DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
PPT tentang Aves
I've graduated highscool, and all these presentasions are now useless to me, so i thought im just gonna share these to help you, struggling students (like i used to be) to do your homework. Hope they're helpful and you use them for goods!
PPT tentang Aves
I've graduated highscool, and all these presentasions are now useless to me, so i thought im just gonna share these to help you, struggling students (like i used to be) to do your homework. Hope they're helpful and you use them for goods!
Artikel tugas seni budaya tentang Bagong, Semar, Pak Raden, Gatotkaca dan Dewi Srikandi. Dalam tugas yang saya buat itu terdapat sejarah-sejarahnya atau pembahasan tokoh tersebut, gambar atau tampilan visual tokoh dan sumber.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
6. Ciri-ciri Eubacteria
Makhluk hidup yang termasuk dalam kelompok
Eubacteria meliputi bakteri dan ganggang biru
(Cyanobacteria). Ciri-ciri dan sifat hidup Eubacteria:
1. Keadaan inti sel belum memiliki selaput inti sehingga
materi genetiknya tersebar dalam sitoplasma.
2. Belum memiliki organel-organel sel yang lengkap,
kecuali terdapat ribosom yang berfungsi sebagai
tempat sintesis protein.
3. Memiliki pigmen fotosintesis yang belum terhimpun
dalam kloroplas, biasanya terdapat pada sitoplasma.
Pada bakteri, proses fotosintesis tidak menghasilkan
oksigen karena donor elektron bukan berupa air.
4. Memiliki dinding sel berupa senyawa peptidoglikan
pada bakteri dan selulosa pada ganggang biru.
7. Perbedaan Eubacteria dengan
Makhluk Hidup Eukariot
Berdasarkan kelengkapan inti selnya (nukleus), sel
makhluk hidup terdapat 2 tipe, yaitu:
1. Sel prokariotik, yaitu kelompok sel yang memiliki ciri inti
sel tidak dilindungi oleh suatu membran serta tidak
memiliki kelengkapan organel lainnya. Contoh: bakteri,
ganggang biru, dan Archaebacteria.
2. Sel eukariot, yaitu sel yang memiliki inti sel yang
dilindungi oleh membran. Contoh: ganggang, fungi,
protozoa, tumbuhan, dan hewan.
Perbedaan
Karakteristik
8. Perbedaan Karakteristik Sel
Prokarotik dan Sel EukariotikNo Karakteristik Prokariotik Eukariotik
KEADAAN SEL
1 Inti sel dipisahkan dari sitoplasma oleh suatu sistem unit
membran
- +
2 Ukuran sel (diameter) 0,2-5 2-100
3 Mitokondria - +
4 Kloroplas pada organisme fototrof - +
5 Badan golgi - +
6 Lisosom - +
7 Retikulum endoplasma - +
8 Tempat ribosom:
- Menyebar dalam sitoplasma
- Melekat pada retikulum endoplasma
+
-
+
+
9 Endospora + -
GAMBARAN REPRODUKSI
1 Pembelahan sel melalui mitosis dan terdapat suatu sistem
mikrotubulus (benang spinde)
- +
2 Meiosis - +
3 Mekanisme transfer gen dan rekombinasi, jika terjadi
melibatkan gametogenesis dan pembentukan zigot - +
KOMPONEN BIOLOGI MOLEKULER
1 Jumlah kromosom per inti sel Biasanya1 Biasanya > 1
2 Ribosom 70 S 80 S
Keterangan: + = ada
- = tidak ada
10. Ciri-ciri Bakteri
1. Tubuh uniseluler (bersel satu)
2. Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang
memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan
hidupnya autotrof)
3. Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan
amitosis)
4. Habitat tanah,air,udara,mahkluk,hidup.
5. Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)
6. Umumnya tidak berklorofil
7. Hidupnya bebas dan sebagai parasit/patogen
8. Bentuknya beraneka ragam
9. Memiliki ukuran yang kecil rata-rata 1 s/d 5 mikron
10. Tidak mempunyai membran inti sel/prokariot
11. Kebanyakan uniseluler (memiliki satu sel)
12. Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung
peptidoglikan, sedangkan yang kosmopolit mengandung
peptidoglikan.
11. Bentuk dan Ukuran Bakteri
Sel bakteri jika diamati di bawah mikroskop dapat terlihat
berbentuk bulat (coccus), batang (bacillus), dan spiral
(spirillium). Bentuk bulat dapat berupa sel bulat tunggal
(monococcus), bulat berpasangan (diplococcus), bulat rantai
(strepococcus), atau dalam empat atau dalam kelompok mirip
buah anggur (staphulococcus). Begitu pula sel bakteri berbentuk
batang dapat berupa rangkaian dua sel (diplobasil) dan berupa
rantai (streptobacillus). Ada beberapa bentuk sel bakteri batang
melengkung bervariasi mulai dari yang kecil, bentuk koma, atau
seperti uliran (spiral), seperti pada bakteri penyebab kolera
Vibrio cholerae, sampai bentuk spiroket panjang, seperti
Borrelia, Treponema, dan Leptospira yang memiliki banyak
uliran.
Gambar
13. Struktur Bakteri
Sebagian besar bakteri memiliki lapisan pembungkus sel, seperti
membran plasma dan dinding sel. Beberapa jenis bakteri dapat membentuk
kapsul dan lendir, juga dilengkapi dangan pili serta flagel sebagai alat gerak.
Dinding sel bakteri tersusun oleh senyawa gula-protein yang disebut
peptidoglikan . Dinding sel tersebut berfungsi melindungi sel bagian dalam
dari kerusakan akibat faktor fisik.
Flagel
Kapsul
Endospora
14. Flagel
Yaitu alat gerak pada bakteri yang dapat bergerak
secara meluncur atau mengguling guling. Berdasarkan
jumlah dan pelekatan flagel pada sel bakteri ada 5 tipe:
Atrik : bakteri yang tidak mempunyai
alat gerak
Monotrik : hanya satu flagel di ujung sel
Lopotrik : ada seberkas flagel pada ujung sel
Amfitrik : ada dua berkas flagel pada kedua
ujung sel
Peritrik : diseluruh bagian sel terdapat flagel
15. Kapsul
Yaitu bakteri dapat memproduksi atau
mengeluarkan kapsul yang dapat menimbulkan infeksi
atau penyakit, salah satu contoh yaitu bakteri parogen
penyebab radang paru-paru (pneumococcus).
16. Endospora
Endospora dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri, terutama yang
berbentuk batang. Endospora bakteri merupakan bentuk pertahanan sel
ketika lingkungan tidak mendukung untuk pertumbuhan vegetatifnya.
Endospora tahan terhadap keadaan lingkungan yang buruk seperti kering,
panas, dan kurang tersedia nutrisi, karena dilindungi oleh beberapa lapisan
berupa korteks, eksoporium, dan dinding sel endospora. Endospora biasa
terletak di tengah (sentralis), diujung (terminalis), atau dibagian sepertiga dari
ujung sel (subterminalis). Perbedaan letak tersebut menunjukkan jenis bakteri
yang berbeda.
17. Reproduksi Bakteri
1. Secara Asesksual: dengan membelah diri secara biner.
2. Secara Seksual: terjadi dengan pemindahan materi
genetik dari satu bakteri dengan bakteri lain tanpa alat
kelamin (gonad) yang disebut perkembangbiakan
“paraseksual”. Pada perkembangbiakan ini terjadi
peleburan materi inti tanpa membentuk suatu zigot.
Perkembangbiakan paraseksual meliputi 3 proses, yaitu:
2.
Transformasi
18. 1. Konjugasi
Konjugasi adalah pertukaran materi genetik
antara dua sel bakteri melalui kontak langsung dengan
membentuk jembatan pili seks.
21. Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Bakteri
Beberapa faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri, yaitu:
1.
Kebutuhan
Nutrisi
2.
Kebutuhan
Oksigen
3. Suhu
4. Derajat
Keasaman
(pH)
22. 1. Kebutuhan Nutrisi
Berdasarkan cara memperoleh makanannya,bakteri
dibedakan menjadi dua kelompok,yaitu baktei autotrof dan
bakteri heterotrof (organotrof) .
Bakteri autotrof merupakan bakteri yang dapat
menyintesis bahan organik dari bahan anorganik.
Sementara bakteri heterotrof merupakan bakteri yang
tidak dapat menyintesis makanannya sendiri dan
membutuhkan karbon organik dari lingkungan sekitar
untuk pertumbuhannya .
23. 2. Kebutuhan Oksigen
Kebutuhan oksigen pada bakteri tertentu
menunjukan mekanisme yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energinya. Berdasarkan kebutuhan
oksigen tersebut, bakteri dapat dipisahkan menjadi lima
kelompok, yaitu:
1. Bakteri anaerob obligat, yaitu bakteri yang tumbuh
hanya dalam keadaan tanpa oksigen dan adanya
oksigen akan bersifat racun bagi bakteri ini .
2. Bakteri anaerob fakultatif, yaitu bakteri yang dapat
tumbuh dalam keadaan ada atau tanpa oksigen
3. Bakteri aerob obligat, yaitu bakteri yang mutlak
membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya .
4. Bakteri mikroaerifilik , yaitu bakteri yang tumbuh
baik pada keadaan oksigen yang jumlahnya tertentu .
24. 3. Suhu
Setiap bakteri memiliki suhu optimal
pertumbuhannya sehingga mereka dapat tumbuh dengan
sangat cepat. Perubahan suhu merupakan hal yang sensitif
dan sangat memengaruhi pembelahan sel bakteri.
Berdasarkan rentang suhu dimana dapat terjadi
pertumbuhannya , bakteri dapat dikelompokan menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Psikrofilik, -5 - 30 °C , optimum pada 10 - 20 °C
2. Mesofilik, 10 - 45 °C, optimum pada 20 - 40 °C
3. Termofilik, 25 - 80 °C, optimum pada 50 - 60 °C
Suhu optimum biasanya mencerminkan lingkungan
normal mikroorganisme. Bakteri patogenik pada manusia
biasanya tumbuh baik pada suhu 37 °C .
25. 4. Derajat Keasaman (pH)
Deratajat keasamaan (pH) medium memengaruhi
pertumbuhan sel bakteri. Untuk pertumbuhan bakteri
terdapat rentang pH dan pH optimum .
Umumnya, bakteri dapat tumbuh pada medium
dengan pH 7,2-7,6.
26. Teknik Pembiakan Bakteri
1. Sterlilisasi dan Desinfeksi
Sterlilisasi merupakan usaha meniadakan atau
memusnahkan segala bentuk kehidupan mikroba, baik yang
merugikan (pathogen) maupun yang tidak merugikan.
Desinfeksi merupakan cara pemusnahan dengan
desinfektan yang sering digunakan seperti pada lantai dan benda
lain.
2. Tindalisasi
Tindalisasi merupakan pemanasan bahan pada suhu 80
°C atau 100 °C selama 30 menit dalan tiga hari berturut-turut
3. Pasteurisasi
Teknik pesteurisasi digunakan untuk susu. Pasteurisasi
susu biasanya dilakukan dengan pemanasan pada suhu 62 °C
selama 30 menit, dilanjutkan dengan pendinginan secara cepat.
27. Klasifikasi Bakteri
Berdasarkan kemampuan sel bakteri dalam
menahan pewarna gram, bakteri terbagi dalam 2
kelompok, yaitu bakteri gram positif (mampu
menahan pewarna gram) dan bakteri gram negatif
(tidak mampu menahan pewarna gram). Bakteri
juga dikelompokan berdasarkan kebutuhan nutrisi
dan faktor lingkungan tempat hidupnya.
Tabel
Klasifikasi
Bakteri
28. Berikut adalah tabel klasifikasi bakteri berdasarkan
sumber karbon dan energinya:
Tipe Sumber Karbon Sumber Energi Donor Elektron Contoh
Fotolitotrof CO2 Cahaya Senyawa organik
(H2S, S)
Bakteri sulfur
ungu/hijau
Fotoorganotrof Senyawa organik
(sebagai tambahan
terhadap CO2)
Cahaya Senyawa organik Bakteri nonsulfur
ungu
Kemolitotrof CO2 Reaksi redoks Senyawa organik(H2,
S, NH3, Fe)
Bakteri denitrifikasi
kemoorganotrof CO2 Reaksi redoks Senyawa organik
(glukosa)
Sebagian besar
bakteri
29. Peranan Bakteri bagi
Kehidupan Manusia
Dari aspek keuntungannya, saat ini bakteri banyak
dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan manusia,
baik dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Selain bermanfaat, mikroorganisme yang termasuk
bakteri juga dapat merugikan manusia baik langsung
maupun tidak langsung.
30. Bakteri yang Menguntungkan
1) Peningkat nitrogen pada tanaman
Bakteri yang berperan meningkatkan gas nitrogen dari
udara bebas, yaitu: Azetobacter vinelandii, Clostridium
pasteurianum, dan Rhizobium leguminosarum yang
bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan.
2) Bakteri pengahasil antibiotik
3) Bakteri dalam industri makanan
Contoh
Contoh
37. Ganggang Biru
(Cyanobacteria)
Ganggang biru menjadi kelompok tersendiri yang
disebut Cyanobacteria. Ganggang biru masuk dalam
kelompok Eubacteria karena mikroorganisme ini belum
memiliki membran inti (prokariotik), dan ganggang biru juga
belum memiliki organel-organel sel, seperti mitokondria,
kloroplas, dan reticulum endoplasma.
Struktur
ReproduksiPeranan
38. Struktur Ganggang Biru
Struktur ganggang biru mirip seperti bakteri,
terutama keadaan inti selnya yang belum memiliki
membran inti. Bentuk dan ukuran ganggang biru
bervariasi. Ganggang biru umumnya berbentuk bulat,
baik secara tunggal (soliter) maupun dalam bentuk
rangkaian benang berlendir.
Ganggang biru memiliki pigmen yang dominan,
yaitu fikosianin. Umumnya, ganggang biru dapat
melakukan fotosintesis karena memiliki pigmen
fotosintesis yang terhimpun di dalam kloroplas.
39. Reproduksi Ganggang Biru
Seperti halnya bakteri, ganggang biru juga berkembang
biak dengan pembelahan sel. Selain dengan pembelahan sel,
ganggang biru juga dapat berkembang biak dengan cara
fragmentasi dan pembentukan spora khusus yang disebut akinet.
Fragmentasi merupakan cara berkembang biak dengan jalan
memutuskan salah satu bagian tubuh ganggang dan membentuk
fragmen-fragmen. Fragmen tersebut kemudian akan
berkembang menjadi individu baru.
Pembelahan sel terjadi pada ganggang biru bersel
tunggal, sedangkan fragmentasi terjadi pada ganggang biru
yang berbentuk filamen. Beberapa ganggang biru dapat
membentuk akinet yang berdinding tebal sehingga dalam
kondisi yang kurang menguntungkan (kondisi gelap, kekeringan,
sangat dingin) spora akinet dapat bertahan hidup jika kondisi
lingkungan telah membaik, dinding spora tersebut akan pecah
dan isinya akan berkecambah membentuk individu baru.
Contoh
40. Contoh ganggang biru:
1. Ganggang biru bersel satu, misalnya Chroococcus
dan Gloeocapsa. Ganggang ini hidup di perairan
seperti di dasar kolam yang tenang dan berbatuan.
2. Ganggang biru bersel satu berkoloni, misalnya
Polycistis. Ganggang ini berbentuk bulat seperti bola
yang biasanya ditemukan pada dasar perairan yang
tenang, seperti kolam.
3. Ganggang biru berbentuk filamen atau benang,
misalnya Anabaena, Nostoc, Oscillatoria, dan
Rivularia. Umumnya, ganggang berbentuk benang
memiliki lapisan lender untuk melindungi diri dari
kondisi lingkungan yang membahayakan.
Gambar
41.
42. Peranan Ganggang Biru
Ganggang biru dalam perairan bertindak sebagai
produsen sehingga memberi arti penting dalam ekosistem
perairan. Beberapa jenis ganggang biru hidup bersimbiosis
dengan organisme lain, misalnya Anabaena bersimbiosis dengan
paku air Azolla pinnata. Ganggang ini memiliki kemampuan
mengikat nitrogen bebas dari udara sehingga paku air Azolla
pinnata dapat menyuburkan lahan pertanian dan dapat
digunakan sebagai pupuk organik.
Ganggang biru jenis Spirulina banyak dimanfaatkan
untuk pembuatan protein sel tunggal (PST) karena memiliki
kandungan protein yang tinggi. PST digunakan sebagai
suplemen makanan bergizi tinggi dan menjadi bahan makanan
alternatif di masa yang akan datang.
43. Archaebacteria
Ciri-ciri Klasifikasi
Archaebacteria bersama-sama dengan Eubacteria
termasuk dalam kelompok organisme prokariotik. Perbedaan
mendasar antara Archaebacteria dengan Eubacteria diantaranya
adalah komposisi dinding sel, komposisi membran sel, dan
kemampuan metabolismenya. Contoh Archaebacteria adalah
Streptococcus thermophillus, Thermus aquaticus, dan
Thermotoga.
44. Ciri-ciri Archaebacteria
1. Bentuk sel berupa batang, bulat, spiral, dan ada juga
yang tidak tetap(pleomorfik)
2. Makhluk hidup uniseluler berfilamen sampai
berangkai
3. Ukurannya mulai 0,1 µm sampai lebih dari 15 µm
bahkan sampai 200 µm
4. Memiliki dinding sel yang sama dengan Eubacteria
yang disebut pseudopeptidoglikan
5. Terdiri atas gram positif dan gram negatif
6. Reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri
7. Bersifat aerobik, anaerobik, dan aerobik
fakultatif(kebutuhan oksigen)
8. Bersifat kemoautotrof (kebutuhan nutrisi)
45. Klasifikasi Archaebacteria
Archaebacteria dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu:
1. Hipotermofilik merupakan Archaebacteria yang hidup pada
lingkungan yang suhunya ekstrem dengan temperatur optimum
antara 80-100oC. Contoh spesies dari hipotermofilik adalah
sulfolobus yang hidup pada temperatur diatas 70oC dengan pH 2-
3. Thermococcus sp., Thermobacterium sp., Acidanus sp., dan
Thermus aquaticus.
2. Ekstrem halofilik merupakan kelompok Archaebacteria yang
mampu hidup pada lingkungan dengan kadar garam tinggi.
Contohnya Halobacterium halobium.
3. Metanogen merupakan kelompok Archaebacteria yang mampu
membentuk gas metana (CH4) hasil reduksi CO2 dari senyawa
organik. Contohnya Methanopyrus sp., dan Methanococcus sp.,
Methanococcus mampu hidup dalam lingkungan yang anaerob.
4. Termoplasma merupakan kelompok Archaebacteria yang dapat
hidup dihabitat yang asam serta suhu tinggi. Termoplasma hanya
terdiri atas satu genus, yaitu Thermoplasma.