SlideShare a Scribd company logo
Amanda Noviyanti
Andreas Boris
Pasaribu
Fisca Meidyasari
Lisa Tri Setiawati
Rahayu Dwi Putri A
FINISH
Eubacteria
Ciri-ciri
Perbedaan Bakteri
Ganggang
Biru
Ciri-ciri Eubacteria
Makhluk hidup yang termasuk dalam kelompok
Eubacteria meliputi bakteri dan ganggang biru
(Cyanobacteria). Ciri-ciri dan sifat hidup Eubacteria:
1. Keadaan inti sel belum memiliki selaput inti sehingga
materi genetiknya tersebar dalam sitoplasma.
2. Belum memiliki organel-organel sel yang lengkap,
kecuali terdapat ribosom yang berfungsi sebagai
tempat sintesis protein.
3. Memiliki pigmen fotosintesis yang belum terhimpun
dalam kloroplas, biasanya terdapat pada sitoplasma.
Pada bakteri, proses fotosintesis tidak menghasilkan
oksigen karena donor elektron bukan berupa air.
4. Memiliki dinding sel berupa senyawa peptidoglikan
pada bakteri dan selulosa pada ganggang biru.
Perbedaan Eubacteria dengan
Makhluk Hidup Eukariot
Berdasarkan kelengkapan inti selnya (nukleus), sel
makhluk hidup terdapat 2 tipe, yaitu:
1. Sel prokariotik, yaitu kelompok sel yang memiliki ciri inti
sel tidak dilindungi oleh suatu membran serta tidak
memiliki kelengkapan organel lainnya. Contoh: bakteri,
ganggang biru, dan Archaebacteria.
2. Sel eukariot, yaitu sel yang memiliki inti sel yang
dilindungi oleh membran. Contoh: ganggang, fungi,
protozoa, tumbuhan, dan hewan.
Perbedaan
Karakteristik
Perbedaan Karakteristik Sel
Prokarotik dan Sel EukariotikNo Karakteristik Prokariotik Eukariotik
KEADAAN SEL
1 Inti sel dipisahkan dari sitoplasma oleh suatu sistem unit
membran
- +
2 Ukuran sel (diameter) 0,2-5 2-100
3 Mitokondria - +
4 Kloroplas pada organisme fototrof - +
5 Badan golgi - +
6 Lisosom - +
7 Retikulum endoplasma - +
8 Tempat ribosom:
- Menyebar dalam sitoplasma
- Melekat pada retikulum endoplasma
+
-
+
+
9 Endospora + -
GAMBARAN REPRODUKSI
1 Pembelahan sel melalui mitosis dan terdapat suatu sistem
mikrotubulus (benang spinde)
- +
2 Meiosis - +
3 Mekanisme transfer gen dan rekombinasi, jika terjadi
melibatkan gametogenesis dan pembentukan zigot - +
KOMPONEN BIOLOGI MOLEKULER
1 Jumlah kromosom per inti sel Biasanya1 Biasanya > 1
2 Ribosom 70 S 80 S
Keterangan: + = ada
- = tidak ada
BakteriCiri-ciri
Bentuk &
Ukuran
Struktur
Reproduksi Faktor
Pertumbuhan
Teknik
Pembiakan
Klasifikasi
Peran bagi
Kehidupan
Ciri-ciri Bakteri
1. Tubuh uniseluler (bersel satu)
2. Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang
memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan
hidupnya autotrof)
3. Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan
amitosis)
4. Habitat tanah,air,udara,mahkluk,hidup.
5. Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)
6. Umumnya tidak berklorofil
7. Hidupnya bebas dan sebagai parasit/patogen
8. Bentuknya beraneka ragam
9. Memiliki ukuran yang kecil rata-rata 1 s/d 5 mikron
10. Tidak mempunyai membran inti sel/prokariot
11. Kebanyakan uniseluler (memiliki satu sel)
12. Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung
peptidoglikan, sedangkan yang kosmopolit mengandung
peptidoglikan.
Bentuk dan Ukuran Bakteri
Sel bakteri jika diamati di bawah mikroskop dapat terlihat
berbentuk bulat (coccus), batang (bacillus), dan spiral
(spirillium). Bentuk bulat dapat berupa sel bulat tunggal
(monococcus), bulat berpasangan (diplococcus), bulat rantai
(strepococcus), atau dalam empat atau dalam kelompok mirip
buah anggur (staphulococcus). Begitu pula sel bakteri berbentuk
batang dapat berupa rangkaian dua sel (diplobasil) dan berupa
rantai (streptobacillus). Ada beberapa bentuk sel bakteri batang
melengkung bervariasi mulai dari yang kecil, bentuk koma, atau
seperti uliran (spiral), seperti pada bakteri penyebab kolera
Vibrio cholerae, sampai bentuk spiroket panjang, seperti
Borrelia, Treponema, dan Leptospira yang memiliki banyak
uliran.
Gambar
Coccus
Comma
Diplococcus
Monococcus
Sarcina
Spirillium
spirochaeta
straphylococcus
streptococcus
Struktur Bakteri
Sebagian besar bakteri memiliki lapisan pembungkus sel, seperti
membran plasma dan dinding sel. Beberapa jenis bakteri dapat membentuk
kapsul dan lendir, juga dilengkapi dangan pili serta flagel sebagai alat gerak.
Dinding sel bakteri tersusun oleh senyawa gula-protein yang disebut
peptidoglikan . Dinding sel tersebut berfungsi melindungi sel bagian dalam
dari kerusakan akibat faktor fisik.
Flagel
Kapsul
Endospora
Flagel
Yaitu alat gerak pada bakteri yang dapat bergerak
secara meluncur atau mengguling guling. Berdasarkan
jumlah dan pelekatan flagel pada sel bakteri ada 5 tipe:
 Atrik : bakteri yang tidak mempunyai
alat gerak
 Monotrik : hanya satu flagel di ujung sel
 Lopotrik : ada seberkas flagel pada ujung sel
 Amfitrik : ada dua berkas flagel pada kedua
ujung sel
 Peritrik : diseluruh bagian sel terdapat flagel
Kapsul
Yaitu bakteri dapat memproduksi atau
mengeluarkan kapsul yang dapat menimbulkan infeksi
atau penyakit, salah satu contoh yaitu bakteri parogen
penyebab radang paru-paru (pneumococcus).
Endospora
Endospora dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri, terutama yang
berbentuk batang. Endospora bakteri merupakan bentuk pertahanan sel
ketika lingkungan tidak mendukung untuk pertumbuhan vegetatifnya.
Endospora tahan terhadap keadaan lingkungan yang buruk seperti kering,
panas, dan kurang tersedia nutrisi, karena dilindungi oleh beberapa lapisan
berupa korteks, eksoporium, dan dinding sel endospora. Endospora biasa
terletak di tengah (sentralis), diujung (terminalis), atau dibagian sepertiga dari
ujung sel (subterminalis). Perbedaan letak tersebut menunjukkan jenis bakteri
yang berbeda.
Reproduksi Bakteri
1. Secara Asesksual: dengan membelah diri secara biner.
2. Secara Seksual: terjadi dengan pemindahan materi
genetik dari satu bakteri dengan bakteri lain tanpa alat
kelamin (gonad) yang disebut perkembangbiakan
“paraseksual”. Pada perkembangbiakan ini terjadi
peleburan materi inti tanpa membentuk suatu zigot.
Perkembangbiakan paraseksual meliputi 3 proses, yaitu:
2.
Transformasi
1. Konjugasi
Konjugasi adalah pertukaran materi genetik
antara dua sel bakteri melalui kontak langsung dengan
membentuk jembatan pili seks.
2. Transformasi
Transformasi adalah pemindahan satu gen atau DNA
bakteri bebas dari lingkungan ke sel bakteri melalui
proses fisiologis.
3. Transduksi
Transduksi adalah pertukaran materi genetik antara
dua sel bakteri dengan bantuan virus sebagai
vektornya.
Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Bakteri
Beberapa faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri, yaitu:
1.
Kebutuhan
Nutrisi
2.
Kebutuhan
Oksigen
3. Suhu
4. Derajat
Keasaman
(pH)
1. Kebutuhan Nutrisi
Berdasarkan cara memperoleh makanannya,bakteri
dibedakan menjadi dua kelompok,yaitu baktei autotrof dan
bakteri heterotrof (organotrof) .
Bakteri autotrof merupakan bakteri yang dapat
menyintesis bahan organik dari bahan anorganik.
Sementara bakteri heterotrof merupakan bakteri yang
tidak dapat menyintesis makanannya sendiri dan
membutuhkan karbon organik dari lingkungan sekitar
untuk pertumbuhannya .
2. Kebutuhan Oksigen
Kebutuhan oksigen pada bakteri tertentu
menunjukan mekanisme yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energinya. Berdasarkan kebutuhan
oksigen tersebut, bakteri dapat dipisahkan menjadi lima
kelompok, yaitu:
1. Bakteri anaerob obligat, yaitu bakteri yang tumbuh
hanya dalam keadaan tanpa oksigen dan adanya
oksigen akan bersifat racun bagi bakteri ini .
2. Bakteri anaerob fakultatif, yaitu bakteri yang dapat
tumbuh dalam keadaan ada atau tanpa oksigen
3. Bakteri aerob obligat, yaitu bakteri yang mutlak
membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya .
4. Bakteri mikroaerifilik , yaitu bakteri yang tumbuh
baik pada keadaan oksigen yang jumlahnya tertentu .
3. Suhu
Setiap bakteri memiliki suhu optimal
pertumbuhannya sehingga mereka dapat tumbuh dengan
sangat cepat. Perubahan suhu merupakan hal yang sensitif
dan sangat memengaruhi pembelahan sel bakteri.
Berdasarkan rentang suhu dimana dapat terjadi
pertumbuhannya , bakteri dapat dikelompokan menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Psikrofilik, -5 - 30 °C , optimum pada 10 - 20 °C
2. Mesofilik, 10 - 45 °C, optimum pada 20 - 40 °C
3. Termofilik, 25 - 80 °C, optimum pada 50 - 60 °C
Suhu optimum biasanya mencerminkan lingkungan
normal mikroorganisme. Bakteri patogenik pada manusia
biasanya tumbuh baik pada suhu 37 °C .
4. Derajat Keasaman (pH)
Deratajat keasamaan (pH) medium memengaruhi
pertumbuhan sel bakteri. Untuk pertumbuhan bakteri
terdapat rentang pH dan pH optimum .
Umumnya, bakteri dapat tumbuh pada medium
dengan pH 7,2-7,6.
Teknik Pembiakan Bakteri
1. Sterlilisasi dan Desinfeksi
Sterlilisasi merupakan usaha meniadakan atau
memusnahkan segala bentuk kehidupan mikroba, baik yang
merugikan (pathogen) maupun yang tidak merugikan.
Desinfeksi merupakan cara pemusnahan dengan
desinfektan yang sering digunakan seperti pada lantai dan benda
lain.
2. Tindalisasi
Tindalisasi merupakan pemanasan bahan pada suhu 80
°C atau 100 °C selama 30 menit dalan tiga hari berturut-turut
3. Pasteurisasi
Teknik pesteurisasi digunakan untuk susu. Pasteurisasi
susu biasanya dilakukan dengan pemanasan pada suhu 62 °C
selama 30 menit, dilanjutkan dengan pendinginan secara cepat.
Klasifikasi Bakteri
Berdasarkan kemampuan sel bakteri dalam
menahan pewarna gram, bakteri terbagi dalam 2
kelompok, yaitu bakteri gram positif (mampu
menahan pewarna gram) dan bakteri gram negatif
(tidak mampu menahan pewarna gram). Bakteri
juga dikelompokan berdasarkan kebutuhan nutrisi
dan faktor lingkungan tempat hidupnya.
Tabel
Klasifikasi
Bakteri
Berikut adalah tabel klasifikasi bakteri berdasarkan
sumber karbon dan energinya:
Tipe Sumber Karbon Sumber Energi Donor Elektron Contoh
Fotolitotrof CO2 Cahaya Senyawa organik
(H2S, S)
Bakteri sulfur
ungu/hijau
Fotoorganotrof Senyawa organik
(sebagai tambahan
terhadap CO2)
Cahaya Senyawa organik Bakteri nonsulfur
ungu
Kemolitotrof CO2 Reaksi redoks Senyawa organik(H2,
S, NH3, Fe)
Bakteri denitrifikasi
kemoorganotrof CO2 Reaksi redoks Senyawa organik
(glukosa)
Sebagian besar
bakteri
Peranan Bakteri bagi
Kehidupan Manusia
Dari aspek keuntungannya, saat ini bakteri banyak
dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan manusia,
baik dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Selain bermanfaat, mikroorganisme yang termasuk
bakteri juga dapat merugikan manusia baik langsung
maupun tidak langsung.
Bakteri yang Menguntungkan
1) Peningkat nitrogen pada tanaman
Bakteri yang berperan meningkatkan gas nitrogen dari
udara bebas, yaitu: Azetobacter vinelandii, Clostridium
pasteurianum, dan Rhizobium leguminosarum yang
bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan.
2) Bakteri pengahasil antibiotik
3) Bakteri dalam industri makanan
Contoh
Contoh
Bakteri penghasil
antibiotik
Bakteri dalam industri
makanan
Bakteri yang Merugikan
Penyak
it pada
Manusi
a
Penyabab penyakit pada
Manusia
Penyebab penyakit pada
Hewan Ternak
Penyabab penyakit pada
Tanaman
Ganggang Biru
(Cyanobacteria)
Ganggang biru menjadi kelompok tersendiri yang
disebut Cyanobacteria. Ganggang biru masuk dalam
kelompok Eubacteria karena mikroorganisme ini belum
memiliki membran inti (prokariotik), dan ganggang biru juga
belum memiliki organel-organel sel, seperti mitokondria,
kloroplas, dan reticulum endoplasma.
Struktur
ReproduksiPeranan
Struktur Ganggang Biru
Struktur ganggang biru mirip seperti bakteri,
terutama keadaan inti selnya yang belum memiliki
membran inti. Bentuk dan ukuran ganggang biru
bervariasi. Ganggang biru umumnya berbentuk bulat,
baik secara tunggal (soliter) maupun dalam bentuk
rangkaian benang berlendir.
Ganggang biru memiliki pigmen yang dominan,
yaitu fikosianin. Umumnya, ganggang biru dapat
melakukan fotosintesis karena memiliki pigmen
fotosintesis yang terhimpun di dalam kloroplas.
Reproduksi Ganggang Biru
Seperti halnya bakteri, ganggang biru juga berkembang
biak dengan pembelahan sel. Selain dengan pembelahan sel,
ganggang biru juga dapat berkembang biak dengan cara
fragmentasi dan pembentukan spora khusus yang disebut akinet.
Fragmentasi merupakan cara berkembang biak dengan jalan
memutuskan salah satu bagian tubuh ganggang dan membentuk
fragmen-fragmen. Fragmen tersebut kemudian akan
berkembang menjadi individu baru.
Pembelahan sel terjadi pada ganggang biru bersel
tunggal, sedangkan fragmentasi terjadi pada ganggang biru
yang berbentuk filamen. Beberapa ganggang biru dapat
membentuk akinet yang berdinding tebal sehingga dalam
kondisi yang kurang menguntungkan (kondisi gelap, kekeringan,
sangat dingin) spora akinet dapat bertahan hidup jika kondisi
lingkungan telah membaik, dinding spora tersebut akan pecah
dan isinya akan berkecambah membentuk individu baru.
Contoh
Contoh ganggang biru:
1. Ganggang biru bersel satu, misalnya Chroococcus
dan Gloeocapsa. Ganggang ini hidup di perairan
seperti di dasar kolam yang tenang dan berbatuan.
2. Ganggang biru bersel satu berkoloni, misalnya
Polycistis. Ganggang ini berbentuk bulat seperti bola
yang biasanya ditemukan pada dasar perairan yang
tenang, seperti kolam.
3. Ganggang biru berbentuk filamen atau benang,
misalnya Anabaena, Nostoc, Oscillatoria, dan
Rivularia. Umumnya, ganggang berbentuk benang
memiliki lapisan lender untuk melindungi diri dari
kondisi lingkungan yang membahayakan.
Gambar
Peranan Ganggang Biru
Ganggang biru dalam perairan bertindak sebagai
produsen sehingga memberi arti penting dalam ekosistem
perairan. Beberapa jenis ganggang biru hidup bersimbiosis
dengan organisme lain, misalnya Anabaena bersimbiosis dengan
paku air Azolla pinnata. Ganggang ini memiliki kemampuan
mengikat nitrogen bebas dari udara sehingga paku air Azolla
pinnata dapat menyuburkan lahan pertanian dan dapat
digunakan sebagai pupuk organik.
Ganggang biru jenis Spirulina banyak dimanfaatkan
untuk pembuatan protein sel tunggal (PST) karena memiliki
kandungan protein yang tinggi. PST digunakan sebagai
suplemen makanan bergizi tinggi dan menjadi bahan makanan
alternatif di masa yang akan datang.
Archaebacteria
Ciri-ciri Klasifikasi
Archaebacteria bersama-sama dengan Eubacteria
termasuk dalam kelompok organisme prokariotik. Perbedaan
mendasar antara Archaebacteria dengan Eubacteria diantaranya
adalah komposisi dinding sel, komposisi membran sel, dan
kemampuan metabolismenya. Contoh Archaebacteria adalah
Streptococcus thermophillus, Thermus aquaticus, dan
Thermotoga.
Ciri-ciri Archaebacteria
1. Bentuk sel berupa batang, bulat, spiral, dan ada juga
yang tidak tetap(pleomorfik)
2. Makhluk hidup uniseluler berfilamen sampai
berangkai
3. Ukurannya mulai 0,1 µm sampai lebih dari 15 µm
bahkan sampai 200 µm
4. Memiliki dinding sel yang sama dengan Eubacteria
yang disebut pseudopeptidoglikan
5. Terdiri atas gram positif dan gram negatif
6. Reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri
7. Bersifat aerobik, anaerobik, dan aerobik
fakultatif(kebutuhan oksigen)
8. Bersifat kemoautotrof (kebutuhan nutrisi)
Klasifikasi Archaebacteria
Archaebacteria dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu:
1. Hipotermofilik merupakan Archaebacteria yang hidup pada
lingkungan yang suhunya ekstrem dengan temperatur optimum
antara 80-100oC. Contoh spesies dari hipotermofilik adalah
sulfolobus yang hidup pada temperatur diatas 70oC dengan pH 2-
3. Thermococcus sp., Thermobacterium sp., Acidanus sp., dan
Thermus aquaticus.
2. Ekstrem halofilik merupakan kelompok Archaebacteria yang
mampu hidup pada lingkungan dengan kadar garam tinggi.
Contohnya Halobacterium halobium.
3. Metanogen merupakan kelompok Archaebacteria yang mampu
membentuk gas metana (CH4) hasil reduksi CO2 dari senyawa
organik. Contohnya Methanopyrus sp., dan Methanococcus sp.,
Methanococcus mampu hidup dalam lingkungan yang anaerob.
4. Termoplasma merupakan kelompok Archaebacteria yang dapat
hidup dihabitat yang asam serta suhu tinggi. Termoplasma hanya
terdiri atas satu genus, yaitu Thermoplasma.
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria

More Related Content

What's hot

Bab 3 Sistem Gerak
Bab 3  Sistem  GerakBab 3  Sistem  Gerak
Bab 3 Sistem Gerak
Dhita Ayu Distarasiswa
 
EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Peranan pancasila dalam konsep pembangunan
Peranan pancasila dalam konsep pembangunanPeranan pancasila dalam konsep pembangunan
Peranan pancasila dalam konsep pembangunanSanti Setiorini Nur
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustaceanhecha
 
Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematodaR Januari
 
Arachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soalArachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soalAliya Mahda
 
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
akmallala
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewan
Retno Suhabibi
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Eka Zay
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
Fhyka Clalu
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthes
evarahma70
 
Biologi : aves
Biologi :   avesBiologi :   aves
Biologi : aves
IndriHutami
 
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
irmaerviana99
 
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XSuperkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XAinun Nida
 
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)ahmad sururi
 
Sistem Regulasi
Sistem RegulasiSistem Regulasi
Sistem Regulasi
ladychandrakasih Charsy
 
Soal pilihan ganda aves
Soal pilihan ganda avesSoal pilihan ganda aves
Soal pilihan ganda aves
meldaambar
 
Ppt molusca
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca
Doris Agusnita
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
Rafika Nur Handayani
 

What's hot (20)

Bab 3 Sistem Gerak
Bab 3  Sistem  GerakBab 3  Sistem  Gerak
Bab 3 Sistem Gerak
 
EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
 
Peranan pancasila dalam konsep pembangunan
Peranan pancasila dalam konsep pembangunanPeranan pancasila dalam konsep pembangunan
Peranan pancasila dalam konsep pembangunan
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 
Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematoda
 
Arachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soalArachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soal
 
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewan
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthes
 
Biologi : aves
Biologi :   avesBiologi :   aves
Biologi : aves
 
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
 
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XSuperkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
 
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
 
Sistem Regulasi
Sistem RegulasiSistem Regulasi
Sistem Regulasi
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Soal pilihan ganda aves
Soal pilihan ganda avesSoal pilihan ganda aves
Soal pilihan ganda aves
 
Ppt molusca
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
 

Viewers also liked

Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanaman
Ali Babang
 
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan JamurMorfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
pjj_kemenkes
 
Archaebacteria
ArchaebacteriaArchaebacteria
Archaebacteriaashu_yende
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakterikikikamila
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Esa Karima
 

Viewers also liked (7)

Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanaman
 
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan JamurMorfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
 
Kingdom fungi
Kingdom fungiKingdom fungi
Kingdom fungi
 
Cells
CellsCells
Cells
 
Archaebacteria
ArchaebacteriaArchaebacteria
Archaebacteria
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakteri
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
 

Similar to Biologi, Eubacteria & Archaebacteria

Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
MarfaNis
 
Bakteri
BakteriBakteri
Monera.pptx
Monera.pptxMonera.pptx
Monera.pptx
TriMargaria
 
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
lukmanvliverpuldlian
 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
Wendi Hermawan
 
Monera Materi kelas X
Monera Materi kelas XMonera Materi kelas X
Monera Materi kelas X
Ida Suryaningsih
 
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
Wan Na
 
Bab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteriaBab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteriaMURDJOKO
 
Bab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteriaBab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteriaMURDJOKO
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
BAKTERI.ppt
BAKTERI.pptBAKTERI.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Materi eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteriaMateri eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteria
Winda Maylani
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
Wan Na
 
Bakteri
Bakteri Bakteri
Bakteri
Rfr Egha
 

Similar to Biologi, Eubacteria & Archaebacteria (20)

Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Monera.pptx
Monera.pptxMonera.pptx
Monera.pptx
 
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
 
Biologi bakteri
Biologi bakteriBiologi bakteri
Biologi bakteri
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Monera Materi kelas X
Monera Materi kelas XMonera Materi kelas X
Monera Materi kelas X
 
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
 
Bab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteriaBab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteria
 
Bab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteriaBab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteria
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
BAKTERI.ppt
BAKTERI.pptBAKTERI.ppt
BAKTERI.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Materi eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteriaMateri eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteria
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
 
Biologi - monera
Biologi - moneraBiologi - monera
Biologi - monera
 
Bakteri
Bakteri Bakteri
Bakteri
 

More from Lisa Tri Setiawati

Percobaan Pertumbuhan Pekecambahan
Percobaan Pertumbuhan PekecambahanPercobaan Pertumbuhan Pekecambahan
Percobaan Pertumbuhan Pekecambahan
Lisa Tri Setiawati
 
Sistem reproduksi - SMA
Sistem reproduksi - SMASistem reproduksi - SMA
Sistem reproduksi - SMA
Lisa Tri Setiawati
 
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan HukumHakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Lisa Tri Setiawati
 
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama IslamPerilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Lisa Tri Setiawati
 
Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa
Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsaApresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa
Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa
Lisa Tri Setiawati
 
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesiaPenjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Lisa Tri Setiawati
 
Fungsi Struktur Teks dan Membedah Cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
Fungsi Struktur Teks dan  Membedah Cerpen  “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”Fungsi Struktur Teks dan  Membedah Cerpen  “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
Fungsi Struktur Teks dan Membedah Cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
Lisa Tri Setiawati
 
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.Lisa Tri Setiawati
 
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahPkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Lisa Tri Setiawati
 
Tugas Seni Budaya
Tugas Seni Budaya Tugas Seni Budaya
Tugas Seni Budaya
Lisa Tri Setiawati
 
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Lisa Tri Setiawati
 

More from Lisa Tri Setiawati (12)

Percobaan Pertumbuhan Pekecambahan
Percobaan Pertumbuhan PekecambahanPercobaan Pertumbuhan Pekecambahan
Percobaan Pertumbuhan Pekecambahan
 
Sistem reproduksi - SMA
Sistem reproduksi - SMASistem reproduksi - SMA
Sistem reproduksi - SMA
 
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan HukumHakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
 
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama IslamPerilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
 
Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa
Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsaApresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa
Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa
 
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesiaPenjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
 
Fungsi Struktur Teks dan Membedah Cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
Fungsi Struktur Teks dan  Membedah Cerpen  “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”Fungsi Struktur Teks dan  Membedah Cerpen  “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
Fungsi Struktur Teks dan Membedah Cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
 
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.
 
Future Tense - Bahasa Inggris
Future Tense - Bahasa InggrisFuture Tense - Bahasa Inggris
Future Tense - Bahasa Inggris
 
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahPkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
 
Tugas Seni Budaya
Tugas Seni Budaya Tugas Seni Budaya
Tugas Seni Budaya
 
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 

Biologi, Eubacteria & Archaebacteria

  • 1.
  • 2. Amanda Noviyanti Andreas Boris Pasaribu Fisca Meidyasari Lisa Tri Setiawati Rahayu Dwi Putri A
  • 3.
  • 6. Ciri-ciri Eubacteria Makhluk hidup yang termasuk dalam kelompok Eubacteria meliputi bakteri dan ganggang biru (Cyanobacteria). Ciri-ciri dan sifat hidup Eubacteria: 1. Keadaan inti sel belum memiliki selaput inti sehingga materi genetiknya tersebar dalam sitoplasma. 2. Belum memiliki organel-organel sel yang lengkap, kecuali terdapat ribosom yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. 3. Memiliki pigmen fotosintesis yang belum terhimpun dalam kloroplas, biasanya terdapat pada sitoplasma. Pada bakteri, proses fotosintesis tidak menghasilkan oksigen karena donor elektron bukan berupa air. 4. Memiliki dinding sel berupa senyawa peptidoglikan pada bakteri dan selulosa pada ganggang biru.
  • 7. Perbedaan Eubacteria dengan Makhluk Hidup Eukariot Berdasarkan kelengkapan inti selnya (nukleus), sel makhluk hidup terdapat 2 tipe, yaitu: 1. Sel prokariotik, yaitu kelompok sel yang memiliki ciri inti sel tidak dilindungi oleh suatu membran serta tidak memiliki kelengkapan organel lainnya. Contoh: bakteri, ganggang biru, dan Archaebacteria. 2. Sel eukariot, yaitu sel yang memiliki inti sel yang dilindungi oleh membran. Contoh: ganggang, fungi, protozoa, tumbuhan, dan hewan. Perbedaan Karakteristik
  • 8. Perbedaan Karakteristik Sel Prokarotik dan Sel EukariotikNo Karakteristik Prokariotik Eukariotik KEADAAN SEL 1 Inti sel dipisahkan dari sitoplasma oleh suatu sistem unit membran - + 2 Ukuran sel (diameter) 0,2-5 2-100 3 Mitokondria - + 4 Kloroplas pada organisme fototrof - + 5 Badan golgi - + 6 Lisosom - + 7 Retikulum endoplasma - + 8 Tempat ribosom: - Menyebar dalam sitoplasma - Melekat pada retikulum endoplasma + - + + 9 Endospora + - GAMBARAN REPRODUKSI 1 Pembelahan sel melalui mitosis dan terdapat suatu sistem mikrotubulus (benang spinde) - + 2 Meiosis - + 3 Mekanisme transfer gen dan rekombinasi, jika terjadi melibatkan gametogenesis dan pembentukan zigot - + KOMPONEN BIOLOGI MOLEKULER 1 Jumlah kromosom per inti sel Biasanya1 Biasanya > 1 2 Ribosom 70 S 80 S Keterangan: + = ada - = tidak ada
  • 10. Ciri-ciri Bakteri 1. Tubuh uniseluler (bersel satu) 2. Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof) 3. Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan amitosis) 4. Habitat tanah,air,udara,mahkluk,hidup. 5. Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3) 6. Umumnya tidak berklorofil 7. Hidupnya bebas dan sebagai parasit/patogen 8. Bentuknya beraneka ragam 9. Memiliki ukuran yang kecil rata-rata 1 s/d 5 mikron 10. Tidak mempunyai membran inti sel/prokariot 11. Kebanyakan uniseluler (memiliki satu sel) 12. Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung peptidoglikan, sedangkan yang kosmopolit mengandung peptidoglikan.
  • 11. Bentuk dan Ukuran Bakteri Sel bakteri jika diamati di bawah mikroskop dapat terlihat berbentuk bulat (coccus), batang (bacillus), dan spiral (spirillium). Bentuk bulat dapat berupa sel bulat tunggal (monococcus), bulat berpasangan (diplococcus), bulat rantai (strepococcus), atau dalam empat atau dalam kelompok mirip buah anggur (staphulococcus). Begitu pula sel bakteri berbentuk batang dapat berupa rangkaian dua sel (diplobasil) dan berupa rantai (streptobacillus). Ada beberapa bentuk sel bakteri batang melengkung bervariasi mulai dari yang kecil, bentuk koma, atau seperti uliran (spiral), seperti pada bakteri penyebab kolera Vibrio cholerae, sampai bentuk spiroket panjang, seperti Borrelia, Treponema, dan Leptospira yang memiliki banyak uliran. Gambar
  • 13. Struktur Bakteri Sebagian besar bakteri memiliki lapisan pembungkus sel, seperti membran plasma dan dinding sel. Beberapa jenis bakteri dapat membentuk kapsul dan lendir, juga dilengkapi dangan pili serta flagel sebagai alat gerak. Dinding sel bakteri tersusun oleh senyawa gula-protein yang disebut peptidoglikan . Dinding sel tersebut berfungsi melindungi sel bagian dalam dari kerusakan akibat faktor fisik. Flagel Kapsul Endospora
  • 14. Flagel Yaitu alat gerak pada bakteri yang dapat bergerak secara meluncur atau mengguling guling. Berdasarkan jumlah dan pelekatan flagel pada sel bakteri ada 5 tipe:  Atrik : bakteri yang tidak mempunyai alat gerak  Monotrik : hanya satu flagel di ujung sel  Lopotrik : ada seberkas flagel pada ujung sel  Amfitrik : ada dua berkas flagel pada kedua ujung sel  Peritrik : diseluruh bagian sel terdapat flagel
  • 15. Kapsul Yaitu bakteri dapat memproduksi atau mengeluarkan kapsul yang dapat menimbulkan infeksi atau penyakit, salah satu contoh yaitu bakteri parogen penyebab radang paru-paru (pneumococcus).
  • 16. Endospora Endospora dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri, terutama yang berbentuk batang. Endospora bakteri merupakan bentuk pertahanan sel ketika lingkungan tidak mendukung untuk pertumbuhan vegetatifnya. Endospora tahan terhadap keadaan lingkungan yang buruk seperti kering, panas, dan kurang tersedia nutrisi, karena dilindungi oleh beberapa lapisan berupa korteks, eksoporium, dan dinding sel endospora. Endospora biasa terletak di tengah (sentralis), diujung (terminalis), atau dibagian sepertiga dari ujung sel (subterminalis). Perbedaan letak tersebut menunjukkan jenis bakteri yang berbeda.
  • 17. Reproduksi Bakteri 1. Secara Asesksual: dengan membelah diri secara biner. 2. Secara Seksual: terjadi dengan pemindahan materi genetik dari satu bakteri dengan bakteri lain tanpa alat kelamin (gonad) yang disebut perkembangbiakan “paraseksual”. Pada perkembangbiakan ini terjadi peleburan materi inti tanpa membentuk suatu zigot. Perkembangbiakan paraseksual meliputi 3 proses, yaitu: 2. Transformasi
  • 18. 1. Konjugasi Konjugasi adalah pertukaran materi genetik antara dua sel bakteri melalui kontak langsung dengan membentuk jembatan pili seks.
  • 19. 2. Transformasi Transformasi adalah pemindahan satu gen atau DNA bakteri bebas dari lingkungan ke sel bakteri melalui proses fisiologis.
  • 20. 3. Transduksi Transduksi adalah pertukaran materi genetik antara dua sel bakteri dengan bantuan virus sebagai vektornya.
  • 21. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri Beberapa faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri, yaitu: 1. Kebutuhan Nutrisi 2. Kebutuhan Oksigen 3. Suhu 4. Derajat Keasaman (pH)
  • 22. 1. Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan cara memperoleh makanannya,bakteri dibedakan menjadi dua kelompok,yaitu baktei autotrof dan bakteri heterotrof (organotrof) . Bakteri autotrof merupakan bakteri yang dapat menyintesis bahan organik dari bahan anorganik. Sementara bakteri heterotrof merupakan bakteri yang tidak dapat menyintesis makanannya sendiri dan membutuhkan karbon organik dari lingkungan sekitar untuk pertumbuhannya .
  • 23. 2. Kebutuhan Oksigen Kebutuhan oksigen pada bakteri tertentu menunjukan mekanisme yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Berdasarkan kebutuhan oksigen tersebut, bakteri dapat dipisahkan menjadi lima kelompok, yaitu: 1. Bakteri anaerob obligat, yaitu bakteri yang tumbuh hanya dalam keadaan tanpa oksigen dan adanya oksigen akan bersifat racun bagi bakteri ini . 2. Bakteri anaerob fakultatif, yaitu bakteri yang dapat tumbuh dalam keadaan ada atau tanpa oksigen 3. Bakteri aerob obligat, yaitu bakteri yang mutlak membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya . 4. Bakteri mikroaerifilik , yaitu bakteri yang tumbuh baik pada keadaan oksigen yang jumlahnya tertentu .
  • 24. 3. Suhu Setiap bakteri memiliki suhu optimal pertumbuhannya sehingga mereka dapat tumbuh dengan sangat cepat. Perubahan suhu merupakan hal yang sensitif dan sangat memengaruhi pembelahan sel bakteri. Berdasarkan rentang suhu dimana dapat terjadi pertumbuhannya , bakteri dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut : 1. Psikrofilik, -5 - 30 °C , optimum pada 10 - 20 °C 2. Mesofilik, 10 - 45 °C, optimum pada 20 - 40 °C 3. Termofilik, 25 - 80 °C, optimum pada 50 - 60 °C Suhu optimum biasanya mencerminkan lingkungan normal mikroorganisme. Bakteri patogenik pada manusia biasanya tumbuh baik pada suhu 37 °C .
  • 25. 4. Derajat Keasaman (pH) Deratajat keasamaan (pH) medium memengaruhi pertumbuhan sel bakteri. Untuk pertumbuhan bakteri terdapat rentang pH dan pH optimum . Umumnya, bakteri dapat tumbuh pada medium dengan pH 7,2-7,6.
  • 26. Teknik Pembiakan Bakteri 1. Sterlilisasi dan Desinfeksi Sterlilisasi merupakan usaha meniadakan atau memusnahkan segala bentuk kehidupan mikroba, baik yang merugikan (pathogen) maupun yang tidak merugikan. Desinfeksi merupakan cara pemusnahan dengan desinfektan yang sering digunakan seperti pada lantai dan benda lain. 2. Tindalisasi Tindalisasi merupakan pemanasan bahan pada suhu 80 °C atau 100 °C selama 30 menit dalan tiga hari berturut-turut 3. Pasteurisasi Teknik pesteurisasi digunakan untuk susu. Pasteurisasi susu biasanya dilakukan dengan pemanasan pada suhu 62 °C selama 30 menit, dilanjutkan dengan pendinginan secara cepat.
  • 27. Klasifikasi Bakteri Berdasarkan kemampuan sel bakteri dalam menahan pewarna gram, bakteri terbagi dalam 2 kelompok, yaitu bakteri gram positif (mampu menahan pewarna gram) dan bakteri gram negatif (tidak mampu menahan pewarna gram). Bakteri juga dikelompokan berdasarkan kebutuhan nutrisi dan faktor lingkungan tempat hidupnya. Tabel Klasifikasi Bakteri
  • 28. Berikut adalah tabel klasifikasi bakteri berdasarkan sumber karbon dan energinya: Tipe Sumber Karbon Sumber Energi Donor Elektron Contoh Fotolitotrof CO2 Cahaya Senyawa organik (H2S, S) Bakteri sulfur ungu/hijau Fotoorganotrof Senyawa organik (sebagai tambahan terhadap CO2) Cahaya Senyawa organik Bakteri nonsulfur ungu Kemolitotrof CO2 Reaksi redoks Senyawa organik(H2, S, NH3, Fe) Bakteri denitrifikasi kemoorganotrof CO2 Reaksi redoks Senyawa organik (glukosa) Sebagian besar bakteri
  • 29. Peranan Bakteri bagi Kehidupan Manusia Dari aspek keuntungannya, saat ini bakteri banyak dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan manusia, baik dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung. Selain bermanfaat, mikroorganisme yang termasuk bakteri juga dapat merugikan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
  • 30. Bakteri yang Menguntungkan 1) Peningkat nitrogen pada tanaman Bakteri yang berperan meningkatkan gas nitrogen dari udara bebas, yaitu: Azetobacter vinelandii, Clostridium pasteurianum, dan Rhizobium leguminosarum yang bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan. 2) Bakteri pengahasil antibiotik 3) Bakteri dalam industri makanan Contoh Contoh
  • 37. Ganggang Biru (Cyanobacteria) Ganggang biru menjadi kelompok tersendiri yang disebut Cyanobacteria. Ganggang biru masuk dalam kelompok Eubacteria karena mikroorganisme ini belum memiliki membran inti (prokariotik), dan ganggang biru juga belum memiliki organel-organel sel, seperti mitokondria, kloroplas, dan reticulum endoplasma. Struktur ReproduksiPeranan
  • 38. Struktur Ganggang Biru Struktur ganggang biru mirip seperti bakteri, terutama keadaan inti selnya yang belum memiliki membran inti. Bentuk dan ukuran ganggang biru bervariasi. Ganggang biru umumnya berbentuk bulat, baik secara tunggal (soliter) maupun dalam bentuk rangkaian benang berlendir. Ganggang biru memiliki pigmen yang dominan, yaitu fikosianin. Umumnya, ganggang biru dapat melakukan fotosintesis karena memiliki pigmen fotosintesis yang terhimpun di dalam kloroplas.
  • 39. Reproduksi Ganggang Biru Seperti halnya bakteri, ganggang biru juga berkembang biak dengan pembelahan sel. Selain dengan pembelahan sel, ganggang biru juga dapat berkembang biak dengan cara fragmentasi dan pembentukan spora khusus yang disebut akinet. Fragmentasi merupakan cara berkembang biak dengan jalan memutuskan salah satu bagian tubuh ganggang dan membentuk fragmen-fragmen. Fragmen tersebut kemudian akan berkembang menjadi individu baru. Pembelahan sel terjadi pada ganggang biru bersel tunggal, sedangkan fragmentasi terjadi pada ganggang biru yang berbentuk filamen. Beberapa ganggang biru dapat membentuk akinet yang berdinding tebal sehingga dalam kondisi yang kurang menguntungkan (kondisi gelap, kekeringan, sangat dingin) spora akinet dapat bertahan hidup jika kondisi lingkungan telah membaik, dinding spora tersebut akan pecah dan isinya akan berkecambah membentuk individu baru. Contoh
  • 40. Contoh ganggang biru: 1. Ganggang biru bersel satu, misalnya Chroococcus dan Gloeocapsa. Ganggang ini hidup di perairan seperti di dasar kolam yang tenang dan berbatuan. 2. Ganggang biru bersel satu berkoloni, misalnya Polycistis. Ganggang ini berbentuk bulat seperti bola yang biasanya ditemukan pada dasar perairan yang tenang, seperti kolam. 3. Ganggang biru berbentuk filamen atau benang, misalnya Anabaena, Nostoc, Oscillatoria, dan Rivularia. Umumnya, ganggang berbentuk benang memiliki lapisan lender untuk melindungi diri dari kondisi lingkungan yang membahayakan. Gambar
  • 41.
  • 42. Peranan Ganggang Biru Ganggang biru dalam perairan bertindak sebagai produsen sehingga memberi arti penting dalam ekosistem perairan. Beberapa jenis ganggang biru hidup bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya Anabaena bersimbiosis dengan paku air Azolla pinnata. Ganggang ini memiliki kemampuan mengikat nitrogen bebas dari udara sehingga paku air Azolla pinnata dapat menyuburkan lahan pertanian dan dapat digunakan sebagai pupuk organik. Ganggang biru jenis Spirulina banyak dimanfaatkan untuk pembuatan protein sel tunggal (PST) karena memiliki kandungan protein yang tinggi. PST digunakan sebagai suplemen makanan bergizi tinggi dan menjadi bahan makanan alternatif di masa yang akan datang.
  • 43. Archaebacteria Ciri-ciri Klasifikasi Archaebacteria bersama-sama dengan Eubacteria termasuk dalam kelompok organisme prokariotik. Perbedaan mendasar antara Archaebacteria dengan Eubacteria diantaranya adalah komposisi dinding sel, komposisi membran sel, dan kemampuan metabolismenya. Contoh Archaebacteria adalah Streptococcus thermophillus, Thermus aquaticus, dan Thermotoga.
  • 44. Ciri-ciri Archaebacteria 1. Bentuk sel berupa batang, bulat, spiral, dan ada juga yang tidak tetap(pleomorfik) 2. Makhluk hidup uniseluler berfilamen sampai berangkai 3. Ukurannya mulai 0,1 µm sampai lebih dari 15 µm bahkan sampai 200 µm 4. Memiliki dinding sel yang sama dengan Eubacteria yang disebut pseudopeptidoglikan 5. Terdiri atas gram positif dan gram negatif 6. Reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri 7. Bersifat aerobik, anaerobik, dan aerobik fakultatif(kebutuhan oksigen) 8. Bersifat kemoautotrof (kebutuhan nutrisi)
  • 45. Klasifikasi Archaebacteria Archaebacteria dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: 1. Hipotermofilik merupakan Archaebacteria yang hidup pada lingkungan yang suhunya ekstrem dengan temperatur optimum antara 80-100oC. Contoh spesies dari hipotermofilik adalah sulfolobus yang hidup pada temperatur diatas 70oC dengan pH 2- 3. Thermococcus sp., Thermobacterium sp., Acidanus sp., dan Thermus aquaticus. 2. Ekstrem halofilik merupakan kelompok Archaebacteria yang mampu hidup pada lingkungan dengan kadar garam tinggi. Contohnya Halobacterium halobium. 3. Metanogen merupakan kelompok Archaebacteria yang mampu membentuk gas metana (CH4) hasil reduksi CO2 dari senyawa organik. Contohnya Methanopyrus sp., dan Methanococcus sp., Methanococcus mampu hidup dalam lingkungan yang anaerob. 4. Termoplasma merupakan kelompok Archaebacteria yang dapat hidup dihabitat yang asam serta suhu tinggi. Termoplasma hanya terdiri atas satu genus, yaitu Thermoplasma.