SlideShare a Scribd company logo
Mikrobiologi Farmasi
Identitas mata kuliah
Mata kuliah : Mikrobiologi farmasi
Bobot SKS : 2 (dua)
Jurusan/prodi : Farmasi
Semester/jenjang : 2 (dua)/S-1
Dosen : Adriani S.Si., M.Kes
Kontrak perkuliahan
 Deskripsi singkat
Mata kuliah ini membahas tentang penerapan mikrobiologi pada produk-
produk farmasi, kosmetik, makanan/minuman dan alat kesehatan dengan
tujuan untuk mengembangkan sediaan farmasi dan pengujian
 Tujuan instruksional umum (TIU)
Mahasiswa mampu memahami tentang penerapan mikrobiologi farmasi
dalam bidang pangan, kosmetik dan alat kesehatan
Distribusi materi
1. Pendahuluan
2. Organel sel
3. Flora normal dan hospes
4. Prinsip patogenitas dan epidemologi mikroba
5. Pengendalian mikroorganisme
6. Antimikroba dan anti infeksi
7. Ekologi mikroorganisme
8. UTS
9. Pengujian makanan dan minuman
10. Uji potensi antibiotik dan vitamin
11. Pengujian bahan baku dan pembawa obat
12. Pengujian obat-obat non steril
13. Pengujian obat tradisional dan kosmetik
14. UAS
Referensi
 Mims et al. 2004. Medical Microbiology. Elsevier Mosby-Year Book Europe
 Fried George H and Hademenos George. 2006. Biologi Edisi Kedua. Erlangga.
Jakarta
 Jawetz, Melnick and Aderberg’s. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba
Medica, Jakarta
 Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1.
Yrama Widya. Bandung
 Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 2.
Yrama Widya. Bandung
 Muliawan, T. Sylvia. 2009. Bakteri Intraseluler Obligat. Erlangga, Jakarta
 Djide, N., Sartini dan Kadir, S., 2005. Analisis Mikrobiologi Farmasi. Unhas.
Makassar
 Penilaian
- Absensi
- Pemahaman
- Soft Skill
PENDAHULUAN
MATERI 1
Defenisi dan ruang lingkup
mikrobiologi farmasi
 Defenisi
Ilmu yang mempelajari mikroba/makhluk
hidup berukuran kecil/ mikroorganisme dan
peranannya dalam ilmu farmasi
Mikroorganisme
Bakteri
Virus
Jamur/fungi
Alga
Ruang lingkup mikrobiologi
farmasi
 Orientasi taksonomi
 Orientasi habitat
 Orientasi masalah
Ruang lingkup mikrobiologi
farmasi : taksonomi
Biologi
Immunol
ogi
Bakterio
logi
Virologi Mikologi
Parasitolo
gi
Ruang lingkup mikrobiologi
farmasi : habitat dan masalah
 Habitat
air, tanah dan udara
 Masalah
Malefit ( merugikan) dan benefit
(menguntungkan)
Sejarah perkembangan
mikrobiologi
 Tahap kegelapan
 Tahap penemuan mikroskop
 Tahap perkembangan mikrobiologi
 Tahap biomolekuler
Tahap Kegelapan
◦ Penyakit menular dan tidak menular
◦ Disebabkan benda kecil
◦ Masih mengenal mistik dan gaib
◦ Generatio spontanea (Abiogenesis)
Tahap Penemuan Mikroskop
Antoni Van Leeuwenhoek
Tahap Perkembangan
Mikrobiologi
Louis Pasteur
 Pendukung Teori Biogenesis
 Penemu
- vaksin rabies dan antraks,
- fermentasi
- pasteurisasi
Tahap Perkembangan
mikrobiologi
- Penemuan basil TB, difteri,
demam tifoid dan gonorrhoe
- Awal mula pengujian
laboratorium
- Penemuan mikroskop elektron
Robert Koch
Perkembangan mikrobiologi
PROSTULAT KOCH
Mikroorganisme penyebab
penyakit dapat diisolasi dari
Makhluk hidup yang terinfeksi
penyakit
Tahap Biomolekuler
◦ Penemuan DNA
sebagai pembawa sifat
sel
◦ Identifikasi yang lebih
sensitif dan spesifik
Peranan mikroba
 Peran positif
Produsen bahan obat, pangan, medis,
bioremediasi
 Peran negatif
Penyebab kerusakan dan menyebabkan
penyakit (patogen)
Produk pangan hasil fermentasi
MO
Aspergillus wentii
Monilia sitophila
Rhizopus oryzae
Lactobacillus bulgaricus
Penicillium sp
Kerugian akibat mikroba
SEL DAN ORGANEL SEL
Materi 2
Defenisi sel
 Unit dasar kehidupan
 Penyusun terkecil makhluk hidup
Sel berdasarkan ada tidaknya
membran inti
Struktur Sel Bakteri
Dinding sel
 Terletak di luar membran sel
 Fungsi : memberi bentuk pada sel serta
menjaga keutuhan sel
 Struktur dapat berubah apabila terjadi
penggunaan antibiotik irrasional
Dinding sel
29
Struktur membran sel
Fungsi Membran sel
 Lalu lintas zat dari dan ke dalam sel
 Reseptor
 Tempat berlangsungnya reaksi kimia
Ribosom
 Organel sintesis protein
 Terdiri atas ribosom
unit kecil dan ribosom
unit besar
Kromosom
 Pembawa informasi
genetik ke generasi
berikutnya
 Replikasi sel
 Sintesis protein
Kapsul dan sitoplasma
 Kapsul
- Terdiri atas
polipeptida/polisakarida
- Berperan pada saat
perlekatan bakteri dan
mencegah fagositosis
 Sitoplasma
Berisi air, protein dan
ribosom
Flagel dan endospora
 Flagel : Membantu
pergerakan
 Endospora :
melindungi sel dari
kondisi yang tidak
menguntungkan
Pili
Membantu pelekatan
pada hospes Sebagai jembatan sitoplasma
pada saat reproduksi sel
37
Bentuk-bentuk bakteri
EKOLOGI MIKROBA
Pendahuluan
 Mikroba memiliki sifat kosmopolit
 Ekologi mikroba meliputi bahan pangan,
lingkungan, makhluk hidup
 Hubungan mikroba dengan inangnya dapat
bersifat menguntungkan atau merugikan
Keberadaan mikroba
Jenis mikroba
JamurVirusBakteri
Bakteri
- Mikroskopik (Panjang 1,0 - 5,0 µ dan tebal
0,2 – 1,5 µ
 Kosmopolit
 Heterotrof/autotrof
 Bersimbiosis dengan organisme lain
 Reproduksi dengan membelah diri dan
paraseksual (transformasi, transduksi dan
konyugasi)
Bentuk-bentuk bakteri
Bakteri coccus
Neisseria gonorrhoeae Streptococcus pneumonia
Bakteri basil
Salmonell typhi
Bacillus antraxis
Bakteri spiral
Spirillum sp
Vibrio cholerae
Reproduksi bakteri (vegetatif)
Transformasi
Transduksi
Konyugasi
Dasar Klasifikasi bakteri
 Pewarnaan
Bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif
 Aktivitas metabolik
Bakteri aerob, bakteri anaerob dan fakultatif
anaerob
 Berdasarkan morfologi
Bakteri coccus, basil dan spiral
Klasifikasi pada bakteri
 Kingdom: Prokariotik
 Divisi : Monera
 Class : Bakteri
 Order : Actinomycetales
 Family : Mycobacteriaceae
 Genus : Mycobacterium
 Species : Mycobacterium tuberculosis
Bakteri gram
Mycobacterium tuberculosis
Struktur tubuh bakteri
Sel
bakteri
Endospora
Pili
Kapsul
Plasmid
Flagel
Mesosom
Membran
sel
Dinding
sel
Dinding sel
 Terdiri atas peptidoglikan
 Berdasarkan peptidoglikan --- bakteri gram
(+) dan bakteri gram (-)
 Fungsi : poteksi, pembelahan sel, biosintesis,
determinan permukaan antigen bakteri,
aktivitas endotoksin non spesifik
Contoh bakteri
 Gram positif  Gram negatif
Escherichia coli Staphylococcus aureus
MEMBRAN SEL
Sifat : Semipermiable
Fungsi : Jalur transportasi sel
Mesosom
 Fungsi : penghasil energi
FlagelPergerakansel
Sitoplasma
 Tempat berlangsungnya reaksi kimia
DNA
Sintesis protein
Pembawa materi genetik
Plasmid
Vektor dalam rekayasa genetika
Ribosom
Endospora
 Upaya pertahanan diri
 Pada Bacillus dan Clostridium
Berperan pada reproduksi sel
Pili
Kapsul
Melindungi dari kondisi yang ekstrim
JAMUR
Anda kenal ???
Introduction
Ciri-ciri jamur
 Bentuk bervariasi
 Saprofit
 Non klorofil
 Reproduksi secara seksual/aseksual
 Tubuh tersusun atas hifa
 Habitat di tempat lembab
Jenis-jenis jamur
Jamur
Kapang Khamir
Tipe jamur berdasarkan selnya
 Jamur uniseluler (cth :
Saccharomyces sp)
 Jamur multiseluler
(Lepiota sp)
sporangium
sporangiophore
Rhizopus stolonifer
Mucor sp.
Jamur makroskopik
Bentuk payung Bentuk bulat Bentuk payung
Jamur pada medium
Dasar Klasifikasi jamur
 Spora seksual
 Tubuh buah
 Alat reproduksinya
Peranan jamur
 Menguntungkan
sebagai bahan pembantu dalam bidang
pangan dan industri
 Merugikan
- patogen
Peran Jamur dalam Kehidupan
Kecap
Kombucha
Berbagai masakan menggunakan jamur
Antibiotik
Tempe
Beberapa jamur penyebab
infeksi
Penyakit akibat infeksi jamur
Tinea pedis Malasezzia furfur Candida albicans
Tinea pedis ---- athlete’s foot
Tinea cruris ---- jock itch
Tinea versicolor ----- panu
Pengobatan
QUESTIONS?
Fungi/jamur
 Tanpa klorofil
 Dinding sel tersusun atas selulosa/kitin
 Habitat di tempat lembab
 Kemoorganoheterotrof
 Tubuh tersusun atas hifa
 Soliter/bersimbiosis
 Reproduksi dengan spora, budding dan konyugasi.
Pembelahan sel
 Saprofit
Virus
Ciri umum virus
 Ultramikroskopik
 Organisme paralihan
 Aseluler
 Parasit obligat intraseluler
 Berupa partikel (virion)
 Memiliki asam nukleat (DNA/RNA)
 Komponen kimiawi berupa protein, lipid dan
karbohidrat
 Reproduksi dalam sel inang (Fase litik dan lisogenik)
Struktur virus
Struktur kapsid
Nucleic Acid
Spike
Projections
Protein
Capsid
Lipid Envelope
Virion
Associated
Polymerase
Replikasi virus
(litic cycle)
The Lysogenic Cycle
Dasar klasifikasi virus
 Jenis asam nukleat : RNA atau DNA
 Beruntai tunggal atau ganda
 Envelop ada atau tidak
 Berdasarkan inangnya
 Ukuran dan morfologi
 Tipe simetri kapsid yaitu tipe ikosahedral,
helikal ataukah komplek
Virus influenza
Virus HIV
Virus-induced transformation
Normal cells Transformed cells
Jenis virus berdasarkan bentuk
 Bulat (virus influenza
dan HIV)
 Oval (virus rabies)
 Batang (mozaic
tobacco virus)
 Polihidris (penyebab
demam)
 Kompleks
(bakterofage)
Virus berdasarkan sel inangnya
 Virus bakteri
 Virus organisme eukariotik
 Virus tumbuhan
 Virus hewan
Virus berdasarkan asam
nukleatnya
Peranan virus
Menguntungkan
- Rekombinasi gen
- Pembuatan vaksin
Merugikan
Menyebabkan penyakit
pada hewan, tumbuhan
dan manusia
Penyakit pada hewan akibat virus
 Flu Burung  Rabies
Penyakit pada tumbuhan akibat
virus
 Penyakit mozaik  Penyakit tungro
Penyakit pada manusia akibat
virus
 Campak  hepatitis
 Polio
Penyakit pada manusia akibat
virus
Pertumbuhan mikroba
Defenisi : Pertambahan jumlah/massa sel
Pengukuran jumlah sel (langsung dan tidak langsung)
Langsung : mengukur perubahan massa sel
Tidak langsung : kekeruhan pada medium
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroba
Biotik Abiotik
Faktor abiotik
Suhu
Kandungan
air
Tekanan
osmosis
Ion-ion
listrik
Jumlah
karbon
Jumlah O2
Mikroba berdasarkan suhu
 Psikrofil
(suhu 0°– 30 °C, suhu optimum 15 °C), cth : bakteri Yang
hidup di laut
 Mesofil
(suhu 15° – 55 °C, suhu optimum 25° – 40 °C), cth :
Escherichia coli dan Clostridium sp
 Termofil
(suhu 40° – 75 °C, suhu optimum 50 - 65 °C). Cth : Bacillus
sp
Psikrofil- mesofil - termofil
Vibrio parahaemolyticus Escherichia coli Clostridium sp
Mikroba berdasarkan pH
 Mikroba Asidofil
hidup pada pH 2,0 – 5,0, Contoh : Kapang,
khamir
 Mikroba Mesofil (neurofil)
hidup pada pH 5,5-8,0. Contoh : bakteri
 Mikroba Alkalifil
hidup pada pH 8,4 – 9,5, contoh : Kapang
Khamir Bakteri Kapang
Mikroba berdasarkan kebutuhan
karbon
 Bakteri autotrof
(fotosintetik dan kemosintetik)
 Bakteri heterotrof
Nitrosomonas sp
Escherichia coli
Clostridium botulinum Khamir dan Bacillus
Kapang Staphylococcus sp
Faktor biotik
Interaksi
antar
populasi
Interaksi
interpopulasi
QUESTIONS?
FLORA NORMAL SERTA HUBUNGAN
HOSPES DENGAN LINGKUNGAN
MATERI 3
Pendahuluan
 Hubungan antara manusia dengan
mikroorganisme :
- Menguntungkan
- Merugikan
Flora normal
 Organisme yang ditemukan hidup secara
alamiah dalam tubuh manusia
 Meliputi bakteri, jamur dan protista
Tipe flora normal
 Mikroorganisme normal/resident
flora/indigenous
MO jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada
bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu
 Mikroorganisme sementara/transient flora
MO nonpatogen/potensial patogen yang berada di kulit dan
selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa
jam, hari, atau minggu.
Peranan flora normal
 Sumber infeksi opportunistik
 Immunostimulation
 Proteksi terhadap MO lain
 Nutrisi
Keberadaan Flora normal
Ku
lit
Mata
Alat
kela
min
Mata
Sal.
perna
fasan
Sal.
pencer
naan
Jumlah Normal flora
 Human body
 1013 cells
 1014 bacteria
Relationship between normal flora
and host
Table 14.2 Some Resident Microbiota
Flora normal pada kulit
 Micrococci,
Diphtheroids,
Propionibacterium
Staphylococcus
Staphylococcus aureus
Flora normal pada mata
 Dipengaruhi oleh
lizosim
 Coynebacterium
xerosis,
Staphylococcus
epidermidis dan
Streptococcus non
hemolitik.
Flora normal pada sal.
Pernafasan (hidung)
 Corynebacteria
 Staphylococcus
 Streptococcus
Flora normal pada hidung
Flora normal pada sal.
pencernaan
 108 bacteria/mL of saliva;
potentially >700 species
 Pada kolon banyak ditemukan
Bacterioides, Lactobacillus,
Fusobacteria dan Clostridia
Flora normal pada alat kelamin
 Flora norma berupa
Lactobacillus dan
Candida albicans
Flora normal pada Vagina
Normal flora - Risks and
Opportunistic
Clinical conditions that may be caused by members of the normal flora
Inhibitor flora normal
 Pembersihan
 Pemanasan
 Penyinaran
 Penggunaan germisida
 Penggunaan pelarut lemak
PATOGENITAS DAN EPIDEMOLOGI
MIKROORGANISME
Materi 4
Pendahuluan
 Patogenitas : kemampuan suatu
mikroorganisme untuk menyebabkan
penyakit
Bakteri menyebabkan penyakit
dengan cara
Melakukan
invasi
Produksi
toksin
Perantara
(host)
• Bakteri mampu merusak
jaringan, menggunakan
enzim pencernaan
• Menghasilkan toksin
yang larut dalam tubuh
• Pertahanan host, spt
inflamasi
Tahapan Infeksi bakteri
ProkaryoticandHost Interactions
Bacteria
Prokaryotic Cell
Control of virulence factors:
(Pilin, capsule, invasins, toxins etc)
COLONIZATION INVASION
Pili or adhesins
Intracellular
Host
Receptor
Adherence blockers
Attachment
 Terjadi interaksi antar
molekul (reseptor)
pada permukaan sel
 Fimbrae dan kapsul
serta adhesin berperan
dalam hal ini
Figure 14.5 The adhesion of pathogens to host cells-overview
Colonization
 Terbentuk lapisan tipis (monolayer) pada pemukaan
host
 Bakteri mensekresikan Polysaccharide Intercelluler
Adhesin (PIA), Accumulation Assosiated Protein (AAP)
 Terjadi detachment/
pelepasan senyawa toksin dan degradasi
makromolekul ekstraseluler kerusakan jaringan
Mekanisme pembentukan biofilm/lapisan koloni
Pada Staphylococcus epidermidis
Invasion
 sel bakteri mulai meninggalkan host untuk
mencari host yang baru
Biofilm yang terbentuk pada kulit mengakibatkan infeksi
Figure 14.6 Dental plaque
Transmisi mikroba
Kontak
Prasarana
Vektor
Port of entry mikroba
Membran
mukosa Kulit
Saluran respirasi,
saluran cerna, saluran
urogenitalia
Plasenta
Port of entry
microba
Figure 14.3 Routes of entry for invading pathogens
Broken
skin
Insect
bite
Anus
Ear
Conjunctiva
of eye
Nose
Mouth
Placenta
Vagina
In males:
Penis
Urethra
Portal of exit microba
Figure 14.11 Portals of exit
Ear
(earwax)
Broken skin
(blood)
Skin
(flakes)
Anus
(feces)
Urethra
(urine)
Seminal vesicles
(semen and lubricating secretions)
Eyes
(tears)
Nose
(secretions)
Mouth
(saliva, sputum)
In females:
Mammary glands
(milk, secretions)
Vagina
(secretions, blood)
Defenisi
 Infeksi yang muncul selama pasien di rawat
di RS
 Terjadi setelah 72 jam dirawat
Sejarah
 Pertama kali ditemukan
oleh Ignaz semmelweis
(1847)
Sumber infeksi nosokomial
- Dokter / Perawat  Sakit / Carrier
- Penderita lain  Sakit / Carrier
- Penderita sendiri  Flora normal tubuh
- Lingkungan  Alat / Bahan tercemar,
Ruangan.
Infeksi nosokomial
Faktor yang mempengaruhi
penyebaran infeksi nosokomial
Umur. Sex, penyakit
penyerta, sistem imun
Lingk. RS. Perawat,
alat medis, lama
perawatan
MO yg dapat menyebabkan IN
• Replikasi dalam sel inang
• Stimulasi sistem imun
• Mengubah pengaturan
siklus sel
Virus
• Produksi enzim
• Replikasi dalam sel host
• Menyebabkan reaksi
alergi/inflamasi
Fungi,
protista
dan cacing
MO yang dapat menyebabkan
IN
- Pseudomonas aeruginosa
- Acinetobacter baumanni
- Klebsiella pneumoniae
- Escherichia coli
- Enterobacter spp.
- Proteus spp.
- Serratia spp.
- Legionella pneumophila
BAKTERI
Cara penularan sering terjadi
melalui :
- Pembedahan
- Catheter intravenous
- Catheter kandung kemih
- Cairan intravenous
- Endotracheal tube
- Respirator/Ventilator
Figure 14.12 Droplet transmission
Infeksi Nosokomial dapat
terjadi dengan cara
- Infeksi silang (Cross infection)
- Infeksi endogen (Autoinfection)
- Infeksi lingkungan (Environment infection)
Faktor penentu IN
- Susceptibility penderita terhadap infeksi
- Besarnya paparan mikroba
- Cara pemaparan mikroba
Orang-orang yg beresiko
Kegiatan Petugas kesehatan yang rentan
terhadap infeksi
 Suntikan
 Pengambilan darah
Tindakan kedokteran gigi
 Persalinan
Pembersihan cairan
 Tindakan bedah
The Nature of Infectious Disease
 Virulence Factors of Infectious Agents
 Extracellular enzymes
 Secreted by the pathogen
 Dissolve structural chemicals in the body
 Help pathogen maintain infection, invade, and avoid
body defenses
© 2012 Pearson Education Inc.
Figure 14.9a Some virulence factors: Extracellular enzymes
Bacterium
Epithelial
cells
Collagen layer
Invasive bacteria
reach epithelial
surface.
Hyaluronidase and collagenase Coagulase and kinase
Extracellular enzymes
Hyaluronidase
Collagenase
Bacteria produce
hyaluronidase and
collagenase.
Bacteria invade deeper
tissues.
Bacterium
Coagulase
Clotting
protein
Clot
Kinase
Bacteria produce
coagulase.
Clot forms. Bacteria later produce
kinase, dissolving clot
and releasing bacteria.
The Nature of Infectious Disease
 Virulence Factors of Infectious Agents
 Toxins
 Chemicals that harm tissues or trigger host immune
responses that cause damage
 Toxemia refers to toxins in the bloodstream that are
carried beyond the site of infection
 Two types
 Exotoxins
 Endotoxins
© 2012 Pearson Education Inc.
Pencegahan infeksi nosokomial
 Dekontaminasi tangan  Sterilisasi
Pencegahan infeksi nosokomial
Penggunaan sarung tangan dan
masker
 Pengelolaan limbah
PENGENDALIAN
MIKROORGANISME
Pengendalian MO
 Defenisi : Segala
kegiatan yang dapat
menghambat dan
menghilangkan MO
 Tujuan
- Mencegah penyebaran
penyakit dan infeksi.
- Membasmi MO pada
inang yang terinfeksi
- Mencegah pembusukan
dan perusakan bahan
oleh MO
Cara pengendalian
mikroorganisme
 Secara kimia
 Secara fisika
 Secara mekanik ----- filter
Pengendalian secara fisik
 Panas lembab ----
koagulasi protein
- Uap bertekanan
- Sterilisasi bertingkat
- Air mendidih
- Pasteurisasi
 Panas kering
- Udara panas (oven)
- Pembakaran
- Suhu rendah
(pendinginan & di bawah
titik 0)
- Pengeringan
- Radiasi (sinar UV, X dan
Gamma)
Autoclave
Pengendalian secara fisik
Filter bakteriologik
 Untuk bahan termolabil
seperti enzim, serum,
vitamin dan antibiotik)
 Ukuran pori : 0,01-1,0
um
Filter udara
 Menyaring udara
 Laminary air flow dan
masker
Filter bakteriologik
 Menghilangkan mikroba
maupun spora yang berasal
dari udara dan air
 Menggunakan membran
berpori (0,01-1,0 µm )
 Digunakan untuk bahan
termolabil seperti vaksin,
serum dan media
Pengendalian secara kimia
Desinfektan
 Antimikrobial
 Polar, non korosif
 Kemampuan seperti detergen
 Contoh : fenol, alkohol, antibiotik surfaktan,
aldehide, mercuri
Kondisi yang mempengaruhi
kerja antimikroba
 Beberapa faktor yang berperan penting
terhadap efektivitas kerja antimikroba yaitu :
 Population size
 Types of organisms
 Concentration of the antimicrobial agent
 Duration of exposure
 Temperature
 pH
 Organic matter
 Biofilm formation
Pengendalian secara kimia
Antiseptik
 Senyawa kimia yang melawan infeksi dan
menghambat pertumbuhan mikroorganisme
pada jaringan
AGEN ANTIMIKROBA DAN
ANTI INFEKSI
Defenisi Antimikroba
 Segolongan senyawa (alami maupun sintetik)
yang mampu menekan/menghentikan suatu
proses biokimia di dalam tubuh MO
 Substansi yang dalam konsentrasi rendah
dapat menghambat pertumbuhan dan
reproduksi bakteri dan fungi
Antimikroba berdasarkan sifat
kerja
Bakterisidal Bakteristatik
Mekanisme kerja antibiotik
Menghambat sintesis dinding sel bakteri
• Beta-laktam, penicilin, polypeptida, cephalosporin, ampicilin, oxacilin
Menghambat proses transkripsi dan translasi
Quinolon, Rifamficin, Actinomycin D, Metronidazole, Lincosamides
Menghambat sintesis protein
• Macrolide, Aminoglicoside, Tetracyclin, Kloramfenikol, Kanamycin, Oxytetracyclin
Menghambat fungsi membran sel
• Ionymycin dan Vancomycin
Bersifat antimetabolit
• Sulfonamide, Trimetoprim, Azaserine
Figure 20.2
Antimikroba berdasarkan
strukturnya
 Betalaktam (penicilin dan sefalosforin)
 Aminoglikosida (neomisin, vankomicin, kanamicin)
 Tetrasiklin
 Makrolida (eritromycin)
 Sulfonamide (sulfametoxasol)
 Quinolon (fluoroquinolon, ciproflosasin)
 Antijamur (amfoterisin, ketokenazol)
Antimikroba berdasarkan daya
basminya
Spektrum
luas
Spektrum
sempit
Efektivitas antibiotik
Resistensi antimikroba
 Suatu keadaan tidak terganggunya kehidupan
MO akibat antibiotik
Penyebab resistensi
 Sintesis inaktivator o/MO
 Sintesis enzim inaktivator baru o/MO
 Peningkatan sintesis metabolit antagonis-
kompetitif terhadap antibiotik
 Pembentukan jalur metabolisme baru oleh
MO
 Perubahan komposisi ribosom sel MO
Dampak resistensi antimikroba
 Lebih sulit disembuhkan
 Sakit lebih lama
 Butuh antibiotik lebih kuat
 Butuh biaya pengobatan lebih mahal
Penyebab kegagalan terapi
antibiotik
 Dosis yang kurang
 Waktu terapi kurang
 Fakor mekanik (abses, antigen dll)
 Salah menetapkan etiologi
 Faktor farmakokinetik
 Salah menentukan antibiotik
 Faktor pasien
Metode pengujian antibiotik
Hasil pengujian antibiotik
Pengujian antibiotik resisten
Terima kasih
Tugas persentase
1. Organel sel mikroba yang berhub. Dengan bidang farmasi
- Defenisi sel
- dinding sel, membran sitoplasma, kromosom, ribosom
2. Flora normal dan hospes
- Hub. Antara manusia dan mikroorganisme
- flora normal pada kulit, mata, sal pernafasan dan sal pencernaan
3. Patogenitas dan epidemologi mikroba
- Cara mikroba menyebabkan penyakit
- Cara virus menyebabkan penyakit
- Cara patogen memasuki dan meninggalkan tubuh
- Infeksi nosokomial
4. Pengendalian mikroorganisme
Tujuan pengendalian MO, pengendalian secara mekanik, fisika dan
bahan kimia
5. Agen anti mikroba dan anti infeksi
- interaksi antara antimikroba, mikroorganisme dan hospes
- prinsip kerja antimikroba dan resistensi antimikroba
- antibiotik, antiseptik dan desinfektan
6. Pengaruh ekologi mikroorganisme terhadap industri farmasi
- pengaruh atmosfer dan air terhadap industri farmasi
- perpindahan mikroorganisme
7. Pengujian mikroorganisme perbekalan farmasi makanan dan minuman
- Pendahuluan, defenisi, protokol pengujian, MO pada sediaan
makanan/minuman dan prosedur pengujian
8. Uji potensi antibiotik dan vitamin secara mikrobiologi
- pendahuluan, metode difusi, metode lempeng, penyiapan inokulum,
uji potensi antibiotik
9. Metode pengujian bahan baku dan pembawa obat
- pendahuluan, kontaminasi bahan baku, pengujian bahan baku dan
pembawa obat
10. Pengujian obat-obat non steril
- pendahuluan, pencemaran MO sediaan non steril, Prosedur pengujian
11. Pengujian obat tradisional dan kosmetik
- pendahuluan, sediaan kosmetik, obat tradisional ,uji MO obat
tradisional dan uji MO sediaan kosmetik
Penilaian persentase
 Kehadiran anggota kelompok
 Kesesuaian materi
 Isi
 Tampilan slide
 Kemampuan untuk menyampaikan materi
 Waktu persentase (30 menit)

More Related Content

What's hot

Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuberBulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuberSri Ariesty
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
Dewi Kartika
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
Ilma Nurhidayati
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Mina Audina
 
Suspensi Terdeflokulasi
Suspensi TerdeflokulasiSuspensi Terdeflokulasi
Suspensi Terdeflokulasi
Maulana Sakti
 
MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptx
MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptxMORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptx
MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptx
marlin59
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
Dokter Tekno
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
Indra Gunawan
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
Amphie Yuurisman
 
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
irmalawai
 
Aspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasiAspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasi
murianda
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 
Gel
GelGel

What's hot (20)

Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuberBulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
 
Suspensi Terdeflokulasi
Suspensi TerdeflokulasiSuspensi Terdeflokulasi
Suspensi Terdeflokulasi
 
MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptx
MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptxMORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptx
MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA.pptx
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
 
Aspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasiAspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasi
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
PP flavonoid
PP flavonoidPP flavonoid
PP flavonoid
 
Gel
GelGel
Gel
 

Viewers also liked

Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
 
Pendahuluan biologi-sel
Pendahuluan biologi-selPendahuluan biologi-sel
Pendahuluan biologi-selhayui
 
Tehnik laboratorium 2015
Tehnik laboratorium 2015Tehnik laboratorium 2015
Tehnik laboratorium 2015
Adriani Adriani
 
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalPraktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Syscha Lumempouw
 
Santosh Behera Updated Resume
Santosh Behera Updated ResumeSantosh Behera Updated Resume
Santosh Behera Updated Resume
Santosh Behera
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok a
titinseptyani
 
Kt pengantar & dftar isi sosialisasi 2013
Kt pengantar & dftar isi sosialisasi 2013Kt pengantar & dftar isi sosialisasi 2013
Kt pengantar & dftar isi sosialisasi 2013Adriani Adriani
 
E coli exposicion
E coli exposicionE coli exposicion
E coli exposicion
Christian Cuello Mendoza
 
Jurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatanJurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatan
risyanti ALENTA
 
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologi
widya pratiwi
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
Sarthyna Lukman
 
Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)
Ade Maria Ulfa
 
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Gilva Illavi
 
Mikrobiologi dasar2010new
Mikrobiologi dasar2010newMikrobiologi dasar2010new
Mikrobiologi dasar2010new
Ayuw Damayanti
 

Viewers also liked (20)

Escherichia
EscherichiaEscherichia
Escherichia
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Pendahuluan biologi-sel
Pendahuluan biologi-selPendahuluan biologi-sel
Pendahuluan biologi-sel
 
Tehnik laboratorium 2015
Tehnik laboratorium 2015Tehnik laboratorium 2015
Tehnik laboratorium 2015
 
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalPraktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
 
Biological batteries
Biological batteriesBiological batteries
Biological batteries
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Santosh Behera Updated Resume
Santosh Behera Updated ResumeSantosh Behera Updated Resume
Santosh Behera Updated Resume
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok a
 
Biologi sel pancasakti
Biologi sel pancasaktiBiologi sel pancasakti
Biologi sel pancasakti
 
Kt pengantar & dftar isi sosialisasi 2013
Kt pengantar & dftar isi sosialisasi 2013Kt pengantar & dftar isi sosialisasi 2013
Kt pengantar & dftar isi sosialisasi 2013
 
E coli exposicion
E coli exposicionE coli exposicion
E coli exposicion
 
Jurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatanJurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatan
 
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologi
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
Biologi sel farmasi
Biologi sel farmasiBiologi sel farmasi
Biologi sel farmasi
 
Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)
 
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
 
contoh Proposal praktikum
contoh Proposal praktikumcontoh Proposal praktikum
contoh Proposal praktikum
 
Mikrobiologi dasar2010new
Mikrobiologi dasar2010newMikrobiologi dasar2010new
Mikrobiologi dasar2010new
 

Similar to Mikrobiologi farmasi- revisi

Bakteriologi I PHB (3).pptx
Bakteriologi I PHB (3).pptxBakteriologi I PHB (3).pptx
Bakteriologi I PHB (3).pptx
ArPratiwiHasanuddin1
 
1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma
nevile86
 
PERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN
PERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGANPERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN
PERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGANKlara Tri Meiyana
 
2 kelompok mikroorganisme
2 kelompok mikroorganisme2 kelompok mikroorganisme
2 kelompok mikroorganisme
iinmashar
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaLisa Tri Setiawati
 
Materi eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteriaMateri eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteria
Winda Maylani
 
Bakteri
Bakteri Bakteri
Bakteri
Rfr Egha
 
Sc5 topik9
Sc5 topik9Sc5 topik9
Sc5 topik9
reeta baniface
 
5 topic1
5 topic15 topic1
5 topic1
cikguwanie1983
 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
Wendi Hermawan
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
ssuser018360
 
(Modified) bab 9 mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan
(Modified) bab 9    mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan(Modified) bab 9    mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan
(Modified) bab 9 mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupanzarinamk1
 
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERIMIKROBIOLOGI: BAKTERI
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakterikikikamila
 
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1BMIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.pptMateri pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
Keslingkesjaordinkes
 

Similar to Mikrobiologi farmasi- revisi (20)

Bakteriologi I PHB (3).pptx
Bakteriologi I PHB (3).pptxBakteriologi I PHB (3).pptx
Bakteriologi I PHB (3).pptx
 
1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma
 
PERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN
PERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGANPERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN
PERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN
 
Mikrobiologi part 1
Mikrobiologi part 1Mikrobiologi part 1
Mikrobiologi part 1
 
Genetika bakteri
Genetika bakteriGenetika bakteri
Genetika bakteri
 
2 kelompok mikroorganisme
2 kelompok mikroorganisme2 kelompok mikroorganisme
2 kelompok mikroorganisme
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
 
Materi eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteriaMateri eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteria
 
Bakteri
Bakteri Bakteri
Bakteri
 
5 topic1
5 topic15 topic1
5 topic1
 
Sc5 topik9
Sc5 topik9Sc5 topik9
Sc5 topik9
 
5 topic1
5 topic15 topic1
5 topic1
 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
 
(Modified) bab 9 mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan
(Modified) bab 9    mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan(Modified) bab 9    mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan
(Modified) bab 9 mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan
 
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERIMIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakteri
 
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1BMIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
 
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.pptMateri pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
Materi pelatihan pangan Mikroorganisme.ppt
 

More from Adriani Adriani

Pertemuan 1.Mikrobiologi dan Parasitologipptx
Pertemuan 1.Mikrobiologi dan ParasitologipptxPertemuan 1.Mikrobiologi dan Parasitologipptx
Pertemuan 1.Mikrobiologi dan Parasitologipptx
Adriani Adriani
 
Isolation Endophyte Bacteria of Sanrego.pdf
Isolation Endophyte Bacteria of Sanrego.pdfIsolation Endophyte Bacteria of Sanrego.pdf
Isolation Endophyte Bacteria of Sanrego.pdf
Adriani Adriani
 
Molecular docking study_from_lunacridine_scopoleti(1)
Molecular docking study_from_lunacridine_scopoleti(1)Molecular docking study_from_lunacridine_scopoleti(1)
Molecular docking study_from_lunacridine_scopoleti(1)
Adriani Adriani
 
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakSeks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakAdriani Adriani
 
Fisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan newFisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan new
Adriani Adriani
 

More from Adriani Adriani (10)

Pertemuan 1.Mikrobiologi dan Parasitologipptx
Pertemuan 1.Mikrobiologi dan ParasitologipptxPertemuan 1.Mikrobiologi dan Parasitologipptx
Pertemuan 1.Mikrobiologi dan Parasitologipptx
 
Isolation Endophyte Bacteria of Sanrego.pdf
Isolation Endophyte Bacteria of Sanrego.pdfIsolation Endophyte Bacteria of Sanrego.pdf
Isolation Endophyte Bacteria of Sanrego.pdf
 
Molecular docking study_from_lunacridine_scopoleti(1)
Molecular docking study_from_lunacridine_scopoleti(1)Molecular docking study_from_lunacridine_scopoleti(1)
Molecular docking study_from_lunacridine_scopoleti(1)
 
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakSeks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
 
Fisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan newFisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan new
 
Komunitas 2
Komunitas 2Komunitas 2
Komunitas 2
 
Komunitas
KomunitasKomunitas
Komunitas
 
Ekologi hewan
Ekologi hewanEkologi hewan
Ekologi hewan
 
Zoologi invert new
Zoologi invert newZoologi invert new
Zoologi invert new
 
Zoologi invert new
Zoologi invert newZoologi invert new
Zoologi invert new
 

Mikrobiologi farmasi- revisi