SlideShare a Scribd company logo
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
III
Setelah mempelajari materi ini saudara diharapkan
mampu memahami konsep kebutuhan psikososial,
seksual dan spiritual dengan benar
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari materi ini saudara diharapkan
dapat:
1.	 Mengidentifikasi konsep kebutuhan psikososial
dengan benar
2.	 Mengidentifikasi konsep kebutuhan seksual dengan
benar
3.	 Mengidentifikasi konsep kebutuhan spiritual dengan
benar
Pada bagian akhir modul 1 ini kita akan mempelajari tiga
konsep yaitu: konsep kebutuhan psikososial, konsep
kebutuhan seksual dan konsep kebutuhan spiritual.
Konsep Kebutuhan Psikososial, Seksual dan Spiritual
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
Uraian Materi
A. KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL
1. Pengertian Kebutuhan Psikososial:
	 Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system
terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan
keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu
untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut
dengan sehat. Sedangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam
mempertahankan keseimbangan diri dan lingkungannya. Sebagai makhluk sosial,
untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan, mereka harus membina hubungan
interpersonal positif .
	 Sebagai contoh: seseorang yang sakit dan dirawat di rumah sakit,
walaupun dalam keadaan sakit, dia tetap masih berhubungan dengan sesama
klien yang dirawat, dan tetap juga menyesuaikan diri terhadap lingkungan rumah
sakit yang baru, sehingga dalam proses penyembuhan dia tidak hanya sembuh
dari penyakitnya tetapi juga bisa mendapatkan kawan baru yang baik yang dapat
mendukungnya untuk mencapai kesembuhan tersebut disamping keluarganya.
Sampai disini mudah-mudahan bisa dipahami ya teman-teman, mari kita lanjutkan
materi selanjutnya.
Status Emosi
	 Salah satu hal yang dibahas pada kebutuhan psikososial adalah status
emosi. Setiap individu mempunyai kebutuhan emosi dasar, termasuk kebutuhan
akan cinta, kepercayaan, otonomi, identitas, harga diri, penghargaan dan rasa
aman. Schultz (1966) merangkum kebutuhan tersebut sebagai kebutuhan
interpersonal untuk inklusi, kontrol dan afeksi. Bila kebutuhan tersebut tidak
terpenuhi, akibatnya dapat berupa perasaan atau prilaku yang tidak diharapkan,
seperti ansietas, kemarahan, kesepian dan rasa tidak pasti.
	 Kebutuhan interpersonal akan inklusi, kontrol dan afeksi kadang saling
tumpang tindih dan berkesinambungan. Maksudnya disini dalam berhubungan
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
dengan sesama manusia, kita tetap saling menjaga satu sama lain sehingga bisa
saling diterima dan terjalin hubungan yang harmonis. Kebutuhan akan inklusi
merupakan kebutuhan untuk menetapkan dan memelihara hubungan yang
memuaskan dengan orang.
	 Dalam lingkungan perawatan kesehatan, kebutuhan inklusi dapat dipenuhi
dengan memberi informasi dan menjawab semua pertanyaan, menjelaskan
tanggung jawab perawat dalm memberi perawatan dan mengenali kebutuhan
serta kesukaan pasien. Kebutuhan akan kontrol berhubungan dengan kebutuhan
untuk menentukan dan memelihara hubungan yang memuaskan dengan orang
lain dengan memperhatikan kekuasaan, pembuatan keputusan dan otoritas.
Contoh: Saat orang melepaskan tanggung jawab pribadinya dan menjadi pasien
yang sangat terikat dan tidak berdaya yang selalu meminta petunjuk dari semua
orang mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Dibalik
prilaku itu tersembunyi ansietas, bermusuhan dan kurang percaya terhadap
orang lain atau diri sendiri. Intervensi keperawatan yang membantu pasien
menerima tanggung jawab untum membuat keputusan mengenai perawatan
pasien yang menunjang pemulihan control.
	 Kebutuhan Afeksi :Seseorang membangun hubungan saling memberi dan
saling menerima berdasarkan saling menyukai. Afeksi diungkapkan dengan kata-
kata cinta, suka, akrab secara emosional, pribadi,sahabat, dan intimasi.
Teori Psikososial
Teman-teman mudah-mudahan masih ingat tokoh psikososial Erik H.Erikson.
beliau berasumsi bahwa:
1.	 Perkembangan kepribadian manusia terjadi sepanjang rentang kehidupan
2.	 Perkembangan kepribadian manusia dipengaruhi oleh interaksi sosial—
hubungan dengan orang lain
3.	 Perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh keberhasilan atau
kegagalan seseorang mengatasi krisis yang terjadi pada setiap tahapan
sepanjang rentang kehidupan.
	 Dalam setiap tingkat, Erikson percaya setiap orang akan mengalami konflik/
krisis yang merupakan titik balik dalam perkembangan. Erikson berpendapat,
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
konflik-konflik ini berpusat pada perkembangan kualitas psikologi atau kegagalan
untuk mengembangkan kualitas itu. Selama masa ini, potensi pertumbuhan
pribadi meningkat. Begitu juga dengan potensi kegagalan.
B. KEBUTUHAN SEKSUAL
	 Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi
perasaan dua orang indivudu secara pribadi yang saling menghargai,
memperhatikan, dan menyayangi sehingga terjadi hubungan timbal balik (feed
back) antara  kedua individu tersebut. Kata seks sering digunakan dalam dua cara.
Paling umum seks digunakan untuk mengacu pada bagian fisik dari berhubungan,
yaitu aktifitas seksual genital. Seksualitas dilain pihak adalah istilah yang lebih
luas. Seksualitas diekspresikan melalui interaksi dan hubungan dengan individu
dari jenis kelamin yang berbeda atau sama dan mencangkup pikiran, pengalaman,
pelajaran, ideal, nilai, fantasi, dan emosi.
	 Perkembangan seks manusia berbeda dengan binatang dan bersifat
kompleks. Jika pada binatang seks hanya untuk kepentingan mempertahankan
generasi atau keturunan dan dilakukan pada musim tertentu dan
berdasarkan dorongan insting. Pada manusia seksual berkaitan dengan biologis,
fisiologis, psikologis, sosial  dan  norma yang berlaku. Hubungan seks manusia
dapat dikatakan bersifat sakral dan mulia sehingga secara wajar hanya dibenarkan
dalam ikatan pernikahan.      
Selanjutnya mari kita pelajari tinjauan seksual dari beberapa aspek:
Aspek biologis: aspek ini kita memandang seksual seperti pandangan anatomi
dan fisiologis dari sistem reproduksi (seksual)  kemampuan organ seks, dan
adanya hormonal serta sistem sarap yang berfungsi atau berhubungan dengan
kebutuhan seksual.
Aspek psikologis: aspek ini merupakan pandangan terhadap indentitas
jenis kelamin sebuah perasaan dari diri terhadap kesadaran identitasnya serta
memandang gambaran seksual atau bentuk konsep diri yang lain. Misalnya kalau
perempuan, merasa tertarik dengan laki-laki, akan berhias mempercantik diri bila
bertemu laki-laki, demikian pula sebaliknya.
Aspek sosial budaya merupakan pandangan budaya atau keyakinan yang  berlaku
di masyarakat terhadap keutuhan seksual serta prilakunya di masyarakat. Misalnya
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
perempuan sebelumnya menikah harus perawan. Di pedesaan perempuan umur
20 th belum menikah dikatakan perawan tua atau tidak laku, dsb.
1. Perkembangan Seksual
a) Masa pranatal dan bayi
Masa ini komponen fisik atau biologis sudah mulai berkembang. berkembangnya
organ seksual maupun merespon rangsangan, seperti adanya ereksi penis pada
laki-laki dan adanya pelumas vagian pada wanita. Perilaku ini terjadi ketika mandi,
bayi merasakan adanya perasaan senang (Sigmund Freud), tahap perkembangan
psiko seksual pada masa ini adalah :
1)	 Tahap oral, terjadi pada umur 0-1 tahun. Kepuasan, kesenangan, atau
kenikmantan dapat dicapai dengan menghisap, mengigit, mengunyah,
atau bersuara.
2)	 Tahap anal, terjadi pada umur 1-3 tahun. Kepuasan pada saat ini terjadi
pada saat pengeluaran feses. Anak mulai menujukan keakuanya, sikapnya
sangat narsistik (cinta terhadap diri sendiri), dan egois, anak juga mulai
mempelajari struktur tubuhnya.
b)      Fase Kanak-kanak
Pada masa kanak-kanak perkembangan seksual bagi menjadi dua, yaitu
1)	 Tahap oedipal atau falik terjadi pada usia 3-5 tahun, rangsangan terjadi
pada otoerotis yaitu meraba-raba bagian erogenya, mulai menyukai lawan
jenis. Anak laki-laki cendrung suka pada ibunya dari pada bapaknya dan
sebaliknya pada anak perempuan serta mulai megenal jenis kelamin yang
di milikinya serta mulai interaksi dengan figur orang tuanya.
2)	 Tahap laten terjadi pada usia 5-13 tahun pada masa ini mulai
memasukai masa puberitas dan berhadapan langsung pada tuntutan
sosial
c)      Masa pubertas
Masa ini sudah mencapai kematangan fisik dan aspek sosial, dan akan
terjadi kematangan psikologis. Terjadi perubahan ditandai denga adanya
citra tubuh, perhatian yang sengat besar terhadap perubahan fungsi tubuh,
pembelajaran tentang prilaku, kondisi sosial. Tahap genital terjadi pada umur
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
12 tahun tahap ini merupakan tahap suka pada lawan jenis sudah matang.
d)      Masa dewasa muda dan pertengahan umur
Pada tahap ini perkembangan fisik sudah cukup dan ciri seks
sekunder mencapai puncaknya yaitu pada usia 18-30 tahun pada
masa ini terjadi perubahan hormonal pada wanita ditandai dengan
penurunan estrogen, pengecilan payudara dan vagina penurunan cairan
vagina selanjutnya akan terjadi penurunan reaksi ereksi, pada pria ditandai
dengan penurunan ukuran penis dan semen.
1. Penyimpangan-Penyimpangan Seksual pada Orang Dewasa
a.	 Pedofilia kepuasanseksualdapatdicapaipadaobjekanak-anakdisebabkan 
kelainan mental
b.	 Eksibisionisme dicapai dengan mempertontonkan alat kelamin didepan
umum
c.	 Fetisisme kepuasan dapat dicapai dengan mengunakan benda seks seperti
sepatu hak tinggi, pakaian dalam, stoking atau lain-lain disebabkan karena
eksperimen seksual dan bedah pergantian kelamin.
d.	 Transvestisme kepuasan seksual dicapai dengan mengunakan pakaian
lawan jenis dan melakukan peran seks yang berlawanan misalnya pria
yang senang menggunakan pakaian dalam wanita.
e.	 Transeksualisme bentuk penyimpangan seksulitas ditandai dengan
perasaan tidak senang terhadap alat kelaminya, adanya keinginan untuk
berganti kelamin.
f.	 Voyerisme atau skopofilia kepuasan seksual dicapai dengan melihat alat
kelamin orang lain atau aktifitas seksual yang dilakukan orang lain
g.	 Masokisme kepuasan seksual dicapai dengan kekerasan
h.	 Sadisme kepuasan seksual dicapai dengan menyakiti objeknya, baik secara
fisik ataupun psikologis
i.	 Homoseksual dan lesbianisme penyimpangan seksual ditandai dengan
ketertarikan fisik maupun emosi kepada sesama jenis
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
j.	 Zofilia kepuasan dicapai dengan objek binatang
k.	 Sodomi dicapi melalui anus
l.	 Nekropilia kepuasan dengan mengunakan objek mayat
m.	Koprofilai kepuasan dengan menguanakan objek feses
n.	 Urolagnia kepuasan dicapai dengan urine yang diminum
o.	 Oral seks atau kuniligus kepuasan seks dicapai dengan menggunakan
mulut pada alat kelamin wanita
p.	 Felaksio kepuasan seks dicapai dengan menggunakan mulut pada alat
kelamin laki-laki
q.	 Fotorisme atau priksionisme kepuasan seksual dicapai dengan
menggosokan penis pada pantat wanita atau badan yang berpakaian
ditempat yang penuh manusia atau tempat-tempat keramaian
r.	 Gronto kepuasan seksual dicapai dengan berhubungan dengan lansia
s.	 Frottage kepuasan seksual dicapai dengan orang yang disenangi tanpa
diketahui lawan jenis
t.	 Pornografi gambar atau tulisan yang dibuat secara khusus untuk
memberikan rangsangan seksual.
2. Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat Dorongan Seksual Abnormal
a.	 Postitusi penyimpangan dengan pola dorong seks yang tidak wajar dalam
kepribadianya seks bersifat impersonal
b.	 Perzinahan bentuk seksualitas antara laki-laki dan wanita yang bukan
suami istri
c.	 Frigiditas yaitu ketidakmampuan wanita mengalami hasrat seksual atau
orgasme pada saat bersenggama
d.	 Impotensi yaitu ketidakmampuan pria untuk relaksasi seks
e.	 Ejakulasi prematur terjadinya pembuangan sperma yang  terlalu dini
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
f.	 Vaginismus terjadinya kejang yang berupa penegangan atau pengerasan
sehingga penis terjepit dan tidak biasa keluar.
g.	 Dispareunia yaitu kesulitan dalam melakukan senggama atau sakit pada
koitus
h.	 Anorgasme yaitu kegagalan dalam mencapai klimaks selama bersenggama
i.	 Kesukaran koitus pertama keadaan dimana terjadi kesulitan dalam koitus
pertama disebabkan karena kurangnya pengetahuan seks.
3. Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Kebutuhan Seksual
a.	 Tidak adanya panutan (role mode)
b.	 Ganguan struktural dan fungsi tubuh, seperti adanya teruma, obat,
kehamilan atau abnormalitas anatomi genetalia
c.	 Kurang pengetahuan atau informasi yang salah mengenai masalah seksual
d.	 Penganiayaan secara fisik
e.	 Adanya penyimpangan psikoseksual
f.	 Konflik terhadap nilai
g.	 Kehilangan pasangan karena perpisahan atau kematian.
Demikian teman-teman kelainan seksual serta penyimpangan seksual yang telah
kita pelajari, sekarang mari kita coba aplikassikan ke dalam asuhan keperawatan.
Masih ingat kan...diawali langkah pertama yaitu:
Pengkajian
Berikut ini pedoman wawancara yang baik dalam mengumpulkan data yang
berkaitan dengan aspek psikoseksual :
a.	 Menggunakan pendekatan yang jujur dan berdasarkan fakta yang
menyadari bahwa klien sedang mempunyai pertanyaan atau masalah
seksual
b.	 Mempertahankan kontak mata dan duduk dekat klien
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
c.	 Memberikan waktuyangmemadai untukmembahasmasalahseksual,jangan
terburu-buru
d.	 Menggunakan pertanyaan yang terbuka, umum dan luas untuk
mendapatkan informasi mengenai penngetahuan, persepsi dan dampak
penyakit berkaitan dengan seksualitas
e.	 Jangan mendesak klien untuk membicarakan mengenai seksualitas, biarkan
terbuka untuk dibicarakan pada waktu yang akan datang
f.	 Masalah citra diri, kegiatan hidup sehari-hari dan fungsi sebelum sakit
dapat dipakai untuk mulai membahas masalah seksual
g.	 Amati klien selama interaksi, dapat memberikan informasi tentang masalah
apa yang dibahas, begitu pula masalah apa yang dihindari klien.
h.	 Minta klien untuk mengklarifikasi komunikasi verbal dan nonverbal yang
belum jelas
i.	 Berinisiatif untuk membahas masalah seksual berarti menghargai klien
sebagai makhluk seksual, memungkinkan timbulnya pertanyaan tentang
masalah seksual.
Lebih lanjut perlu dikaji berbagai mekanisme koping yang mungkin digunakan
klien untuk mengekspresikan masalah seksualnya, antara lain :
a.	 Fantasi, mungkin digunakan untuk meningkatkan kepuasan seksual
dengan berhayal berhubungan dengan artis favorit misalnya.
b.	 Denial, mungkin digunakan untuk  tidak mengakui adanya konflik  atau
ketidakpuasan seksual.
c.	 Rasionalisasi, mungkin digunakan untuk memperoleh pembenaran atau
penerimaan tentang motif, perilaku, perasaan dan dorongan seksual
d.	 Menarik Diri, mungkin dilakukan untuk mengatasi perasaan lemah,
perasaan ambivalensi terhadap hubungan intim yang belum terselesaikan
secara tuntas.
Teman-teman disini saya berikan beberapa contoh masalah dan tindakan
keperawatan yang dilakukan, yang kami ambil dari tulisan teman di internet.
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
Masalah yang Berkaitan Seksulalitas
1. Diabetes militus
-   Laki-laki kesulitan ereksi karena neuropatri diabetik atau mikroagiopatik
-   Wanita penurunan hasrat lubrikasi vagina
Tidakan keperawatan
Dorongan kontrol metabolisme yang tepat, anjurkan penggunaan jeli pelumas
larut air (pada wanita)
3.  Arthiris yaitu terjadinya keram, kaku, lelah dan terjadinya libido akibat obat
steriod
Tindakan keperawatan
o	 Jelaskan bahwa arthiris tidak berpengaruh pada aspek fsikologi dan fungsi
seksual
o	 Sarankan pasangan melakukan hubungan pada saat obat mencapai reaksi,
tingkatkan reaksi sendi dengan mandi atau kompres hangat dan lakukan
latihan rentang gerak
o	 Ajarkan bahwa libdo atau hasrat akibat efek samping penggunan obat
4.  Hipertropi prostat benigne (BPH) terjadi ejakulasi retrogat karena kerusakan
spingter kandung kemih internal
Tindakan keperawatan
-	 Jelaskan bahwa orgasme akan tetap terjadi terapi ejakulasi akan menurun
atau tidak ada dan urin akan keruh
5.    Penyakit kardiovaskular terjadinya kecemasan, takut tentang penampilan, takut
nyeri dada, kematian dan penaruahan hasrat rangsangan kepuasan pasangan
untuk menghentikan aktivitas seksual
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
Tindakan keperawatan  
-	 Jelaskan bahwa infrak tidak mepunyai efek langsung pada fsikologi fungsi
seksul ajurkan aktivitas seksual biasanya yang paling aman 5-8 minggu
pasca infark, hindari aktifitas seksual setelah makan banyak, minum alkohol
dan jelaskan berbagi obat yang dapat menujukan disfungsi seksual
-	 Dalam melakuakan hubungan seksual gunakan posisi yang tidak bayak
membutuhkan energi dengan posisi terletang, miring atau duduk diatas
kursi dengan pasangan diatas
Bagaimana teman-teman masih semangat.....di akhir kegiatan belajar 3 ini materi
yang akan kita bahas adalah...
C. KONSEP KEBUTUHAN SPIRITUAL
	 Konsep spiritual memiliki delapan batas tetapi saling tumpang tindih:
energi, transendensi diri, keterhubungan, kepercayaan, realitas eksistensial,
keyakinan dan nilai, kekuatan batiniah, harmoni dan batin nurani. Spiritualitas
memberikan individu energi yang dibutuhkan untuk menemukan diri mereka,
untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit dan untuk memelihara kesehatan.
a.	 Transedensi diri (self transedence) adalah kepercayaan yang merupakan
dorongan dari luar yang lebih besar dari individu.
b.	 Spiritualitas memberikan pengertian keterhubungan intrapersonal (dengan
diri sendiri), interpersonal (dengan orang lain) dan transpersonal (dengan
yang tidak terlihat, Tuhan atau yang tertinggi) (Potter & Perry, 2009)
c.	 Spiritual memberikan kepercayaan setelah berhubungan dengan Tuhan.
Kepercayaan selalu identik dengan agama sekalipun ada kepercayaan
tanpa agama.
d.	 Spritualitas melibatkan realitas eksistensi (arti dan tujuan hidup).
e.	 Keyakinan dan nilai menjadi dasar spiritualitas. Nilai membantu individu
menentukan apa yang penting bagi mereka dan membantu individu
menghargai keindahan dan harga pemikiran, obysk dsn prilaku.(Holins,
2005; Vilagomenza, 2005)
f.	 Spiritual memberikan individu kemampuan untuk menemukan pengertian
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
kekuatan batiniah yang dinamis dan kreatif yang dibutuhkan saat membuat
keputusan sulit (Braks-wallance dan Park, 2004).
g.	 Spiritual memberikan kedamaian dalam menghadapi penyakit terminal
maupun menjelang ajal (Potter & Perry, 2009).
	 Beberapa individu yang tidak mempercayai adanya Tuhan (atheis) atau
percaya bahwa tidak ada kenyataan akhir yang diketahui (Agnostik). Ini bukan
berati bahwa spiritual bukan merupakan konsep penting bagi atheis dan agnostik,
Atheis mencari arti kehidupan melalui pekerjaan mereka dan hubungan mereka
dengan orang lain. Agnostik menemukan arti hidup dalam pekerjaan mereka
karena mereka percaya bahwa tidak adanya akhir bagi jalan hidup mereka
1. Hubungan antara spiritual – kesehatan dan sakit
Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi
tingkat kesehatan dan prilaku klien. Beberapa pengaruh yang perlu dipahami:
a)   Menuntun kebiasaan sehari-hari
Praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan mungkin mempunyai makna keagamaan bagi klien, sebagai
contoh: ada agama yang menetapkan diet makanan yang boleh dan tidak
boleh dimakan.
b)   Sumber dukungan
Pada saat stress, individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. 
sumber kekuatan sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan  sakitnya
khususnya jika penyakit tersebut membutuhkan waktu penyembuhan yang
lama.
c)   Sumber konflik
Pada suatu situasi bisa terjasi konflik antara keyakinan agama dengan praktik
kesehatan. Misalnya: ada yang menganggap penyakitnya adalah cobaan dari
Tuhan
2.   Manifestasi perubahan fungsi spiritual
a.    Verbalisasi distress
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
Individu yang mengalami gangguan  fungsi spiritual, biasanya  akan
meverbalisasikan yang dialaminya untuk mendalatkan bantuan.
b.    Perubahan perilaku
Perubahan perilaku juga dapat merupakan manifestasi gangguan fungsi
spiritual.  Klien yang merasa cemas dengan hasil pemeriksaan atau
menunjukkan kemarahan setelah mendengar hasil pemeriksaan mungkin
saja sedang menderita distress spiritual. Untuk jelasnya berikut terdapat tabel
ekspresi kebutuhan spiritual.
Sama dengan kebutuhan seksual, sekarang kita aplikasikan konsep di atas ke
dalam asuhan keperawatan.
1.   Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data subyektif dan obyektif. Aspek
spiritual sangat bersifat subyektif, ini berarti spiritual berbeda untuk individu
yang berbeda pula (Mcsherry dan Ross, 2002)
Pada dasarnya informasi awal yang perlu digali adalah
a.	 Alifiasi nilai
Partisipasi klien dalam kegiatan agama apakah dilakukan secara aktif atau
tidak, Jenis partisipasi dalam kegiatan agama
b.	 Keyakinan agama dan spiritual
Praktik kesehatan misalnya diet,  mencari dan menerima ritual atau upacara
agama,  strategi koping.
	 Nilai agama atau spiritual, mempengaruhi tujuan dan arti hidup, Tujuan
dan arti kematian, Kesehatan dan arti pemeliharaan serta Hubungan dengan 
Tuhan, diri sendiri dan orang lain
2.  Diagnosa Keperawatan
a)	 Distress spiritual
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
b)	 Koping inefektif
c)	 Ansietas
d)	 Disfungsi seksual
e)	 Harga diri rendah
f)	 Keputusasaan
3.       Perencanaan
a.      Distress spiritual b.d anxietas
kriteria hasil:
1)     Menunjukkan harapan
2)      Menunjukkan kesejahteraan spiritual:
-	 Berarti dalam hidup
-	 Pandangan tentang spiritual
-	 Ketentraman, kasih sayang dan ampunan
-	 Berdoa atau beribadah
-	 Berinteraksi dengan pembimbing ibadah
-	 Keterkaitan denganorang lain, untuk berbagi pikiran, perasaan dan
kenyataan
3)      Klien tenang
 Rencana:
-	 Kaji adanya indikasi ketaatan dalam beragama
-	 Tentukan konsep ketuhanan klien
-	 Kaji sumber-sumber harapan dan  kekuatan pasisien
-	 Dengarkan pandangan pasien tentang hubungan spiritiual dan
kesehatan
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
-	 Berikan prifasi dan waktu bagi pasien untuk mengamati praktik
keagamaan
-	 Kolaborasi dengan  pastoral
b.   Koping inefektif b.d krisis situasi
Kriteria hasil:
-	 Koping efektif
-	 Kemampuan untuk memilih antara 2 alternatif
-	 Pengendalian impuls : kemampuan mengendalikan diri dari prilaku
kompulsif
-	 Pemrosesaninformasi:kemampuanuntukmendapatkandanmenggunakan
informasi
Rencana tindakan:
-	 Identifikasi pandangan klien terhadap kondisi dan kesesuaiannya
-	 Bantu klien mengidentifikasi kekuatan personal
-	 Peningkatan koping: nilai kesesuaian pasien terhadap perubahan gambaran
diri, nilai dampak situasi kehidupan terhadap peran, evaluasi kemampuan
pasien dalam membuat keputusan, anjurkan klien menggunakan tehnik
relakssi, berikan pelatihan ketrampilan sosial yang sesuai
-	 Libatkan sumber – sumber yang ada untuk mendukung pemberian
pelayanan kesehatan
4.    Pelaksanaan
Dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
5.     Evaluasi
Evaluasi dengan melihat kriteria hasil yang telah ditentukan, secara umum  tujuan
tercapai apabila klien ( Hamid, 1999)
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
a.   Mampu beristirahat dengan tenang
b.   Menyatakan penerimaan keputusan moral
c.   Mengekspresikan rasa damai
d.  Menunjukkan hubungan yang hangat dan terbuka
e.  Menunjukkan sikap efektif tanpa rasa marah, rasa berslah dan ansietas
f.   Menunjukkan prilaku lebih positif
g.   Mengekspresikan arti positif terhadap situasi dan keberadaannya
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system
terbuka serta saling berinteraksi. Keseimbangan yang dipertahankan oleh
setiap individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan
ini disebut dengan sehat.
Setiap individu mempunyai kebutuhan emosi dasar, termasuk kebutuhan akan
cinta, kepercayaan, otonomi, identitas, harga diri, penghargaan dan rasa aman.
Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan
dua orang indivudu secara pribadi yang saling menghargai, memperhatikan, dan
menyayangi sehingga terjadi hubungan timbal balik (feed back) antara  kedua
individu tersebut.
Spiritual memiliki delapan batas tetapi saling tumpang tindih: energi, transendensi
diri, keterhubungan, kepercayaan, realitas eksistensial, keyakinan dan nilai,
kekuatan batiniah, harmoni dan batin nurani. Spiritualitas memberikan individu
energi yang dibutuhkan untuk menemukan diri mereka, untuk beradaptasi dengan
situasi yang sulit dan untuk memelihara kesehatan.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
Tes Formatif
Saudara-saudara yang berbahagia....untuk lebih memahami materi ini juga kami
sertakan beberapa soal tes formatif, silakan anda kerjakan sebagai bentuk evaluasi
diri.
1. Makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan sistem terbuka serta
saling berinteraksi, merupakan kebutuhan manusia .. .
a.	 kebutuhan biologis
b.	 kebutuhan psikologis
c.	 kebutuhan sosial
d.	 kebutuhan spiritual
2. Bila kebutuhan biopsikososial tidak terpenuhi, akibatnya dapat berupa
perasaan atau prilaku yang tidak diharapkan, seperti ansietas, kemarahan,
kesepian dan rasa tidak pasti. Maka tindakan keperawatan yang dilakukan
a.	 memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
b.	 menanyakan orang terdekat klien tempat untuk berkeluh kesah
c.	 memberikan obat penenang untuk sementara waktu
d.	 menganjurkan klien untuk banyak bersabar dan menerima
keadaan
3. Tinjauan seksual dari aspek biologis .. .
a.	 memandang seksual seperti pandangan anatomi dan fisiologis
b.	 memandang gambaran seksual atau bentuk konsep diri yang lain
c.	 sebuah perasaan dari diri terhadap kesadaran identitas
d.	 keyakinan terhadap keutuhan seksual serta prilakunya
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
4. Tahap oedipal atau falik terjadi pada usia .. .
a.	 10 tahun
b.	 3-5 tahun
c.	 6-12 tahun
d.	 13-17 tahun
5. Transeksualisme  adalah bentuk penyimpangan seksual orang dewasa
ditandai ..
a.	 mendapat kepuasan seksual dengan menyakiti pasangannya
b.	 mendapat kepuasan seksual dengan memakai pakaian dalam
pasangannya
c.	 memperoleh kepuasan dengan mengunakan objek mayat
d.	 dengan perasaan tidak senang terhadap alat kelaminya
6. Anda merawat klien Ny. R. karena menangis terus, merasa bersalah dan
selalu mohon ampun kepada Tuhan atas segala perbuatannya. tindakan
yang anda lakukan .. .
a.	 meemberi kesempatan klien untuk menangis sampai puas
b.	 menenangkan klien dengan menyarankan klien untuk banyak
berdoa
c.	 memberi obat penenang
d.	 memanggil keluarganya supaya menemani klien
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
1.	 C
2.	 A
3.	 A
4.	 B
5.	 D
6.	 B
Kunci Jawaban
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
Tugas
Saudara-saudara untuk materi ini tidak ada tugas khusus yang harus anda
kerjakan, hanya anda harus memperkaya diri dengan mengamati beberapa klien
dan menuliskan asuhan keperawatannya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
	 Demikian teman-teman yang kami banggakan, materi yang telah kita
bahas di kegiatan belajar 3 ini, semoga bisa membantu teman-teman memahami
konsep kebutuhan psikososial, seksual dan spiritual, semoga pelayanan yang
anda berikan kepada masyarakat jadi semakin baik dan masyarakat juga puas
atas pelayanan yang anda berikan. Untuk selanjutnya mari kita pelajari berikutnya
di modul 2.
Sukses selalu......
Penutup
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
23
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas
Daftar Pustaka
Alman. 2000, Fundamental & Advanced Nursing Skill ,Canada, Delmar Thompson,
Learning Publisher.
Asmadi. 2008, Teknik prosedural keperawatan,konsep dan aplikasi kebutuhan
dasar klien, Salemba Medika, Jakarta
Azis Alimun .2006, Kebutuahan dasar manusia I , Salemba Medika, Jakarta
Elkin, et al .2000., Nursing Intervention and Clinical Skills, Aecond edt.
Kozier, B. 1995, Fundamental of Nursing: Concept Process and Practice, Ethics and
Values, California, Addison Wesley
Perry,at al. 2005, Ketrampilan dan prosedur dasar,Kedokteran, EGC, Jakarta
Potter,P.1998, Fundamental of Nursing, Philadelphia, Lippincott
Tarwoto Wartonah.2006, Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi
3, Salemba Medika, Jakarta
Tim Poltekkes Depkes Jakarta III .2009, Panduan Praktek KDM, Salemba Medika,
Jakarta
Tim Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, 2012, Modul pembelajaran KDM,
Malang
Tim Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, 2012, Modul Pemeriksaan Fisik dan
Implikasinya dalam Keperawatan , Malang
12. Wahid,IM dan Nuruk, C. 2008, Kebutuhan dasar Manusia, teori dan aplikasi
dalam praktek, Salemba Medika, Jakarta

More Related Content

What's hot

Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
Ade Rahman
 
Kebutuhan Psikososial
Kebutuhan PsikososialKebutuhan Psikososial
Kebutuhan Psikososial
pjj_kemenkes
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
Perilaku Abnormal
 Perilaku Abnormal Perilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
pjj_kemenkes
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikYuli Thamrin
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Destu Ayu Hapsari
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Valny Majid
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usia
pjj_kemenkes
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Warnet Raha
 
Pengkajian keperawatan keluarga
Pengkajian keperawatan keluargaPengkajian keperawatan keluarga
Pengkajian keperawatan keluarga
pjj_kemenkes
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Kristyawan Sutriyanto
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
NotesyaAAmanupunnyo
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
Cahya
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
Cahya
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Sulistia Rini
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
ssuserc3081c
 
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basaProses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Operator Warnet Vast Raha
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Chanica Aninditya
 

What's hot (20)

Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Kebutuhan Psikososial
Kebutuhan PsikososialKebutuhan Psikososial
Kebutuhan Psikososial
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
Perilaku Abnormal
 Perilaku Abnormal Perilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik  Pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Dewasa dan Lanjut Usia
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
 
Pengkajian keperawatan keluarga
Pengkajian keperawatan keluargaPengkajian keperawatan keluarga
Pengkajian keperawatan keluarga
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
 
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basaProses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
 

Similar to Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual

perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptx
Deskijulianda
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusia
pjj_kemenkes
 
Seksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursusSeksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursus
Anuar Zainal Sepri
 
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress AdaptasiKonsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
pjj_kemenkes
 
50327869 erapi-seni
50327869 erapi-seni50327869 erapi-seni
50327869 erapi-seni
adeq1012
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
RasyAlam
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
pjj_kemenkes
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
anna rasyla
 
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Yeti Rohayati
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Nova Ci Necis
 
Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)
pjj_kemenkes
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
pjj_kemenkes
 
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptx
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptxTUGAS KDM KELOMPOK 3.pptx
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptx
YusufLangsa
 
2756298.ppt
2756298.ppt2756298.ppt
2756298.ppt
BoBa43
 
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usiaPsikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
AlmazCappucino
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Septian Muna Barakati
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikRyan Achmad
 

Similar to Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual (20)

Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Ppt sehat saKIT
Ppt sehat saKITPpt sehat saKIT
Ppt sehat saKIT
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptx
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusia
 
Seksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursusSeksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursus
 
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress AdaptasiKonsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
 
50327869 erapi-seni
50327869 erapi-seni50327869 erapi-seni
50327869 erapi-seni
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
 
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
 
Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptx
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptxTUGAS KDM KELOMPOK 3.pptx
TUGAS KDM KELOMPOK 3.pptx
 
2756298.ppt
2756298.ppt2756298.ppt
2756298.ppt
 
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usiaPsikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Perkembangan emosi
Perkembangan  emosiPerkembangan  emosi
Perkembangan emosi
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 

Recently uploaded (20)

Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 

Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual

  • 1. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas III Setelah mempelajari materi ini saudara diharapkan mampu memahami konsep kebutuhan psikososial, seksual dan spiritual dengan benar TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mempelajari materi ini saudara diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi konsep kebutuhan psikososial dengan benar 2. Mengidentifikasi konsep kebutuhan seksual dengan benar 3. Mengidentifikasi konsep kebutuhan spiritual dengan benar Pada bagian akhir modul 1 ini kita akan mempelajari tiga konsep yaitu: konsep kebutuhan psikososial, konsep kebutuhan seksual dan konsep kebutuhan spiritual. Konsep Kebutuhan Psikososial, Seksual dan Spiritual
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Uraian Materi A. KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL 1. Pengertian Kebutuhan Psikososial: Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat. Sedangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri dan lingkungannya. Sebagai makhluk sosial, untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal positif . Sebagai contoh: seseorang yang sakit dan dirawat di rumah sakit, walaupun dalam keadaan sakit, dia tetap masih berhubungan dengan sesama klien yang dirawat, dan tetap juga menyesuaikan diri terhadap lingkungan rumah sakit yang baru, sehingga dalam proses penyembuhan dia tidak hanya sembuh dari penyakitnya tetapi juga bisa mendapatkan kawan baru yang baik yang dapat mendukungnya untuk mencapai kesembuhan tersebut disamping keluarganya. Sampai disini mudah-mudahan bisa dipahami ya teman-teman, mari kita lanjutkan materi selanjutnya. Status Emosi Salah satu hal yang dibahas pada kebutuhan psikososial adalah status emosi. Setiap individu mempunyai kebutuhan emosi dasar, termasuk kebutuhan akan cinta, kepercayaan, otonomi, identitas, harga diri, penghargaan dan rasa aman. Schultz (1966) merangkum kebutuhan tersebut sebagai kebutuhan interpersonal untuk inklusi, kontrol dan afeksi. Bila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, akibatnya dapat berupa perasaan atau prilaku yang tidak diharapkan, seperti ansietas, kemarahan, kesepian dan rasa tidak pasti. Kebutuhan interpersonal akan inklusi, kontrol dan afeksi kadang saling tumpang tindih dan berkesinambungan. Maksudnya disini dalam berhubungan
  • 3. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas dengan sesama manusia, kita tetap saling menjaga satu sama lain sehingga bisa saling diterima dan terjalin hubungan yang harmonis. Kebutuhan akan inklusi merupakan kebutuhan untuk menetapkan dan memelihara hubungan yang memuaskan dengan orang. Dalam lingkungan perawatan kesehatan, kebutuhan inklusi dapat dipenuhi dengan memberi informasi dan menjawab semua pertanyaan, menjelaskan tanggung jawab perawat dalm memberi perawatan dan mengenali kebutuhan serta kesukaan pasien. Kebutuhan akan kontrol berhubungan dengan kebutuhan untuk menentukan dan memelihara hubungan yang memuaskan dengan orang lain dengan memperhatikan kekuasaan, pembuatan keputusan dan otoritas. Contoh: Saat orang melepaskan tanggung jawab pribadinya dan menjadi pasien yang sangat terikat dan tidak berdaya yang selalu meminta petunjuk dari semua orang mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Dibalik prilaku itu tersembunyi ansietas, bermusuhan dan kurang percaya terhadap orang lain atau diri sendiri. Intervensi keperawatan yang membantu pasien menerima tanggung jawab untum membuat keputusan mengenai perawatan pasien yang menunjang pemulihan control. Kebutuhan Afeksi :Seseorang membangun hubungan saling memberi dan saling menerima berdasarkan saling menyukai. Afeksi diungkapkan dengan kata- kata cinta, suka, akrab secara emosional, pribadi,sahabat, dan intimasi. Teori Psikososial Teman-teman mudah-mudahan masih ingat tokoh psikososial Erik H.Erikson. beliau berasumsi bahwa: 1. Perkembangan kepribadian manusia terjadi sepanjang rentang kehidupan 2. Perkembangan kepribadian manusia dipengaruhi oleh interaksi sosial— hubungan dengan orang lain 3. Perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh keberhasilan atau kegagalan seseorang mengatasi krisis yang terjadi pada setiap tahapan sepanjang rentang kehidupan. Dalam setiap tingkat, Erikson percaya setiap orang akan mengalami konflik/ krisis yang merupakan titik balik dalam perkembangan. Erikson berpendapat,
  • 4. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas konflik-konflik ini berpusat pada perkembangan kualitas psikologi atau kegagalan untuk mengembangkan kualitas itu. Selama masa ini, potensi pertumbuhan pribadi meningkat. Begitu juga dengan potensi kegagalan. B. KEBUTUHAN SEKSUAL Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan dua orang indivudu secara pribadi yang saling menghargai, memperhatikan, dan menyayangi sehingga terjadi hubungan timbal balik (feed back) antara  kedua individu tersebut. Kata seks sering digunakan dalam dua cara. Paling umum seks digunakan untuk mengacu pada bagian fisik dari berhubungan, yaitu aktifitas seksual genital. Seksualitas dilain pihak adalah istilah yang lebih luas. Seksualitas diekspresikan melalui interaksi dan hubungan dengan individu dari jenis kelamin yang berbeda atau sama dan mencangkup pikiran, pengalaman, pelajaran, ideal, nilai, fantasi, dan emosi. Perkembangan seks manusia berbeda dengan binatang dan bersifat kompleks. Jika pada binatang seks hanya untuk kepentingan mempertahankan generasi atau keturunan dan dilakukan pada musim tertentu dan berdasarkan dorongan insting. Pada manusia seksual berkaitan dengan biologis, fisiologis, psikologis, sosial  dan  norma yang berlaku. Hubungan seks manusia dapat dikatakan bersifat sakral dan mulia sehingga secara wajar hanya dibenarkan dalam ikatan pernikahan.       Selanjutnya mari kita pelajari tinjauan seksual dari beberapa aspek: Aspek biologis: aspek ini kita memandang seksual seperti pandangan anatomi dan fisiologis dari sistem reproduksi (seksual)  kemampuan organ seks, dan adanya hormonal serta sistem sarap yang berfungsi atau berhubungan dengan kebutuhan seksual. Aspek psikologis: aspek ini merupakan pandangan terhadap indentitas jenis kelamin sebuah perasaan dari diri terhadap kesadaran identitasnya serta memandang gambaran seksual atau bentuk konsep diri yang lain. Misalnya kalau perempuan, merasa tertarik dengan laki-laki, akan berhias mempercantik diri bila bertemu laki-laki, demikian pula sebaliknya. Aspek sosial budaya merupakan pandangan budaya atau keyakinan yang  berlaku di masyarakat terhadap keutuhan seksual serta prilakunya di masyarakat. Misalnya
  • 5. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas perempuan sebelumnya menikah harus perawan. Di pedesaan perempuan umur 20 th belum menikah dikatakan perawan tua atau tidak laku, dsb. 1. Perkembangan Seksual a) Masa pranatal dan bayi Masa ini komponen fisik atau biologis sudah mulai berkembang. berkembangnya organ seksual maupun merespon rangsangan, seperti adanya ereksi penis pada laki-laki dan adanya pelumas vagian pada wanita. Perilaku ini terjadi ketika mandi, bayi merasakan adanya perasaan senang (Sigmund Freud), tahap perkembangan psiko seksual pada masa ini adalah : 1) Tahap oral, terjadi pada umur 0-1 tahun. Kepuasan, kesenangan, atau kenikmantan dapat dicapai dengan menghisap, mengigit, mengunyah, atau bersuara. 2) Tahap anal, terjadi pada umur 1-3 tahun. Kepuasan pada saat ini terjadi pada saat pengeluaran feses. Anak mulai menujukan keakuanya, sikapnya sangat narsistik (cinta terhadap diri sendiri), dan egois, anak juga mulai mempelajari struktur tubuhnya. b)      Fase Kanak-kanak Pada masa kanak-kanak perkembangan seksual bagi menjadi dua, yaitu 1) Tahap oedipal atau falik terjadi pada usia 3-5 tahun, rangsangan terjadi pada otoerotis yaitu meraba-raba bagian erogenya, mulai menyukai lawan jenis. Anak laki-laki cendrung suka pada ibunya dari pada bapaknya dan sebaliknya pada anak perempuan serta mulai megenal jenis kelamin yang di milikinya serta mulai interaksi dengan figur orang tuanya. 2) Tahap laten terjadi pada usia 5-13 tahun pada masa ini mulai memasukai masa puberitas dan berhadapan langsung pada tuntutan sosial c)      Masa pubertas Masa ini sudah mencapai kematangan fisik dan aspek sosial, dan akan terjadi kematangan psikologis. Terjadi perubahan ditandai denga adanya citra tubuh, perhatian yang sengat besar terhadap perubahan fungsi tubuh, pembelajaran tentang prilaku, kondisi sosial. Tahap genital terjadi pada umur
  • 6. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 12 tahun tahap ini merupakan tahap suka pada lawan jenis sudah matang. d)      Masa dewasa muda dan pertengahan umur Pada tahap ini perkembangan fisik sudah cukup dan ciri seks sekunder mencapai puncaknya yaitu pada usia 18-30 tahun pada masa ini terjadi perubahan hormonal pada wanita ditandai dengan penurunan estrogen, pengecilan payudara dan vagina penurunan cairan vagina selanjutnya akan terjadi penurunan reaksi ereksi, pada pria ditandai dengan penurunan ukuran penis dan semen. 1. Penyimpangan-Penyimpangan Seksual pada Orang Dewasa a. Pedofilia kepuasanseksualdapatdicapaipadaobjekanak-anakdisebabkan  kelainan mental b. Eksibisionisme dicapai dengan mempertontonkan alat kelamin didepan umum c. Fetisisme kepuasan dapat dicapai dengan mengunakan benda seks seperti sepatu hak tinggi, pakaian dalam, stoking atau lain-lain disebabkan karena eksperimen seksual dan bedah pergantian kelamin. d. Transvestisme kepuasan seksual dicapai dengan mengunakan pakaian lawan jenis dan melakukan peran seks yang berlawanan misalnya pria yang senang menggunakan pakaian dalam wanita. e. Transeksualisme bentuk penyimpangan seksulitas ditandai dengan perasaan tidak senang terhadap alat kelaminya, adanya keinginan untuk berganti kelamin. f. Voyerisme atau skopofilia kepuasan seksual dicapai dengan melihat alat kelamin orang lain atau aktifitas seksual yang dilakukan orang lain g. Masokisme kepuasan seksual dicapai dengan kekerasan h. Sadisme kepuasan seksual dicapai dengan menyakiti objeknya, baik secara fisik ataupun psikologis i. Homoseksual dan lesbianisme penyimpangan seksual ditandai dengan ketertarikan fisik maupun emosi kepada sesama jenis
  • 7. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas j. Zofilia kepuasan dicapai dengan objek binatang k. Sodomi dicapi melalui anus l. Nekropilia kepuasan dengan mengunakan objek mayat m. Koprofilai kepuasan dengan menguanakan objek feses n. Urolagnia kepuasan dicapai dengan urine yang diminum o. Oral seks atau kuniligus kepuasan seks dicapai dengan menggunakan mulut pada alat kelamin wanita p. Felaksio kepuasan seks dicapai dengan menggunakan mulut pada alat kelamin laki-laki q. Fotorisme atau priksionisme kepuasan seksual dicapai dengan menggosokan penis pada pantat wanita atau badan yang berpakaian ditempat yang penuh manusia atau tempat-tempat keramaian r. Gronto kepuasan seksual dicapai dengan berhubungan dengan lansia s. Frottage kepuasan seksual dicapai dengan orang yang disenangi tanpa diketahui lawan jenis t. Pornografi gambar atau tulisan yang dibuat secara khusus untuk memberikan rangsangan seksual. 2. Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat Dorongan Seksual Abnormal a. Postitusi penyimpangan dengan pola dorong seks yang tidak wajar dalam kepribadianya seks bersifat impersonal b. Perzinahan bentuk seksualitas antara laki-laki dan wanita yang bukan suami istri c. Frigiditas yaitu ketidakmampuan wanita mengalami hasrat seksual atau orgasme pada saat bersenggama d. Impotensi yaitu ketidakmampuan pria untuk relaksasi seks e. Ejakulasi prematur terjadinya pembuangan sperma yang  terlalu dini
  • 8. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas f. Vaginismus terjadinya kejang yang berupa penegangan atau pengerasan sehingga penis terjepit dan tidak biasa keluar. g. Dispareunia yaitu kesulitan dalam melakukan senggama atau sakit pada koitus h. Anorgasme yaitu kegagalan dalam mencapai klimaks selama bersenggama i. Kesukaran koitus pertama keadaan dimana terjadi kesulitan dalam koitus pertama disebabkan karena kurangnya pengetahuan seks. 3. Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Kebutuhan Seksual a. Tidak adanya panutan (role mode) b. Ganguan struktural dan fungsi tubuh, seperti adanya teruma, obat, kehamilan atau abnormalitas anatomi genetalia c. Kurang pengetahuan atau informasi yang salah mengenai masalah seksual d. Penganiayaan secara fisik e. Adanya penyimpangan psikoseksual f. Konflik terhadap nilai g. Kehilangan pasangan karena perpisahan atau kematian. Demikian teman-teman kelainan seksual serta penyimpangan seksual yang telah kita pelajari, sekarang mari kita coba aplikassikan ke dalam asuhan keperawatan. Masih ingat kan...diawali langkah pertama yaitu: Pengkajian Berikut ini pedoman wawancara yang baik dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan aspek psikoseksual : a. Menggunakan pendekatan yang jujur dan berdasarkan fakta yang menyadari bahwa klien sedang mempunyai pertanyaan atau masalah seksual b. Mempertahankan kontak mata dan duduk dekat klien
  • 9. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas c. Memberikan waktuyangmemadai untukmembahasmasalahseksual,jangan terburu-buru d. Menggunakan pertanyaan yang terbuka, umum dan luas untuk mendapatkan informasi mengenai penngetahuan, persepsi dan dampak penyakit berkaitan dengan seksualitas e. Jangan mendesak klien untuk membicarakan mengenai seksualitas, biarkan terbuka untuk dibicarakan pada waktu yang akan datang f. Masalah citra diri, kegiatan hidup sehari-hari dan fungsi sebelum sakit dapat dipakai untuk mulai membahas masalah seksual g. Amati klien selama interaksi, dapat memberikan informasi tentang masalah apa yang dibahas, begitu pula masalah apa yang dihindari klien. h. Minta klien untuk mengklarifikasi komunikasi verbal dan nonverbal yang belum jelas i. Berinisiatif untuk membahas masalah seksual berarti menghargai klien sebagai makhluk seksual, memungkinkan timbulnya pertanyaan tentang masalah seksual. Lebih lanjut perlu dikaji berbagai mekanisme koping yang mungkin digunakan klien untuk mengekspresikan masalah seksualnya, antara lain : a. Fantasi, mungkin digunakan untuk meningkatkan kepuasan seksual dengan berhayal berhubungan dengan artis favorit misalnya. b. Denial, mungkin digunakan untuk  tidak mengakui adanya konflik  atau ketidakpuasan seksual. c. Rasionalisasi, mungkin digunakan untuk memperoleh pembenaran atau penerimaan tentang motif, perilaku, perasaan dan dorongan seksual d. Menarik Diri, mungkin dilakukan untuk mengatasi perasaan lemah, perasaan ambivalensi terhadap hubungan intim yang belum terselesaikan secara tuntas. Teman-teman disini saya berikan beberapa contoh masalah dan tindakan keperawatan yang dilakukan, yang kami ambil dari tulisan teman di internet.
  • 10. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Masalah yang Berkaitan Seksulalitas 1. Diabetes militus -   Laki-laki kesulitan ereksi karena neuropatri diabetik atau mikroagiopatik -   Wanita penurunan hasrat lubrikasi vagina Tidakan keperawatan Dorongan kontrol metabolisme yang tepat, anjurkan penggunaan jeli pelumas larut air (pada wanita) 3.  Arthiris yaitu terjadinya keram, kaku, lelah dan terjadinya libido akibat obat steriod Tindakan keperawatan o Jelaskan bahwa arthiris tidak berpengaruh pada aspek fsikologi dan fungsi seksual o Sarankan pasangan melakukan hubungan pada saat obat mencapai reaksi, tingkatkan reaksi sendi dengan mandi atau kompres hangat dan lakukan latihan rentang gerak o Ajarkan bahwa libdo atau hasrat akibat efek samping penggunan obat 4.  Hipertropi prostat benigne (BPH) terjadi ejakulasi retrogat karena kerusakan spingter kandung kemih internal Tindakan keperawatan - Jelaskan bahwa orgasme akan tetap terjadi terapi ejakulasi akan menurun atau tidak ada dan urin akan keruh 5.    Penyakit kardiovaskular terjadinya kecemasan, takut tentang penampilan, takut nyeri dada, kematian dan penaruahan hasrat rangsangan kepuasan pasangan untuk menghentikan aktivitas seksual
  • 11. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Tindakan keperawatan   - Jelaskan bahwa infrak tidak mepunyai efek langsung pada fsikologi fungsi seksul ajurkan aktivitas seksual biasanya yang paling aman 5-8 minggu pasca infark, hindari aktifitas seksual setelah makan banyak, minum alkohol dan jelaskan berbagi obat yang dapat menujukan disfungsi seksual - Dalam melakuakan hubungan seksual gunakan posisi yang tidak bayak membutuhkan energi dengan posisi terletang, miring atau duduk diatas kursi dengan pasangan diatas Bagaimana teman-teman masih semangat.....di akhir kegiatan belajar 3 ini materi yang akan kita bahas adalah... C. KONSEP KEBUTUHAN SPIRITUAL Konsep spiritual memiliki delapan batas tetapi saling tumpang tindih: energi, transendensi diri, keterhubungan, kepercayaan, realitas eksistensial, keyakinan dan nilai, kekuatan batiniah, harmoni dan batin nurani. Spiritualitas memberikan individu energi yang dibutuhkan untuk menemukan diri mereka, untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit dan untuk memelihara kesehatan. a. Transedensi diri (self transedence) adalah kepercayaan yang merupakan dorongan dari luar yang lebih besar dari individu. b. Spiritualitas memberikan pengertian keterhubungan intrapersonal (dengan diri sendiri), interpersonal (dengan orang lain) dan transpersonal (dengan yang tidak terlihat, Tuhan atau yang tertinggi) (Potter & Perry, 2009) c. Spiritual memberikan kepercayaan setelah berhubungan dengan Tuhan. Kepercayaan selalu identik dengan agama sekalipun ada kepercayaan tanpa agama. d. Spritualitas melibatkan realitas eksistensi (arti dan tujuan hidup). e. Keyakinan dan nilai menjadi dasar spiritualitas. Nilai membantu individu menentukan apa yang penting bagi mereka dan membantu individu menghargai keindahan dan harga pemikiran, obysk dsn prilaku.(Holins, 2005; Vilagomenza, 2005) f. Spiritual memberikan individu kemampuan untuk menemukan pengertian
  • 12. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas kekuatan batiniah yang dinamis dan kreatif yang dibutuhkan saat membuat keputusan sulit (Braks-wallance dan Park, 2004). g. Spiritual memberikan kedamaian dalam menghadapi penyakit terminal maupun menjelang ajal (Potter & Perry, 2009). Beberapa individu yang tidak mempercayai adanya Tuhan (atheis) atau percaya bahwa tidak ada kenyataan akhir yang diketahui (Agnostik). Ini bukan berati bahwa spiritual bukan merupakan konsep penting bagi atheis dan agnostik, Atheis mencari arti kehidupan melalui pekerjaan mereka dan hubungan mereka dengan orang lain. Agnostik menemukan arti hidup dalam pekerjaan mereka karena mereka percaya bahwa tidak adanya akhir bagi jalan hidup mereka 1. Hubungan antara spiritual – kesehatan dan sakit Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan prilaku klien. Beberapa pengaruh yang perlu dipahami: a)   Menuntun kebiasaan sehari-hari Praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan mungkin mempunyai makna keagamaan bagi klien, sebagai contoh: ada agama yang menetapkan diet makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan. b)   Sumber dukungan Pada saat stress, individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya.  sumber kekuatan sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan  sakitnya khususnya jika penyakit tersebut membutuhkan waktu penyembuhan yang lama. c)   Sumber konflik Pada suatu situasi bisa terjasi konflik antara keyakinan agama dengan praktik kesehatan. Misalnya: ada yang menganggap penyakitnya adalah cobaan dari Tuhan 2.   Manifestasi perubahan fungsi spiritual a.    Verbalisasi distress
  • 13. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Individu yang mengalami gangguan  fungsi spiritual, biasanya  akan meverbalisasikan yang dialaminya untuk mendalatkan bantuan. b.    Perubahan perilaku Perubahan perilaku juga dapat merupakan manifestasi gangguan fungsi spiritual.  Klien yang merasa cemas dengan hasil pemeriksaan atau menunjukkan kemarahan setelah mendengar hasil pemeriksaan mungkin saja sedang menderita distress spiritual. Untuk jelasnya berikut terdapat tabel ekspresi kebutuhan spiritual. Sama dengan kebutuhan seksual, sekarang kita aplikasikan konsep di atas ke dalam asuhan keperawatan. 1.   Pengkajian Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data subyektif dan obyektif. Aspek spiritual sangat bersifat subyektif, ini berarti spiritual berbeda untuk individu yang berbeda pula (Mcsherry dan Ross, 2002) Pada dasarnya informasi awal yang perlu digali adalah a. Alifiasi nilai Partisipasi klien dalam kegiatan agama apakah dilakukan secara aktif atau tidak, Jenis partisipasi dalam kegiatan agama b. Keyakinan agama dan spiritual Praktik kesehatan misalnya diet,  mencari dan menerima ritual atau upacara agama,  strategi koping. Nilai agama atau spiritual, mempengaruhi tujuan dan arti hidup, Tujuan dan arti kematian, Kesehatan dan arti pemeliharaan serta Hubungan dengan  Tuhan, diri sendiri dan orang lain 2.  Diagnosa Keperawatan a) Distress spiritual
  • 14. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas b) Koping inefektif c) Ansietas d) Disfungsi seksual e) Harga diri rendah f) Keputusasaan 3.       Perencanaan a.      Distress spiritual b.d anxietas kriteria hasil: 1)     Menunjukkan harapan 2)      Menunjukkan kesejahteraan spiritual: - Berarti dalam hidup - Pandangan tentang spiritual - Ketentraman, kasih sayang dan ampunan - Berdoa atau beribadah - Berinteraksi dengan pembimbing ibadah - Keterkaitan denganorang lain, untuk berbagi pikiran, perasaan dan kenyataan 3)      Klien tenang  Rencana: - Kaji adanya indikasi ketaatan dalam beragama - Tentukan konsep ketuhanan klien - Kaji sumber-sumber harapan dan  kekuatan pasisien - Dengarkan pandangan pasien tentang hubungan spiritiual dan kesehatan
  • 15. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas - Berikan prifasi dan waktu bagi pasien untuk mengamati praktik keagamaan - Kolaborasi dengan  pastoral b.   Koping inefektif b.d krisis situasi Kriteria hasil: - Koping efektif - Kemampuan untuk memilih antara 2 alternatif - Pengendalian impuls : kemampuan mengendalikan diri dari prilaku kompulsif - Pemrosesaninformasi:kemampuanuntukmendapatkandanmenggunakan informasi Rencana tindakan: - Identifikasi pandangan klien terhadap kondisi dan kesesuaiannya - Bantu klien mengidentifikasi kekuatan personal - Peningkatan koping: nilai kesesuaian pasien terhadap perubahan gambaran diri, nilai dampak situasi kehidupan terhadap peran, evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan, anjurkan klien menggunakan tehnik relakssi, berikan pelatihan ketrampilan sosial yang sesuai - Libatkan sumber – sumber yang ada untuk mendukung pemberian pelayanan kesehatan 4.    Pelaksanaan Dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan 5.     Evaluasi Evaluasi dengan melihat kriteria hasil yang telah ditentukan, secara umum  tujuan tercapai apabila klien ( Hamid, 1999)
  • 16. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas a.   Mampu beristirahat dengan tenang b.   Menyatakan penerimaan keputusan moral c.   Mengekspresikan rasa damai d.  Menunjukkan hubungan yang hangat dan terbuka e.  Menunjukkan sikap efektif tanpa rasa marah, rasa berslah dan ansietas f.   Menunjukkan prilaku lebih positif g.   Mengekspresikan arti positif terhadap situasi dan keberadaannya
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 17 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka serta saling berinteraksi. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat. Setiap individu mempunyai kebutuhan emosi dasar, termasuk kebutuhan akan cinta, kepercayaan, otonomi, identitas, harga diri, penghargaan dan rasa aman. Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan dua orang indivudu secara pribadi yang saling menghargai, memperhatikan, dan menyayangi sehingga terjadi hubungan timbal balik (feed back) antara  kedua individu tersebut. Spiritual memiliki delapan batas tetapi saling tumpang tindih: energi, transendensi diri, keterhubungan, kepercayaan, realitas eksistensial, keyakinan dan nilai, kekuatan batiniah, harmoni dan batin nurani. Spiritualitas memberikan individu energi yang dibutuhkan untuk menemukan diri mereka, untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit dan untuk memelihara kesehatan. Rangkuman
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 18 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Tes Formatif Saudara-saudara yang berbahagia....untuk lebih memahami materi ini juga kami sertakan beberapa soal tes formatif, silakan anda kerjakan sebagai bentuk evaluasi diri. 1. Makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan sistem terbuka serta saling berinteraksi, merupakan kebutuhan manusia .. . a. kebutuhan biologis b. kebutuhan psikologis c. kebutuhan sosial d. kebutuhan spiritual 2. Bila kebutuhan biopsikososial tidak terpenuhi, akibatnya dapat berupa perasaan atau prilaku yang tidak diharapkan, seperti ansietas, kemarahan, kesepian dan rasa tidak pasti. Maka tindakan keperawatan yang dilakukan a. memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya b. menanyakan orang terdekat klien tempat untuk berkeluh kesah c. memberikan obat penenang untuk sementara waktu d. menganjurkan klien untuk banyak bersabar dan menerima keadaan 3. Tinjauan seksual dari aspek biologis .. . a. memandang seksual seperti pandangan anatomi dan fisiologis b. memandang gambaran seksual atau bentuk konsep diri yang lain c. sebuah perasaan dari diri terhadap kesadaran identitas d. keyakinan terhadap keutuhan seksual serta prilakunya
  • 19. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 4. Tahap oedipal atau falik terjadi pada usia .. . a. 10 tahun b. 3-5 tahun c. 6-12 tahun d. 13-17 tahun 5. Transeksualisme  adalah bentuk penyimpangan seksual orang dewasa ditandai .. a. mendapat kepuasan seksual dengan menyakiti pasangannya b. mendapat kepuasan seksual dengan memakai pakaian dalam pasangannya c. memperoleh kepuasan dengan mengunakan objek mayat d. dengan perasaan tidak senang terhadap alat kelaminya 6. Anda merawat klien Ny. R. karena menangis terus, merasa bersalah dan selalu mohon ampun kepada Tuhan atas segala perbuatannya. tindakan yang anda lakukan .. . a. meemberi kesempatan klien untuk menangis sampai puas b. menenangkan klien dengan menyarankan klien untuk banyak berdoa c. memberi obat penenang d. memanggil keluarganya supaya menemani klien
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 20 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 1. C 2. A 3. A 4. B 5. D 6. B Kunci Jawaban
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Tugas Saudara-saudara untuk materi ini tidak ada tugas khusus yang harus anda kerjakan, hanya anda harus memperkaya diri dengan mengamati beberapa klien dan menuliskan asuhan keperawatannya.
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 22 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Demikian teman-teman yang kami banggakan, materi yang telah kita bahas di kegiatan belajar 3 ini, semoga bisa membantu teman-teman memahami konsep kebutuhan psikososial, seksual dan spiritual, semoga pelayanan yang anda berikan kepada masyarakat jadi semakin baik dan masyarakat juga puas atas pelayanan yang anda berikan. Untuk selanjutnya mari kita pelajari berikutnya di modul 2. Sukses selalu...... Penutup
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 23 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Daftar Pustaka Alman. 2000, Fundamental & Advanced Nursing Skill ,Canada, Delmar Thompson, Learning Publisher. Asmadi. 2008, Teknik prosedural keperawatan,konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien, Salemba Medika, Jakarta Azis Alimun .2006, Kebutuahan dasar manusia I , Salemba Medika, Jakarta Elkin, et al .2000., Nursing Intervention and Clinical Skills, Aecond edt. Kozier, B. 1995, Fundamental of Nursing: Concept Process and Practice, Ethics and Values, California, Addison Wesley Perry,at al. 2005, Ketrampilan dan prosedur dasar,Kedokteran, EGC, Jakarta Potter,P.1998, Fundamental of Nursing, Philadelphia, Lippincott Tarwoto Wartonah.2006, Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3, Salemba Medika, Jakarta Tim Poltekkes Depkes Jakarta III .2009, Panduan Praktek KDM, Salemba Medika, Jakarta Tim Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, 2012, Modul pembelajaran KDM, Malang Tim Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, 2012, Modul Pemeriksaan Fisik dan Implikasinya dalam Keperawatan , Malang 12. Wahid,IM dan Nuruk, C. 2008, Kebutuhan dasar Manusia, teori dan aplikasi dalam praktek, Salemba Medika, Jakarta