Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan untuk bayi prematur, yang didefinisikan sebagai bayi yang lahir sebelum 37 minggu kehamilan atau dengan berat kurang dari 2,5 kg. Dokumen tersebut menjelaskan konsep medik, etiologi, manifestasi klinis, dan intervensi keperawatan untuk merawat bayi prematur seperti tirah baring, pemberian obat tokolitik, dan terapi penunda persalinan untuk mencegah
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal, yakni dalam endometrium cavum uteri. Istilah kehamilan ektopik lebih tepat daripada istilah ekstrauterin yang sekarang masih juga banyak dipakai, oleh karena terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik yang berimplantasi dalam uterus tetapi tidak pada tempat yang normal, misalnya kehamilan pada pars interstitial tuba dan kehamilan pada serviks uteri.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal, yakni dalam endometrium cavum uteri. Istilah kehamilan ektopik lebih tepat daripada istilah ekstrauterin yang sekarang masih juga banyak dipakai, oleh karena terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik yang berimplantasi dalam uterus tetapi tidak pada tempat yang normal, misalnya kehamilan pada pars interstitial tuba dan kehamilan pada serviks uteri.
1. ASUHAN KEPERAWATAN
PREMATUR
A. KONSEP MEDIK
1. Pengertian :
Persalinan preterm atau partus prematur adalah persalinan yang terjadi pada
kehamilan kurang dari 37 minggu ( antara 20 – 37 minggu ) atau dengan berat janin
kurang dari 2500 gram ( Manuaba, 1998 : 221).
Walaupun kecil, bayi prematur ukurannya sesuai dengan masa kehamilan
tetapi perkembangan intrauterin yang belum sempurna dapat menimbulkan
komplikasi pada saat post natal. Bayi baru lahir yang mempunyai berat 2500 gram
atau kurang dengan umur kehamilan lebih dari 37 minggu disebut dengan kecil
masa kehamilan, ini berbeda dengan prematur, walaupun 75% dari neonatus yang
mempunyai berat dibawah 2500 gram lahir prematur
2. Etiologi :
Etiologi persalinan prematus seringkali tidak diketahui tapi ada beberapa
faktor predisposisi yang diduga menyebabkan terjadinya persalinan prematur :
a. Sosial ekonomi
• Ekonomi rendah
• Gizi kurang
• Anemia
• Perokok atau pecandu berat
• Kerja keras
b. Penyakit ibu
• Hipertensi
• DM
• Jantung dan paru
c. Anatomi genital
• Serviks incompeten
2. • Kelainan rahim
d. Faktor kebidanan
• Grand multi
• Preklampsia
• Perdarahan
• Hidromnion
• Hamil ganda
• Infeksi hamil
• Ketuban pecah dini
e. Faktor umur
• Kurang dari 20 tahun
• Diatas 35 tahun
3. Patofisiologi
4. Manifestasi klinis
Gambaran fisik bayi prematur:
Ukuran kecil
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg)
Kulitnya tipis, terang dan berwarna pink (tembus cahaya)
Vena di bawah kulit terlihat (kulitnya transparan)
Lemak bawah kulitnya sedikit sehingga kulitnya tampak keriput
Rambut yang jarang
Telinga tipis dan lembek
Tangisannya lemah
Kepala relatif besar
Jaringan payudara belum berkembang
Otot lemah dan aktivitas fisiknya sedikit (seorang bayi prematur cenderung
belum memiliki garis tangan atau kaki seperti pada bayi cukup bulan)
Refleks menghisap dan refleks menelan yang buruk
3. Pernafasan yang tidak teratur
Kantung zakar kecil dan lipatannya sedikit ( anak laki – laki )
Labia mayora belum menutupi labia minora ( pada anak perempuan).
5.
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian dasar data klien
1. sirkulasi
− hipertensi, udema patologis (tanda hipertensi kain kehamilan)
2. intergritas ego
− adanya ansietas sedang
3. makanan atau cairan
− ketidak adekuatan atau penyempitan berat badan berlebihan
4. nyeri atau ketidaknyamanan
− kontraksi intermitten sampai regular yang jaraknya kurang lebih 10 menit
selama paling sedikit 30 detik dalam 30-60 menit
5. pernapasan
− mungkin perokok berat (7-10 rokok/hari)
6. keamanan
− infeksi mungkin ada (misal: infeksi saluran kemih dan atau infeksi vagina)
7. seksualitas
− tulang servical dilatasi
− perdarahan mungkin terlihat
− membrane mungkin ruptur
− pendarahan trisemester ketiga
− aborsi sebelumnya, pentingnya adalah melahirkan paterm
− uterus mungkin distansi berlebih, karena hidramnion makrosomia adalah gestasi
multipel
8. interaksi sosial
− mungkin keluarga sosial ekonomi rendah
4. 9. penyuluhan atau pembelajaran
− ketidak adekuatan atau tidak adanya perawatan parental
− mungkin dibawah usia 20 tahun atau diatas 35 tahun
B. Diagnosa keperawatan
1. nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus
2. intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipersensivitas otot/selular
3. resiko tinggi keracunan berhubungan dengan dosis atau efek samping tokolitik
4. kurang pengetahuan mengenai persalinan praterm berhubungan dengan kesalahan
interpretasi atau kurang informasi
5. resiko tinggi cedera janin berhubungan dengan persalinan paterm ansietas
berhubungan dengan krisis situasi
C. Intervensi keperawatan
Mandiri
1. jelaskan alasan perlunya tirah bating, pengginaan posisi rekumben lateral kiri atau
miring
Rasional : tindakan ini ditujukan untuk mempertahankan janin jauh dari serviks dan
meningkatkan perfusi uterus, tirah baring dapat menurunkan peka rangsang uterus
2. tinjau ulang teknik relaksasi
Rasional : membantu menurunkan persepsi klien tentang ketidaknyamanan dan
meningkatkan rasa kontrol
3. gunakan tindakan kenyamanan keperawatan seperti mengganti linen dan posisi,
gosokan pinggang dan sentuhan teraupetik
rasional : menghilangkan tegang otot dan kelelahan
4. kaji membran mukosa terhadap adanya ulserasi atau reaksi mengunyah nifedipin
rasional : nifedipin dapat mengiritasi rongga mulut, dimana pada kasus ini harus
ditelan seluruhnya
5. pantau tanda vital ibu dan janin
rasional : menunjukkan keefektifan intervensi
Kolaborasi
Berikan analgesik sesuai indikasi
Rasional : analgesik ringan menurunkan ketegangan dan ketidaknyamanan otot.
5. Sosial
ekonomi
Faktor
kebidanan
Penyakit ibu Anatomi
genital
Faktor umur
Persalinan prematur
Tirah
baring
Pemberian obat
tokolitik
Terapi penunda
Kontraksi uterus
Resti cedera janin
Resti
keracunan
Penimbunan
asam laktat
Metabolisme sel dan
jaringan menurun
Metabolisme
anaerob
Viskositas pembuluh
darah uterus
Intoleransi
aktivitas
Kelemahan
Kerja otot
menurun
Energi
menurun
Nyeri
Ansietas
Kurang
pengetahuan
Kesalahan
interpretasi
Informasi tidak
adekuat
6. DAFTAR PUSTAKA
1. Bagus Ida, Prof., Dr. Sp OG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Bidan, Jakarta: EGC.
2. Doengoes, E. Marlyn, 2001, Rencana Perawatan Maternal/Bayi, Jakarta: EGC.
3. Mochtar Rustam, Prof. Dr. MPH, 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
7. DAFTAR PUSTAKA
1. Bagus Ida, Prof., Dr. Sp OG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Bidan, Jakarta: EGC.
2. Doengoes, E. Marlyn, 2001, Rencana Perawatan Maternal/Bayi, Jakarta: EGC.
3. Mochtar Rustam, Prof. Dr. MPH, 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.