Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pelaksanaan pameran karya seni rupa di sekolah, termasuk menentukan tujuan, tema, panitia, lokasi, jadwal acara, dan evaluasi pameran."
3. A. Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Pameran Seni Rupa
1. Tujuan Pameran Seni
Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa di sekolah, tujuan utama pameran disekolah adalah untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan
dari pengunjung dalam rangka meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya serta peningkatan wawasan kesenirupaan
2. Manfaat Pameran Seni Rupa
Secara khusus, manfaat pameran bagi siswa ditegaskan Rasjoyo (Cahyono, 1994) bahwa: Penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat, di
antaranya sebagai berikut .
Menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain.
Menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih objektif;
Melatih kerja kelompok (bekerjasama dengan orang lain).
Mempertebal pengalaman sosial.
Melatih siswa untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri.
Melatih siswa untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah direncanakan, (membangkitkan motivasi dalam berkarya seni.
Sebagai sarana untuk penyegaran bagi siswa dari kejenuhan belajar di kelas, dan sebagainya.
3. Fungsi Pameran
Kegiatan pameran seni rupa merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi siswa tehadap seni. Menurut Cahyono (2002: 9.6) membedakan
fungsi pameran menjadi empat kategori, yaitu fungsi apresiasi, fungsi edukasi, fungsi rekreasi, dan fungsi prestasi.
Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni
Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni di sekolah akan memberikan nilai-nilai ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai
keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya
Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan nilai psikis dan spiritual terutama hiburan
Fungsi prestasi dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran di sekolah dapat diketahui siswa yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa disaksikan dari
bentuk-bentuk kreasi yang ditampilkan oleh para siswa
4. B. Merencakan Pameran
1. Perencanaan Pameran
Menentukan Tujuan Pameran.
Menentukan Materi Pameran.
Menentukan Tema Pameran.
Menyusun Kepanitiaan.
Menentukan Tempat dan Waktu Pameran.
Menyusun Agenda Kegiatan Pameran.
Menyusun Proposal Pameran.
3. Pelaksanaan Pameran Seni Rupa
Pembukaan Pameran Seni Rupa
Menyambut Tamu dan Para Pengunjung
Memandu Para Pengunjung
Mengamati Situasi dan Kondisi Pameran yang Berlangsung
Mendokumentasikan Kegiatan Pameran
2. Persiapan Pameran Seni Rupa di
Sekolah
• Pengumpulan dan Pemilihan Karya Seni Rupa.
• Menyiapkan Ruang Pameran.
• Penyesuaian Waktu Pameran.
• Menyiapkan Perlengkapan untuk Pameran.
• Penempatan Karya Seni Rupa. Menyiapkan
Sound System.
• Menyiapkan Media Publikasi.
4. Pelaporan Kegiatan Pameran
Melalui data-data dokumentasi yang
dikumpulkan, dibuatlah sebuah laporan tertulis
sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pameran seni rupa. Laporan kegiatan tersebut
kemudian diserahkan kepada kepala sekolah
selaku pihak yang bertangungjawab terhadap
segala kegiatan di sekolah.
5. C. Perencanaan Pameran
#1 Menentukan Tujuan Pameran
Pameran seni rupa bisa saja dilakukan dengan tujuan edukasi, sosial, kemanusiaan, kebudayaan, atau tujuan komersil dalam bentuk penggalangan dana.
#2 Menentukan Tema Pameran
Tema bazar sanggup diubahsuaikan dengan isu-isu kebudayaan atau isu pendidikan yang sedang hangat diperbincangkan namun yang terang tema harus
memperjelas tujuan yang sudah disahkan.
#3 Menentukan Materi Pameran
Materi bazar disusun dan dikembangkan menurut tema yang sudah dipilih.
#4 Menyusun Kepanitiaan
Secara garis besar, kepanitiaan dibagi menjadi beberapa bab berdsarkan tugas-tugasnya. Berikut pertolongan kiprah kepanitiaan dalam suatu bazar seni rupa :
1). Ketua : bertanggung tanggapan terhadap kelancaran pelaksanaan pameran.
2). Wakil ketua : memmenolong ketua panitia mengurus aktivitas seksi-seksi.
3). Sekretaris : mencatat kegiatan, surat-menyurat, dan arsip surat.
4). Bendahara : mengolah keuangan untuk aktivitas pameran.
5). Seksi kesekretariatan : memmenolong sekretaris dalam pembuatan dokumen.
6.) Seksi perjuangan : memnmenolong ketua mencari dana.
7.) Seksi publikasi : mengatur publikasi dan laporan dokuemntasi.
8.) Seksi dokumentasi : mendokumentasika aktivitas pameran.
9.) Seksi dujungasi : mendujungasi ruangan dan menata ruang pameran.
10). Seksi stand : menjaga bazar dan memandu pengunjung.
11). Seksi pengumpulan karya : mengumpulkan dan menyeleksi karya.
12). Seksi perlengkapan : mengurus perlengkapan untuk pameran.
13). Seksi keamanan : menjaga keamanan dan ketertiban.
14). Seksi konsumsi : menyediakan dan mengatur konsumsi.
15). Seksi sound system : mengatur sound system dan musik.
#5 Menentukan Tempat dan Waktu Pameran
#6 Menyusun Agenda Kegiatan Pameran
Agenda aktivitas bazar biasanya disusun dalam bentuk tabel atau diagram dengan mencantumkan komponen jenis aktivitas dan waktu secara jelas.
#5 Menyusun Proposal Pameran
Proposal aktivitas bazar ditujukan untuk memperoleh perizinan, dukungan, atau menolongan dana dari aneka macam pihak atau sponsor.
7. A. Simbol, Jenis, Fungsi dan Nilai Estetis
1. Simbol
Simbol adalah lambang yang mengandung makna atau arti. Kata symbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa
Yunani symbolon (symballo) yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. So, secara konsep, simbol adalah:
1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan. Fungsinya untuk menggantikan gagasan atau objek tertentu.
2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek.
3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/atau dengan kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, lampu merah pada lampu lalu
lintas melambangkan perintah untuk berhenti.
4. Tanda konvensional, yaitu sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti tertentu yang standar yang disepakati atau
dipakai anggota masyarakat itu.
Dalam seni 3 dimensi yang dibahas kali ini, simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya
maupun unsur-unsur rupanya. Misalnya merah adalah simbol keberanian. Patung kucing dipercaya sebagai simbol pengundang keberuntungan
misalnya. alam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua ataupun tiga dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni rupa
tiga dimensi yang bisa punya makna dan simbol tertentu.
8. 2. Jenis
Secara garis besarnya, seni rupa dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis. Ketiga jenis seni rupa tersebut adalah seni rupa
berdasarkan wujudnya,Kemudian seni rupa berdasarkan waktu atau massanya dan yang terakhir adalah seni rupa berdasarkan
fungsinya.
Seni rupa berdasarkan dimensinya
Seni rupa dua dimensi atau dwi matra adalah karya seni rupa yang terbentuk dengan dua ukuran, yaitu panjang dan lebar.
Selain itu seni rupa 2 dimensi ini juga hanya bisa dilihat dari arah depan saja. Contohnya lukisan, seni batik dan seni ilustrasi.
Seni rupa tiga dimensi atau Tri matra adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur ukuran yaitu panjang, lebar, dan tinggi
serta memiliki volume. Contohnya bonsai, seni patung dan keramik.
Seni rupa berdasarkan masanya atau waktunya
Seni rupa tradisional yaitu seni rupa yang ada pada zaman dahulu yang sudah pakem dan bersifat statis dan turun temurun
Seni rupa modern yaitu karya seni y yang terbaharui dari seni rupa tradisional yang mana aturan dan pola-pola sudah
mengalami perubahan. Contohnya lukisan, patung dan kriya.
Seni rupa kontemporer yaitu karya seni yang muncul karena trend atau kondisi waktu dan lebih bersifat kekinian.
Seni rupa berdasarkan fungsinya
Seni rupa murni yaitu karya seni rupa yang dibuat hanya untuk nilai estetika dan ide pembuatnya saja dan bukan untuk di
pakai.
Seni rupa terapan yaitu karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan untuk dipakai, contohnya keramik, poster, senjata
tradisional dll.
9.
10. 3. Fungsi
Fungsi seni rupa secara umum adalah untuk Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman, Sebagai sarana ritual
keagamaan dan juga Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu. Tentunya untuk memuaskan batin
seniman penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri.
4. Nilai Estetis
Pengertian dari estetik / estetis itu sendiri adalah keindahan. Nilai estetik sendiri mempunyai arti dari suatu keindahan yang
kita kecap setelah kita menikmati atau mengamati suatu karya seni. Nilai estetik bersifat subyek dan obyektif. Obyek berbicara
tentang keindahan dari kasat mata wujud fisik benda tersebut. Keindahan dalam karya seni tersusun atas keselaran, perpaduan
warna dan penemaptan obyek pada suatu karya / kanvas yang membentuk satu kesatuan. Sedangkan subyektif lebih ke selera
dari pengamat seni tersebut, jadi keindahan dari satu orang ke orang yang lain berbeda beda.
11. B. Tokoh Seni Rupa
Basuki Abdullah
Pelukis ini adalah pelukis Istana Merdeka di tahun 1974, merupakan putra dari pelukis abad 20 Indonesia yakni
Abdullah Suriosubroto. Terlahir tahun 1925 dan wafat tahun 1993. Termasuk ke dalam jajaran maestro lukis
Indonesia dengan aliran realis, ia bahkan terkenal sebagai pelukis yang mampu melukiskan kecantikan wanita
dengan sangat sempurna. Pada sebuah kompetisi di Belanda, ia mengalahkan 87 orang pelukis Eropa dan
mengharumkan Indonesia.
12. C. Menulis Kritik
Tahapan kegiatan kritik karya seni rupa umumnya dimulai dengan mendeskripsikan karya seni
rupa yang akan dikritik. Kemudian menganalisis secara formal berdasarkan unsur-unsur rupa
dan prinsip-prinsip penatannya, dilanjutkan dengan menginterpretasi makna yang terkandung
dalam karya tersebut, dan diakhiri dengan memberikan penilaian terhadap karya tersebut.
Dalam kegiatan mengeritik sebuah karya seni rupa dapat dilakukan dengan membandingkan
karya yang dikritik tersebut dengan karya lainnya yang sejenis baik aspek simbolik, jenis, fungsi
maupun nilai estetis yang terkandung dalam karya tersebut.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH