SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang

      Belakangan ini, pemerintah Indonesia mulai menganjurkan masyarakatnya yang termasuk usia
kerja untuk lebih memilih berwirausaha demi mengurangi jumlah pengangguran yang membludak dan
menciptakan lapangan kerja baru yang lebih banyak untuk masyarakat lainnya. Bentuk wirausaha yang
dipilih nantinya pasti akan membutuhkan adanya pengakuan identitas oleh masyarakat di sekitarnya.
Dalam rangka mendapatkan pengakuan (legalitas) tersebut, kita harus mengetahui bagaimana langkah-
langkah yang harus kita ambil untuk memperolehnya.




I.2 Rumusan Masalah

    1. Apakah yang dimaksud dengan legalitas perusahaan ?

    2. Apa saja bentuk legalitas suatu perusahaan(badan usaha) ?

    3. Bagaimana cara memperoleh legalitas tersebut ?

    4. Apa saja manfaat yang diperoleh dengan adanya suatu legalitas?




I.3 Tujuan

    1. Untuk mengetahui pengertian legalitas perusahaan.

    2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk legalitas suatu perusahaan.

    3. Untuk mengetahui cara memperoleh legalitas perusahaan.

    4. Untuk mengetahui berbagai manfaat yang diperoleh dengan adanya legalitas.

                                                                                                1
I.4 Manfaat

    1. Dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

    2. Dapat dijadikan referensi untuk proses penulisan selanjutnya.

    3. Dapat memenuhi tugas yang diberikan dosen/pengajar.


                               Bab II Pembahasan
II.1 Pengertian Legalitas Perusahaan
     Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha adalah merupakan unsur yang terpenting, karena
legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan suatu badan usaha sehingga diakui
oleh masyarakat. Dengan kata lain, legalitas perusahaan harus sah menurut undang-undang dan
peraturan, di mana perusahaan tersebut dilindungi atau dipayungi dengan berbagai dokumen hingga sah
di mata hukum pada pemerintahan yang berkuasa saat itu.

     Keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah keberadaan
unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha, faktor legalitas ini berwujud pada kepemilikan
izin usaha yang dimiliki. Dengan memiliki izin maka kegiatan usaha yang dijalankan tidak disibukkan
dengan isu-isu penertiban atau pembongkaran




II.2 Bentuk-bentuk Legalitas Perusahaan
     Ada beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan usaha, diantaranya yaitu:

         1. Nama Perusahaan

         2. Merek
                                                                                                         2
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

         4. Izin Usaha Industri (IUI)




II.3 Cara Memperoleh Legalitas Perusahaan

 1. Nama Perusahaan

     Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya
yang melekat pada bentuk usaha atau perusahaan tersebut, dikenal oleh masyarakat, dipribadikan
sebagai perusahaan tertentu, dan dapat membedakan perusahaan itu dengan perusahaan yang lain.

     Nama perusahaan dapat diberi dengan cara sebagai berikut:

       a. Berdasarkan nama pribadi pengusaha,

       b. Berdasarkan jenis usaha yang dilakukannya,

       c. Berdasarakan tujuan didirikannya.

     Di Indonesia menganut beberapa asas tentang pemberian nama suatu perusahaan. Asas-asas
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

       a. Pembauran nama perusahaan dengan nama pribadi,

       b. Pembauran bentuk perusahaan dengan nama pribadi,

       c. Larangan memakai nama perusahaan orang lain,

       d. Larangan memakai merek orang lain,

       e. Larangan memakai nama perusahaan yang menyesatkan.

     Setiap nama perusahaan harus disahkan, dimulai sejak dibuatnya akta pendirian di depan notaris,
diumumkan di Berita Negara dan didaftarkan dalam daftar perusahaan. Apabila tidak ada keberatan

                                                                                                       3
dari pihak lain, maka nama tersebut telah legal untuk digunakan oleh perusahaan tersebut. Sedangkan
bila ada pihak yang menyangkal, lalu pihak tersebut mengajukan keberatan tertulis kepada Menteri
Perdagangan yang kemudian akan diberitahukan kepada perusahaan yang bersangkutan. Jika alasan
keberatan pihak lain tadi dapat diterima, maka menteri akan membatalkan pendaftaran yang berate
tidak mengesahkan nama perusahaan tersebut.




 2. Merek

     Menurut Pasal 1 UU no. 15 Taun 2001:

           Merek adalah tanda berupa gambar, susunan warna, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
           atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda, dan digunakan
           dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

   1) Syarat dan Tata Cara Permohonan

     Menurut Pasal 7 UU No. 15 Tahun 2001:

       a. Permohonan diajukan tertulis dalam bahasa Indonesia, untuk merek bahasa asing atau di
          dalamnya terdapat huruf selain huruf Latin wajib disertai terjemahannya dalam bahasa
          Indonesia.

       b. Permohonan ditandatangani pemohon atau kuasanya dengan dilampiri bukti pembayaran
          biaya.

       c. Permohonan untuk dua kelas barang atau lebih dan / atau jasa dapat diajukan dalam satu
          permohonan yang diatur dengan peraturan pemerintah.

       Dalam surat permohonan harus dicantumkan:

          a) Tanggal, bulan, dan tahun;

          b) Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemohon;


                                                                                                      4
c) Nama lengkap dan alamat kuasa apabila permohonan mengajukan merek melalui kuasa;

           d) Warna-warna apabila merek yang dimohonkan pendaftarannya menggunakna unsur-
                 unsur warna;

           e) Nama negara dan tanggal permintaan merek yang pertama kali dalam hal permohonan
                 diajukan dengan Hak Prioritas.

   2) Pemeriksaan

     Kelengkapan persyaratan permohonan akan diperiksa oleh Direktur Jenderal. Jika ada kekurangan
persyaratan, akan diberikan waktu dua bulan untuk melengkapinya sejak tanggal pengiriman. Bila
sudah lengkap, akan diberikan tanggal penerimaan pada surat permohonan. Selanjutnya, dalam jangka
waktu paling lama tiga puluh hari sejak tanggal penerimaan, surat akan kepada pemeriksa untuk
dilakukan pemeriksaan substantif, yaitu sutau pemeriksaan yang menyangkut apakah permohonan
pendaftaran merek tersebut termasuk merek yang tidak dapat didaftar dan termasuk permohonan yang
harus ditolak.

     Menurut Pasal 5 UU No. 15 Tahun 2001, merek tidak dapat didaftar apabila merek tersebut
mengandung salah satu unsur:

      a. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama,
          kesusilaan, atau ketertiban umum.

      b. Tidak meiliki daya pembeda.

      c. Telah menjadi milik umum.

      d. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan
          pendaftarannya.

     Menurut Pasal 6, permohonan harus ditolak jika merek:

      a. Terdapat persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan :



                                                                                                    5
• Merek orang lainyang sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang
            sejenis;

         • Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan jasa sejenis; dan

         • Indikasi-geografis yang sudah terkenal.

      b. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto dan nama badan hukum tang dimiliki
         orang lain, kecuali atas persetujuan tertulus yang berhak.

      c. Merupakan tiruan, menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol
         atau emblem negara, lembaga nasional maupun internasioanal, kecuali atas persetujuan
         tertulis dari pihak yang berwenang.

      d. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda, cap, atau stempel resmi yang digunakan oleh
         negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.

    Jika permohonan tersebut memiliki salah satu unsur di atas, maka akan diberitahukan secara
tertulis kepada pemohon bahwa mereknya tidak dapat didaftar atau ditolak. Pemohon dapat
mengajukan keberatan dalam jangka waktu tiga puluh hari atas penolakan tersebut. Jika keberatan
diterima, maka pengumuman akan dilakukan. Sedangkan jika tidak diterima, maka aka ditetapkan surat
keputusan penolakan tentang permohonan pendaftatan.

   3) Pengumuman

     Menurut Pasal 25 UU No. 15 Tahun 2001, pengumumam dilakukan dengan mencantumkan:

      a. Nama dan alamat lengkap pemilik merek dan kuasanya.

      b. Kelas dan jenis barang dan/atau jasa bagi merek yang dimohonkan pendaftarannya.

      c. Tanggal penerimaan.

      d. Nama negara dan tanggal penerimaan pendaftaran merek yang pertama kali dalam hal
         permohonan diajukan dengan hak prioritas.


                                                                                                   6
e. Contoh merek.

     Pengumuman harus berlangsung selama tiga bulan dan dilakukan dengan:

      a. Menempatkannya dalam Berta Resmi Merek yang diterbitka secara berkala oleh Direktorat
          Jenderal; dan/atau

      b. Menempatkannya pada sarana khusus yang dengan mudah serta jelas dapat dilihat oleh
          masyarakat, yang disediakan oleh Direktorat Jenderal.

   4) Keberatan dan Sanggahan atas Pendaftaran Merek

     Berdasarkan Pasal 24 UU No. 15 Tahun 2001, setiap pihak dapat mengajukan keberatan selama
jangka waktu tiga bulan terhadap merek secara tertulis, dengan alasan serta disertai bukti yang kuat.
Terhadap hal tersebut dapat dilakukan pemeriksaan kembali. (Pasal 26)

     Direktorat Jenderal harus mengirimkan salinan surat keberatan kepada pemohon dalam jangka
waktu empat belas hari sejak diterimanya keberatan, dan pemohon harus membalas surat tersebut
disertai sanggahan dalam jangka waktu paling lama dua bulan,

     5) Sertifikat Merek

     Sertifikat merek diberikan kepada orang atau badan hukum yang mengajukan permohonan
pendaftaran selambat-lambatnya 30 hari sejak merek didaftar di dalam Daftar Umum Merek (DUM),
sertifikat merek juga memuat jangka waktu berlakunya merek, menurut ketentuan Pasal 28 adalah 10
tahun sejak tanggal penerimaan dan dapat diperpanjang. Perpanjangan tersebut dilakukan 12 bulan
sebelum berakhirnya jangka waktu merek tersebut dan diperpanjang untuk jangka waktu yang sama,
yaitu 10 tahun. Sertifikat tersebut memuat:

         a. Nama dan alamat lengkap pemilik atau kuasanya merek yang didaftar;

         b. Tanggal pengajuan dan tanggal penerimaan;

         c. Nama negara dan tanggal permohonan yang pertama kali apabila permohonan tersebut
             diajukan dengan menggunakan Hak Prioritas;

                                                                                                        7
d. Etiket merek yang didaftar;

         e. Kelas dan jenis barang dan/atau jasa yang mereknya didaftar;

         f. Jangka waktu berlakunya merek.

     6) Pengalihan Atas Merek Terdaftar

         a. Pengalihan Hak

   Menurut ketentuan Pasal 40 UU No. 15 Tahun 2001, hak atas merek terdaftar dapat beralih atau
dialihkan karena pewarisan, wasiat, hibah, perjanjian, atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh
peraturan perundang-undangan. Pengalihan ini wajib dimohonkan pencatatannya ke Dirjen HaKI untuk
dicatat di Daftar Umum Merek, apabila tidak dicatatkan tidak berakibat hukum pada pihak ketiga.

         b. Lisensi

   Demikian pula halnya, menurut ketentuan Pasal 43-48 UU No. 15 Tahun 2001, pemilik merek
terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan perjanjian dan wajib dicatatkan ke
Dirjen HaKI, di mana pemilik merek masih tetap berhak menggunakannya dan memberikan lisensi
kepada pihak lainnya. Pemilik merek terdaftar berhak terhadap royaltinya.




 3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

     Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan diwajibkan memiliki Surat Izin
Perusahaan Dagang (SIUP), yaitu surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk
kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha perdagangan secara sah, baik itu perusahaan
kecil, perusahaan menengah, apalagi perusahaan besar, terkecuali perusahaan kecil perorangan .

     Untuk memperoleh SIUP, perusahaan wajib mengajukan Surat Permohonan Izin (SPI), yaitu
daftar isian yang memuat perincian data perusahaan pengusaha dan kegiatan usaha, dan pengusaha
juga wajib membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi .


                                                                                                    8
SIUP dikeluarkan berdasarkan domisili pemilik atau penanggung jawab perusahaan. Bagi pemilik
perusahaan yang berdomisili di luar tempat kedudukan perusahaan maka ia harus menunjuk
penanggung jawab/ kuasa berdasarkan domisili yang dikuatkan dengan KTP di tempat SIUP
diterbitkan.

       1) Tata Cara dan Prosedur Mengajukan SIUP

       Pemilik/penanggung jawab perusahaan harus mengisi dan menandatangani SPI dan melampirinya
dengan dokumen-dokumen sebagai berikut:

         a. Salinan/copy Surat Pendirian Perusahaan / Akte Notaris dan pengesahan dari Departemen
            Kehakiman atau instansi yang berwenang bagi perusahaan berbadan hukum.

         b. Salinan/copy Surat Pendirian Perusahaan / Akte Notaris yang terdaftar pada Pengadilan
            Negeri bagi perusahaan yang berbentuk persekutuan.

         c. Salinan/copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah Daerah bila diwajibkan oleh
            UU Gangguan/Hinder Ordonnantie (HO) dan bagi yang tidak disyaratkan cukup dengan
            Surat Keterangan Tempat Usaha dari pejabat setempat.

         d. Copy KTP pemilik pemilik/penanggung jawab perusahaan.

         e. Pas foto dua lembar ukuran 3 x4 dari pemilik/pengurus perusahaan.

         f. Copy bukti pembayaran Uang Jaminan dan Biaya Administrasi.

  No           Golongan Usaha Perdagangan      Uang Jaminan        Uang Administrasi

  1.     Perusahaan Dagang Kecil                 Rp 5.000             Rp 10.000

  2.     Perusahaan Dagang Menengah              Rp 40.000            Rp 30.000

  3.     Perusahaan Dagang Besar                 Rp 70.000            Rp 60.000

       Permohonan untuk mendapatkan SIUP , akan mendapat keputusan persetujuan atau penolakan
dalam waktu selambat-lambatnya 7 hari terhitung mulai tanggal permohonan SIUP diterima oleh
pejabat yang menangani perizinan untuk pulau Jawa dan Bali, dan 14 hari untuk di luar Jawa dan Bali

                                                                                                      9
kecuali untuk daerah-daerah Riau Kepulauan, pedalaman Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan
Irian Jaya selambat-lambatnya 30 hari.

     Bahwa cepat atau lambatnya pengajuan, penanganan, dan pengeluaran SIUP, dipengaruhi oleh
faktor-faktor prasarana dan sarana transportasi, komunikasi, serta keadaan alam dan geografi, maka
batas waktu pemberian persetujuan atau penolakan, atas permohonan izin usaha (SPI) ialah pejabat-
pejabat yang menangani perizinan diterapkan secara berbeda-beda untuk tempat-tempat di pulau Jawa
dan Bali dengan daerah-daerah di luar pulau Jawa dan Bali, lebih-lebih untuk daerah-daerah Riau,
pedalaman-pedalaman Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Irian Jaya. Batas-batas waktu
tersebut terhitung mulai Surat Permohonan Izin Usaha (SPI) yang dilampiri dengan dokumen-dokumen
yang lengkap itu diterima secara resmi oleh pejabat yang menangani perizinan.

     Bila permohonan SIUP ditolak, maka alasan-alasan penolakan dijelaskan secara tertulis kepada
pemohon oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk.

     Bagi pemohon SIUP yang ditolak, diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan kepada
pejabat yang kedudukannya setingkat lebih tinggi dari pejabat yang menolak permohonan tersebut
selambat-lambanya 14 hari sejak diterimanya penolakan.

     SIUP dapat diberikan secara otomatis pada perusahaan milik negara, koperasi, dan perusahaan
dagang kecil golongan ekonomi lemah yang tidak berbentuk koperasi. Permohonan izin usaha
perdagangan yang diajukan oleh perusahaan-perusahaan milik negara yang dibentuk berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku atau koperasi yang telah disahkan sebagai badan hukum secara
otomatis diberikan SIUP dalam arti tidak ditolak.

    2) Pembekuan dan Pencabutan SIUP

     SIUP dapat dibekukan dalam hal perusahaan yang bersangkutan:

       a. Sedang diperiksa di sidang pengadilan karena didakwa melakukan tindak pidana ekonomi
           atau perbuatan lain yang berkaitan dengan kegiatan usahanya, yang didasarkan bukti adanya
           pemeriksaan yang dikeluarkan oleh pengadilan.



                                                                                                     10
b. Telah mendapat peringatan tertulis sebanyak tiga kali dari pejabat yang berwenang
          menerbitkan SIUP karena melanggar ketentuan:

            •   Tidak melaporkan mengenai penghentian kegiatan usahanya / penutupan
                perusahaannya, termasuk kantor cabang / perwakilan perusahaan.

            •   Tidak melaporkan pembukaan kantor cabang / perwakilan perusahaan.

            •   Tidak memberikan data / informasi mengenai kegiatan usahanya sesuai ketentuan
                yang berlaku.

            •   Tidak memenuhi kewajiban pajak kepada pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku
                yang didasarkan permintaan tertulis dar Kantor Pelayanan Pajak setempat.

     Jangka waktu pembekuan SIUP paling lama satu tahun, kecuali masih dalam proses pemeriksaan
badan peradilan. Pembekuan ini dilakukan oleh Kepala Kanwil DepDag atau Kepala Kantor DepDag
yang menerbitkan SIUP, atau yang mewakili dengan menerbitkan SK.

     SIUP yang dibekukan dapat dicairkan apabila:

      a. Perusahaan yang bersangkutan dinyatakan tidak terbukti melakukan tindak pidana ekonomi
          sesuai keputusan badan peradilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

      b. Perusahaan yang bersangkutan telah mengindahkan teguran dan melaksanakan
          kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

     SIUP dicabut apabila perusahaan pemegangnya:

      a. Telah dijatuhi hukuman oleh badan peradilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

      b. Tidak memenuhi syarat untuk melaksanakan kegiatan perdagangan, yaitu:

            •   Tidak memenuhi lagi persyaratan untuk memperoleh SIUP.

            •   Menyalahgunakan SIUP yang menyimpang dari bidang usaha dan jenis kegiatan usaha
                yang tercantum dalam SIUP-nya.
                                                                                                11
•    Melanggar larangan di bidang perdagangan sesuai ketentuan yang berlaku.

        Pencabutan SIUP dilaksanakan oleh Kepala Kanwil DepDag atau Kepala Kantor DepDag yang
menerbitkan SIUP, atau yang mewakilinya dengan menerbitkan SK. Perusahaan yang telah dicabut
SIUP-nya dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh SIUP baru setelah satu tahun sejak
tanggal pencabutan dan apabila disetujui permohonannya tersebut, diperlakukan sebagai perusahaan
baru.

 4. Izin Usaha Industri (IUI)

        Selain perusahaan perdagangan barang dan/atau jasa, ada pula perusahaan industri. Sama halnya
dengan perusahaan perdagangan, perusahaan industri pun juga harus memiliki surat izin yaitu Surat
Izin Industri (IUI). Setiap pendirian perusahaan industri baru atau perluasan wajib memperoleh IUI.

        Untuk memperoleh IUI diperlukan tahap Persetujuan Prinsip yang diberikan kepada perusahaan
industri untuk dapat langsung melakukan persiapan dan usaha pembangunan, pengadaan, pemasangan /
instalasi peralatan dan lain-lain yang diperlukan termasuk dimulainya kegiatan produksi percobaan. IUI
berlaku untuk seterusnya selama perusahaan industri yang bersangkutan berproduksi.

        Adapun IUI terdiri atas:

                   a.    Izin Tetap, yaitu yang diberikan kepada perusahaan industri yang telah siap
            berproduksi secara komersial.

                   b.    Izin Perluasan, yaitu yang diberikan kepada perusahaan industri yang melakukan
            penambahan kapasitas produksi dan/atau penambahan jenis industri atau komoditi yang
            diizinkan.

        1) Pengajuan Permohonan dan Pemberian IUI

           a. Persetujuan Prinsip

               Persetujuan prinsip adalah surat yang diberikan kepada perusahaan industri untuk
         melakukan persiapan-persiapan dalam rangka pembangunan pabrik dan sarana produksi
         sebelum melaksanakan produksi komersial.
                                                                                                       12
Permohonan Persetujuan Prinsip yang wewenang pemberiannya izin usahanya
dilimpahkan oleh Menteri kepada Dirjen Pajak atau Ka Kanwil Departemen Perindustrian,
diajukan langsung oleh pemohon kepada Dirjen atau Ka Kanwil Departemen Perindustrian
yang bersangkutan.

     Setelah permohonan tersebut diterima, dalam 14 hari kerja pihak yang bersangkutan akan
mengeluarkan Persetujuan Prinsip yang dimaksud atau menolaknya. Persetujuan Prinsip
tersebut:

            •   Dapat diubah sesuai dengan permohonan dari yang bersangkutan

            •   Berlaku selama jangka waktu tiga tahun, dapat diperpanjang oleh pejabat yang
                memperoleh pelimpahan kewenangan dari Menteri Perindustrian untuk
                mengeluarkan IUI.

            •   Batal dengan sendirinya apabila selambat-lambatnya tiga tahun, pemohon tidak
                melaksanakan kegiatan pembangunan fisik pabrik.

     Dalam melaksanakan Persetujuan Prinsip, pengusaha harus menyampaikan informasi
kemajuan pembangunan proyeknya setiap satu tahun sekali, paling lambat tanggal 31 Januari
pada tahun berikutnya.

 b. Izin Tetap

     Permohonan Izin Tetap bagi jenis industri yang wewenang pemberian IUI-nya
dilimpahkan oleh Menteri kepada Dirjen atau Ka Kanwil Departemen Perindustrian maka
permohonan tersebut diajukan langsung oleh pemohon kepada pihak yang bersangkutan. Dalam
hal pembangunan fisik pabrik telah selesai dan siap melaksanakan kegiatan berproduksi
komersial, perusahaan wajib mengajukan permohonan Izin Tetap kepada pihak yang
bersangkutan.

     Selambat-lambatnya 14 hari kerja sejak penerimaan permohonan, akan dilakukan
pemeriksaan ke lokasi guna memastikan kesiapan pabrik untuk berproduksi komersial. Hasil
pemeriksaan tersebut akan dilaporkan kepada pihak yang bersangkutan selambat-lambatnya 5
                                                                                               13
hari kerja setelah pemeriksaan. Dalam hal pemeriksaan tersebut di atas tidak dilaksanakan,
 pemohon yang bersangkutan dapat membuat surat pernyataan siap berproduksi komersial
 kepada pihak yang bersangkutan.

       Dalam jangka waktu 14 ahri kerja sejak penerimaan laporan hasil pemeriksaan dimaksud
 di atas ataupun pernyataan bahwa pemeriksaan tidak dilaksanakan tersebut di atas, pihak yang
 bersangkutan megeluarkan IzinTetap atau menundanya dengan pernyataan tertulis berdasarkan
 pertimbangan belum siapnya pabrik berproduksi secara komersial.

   c. Izin Perluasan

       Perusahaan yang telah meiliki Izin Tetap, wajib memiliki Izin Perluasan apabila:

           •   Melakukan kegiatan penambahan kapasitas produksi di atas 30% dari kapasitas
               terpasang yang telah diizinkan di luar jenis industri yang bersangkutan.

           •   Melakukan perluasan dan atau diversifikasi produk di luar jenis industri yang
               bersangkutan , sepanjang jenis atau komoditi industri tersebut tidak termasuk
               dalam daftar bidang usaha yang tertutup bagi penanaman modal.

       Permohonan Izin Perluasan disampaikan langsung oleh direksi perusahaan ke Dirjen
 Departemen Perindustrian . jika berhalangan, pemohon dapat menguasakan kepada pihak lain
 yang disertai dengan surat kuasa asli. Permohonan tersebut akan diproses maksimal dalam
 waktu tiga hari kerja.

2) Pencabutan IUI

IUI dapat dicabut dalam hal:

   a. Melakukan perluasan tanpa memiliki Izin Perluasan Industri

   b. Tidak menyampaikan informasi industri secara berturut-turut tiga kali atau dengan sengaja
       menyampaikan informasi yang tidak benar




                                                                                               14
c. Melakukan pemindahan lokasi usaha tanpa persetujuan tertulis dari Menteri atau pejabat
            yang diberi kewenangan

        d. Melakukan pemindahtanganan hak atas IUI tanpa persetujuan tertulis dari Menteri atau
            pejabat yang diberi kewenangan

     Pencabutan IUI dilakukan setelah dikeluarkan:

        a. Peringatan secara tertulis kepada yang bersangkutan sebanyak tiga kali berturut-turut
            dengan tenggang waktu masing-masing dua bulan

        b. Membekukan IUI ntuk jangka waktu enam bulan sejak dikeluarkan Penetapan Pembekuan
            kegiatan usaha industri . pembekuan dapat dicairkan kembali apabila perusahaan yang
            bersangkutan melakukan perbaikan selama masa pembekuan tersebut.

     Terhadap pencabuatn IUI, perusahaan dapat mengajukan banding kepada Menteri atau Dirjen
ynag bersangkutan dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya Surat Pencabutan IUI. Dan pihak
tersebut dapat menerima atau menlak permohonan banding dalam jangka waktu 30 hari kerja sejak
diterimanya permohonan banding tersebut.




II.4 Manfaat Legalitas Perusahaan
     Dengan dimilikinya surat-surat izin sebagai bentuk legalitas perusahaan, amka akan diperoleh
beberapa manfaat diantaranya:

     1. Sarana perlindungan hukum

        Seorang pengusaha yang telah melegalkan perusahaannya akan terhidar dari tindakan
   pembokaran atau penertiban dari pihak berwajib, sehingga memberikan rasa amandan nyaman akan
   keberlangsungan usahanya

     2. Sarana Promosi


                                                                                                    15
Dengan mengurus dokumen-dokumen legalitas tersebut, secara tidak langsung pengusaha
   telah melakukan serangkaian promosi.

     3. Bukti kepatuhan terhadap hukum

     Dengan memiliki unsur legalitas tersebut menandakan bahwa pengusaha telah mematuhi aturan
hukum yang berlaku, secara tidak langsung ia telah menegakkan budaya disiplin pada dirinya.

     4. Mempermudah mendapatkan suatu proyek

     Dalam suatu tender, selalu mensyaratkan bahwa perusahaan harus memiliki dokumen-dokumen
hukum yang menyatakan pelegalan perusahaan tersebut. Sehingga hal ini sangat penting nantinya
untuk sarana pengembangan usaha.

     5. Mempermudah pengembangan usaha

     Untuk pengembangan usaha pasti diperlukan dana yang cukup besar untuk merealisasikannya.
Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh dengan proses peminjaman kepada pihak bank, dan dokumen-
dokumen legalitas ini akan menjadi salah satu persyaratan yang diajukan pihak bank.




                                   Bab III Penutup
III.1Kesimpulan
     Suatu perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan maupun perusahaan industri, dalam
menjalankan kegiatannya akan sangat membutuhkan suatu legalitas demi keberlangsungan perusahaan
tersebut. Bentuk-bentuk legalitas perusahaan bermacam-macam disesuaikan dengan bidang dan jenis


                                                                                                  16
kegiatan perusahaan tersebut, diantaranya Nama Perusahaan, Merek, Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), dan Izin Usaha Industri (IUI).

        Dengan dimilikinya dokumen-dokumen pelegalan perusahaan, maka akan didapat beberapa
manfaat diantaranya dalam hal perlindungan dari tindakan hukum yang berhubungan dengan masalah
perizinan, dalam hal promosi produk, dalam hal bukti kepatuhan terhadap hukum, dalam hal
permudahan mendapatkan proyek, dan dalam hal permudahan mendapatkan pinjaman dana unutk
perluasan perusahaan maupun kegiatan lainnya.




III.2Saran
        Maka dari itu, berdasarkan ketentuan dari pemerintah dan keuntungan-keuntungan yang diperoleh
nantinya, seorang pengusaha harus mengurus legalitas perusahaannya. Dengan proses yang tidak
terlalu rumit dan biaya yang tidak terlalu besar, pengusaha sudah mendapatkan jaminan
keberlangsungan perusahaannya. Justru jika pelegalan itu tidak diurus, nantinya pengusaha itu sendiri
yang akan mendapatkan kesulitan dalam kegiatan usahanya. Selain merasa terancam dengan penertiban
oleh pihak berwajib, mereka juga akan eksulitan mengembangkan usahanya menuju ke arah yang lebih
baik.




                                                                                                    17

More Related Content

What's hot

Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenAndrew Hutabarat
 
Tanggung jawab sosial perusahaan(CSR)
Tanggung jawab sosial perusahaan(CSR)Tanggung jawab sosial perusahaan(CSR)
Tanggung jawab sosial perusahaan(CSR)joko noerhudha
 
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA Fair Nurfachrizi
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaDeni Irawan
 
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumAliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumDian Permata Sari
 
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisEkonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisYesica Adicondro
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...Muhammad Rafi Kambara
 
Tanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiTanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiRio Purboyo
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah12345mimi
 
Microsoft power point legalitas usaha
Microsoft power point   legalitas usahaMicrosoft power point   legalitas usaha
Microsoft power point legalitas usahaNdut Sitopijerami
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis085289742051
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalLailiya NR
 

What's hot (20)

Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Tanggung jawab sosial perusahaan(CSR)
Tanggung jawab sosial perusahaan(CSR)Tanggung jawab sosial perusahaan(CSR)
Tanggung jawab sosial perusahaan(CSR)
 
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
 
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
 
Perdagangan ekspor impor PPT keren
Perdagangan ekspor impor PPT kerenPerdagangan ekspor impor PPT keren
Perdagangan ekspor impor PPT keren
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
 
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumAliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisEkonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
Tanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiTanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab Inovasi
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
 
Microsoft power point legalitas usaha
Microsoft power point   legalitas usahaMicrosoft power point   legalitas usaha
Microsoft power point legalitas usaha
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
 
Waralaba (FRANCHISE)
Waralaba (FRANCHISE)Waralaba (FRANCHISE)
Waralaba (FRANCHISE)
 
Hak Paten
Hak PatenHak Paten
Hak Paten
 

Similar to LEGALITAS

Aspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas PerusahaanAspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas PerusahaanPekerja lepas
 
2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaanEriRomadhon
 
2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaanGindha Wayka
 
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualHukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualSeptiyana Yana
 
PPT Materi Hukum Bisnis Bab 8.pptx
PPT Materi  Hukum Bisnis Bab 8.pptxPPT Materi  Hukum Bisnis Bab 8.pptx
PPT Materi Hukum Bisnis Bab 8.pptxThoriqPrataman
 
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarmaIdo Mantan
 
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.pptPresentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.pptEmirPohan2
 
Tata cara dan prosedur pengurusan merk
Tata cara dan prosedur pengurusan merkTata cara dan prosedur pengurusan merk
Tata cara dan prosedur pengurusan merkTeguh Andoria
 
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.pptHAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.pptJUMADISAFF1
 
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisUu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisLegal Akses
 
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisUu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisLegal Akses
 
Kunci jawaban memahami prinsip bisnis
Kunci jawaban memahami prinsip bisnisKunci jawaban memahami prinsip bisnis
Kunci jawaban memahami prinsip bisnistenanan
 
Merek Dagang dan Jasa dan Perlindungan Hukum Rahasia Perusahaan
Merek Dagang dan Jasa dan Perlindungan Hukum Rahasia PerusahaanMerek Dagang dan Jasa dan Perlindungan Hukum Rahasia Perusahaan
Merek Dagang dan Jasa dan Perlindungan Hukum Rahasia PerusahaanAnita Julia
 
UNDANG UNDANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
UNDANG UNDANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAANUNDANG UNDANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
UNDANG UNDANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAANIrmaLaurasiregar
 
Mendirikan perseroan terbatas
Mendirikan perseroan terbatasMendirikan perseroan terbatas
Mendirikan perseroan terbatasDua Dunia
 

Similar to LEGALITAS (20)

Aspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas PerusahaanAspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas Perusahaan
 
2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan
 
2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan
 
Uu 15 2001
Uu 15 2001Uu 15 2001
Uu 15 2001
 
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualHukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
 
PPT Materi Hukum Bisnis Bab 8.pptx
PPT Materi  Hukum Bisnis Bab 8.pptxPPT Materi  Hukum Bisnis Bab 8.pptx
PPT Materi Hukum Bisnis Bab 8.pptx
 
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
 
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.pptPresentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
 
Tata cara dan prosedur pengurusan merk
Tata cara dan prosedur pengurusan merkTata cara dan prosedur pengurusan merk
Tata cara dan prosedur pengurusan merk
 
Hukum merek
Hukum merekHukum merek
Hukum merek
 
Melek Hukum Merk
Melek Hukum MerkMelek Hukum Merk
Melek Hukum Merk
 
uas hki.pptx
uas hki.pptxuas hki.pptx
uas hki.pptx
 
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.pptHAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
 
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisUu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
 
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisUu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
 
M erek pak fat
M erek pak  fatM erek pak  fat
M erek pak fat
 
Kunci jawaban memahami prinsip bisnis
Kunci jawaban memahami prinsip bisnisKunci jawaban memahami prinsip bisnis
Kunci jawaban memahami prinsip bisnis
 
Merek Dagang dan Jasa dan Perlindungan Hukum Rahasia Perusahaan
Merek Dagang dan Jasa dan Perlindungan Hukum Rahasia PerusahaanMerek Dagang dan Jasa dan Perlindungan Hukum Rahasia Perusahaan
Merek Dagang dan Jasa dan Perlindungan Hukum Rahasia Perusahaan
 
UNDANG UNDANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
UNDANG UNDANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAANUNDANG UNDANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
UNDANG UNDANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
 
Mendirikan perseroan terbatas
Mendirikan perseroan terbatasMendirikan perseroan terbatas
Mendirikan perseroan terbatas
 

Recently uploaded

381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptxSahlimaHutagalung
 
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikHaseebBashir5
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwdfurinews
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekajohan effendi
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88KangGunawan2
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"HaseebBashir5
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptx
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptxAnalisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptx
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptxEvita50
 

Recently uploaded (10)

381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
 
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptx
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptxAnalisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptx
Analisa_data_berkala_dengan_metode_semi.pptx
 

LEGALITAS

  • 1. Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Belakangan ini, pemerintah Indonesia mulai menganjurkan masyarakatnya yang termasuk usia kerja untuk lebih memilih berwirausaha demi mengurangi jumlah pengangguran yang membludak dan menciptakan lapangan kerja baru yang lebih banyak untuk masyarakat lainnya. Bentuk wirausaha yang dipilih nantinya pasti akan membutuhkan adanya pengakuan identitas oleh masyarakat di sekitarnya. Dalam rangka mendapatkan pengakuan (legalitas) tersebut, kita harus mengetahui bagaimana langkah- langkah yang harus kita ambil untuk memperolehnya. I.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan legalitas perusahaan ? 2. Apa saja bentuk legalitas suatu perusahaan(badan usaha) ? 3. Bagaimana cara memperoleh legalitas tersebut ? 4. Apa saja manfaat yang diperoleh dengan adanya suatu legalitas? I.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian legalitas perusahaan. 2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk legalitas suatu perusahaan. 3. Untuk mengetahui cara memperoleh legalitas perusahaan. 4. Untuk mengetahui berbagai manfaat yang diperoleh dengan adanya legalitas. 1
  • 2. I.4 Manfaat 1. Dapat menambah wawasan bagi para pembaca. 2. Dapat dijadikan referensi untuk proses penulisan selanjutnya. 3. Dapat memenuhi tugas yang diberikan dosen/pengajar. Bab II Pembahasan II.1 Pengertian Legalitas Perusahaan Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha adalah merupakan unsur yang terpenting, karena legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan suatu badan usaha sehingga diakui oleh masyarakat. Dengan kata lain, legalitas perusahaan harus sah menurut undang-undang dan peraturan, di mana perusahaan tersebut dilindungi atau dipayungi dengan berbagai dokumen hingga sah di mata hukum pada pemerintahan yang berkuasa saat itu. Keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha, faktor legalitas ini berwujud pada kepemilikan izin usaha yang dimiliki. Dengan memiliki izin maka kegiatan usaha yang dijalankan tidak disibukkan dengan isu-isu penertiban atau pembongkaran II.2 Bentuk-bentuk Legalitas Perusahaan Ada beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan usaha, diantaranya yaitu: 1. Nama Perusahaan 2. Merek 2
  • 3. 3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 4. Izin Usaha Industri (IUI) II.3 Cara Memperoleh Legalitas Perusahaan 1. Nama Perusahaan Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya yang melekat pada bentuk usaha atau perusahaan tersebut, dikenal oleh masyarakat, dipribadikan sebagai perusahaan tertentu, dan dapat membedakan perusahaan itu dengan perusahaan yang lain. Nama perusahaan dapat diberi dengan cara sebagai berikut: a. Berdasarkan nama pribadi pengusaha, b. Berdasarkan jenis usaha yang dilakukannya, c. Berdasarakan tujuan didirikannya. Di Indonesia menganut beberapa asas tentang pemberian nama suatu perusahaan. Asas-asas tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Pembauran nama perusahaan dengan nama pribadi, b. Pembauran bentuk perusahaan dengan nama pribadi, c. Larangan memakai nama perusahaan orang lain, d. Larangan memakai merek orang lain, e. Larangan memakai nama perusahaan yang menyesatkan. Setiap nama perusahaan harus disahkan, dimulai sejak dibuatnya akta pendirian di depan notaris, diumumkan di Berita Negara dan didaftarkan dalam daftar perusahaan. Apabila tidak ada keberatan 3
  • 4. dari pihak lain, maka nama tersebut telah legal untuk digunakan oleh perusahaan tersebut. Sedangkan bila ada pihak yang menyangkal, lalu pihak tersebut mengajukan keberatan tertulis kepada Menteri Perdagangan yang kemudian akan diberitahukan kepada perusahaan yang bersangkutan. Jika alasan keberatan pihak lain tadi dapat diterima, maka menteri akan membatalkan pendaftaran yang berate tidak mengesahkan nama perusahaan tersebut. 2. Merek Menurut Pasal 1 UU no. 15 Taun 2001: Merek adalah tanda berupa gambar, susunan warna, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. 1) Syarat dan Tata Cara Permohonan Menurut Pasal 7 UU No. 15 Tahun 2001: a. Permohonan diajukan tertulis dalam bahasa Indonesia, untuk merek bahasa asing atau di dalamnya terdapat huruf selain huruf Latin wajib disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia. b. Permohonan ditandatangani pemohon atau kuasanya dengan dilampiri bukti pembayaran biaya. c. Permohonan untuk dua kelas barang atau lebih dan / atau jasa dapat diajukan dalam satu permohonan yang diatur dengan peraturan pemerintah. Dalam surat permohonan harus dicantumkan: a) Tanggal, bulan, dan tahun; b) Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemohon; 4
  • 5. c) Nama lengkap dan alamat kuasa apabila permohonan mengajukan merek melalui kuasa; d) Warna-warna apabila merek yang dimohonkan pendaftarannya menggunakna unsur- unsur warna; e) Nama negara dan tanggal permintaan merek yang pertama kali dalam hal permohonan diajukan dengan Hak Prioritas. 2) Pemeriksaan Kelengkapan persyaratan permohonan akan diperiksa oleh Direktur Jenderal. Jika ada kekurangan persyaratan, akan diberikan waktu dua bulan untuk melengkapinya sejak tanggal pengiriman. Bila sudah lengkap, akan diberikan tanggal penerimaan pada surat permohonan. Selanjutnya, dalam jangka waktu paling lama tiga puluh hari sejak tanggal penerimaan, surat akan kepada pemeriksa untuk dilakukan pemeriksaan substantif, yaitu sutau pemeriksaan yang menyangkut apakah permohonan pendaftaran merek tersebut termasuk merek yang tidak dapat didaftar dan termasuk permohonan yang harus ditolak. Menurut Pasal 5 UU No. 15 Tahun 2001, merek tidak dapat didaftar apabila merek tersebut mengandung salah satu unsur: a. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum. b. Tidak meiliki daya pembeda. c. Telah menjadi milik umum. d. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya. Menurut Pasal 6, permohonan harus ditolak jika merek: a. Terdapat persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan : 5
  • 6. • Merek orang lainyang sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis; • Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan jasa sejenis; dan • Indikasi-geografis yang sudah terkenal. b. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto dan nama badan hukum tang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulus yang berhak. c. Merupakan tiruan, menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol atau emblem negara, lembaga nasional maupun internasioanal, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang. d. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda, cap, atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang. Jika permohonan tersebut memiliki salah satu unsur di atas, maka akan diberitahukan secara tertulis kepada pemohon bahwa mereknya tidak dapat didaftar atau ditolak. Pemohon dapat mengajukan keberatan dalam jangka waktu tiga puluh hari atas penolakan tersebut. Jika keberatan diterima, maka pengumuman akan dilakukan. Sedangkan jika tidak diterima, maka aka ditetapkan surat keputusan penolakan tentang permohonan pendaftatan. 3) Pengumuman Menurut Pasal 25 UU No. 15 Tahun 2001, pengumumam dilakukan dengan mencantumkan: a. Nama dan alamat lengkap pemilik merek dan kuasanya. b. Kelas dan jenis barang dan/atau jasa bagi merek yang dimohonkan pendaftarannya. c. Tanggal penerimaan. d. Nama negara dan tanggal penerimaan pendaftaran merek yang pertama kali dalam hal permohonan diajukan dengan hak prioritas. 6
  • 7. e. Contoh merek. Pengumuman harus berlangsung selama tiga bulan dan dilakukan dengan: a. Menempatkannya dalam Berta Resmi Merek yang diterbitka secara berkala oleh Direktorat Jenderal; dan/atau b. Menempatkannya pada sarana khusus yang dengan mudah serta jelas dapat dilihat oleh masyarakat, yang disediakan oleh Direktorat Jenderal. 4) Keberatan dan Sanggahan atas Pendaftaran Merek Berdasarkan Pasal 24 UU No. 15 Tahun 2001, setiap pihak dapat mengajukan keberatan selama jangka waktu tiga bulan terhadap merek secara tertulis, dengan alasan serta disertai bukti yang kuat. Terhadap hal tersebut dapat dilakukan pemeriksaan kembali. (Pasal 26) Direktorat Jenderal harus mengirimkan salinan surat keberatan kepada pemohon dalam jangka waktu empat belas hari sejak diterimanya keberatan, dan pemohon harus membalas surat tersebut disertai sanggahan dalam jangka waktu paling lama dua bulan, 5) Sertifikat Merek Sertifikat merek diberikan kepada orang atau badan hukum yang mengajukan permohonan pendaftaran selambat-lambatnya 30 hari sejak merek didaftar di dalam Daftar Umum Merek (DUM), sertifikat merek juga memuat jangka waktu berlakunya merek, menurut ketentuan Pasal 28 adalah 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan dapat diperpanjang. Perpanjangan tersebut dilakukan 12 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu merek tersebut dan diperpanjang untuk jangka waktu yang sama, yaitu 10 tahun. Sertifikat tersebut memuat: a. Nama dan alamat lengkap pemilik atau kuasanya merek yang didaftar; b. Tanggal pengajuan dan tanggal penerimaan; c. Nama negara dan tanggal permohonan yang pertama kali apabila permohonan tersebut diajukan dengan menggunakan Hak Prioritas; 7
  • 8. d. Etiket merek yang didaftar; e. Kelas dan jenis barang dan/atau jasa yang mereknya didaftar; f. Jangka waktu berlakunya merek. 6) Pengalihan Atas Merek Terdaftar a. Pengalihan Hak Menurut ketentuan Pasal 40 UU No. 15 Tahun 2001, hak atas merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena pewarisan, wasiat, hibah, perjanjian, atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan. Pengalihan ini wajib dimohonkan pencatatannya ke Dirjen HaKI untuk dicatat di Daftar Umum Merek, apabila tidak dicatatkan tidak berakibat hukum pada pihak ketiga. b. Lisensi Demikian pula halnya, menurut ketentuan Pasal 43-48 UU No. 15 Tahun 2001, pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan perjanjian dan wajib dicatatkan ke Dirjen HaKI, di mana pemilik merek masih tetap berhak menggunakannya dan memberikan lisensi kepada pihak lainnya. Pemilik merek terdaftar berhak terhadap royaltinya. 3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan diwajibkan memiliki Surat Izin Perusahaan Dagang (SIUP), yaitu surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha perdagangan secara sah, baik itu perusahaan kecil, perusahaan menengah, apalagi perusahaan besar, terkecuali perusahaan kecil perorangan . Untuk memperoleh SIUP, perusahaan wajib mengajukan Surat Permohonan Izin (SPI), yaitu daftar isian yang memuat perincian data perusahaan pengusaha dan kegiatan usaha, dan pengusaha juga wajib membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi . 8
  • 9. SIUP dikeluarkan berdasarkan domisili pemilik atau penanggung jawab perusahaan. Bagi pemilik perusahaan yang berdomisili di luar tempat kedudukan perusahaan maka ia harus menunjuk penanggung jawab/ kuasa berdasarkan domisili yang dikuatkan dengan KTP di tempat SIUP diterbitkan. 1) Tata Cara dan Prosedur Mengajukan SIUP Pemilik/penanggung jawab perusahaan harus mengisi dan menandatangani SPI dan melampirinya dengan dokumen-dokumen sebagai berikut: a. Salinan/copy Surat Pendirian Perusahaan / Akte Notaris dan pengesahan dari Departemen Kehakiman atau instansi yang berwenang bagi perusahaan berbadan hukum. b. Salinan/copy Surat Pendirian Perusahaan / Akte Notaris yang terdaftar pada Pengadilan Negeri bagi perusahaan yang berbentuk persekutuan. c. Salinan/copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah Daerah bila diwajibkan oleh UU Gangguan/Hinder Ordonnantie (HO) dan bagi yang tidak disyaratkan cukup dengan Surat Keterangan Tempat Usaha dari pejabat setempat. d. Copy KTP pemilik pemilik/penanggung jawab perusahaan. e. Pas foto dua lembar ukuran 3 x4 dari pemilik/pengurus perusahaan. f. Copy bukti pembayaran Uang Jaminan dan Biaya Administrasi. No Golongan Usaha Perdagangan Uang Jaminan Uang Administrasi 1. Perusahaan Dagang Kecil Rp 5.000 Rp 10.000 2. Perusahaan Dagang Menengah Rp 40.000 Rp 30.000 3. Perusahaan Dagang Besar Rp 70.000 Rp 60.000 Permohonan untuk mendapatkan SIUP , akan mendapat keputusan persetujuan atau penolakan dalam waktu selambat-lambatnya 7 hari terhitung mulai tanggal permohonan SIUP diterima oleh pejabat yang menangani perizinan untuk pulau Jawa dan Bali, dan 14 hari untuk di luar Jawa dan Bali 9
  • 10. kecuali untuk daerah-daerah Riau Kepulauan, pedalaman Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Irian Jaya selambat-lambatnya 30 hari. Bahwa cepat atau lambatnya pengajuan, penanganan, dan pengeluaran SIUP, dipengaruhi oleh faktor-faktor prasarana dan sarana transportasi, komunikasi, serta keadaan alam dan geografi, maka batas waktu pemberian persetujuan atau penolakan, atas permohonan izin usaha (SPI) ialah pejabat- pejabat yang menangani perizinan diterapkan secara berbeda-beda untuk tempat-tempat di pulau Jawa dan Bali dengan daerah-daerah di luar pulau Jawa dan Bali, lebih-lebih untuk daerah-daerah Riau, pedalaman-pedalaman Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Irian Jaya. Batas-batas waktu tersebut terhitung mulai Surat Permohonan Izin Usaha (SPI) yang dilampiri dengan dokumen-dokumen yang lengkap itu diterima secara resmi oleh pejabat yang menangani perizinan. Bila permohonan SIUP ditolak, maka alasan-alasan penolakan dijelaskan secara tertulis kepada pemohon oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk. Bagi pemohon SIUP yang ditolak, diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan kepada pejabat yang kedudukannya setingkat lebih tinggi dari pejabat yang menolak permohonan tersebut selambat-lambanya 14 hari sejak diterimanya penolakan. SIUP dapat diberikan secara otomatis pada perusahaan milik negara, koperasi, dan perusahaan dagang kecil golongan ekonomi lemah yang tidak berbentuk koperasi. Permohonan izin usaha perdagangan yang diajukan oleh perusahaan-perusahaan milik negara yang dibentuk berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku atau koperasi yang telah disahkan sebagai badan hukum secara otomatis diberikan SIUP dalam arti tidak ditolak. 2) Pembekuan dan Pencabutan SIUP SIUP dapat dibekukan dalam hal perusahaan yang bersangkutan: a. Sedang diperiksa di sidang pengadilan karena didakwa melakukan tindak pidana ekonomi atau perbuatan lain yang berkaitan dengan kegiatan usahanya, yang didasarkan bukti adanya pemeriksaan yang dikeluarkan oleh pengadilan. 10
  • 11. b. Telah mendapat peringatan tertulis sebanyak tiga kali dari pejabat yang berwenang menerbitkan SIUP karena melanggar ketentuan: • Tidak melaporkan mengenai penghentian kegiatan usahanya / penutupan perusahaannya, termasuk kantor cabang / perwakilan perusahaan. • Tidak melaporkan pembukaan kantor cabang / perwakilan perusahaan. • Tidak memberikan data / informasi mengenai kegiatan usahanya sesuai ketentuan yang berlaku. • Tidak memenuhi kewajiban pajak kepada pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku yang didasarkan permintaan tertulis dar Kantor Pelayanan Pajak setempat. Jangka waktu pembekuan SIUP paling lama satu tahun, kecuali masih dalam proses pemeriksaan badan peradilan. Pembekuan ini dilakukan oleh Kepala Kanwil DepDag atau Kepala Kantor DepDag yang menerbitkan SIUP, atau yang mewakili dengan menerbitkan SK. SIUP yang dibekukan dapat dicairkan apabila: a. Perusahaan yang bersangkutan dinyatakan tidak terbukti melakukan tindak pidana ekonomi sesuai keputusan badan peradilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. b. Perusahaan yang bersangkutan telah mengindahkan teguran dan melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. SIUP dicabut apabila perusahaan pemegangnya: a. Telah dijatuhi hukuman oleh badan peradilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. b. Tidak memenuhi syarat untuk melaksanakan kegiatan perdagangan, yaitu: • Tidak memenuhi lagi persyaratan untuk memperoleh SIUP. • Menyalahgunakan SIUP yang menyimpang dari bidang usaha dan jenis kegiatan usaha yang tercantum dalam SIUP-nya. 11
  • 12. Melanggar larangan di bidang perdagangan sesuai ketentuan yang berlaku. Pencabutan SIUP dilaksanakan oleh Kepala Kanwil DepDag atau Kepala Kantor DepDag yang menerbitkan SIUP, atau yang mewakilinya dengan menerbitkan SK. Perusahaan yang telah dicabut SIUP-nya dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh SIUP baru setelah satu tahun sejak tanggal pencabutan dan apabila disetujui permohonannya tersebut, diperlakukan sebagai perusahaan baru. 4. Izin Usaha Industri (IUI) Selain perusahaan perdagangan barang dan/atau jasa, ada pula perusahaan industri. Sama halnya dengan perusahaan perdagangan, perusahaan industri pun juga harus memiliki surat izin yaitu Surat Izin Industri (IUI). Setiap pendirian perusahaan industri baru atau perluasan wajib memperoleh IUI. Untuk memperoleh IUI diperlukan tahap Persetujuan Prinsip yang diberikan kepada perusahaan industri untuk dapat langsung melakukan persiapan dan usaha pembangunan, pengadaan, pemasangan / instalasi peralatan dan lain-lain yang diperlukan termasuk dimulainya kegiatan produksi percobaan. IUI berlaku untuk seterusnya selama perusahaan industri yang bersangkutan berproduksi. Adapun IUI terdiri atas: a. Izin Tetap, yaitu yang diberikan kepada perusahaan industri yang telah siap berproduksi secara komersial. b. Izin Perluasan, yaitu yang diberikan kepada perusahaan industri yang melakukan penambahan kapasitas produksi dan/atau penambahan jenis industri atau komoditi yang diizinkan. 1) Pengajuan Permohonan dan Pemberian IUI a. Persetujuan Prinsip Persetujuan prinsip adalah surat yang diberikan kepada perusahaan industri untuk melakukan persiapan-persiapan dalam rangka pembangunan pabrik dan sarana produksi sebelum melaksanakan produksi komersial. 12
  • 13. Permohonan Persetujuan Prinsip yang wewenang pemberiannya izin usahanya dilimpahkan oleh Menteri kepada Dirjen Pajak atau Ka Kanwil Departemen Perindustrian, diajukan langsung oleh pemohon kepada Dirjen atau Ka Kanwil Departemen Perindustrian yang bersangkutan. Setelah permohonan tersebut diterima, dalam 14 hari kerja pihak yang bersangkutan akan mengeluarkan Persetujuan Prinsip yang dimaksud atau menolaknya. Persetujuan Prinsip tersebut: • Dapat diubah sesuai dengan permohonan dari yang bersangkutan • Berlaku selama jangka waktu tiga tahun, dapat diperpanjang oleh pejabat yang memperoleh pelimpahan kewenangan dari Menteri Perindustrian untuk mengeluarkan IUI. • Batal dengan sendirinya apabila selambat-lambatnya tiga tahun, pemohon tidak melaksanakan kegiatan pembangunan fisik pabrik. Dalam melaksanakan Persetujuan Prinsip, pengusaha harus menyampaikan informasi kemajuan pembangunan proyeknya setiap satu tahun sekali, paling lambat tanggal 31 Januari pada tahun berikutnya. b. Izin Tetap Permohonan Izin Tetap bagi jenis industri yang wewenang pemberian IUI-nya dilimpahkan oleh Menteri kepada Dirjen atau Ka Kanwil Departemen Perindustrian maka permohonan tersebut diajukan langsung oleh pemohon kepada pihak yang bersangkutan. Dalam hal pembangunan fisik pabrik telah selesai dan siap melaksanakan kegiatan berproduksi komersial, perusahaan wajib mengajukan permohonan Izin Tetap kepada pihak yang bersangkutan. Selambat-lambatnya 14 hari kerja sejak penerimaan permohonan, akan dilakukan pemeriksaan ke lokasi guna memastikan kesiapan pabrik untuk berproduksi komersial. Hasil pemeriksaan tersebut akan dilaporkan kepada pihak yang bersangkutan selambat-lambatnya 5 13
  • 14. hari kerja setelah pemeriksaan. Dalam hal pemeriksaan tersebut di atas tidak dilaksanakan, pemohon yang bersangkutan dapat membuat surat pernyataan siap berproduksi komersial kepada pihak yang bersangkutan. Dalam jangka waktu 14 ahri kerja sejak penerimaan laporan hasil pemeriksaan dimaksud di atas ataupun pernyataan bahwa pemeriksaan tidak dilaksanakan tersebut di atas, pihak yang bersangkutan megeluarkan IzinTetap atau menundanya dengan pernyataan tertulis berdasarkan pertimbangan belum siapnya pabrik berproduksi secara komersial. c. Izin Perluasan Perusahaan yang telah meiliki Izin Tetap, wajib memiliki Izin Perluasan apabila: • Melakukan kegiatan penambahan kapasitas produksi di atas 30% dari kapasitas terpasang yang telah diizinkan di luar jenis industri yang bersangkutan. • Melakukan perluasan dan atau diversifikasi produk di luar jenis industri yang bersangkutan , sepanjang jenis atau komoditi industri tersebut tidak termasuk dalam daftar bidang usaha yang tertutup bagi penanaman modal. Permohonan Izin Perluasan disampaikan langsung oleh direksi perusahaan ke Dirjen Departemen Perindustrian . jika berhalangan, pemohon dapat menguasakan kepada pihak lain yang disertai dengan surat kuasa asli. Permohonan tersebut akan diproses maksimal dalam waktu tiga hari kerja. 2) Pencabutan IUI IUI dapat dicabut dalam hal: a. Melakukan perluasan tanpa memiliki Izin Perluasan Industri b. Tidak menyampaikan informasi industri secara berturut-turut tiga kali atau dengan sengaja menyampaikan informasi yang tidak benar 14
  • 15. c. Melakukan pemindahan lokasi usaha tanpa persetujuan tertulis dari Menteri atau pejabat yang diberi kewenangan d. Melakukan pemindahtanganan hak atas IUI tanpa persetujuan tertulis dari Menteri atau pejabat yang diberi kewenangan Pencabutan IUI dilakukan setelah dikeluarkan: a. Peringatan secara tertulis kepada yang bersangkutan sebanyak tiga kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing dua bulan b. Membekukan IUI ntuk jangka waktu enam bulan sejak dikeluarkan Penetapan Pembekuan kegiatan usaha industri . pembekuan dapat dicairkan kembali apabila perusahaan yang bersangkutan melakukan perbaikan selama masa pembekuan tersebut. Terhadap pencabuatn IUI, perusahaan dapat mengajukan banding kepada Menteri atau Dirjen ynag bersangkutan dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya Surat Pencabutan IUI. Dan pihak tersebut dapat menerima atau menlak permohonan banding dalam jangka waktu 30 hari kerja sejak diterimanya permohonan banding tersebut. II.4 Manfaat Legalitas Perusahaan Dengan dimilikinya surat-surat izin sebagai bentuk legalitas perusahaan, amka akan diperoleh beberapa manfaat diantaranya: 1. Sarana perlindungan hukum Seorang pengusaha yang telah melegalkan perusahaannya akan terhidar dari tindakan pembokaran atau penertiban dari pihak berwajib, sehingga memberikan rasa amandan nyaman akan keberlangsungan usahanya 2. Sarana Promosi 15
  • 16. Dengan mengurus dokumen-dokumen legalitas tersebut, secara tidak langsung pengusaha telah melakukan serangkaian promosi. 3. Bukti kepatuhan terhadap hukum Dengan memiliki unsur legalitas tersebut menandakan bahwa pengusaha telah mematuhi aturan hukum yang berlaku, secara tidak langsung ia telah menegakkan budaya disiplin pada dirinya. 4. Mempermudah mendapatkan suatu proyek Dalam suatu tender, selalu mensyaratkan bahwa perusahaan harus memiliki dokumen-dokumen hukum yang menyatakan pelegalan perusahaan tersebut. Sehingga hal ini sangat penting nantinya untuk sarana pengembangan usaha. 5. Mempermudah pengembangan usaha Untuk pengembangan usaha pasti diperlukan dana yang cukup besar untuk merealisasikannya. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh dengan proses peminjaman kepada pihak bank, dan dokumen- dokumen legalitas ini akan menjadi salah satu persyaratan yang diajukan pihak bank. Bab III Penutup III.1Kesimpulan Suatu perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan maupun perusahaan industri, dalam menjalankan kegiatannya akan sangat membutuhkan suatu legalitas demi keberlangsungan perusahaan tersebut. Bentuk-bentuk legalitas perusahaan bermacam-macam disesuaikan dengan bidang dan jenis 16
  • 17. kegiatan perusahaan tersebut, diantaranya Nama Perusahaan, Merek, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Izin Usaha Industri (IUI). Dengan dimilikinya dokumen-dokumen pelegalan perusahaan, maka akan didapat beberapa manfaat diantaranya dalam hal perlindungan dari tindakan hukum yang berhubungan dengan masalah perizinan, dalam hal promosi produk, dalam hal bukti kepatuhan terhadap hukum, dalam hal permudahan mendapatkan proyek, dan dalam hal permudahan mendapatkan pinjaman dana unutk perluasan perusahaan maupun kegiatan lainnya. III.2Saran Maka dari itu, berdasarkan ketentuan dari pemerintah dan keuntungan-keuntungan yang diperoleh nantinya, seorang pengusaha harus mengurus legalitas perusahaannya. Dengan proses yang tidak terlalu rumit dan biaya yang tidak terlalu besar, pengusaha sudah mendapatkan jaminan keberlangsungan perusahaannya. Justru jika pelegalan itu tidak diurus, nantinya pengusaha itu sendiri yang akan mendapatkan kesulitan dalam kegiatan usahanya. Selain merasa terancam dengan penertiban oleh pihak berwajib, mereka juga akan eksulitan mengembangkan usahanya menuju ke arah yang lebih baik. 17