BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kebutuhan utama makhluk hidup adalah makanan. Makanan merupakan bahan utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna melaksanakan semua aktivitas hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu terjadi dalam sel sebagai suatu satuan fungsional dan struktural terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Di dalam kehidupan, karbohidrat merupakan molekul yang sangat penting bagi tubuh makhluk hidup. Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Pokok bahasan ini erat kaitannya dengan kerja tubuh kita sehari-hari. Selain untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami, pembuatan makalah ini juga dapat membuat kami menyadari akan kebesaran Allah Yang Maha Esa dan menjadi belajar lebih bersyukur.
Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di dalam sel tersebutlah terjadi aktivitas perubahan reaksi-reaksi untuk menghasilkan energy yang dibutuhkan oleh manusia. Metabolisme adalah suatu proses perubahan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga penguraian makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (katabolisme). Pentingnya proses metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan. Karena didalamnya menyangkut organ-organ yang dijadikan tempat mesin untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa kompleks (karbohidrat, lemak, dan protein) seperti lambung, usus halus, hati, dan pancreas.
Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat makalah yang berjudul “Biosintesis Karbohidrat”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metabolism atau Biosintesis?
2. Bagaimana reaksi meatabolisme karbohidrat?
1.3 Tujuan
Tujuaan penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian metabolism.
2. Untuk mengetahui reaksi metabolisme karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi dalam sel. reaksi tersebut meliputi reaksi penyusunan energi (anabolisme) dan reaksi penggunaan energi (katabolisme). Dalam reaksi biokimia terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, misalnya energi kimia dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) diubah menjadi energi gerak untuk melakukan suatu aktivitas seperti bekerja, berl
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kebutuhan utama makhluk hidup adalah makanan. Makanan merupakan bahan utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna melaksanakan semua aktivitas hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu terjadi dalam sel sebagai suatu satuan fungsional dan struktural terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Di dalam kehidupan, karbohidrat merupakan molekul yang sangat penting bagi tubuh makhluk hidup. Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Pokok bahasan ini erat kaitannya dengan kerja tubuh kita sehari-hari. Selain untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami, pembuatan makalah ini juga dapat membuat kami menyadari akan kebesaran Allah Yang Maha Esa dan menjadi belajar lebih bersyukur.
Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di dalam sel tersebutlah terjadi aktivitas perubahan reaksi-reaksi untuk menghasilkan energy yang dibutuhkan oleh manusia. Metabolisme adalah suatu proses perubahan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga penguraian makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (katabolisme). Pentingnya proses metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan. Karena didalamnya menyangkut organ-organ yang dijadikan tempat mesin untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa kompleks (karbohidrat, lemak, dan protein) seperti lambung, usus halus, hati, dan pancreas.
Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat makalah yang berjudul “Biosintesis Karbohidrat”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metabolism atau Biosintesis?
2. Bagaimana reaksi meatabolisme karbohidrat?
1.3 Tujuan
Tujuaan penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian metabolism.
2. Untuk mengetahui reaksi metabolisme karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi dalam sel. reaksi tersebut meliputi reaksi penyusunan energi (anabolisme) dan reaksi penggunaan energi (katabolisme). Dalam reaksi biokimia terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, misalnya energi kimia dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) diubah menjadi energi gerak untuk melakukan suatu aktivitas seperti bekerja, berl
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) .
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit
Pemakaian diuretik sebagai terapi edema telah dimulai sejak abad ke-16. HgCl2 diperkenalkan oleh Paracelcus sebagai diuretik. 1930 Swartz menemukan bahwa sulfanilamide sebagai antimikrobial dapat juga digunakan untuk mengobati edema pada pasien payah jantung, yaitu dengan meningkatkan eksresi dari Na+. Diuretik modern semakin berkembang sejak ditemukannya efek samping dari obat-obat antimikroba yang mengakibatkan perubahan komposisi dan output urine.Terkecuali spironolakton, diuretik kebanyakan berkembang secara empiris, tanpa mengetahui mekanisme sistem transpor spesifik di nephron. Diuretik adalah obat yang terbanyak diresepkan di USA, cukup efektif, namun memiliki efek samping yang banyak pula.
Diuretik berasal dari kata dioureikos yang berarti merangsang berkemih atau merangsang pengeluaran urin. Dengan kata lain diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis memiliki dua pengertian, ialah menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air.
Diuretik adalah suatu sediaan yang dapat meningkatkan laju urinasi dan volume air seni. Penggunaan diuretik dalam pengobatan medis dilakukan untuk menurunkan volume cairan ekstraseluler, khususnya pada penyakit yang berhubungan dengan edema dan hipertensi. Diuretik juga dilaporkan dapat dijadikan sebagai terapi sirosis hati, asites , sindrom nefritis, dan toksemia gagal ginjal. Sediaan diuretik dapat berasal dari senyawa kimia sintetik (buatan) dan alami (sumber hayati).
Hipoglikemi merupakan salah satu komplikasi dari DM, hal ini perlu diwaspadai oleh setiap orang khususnya penderita DM. Perlu kita ketahui dan pahami bagaimana untuk menanganinya supaya tidak sampai menyebabkan kematian.
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) .
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit
Pemakaian diuretik sebagai terapi edema telah dimulai sejak abad ke-16. HgCl2 diperkenalkan oleh Paracelcus sebagai diuretik. 1930 Swartz menemukan bahwa sulfanilamide sebagai antimikrobial dapat juga digunakan untuk mengobati edema pada pasien payah jantung, yaitu dengan meningkatkan eksresi dari Na+. Diuretik modern semakin berkembang sejak ditemukannya efek samping dari obat-obat antimikroba yang mengakibatkan perubahan komposisi dan output urine.Terkecuali spironolakton, diuretik kebanyakan berkembang secara empiris, tanpa mengetahui mekanisme sistem transpor spesifik di nephron. Diuretik adalah obat yang terbanyak diresepkan di USA, cukup efektif, namun memiliki efek samping yang banyak pula.
Diuretik berasal dari kata dioureikos yang berarti merangsang berkemih atau merangsang pengeluaran urin. Dengan kata lain diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis memiliki dua pengertian, ialah menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air.
Diuretik adalah suatu sediaan yang dapat meningkatkan laju urinasi dan volume air seni. Penggunaan diuretik dalam pengobatan medis dilakukan untuk menurunkan volume cairan ekstraseluler, khususnya pada penyakit yang berhubungan dengan edema dan hipertensi. Diuretik juga dilaporkan dapat dijadikan sebagai terapi sirosis hati, asites , sindrom nefritis, dan toksemia gagal ginjal. Sediaan diuretik dapat berasal dari senyawa kimia sintetik (buatan) dan alami (sumber hayati).
Hipoglikemi merupakan salah satu komplikasi dari DM, hal ini perlu diwaspadai oleh setiap orang khususnya penderita DM. Perlu kita ketahui dan pahami bagaimana untuk menanganinya supaya tidak sampai menyebabkan kematian.
Karbohidrat yang berlebih dapat mempengaruhi kesehatan karena dapat meningkatkan resiko penyakit tertentu, seperti obesitas, diabetes mellitus, jantung koroner, dll
PPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhemandreyulistyo
Gejala yang biasa dialami oleh pasien TBC terdiri dari 2 bagian, apa saja sih gejalanya. Apakah kalian tau gejala yang biasa dialami oleh pasien TBC? Jika belum, berikut ini beberapa informasi yang telah Admin sediakan untuk kalian para SobatTOSS. Mari kita simak :
Gejala utama ialah :
Batuk terus – menerus (berdahak maupun tidak berdahak).
Gejala yang lainnya ialah :
Demam dan meriang dalam jangka waktu yang panjang;
Sesak nafas dan nyeri dada;
Berat badan menurun;
Ketika batuk terkadang dahak bercampur darah;
Nafsu makan yang menurun;
Berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan.
Setelah tau apa itu TBC, organ tubuh mana saja yang dapat terinveksi, cara penularan kuman ini melalui apa saja dan gejalanya apa saja. Sekarang Admin akan bahas siapa saja nih yang dapat terkena TBC. Bagaimana nih kabar kalian? Semoga kalian sehat selalu ya Sobat. Ohiya, pada kesempatan kali ini Admin akan membahas mengenai topik “Apakah kalian tahu apa itu TBC?” . Jika belum, yuk mari simak penjelasan berikut ini.
TBC merupakan singkatan dari Tuberkulosis. Yang dimana penyakit ini termasuk dalam golongan menular loh Sobat. Awal mula dari tuberkulosis ialah disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis(M.Tb) .Yang dimana bakteri tersebut bisa menyerang siapa saja dan bagian organ tubuh yang diserang biasanya pada paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening dan jantung. Penularan dari bakteri ini biasanya melalui udara, yang dimana ketika orang yang terkena TBC itu batuk secara langsung di tempat umum tanpa ditutup dengan tangan, maka kuman tersebut akan keluar dan bertebaran melalui udara dan dapat terhirup oleh orang yang ada disekitarnya yang dapat memungkinkan tertular penyakit ini. Yang paling berisiko untuk tertular TBC ialah anak-anak, orang dengan HIV/AIDS, lansia, orang yang terkena DM(Diabetes Melitus), orang yang sering kontak langsung dengan penderita TB/TBC serta perokok aktif. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan, penyakit ini akan menyerang sistem kekebalan tubuh kita, apalagi nih ketika mengalami kondisi imun yang sedang menurun.
Jika Sobat sudah mengalami atau memiliki gejala seperti yang Admin bahas di atas tadi, alangkah baiknya segera melakukan pemeriksaan ke Faskes (Fasilitas Kesehatan) terdekat agar dapat segera mendapatkan penanganan tindak lanjut dari Dokter.
Selain itu jika SobatTOSS sudah dinyatakan telah terinfeksi TBC, lindungilah orang terdekat Sobat agar tidak terkena dampak atau terinveksi penyakit menular ini.
Caranya ialah, sobat harus melakukan hal-hal berikut:
Ketika Sobat akan bersin, batuk dan tertawa gunakanlah tisu untuk menutup mulut, lalu segera buanglah di tempat yang aman setelah digunakan.
Tidak membuang dahak atau meludah di sembarang tempat.
Pastikan rumah Sobat memiliki sirkulasi udara yang baik. Misalnya dengan membuka pintu dan jendela tiap pagi hari, tujuannya adalah agar udara segar serta sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan dan sirkulasi udara dapat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Skenario 2
Seorang pria umur 50 tahun datang ke dokter untuk medical check up.
Dari anamnesis selama ini yang bersangkutan hampir tidak
mempunyai keluhan selain merasa lemas dan selalu mengantuk.
Diketahui ada riwayat bapaknya menderita diabetes. Tidak ada
riwayat merokok, dan aktifitas fisik sehari-hari kurang. Pemeriksaan
fisik TB 160 cm, BB 82 kg, LP = 95 cm, TD 160/90 mmHg.
Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil GDP 137 mg/dl, Kol total 280 mg/dl, LDL-kol 180
mg/dl, TG 230 mg/dl, HDL-kol 30 mg/dl, lain-lain dalam batas
normal
4. Kata Sulit : -
Kata Kunci :
• Laki-laki 50 tahun
• Tidak mempunyai keluhan selain merasa lemas dan selalu mengantuk.
• Diketahui ada riwayat bapaknya menderita diabetes
• Tidak ada riwayat merokok, dan aktifitas fisik sehari-hari kurang.
• Pemeriksaan fisik TB 160 cm, BB 82 kg, LP = 95 cm, TD160/90 mmHg.
• Pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil GDP 137 mg/dl, Kol total 280
mg/dl, LDL-kol 180 mg/dl, TG 230 mg/dl, HDL-kol 30 mg/dl.
5. Pertanyaan-pertanyaan penting
1. Jelaskan patomekanisme gejala dari skenario tersebut !
(lemas dan mengantuk)
2. Sebutkan faktor-faktor menyebabkan kenaikan berat
badan!
3. Apa hubungan antara kenaikan berat badan dan keluhan ?
4. Apa yang menyebabkan timbulnya dyslipidemia?
5. Jelaskan patomekanisme DM (peningkatan GDP)
6. Apa hubungan hipertensi dan DM pada pasien
7. Bagaimana langkah-langkah diagnosis pada pasien?
8. Apa diagnosis banding pada scenario?
9. Bagaimana penanganan awal pada scenario ?
7. Lemah dan lemas
• Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta pankreas dapat
diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu
masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel
glukosa itu dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila insulin tidak
ada, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, akibatnya
glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang
artinya kadarnya di dalam darah meningkat. Dalam keadaan ini
badan akan menjadi lemah dan lemas karena tidak ada sumber
energi di dalam sel.
Referensi :
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC. Halaman 118, 126, 274
Respository.usu.ac.id
8. Mengantuk
• Hal ini disebabkan karena penurunan insulin yang
menyebabkan tingginya kadar glukosa darah. Tingginya kadar
glukosa dalam darah (hiperglikemia) akan mengakibatkan
viskositas darah meningkat. Peningkatan viskositas darah akan
menyebabkan penurunan volume plasma. Penurunan volume
plasma ini juga berarti bahwa volume darah yang dipompa oleh
jantung menurun. Hal ini berdampak pada kurangnya transpor
darah ke otak sehingga otak tidak mendapatkan cukup oksigen.
Hal inilah yang menyebabkan timbulnya rasa kantuk.
Referensi :
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC. Halaman 118, 126, 274
Respository.usu.ac.id
10. Faktor-faktor penyebab kenaikan berat badan
antara lain yaitu :
• Genetik
• Kerusakan pada salah satu bagian
otak
• Pola Makan Berlebihan
• Kurang Gerak/Olahraga
• Pengaruh Emosional
• Lingkungan
• Faktor Sosial
• Faktor gaya hidup
Referensi :
Repository.USU.com
13. 4. APA YANG MENYEBABKAN
TIMBULNYA DYSLIPIDEMIA?
14. Dislipidemia primer genetik
Dislipidemia sekunder terjadi akibat lain (di dapat)
Obesitas
• Asam lemak bebas meningkat re-esterifikasi di
hepatositterbentuk trigliserida VLDLdisekresi ke sirkulasi
• Intake KH tinggi prod. VLDL di hepar meningkat LDL
meningkat
• Pada orang obeskol-HDL cenderung rendah
Digibili.unila.ac.id/2430/10/BAB%2011.pdf
15. Diabetes melitus
• Pasien dengan DM tipe 1 yg dlm kontrol glikemik baik umumnya
tidak terdapat
• DM tipe 2 yg kontrol glikemik tdk baik dislipidemia, Insulin yang
tinggi dan resistensi insulin dengan DM tipe 2 berefek :
penurunan aktivitas LPL penurunan katabolisme kilomikron dan
VLDL,
peningkatan pelepasan asam lemak bebas dari jaringan adiposa,
peningkatan sintesis asam lemak di hepar,
peningkatan prod VLDL hepar.
Pasien DM tipe 2 mempunyai berbagai abnormalitas lipid,
termasuk peningkatan plasma trigliserida (berhubungan dengan
peningkatan VLDL dan lipoprotein remnant), peningkatan LDL, dan
penurunan kol-HDL
Digibili.unila.ac.id/2430/10/BAB%2011.pdf
19. • Pada orang dengan diabetes mellitus, hipertensi berhubungan
dengan resistensi insulin dan abnormalitas pada sistem renin-
angiotensin dan juga konsekuensi metabolik. Abnormalitas
metabolik berhubungan dengan peningkatan diabetes mellitus
pada kelainan fungsi tubuh/disfungsi endotelial. Sel endotelial
mensintesis beberapa substansi yang mengatur struktur dan fungsi
pembuluh darah. Substansi ini termasuk nitrit oxide,
prostaglandin, endothelin dan angiotensi II. Pada keadaan
hiperglikemia mengahmbat produksi ondothelium, mensintesis
aktivasi dan meningkatkan produksi superoxide anion yang
merusak formasi nitrit oxide. Hipertensi yang terjadi pada
penderita diabetes mellitus akibat gangguan pada sistem renin
angiotensin yang mengatur regulasi tekanan darah.
repository.unair.ac.id
21. Anamnesis
• Pasien Laki-laki 50 tahun
• Tidak ada keluhan selain merasa
lemas dan selalu mengantuk
• Bapak dari pasien menderita DM
• Pasien tidak merokok, aktifitas
fisik kurang
Pemeriksaan Fisik
• Pengukuran Antopometri (BB, TB, dan LP)
• BB : 82 kg
• TB : 160 cm = 1,6 m
Maka :
• IMT =
𝐵𝐵
𝑇𝐵 2 =
82 𝑘𝑔
(1,6𝑚)2 = 32,05 𝑘𝑔
𝑚2
• Lingkar pinggang : 94 cm
Risiko meningkat bila Laki-laki = >85 cm dan
Perempuan = 80 cm
• Pengukuran TD : 160
90 mmHg
Untuk menentukan risiko dan komplikasi,
apakah ada hipertensi.
Beny, S., Shofa Chasani, and SANTOSO SANTOSO. Perbedaan Profil Lipid pada Pasien Infark Miokard Akut dan Penyakit Jantung Non Infark Miokard Akut. Diss. Diponegoro University, 2013.
Adipratama, Inge Kurniawati, Kusmiyati Tjahjono, and Amallia N. Setyawati. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana) DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL
TIKUS Sprague dawley DENGAN PAKAN TINGGI LEMAK. Diss. Faculty of Medicine Diponegoro University, 2014.
(Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer)
22. Pemeriksaan Penunjang
• Tujuan : untuk menentukan risiko
dan komplikasi yaitu
pemeriksaan kadar gula darah,
profil lipid, asam urat.
Profil Lipid
• Kolesterol total : 280 𝑚𝑔
𝑑𝑙
Normalnya <200 𝑚𝑔
𝑑𝑙
• LDL Kolesterol : 180 𝑚𝑔
𝑑𝑙
Normalnya <100 𝑚𝑔
𝑑𝑙
• Trigliserida : 230 𝑚𝑔
𝑑𝑙
Normalnya <150 𝑚𝑔
𝑑𝑙
HDL Kolesterol : 30 𝑚𝑔
𝑑𝑙
• Interpretasi :
• Rendah : <40 𝑚𝑔
𝑑𝑙
• Tinggi : ≥60 𝑚𝑔
𝑑𝑙
Pemeriksaan kadar gula darah
Gula darah puasa (GDP) : 137 𝑚𝑔
𝑑𝑙
Normalnya <100 mg/dl
Beny, S., Shofa Chasani, and SANTOSO SANTOSO. Perbedaan Profil Lipid pada Pasien Infark Miokard Akut dan Penyakit Jantung Non Infark Miokard Akut. Diss. Diponegoro University, 2013.
Adipratama, Inge Kurniawati, Kusmiyati Tjahjono, and Amallia N. Setyawati. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana) DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL
TIKUS Sprague dawley DENGAN PAKAN TINGGI LEMAK. Diss. Faculty of Medicine Diponegoro University, 2014.
(Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer)
24. Sindroma Metabolik
• Sindroma metabolic adalah sekelompok faktor risiko penyakit
jantung yang terdiri dari peningkatan glukosa darah puasa,
obesitas sentral, tekanan darah tinggi, hipertrigliserida dan
penurun HDL.
Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
25. Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
26. Etiologi
• Menurut pendapat Tenebaum penyebab sindrom metabolic
adalah :
• Gangguan fungsi sel β dan hipersekresi insulin untuk
mengkompensasi resistensi insulin. Hal ini memicu terjadinya
komplikasi makrovaskuler (komplikasi jantung)
• Kerusakan berat sel β menyebabkan penurunan progresif
sekresi insulin, sehingga menimbulkan hiperglikemia. Hal ini
menimbulkan komplikasi mikrovaskular (neuropathy diabetic).
Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
27. Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
Keterangan :
NO : Nitrit Ixide
ICAM : Platelet derived growth factor
ET-1 : Endhotelin 1
FGF : Fibroblast growth factor
VCAM : vascular cell adhesion molekul
ICAM : intercellular adhesion molekul
28. Penatalaksanaan
1. Diet
2. Latihan Jasmani
3. Obat-obatan
• Orlistat dan sibutarmine
• Obat anti diabetes
• Obat dislipidemia
• Obat hipertensi
• Obat Trombosis dan Proinflamasi
Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
29. 4. Target Terapi Pada Obesitas
Rini, Sandra. 2015. Sindrom metabolic. FK Universitas Lampung
Buku ajar ilmu penyakit dalan jilid II
30. o Sindrom Cushing adalah suatu keadaan yang
terjadi akibat aktivitas korteks adrenal yang
berlebihan.
o kasusnya lebih sering terjadi pada wanita dengan
ratio kejadian 5:1 adapun sindrom ini cenderung
menyerang umur 25-40 tahun.
CUSHING’S SYNDROME
(Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2)
Repository.USU
32. PATOFISIOLOGI
o Hiperfungsi korteks adrenal mungkin disebabkan oleh sekresi
ACTH kelenjar hipofisis
o Hiperfungsi korteks adrenal dapat terjadi tanpa tergantung pada
kontrol ACTH
o Sindrom cushing dapat disebabkan oleh pemberian
glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik
(iatrogen)
(Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2)
Repository.USU
33. APA EFEKNYA?
o Metabolisme Karbohidrat
o Metabolisme Lemak
o Metabolisme Protein
(Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2)
Repository.USU
34.
35.
36.
37. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar glukosa
darah, natrium, kadar kalium, dan jumlah sel eosinofil. Selain itu, dilakukan
juga pengambilan sampel urin untuk mengetahui kadar kortisol plasma dan
sampel darah untuk menentukan variasi diurnal yang normal pada kadar
kortisol plasma.
b. Pemeriksaan CT Scan, USG, atau MRI
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui lokasi jaringan adrenal atau
mendeteksi tumor pada kelenjar adrenal maupun kelenjar hipofisis.
(Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6, volume 2)
Repository.USU
38. Diabetes Melitus Tipe II
• Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan
terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan
kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau
sekresi insulin.Gejala yang dikeluhkan pada penderita Diabetes
Melitus yaitu polidipsia, poliuria, polifagia, penurunan berat
badan, kesemutan.
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
39. Patogenesis
Diabetes melitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh
adanya kekurangan insulin secara relatif maupun
absolut.Defisiensi insulin dapat terjadi melalui 3 jalan, yaitu:
• Rusaknya sel-sel B pankreas karena pengaruh dari luar
(virus,zat kimia,dll)
• Desensitasi reseptor glukosa pada kelenjar pankreas
• Desensitasi atau reseptor insulin di perifer.
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
40. Faktor resiko
Dapat diubah
• IMT ≥25kg/m2
• lingkar perut ≥80 cm pada wanita dan
≥90 cm pada laki-laki,
• kurangnya aktivitas fisik,
• hipertensi,
• dislipidemi
• diet tidak sehat.
Tidak dapat diubah
• riwayat keluarga dengan DM (first
degree relative),
• umur ≥45 tahun,
• etnik,
• riwayat melahirkan bayi dengan berat
badan lahir bayi >4000 gram
• riwayat pernah menderita DM
gestasional
• riwayat lahir dengan beratbadan rendah
(<2,5 kg).
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
41. Gejala klinis
Akut
• Poliphagia (banyak makan)
• polidipsia (banyak minum),
• Poliuria (banyak kencing/sering
kencing di malam hari),
• nafsu makan bertambah namun berat
badan turun dengan cepat (5-10 kg
dalam waktu 2-4 minggu),
• mudah lelah.
Kronik
• Kesemutan,
• kulit terasa panas atau seperti tertusuk
tusuk jarum,
• rasa kebas di kulit,
• kram,
• kelelahan,
• mudah mengantuk,
• pandangan mulai kabur,
• gigi mudah goyah dan mudah, dll
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
42. Diagnosis
• Keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil
pemeriksaan glukosa darah sewaktu >200 mg/dl, glukosa
darah puasa >126 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan
diagnosis DM
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
43. Penatalaksanaan
Terdapat 4 pilar utama pengelolaan penderita DM yaitu :
1. Penyuluhan
2. Perencanaan makan Strandar diet bagi penderita DM
3. Latihan Jasmani Disarankan latihan jasmani secara teratur (
3-4 kali seminggu ) selama kurang lebih 30 menit.
4. Obat berkhasiat hipoglikemik
Terdapat 2 kelompok obat berkhasiat hipoglikemik yaitu :
obat hipoglikemik oral (OHO) dan insulin.
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
44. Komplikasi
Komplikasi akut terdiri dari :
1. Koma Ketoasidosis ( KAD )
2. Koma Hiperosmoler Non
Ketotik (KHNK)
3. Hipoglikemik
Komplikasi Kronik terdiri dari :
1. Komplikasi Mikro dan makrovaskuler meliputi :
Penyakit Jantung koroner, stroke, penyakit arteri
oklusif perifer ( PAOD). Dasar terjadinya
komplikasi makrovaskuler adalah adanya
percepatan proses aterosklerosis dan disfungsi
endotel.
2. Komplikasi Mikrovaskuler meliputi Retinopati
dan Nefropati diabetic.
3. Neropati diabetik meliputi : neuropati perifer
dan neupati otonom
4. Komplikasi campuran, biasanya merupakan
gabungan antara komplikasi neuropati dan
vaskulopati seperti impotensi dan kaki diabetic
(diabetic foot ).
Referensi : Greenstein, Bens dkk. 2007. ERLANGGA.Edisi II. Sistem Endokrin. Hal 44-50
46. TERAPI
1. Operasi pengangkatan tumor, khususnya untuk tumor hipofisis
terapi pilihan utama karena tingkat keberhasilannya cukup tinggi.
2. Radiasi kobalt
Hal tersebut dilakukan jika terdapaat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor tidak
dapat ditemukan. ini dilakukan untuk mengurangi hiperadrenalisme jika sindrom tersebut
disebabkan oleh sekresi ektopik ACTH oleh tumor yang tidak dapat dihilangkan secara
tuntas. Pemberian obat-obatan kimia (metyrapon, aminoglutethimidine, mitotane,
ketokonazol) yang mampu menyekat atau merusak sel-sel korteks adrenal penghasil
kortisol juga mampu mengontrol kelebihan kortisol
3. Adrenalektomi total
Jika ketiga terapi diatas tidak berhasil, maka dilakukan pemotongan pada
kelenjar adrenal secara total yang diikuti dengan pemberian kortisol dosis fisiologik.