2. Nama Kelompok :
Ni Kadek Ena Dwipayani (15C11495)
Ida Ayu Gita Septi Dwi Utami (15C11496)
I Gusti Ayu Nopiani (15C11513)
I Dewa Ayu Purnami Dewi
(15C11515)
Ni Made Purwahyuni
(15C11516)
Dewa Ayu Puspita Dewi (15C11517)
4. 1. PENGERTIAN
suatu kelompok
penyakit metabolik
dengan karakteristik
kadar glukosa darah di
atas normal yang
terjadi karena defisiensi
insulin oleh pankreas,
penurunan efektivitas
insulin atau
keduaduanya (Perkeni,
2011).
suatu keadaan
hiperglikemia
menahun yang akan
mengenai seluruh
sistem tubuh.
Keadaan ini
disebabkan oleh
karena adanya faktor
yang menghambat
kerja insulin atau
jumlah menurun.
5. 2. KLASIFIKASI
Menurut ADA tahun 2012 dilihat dari
etiologisnya
DM dibagi menjadi empat jenis. Klasifikasi ini
telah
disahkan oleh WHO , yaitu :
1. Diabetes Mellitus Tipe 1
2. Diabetes Mellitus Tipe 2
3. Diabetes Mellitus Gestasional
4. Diabetes Mellitus Tipe Lain
6. 2. KLASIFIKASI
1. Diabetes Mellitus Tipe 1
- insulin dependent diabetes mellitus
(IDDM)
- terjadi akibat gangguan metabolisme
glukosa yang ditandai oleh
hiperglikemia kronik. Keadaan ini
disebabkan oleh kerusakan sel beta
pankreas baik oleh proses autoimun
maupun idiopatik sehingga produksi
insulin berkurang atau berhenti
(Rustama dkk, 2010).
DM tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak
atau masa dewasa muda, prevalensinya
Kurang
lebih 5%-10% penderita dari kasus DM
7. Lanjutan . . .
2. Diabetes Mellitus tipe 2
- Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(NIDDM)
- terjadi akibat resistensi insulin atau
gangguan sekresi
insulin
- terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin
tidak bisa membawa glukosa masuk ke
dalam jaringan karena terjadi resistensi
insulin yang merupakan turunnya
kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan
perifer dan untuk menghambat produksi
glukosa oleh hati.
DM yang paling sering terjadi, yaitu kurang lebih 90%-95% penderita mengalami
DM
tipe 2 darikasus DM.Kebanyakan penderita kelebihan berat badan, sekitar 80%
pasien
8. Lanjutan . . .
3. Diabetes Mellitus Gestasional
- terjadi pada wanita yang tidak menderita
diabetes sebelum kehamilannya.
- Hiperglikemia tejadi selama kehamilan akibat
sekresi hormon-hormon plasenta. Dalam
kehamilan terjadi perubahan metabolisme
endokrin dan karbohidrat yang menunjang
pemanasan makanan bagi janin serta
persiapan menyusui.
9. Lanjutan . . .
4. Diabetes Mellitus Tipe Lain
- DM yang berhubungan dengan keadaan atau
sindrom tertentu.
- Hiperglikemia terjadi karena penyakit lain,
misalnya pada defek genetik fungsi sel beta,
defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin
pankreas, penyakit metabolik endokrin lain,
iatrogenik, infeksi virus, penyakit autoimun
dan kelainan genetik lain (Riyadi dan
Sukarmin, 2008)
10. 3. ETIOLOGI
DM tipe 2
Genetik
Usia
Obesitas
(Kegemukan)
Pola Makan (Diet)
Kurangnya
Aktivitas Fisik
Infeksi dan
Penyakit
DM tipe 1
Genetik
Autoimun
Idiopatik
11. 4. PATOFISIOLOGI
Pada DM tipe 1, makin menurunnya insulin
pasca makan akan mempercepat proses
katabolisme. Bila insulin makin menurun
glukosa akan merangsang glikogenolisis dan
glukoneogenesis, lipolisis dan ketogenesis
ketoasidosis diabetik. Saat asidosis sudah
menjalar keseluruh tubuh, penderita akan
mengalami koma yang akhirnya menyebabkan
kematian.
12. Lanjutan . . .
Pada DM tipe 2, insulin di produksi tetapi sel
resisten terhadap insulin, sehingga dibutuhkan
sekresi insulin dalam jumlah lebih besar. Pada
akhirnya pankreas tidak mampu memenuhi
peningkatan insulin dan terjadilah hiperglikemia.
Pada DM ini tidak terjadi ketoasidosis, tetapi DM
yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah
akut lainnya yang dinamakan HHNK.
Diabetes kehamilan sama dengan DM tipe 2,
dalam hal ada persediaan insulin. Akan tetapi
perubahan hormon selama kehamilan akan
mengubah kemampuan toleransi tubuh terhadap
insulin (Varney Dkk, 2006)
13. 5. MANIFESTASI KLINIS
Poliuria : Hiperglikemia – glukosuria
menyebabkan diuresis osmotik
Polidipsia : Akibat dari dehidrasi sel mulut
menjadi kering dan sensor haus teraktivasi
menyebabkan seseorang haus
terus dan ingin selalu minum
Poliphagia : Karena glukosa tidak dapat masuk
ke sel akibat dari menurunnya kadar
insulin maka produksi energi menurun,
penurunan energi akan menstimulasi
rasa lapar.
14. Lanjutan . . .
Penurunan berat badan : Karena glukosa
tidak dapat di transport kedalam sel maka sel
kekurangan cairan dan tidak mampu
mengadakan metabolisme,
Malaise atau kelemahan
15. 6. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan glukosa darah
- Glukosa Plasma Vena Sewaktu
- Glukosa Plasma Vena Puasa
- Glukosa 2 jam Post Prandial (GD2PP)
- Glukosa jam ke-2 pada Tes Toleransi Glukosa
Oral (TTGO)
17. Lanjutan . . .
Pemeriksaan HbA1c
HbA1c merupakan reaksi antara glukosa
dengan hemoglobin, yang tersimpan dan
bertahan dalam sel darah merah selama 120
hari sesuai dengan umur eritrosit
HbA1c < 6.5 % Kontrol glikemik
baik
HbA1c 6.5 -8 % Kontrol glikemik
sedang
HbA1c > 8 % Kontrol glikemik
18. 7. PENATALAKSANAAN
1. Perencanaan Makanan.
• Karbohidrat sebanyak 60 – 70 %
• Protein sebanyak 10 – 15 %
• Lemak sebanyak 20 – 25 %
2. Latihan Jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4
kali seminggu) selama kurang lebih 30 menit
yang disesuaikan dengan kemampuan dan
kondisi penyakit penyerta.
23. ASUHAN KEPERAWATAN
TEORITIS
1. Pengkajian
a. Data demografi
b. Riwayat kesehatan
c. Pengakajian Menurut (Doenges, 2000)
d. Pengkajian fisik
e. Pemeriksaan diagnostik
f. Pemeriksaan penunjang
24. Lanjutan . . .
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan NANDA, NOC-NIC:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
berhubungan dengan Ketidakmampuan Untuk Mengabsorbsi
Nutrisi
2. Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan Kehilangan
Volume Cairan Secara Aktif
3. Kerusakan Integritas Jaringan berhubungan dengan Perubahan
Sirkulasi, Kurang Pengetahuan, Faktor Mekanik (tekanan,
benturan, gesekan)
4. Ketidakefektifan perfusi jarangan perifer berhubungan dengan
perubahan sirkulasi
5. Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan
dengan Asupan Makanan, Ketidakadekuatan Monitor Glukosa
Darah, Kurangnya Ketaatan
6. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan terserang
organism piogenik
26. 4. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter
& Perry, 1997).
27. Evaluasi keperawatan
Merupakan penilaian perkembangan ibu hasil
implementasi keperawatan dengan
berpedoman kepada hasil dan tujuan yang
hendak dicapai
29. DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E. marlynn, MF. Moorhouse. 2001. Rencana Asuhan
Keperawatan Edisi 3. EGC: Jakarta
Doenges, Marlynn E. 1998. Penerapan Konsep Keperawatan dan
Diagnosa Keperawatan Edisi 2. EGC: Jakarta
Doenges, E. Marlynn, dkk. 1994. Rencana Asuhan Keperawatan dengan
Gangguan Sistem Endokrin. EGC: Jakarta
Carpenito, Lynda juall. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC:
Jakarta
Deswani. 2009. Proses keperawatan dan Berfikir Kritis. Salemba Medika:
Jakarta
M. Baradero, MW. Dayrit, dkk. 2009. Klien Gangguan Endokrin. EGC:
Jakarta
Amin Huda, H.Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Mediaction: Jogjakarta
Wilkinson, Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Diagnosa
NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC edisi 9. EGC: Jakarta
Price, Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit
Volume 2 Edisi 6. EGC: Jakarta