Teori Atqakum memperkenalkan konsep bahasa yang bertujuan untuk mengajar manusia ke arah kebaikan dan bertakwa kepada Allah. Teori ini menekankan hierarki tatabahasa dari unit kecil hingga besar termasuk wacana plus plus. Panduan dari teori ini dapat menjelaskan persoalan berkaitan kebahasaan secara menyeluruh.
- istilah semantik
- semantik dan makna
- semantik dan linguistik
Semantik (Fitur Makna dalam Bahasa Melayu)
- Sifat makna
- kelas makna
Makna Leksikal dalam Bahasa Melayu
- Sinonim
- Antonim
- Hiponim
- homonim
- Polisem
- Ameliorasi
- Pejorasi
Perubahan Makna Lesikal dalam Semantik
- Peluasan makna
- Faktor perubahan makna
Perubahan makna leksikal dalam semantik
- Peluasan makna
- Penyempitan makna
- Anjakan makna/ Perubahan makna
- penyempitan makna
Perubahan Makna Leksikal dalam Semantik
- Peluasan Makna
Ketaksaan Makna Leksikal dalam Tatabahasa
-Permasalahan dalam pengajaran makna
- Kepersisan makna
- ketaksaan leksikal
- ketaksaan struktur
- kekaburan makna
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Dokumen tersebut membahas tentang psikolinguistik dan proses perolehan bahasa pertama kanak-kanak, termasuk definisi psikolinguistik, teori-teori yang terkait seperti teori behaviorisme dan kognitif, serta tahap-tahap perkembangan bahasa menurut Piaget."
Teori Atqakum memperkenalkan konsep bahasa yang bertujuan untuk mengajar manusia ke arah kebaikan dan bertakwa kepada Allah. Teori ini menekankan hierarki tatabahasa dari unit kecil hingga besar termasuk wacana plus plus. Panduan dari teori ini dapat menjelaskan persoalan berkaitan kebahasaan secara menyeluruh.
- istilah semantik
- semantik dan makna
- semantik dan linguistik
Semantik (Fitur Makna dalam Bahasa Melayu)
- Sifat makna
- kelas makna
Makna Leksikal dalam Bahasa Melayu
- Sinonim
- Antonim
- Hiponim
- homonim
- Polisem
- Ameliorasi
- Pejorasi
Perubahan Makna Lesikal dalam Semantik
- Peluasan makna
- Faktor perubahan makna
Perubahan makna leksikal dalam semantik
- Peluasan makna
- Penyempitan makna
- Anjakan makna/ Perubahan makna
- penyempitan makna
Perubahan Makna Leksikal dalam Semantik
- Peluasan Makna
Ketaksaan Makna Leksikal dalam Tatabahasa
-Permasalahan dalam pengajaran makna
- Kepersisan makna
- ketaksaan leksikal
- ketaksaan struktur
- kekaburan makna
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Dokumen tersebut membahas tentang psikolinguistik dan proses perolehan bahasa pertama kanak-kanak, termasuk definisi psikolinguistik, teori-teori yang terkait seperti teori behaviorisme dan kognitif, serta tahap-tahap perkembangan bahasa menurut Piaget."
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa MelayuIPG Kampus Kota Bharu
Dokumen tersebut membahas tentang konsep fonetik, fonologi, dan fonem-fonem dalam bahasa Melayu. Secara ringkas, fonetik adalah kajian bunyi bahasa, fonologi adalah kajian pola bunyi bahasa, dan fonem adalah unit bunyi terkecil yang membedakan makna dalam bahasa tersebut.
Teori Segi Tiga Semiotik menjelaskan hubungan antara simbol, makna, dan referensi. Teori ini melihat makna terdiri dari tiga komponen: simbol, konsep, dan objek yang dirujuk. Simbol berhubungan langsung dengan konsep, sedangkan konsep berhubungan langsung dengan objek yang dirujuk.
Dokumen tersebut membahas mengenai kemahiran menulis, termasuk definisi, jenis-jenisnya, pendekatan pengajaran, dan peringkat menulis. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan bahwa terdapat tiga peringkat menulis yaitu pramenulis, mekanis, dan pelahiran, serta beberapa jenis penulisan seperti terkawal, separa terkawal, berpandu, dan bebas.
Kaedah struktural dan kaedah global merupakan dua kaedah utama dalam pengajaran kesusasteraan. Kaedah struktural memberi tumpuan kepada unsur-unsur struktur seperti watak, plot dan tema manakala kaedah global mengkaji karya secara menyeluruh dan kurang memberi tumpuan terperinci kepada struktur. Kedua-dua kaedah mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing dalam proses penga
Dokumen tersebut membahas konsep kesusasteraan Melayu dalam bahasa Melayu. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa sastera merupakan seni kreatif yang menggunakan bahasa sebagai medium utamanya, dan memiliki berbagai ciri khusus seperti penggunaan bahasa yang indah, sisipan ilmu pengetahuan pengarang, daya sensitivitas pengarang terhadap masyarakat, makna tersurat dan tersirat, nil
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai ayat majmuk pancangan, termasuk definisi, jenis, dan unsur-unsurnya. Ayat majmuk pancangan terdiri dari satu ayat induk dan satu atau lebih ayat kecil yang melengkapi ayat induk tersebut. Terdapat tiga jenis ayat majmuk pancangan yaitu ayat relatif, komplemen, dan keterangan.
Dokumen tersebut membahas konsep discourse, diskursus, dan wacana. Discourse dan diskursus merujuk pada unit bahasa yang lebih besar dari kalimat untuk komunikasi lisan atau tulisan, sedangkan wacana mengarahkan pemahaman seseorang terhadap suatu topik dengan membatasi pandangan.
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa MelayuIPG Kampus Kota Bharu
Dokumen tersebut membahas tentang konsep fonetik, fonologi, dan fonem-fonem dalam bahasa Melayu. Secara ringkas, fonetik adalah kajian bunyi bahasa, fonologi adalah kajian pola bunyi bahasa, dan fonem adalah unit bunyi terkecil yang membedakan makna dalam bahasa tersebut.
Teori Segi Tiga Semiotik menjelaskan hubungan antara simbol, makna, dan referensi. Teori ini melihat makna terdiri dari tiga komponen: simbol, konsep, dan objek yang dirujuk. Simbol berhubungan langsung dengan konsep, sedangkan konsep berhubungan langsung dengan objek yang dirujuk.
Dokumen tersebut membahas mengenai kemahiran menulis, termasuk definisi, jenis-jenisnya, pendekatan pengajaran, dan peringkat menulis. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan bahwa terdapat tiga peringkat menulis yaitu pramenulis, mekanis, dan pelahiran, serta beberapa jenis penulisan seperti terkawal, separa terkawal, berpandu, dan bebas.
Kaedah struktural dan kaedah global merupakan dua kaedah utama dalam pengajaran kesusasteraan. Kaedah struktural memberi tumpuan kepada unsur-unsur struktur seperti watak, plot dan tema manakala kaedah global mengkaji karya secara menyeluruh dan kurang memberi tumpuan terperinci kepada struktur. Kedua-dua kaedah mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing dalam proses penga
Dokumen tersebut membahas konsep kesusasteraan Melayu dalam bahasa Melayu. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa sastera merupakan seni kreatif yang menggunakan bahasa sebagai medium utamanya, dan memiliki berbagai ciri khusus seperti penggunaan bahasa yang indah, sisipan ilmu pengetahuan pengarang, daya sensitivitas pengarang terhadap masyarakat, makna tersurat dan tersirat, nil
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai ayat majmuk pancangan, termasuk definisi, jenis, dan unsur-unsurnya. Ayat majmuk pancangan terdiri dari satu ayat induk dan satu atau lebih ayat kecil yang melengkapi ayat induk tersebut. Terdapat tiga jenis ayat majmuk pancangan yaitu ayat relatif, komplemen, dan keterangan.
Dokumen tersebut membahas konsep discourse, diskursus, dan wacana. Discourse dan diskursus merujuk pada unit bahasa yang lebih besar dari kalimat untuk komunikasi lisan atau tulisan, sedangkan wacana mengarahkan pemahaman seseorang terhadap suatu topik dengan membatasi pandangan.
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIAEman Syukur
Teks tersebut membahas tentang kohesi dan koherensi dalam wacana. Kohesi adalah hubungan antarelemen dalam kalimat sehingga wacana menjadi utuh, sedangkan koherensi adalah keterpaduan makna antarbagian wacana sehingga wacana tidak hanya utuh namun juga padu.
Dokumen ini membahas sejarah perkembangan analisis wacana di Indonesia dan manfaatnya. Analisis wacana mulai berkembang sejak tahun 1952 ketika Zellig Harris mempublikasikan makalah tentang analisis wacana. Kajian wacana di Indonesia dimulai pada pertengahan tahun 1970-an oleh para linguis Indonesia. Analisis wacana bermanfaat untuk memahami bahasa dan proses pembelajaran bahasa karena bahasa hanya dapat diperoleh dalam konteks
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Eman Syukur
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian wacana dan elemen-elemennya. Wacana diartikan sebagai satuan bahasa yang lengkap untuk berkomunikasi, dan memiliki konsep yang utuh. Elemen wacana terdiri atas judul, tubuh wacana, paragraf, kalimat, dan alat-alat pembangun wacana seperti kata penghubung, kata ganti, elipsis, dan repetisi.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis tautan dan runtutan dalam analisis wacana. Jenis-jenis tautan yang dibahas meliputi tautan perulangan, kolokasi, dan penghubung ayat."
Dokumen tersebut berisi daftar isi dan petunjuk pemakaian untuk Tesaurus Bahasa Indonesia edisi pertama yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa. Terdapat penjelasan singkat mengenai pengertian tesaurus dan cara penggunaannya. Juga tercantum struktur organisasi redaksi yang terlibat dalam penyusunan tesaurus tersebut.
Analisis iklan sampoerna hijau versi es kacang ijoToto Haryadi
Iklan rokok Sampoerna Hijau versi "Es Kacang Ijo" mengandung banyak simbol dan melibatkan brand lain. Analisis dilakukan dengan pendekatan semiotika Roland Barthes untuk menemukan makna tersirat dalam iklan tersebut.
Teks tersebut membahas tentang dominasi penguasa dalam masyarakat melalui tiga aspek yaitu administrasi, bisnis dan komunikasi. Penguasa dapat memanfaatkan ketiga aspek tersebut untuk mempengaruhi kebijakan negara, pasar, dan pendapat publik sesuai kepentingan mereka. Teks ini juga menjelaskan pentingnya melakukan analisis wacana kritis terhadap media untuk menghindari dominasi oleh kelas atau kelompok tertent
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan materi ajar kebahasaan khususnya dalam pembelajaran menulis. Ia menjelaskan definisi materi ajar, tata bahasa pendidikan, dan memberikan contoh pengembangan materi ajar tentang penggunaan ejaan dan tanda baca dalam menulis. Contoh tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa sesuai kaidah bahasa Indonesia.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh teknik penugasan dalam pendekatan pembelajaran dan kecerdasan emosional terhadap kemampuan menulis puisi siswa SMAN 1 Leuwiliang Bogor. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain faktorial 2x2 dengan 68 siswa sebagai responden. Hasilnya menunjukkan siswa dengan kecerdasan emosional tinggi menulis puisi lebih baik dengan penugasan kelompok dalam pendekatan kon
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Makalah ini membahas tentang semantik dan sintaksis dalam bahasa Indonesia, termasuk pengertian sintaksis, jenis-jenis frase, klausa, dan kalimat serta pengertian semantik seperti makna dan diksi. Tujuan makalah ini adalah menjelaskan konsep-konsep tersebut secara rinci untuk memahami proses komunikasi yang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) yang melihat bahasa secara fungsional dan sistemik, dengan tiga fungsi bahasa yaitu ideasional, interpersonal, dan tekstual. LSF digunakan untuk menganalisis klausa dalam teks dengan melihat realisasi ketiga fungsi bahasa tersebut."
Aliran linguistik Praha memperkenalkan pendekatan fungsional dalam kajian bahasa berdasarkan gagasan Ferdinand de Saussure, terutama di bidang fonologi. Tokoh-tokohnya seperti Mathesius dan Trubetzkoy memperkenalkan konsep tema dan rema serta fungsi kulminatif, deliminatif, dan distingtif pada bunyi bahasa.
Teks ini membahas tentang morfologi sebagai cabang ilmu bahasa yang mengkaji kata dan bagian-bagiannya. Morfologi dapat digunakan untuk menganalisis kata dan menemukan sistem kata berdasarkan teori-teorinya. Pengajaran kata yang efektif dapat dilakukan dengan menggunakan media wacana atau kalimat dan menganalisis kata secara induktif maupun deduktif.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan kalimat yang efektif dalam tulisan ilmiah. Secara singkat, dibahas mengenai karakteristik kalimat yang harus lugas, logis, dan sepadan. Kalimat yang efektif juga harus lengkap, bersatu, dan hemat.
Makalah ini membahas tentang diksi dan penerapannya dalam karya ilmiah. Terdapat beberapa poin pembahasan seperti pengertian diksi, jenis-jenis makna kata, perbedaan kata umum dan khusus, serta penerapan diksi dalam kalimat. Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat menggunakan bahasa dan kata yang tepat dalam menulis karya ilmiah.
Wacana merupakan satuan bahasa terbesar yang terdiri dari kalimat-kalimat yang saling terkait secara makna dan struktur. Terdapat beberapa jenis wacana seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Untuk membuat wacana kohesif dan koheren diperlukan penggunaan alat-alat gramatikal dan semantik seperti konjungsi, kata ganti, hubungan antar kalimat, dan elipsis.
Makalah ini membahas tentang frasa dan ciri-cirinya. Frasa didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak memiliki ciri klausa. Ada lima jenis frasa yaitu frasa nomina, frasa verba, frasa numeralia, dan frasa adjektiva. Ciri-ciri frasa antara lain terdiri minimal dua kata, memiliki fungsi gramatikal tertentu, memiliki satu makna gramatikal, dan b
Makalah ini membahas tentang frasa dan ciri-cirinya. Frasa didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak memiliki ciri klausa. Ada lima jenis frasa yaitu frasa nomina, frasa verba, frasa numeralia, dan frasa adjektiva. Ciri-ciri frasa antara lain terdiri minimal dua kata, memiliki fungsi gramatikal tertentu, memiliki satu makna gramatikal, dan b
Paragraf adalah bagian tulisan yang terdiri dari beberapa kalimat yang saling berhubungan membentuk satu ide utama. Terdapat beberapa jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat utama, isi, dan fungsi dalam karangan. Paragraf perlu memenuhi syarat kohesi dan koherensi untuk membentuk kesatuan makna.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang kaidah kalimat, termasuk pengertian kaidah, pengertian kalimat, pengertian kaidah kalimat, dan unsur-unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Paragraf adalah bagian tulisan yang terdiri dari beberapa kalimat yang saling berhubungan membentuk satu ide utama. Terdapat beberapa jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat utama, isi, dan fungsi dalam karangan. Paragraf perlu memenuhi syarat kohesi dan koherensi untuk membentuk kesatuan makna.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. PENGENALAN
Wacana (discourse) ialah kesatuan bahasa yang lengkap dan paling tinggi dalam
pertuturan dan penulisan yang memperlihatkan kesinambungan fikiran, sama ada
dari aspek komunikasi mahupun konteks.
Wacana dianalisis kerana penggunaan wacana sangat penting dalam kehidupan
seharian manusia. Semua perkara yang dilakukan oleh manusia yang melibatkan
bahasa ialah wacana.
Wacana ialah sebuah konsep yang meliputi semua aspek komunikasi manusia. Hal ini
membuktikan bahawa wacana bukan sahaja merupakan sebuah komunikasi bertulis
yang melibatkan antara penulis dan pembaca, bahkan ia juga melibatkan komunikasi
lisan antara penutur dan pendengar.
3. MODEL SATOHIROBUMI (RAHMAT ABDULLAH)
Konsep
Runtutan
Tahap Tujuan
Tahap Penerimaan Tahap Maklumat Tahap Keadaan
4. Konsep
Struktur
Maklumat
Maklumat Lama
Merupakan maklumat
sedia ada dalam diri
penerima mesej
Maklumat Baru
Dapat dikenali melalui tanda
tinggi dan apabila ada
penanda
Kaedah perujukan, penggantian,
pengulangan, pengulangan
sebahagian, penghilangan,
leksikal, dan prafrasa
Maklumat baru tambahan,
maklumat baru kontrastif,
maklumat baru pemberitaan
neutral, maklumat baru fokus
5. Maklumat Lama
Kaedah Huraian Contoh ayat
Kaedah perujukan • Kata ganti nama diri orang
dan kata ganti nama tunjuk
• Contoh, usman dan saya
dapat menggunakan
rujukan kata ganti nama
kami
A.1 Usman dan saya baru
sahaja lepas menonton
wayang gambar dan sedang
kami beriang-riang terlihat
beberapa buah lori sedang
tersusun dihadapan pawagam.
Kaedah penggantian • Unsur yang disebut ganti
dengan bentuk baru secara
semantik.
• Misalnya ialah, bukan kau
seorang menggantikan
frasa kita
A.2 Kata saya: “bukan kau
seorang sahaja yang terpaksa
masuk ke dalam lori itu.”
A.3 “kita semuanya, termasuk
aku.”
6. Kaedah Huraian Contoh ayat
Kaedah pengulangan • Kaedah yang mengulang
rangkai kata tanpa
perubahan.
A.4 Pada mulanya banyak juga
orang-orang tua ditangkapnya
dengan tidak sengaja, tetapi
orang-orang tua itu
dilepaskannya.
Kaedah pengulangan
sebahagian
• Wujud perubahan kategori
pada rangkai kata yang
mengulang.
• Contohnya ialah, beberapa
buah lori besar sedia
tersusun diulang menjadi
lori-lori yang tersusun itu
A.5 ...apabila kami terlihat
beberapa buah lori besar sedia
tersusun di hadapan panggung
itu. Bagi kami lori-lori yang
tersusun itu tidaklah bererti
apa-apa pada kami.
7. Kaedah Huraian Contoh ayat
Kaedah elipsis • Maklumat yang menghilang
atau mesej yang ingin
disampaikan tidak
disampaikan sepenuhnya.
• Elipsis 01 (yang telah
menonton wayang gambar),
02 (oleh soldadu-soldadu
jepun yang bengis), dan 03
(yang besar)
A.6 Beberapa banyak orang
muda 01, menurutnya, telah
ditangkap dan ditangkap 02
dipaksa masuk ke dalam lori 03
itu.
Kaedah leksikal • Pertalian antara perkataan
dengan wacana secara
semantik.
• Contohnya, tubuh badan
manusia kepada anggota
badan termasuk kepala,
mata, dan leher.
A.7 Di tubuh badan kita maka
bukan sedikit anggota-anggota
kita yang bulat keadaannya –
kepala, mata, lengan, leher, dan
jari kita pun bukankah bulat?
8. Kaedah Huraian Contoh ayat
Kaedah prafrasa • Penyataan idea yang
sama tetapi berbeza
• Menunjukkan hubungan
makna tetapi struktur
berlainan.
A.8 Fadhil mendapat
tempat pertama. Tempat
pertama milik Fadhil.
9. Maklumat Baru
Maklumat Lama:
Judul
- Maklumat Baru Tambahan
- Cerita
Huraian
Bulat - apa yang ganjil pada bulat? • cerita berkaitan dengan
judul dianggap maklumat
baru.
• subjek yang berada di
hadapan ayat adalah
maklumat lama manakala
predikat yang berada di
belakang subjek dikenali
sebagai maklumat baru.
10. Maklumat Lama:
Judul
- Maklumat Baru Kontrastif
- Cerita
Huraian
Barangkali bintang
Bulat
01 (bintang)
- yang banyak itu pun (K1)
- keadaannya (K2)
- jika boleh dilihat dekat (K3)
• Dua atau lebih klausa
berlainan dari segi
semantik.
• Setiap klausa mempunyai
amanat tersendiri serta
dapat menepati maksud
maklumat baru konstraktif.
• Frasa nama yang banyak itu
pun (K1), frasa adjektif
keadaannya (K2), dan frasa
kerja jika boleh dilihat
dekat (K3)
11. Maklumat Baru Fokus:
Judul
- Maklumat Lama:
- Cerita
Huraian
Sesungguhnya apakah yang
ganjil
Ya-tiada ganjil
Dan tidak ada pentingnya
- pada bulat?
- 01 (pada bulat)
- pada bulat
• Pendepanan predikat supaya
menjadi subjek atau judul
cerita supaya berfungsi
sebagai judul atau tema.
• Frasa nama sesungguhnya
apakah yang ganjil
dikategorikan maklumat
baru fokus setelah ayat
disongsangkan.
• Frasa nama ya-tiada yang
ganjil dan tidak ada
pentingnya berfungsi
sebagai maklumat baru
fokus setelah mengalami
proses yang sama.
12. MODEL SANAT MD. NASIR
Teori Atqakum
Beliau mengatakan bahawa tatabahasa yang kukuh harus memperlihatkan
hubungan makhluk dengan khaliqnya.
Oleh itu, beliau telah mengemukakan sebuah teori tatabahasa wacana yang diberi
nama Teori Atqakum.
Teori ini mengambil kira persoalan qalb, roh dan nafs yang terangkum dalam diri
pengguna bahasa Melayu.
Tujuan bahasa adalah untuk mewujudkan hubungan antara manusia dan
hubungannya dengan Pencipta (khaliq).
13. Teori Atqakum bukan sahaja sebuah teori malah memainkan peranan yang lebih
penting daripada itu. Teori ini memerintahkan penutur dan pendengar supaya
bertaqwa dan menjadi insan yang paling bertaqwa di sisi Allah SWT.
“Teori ini turut mengambil kira konsep-konsep yang diajukan, iaitu dari segi asal
usul bahasa, fungsi bahasa, moden dan tradisional, korpus, sejagat dan kenekaan,
fitrah, tahap keyakinan, komunikatif, Khaliq dan makhluk, makna tinggi dan rendah, dan
tatabahasa yang lebih lua”
(Sanat Md. Nasir, 1998: 123)
Teori Atqakum merujuk kepada segala penulisan yang dibuat harus bermatlamat
untuk bertaqwa dan mengajar manusia ke arah kebaikan.
Teori ini mampu mengungkap segala persoalan berkaitan dengan kebahasaan.
Selain itu, teori ini turut selari dengan tatabahasa Wacana Plus kerana bahasa tidak
dilihat secara terpisah dari agama dan bahasa perlu dijadikan sebagai alat untuk
beribadah
15. Ciri-ciri Huraian Contoh Ayat
Perulangan o Pengulangan yang berlaku
secara terus sesuatu unsur
linguistik tanpa ada
perubahan.
o Frasa yang digunakan pada
awal ayat akan diulang
tanpa ada pengguguran
unsur linguistik frasa
tersebut pada ayat kedua.
o Misalnya, ayat berikut
mengulang frasa orang-
orang tua.
A.1 Pada mulanya banyak
juga orang-orang tua
ditangkapnya dengan tidak
sengaja, tapi orang-orang tua
itu dilepaskannya.
16. Ciri-ciri Huraian Contoh ayat
Perulangan sebahagian o Pengulangan unsur yang
sama dengan mengubah
unsur linguistik yang
digunakan sebelumnya.
o Contoh ayat berikut
mengalami proses
pengulangan sebahagian
kepada frasa nama dari
beberapa buah lori besar
sedia tersusun ditukar
kepada frasa lori-lori yang
tersusun itu.
A.2 ...apabila kami terlihat
beberapa buah lori besar sedia
tersusun di hadapan
panggung itu. Bagi kami lori-
lori yang tersusun itu tidaklah
bererti apa-apa pada kami.
17. Ciri-ciri Huraian Contoh ayat
Tautan perulangan paralisme o Pengulangan struktur yang
sama tetapi unsur lain
digunakan untuk
menggantikan unsur
sebelumnya.
A.3 Ayah membaca buku. Ibu
pula membaca majalah. Unsur
ibu dan majalah menggantikan
unsur ayah dan buku.
Tautan perulangan parafrasa o Pengulangan isi atau wacana
yang sama tetapi diganti
dengan unsur lain.
A.4 Tarmizi mendapat tempat
pertama. Tempat pertama milik
Tarmizi.
Tautan perulangan elipsis o Pengulangan struktur dan
unsur yang sama tetapi
menghilangkan sebahagian
ujarannya.
o Misalnya terdapat
pengguguran pada kata
nama farid dan kata kerja
pulang dihilangkan.
A.5 Azirun sudah pulang?
Belum. (Azirun belum pulang.)
18. Ciri-ciri Huraian Contoh ayat
prinsip rujukan o Menggunakan kata ganti
nama diri orang dan kata
ganti nama tunjuk untuk
menghasilkan kaitan.
A.6 Halim rajin belajar. Dia
bijak.
19. Konsep Tema
Struktur tema merujuk kepada struktur dalam ayat yang ditandai dengan tema
(T) dan juga rema (R). Hal ini dapat dirumuskan dengan menggunakan rumus T
+ R = ST.
Menurut Mohd Rashid (2007: 77) dalam sesebuah klausa tema biasanya berada
di hadapan, iaitu menjadi titik mula amanat dan perhatian dalam klausa.
Seterusnya tema didikuti oleh rema yang bertugas sebagai penerang. Segala
ayat yang selepas tema dikenali sebagi rema.
Menurut Sanat Md Nasir, konsep struktur tema adalah struktur dalam ayat yang
ditandai dengan tema dan rema. Struktur tema dilihat sebagai sesuatu yang
mencirikan klausa sebagai amanat. Klausa sebagai struktur amanat terdiri
daripada tema dan rema. Tema harus berada di hadapan klausa atau awal klausa.
Rema pula berada selepas tema.
Misalnya (Farah) (pergi ke sekolah) Farah merupakan tema dalam klausa ini dan
pergi ke sekolah pula merupakan rema dalam klausa.
20. TEMA REMA
(saya pernah mendengar) (seorang jiran menceritakan perihal
askar-askar Jepun yang menunggu
penonton-penonton di luar panggung
wayang dengan beberapa buah lori
yang besar-besar.)
Berdasarkan contoh tersebut, struktur tema berada di hadapan ayat yang
berfungsi sebagai benda atau subjek dalam klausa. Kemudian, tema diikuti
oleh rema yang berperanan untuk menceritakan tema dalam klausa
tersebut.
21. KESIMPULAN
Sato Hirobumi dan Sanat Md. Nasir merupakan tokoh yang sangat bergiat aktif
dalam bidang kajian wacana. Mereka mengemukakan beberapa prinsip yang
berkaitan dengan bidang tatabahasa.
Sanat Md. Nasir telah mengemukakan Teori Atqakum, konsep tautan, dan konsep
struktur tema dalam sesebuah wacana.
Sato Hirobumi atau Rahmat Abdullah pula telah memperkenalkan konsep runtutan
dan struktur maklumat yang terdiri daripada maklumat lama dan maklumat
baharu.
Hasil kajian mereka ini telah menjadi panduan kepada penyampai wacana pada
masa kini sebagai panduan bagi menghasilkan wacana mereka.