SlideShare a Scribd company logo
askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
A. PENGERTIAN
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram
pada waktu lahir.
Dalam hal ini dibedakan menjadi :
1. Prematuritas murni
Yaitu bayi pada kehamilan < 37 minggu dengan berat badan sesuai.
2. Retardasi pertumbuhan janin intra uterin (IUGR)
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia
kehamilan.
A. ETIOLOGI
Penyebab kelahiran prematur tidak diketahui, tapi ada beberapa faktor yang
berhubungan, yaitu :
1. Faktor ibu
 Gizi saat hamil yang kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diaatas
35 tahun
 Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu
berat
 Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh
darah, perokok
2. Faktor kehamilan
 Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum
 Komplikasi kehamilan : preeklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini
3. Faktor janin
 Cacat bawaan, infeksi dalam rahim
4. Faktor yang masih belum diketahui
1
askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc
B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
5. Prematuritas murni
 BB < 2500 gram, PB < 45 cm, LK < 33 cm, LD < 30 cm
 Masa gestasi < 37 minggu
 Kepala lebih besar dari pada badan, kulit tipis transparan, mengkilap dan licin
 Lanugo (bulu-bulu halus) banyak terdapat terutama pada daerah dahi, pelipis,
telinga dan lengan, lemak subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar
 Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh labia
mayora, pada laki-laki testis belum turun.
 Tulang rawan telinga belum sempurna, rajah tangan belum sempurna
 Pembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltik usus dapat terlihat
 Rambut tipis, halus, teranyam, puting susu belum terbentuk dengan baik
 Bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan kurang dan lemah
 Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami
apnea, otot masih hipotonik
 Reflek tonus leher lemah, reflek menghisap, menelan dan batuk belum sempurna
C. Dismaturitas
 Kulit berselubung verniks kaseosa tipis/tak ada,
 Kulit pucat bernoda mekonium, kering, keriput, tipis
 Jaringan lemak di bawah kulit tipis, bayi tampak gesit, aktif dan kuat
 Tali pusat berwarna kuning kehijauan
D. KOMPLIKASI
 Sindrom aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres
respirasi, penyakit membran hialin
 Dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35
minggu
2
askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc
 Hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel
otak
 Hipotermia, Hipoglikemia, Hipokalsemia, Anemi, gangguan
pembekuan darah
 Infeksi, retrolental fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC)
 Bronchopulmonary dysplasia, malformasi konginetal
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
 Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen
 Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus)
 Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup
 Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan
antibiotik yang tepat
F. ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan
1.
2.
Pola nafas tidak
efektif b/d tidak
adekuatnya
ekspansi paru
Gangguan
pertukaran gas b/d
kurangnya
ventilasi alveolar
Pola nafas yang
efektif
Kriteria :
 Kebutuhan
oksigen
menurun
 Nafas spontan,
adekuat
 Tidak sesak.
 Tidak ada
retraksi
Pertukaran gas
adekuat
Kriteria :
 Berikan posisi kepala sedikit
ekstensi
 Berikan oksigen dengan
metode yang sesuai
 Observasi irama, kedalaman
dan frekuensi pernafasan
 Lakukan isap lendir kalau
perlu
 Berikan oksigen dengan
metode yang sesuai
3
askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc
sekunder terhadap
defisiensi
surfaktan
 Tidak sianosis.
 Analisa gas
darah normal
 Saturasi oksigen
normal.
 Observasi warna kulit
 Ukur saturasi oksigen
 Observasi tanda-tanda
perburukan pernafasan
 Lapor dokter apabila terdapat
tanda-tanda perburukan
pernafasan
 Kolaborasi dalam pemeriksaan
analisa gas darah
 Kolaborasi dalam pemeriksaan
surfaktan
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan
3.
4.
Resiko tinggi
gangguan
keseimbangan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit b/d
ketidakmampuan
ginjal
mempertahankan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan tidak
adekuatnya
persediaan zat
besi, kalsium,
metabolisme yang
tinggi dan intake
yang kurang
adekuat
Hidrasi baik
Kriteria:
 Turgor kulit
elastik
 Tidak ada
edema
 Produksi urin 1-
2 cc/kgbb/jam
 Elektrolit darah
dalam batas
normal
Nutrisi adekuat
Kriteria :
 Berat badan
naik 10-30
gram / hari
 Tidak ada
edema
 Protein dan
albumin darah
dalam batas
normal
 Observasi turgor kulit.
 Catat intake dan output
 Kolaborasi dalam pemberian
cairan intra vena dan elektrolit
 Kolaborasi dalam pemeriksaan
elektrolit darah
 Berikan ASI/PASI dengan
metode yang tepat
 Observasi dan catat toleransi
minum
 Timbang berat badan setiap
hari
 Catat intake dan output
 Kolaborasi dalam pemberian
total parenteral nutrition kalau
perlu
4
askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc
5 Resiko tinggi
hipotermi atau
hipertermi b/d
imaturitas fungsi
termoregulasi atau
perubahan suhu
lingkungan
Suhu bayi stabil
 Suhu 36,5 0
C
-37,2 0
C
 Akral hangat
 Rawat bayi dengan suhu
lingkungan sesuai
 Hindarkan bayi kontak
langsung dengan benda sebagai
sumber dingin/panas
 Ukur suhu bayi setiap 3 jam
atau kalau perlu
 Ganti popok bila basah
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan
6.
7.
Resiko tinggi
terjadi gangguan
perfusi jaringan
b/d imaturitas
fungsi
kardiovaskuler
Resiko tinggi
injuri susunan
saraf pusat b/d
hipoksia
Perfusi jaringan
baik
 Tekanan darah
normal
 Pengisian
kembali kapiler
<2 detik
 Akral hangat
dan tidak
sianosis
 Produksi urin 1-
2 cc/kgbb/jam
 Kesadaran
composmentis
Tidak ada injuri
Kriteria :
 Kesadaran
composmentis
 Gerakan aktif
dan terkoordinasi
 Ukur tekanan darah kalau perlu
 Observasi warna dan suhu kulit
 Observasi pengisian kembali
kapiler
 Observasi adanya edema
perifer
 Kolaborasi dalam pemeriksaan
laboratorium
 Kolaborasi dalam pemberian
obat-obatan
 Cegah terjadinya hipoksia
 Ukur saturasi oksigen
 Observasi kesadaran dan
aktifitas bayi
 Observasi tangisan bayi
 Observasi adanya kejang
5
askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc
8. Resiko tinggi
infeksi b/d
imaturitas fungsi
imunologik
 Tidak ada
kejang ataupun
twitching
 Tidak ada
tangisan
melengking
 Hasil USG
kepala dalam
batas normal
Bayi tidak
terinfeksi
Kriteria :
 Suhu 36,5 0
C
-37,2 0
C
 Darah rutin
normal
 Lapor dokter apabila
ditemukan kelainan pada saat
observasi
 Ukur lingkar kepala kalau
perlu
 Kolaborasi dalam pemeriksaan
USG kepala
 Hindari bayi dari orang-orang
yang terinfeksi kalau perlu
rawat dalam inkubator
 Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan bayi
 Lakukan tehnik aseptik dan
antiseptik bila melakukan
prosedur invasif
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan
9.
10
.
Resiko tinggi
gangguan
integritas kulit b/d
imaturitas struktur
kulit
Gangguan
persepsi-sensori :
Integritas kulit baik
Kriteria :
 Tidak ada rash
 Tidak ada iritasi
 Tidak plebitis
Persepsi dan
sensori baik
 Lakukan perawatan tali pusat
 Observasi tanda-tanda vital
 Kolaborasi pemeriksaan darah
rutin
 Kolaborasi pemberian
antibiotika
 Kaji kulit bayi dari tanda-tanda
kemerahan, iritasi, rash, lesi dan
lecet pada daerah yang tertekan
 Gunakan plester non alergi dan
seminimal mungkin
 Ubah posisi bayi dan
pemasangan elektrode atau
sensor
 Membelai bayi sebelum
6
askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc
11
.
penglihatan,
pendengaran,
penciuman, taktil
b/d stimulus yang
kurang atau
berlebihan dari
lingkungan
perawatan intensif
Koping keluarga
tidak efektif b/d
kondisi kritis pada
bayinya,
perawatan yang
lama dan takut
untuk merawat
bayinya setelah
pulang dari RS
Kriteria :
 Bayi berespon
terhadap
stimulus
Koping keluarga
efektif
Kriteria :
 Ortu kooperatif
dg perawatan
bayinya.
 Pengetahuan
ortu bertambah
 Orang tua dapat
merawat bayi di
rumah
malakukan tindakan
 Mengajak bayi berbicara atau
merangsang pendengaran bayi
dengan memutarkan lagu-lagu
yang lembut
 Memberikan rangsang cahaya
pada mata
 Kurangi suara monitor jika
memungkinkan
 Lakukan stimulas untuk refleks
menghisap dan menelan dengan
memasang dot
 Memberikan kesempatan pada
ortu berkonsultasi dengan dokter
 Rujuk ke ahli psikologi jika
perlu
 Berikan penkes cara perawatan
bayi BBLR di rumah termasuk
pijat bayi, metode kanguru, cara
memandikan
 Lakukan home visit jika bayi
pulang dari RS untuk menilai
kemampuan orang tua merawat
bayinya
7

More Related Content

What's hot

Lp anc benar
Lp anc benarLp anc benar
Lp anc benar
Nurse Jering
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
Mas Mawon
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
DiniHadianingsih
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
MarlenTanamal
 
Askep thalasemia
Askep thalasemiaAskep thalasemia
Askep thalasemia
May Dwi Yuri Santoso
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
tirolyn
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
Al-Ikhlas14
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
Mariza Mustika
 
Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
Yabniel Lit Jingga
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Nurul Wulandari
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
Anna Nisa
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
asyifa wiyarta
 

What's hot (20)

Lp anc benar
Lp anc benarLp anc benar
Lp anc benar
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
 
Askep thalasemia
Askep thalasemiaAskep thalasemia
Askep thalasemia
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 

Similar to Askep bblr

KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
Rais8
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblr
Helma dr.
 
ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt
ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.pptASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt
ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt
Mahruri Saputra
 
Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
MagmaSanggiri
 
gawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramiongawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramion
anggi satya
 
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdfstabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
FeniDiani
 
Naskah dlm ms word
Naskah dlm ms wordNaskah dlm ms word
Naskah dlm ms wordxssdds
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Webmsholehkosim
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Webmsholehkosim
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Webmsholehkosim
 
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01rentini Joentak
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Webmsholehkosim
 
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptxKD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
HilmanFauzan4
 
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptxKD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
HilmanFauzan4
 

Similar to Askep bblr (20)

Asuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecilAsuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecil
 
Bblr kecil
Bblr kecilBblr kecil
Bblr kecil
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblr
 
ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt
ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.pptASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt
ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt
 
Postmatur
PostmaturPostmatur
Postmatur
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
 
gawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramiongawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramion
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdfstabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
 
Naskah dlm ms word
Naskah dlm ms wordNaskah dlm ms word
Naskah dlm ms word
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
 
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01
Gawatdaruratneonatuspadapersalinanpretermweb 100326182329-phpapp01
 
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm WebGawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
Gawat Daruratneonatus Pada Persalinan Preterm Web
 
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
 
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptxKD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
 
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptxKD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
 

More from Sumadin1112

Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sumadin1112
 
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputerSistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sumadin1112
 
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatanSejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sumadin1112
 
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatanPenerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
Sumadin1112
 
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatanPemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
Sumadin1112
 
peralatan dan_perkembangan_teknologi_informasi
 peralatan dan_perkembangan_teknologi_informasi peralatan dan_perkembangan_teknologi_informasi
peralatan dan_perkembangan_teknologi_informasi
Sumadin1112
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sumadin1112
 
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputerSistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sumadin1112
 
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatanSejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sumadin1112
 
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatanPenerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
Sumadin1112
 
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatanPemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
Sumadin1112
 
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputerSistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sumadin1112
 
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatanPemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
Sumadin1112
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sumadin1112
 
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatanPenerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
Sumadin1112
 
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatanSejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sumadin1112
 
Saraf kranial
Saraf kranialSaraf kranial
Saraf kranial
Sumadin1112
 
Aku buknlah mereka
Aku buknlah merekaAku buknlah mereka
Aku buknlah mereka
Sumadin1112
 
Sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskulerSistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler
Sumadin1112
 
Saraf kranial
Saraf kranialSaraf kranial
Saraf kranial
Sumadin1112
 

More from Sumadin1112 (20)

Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
 
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputerSistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
 
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatanSejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
 
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatanPenerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
 
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatanPemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
 
peralatan dan_perkembangan_teknologi_informasi
 peralatan dan_perkembangan_teknologi_informasi peralatan dan_perkembangan_teknologi_informasi
peralatan dan_perkembangan_teknologi_informasi
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
 
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputerSistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
 
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatanSejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
 
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatanPenerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
 
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatanPemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
 
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputerSistem informasi keperawatan berbasis komputer
Sistem informasi keperawatan berbasis komputer
 
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatanPemanfaatan tik pada riset keperawatan
Pemanfaatan tik pada riset keperawatan
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
 
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatanPenerapan tik dalam bidang kesehatan
Penerapan tik dalam bidang kesehatan
 
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatanSejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
Sejarah perkembangan komunikasi dalam keperawwatan
 
Saraf kranial
Saraf kranialSaraf kranial
Saraf kranial
 
Aku buknlah mereka
Aku buknlah merekaAku buknlah mereka
Aku buknlah mereka
 
Sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskulerSistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler
 
Saraf kranial
Saraf kranialSaraf kranial
Saraf kranial
 

Recently uploaded

Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 

Recently uploaded (10)

Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 

Askep bblr

  • 1. askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN BERAT BADAN LAHIR RENDAH A. PENGERTIAN Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. Dalam hal ini dibedakan menjadi : 1. Prematuritas murni Yaitu bayi pada kehamilan < 37 minggu dengan berat badan sesuai. 2. Retardasi pertumbuhan janin intra uterin (IUGR) Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia kehamilan. A. ETIOLOGI Penyebab kelahiran prematur tidak diketahui, tapi ada beberapa faktor yang berhubungan, yaitu : 1. Faktor ibu  Gizi saat hamil yang kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diaatas 35 tahun  Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat  Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah, perokok 2. Faktor kehamilan  Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum  Komplikasi kehamilan : preeklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini 3. Faktor janin  Cacat bawaan, infeksi dalam rahim 4. Faktor yang masih belum diketahui 1
  • 2. askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN 5. Prematuritas murni  BB < 2500 gram, PB < 45 cm, LK < 33 cm, LD < 30 cm  Masa gestasi < 37 minggu  Kepala lebih besar dari pada badan, kulit tipis transparan, mengkilap dan licin  Lanugo (bulu-bulu halus) banyak terdapat terutama pada daerah dahi, pelipis, telinga dan lengan, lemak subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar  Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh labia mayora, pada laki-laki testis belum turun.  Tulang rawan telinga belum sempurna, rajah tangan belum sempurna  Pembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltik usus dapat terlihat  Rambut tipis, halus, teranyam, puting susu belum terbentuk dengan baik  Bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan kurang dan lemah  Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami apnea, otot masih hipotonik  Reflek tonus leher lemah, reflek menghisap, menelan dan batuk belum sempurna C. Dismaturitas  Kulit berselubung verniks kaseosa tipis/tak ada,  Kulit pucat bernoda mekonium, kering, keriput, tipis  Jaringan lemak di bawah kulit tipis, bayi tampak gesit, aktif dan kuat  Tali pusat berwarna kuning kehijauan D. KOMPLIKASI  Sindrom aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres respirasi, penyakit membran hialin  Dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu 2
  • 3. askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc  Hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak  Hipotermia, Hipoglikemia, Hipokalsemia, Anemi, gangguan pembekuan darah  Infeksi, retrolental fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC)  Bronchopulmonary dysplasia, malformasi konginetal E. PENATALAKSANAAN MEDIS  Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen  Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus)  Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup  Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik yang tepat F. ASUHAN KEPERAWATAN No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan 1. 2. Pola nafas tidak efektif b/d tidak adekuatnya ekspansi paru Gangguan pertukaran gas b/d kurangnya ventilasi alveolar Pola nafas yang efektif Kriteria :  Kebutuhan oksigen menurun  Nafas spontan, adekuat  Tidak sesak.  Tidak ada retraksi Pertukaran gas adekuat Kriteria :  Berikan posisi kepala sedikit ekstensi  Berikan oksigen dengan metode yang sesuai  Observasi irama, kedalaman dan frekuensi pernafasan  Lakukan isap lendir kalau perlu  Berikan oksigen dengan metode yang sesuai 3
  • 4. askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc sekunder terhadap defisiensi surfaktan  Tidak sianosis.  Analisa gas darah normal  Saturasi oksigen normal.  Observasi warna kulit  Ukur saturasi oksigen  Observasi tanda-tanda perburukan pernafasan  Lapor dokter apabila terdapat tanda-tanda perburukan pernafasan  Kolaborasi dalam pemeriksaan analisa gas darah  Kolaborasi dalam pemeriksaan surfaktan No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan 3. 4. Resiko tinggi gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya persediaan zat besi, kalsium, metabolisme yang tinggi dan intake yang kurang adekuat Hidrasi baik Kriteria:  Turgor kulit elastik  Tidak ada edema  Produksi urin 1- 2 cc/kgbb/jam  Elektrolit darah dalam batas normal Nutrisi adekuat Kriteria :  Berat badan naik 10-30 gram / hari  Tidak ada edema  Protein dan albumin darah dalam batas normal  Observasi turgor kulit.  Catat intake dan output  Kolaborasi dalam pemberian cairan intra vena dan elektrolit  Kolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit darah  Berikan ASI/PASI dengan metode yang tepat  Observasi dan catat toleransi minum  Timbang berat badan setiap hari  Catat intake dan output  Kolaborasi dalam pemberian total parenteral nutrition kalau perlu 4
  • 5. askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc 5 Resiko tinggi hipotermi atau hipertermi b/d imaturitas fungsi termoregulasi atau perubahan suhu lingkungan Suhu bayi stabil  Suhu 36,5 0 C -37,2 0 C  Akral hangat  Rawat bayi dengan suhu lingkungan sesuai  Hindarkan bayi kontak langsung dengan benda sebagai sumber dingin/panas  Ukur suhu bayi setiap 3 jam atau kalau perlu  Ganti popok bila basah No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan 6. 7. Resiko tinggi terjadi gangguan perfusi jaringan b/d imaturitas fungsi kardiovaskuler Resiko tinggi injuri susunan saraf pusat b/d hipoksia Perfusi jaringan baik  Tekanan darah normal  Pengisian kembali kapiler <2 detik  Akral hangat dan tidak sianosis  Produksi urin 1- 2 cc/kgbb/jam  Kesadaran composmentis Tidak ada injuri Kriteria :  Kesadaran composmentis  Gerakan aktif dan terkoordinasi  Ukur tekanan darah kalau perlu  Observasi warna dan suhu kulit  Observasi pengisian kembali kapiler  Observasi adanya edema perifer  Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium  Kolaborasi dalam pemberian obat-obatan  Cegah terjadinya hipoksia  Ukur saturasi oksigen  Observasi kesadaran dan aktifitas bayi  Observasi tangisan bayi  Observasi adanya kejang 5
  • 6. askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc 8. Resiko tinggi infeksi b/d imaturitas fungsi imunologik  Tidak ada kejang ataupun twitching  Tidak ada tangisan melengking  Hasil USG kepala dalam batas normal Bayi tidak terinfeksi Kriteria :  Suhu 36,5 0 C -37,2 0 C  Darah rutin normal  Lapor dokter apabila ditemukan kelainan pada saat observasi  Ukur lingkar kepala kalau perlu  Kolaborasi dalam pemeriksaan USG kepala  Hindari bayi dari orang-orang yang terinfeksi kalau perlu rawat dalam inkubator  Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi  Lakukan tehnik aseptik dan antiseptik bila melakukan prosedur invasif No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan 9. 10 . Resiko tinggi gangguan integritas kulit b/d imaturitas struktur kulit Gangguan persepsi-sensori : Integritas kulit baik Kriteria :  Tidak ada rash  Tidak ada iritasi  Tidak plebitis Persepsi dan sensori baik  Lakukan perawatan tali pusat  Observasi tanda-tanda vital  Kolaborasi pemeriksaan darah rutin  Kolaborasi pemberian antibiotika  Kaji kulit bayi dari tanda-tanda kemerahan, iritasi, rash, lesi dan lecet pada daerah yang tertekan  Gunakan plester non alergi dan seminimal mungkin  Ubah posisi bayi dan pemasangan elektrode atau sensor  Membelai bayi sebelum 6
  • 7. askepbblr-141221224610-conversion-gate01.doc 11 . penglihatan, pendengaran, penciuman, taktil b/d stimulus yang kurang atau berlebihan dari lingkungan perawatan intensif Koping keluarga tidak efektif b/d kondisi kritis pada bayinya, perawatan yang lama dan takut untuk merawat bayinya setelah pulang dari RS Kriteria :  Bayi berespon terhadap stimulus Koping keluarga efektif Kriteria :  Ortu kooperatif dg perawatan bayinya.  Pengetahuan ortu bertambah  Orang tua dapat merawat bayi di rumah malakukan tindakan  Mengajak bayi berbicara atau merangsang pendengaran bayi dengan memutarkan lagu-lagu yang lembut  Memberikan rangsang cahaya pada mata  Kurangi suara monitor jika memungkinkan  Lakukan stimulas untuk refleks menghisap dan menelan dengan memasang dot  Memberikan kesempatan pada ortu berkonsultasi dengan dokter  Rujuk ke ahli psikologi jika perlu  Berikan penkes cara perawatan bayi BBLR di rumah termasuk pijat bayi, metode kanguru, cara memandikan  Lakukan home visit jika bayi pulang dari RS untuk menilai kemampuan orang tua merawat bayinya 7