SlideShare a Scribd company logo
Pertemuan Evaluasi
Penemuan Balita
BGM, BBLR, PBLR
dan Stunting
Jumat, 27 Mei 2022
Kalurahan Sariharjo Ngaglik
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi
dengan berat lahir < 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam
setelah lahir
Prematuritas murni
Masa gestasi kurang dari 37 minggu dan berat
badannya sesuai dengan BB masa gestasi dan
bisa di sebut Neonatus Kurang Bulan – Sesuai
Masa Kehamilan. (NKB-SMK)
Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari
berat badan yg seharusnya pada masa
gestasi. Merupakan Neonatus Cukup Bulan-
Kecil Masa Kehamilan (NCB-KMK)
Dunia 15 % prevalensi
Negara
berkembang
Angka kematiannya
35x lebih tinggi dr BB >
2500 gr
Indonesia
Secara nasional berdasarkan analisa
lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5 %.
Sedangkan …
sasaran program perbaikan gizi menuju
IndonesiaSehat 2010 yakni maksimal 7%
1. Faktor ibu
a) Penyakit yg berhubungan langsung dengan
kehamilan (perdarahan antepartum, trauma
fisik, psikologis)
penyakit lainnya : nefritis akut, DM
b) Usia
 angka prematuritas tinggi pada usia ibu < 20 th
 Pada multigravida yg terlalu dekat
 Usia normal (26-35th)
c) Keadaan sosial ekonomi
 Biasanya terjadi pada kead. Sos – eko yang
rendah  berhubungan dengan kead. Gizi yg
kurang. PengawasanAntenatal <<
2. Faktor janin
Hidramnion dan kehamilan ganda
◾Masa gestasi < 37 minggu
◾BB < 2500 gr
◾Panjang Badan  45 cm
◾Lingkar dada < 30 cm
◾Lingkar kepala < 33 cm
◾ Disebut dengan dismaturitas jika berat badan lahirnya
dibawah persentil ke-10 menurut kurve Lubchenco
◾ Dismaturitas bisa terjadi pada preterm, term, postterm.
◾ Penyebab  Keadaan yang mengganggu pertukaran zat
antara ibu dan janin
◾ Preterm  gejala prematur murni + gejala dismaturitas
 BB < 2500 gr
 Keadaan fisik seperti bayi prematur
 Retardasi pertumbuhan dan wasting
◾Stadium I
 Bayi tampak kurus, relatif lebih panjang,kulitnya
longgar, kering sepertu perkamen tetapi belom
ada tanda mekonium
◾Stadium II
 Stadium I + warna kehijauan pada kulit, plasenta
dan umbilikus. Hal disebabkan karena mekonium
tercampur dalam amnion
◾Stadium III
 Stadium II + kulit berwarna kuning
◾ Ketidakstabilan suhu
 Kurangnya lemak subkutan
 Ratio luas pemukaan terhadap berat badan yang
besar
 Peningkatan hilangnya panas badan
 Kemampuan metabolisme tubuh masih rendah,
sehingga produksi panas berkurang
◾ Kesulitan pernafasan
 Pusat pengatur pernafasan belum sempuma
 Surfaktan paru-paru masih kurang yang mengarah
pada penyakit membrane hialin
 Otot pernafasan dan bantu napas lemah
◾ Gangguan gastrointestinal dan nutrisi
 Refleks isap dan telan yang buruk terutama sebelum 34
minggu
 Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum
sempurna sehingga pengosongan lambung berkurang.
 Motilitas usus menurun
 Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat
menimbulkan aspirasi pneumonia.
 Pencernaan dan absorbs vitamin yang larut dalam lemak
kurang.
 Menurunnya cadangan kalsium, fosfor, protein dan zat
besi dalam tubuh.
 Meningkatnya resiko enterokolitis nekrotikan
◾ Imaturitas hepar
 Konjugasi dan ekskresi bilirubin terganggu.
 Penurunan factor pembekuan yang bergantung pada
vitamin K
◾ Imaturitas ginjal
 Ketidakmampuan untuk mengekresikan solit load
yang besar
 Akumulasi asam organic dengan asidosi metabolic
 Ketidakseimbangan elektrolit, misalnya
hiponatremia/hipernatremia,hiperkalemia
◾ Kelainan neurologis
 Refleks isap dan telan immature
 Apneu dan bradikardi berulang
 Perdarahan intraventrikel dan leukomalasia periventrikel
yang disebabkan oleh perfusi serebral yang buruk
 Hypoxic ischemic encephalopathy
 Retinopati prematuritas
◾ Immaturitas imunologis
 Peningkatan resiko terjadinya infeksi karena tidak banyak
transport IgG maternal melalui plasma, fagositosis
terganggu dan penurunan fungsi komplemen
◾ Kelainan kardiovaskuler
 Paten ductus arteriosus ( PDA ) merupakan hal yang umum
ditemui
 Hipotensi atau hipertensi
◾ Kelainan hematologis
 Anemia onset dini atau lanjut
 Hiperbilirubin
 Disseminated intravaskuler congulation ( DIC )
 Hemorrhagic disease of the newborn
◾ Metabolisme
 Hipokalsemia
 hipoglikemi atau hiperglikemi
◾Ibu yang diperkirakan akan melahirkan bayi
dengan berat lahir di bawah normal
sebaiknya dipersiapkan untuk melahirkan di
tempat yang memiliki fasilitas yang lengkap,
dan tenaga medis yang kompeten di bidang
perinatologi.
◾Pencegahan hipotermia merupakan prioritas
utama. Bayi yang kedinginan mudah
mengalami henti napas dan menyebabkan
keadaan umumnya tidak stabil.
◾ Indikasi untuk perawatan di rumah sakit adalah:
 Berat lahir kurang dari 1800 gram
 Masa gestasi kurang dari 34 minggu
 Kesulitan pemberian minum
 Neonatus sakit
◾ Bayi yang baru lahir sedapat mungkin
ditempatkan pada suhu yang optimal yaitu 36,5-
37,5˚C, diberikan kain atau selimut yang hangat,
atau dengan metoda kangguru (skin to skin
contact).
◾ Pemberian cairan pada bayi berat lahir mengikuti pedoman
sebagai berikut:
◾ Bayi < 1200 gram, masa gestasi < 30 minggu
 Pemberian cairan secara IV, hindari pemberian cairan secara oral
 Jika sudah stabil dapat diberikan cairan per NGT
 Jika sudah lebih baik, dapat dicoba pemberian cairan dengan sendok
katori, dan kemudian dengan pemberianASI secara langsung
◾ Bayi 1200-1800 gram, masa gestasi 30-34 minggu
 Pemberian minum per NGT
 Dengan sendok katori setelah 1-3 hari
 Jika refleks hisap bayi sudah bagus berikanASI
◾ Bayi > 1800 gram, masa gestasi > 34 minggu
 Pemberian ASI
 Jika refleks hisap belum memadai dapat diberikan dengan sendok
katori
◾Pemberian minum pada bayi dimulai 60-80
mL/kg BB/ hari.
◾ Jumlah dapat ditingkatkan 14ml/kg BB/ hari
setiap hari, dengan jumlah maksimum 180-
200 ml/kg BB/hari.
◾Pemberian minum pertama kali adalah dua
jam setelah lahir dan kemudian diberikan
setiap dua jam. Jika berat lahir kurang dari
satu kilogram berikan setiap satu jam.
◾Cairan diberikan dengan pedoman sebagai
berikut:
Usia (hari) Berat lahir
> 1500 gram < 1500 gram
1
2
3
4
5
6
7
60
75
90
105
120
135
150
80
95
110
125
140
155
170
◾ Bayi berat lahir rendah akan mengalami penurunan
berat badan 1-2% setiap harinya, dalam satu
minggu berat badan akan turun 10-15% dari berat
awalnya, kemudian pada hari ke-10 sampai hari ke-
14 akan mengalami peningkatan berat badan.
◾ Penurunan berat badan yang banyak dan
peningkatan berat badan yang tidak adekuat dapat
disebabkan karena bayi kedinginan, anemia, intake
yang kurang dan infeksi.
◾ Bayi berat lahir rendah sangat mungkin
mengalami malnutrisi dan defisiensi
mikronutrien sejak dari kandungan. Oleh karena
itu pemberian suplemen vitamin-vitamin dan
mikronutrien tertentu dibutuhkan.
◾ Vitamin yang perlu diberikan antara lain vitamin
K, 1x1 mg saat lahir, vitamin A 1000 IU per hari,
vitamin D 400 IU per hari.Vitamin A dan D
diberikan sejak dua minggu pertama kehidupan.
Suplementasi besi diberikan 2 mg/kgBB per hari
sejak usia delapan minggu.
◾ Bayi dengan tanda dan gejala letargi, sulit diberi
minum, hipotermia, sesak nafas, kejang, kembung,
pendarahan dan kuning di telapak tangan dan kaki
wajib di pantau lebih ketat dan jika fasilitas di rumah
bersalin tidak memadai harus dirujuk ke rumah sakit
lain yang lebih lengkap.
◾ Saat merujuk bayi harus dipastikan bayi stabil suhu,
pernapasan dan sirkulasi. Saat merujuk, ibu dan bayi
dirujuk bersamaan, dan jika memungkinkan bayi
dipertahankan dalam suhu yang optimal sekalipun
dengan peralatan yang minimal, yaitu dengan cara
metoda kangguru
1. ANC yang baik (konsultasi & merujuk)
2. Meningkatkan gizi masyarakat
3. Tingkatkan penerimaan KB
4. Anjurkan lebih banyak istirahat
• Prognosis BBLR ini tergantung dari berat
ringannya masalah perinatal, misalnya masa
gestasi.
• Makin muda masa gestasi atau makin rendah
berat bayi makin tinggi angka kematian.
• Prognosis ini juga tergantung dari keadaaan
sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan
perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan
postnatal.
• Bayi Berat Lahir Rendah cenderung
memperlihatkan gangguan pertumbuhan
setelah lahir.

More Related Content

Similar to BBLR.pptx

Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
pjj_kemenkes
 
226184976 case-fix
226184976 case-fix226184976 case-fix
226184976 case-fix
homeworkping10
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)Nenggar Sesanti
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
Warnet Raha
 
Makalah blbr
Makalah blbrMakalah blbr
Makalah blbr
Warnet Raha
 
Makalah blbr
Makalah blbrMakalah blbr
Makalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayiMakalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayi
Warnet Raha
 
Makalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayiMakalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayi
Operator Warnet Vast Raha
 
book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptx
IisRicaMustika
 
Naskah dlm ms word
Naskah dlm ms wordNaskah dlm ms word
Naskah dlm ms wordxssdds
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
Mas Mawon
 
Digital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrDigital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrLalu Ivan
 
BST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptxBST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptx
brosissply
 
Bblr
BblrBblr

Similar to BBLR.pptx (20)

Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
Nutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLRNutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLR
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
226184976 case-fix
226184976 case-fix226184976 case-fix
226184976 case-fix
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
 
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
tumbuh kembang wanita
tumbuh kembang wanitatumbuh kembang wanita
tumbuh kembang wanita
 
Makalah blbr
Makalah blbrMakalah blbr
Makalah blbr
 
Makalah blbr
Makalah blbrMakalah blbr
Makalah blbr
 
Makalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayiMakalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayi
 
Makalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayiMakalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayi
 
book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptx
 
Naskah dlm ms word
Naskah dlm ms wordNaskah dlm ms word
Naskah dlm ms word
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
 
Asuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecilAsuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecil
 
Digital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrDigital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblr
 
BST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptxBST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptx
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 

Recently uploaded

CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 

Recently uploaded (8)

CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 

BBLR.pptx

  • 1. Pertemuan Evaluasi Penemuan Balita BGM, BBLR, PBLR dan Stunting Jumat, 27 Mei 2022 Kalurahan Sariharjo Ngaglik
  • 2. Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir < 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir
  • 3. Prematuritas murni Masa gestasi kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan BB masa gestasi dan bisa di sebut Neonatus Kurang Bulan – Sesuai Masa Kehamilan. (NKB-SMK) Dismaturitas Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan yg seharusnya pada masa gestasi. Merupakan Neonatus Cukup Bulan- Kecil Masa Kehamilan (NCB-KMK)
  • 4. Dunia 15 % prevalensi Negara berkembang Angka kematiannya 35x lebih tinggi dr BB > 2500 gr Indonesia Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5 %. Sedangkan … sasaran program perbaikan gizi menuju IndonesiaSehat 2010 yakni maksimal 7%
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. 1. Faktor ibu a) Penyakit yg berhubungan langsung dengan kehamilan (perdarahan antepartum, trauma fisik, psikologis) penyakit lainnya : nefritis akut, DM b) Usia  angka prematuritas tinggi pada usia ibu < 20 th  Pada multigravida yg terlalu dekat  Usia normal (26-35th)
  • 9. c) Keadaan sosial ekonomi  Biasanya terjadi pada kead. Sos – eko yang rendah  berhubungan dengan kead. Gizi yg kurang. PengawasanAntenatal << 2. Faktor janin Hidramnion dan kehamilan ganda
  • 10. ◾Masa gestasi < 37 minggu ◾BB < 2500 gr ◾Panjang Badan  45 cm ◾Lingkar dada < 30 cm ◾Lingkar kepala < 33 cm
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. ◾ Disebut dengan dismaturitas jika berat badan lahirnya dibawah persentil ke-10 menurut kurve Lubchenco ◾ Dismaturitas bisa terjadi pada preterm, term, postterm. ◾ Penyebab  Keadaan yang mengganggu pertukaran zat antara ibu dan janin ◾ Preterm  gejala prematur murni + gejala dismaturitas  BB < 2500 gr  Keadaan fisik seperti bayi prematur  Retardasi pertumbuhan dan wasting
  • 15. ◾Stadium I  Bayi tampak kurus, relatif lebih panjang,kulitnya longgar, kering sepertu perkamen tetapi belom ada tanda mekonium ◾Stadium II  Stadium I + warna kehijauan pada kulit, plasenta dan umbilikus. Hal disebabkan karena mekonium tercampur dalam amnion ◾Stadium III  Stadium II + kulit berwarna kuning
  • 16. ◾ Ketidakstabilan suhu  Kurangnya lemak subkutan  Ratio luas pemukaan terhadap berat badan yang besar  Peningkatan hilangnya panas badan  Kemampuan metabolisme tubuh masih rendah, sehingga produksi panas berkurang ◾ Kesulitan pernafasan  Pusat pengatur pernafasan belum sempuma  Surfaktan paru-paru masih kurang yang mengarah pada penyakit membrane hialin  Otot pernafasan dan bantu napas lemah
  • 17. ◾ Gangguan gastrointestinal dan nutrisi  Refleks isap dan telan yang buruk terutama sebelum 34 minggu  Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna sehingga pengosongan lambung berkurang.  Motilitas usus menurun  Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.  Pencernaan dan absorbs vitamin yang larut dalam lemak kurang.  Menurunnya cadangan kalsium, fosfor, protein dan zat besi dalam tubuh.  Meningkatnya resiko enterokolitis nekrotikan
  • 18. ◾ Imaturitas hepar  Konjugasi dan ekskresi bilirubin terganggu.  Penurunan factor pembekuan yang bergantung pada vitamin K ◾ Imaturitas ginjal  Ketidakmampuan untuk mengekresikan solit load yang besar  Akumulasi asam organic dengan asidosi metabolic  Ketidakseimbangan elektrolit, misalnya hiponatremia/hipernatremia,hiperkalemia
  • 19. ◾ Kelainan neurologis  Refleks isap dan telan immature  Apneu dan bradikardi berulang  Perdarahan intraventrikel dan leukomalasia periventrikel yang disebabkan oleh perfusi serebral yang buruk  Hypoxic ischemic encephalopathy  Retinopati prematuritas ◾ Immaturitas imunologis  Peningkatan resiko terjadinya infeksi karena tidak banyak transport IgG maternal melalui plasma, fagositosis terganggu dan penurunan fungsi komplemen
  • 20. ◾ Kelainan kardiovaskuler  Paten ductus arteriosus ( PDA ) merupakan hal yang umum ditemui  Hipotensi atau hipertensi ◾ Kelainan hematologis  Anemia onset dini atau lanjut  Hiperbilirubin  Disseminated intravaskuler congulation ( DIC )  Hemorrhagic disease of the newborn ◾ Metabolisme  Hipokalsemia  hipoglikemi atau hiperglikemi
  • 21. ◾Ibu yang diperkirakan akan melahirkan bayi dengan berat lahir di bawah normal sebaiknya dipersiapkan untuk melahirkan di tempat yang memiliki fasilitas yang lengkap, dan tenaga medis yang kompeten di bidang perinatologi. ◾Pencegahan hipotermia merupakan prioritas utama. Bayi yang kedinginan mudah mengalami henti napas dan menyebabkan keadaan umumnya tidak stabil.
  • 22. ◾ Indikasi untuk perawatan di rumah sakit adalah:  Berat lahir kurang dari 1800 gram  Masa gestasi kurang dari 34 minggu  Kesulitan pemberian minum  Neonatus sakit ◾ Bayi yang baru lahir sedapat mungkin ditempatkan pada suhu yang optimal yaitu 36,5- 37,5˚C, diberikan kain atau selimut yang hangat, atau dengan metoda kangguru (skin to skin contact).
  • 23. ◾ Pemberian cairan pada bayi berat lahir mengikuti pedoman sebagai berikut: ◾ Bayi < 1200 gram, masa gestasi < 30 minggu  Pemberian cairan secara IV, hindari pemberian cairan secara oral  Jika sudah stabil dapat diberikan cairan per NGT  Jika sudah lebih baik, dapat dicoba pemberian cairan dengan sendok katori, dan kemudian dengan pemberianASI secara langsung ◾ Bayi 1200-1800 gram, masa gestasi 30-34 minggu  Pemberian minum per NGT  Dengan sendok katori setelah 1-3 hari  Jika refleks hisap bayi sudah bagus berikanASI ◾ Bayi > 1800 gram, masa gestasi > 34 minggu  Pemberian ASI  Jika refleks hisap belum memadai dapat diberikan dengan sendok katori
  • 24. ◾Pemberian minum pada bayi dimulai 60-80 mL/kg BB/ hari. ◾ Jumlah dapat ditingkatkan 14ml/kg BB/ hari setiap hari, dengan jumlah maksimum 180- 200 ml/kg BB/hari. ◾Pemberian minum pertama kali adalah dua jam setelah lahir dan kemudian diberikan setiap dua jam. Jika berat lahir kurang dari satu kilogram berikan setiap satu jam.
  • 25. ◾Cairan diberikan dengan pedoman sebagai berikut: Usia (hari) Berat lahir > 1500 gram < 1500 gram 1 2 3 4 5 6 7 60 75 90 105 120 135 150 80 95 110 125 140 155 170
  • 26. ◾ Bayi berat lahir rendah akan mengalami penurunan berat badan 1-2% setiap harinya, dalam satu minggu berat badan akan turun 10-15% dari berat awalnya, kemudian pada hari ke-10 sampai hari ke- 14 akan mengalami peningkatan berat badan. ◾ Penurunan berat badan yang banyak dan peningkatan berat badan yang tidak adekuat dapat disebabkan karena bayi kedinginan, anemia, intake yang kurang dan infeksi.
  • 27. ◾ Bayi berat lahir rendah sangat mungkin mengalami malnutrisi dan defisiensi mikronutrien sejak dari kandungan. Oleh karena itu pemberian suplemen vitamin-vitamin dan mikronutrien tertentu dibutuhkan. ◾ Vitamin yang perlu diberikan antara lain vitamin K, 1x1 mg saat lahir, vitamin A 1000 IU per hari, vitamin D 400 IU per hari.Vitamin A dan D diberikan sejak dua minggu pertama kehidupan. Suplementasi besi diberikan 2 mg/kgBB per hari sejak usia delapan minggu.
  • 28. ◾ Bayi dengan tanda dan gejala letargi, sulit diberi minum, hipotermia, sesak nafas, kejang, kembung, pendarahan dan kuning di telapak tangan dan kaki wajib di pantau lebih ketat dan jika fasilitas di rumah bersalin tidak memadai harus dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih lengkap. ◾ Saat merujuk bayi harus dipastikan bayi stabil suhu, pernapasan dan sirkulasi. Saat merujuk, ibu dan bayi dirujuk bersamaan, dan jika memungkinkan bayi dipertahankan dalam suhu yang optimal sekalipun dengan peralatan yang minimal, yaitu dengan cara metoda kangguru
  • 29. 1. ANC yang baik (konsultasi & merujuk) 2. Meningkatkan gizi masyarakat 3. Tingkatkan penerimaan KB 4. Anjurkan lebih banyak istirahat
  • 30. • Prognosis BBLR ini tergantung dari berat ringannya masalah perinatal, misalnya masa gestasi. • Makin muda masa gestasi atau makin rendah berat bayi makin tinggi angka kematian. • Prognosis ini juga tergantung dari keadaaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan postnatal. • Bayi Berat Lahir Rendah cenderung memperlihatkan gangguan pertumbuhan setelah lahir.