Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem endokrin dan sistem perkemihan khususnya pada pasien dengan gagal ginjal kronis (GGK). Materi ini mencakup pengertian, penyebab, patofisiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan medis, pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan pada pasien GGK."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik. Secara umum membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, dan tahapan gagal ginjal kronik serta peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi pada pasien gagal ginjal kronik."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit ginjal kronik (PGK), termasuk definisi, epidemiologi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, perjalanan klinis, dan manifestasi klinis PGK. PGK ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara progresif yang dapat berakhir dengan gagal ginjal. Penyebab utamanya bervariasi antara negara, tetapi diabetes dan hipertensi adalah penyebab terbesar di Amerika Serikat dan
PPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.KepHanaYulia4
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah kondisi dimana organ ginjal sudah tidak mampu mengeluarkan limbah metabolik tubuh akibat gangguan fungsi ekskresi dan non-ekskresi. Pasien Ny. D dirawat dengan diagnosis CKD berdasarkan gejala sesak nafas, edema, dan peningkatan ureum darah serta kreatinin darah. Perawatan meliputi koreksi cairan dan elektrolit, obat hipertensi dan diabetes, serta edukasi gizi dan aktivitas.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus tipe 2, yang meliputi pengertian, epidemiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik. Secara umum membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, dan tahapan gagal ginjal kronik serta peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi pada pasien gagal ginjal kronik."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit ginjal kronik (PGK), termasuk definisi, epidemiologi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, perjalanan klinis, dan manifestasi klinis PGK. PGK ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara progresif yang dapat berakhir dengan gagal ginjal. Penyebab utamanya bervariasi antara negara, tetapi diabetes dan hipertensi adalah penyebab terbesar di Amerika Serikat dan
PPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.KepHanaYulia4
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah kondisi dimana organ ginjal sudah tidak mampu mengeluarkan limbah metabolik tubuh akibat gangguan fungsi ekskresi dan non-ekskresi. Pasien Ny. D dirawat dengan diagnosis CKD berdasarkan gejala sesak nafas, edema, dan peningkatan ureum darah serta kreatinin darah. Perawatan meliputi koreksi cairan dan elektrolit, obat hipertensi dan diabetes, serta edukasi gizi dan aktivitas.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus tipe 2, yang meliputi pengertian, epidemiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya."
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus membahas konsep dasar penyakit diabetes, manifestasi klinis, patofisiologi, penatalaksanaan, dan pengkajian keperawatan pada pasien diabetes.
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem endokrin dan sistem perkemihan khususnya diabetes melitus. Modul ini menjelaskan pengertian, penyebab, patofisiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan, pengkajian, diagnosa dan perencanaan keperawatan pasien diabetes melitus.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
1. Kwashiorkor adalah gangguan kekurangan protein yang disertai kekurangan nutrien lainnya, yang umumnya ditemukan pada balita. Gejalanya antara lain gangguan pertumbuhan, perubahan kulit dan rambut, serta edema. 2. Pengobatan kwashiorkor meliputi pemberian makanan yang kaya protein, kalori, vitamin, dan mineral secara bertahap karena rendahnya toleransi makanan. 3. Diagnosa keperawatan umum pada pasien kwashiorkor adalah gang
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah. DM dibagi menjadi tipe I, tipe II, dan sekunder. Gejala klinis DM antara lain poliuria, polidipsia, polifagia. Pengobatan DM meliputi diet, olahraga, obat-obatan seperti metformin, sulfonilurea, dan insulin. Komplikasi DM dapat akut atau kronis seperti
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan hiperglikemia, asidosis, dan ketosis yang disebabkan oleh defisiensi insulin. Penanganannya meliputi rehidrasi, penggantian elektrolit, dan terapi insulin. Komplikasinya dapat berupa gangguan ginjal, mata, saraf, dan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik. Pembahasan meliputi pengertian, patofisiologi, pengkajian, diagnosa, dan tindakan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam merawat pasien gagal ginjal kronik dengan penerapan teori asuhan keperawatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, patofisiologi, klasifikasi, gejala, diagnosa dan faktor risiko penyakit diabetes melitus; (2) Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang bergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin; (3) Diagnosa diabetes dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah saat puasa dan setelah makan.
Majalah ini membahas berbagai topik terkait penyakit ginjal dan hipertensi. Beberapa artikel membahas tentang pentingnya diet protein rendah dalam menunda perburukan fungsi ginjal pada pasien gagal ginjal kronik. Artikel lain membahas tentang nefropati IgA, pengobatan dosis tunggal infeksi saluran kemih, hipertensi pada diabetes dan kehamilan, serta nefropati akibat penyakit tropis. Majalah ini bertuju
Diabetes mellitus menyebabkan gangguan metabolisme yang berakibat kekurangan volume cairan pada pasien. Hal ini ditandai dengan peningkatan eliminasi urine, penurunan berat badan, dan kulit kering. Untuk mengatasinya, perawat memberikan cairan oral atau infus, memantau tanda vital dan eliminasi, serta meningkatkan hidrasi dan nutrisi pasien.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus membahas konsep dasar penyakit diabetes, manifestasi klinis, patofisiologi, penatalaksanaan, dan pengkajian keperawatan pada pasien diabetes.
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem endokrin dan sistem perkemihan khususnya diabetes melitus. Modul ini menjelaskan pengertian, penyebab, patofisiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan, pengkajian, diagnosa dan perencanaan keperawatan pasien diabetes melitus.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
1. Kwashiorkor adalah gangguan kekurangan protein yang disertai kekurangan nutrien lainnya, yang umumnya ditemukan pada balita. Gejalanya antara lain gangguan pertumbuhan, perubahan kulit dan rambut, serta edema. 2. Pengobatan kwashiorkor meliputi pemberian makanan yang kaya protein, kalori, vitamin, dan mineral secara bertahap karena rendahnya toleransi makanan. 3. Diagnosa keperawatan umum pada pasien kwashiorkor adalah gang
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah. DM dibagi menjadi tipe I, tipe II, dan sekunder. Gejala klinis DM antara lain poliuria, polidipsia, polifagia. Pengobatan DM meliputi diet, olahraga, obat-obatan seperti metformin, sulfonilurea, dan insulin. Komplikasi DM dapat akut atau kronis seperti
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan hiperglikemia, asidosis, dan ketosis yang disebabkan oleh defisiensi insulin. Penanganannya meliputi rehidrasi, penggantian elektrolit, dan terapi insulin. Komplikasinya dapat berupa gangguan ginjal, mata, saraf, dan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik. Pembahasan meliputi pengertian, patofisiologi, pengkajian, diagnosa, dan tindakan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam merawat pasien gagal ginjal kronik dengan penerapan teori asuhan keperawatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, patofisiologi, klasifikasi, gejala, diagnosa dan faktor risiko penyakit diabetes melitus; (2) Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang bergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin; (3) Diagnosa diabetes dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah saat puasa dan setelah makan.
Majalah ini membahas berbagai topik terkait penyakit ginjal dan hipertensi. Beberapa artikel membahas tentang pentingnya diet protein rendah dalam menunda perburukan fungsi ginjal pada pasien gagal ginjal kronik. Artikel lain membahas tentang nefropati IgA, pengobatan dosis tunggal infeksi saluran kemih, hipertensi pada diabetes dan kehamilan, serta nefropati akibat penyakit tropis. Majalah ini bertuju
Diabetes mellitus menyebabkan gangguan metabolisme yang berakibat kekurangan volume cairan pada pasien. Hal ini ditandai dengan peningkatan eliminasi urine, penurunan berat badan, dan kulit kering. Untuk mengatasinya, perawat memberikan cairan oral atau infus, memantau tanda vital dan eliminasi, serta meningkatkan hidrasi dan nutrisi pasien.
Dokumen ini membahas prosedur perekaman elektrokardiogram (EKG) pada pasien, mulai dari persiapan peralatan EKG, penetapan lokasi elektroda di ekstremitas dan dada, hingga tahapan perekaman dan interpretasi hasil EKG.
This document provides guidance on writing nursing reports in English. It begins by stating the objectives of being able to document nursing interventions and the patient's response. It then provides a table of over 260 common medical abbreviations to avoid misinterpretation when writing reports. The document instructs nurses to use the terminology in Table 2 and appropriate abbreviations from the list to document the nursing interventions performed and the patient's response, just as they would document assessments in English as covered previously.
Modul ini membahas tentang Dokumentasi Asuhan Kehamilan. Modul ini terdiri dari tiga Kegiatan Belajar yaitu Konsep Dokumentasi Kebidanan, Dokumentasi Kebidanan Pada Ibu Hamil, dan Latihan Mendokumentasikan Kasus pada Ibu Hamil. Tujuan pembelajaran adalah memahami konsep dokumentasi kebidanan, dokumentasi kebidanan pada ibu hamil, dan latihan mendokumentasikan kasus ibu hamil."
Modul 6 kb 3 asuhan neonatus dan bayi dengan seborhea dan miliariasispjj_kemenkes
1. Modul ini membahas asuhan neonatus dan bayi dengan seborrhea dan miliariasis, termasuk penjelasan kondisi, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, komplikasi, dan penatalaksanaannya.
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritualpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual. Pada bagian kebutuhan psikososial dijelaskan mengenai pengertian dan status emosi sebagai bagian dari kebutuhan dasar seseorang. Kemudian pada bagian kebutuhan seksual diuraikan perkembangan seksual manusia dan penyimpangan seksual. Terakhir, pada bagian kebutuhan spiritual dijelaskan mengenai arti spiritualitas bagi manusia.
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) bertujuan untuk memantau pelayanan KIA secara terus-menerus di setiap wilayah kerja agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat. PWS-KIA meliputi pemantauan pelayanan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan anak balita serta keluarga berencana.
Modul 7 kb 2 asuhan neonatus dan bayi dengan atresia oesofagus dan atresia anipjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas asuhan neonatus dan bayi dengan atresia oesofagus dan atresia ani. Atresia oesofagus adalah kelainan bawaan dimana terjadi kegagalan oesofagus untuk berkembang sebagai jalan makanan. Pengobatannya meliputi operasi perbaikan dan penyambungan oesofagus. Atresia ani adalah ketidaksempurnaan lubang anus yang dapat diobati dengan eksisi membran atau kolostomi sementara. Dok
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang merupakan sistem koordinasi berbagai unit kerja dan profesi untuk menyelenggarakan pelayanan darurat bagi korban darurat. SPGDT memiliki tiga fase yaitu pra rumah sakit, saat bencana, dan di rumah sakit. Modul ini juga menjelaskan komponen SPGDT seperti safe community, korban darurat, BNPB, dan unit gawat
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 kpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang Kelas Ibu (Ibu Hamil dan Ibu Balita), Buku KIA dan Stiker P4K. Kelas Ibu adalah kegiatan belajar bersama ibu hamil atau ibu balita yang dipandu oleh fasilitator terlatih untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan ibu dan anak. Buku KIA dan Stiker P4K digunakan sebagai alat pembelajaran.
1. Sistem endokrin memungkinkan bagian tubuh yang jauh untuk berkomunikasi melalui hormon.
2. Terdapat beberapa kelenjar endokrin seperti hipofisis, tiroid, dan pankreas yang memproduksi hormon.
3. Hormon berfungsi untuk reproduksi, pertumbuhan, homeostatis dan pengaturan energi.
Modul ini membahas tentang penggolongan obat, termasuk obat jantung seperti glikosida jantung, antiangina, dan antidistritmia. Modul ini juga menjelaskan jenis, indikasi, dosis dan efek samping dari berbagai obat jantung dan gangguan sistem pernapasan dan pencernaan.
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obatpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang penggolongan obat, termasuk obat jantung seperti glikosida jantung, antiangina, dan antidistritmia. Modul ini juga menjelaskan jenis, indikasi, dosis dan efek samping dari berbagai obat jantung beserta contoh-contohnya.
Insufisiensi adrenal adalah kondisi ketika kelenjar adrenal tidak dapat memproduksi hormon yang cukup. Pasien dengan insufisiensi adrenal mengalami gejala seperti syok, hipotermia, lemah, mudah lelah, dan gangguan elektrolit seperti hiperkalemia dan hiponatremia. Asuhan keperawatan pasien insufisiensi adrenal meliputi pemberian cairan dan elektrolit, diet yang memenuhi kebutuhan nutrisi, serta dukun
PPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhemandreyulistyo
Gejala yang biasa dialami oleh pasien TBC terdiri dari 2 bagian, apa saja sih gejalanya. Apakah kalian tau gejala yang biasa dialami oleh pasien TBC? Jika belum, berikut ini beberapa informasi yang telah Admin sediakan untuk kalian para SobatTOSS. Mari kita simak :
Gejala utama ialah :
Batuk terus – menerus (berdahak maupun tidak berdahak).
Gejala yang lainnya ialah :
Demam dan meriang dalam jangka waktu yang panjang;
Sesak nafas dan nyeri dada;
Berat badan menurun;
Ketika batuk terkadang dahak bercampur darah;
Nafsu makan yang menurun;
Berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan.
Setelah tau apa itu TBC, organ tubuh mana saja yang dapat terinveksi, cara penularan kuman ini melalui apa saja dan gejalanya apa saja. Sekarang Admin akan bahas siapa saja nih yang dapat terkena TBC. Bagaimana nih kabar kalian? Semoga kalian sehat selalu ya Sobat. Ohiya, pada kesempatan kali ini Admin akan membahas mengenai topik “Apakah kalian tahu apa itu TBC?” . Jika belum, yuk mari simak penjelasan berikut ini.
TBC merupakan singkatan dari Tuberkulosis. Yang dimana penyakit ini termasuk dalam golongan menular loh Sobat. Awal mula dari tuberkulosis ialah disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis(M.Tb) .Yang dimana bakteri tersebut bisa menyerang siapa saja dan bagian organ tubuh yang diserang biasanya pada paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening dan jantung. Penularan dari bakteri ini biasanya melalui udara, yang dimana ketika orang yang terkena TBC itu batuk secara langsung di tempat umum tanpa ditutup dengan tangan, maka kuman tersebut akan keluar dan bertebaran melalui udara dan dapat terhirup oleh orang yang ada disekitarnya yang dapat memungkinkan tertular penyakit ini. Yang paling berisiko untuk tertular TBC ialah anak-anak, orang dengan HIV/AIDS, lansia, orang yang terkena DM(Diabetes Melitus), orang yang sering kontak langsung dengan penderita TB/TBC serta perokok aktif. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan, penyakit ini akan menyerang sistem kekebalan tubuh kita, apalagi nih ketika mengalami kondisi imun yang sedang menurun.
Jika Sobat sudah mengalami atau memiliki gejala seperti yang Admin bahas di atas tadi, alangkah baiknya segera melakukan pemeriksaan ke Faskes (Fasilitas Kesehatan) terdekat agar dapat segera mendapatkan penanganan tindak lanjut dari Dokter.
Selain itu jika SobatTOSS sudah dinyatakan telah terinfeksi TBC, lindungilah orang terdekat Sobat agar tidak terkena dampak atau terinveksi penyakit menular ini.
Caranya ialah, sobat harus melakukan hal-hal berikut:
Ketika Sobat akan bersin, batuk dan tertawa gunakanlah tisu untuk menutup mulut, lalu segera buanglah di tempat yang aman setelah digunakan.
Tidak membuang dahak atau meludah di sembarang tempat.
Pastikan rumah Sobat memiliki sirkulasi udara yang baik. Misalnya dengan membuka pintu dan jendela tiap pagi hari, tujuannya adalah agar udara segar serta sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan dan sirkulasi udara dapat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sindrom metabolik dan mild cognitive impairment.
2. Sindrom metabolik didefinisikan berdasarkan beberapa kriteria seperti NCEP-ATP III dan memiliki prevalensi yang bervariasi di berbagai negara.
3. Mild cognitive impairment adalah kondisi transisi antara kognisi normal dan demensia ringan dengan angka prevalensi sekitar 17%.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis dan konsep keperawatan gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing). Secara ringkas, dibahas tentang definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, pencegahan, komplikasi dan penyimpangan keadaan kesehatan pada sindrom Cushing."
1. Sindrom Cushing disebabkan oleh peningkatan kadar glukokortikoid dalam darah yang dapat berasal dari hipersekresi adrenal maupun hipofisis.
2. Gejala klinisnya antara lain obesitas sentral, wajah bulat, dan penurunan massa otot.
3. Pengobatannya meliputi adrenalektomi, radiasi hipofisis, atau obat penekan adrenal tergantung penyebabnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan pada pasien glaukoma yang mencakup pengkajian, diagnosa keperawatan, dan perencanaan tindakan keperawatan.
2. Beberapa diagnosa keperawatan yang disebutkan adalah nyeri, gangguan penglihatan, dan kecemasan yang dialami pasien.
3. Perencanaan tindakan keperawatan bertujuan mengurangi nyeri, memaksim
Similar to Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases (20)
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
1.
2. MODUL 2
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
ENDOKRINE DAN SISTEM PERKEMIHAN
PENYUSUN :
1. I DEWA PUTU GEDE PUTRA YASA, S.Kp.,M.Kep., Sp.MB
2. I MADE SUKARJA, Ns, S.Kep., M.Kep
BADAN PPSDM DEPARTEMEN KESEHATAN RI
PUSAT PENDIDIKAN TENAGA KSEHATAN
DEP KES RI JAKARTA
TAHUN 2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
III
Setelah Anda menyelesaikan kegiatan pembela-
jaran ini diharapkan dapat memahami asuhan
keperawatan pada pasien dengan GGK
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah Anda menyelesaikan kegiatan
belajar ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menyebutkan pengertian GGK
2. Menguraikan penyebab dan fak-
tor risiko terjadinya GGK
3. Menguraikan patofisiologi GGK
4. Menjelaskan tanda dan gejala
GGK
5. Menjelaskan penatalaksanan me-
dis
6. Menguraikan data yang perlu di-
kaji pada pasien dengan GGK
7. Menjelaskan diagnosa keperawa-
tan pada pasien dengan GGK
8. Menguraikan perencanaan kepe-
rawatan pasien dengan GGK
9. Menjelaskan evaluasi keperawa-
tan Pasien dengan GGK
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gagal Ginjal Kronis
(GGK)
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
POKOKMateri
Untuk membantu Anda mencapai tu-
juan di atas, uraian materi dalam ke-
giatan belajar ini terangkai dalam po-
kok materi sebagai berikut
1. Pengertian GGK
2. Penyebab dan faktor risiko GGK
3. Patofisiologi GGK
4. Tanda dan gejala
5. Penatalaksanaan Medik Pasien
dengan GGK
6. Pengkajian Keperawatan Pasien
dengan GGK
7. Diagnosa Keperawatan Pasien
dengan GGK
8. Perencanaan Keperawatan
Pasien dengan GGK
9. Evaluasi Keperawatan Pasien
dengan GGK
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
1. Pengertian
Apakah Anda sudah pernah mendengar gagal ginjal atau chronic kidney de-
seases(GGK)?TentunyaAndamasihmengingatpembelajrantentangginjal?
Salah satu penyakit yang menyerang ginjal adalah gagal ginjal atau GGK.
Untuk lebih jelasnya simaklah materi berikut. GGK adalah gangguang fungsi
ginjal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan ginjal gagal un-
tuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah)
2. Penyebab
Mengapa ginjal bisa gagal dalam menjalankan fungsinya? Apakah yang me-
nyebabkanginjalbisagagalmenjalankanfungsinya?Hal-halyangdapatme-
nyebabkan penyakit GGK adalah: Diabetes Mellitus, glumeruonefritis akut,
pielonefritis, hipertensi, obstruksi traktus urinarius, lesi herediter (penyakit
ginjal polikistik, gangguan fungsi vaskuler, infeksi, medikasi, agen toksik).
Anda diminta berhenti sejenak, merenungkan sejenak materi yang
telah Anda pelajari dan jawablah pertanyaan serta tuliskan jawaban Anda
pada kotak yang disediakan.
Sebutkanlah penyebab terjadinya GGK ¡
1.....................................................................................................................................................
2......................................................................................................................................................
3………………………………………………………………………………………........................................
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Apakah jawaban Anda sudah benar? Cocokkanlah dengan kunci jawaban
di bawah ini. Bila jawaban Anda sudah benar, silahkan Anda lanjutkan den-
gan materi berikutnya.
3. Patofisiologi
Apakah Anda sudah bisa memahami pengertian dan penyebab GGK. Ten-
tunya sekarang Anda berfikir bagaimana proses terjadinya GGK terse-
but? Bila melihat dari penyebabnya sepertinya prosesnya cukup kom-
pleks dan bersifat kronis. Ada dua pendekatan teoritis yang biasanya
diajukan untuk menjelaskan gangguan fungsi ginjal kronik antara lain:
a. Sudut pandang tradisional menjelaskan bahwa semua unit nefron yang
telah terserang penyakit namun dalam stadium berbeda dan bagian-
bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi tertentu da-
pat benar-benar rusak dan bertambah strukturnya.
b. Hipotesis brichker, bahwa bila nefron terserang penyakit maka seluruh
unitnya akan hancur namun sisa nefron yang utuh masih berfungsi
Seperti penyakit lainnya GGK memiliki perjalanan kelainanan pada ginjal
akibat kerusakan yang terjadi. Perjalanan umum gagal progresif sebagai
berikut:
a. Penurunan faal ginjal (fungsi ginjal = 40 –75%)
Tanpa keluhan, faal ekskresi dan regulasi masih dapat dipertahankan
b. Isufisiensi ginjal (fungsi ginjal = 20 – 50%)
Hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit GGK adalah: Diabetes
Mellitus, glumeruonefritis akut, pielonefritis, hipertensi, obstruksi
traktus urinarius, lesi herediter (penyakit ginjal polikistik, gangguan
fungsi vaskuler, infeksi, medikasi, agen toksik). kehamilan. Ini meliputi
2-5 % daripada seluruh diabetes. Jenis diabetes ini sangat penting
diketahui karena dampaknya pada janin kurang baik bila tidak ditan-
gani dengan benar.
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Keluhan yang berhubungan dengan azotemia, anemia, hiperurikemia.
Sindrom acute on CRF (oliguri, overhidrasi, edema perifer, asidosis,
hiperkalemia, anemia, hipertensi)
c. Gagal ginjal (fungsi ginjal = 5 – 25%)
Gambaran klinis dan lab makin nyata : peningkatan kadar ureum
kreatinin serum, anemia
d. Terminal/end state (fungsi ginjal = <5%)
Sindrom azotemia
Kalau sudah mencapai tahap akhir peertanda bahwa ginjal memang tak
mampu lagi berfungsi sebagai alat ekskresi sisa-sisa dalam tubuh.
4. Tanda dan gejala
Tentunya Anda terbayangkan bagaimana jadinya tubuh ketika ginjal tidak
berfungsi dengan baik? Karena ginjal mengalami kegagalan kronik, maka
setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien akan
memperlihatkan tanda dan gejala sebagai berikut sesuai dengan system
tubuh yang dipengaruhi yaitu: 1) Manifestasi kardiovaskuler mencakup hi-
pertensi, penyakit jantung koroner, edema pulmonal, perikarditis. 2) Gejala
integumen seperti pruritus dan warna kulit abu mengkilat. 3) Gejala
gastrointestinal diantaranya anoreksia, mual muntah. 4) Gejala neuromu-
skuler seperti kesadaran menurun, tidak mampu berkonsentrasi, kedutan
otot, dan kejang.
Stop dahulu
Sebelum Anda lanjutkan pada uraian selanjutnya, kerjakanlah tugas berikut
ini.
Jelaskan 2 teori patofisiologi terjadinya GGK ! tuliskanlah dahulu jawaban
Anda tanpa melihat catatan .
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
……………………………………………………………………………................................................................
……………………………………………………………………………................................................................
……………………………………………………………………………................................................................
……………………………………………………………………………................................................................
……………………………………………………………………………................................................................
……………………………………………………………………………................................................................
Jawaban dari tugas di atas:
Ada dua pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan
gangguan fungsi ginjal kronik antara lain:
c. Sudut pandang tradisional menjelaskan bahwa semua unit nefron yang
telah terserang penyakit namun dalam stadium berbeda dan bagian-
bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi tertentu da-
pat benar-benar rusak dan bertambah strukturnya.
d. Hipotesis brichker, bahwa bila nefron terserang penyakit maka seluruh
unitnya akan hancur namun sisa nefron yang utuh masih berfungsi
5. Penatalaksanaan medis.
Penatalaksanaan medis pada dasarnya merupakan tindakan yang
dilakukan tim medis, namun kita selaku perawat wajib menger-
ti sedikit bagaimana penatalaksanaan GGK. Tujuan penatalak-
sanaan untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis
selama mungkin. Seluruh faktor yang berperan dalam gagal ginjal kronik.
Obat anti hipertensi, eritropoietin suplemen besi, agen pengikat fosfat dan
kalsium sampai hemodialisis.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
6. Pengkajian keperawatan
Berbagai data yang perlu dikaji pada Pasien dengan GGK mencakup
pemeriksaan fisik dan anamesa keperawatan. Data yang perlu dikaji
antara lain adalah:
a. Data Subjektif
1) Pemahaman Pasien tentang proses dan kemungkinan penyebab
dan faktor risiko penyakit. pola makan, aktifitas.
2) Keluhan adanya Napas pendek, dispnea nokturnal paroksismal,
batuk dengantanpa sputum kental, dan banyak.
3) Riwayat hipertensi lama
4) Penurunan frekuensi urin, oliguria, anuria, abdomen kembung, di-
are, atau konstipasi
5) Peningkatan berat badan cepat (edema), penurunan berat badan
(malnutrisi), anoreksia, nyeri ulu hati,mual muntah, rasa metalik tak
sedap pada mulut (pernapasan amonia),penggunaan diuretik
6) Semenjak kapan keluhan-keluhan di atas dirasakan dan upaya-
upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi keluhan
b. Data Objektif
1) Hipertensi, distensi vena jugularis, edema jaringan umum, pitting
edema pada kaki, telapak tangan pada kaki, disritmia jantung, nadi
lemah, halus, hipotensi ortostatik menunjukkan hipovolemi, pucat,
kulit coklat kehijauan, kuning.
2) Perubahan perilaku sperti menolak, ansietas, takut, marah, mudah
terangsang, perubahan kepribadian.
c. Data Penunjang
Data yang diperoleh dari berbagai pemeriksaan penunjang menjadi
data tambahan yang perlu diidentifikasi. Data-data dimaksud diper-
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
oleh melalui pemeriksaan pemeriksaan laboratorium: kalium, natrium,
kalsium, magnesium, BUN dan CCT
7. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin dijumpai pada Pasien dengan GGK
adalah:
a. Gangguan volume cairan: lebih dari kebutuhan berhubungan dengan
penurunan haluaran urin, diet berlebih, retensi cairan dan natrium
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake kurang/pembatasan diet
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia, retensi produk
sampah
8. Intervensi keperawatan
a. Gangguan volume cairan: kelebihan volume cairan berhubungan
dengan penurunan haluaran urin, diet berlebih, retensi cairan dan
natrium
Tujuan dan kriteri hasil
- Menunjukkan haluaran urin yang baik
- BJ urin mendekati normal (1,015)
- Volume urin normal
- BB stabil
- Tanda-tanda vital dalam batas normal: TD tidak lebih dari 150/100
mmHg
RR 16-20 x/menit Nadi 60-80 x/menit
- Tidak ada edema
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
- Hasil laboratorium mendekati normal
Intervensi:
1) Awasi denyut jantung,TD,dan CVP.
2) Catat pemasukan dan pengeluaran akurat. Ukur kehilangan GI dan
perkirakan kehilangan tak kasat mata, contoh berkeringat.
3) Awasi berat jenis urin.
4) Rencanakan penggantian cairan pada pasien, dalam pembatasan
multipel. Berikan minuman yang disukai sepanjang 24 jam. Berikan
bervariasi contoh panas, dingin, beku.
5) Timbang berat badan tiap hari dengan alat dan pakaian yang
sama.
6) Kaji kulit, wajah, area tergantung untuk edema. Evaluasi derajat
edema (pada skala +1 sampai +4)
7) Auskultasi paru dan bunyi jantung
8) Kaji tingkat kesadaran : selidiki perubahan mental dan adanya
gelisah.
9) Kolaborasi untuk pemeriksaan laboratorium: BUN, Kreatinin, nat-
rium dan kreatinin urine
10) Natrium Kalium Hb/Ht dan pembatasan cairan
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake kurang/pembatasan diet
Tujuan dan kriteria hasil:
- Klien melaporkan peningkatan nafsu makan
- Menunjukkan adanya BB yang stabil
- Klien menjalani diet yang sesuai
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Intervensi :
1) Kaji/ catat pemasukan diet.
2) Beri makanan sedikit tapi sering.
3) Berikan pasien dftar makanan atau cairan yang dibolehkan dan
libatkan pasien dalam pemilihan menu
4) Timbang berat badan tiap hari.
5) Jelaskan pembatasan diet dan hubungannya dengan penyakit
ginjal.
6) Ciptakan lingkungan yang menyenangkan pada waktu makan.
7) Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diet.
8) Anjurkan camilan tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium
diantara waktu makan.
9) Tingkatkan masukan protein yang mengandung nilai biologis
tinggi: telur, susu, daging.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia, retensi produk
sampah
Tujuan dan kriteria Hasil:
- Berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan, memenuhi kebutuhan
perawatan diri sendiri
- Mencapai peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur, dibuk-
tikan oleh menurunnya kelemahan, dan kelelahan.
- Tanda vital dalam batas normal selama aktivitas
Intervensi:
1) Kaji faktor yang menimbulkan keletihan seperti anemia, ketidak
seimbangan cairan dan elektrolit, retensi produk sampah, depresi.
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
2) Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diingin-
kan/dibutuhkan.
3) Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas perawatan diri yang dapat
ditoleransi, bantu jika keletihan terjadi.
4) Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat.
5) Awasi kadar elektrolit termasuk kalsium, magnesium, dan kalium
9. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan ditujukan untuk mengetahui keberhasilan asuhan kep-
erawatan pasien dengan GGK mencakup:
a. Apakah volume cairanl optimal ?
b. Apakah kebutuhan nutrisi terpenuhi ?
c. Apakah pasien toleran pada aktifitasnya ?
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Rangkuman
Dari uraian materi pada kegiatan belajar 3, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. GGK merupakan penurunan kemampuan ginjal dalam melakukan fungsin-
ya
2. Penyebab GGK adalah Diabetes Mellitus, glumeruonefritis akut, pielone-
fritis, hipertensi, obstruksi traktus urinarius, lesi herediter (penyakit ginjal
polikistik, gangguan fungsi vaskuler, infeksi, medikasi, agen toksik).
3. Ada dua pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan
gangguan fungsi ginjal kronik yaitu sudut pandang tradisional menjelaskan
bahwa semua unit nefron yang telah terserang penyakit namun dalam sta-
dium berbeda dan bagian-bagian spesifik dari nefron yang berkaitan den-
gan fungsi tertentu dapat benar-benar rusak dan bertambah strukturnya
dan hipotesis brichkerberawal.
4. Diagnosa keperawatan yang dapat dijumpai pada Pasien dengan GGK
mencakup yaitu kelebihan volume cairan, gangguan nutrisi, kurang dari ke-
butuhan tubuh dan intoleran aktifitas.
5. Perencanaan keperawatan dimaksudkan untuk mengatasi masalah perawa-
tan yang dialami Pasien, mencegah masalah terjadi dan meningkatkan sta-
tus kesehatan Pasien.
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Tes Formatif
1. GGK adalah
A. Gangguan fungsi ginjal
B. Menurunnya produksi urine
C. Gangguan filtrasi glumerulus
D. Hemodialisis
E. Kelebihan volume cairan
2. Proses yang terjadi pada GGK adalah
A. Kerusakan nefron
B. Gangguan peredaran darah ginjal
C. Gangguan pada tubulus ginjal
D. Kurang asupan cairan
E. Kelebihan asupan garam
3. Gejala utama yang dikeluhkan oleh pasien GGK yaitu
A. Menurunnya produksi urine
B. Mual
C. Kurang nafsu makan
D. Penurunan berat badan
E. Merasa lemah
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
4. Berikut pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien GGK yaitu..
A. Glikogen darah
B. Glukosa darah
C. BUN
D. Albumin
E. Hematokrit
5. Keluhan kulit yang sering dirasakan oleh pasein GGK yaitu
A. Luka yang sulit sembuh
B. Kemerahan
C. Pruritus
D. Anoreksia
E. Kaki bengkak
6. Penatalaksanaan pada pasien GGK adalah kecuali
A. Hemodialisis
B. Obat anti hipertensi
C. Diet tinggi protein
D. Diet rendah garam
E. Pembatasan minum
7. Masalah keperawatan utama pada GGK adalah
A. Kelebihan volume cairan
B. Risiko infeksi
C. Difisit perawatan diri
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
D. Gangguan nutrisi
E. Gangguan intergritas jaringan kulit
8. Penyebab GGK adalah.
A. Idiopatik
B. DM
C. Kurang minum
D. Kerusakan pembuluh darah ginjal
E. Gangguan hormonal
9. Pada saat fungsi ginjal 5-25% maka akan muncul tanda seperti...
A. Azotemia
B. Unuria
C. Kreatinin meningkat
D. Overhidrasi
E. Asidosis
10. Tindakan keperawatan utama pada DM adalah.....
A. Memberi obat
B. Mempertahankan homestasis cairan
C. Merawat kulit
D. Mengatasi kecemasan
E. Mencegah komplikasi
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Saya ucapkan selamat karena Anda sudah menyelesaikan uraian materi
pada kegiatan belajar-3. Sebelum Anda mengakhiri sessi ini, kerjakanlah tugas
berikut ini. Anda dapat mencocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban pada
lembaran akhir modul ini.
KASUS :
Tuan K dirawat di ruang rawat penyakit dalam. Pasien mengeluh badannya lemah,
kurang nafsu makan, bengkak pada kaki. hasil pemeriksaan fisik menunjukan T
150/90 mmHg, N 100 kali permenit, S 37 derajat celcius. Hasil pemeriksaan labo-
ratorium kreatinin meningkat
Tugas :
1. Berdasarkan data di atas, Tuan K menderita GGK pada statdium apa?
2. Sebutkan masalah keperawatan utama yang terjadi pada Anak T
3. Susun lah intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan
sesuai dengan nomor 2
Tes Akhir Kegiatan Belajar 3