BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"Aji Sanjaya
Pertumbuhan artinya pertambahan substansi hidup yang tidak reversibel biasanya disertai pertambahan ukuran dan pembelahan sel. Pada organisme bersel banyak, ukurannya bertambah sedangkan pada organisme bersel satu jumlah selnya yang bertambah. Meskipn demikian pada organisme yang bersel satu harus dibedakan pertambahn jumlah atau bertambahnya massa sel.
Fisiologi tumbuhan mempelajari dasar-dasar fisiologi dari proses dan fungsi di dalam tumbuhan tingkat tinggi. Materi yang dipelajari: transpirasi dan hubungan air tanah-tumbuhan-udara, respirasi, fotosintesis, unsur hara dan asimilasinya, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, dan mekanisme respon tumbuhan terhadap cekaman lingkungan.
Tugas Kelompok Mata Kuliah "Biologi Sel"
Judul :1. Sel Prokariot dan Eukariot
Dosen Pengampu : Yayuk Putri Rahayu, S. Si., M.Si
Kelas/Kelompok : 1H/1
Leni Safriani 212114160
Taufik Rahman 222114088
Meri Agustina 222114098
Ciptiana 222114101
Riyani Zannatul Fitri D 222114136
Fatta Dilla 222114190
Masda Ulnita Afni 222114203
Program Studi Sarjana Farmasi
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan
Tahun Ajaran 2022/2023
#BiologiSel
#CellBiology
#Farmasi
#FarmasiUMNAW
#FarmasiUMNAlWashliyah
#UMNAlWashliyah
#UniversitasMuslimNusantaraAlWashliyah
menjelaskan ttg Sel, Teori sel, komponen sel, sel prokariotik, sel eukariotik, sel tumbuhan, sel hewan, struktur sel, fungsi sel, organel sel, transpor zat, osmosis, difusi, endositosis, eksositosis,
Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup yang berarti sel mampu atau dapat tetap hidup tanpa kehadiran sel lain. Sel merupakan struktur terkecil yang mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi. Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik.
3. Identitas mata kuliah
Mata kuliah : Biologi Sel
Bobot SKS : 3 (Tiga)
Jurusan/prodi : Farmasi
Semester/jenjang : 1 (Satu)/S-1
Dosen : Adriani S.Si.,
M.Kes
4. Kontrak perkuliahan
I. Deskripsi singkat
Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar sel, Jenis-
jenis sel, organel sel, reproduksi sel dan sel kanker
II. Tujuan instruksional umum (TIU)
Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep dasar sel,
organel dan reproduksi sel kaitannya dengan sel kanker
dalam bidang farmasi
7. MATERI I : PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
II. DEFENISI BIOLOGI SEL
III. RUANG LINGKUP BIOLOGI SEL
IV. TEORI SEL
V. MIKROSKOP
VI. MANFAAT MEMPELAJARI BIOLOGI SEL
8. Latar belakang
I. Memudahkan memahami ilmu lain dalam
biologi
II. Prinsip dasar dalam aplikasi ilmu
kedokteran
III. Berbagai penyakit disebabkan oleh
malfungsi sel
9. Most cells are small
Prokaryotic: 1-10 μm
Eukaryotic: 10 - 100 μm
(1 μm = .001 mm)
Sel dan
organel
10. Sel
I. Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel
II. Sel adalah unit struktural dan fungsional
III. Sel unit terkecil dari kehidupan
IV. Seluruh sel berasal dari sel-sel
sebelumnya (omne cellula at cellulae)
V. Ilmu yang mempelajari sel ----- sitologi
11. Sel
I. Sel memiliki sifat semi otonom
II. Bentuk dan ukuran sel bervariasi tergantung
fungsinya
III. Unsur utama penyusun sel adalah C dan H
IV. Senyawa kimia pembangun sel
- Senyawa organik
- senyawa anorganik
III. Komponen Pembangun Sel berupa air, protein,
lemak, karbohidrat dan asam nukleat
12. Peranan air bagi sel
I. Pelarut (melarutkan garam, senyawa
organik terlarut dan gas- gas terlarut)
II. Pengangkut senyawa
III. Agensia reaksi-reaksi enzimatis
13. Peranan protein bagi sel
I. Katalisator
II. Memberi kekakuan struktural pada sel
III. Mengatur permeabilitas membran dan
metabolit yang diperlukan
IV. Pergerakan dan aktivitas sel
14. Peranan karbohidrat dan asam nukleat
bagi sel
I. Penyusun struktur sel
II. Cadangan energi (amilum dan glikogen)
III. Unit hereditas ----- asam nukleat
IV. Aktivitas reproduksi sel ---- asam nukleat
15. Tehnik mempelajari sel
- penggunaan mikroskop
- tehnik fraksinasi sel (sentrifugasi)
- tehnik kultur sel
- tehnik isolasi DNA
16. 1. Isolasi Sel/DNA
I. proses pengambilan suatu partikel sel dari
tempat asalnya untuk diteliti lebih lanjut.
II. Sel dapat diisolasi dari suspensi jaringan.
17. Sentrifugasi
1. Merupakan tahap pertama dalam fraksinasi,
2. Memisahkan organel berdasarkan ukuran
dan densitasnya.
3. Prinsip sentrifugasi ialah bahwa untuk
memperoleh organel yang besar,
diperlukan kecepatan sentrifugasi yang
rendah, dan sebaliknya
18. Ahli biologi dan sel
I. Antonie van Leuwenhoek ----- mikroskop
II. Robert Hooke (1665) ---- ciri seluler gabus
III. Lamarck (1809) ---- organisme hidup memiliki
jaringan seluler
IV. Dutrochet (1824) ---- seluruh zat hidup tersusun
atas sel-sel globular kecil
V. Robert Brown (1831) ---- nukleus
VI. Felix Durjardin (1835) ---- protoplasma
VII. Mathias Schleiden (1838) ---- sel tumbuhan
VIII. Theodor Schwann (1839) ---- sel hewan
IX. Rudolf Virchow (1958) ---- sel berasal dari sel
sebelumnya
23. Mikroskop berdasarkan sumber
cahayanya
I. Mikroskop cahaya (perbesaran 1000x)
- mikroskop fluorescens (mengetahui t4 molekul dalam
suatu sel)
- mikroskop fase kontras
- mikroskop kontras interferensi
- mikroskop lapang terang
II. Mikroskop elektron (perbesaran 2 juta kali)
- mikroskop elektron transmisi (2 dimensi)
- mikroskop elektron payar (3 dimensi)
Mempelajari
sel hidup
31. Tipe-tipe sel
I. Berdasarkan ada tidaknya membran inti
(karioteka)
- sel prokariotik
- sel eukariotik
I. Berdasarkan letaknya
- sel hewan
- sel tumbuhan
32. Sel prokariotik
I. Ukuran lebih kecil
II. Tanpa organel dan membran inti
III. Memiliki plasmid
IV. Jumlah DNA 0,8-8,0 X 106 bp
V. Reproduksi sel secara sederhana
VI. Ditemukan pada bakteri dan cyanobacteria
34. Sel eukariotik
I. Memiliki membran inti dan kromosom
II. Mengalami siklus mitosis
III. Memiliki organel
IV. Ditemukan pada khamir, fungi, alga,
protozoa, animalia dan plantae
35. Sel prokariotik VS sel eukariotik
Organel Prokariotik eukariotik
Membran inti - √
Nukleus - √
mitokondria - √
Ribosom √ √
Dinding sel √ √
Sistem
endomembran
- √
Materi genetik
(DNA)
√ √
39. Komponen sel tumbuhan
I. Dinding sel
II. Protoplas
- Protoplasma
1. Sitoplasma
2. Inti sel
3. Organel
- Non protoplasma
1. Vakuola
2. Zat ergastik
40. Sel hewan VS sel tumbuhan
Organel Sel hewan Sel tumbuhan
Dinding sel - √
Kloroplas - √
Plastida - √
Vakuola - √
Sentriol √ -
Silia/flagel √ -
Plasmodesma - √
41. Virus
I. Ultramikroskopik
II. Aseluler
III. Organisme peralihan
IV. Asam nukleat berupa DNA atau RNA
V. Parasit obligat intraseluler
VI. Reproduksi secara litik dan lisogenik
52. Tujuan instruksional khusus
I. Mampu menjelaskan struktur membran sel
II. Mampu menjelaskan fungsi membran sel
III. Mampu menjelaskan transpor yang
melewati membran
53. Pendahuluan
I. Membran sel terletak disebelah dalam dari
dinding sel (sel tumbuhan)
II. Dibentuk oleh RE
III. Memiliki sifat selektif permiable
54. Teori membran sel
I. Teori Davson-Danielli
(1935)
I. Teori mozaik fluida (Singer
and Nicolson, 1972)
58. Struktur penyusun membran sel
I. Karbohidrat
- berupa oligosakarida
- melekat pada protein (glikoprotein) dan
melekat pada lemak (glikolipid)
- berperan sebagai penanda/pembeda
atau reseptor
cth : oligosakarida pada gol-da
59. Struktur penyusun membran sel
II. Protein
Protein pada membran sel terdiri atas
- Protein perifer/ekstrinsik
- Protein integral/instrinsik
63. Fungsi protein : aktivitas enzimatik
Terdapat sisi aktif
u/zat-zat tertentu
yang memungkinkan
terjadinya metabolisme
64. Fungsi protein : transduksi sinyal
I. Memungkinkan
pengikatan dengan
massanger kimia
II. Komunikasi sel
65. Fungsi protein : penggabungan
interseluler
I. Protein yang
berdekatan mampu
membentuk junction
II. junction/pertautan/
desmosom lemah
terjadi pada sel
kanker
66. Fungsi protein : pengenalan sel-sel
I. Glikoprotein
sebagai label
identifikasi
khusus
67.
68. Fungsi protein : pelekatan pada
sitoplasma dan matriks ekstraseluler
I. Mempertahankan
bentuk sel
69. Struktur penyusun membran sel
III. Lipid
- terdiri atas bagian hidrofob dan hidrofil
- menyusun lapisan bilayer membran sel
- mengikat protein dan karbohidrat
70. Fungsi Gap junction pada sel
I. Komunikasi
II. Transportasi (ion, zat induktor dan arus
listrik)
III. Aktivitas pemerataan zat dan pergerakan
71. Fungsi gap junction pada jaringan
I. Keharmonisan sel
II. Kesesuaian aktivititas (transportasi,
reproduksi, pertumbuhan dan iritabilitas)
72. Fungsi membran sel
I. Reseptor
II. Barier
III. Jalur transportasi
IV. Tempat reaksi enzimatis
74. Substansi yang
melalui membran
plasma dapat
ditranspor secara
Pasif
Aktif
Osmosis
Unipor
Difusi
Simpor
Antipor
Difusi dipermudah
dengan saluran
protein
Difusi
dipermudah
dengan protein
pembawa
Transpor pada membran sel
76. Transpor pasif : Difusi
I. Tanpa energi
II. Perpindahan zat
dari hipertonik ke
hipotonik
III. Dipengaruhi oleh
energi kinetik
molekul
IV. Faktor yg
mempengaruhi
adalah suhu, ukuran
dan tipe molekul
80. Diffusion of H2O Across A
Membrane
copyright cmassengale 80
High H2O potential
Low solute concentration
Low H2O potential
High solute concentration