14 1. Realisme sosial adalah realisme yang menggambarkan problem sosial yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan psikologis pelaku. Titik berat permasalahan dalam konflik drama itu adalah problem sosial, seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, kepalsuan, penindasan, keluarga retak, politik, dan lain-lain. Aktingnya wajar dan menggunakan bahasa sederhana, bahasa sehari-hari. 2. Realisme psikologis adalah realisme yang menekankan pada unsur kejiwaan secara apa adanya. Sedih, gembira, bahagia, kecewa, semua dilukiskan secara wajar. Dialog dan aktingnya wajar seperti potret kehidupan sehari- hari .  Aliran Ekspresionisme. Ekspresionisme adalah seni menyatakan. Yang dipentaskan adalah chaos atau kekosongan dalam psikologis. Aliran ini didasarkan pada perubahan sosial seperti terjadinya revolusi industri di Jerman dan Inggris, atau revolusi Rusia. Ciri-ciri aliran ekspresionisme adalah pergantian adegan cepat, penggunaan pentas yang ekstrem, dan adegan-adegan disajikan secara filmis. Estetika Teater Evaluasi dan analisis estetika teater merupakan perwujudan dari penggalian kembali berbagai kemungkinan kinerja teater yang telah dipertunjukkan. Selain itu, evaluasi dan analisis estetika teater merupakan pengkajian ulang terhadap pertumbuhan estetika sebagai aktivitas terapan dalam teater. Selanjutnya, evaluasi dan analisis estetika teater merupakan perbincangan yang dapat didiskusikan melalui berbagai forum atau pertemuan yang dapat menemukan berbagai perbedaan dari estetika teater. Teater Ritual merupakan temuan mendasar dalam teater. Drama ritual muncul sekitar 2.750 sebelum masehi di Mesir. Indonesia juga memiliki kekayaan teater ritual yang kemudian menjadi pusat pembentukan masyarakatnya. Namun, teater ritual di Indonesia berkembang menjadi aktivitas ritual yang terpisah dan menjadi media untuk penyampaian pesan-pesan spiritual bahkan magis. Hal tersebut agar teater dapat berlangsung sebagaimana mestinya.
  • 13.   15 Selanjutnya, teater ritual mendapatkan pemaknaan baru menjadi suatu peristiwa upacara dan pertemuan masyarakat yang lebih bersifat sosial–seperti penyelenggaraan kegiatan bersih desa–ketimbang bersifat religious dan antropologis. Teater sosial yang muncul pada akhir abad 18 dan berkembang pada abad 19 semakin mengokohkan peran yang diambil teater untuk menyampaikan pesan-pesan sosial–bahkan politik–agar dapat diterima masyarakat penontonnya. Maraknya teater sosial dan terjadinya pertarungan politik yang cenderung hegemonik, menjadikan teater pendidikan sebagai salah satu alternatif penyeimbang. Teater pendidikan berada dalam dua konsep mendasar, yakni teater yang berdasarkan pada dasar-dasar kependidikan teater dan teater yang berorientasi secara spesifik untuk mengembangkan pendidikan. Teater pendidikan dapat tumbuh dalam pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Meskipun keduanya berlangsung dalam proses yang terpisah, keduanya tetap memiliki konsep mendasar yang sama. Sebagai penyeimbang, teater pendidikan dapat memasuki berbagai bentuk atau cara berteater, seperti tradisional maupun modern. Teater kontemporer merupakan salah satu cara baru atau merupakan teater yang mencoba membuka perspektif baru dalam memperlakukan teater. Perkembangan pesat teater kontemporer dan mulai memudarnya batas-batas seni menjadikan teater eksperimental pilihan berekspresi yang terbuka dan menarik perhatian pelaku teater. Pertumbuhan teater di Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan kecenderungan-kecenderungan individu dan masyarakatnya. Begitu pula dengan cara-cara menyikapi teater yang selalu diselaraskan dengan tatanan masyarakat yang ada. Penyelarasan ini merupakan bagian dari proses belajar diantara masyarakat dalam membuka jalan bagi terciptanya keharmonisan dan peningkatan cara hidup dari yang paling sederhana menuju cara yang lebih komprehensif. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila pada awal-awal kehidupan bangsa Indonesia itu dibangun, banyak tempat-tempat pertunjukan
  • 14.   16 didirikan. Disamping itu, fleksibilitas masyarakat juga memberikan peluang bagi lahirnya teater-teater dengan “warna” yang beaneka ragam. Pada awalnya teater modern tidak lahir dari kalangan terpelajar. Namun, dengan berdirinya pusat-pusat pendidikan penting di kota-kota yang juga menjadi pusat perdagangan maka kaum terpelajar selanjutnya mengambil peran penting sebagai pembawa ekspresi intelektual. Keberadaan kaum terpelajar ini menjadi penyeimbang dan selanjutnya menjadi sosok yang memberikan nilai tersendiri dalam merebut perhatian publik yang mulai memandang kaum terpelajar sebagai masyarakat yang terpandang. Teater tradisional yang tumbuh dalam masyarakat pinggiran kota dan desa tidak serta merta tersingkir dengan lahirnya teater modern. Bahkan, teater-teater modern yang tumbuh mampu bersinergi dengan teater tradisional. Hal ini disebabkan oleh kuatnya hubungan kultural masyarakat yang memandang nilai tradisional tersebut sebagai nilai luhur dari pendahulu mereka yang “tidak lapuk karena hujan dan tidak lekang karena panas”. Disamping itu, nilai-nilai tradisional dianggap telah memberikan makna penting dalam tatanan kehidupan mereka. TUGAS ‐ Buatlah sebuah konsep atau rancangan pertunjukan teater sesuai dengan imajinasimu dengan berpijak pada kaidah-kaidah teater yang kamu pilih,bisa kaidah teater tradisional atau Teater Modern. Kumpulkan pada tutor, dengan format sebagai berikut. a. Judul b. Tema c. Alur cerita d. Kriteria pemain/aktor ‐ Saksikanlah pertunjukan teater dan jelaskan konsep estetika yang dimiliki teater tersebut. ‐ Amatilah kehidupan disekitarmu, kemudian tulislah sebuah naskah.
  • 15. 17 Naskah yang sudah tertulis diskusikan dengan teman-temanmu sesuai langkah yang sudah diberikan. Selamat anda telah menyelesaikan membaca seluruh materi Pengertian, Bentuk, Jenis, Unsur, Tema, dan Nilai Estetis Teaterpada kegiatan 1. Untuk lebih memperdalam pemahaman Anda mengenai materi tersebut, kerjakanlah tugas- tugas sambil melakukan diskusi dengan teman-teman guru yang lain atau para pelaku seni teater yang ada disekitar Anda.