1. Mind mapping
Defenisi Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragik atau disebut juga stroke iskemik
didefinisikan sebagai sekumpulan tanda klinik yang
berkembang oleh sebab vaskular. Gejala ini berlangsung 24
jam atau lebih pada umumnya terjadi akibat berkurangnya
aliran darah ke otak, yang menyebabkan cacat atau
kematian.
Manifestasi klinis
Kelumpuhan wajah dan anggota badan
yang timbul mendadak, Gangguan
sensibilitas pada salah satu badan,
Peruubahan status mental, afasia anggota
badan, ataksia anggota badan,
vertigo,mual, muntah, nyeri kepala
Patofisiologi
Proses patologik yang sering mendasari dari berbagi
proses yang terjadi di dalam pembuluh darah yang
memperdarahai otak diantaranya berupa :
Keadaan penyakit pada pembuluh darah itu sendiri,
seperti pada aterosklerosis dan thrombosis.
,Berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran
darah, misalnya syok atau hiperviskositas darah.
,Gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus
infeksi yang berasal dari jantung atau pembuluh
ekstrakranium
Komplikasi
Berhubungan dengan mobiliasisi, infeksi
pernapasan, nyeri berhubungan dengan
area yang tertekan, kontipasi, dislokasi
sendi, kerusakan otak, epilepsy, sakit
kepala
Klasifikasi stroke non
hemoragik
1. TIA (trans iskemik
attack
2. Stroke infolusi
3. Stroke komplit
Etiologi
Stroke non-hemoragik menurut Ningrum (2020) bisa
terjadi akibat suatu dari tiga mekanisme patogenik
yaitu
1. trombosis serebri (penggumpalan darah)
2. emboli serebri(pembekuan darah)
3. hipoperfusion sistemik (berkurangnya aliran
darah)
KONSEP
KEPERAWATAN
Penatalaksanaan
Menurut Ningrum (2020) waktu merupakan hal
terpenting dalam penatalaksanaan stroke non
hemoragik yang diperlukan pengobatan sedini
mungkin, karena jeda terapi dari stroke hanya 3-6
jam. Penatalaksanaan yang cepat, tepat dan cermat
memegang peranan besar dalam menentukan hasil
akhir pengobata
Diagnosa
1. Gangguan mobilitas fisik
2. Gangguan komunikasi verbal
3. Deficit perawatan diri
4. Resiko perfusi serebral tidak efektif’
5. Pola napas tidak efektif
Pengkajian
1. Identitas klien
2. Keluhan
3. Riwayat penyakit
4. Riwayat psikososial
5. Aktivitas sehari-hari
6. Pemeriksaan fisik
7. Pengkajian nevus 12
Intervensi
1. Dukungan mobiliassi
2. Promosi komunikasi ; deficit bicara
3. Dukungan perawatan diri
4. Manajemen peningkatan TIK
5. Pemantauan repiras
KONSEP MEDIS
Pemeriksaan penunjang
1. Gula darah 2. Profil lipid
3. Ct scan 4. Mri
5. Ultrasonografi 6.Angiografi otak
Implemntasi dan evaluasi