SlideShare a Scribd company logo
SRI HANDAYANI,SKM
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Syedza Saintika Padang
NERACA BAHAN MAKANAN
(NBM)
Neraca Bahan Makanan (NBM)
Merupakan tabel yang memuat informasi tentang situasi
pengadaan/penyediaan pangan (food supply), dan
penggunaan pangan (food utilization), hingga ketersediaan
pangan untuk dikonsumsi penduduk pada suatu wilayah
(negara/propinsi /Kabupaten) dalam suatu kurun waktu
tertentu.
Pengertian
Perkembangan NBM Di Indonesia
.
1963 BPS dan FAOkeperluan intern
BPS
1971,1972secara periodik disusun
NBM
1975dibentuk Tim Penyusun NBM
Nasional
1985instruksi seluruh kepala Kantor
Wilayah Departemen Pertanian untuk
mengembangkan Penyusunan NBM
Regional/Provinsi dengan membentuk
tim Penyusunan NBM Regional/ Provinsi
masing-masing
Kegunaan NBM
Memberikan informasi tentang produksi, pengadaan
serta semua perubahan- perubahan yang terjadi
Alat perencanaan di bidang produksi atau pengadaan
pangan dan gizi
sbg evaluasi terhadap pengadaan dan penggunaan
pangan
Merumuskan kebijakan pangan dan Gizi
Benefit NBM
Terlihat keseimbangan antara
persediaan pangan
dihubungkan dengan
kebutuhan yang seharusnya
dipenuhi
Dapat dibandingkan terhadap
konsumsi pangan yang nyata
dari survei konsumsi pangan.
Melihat masalah gizi
total energi dibandingkan
dengan NBM tidak banyak
berbedatidak terdapat
masalah kekurangan gizi bila
distribusinya merata. bila
persediaannya jauh << dari
perkiraan kebutuhanmasalah
kekurangan gizi berat.
Secara mudah dapat
menggambarkan
perkiraan persediaan
zat gizi yg dibuuhkan
kelompok jenis
pangan, seperti
energi, protein,
lemak, vitamin dan
mineral.
sebagai alat
komunikasi
para ahli gizi,
pertanian, dan
ekonomi.
Apa yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan
NBM?
Regulasi
Pangan
Kebijakan
Pangan
Posisi
pangan
• kebutuhan dasar manusia
• komponen dasar dalam membangun
sumber daya manusia yang
berkualitas
• memiliki fungsi dalam menjaga
kestabilan politik dan sosial
• suatu produk kebudayaan hasil
adaptasi masyarakat yang melakukan
penyesuaian terhadap lingkungannya.
Posisi
pangan
pengamanan terhadap
kebutuhan pangan
penguatan
ketersediaan
pangan
perbaikan konsumsi
pangan dan status
gizi
,
Regulasi Pangan
PP 68/2002 tentang Ketahanan Pangan
Inpres no. 5 tahun 2011 tentang pengamanan
produksi beras nasional dalam menghadapi
cuaca ekstrim,
PP 38/2009 tentang tugas dan kewenangan
pemerintah pusat dan daerah dalam urusan
wajib pangan).
apa itu ketersediaan makanan???
Ketersediaan makanan dapat
diartikan sebagai tersedianya
pangan, baik dari produksi
dalam negeri maupun sumber
lain.
Ketersediaan
pangan
produksi
lokal, dan
pasokan
pangan
pengelolaan
cadangan
makanan
. Ketersediaan pangan berfungsi untuk
mejamin pasokan makanan untuk
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat
dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan
keamanannya. Ketersediaan pangan
disuatu wilayah dalam periode waktu
tertentu (biasanya satu tahun) dapat
diketahui dengan menyusun neraca bahan
pangan (nasional dan regional).
Mekanisme penyusunan Neraca Bahan Makanan :
 Membentuk tim penyusun NBM yang bertugas
mengumpulkan data dan menetapkan situasi
ketersediaan pangan.
 Mengumpulkan data yang diperlukan
 Konsolidasi data
 Penyusunan data oleh tim penyusun NBM
 Analisis ketersediaan pangan wilayah
berdasarkan SKPD
 Pelaporan atau publikasi
 Advokasi
 Pemanfaatan NBM untuk menyusun
perencanaan pangan wilayah.
a. Padi-padian.
Padi-padian adalah kelompok komoditas yang terdiri atas
: gandum, padi, jagung dan sorgum (cantel), serta
produksi turunannnya.
b. Makanan berpati.
Makanan berpati adalah bahan makanan yang
mengandung pati yang berasal dari akar/umbi dan lain-
lain bagian tanaman yang merupakan bahan makanan
pokok lainnya.
Yang termasuk dalam kelompok komoditas ini adalah ubi
kayu, ubi jalar dan sagu serta produksi turunannya.
Contoh : gaplek/chips dan tapioca/pellet adalah turunan
dari ubi kayu. Kelompok komoditi makanan berpati ini
merupakan jenis bahan makanan yang mudah rusak jika
disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama bila tidak
c.Gula.
Gula adalah kelompok komoditas yang terdiri atas : gula pasir dan gula
merah (gula mangkok, gula lempengan , gula semut dan lain- lain), baik
dari hasil olahan pabrik maupun rumah tangga yang merupakan
produksi olahan dari tanaman kelapa deres, aren, siwalan, nipah, dan
tebu.
d. Buah/biji berminyak.
Buah/biji berminyak adalah kelompok bahan makanan yang
mengandung minyak, yang berasal dari buah dan biji-bijian. Komoditas
yang termasuk dalam kelompok ini adalah kacang hijau, kelapa, kacang
tanah, kacang kedelai, kacang mete, kemiri pala, wijen, kacang bogor
dan lain- lain yang sejenis. Sebagian dari komoditas ini khususnya
kelapa, diolah menjadi kopra yang selanjutnya dijadikan minyak goreng,
sehingga produk turunannya tercantum dalam kelompok minyak dan
lemak.
Buah-buahan.
Buah-buahan adalah sumber vitamin dan mineral dari bagian tanaman
yang berupa buah. Umumya merupakan produksi tanaman tahunan
yang biasa dikonsumsi tanpa dimasak.
Sayuran.
Sayuran adalah sumber vitamin dan mineral yang dikonsumsi dari
bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah, batang, atau umbi.
Tanaman tersebut pada umumnya berumur kurang dari 1 (satu) tahun.
Daging.
Daging adalah bagian dari hewan yang disembelih atau dibunuh dan
lazim dimakan manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain
dari pada pendinginan.
Telur.
Telur adalah telur unggas. Telur yang dimaksud yaitu telur ayam buras, telur ayam ras,
telur itik dan telur unggas lainnya.
Susu.
Susu adalah cairan yang diperoleh dari ternak perah sehat, dengan cara pemerahan
yang benar, terus menerus dan tidak dikurangi sesuatu dan/atau ditambahkan
kedalamnya sesuatu bahan lain.
Ikan.
Ikan adalah komoditas yang berupa binatang air (ikan berkulit halus dan berkulit
keras) dan biota perairan lainnya. Yang dimaksud komoditas disini adalah yang
berasal dari kegiatan penangkapan dilaut maupun diperairan umum (waduk, sungai
dan rawa) dan hasil dari kegiatan budidaya (tambak, kolam, keramba dan sawah)
yang dapat diolah menjadi bahan makanan yang lazim/umum dikonsumsi masyarakat.
Berdasarkan banyaknya jenis ikandarat/laut yang dikonsumsi penduduk dirinci
menjadi : tuna/cakalan/tongkol, kakap, cucut, bawal, teri, lemuru, kembung, tengiri,
bandeng, belanak, mujair, ikan mas, udang, rajungan, kerang darat, cumi-
cumi,/sotong dan ikan lainnya.
Minyak dan lemak.
Minyak dan lemak adalah kelompok bahan makanan yang berasal dari
nabati seperti : minyak kelapa, minyak sawit, minyak kacang tanah,
minyak kacang kedelai dan minyak jagung serta yang berasal dari
hewani yaitu minyak ikan. Sedangkan lemak umumnya berasal dari
hewani seperti : lemak sapi, lemak kerbau, lemak kambing/domba,
lemak babi dan lain- lain.
Produksi adalah jumlah keseluruhan hasil masing-masing bahan makanan
yang dihasilkan dari sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan,
perikanan dan peternakan), baik yang belum mengalami proses pengolahan
maupun yang sudah mengalami proses pengolahan.
Produksi dikategorikan menjadi 2 kategori sebagai berikut:
- Masukan (input) adalah produksi yang masih dalam bentuk asli maupun
dalam bentuk hasil olahan yang akan mengalami proses pengolahan lebih
lanjut.
- Keluaran (output) adalah produksi dari hasil keseluruhan atau sebagian
hasil turunan yang diperoleh dari hasil kegiatan berproduksi yang belum
mengalami perubahan. Besarnya keluaran sebagai hasil masukkan sangat
tergantung pada besarnya derajat ekstraksi
2.Produksi
Masukan
(input) Keluaran
(output)
Stok dan perubahan stok adalah perubahan jumlah bahan makanan
yang berada dilumbung atau di gudang-gudang yang dikuasai oleh
pemerintah (Dolog), yang merupakan selisih antara stok akhir tahun
dengan stok awal tahun. Perubahan stok ini hasilnya bisa negatif (-) dan
bisa positif (+).
Negatif berarti ada penurunan stok akibat pelepasan stok ke pasar,
dengan demikian komoditas yang beredar di pasar untuk dikonsumsi
bertambah jumlahnya. Positif berarti ada peningkatan stok digudang
yang berasal dari komoditas yang beredar di pasar, dengan demikian
komoditas yang beredar di pasar menjadi menurun jumlahnya.
Impor adalah sejumlah bahan makanan yang didatangkan ke wilayah
Kabupaten, baik yang berasal dari luar negeri maupun dari kabupaten
lain. Bahan makanan ini termasuk bahan yang belum diolah maupun
yang sudah mengalami pengolahan.
Stok dan Perubahan Stok.
Impor/Masuk Kabupaten.
Penyediaan di kabupaten sebelum ekspor adalah
sejumlah bahan makanan yang berasal
dari produksi (keluaran) setelah dikurangi
perubahan stok ditambah impor.
 Ekspor adalah sejumlah bahan makanan yang
dikeluarkan dari wilayah, baik yang dikirim ke luar
negeri maupun ke Kabupaten lain. Bahan
makanan ini termasuk bahan yang belum diolah
maupun yang sudah mengalami perubahan.
Penyediaan di Kabupaten sebelum
ekspor
Ekspor/Keluar Kabupaten
Pemakaian di Kabupaten adalah sejumlah bahan makanan yang
digunakan di daerah dan dialokasikan untuk pakan ternak, bibit/benih,
diolah untuk industri makanan dan industri non-makanan, yang tercecer,
dan yang tersedia untuk dimakan.
Pemakaian di Kabupaten
- Makanan ternak (pakan) adalah sejumlah bahan yang langsung diberikan kepada
ternak peliharaan , baik ternak besar, ternak kecil, unggas maupun ikan.
- Bibit/benih adalah sejumlah bahan makanan yang digunakan untuk keperluan
berproduksi selanjutnya
- Diolah untuk makanan adalah sejumlah bahan makanan yang masih mengalami
proses pengolahan lebih lanjut melalui industri makanan dan hasilnya dimanfaatkan
untuk makanan manusia dalam bentuk lain.
- Diolah untuk bukan bukan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang masih
mengalami proses pengolahan lebih lanjut dan dimanfaatkan untuk kebutuhan
industri, bukan untuk manusia, termasuk untuk industri pakan ternak/ikan.
- Tercecer adalah sejumlah bahan makanan yang hilang atau rusak, sehingga tidak
dapat dimakan manusia, yang terjadi secara tidak sengaja sejak pasca panen
hingga tersedia untuk konsumen.
- Tersedia untuk Dikonsumsi adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk
dikonsumsi oleh penduduk pada tingkat pedagang pengecer dan pada tingkat
rumah tangga, dalam kurun waktu tertentu.
Ketersediaan per Kapita adalah sejumlah bahan
makanan yang tersedia untuk dikonsumsi setiap
penduduk daerah dalam suatu kurun waktu tertentu,
baik dalam bentuk natural maupun dalam bentuk
unsur gizinya.
8. Ketersediaan per Kapita
Unsur
gizi
utama
Energi
Lemak
VitaminProtein
Mineral
Syarat-syarat Penyusunan NBM
1. Jenis Bahan Makanan
Jenis bahan makanan yang dimaksud disini adalah jenis
bahan makanan yang lazim atau umum dikonsumsi oleh
masyarakat suatu negara/daerah yang data produksinya
tersedia secara kontinyu dan resmi. Namun, bila data
produksi jenis bahan makanan tersebut tidak tersedia,
maka bisa didekati dengan data lain yang tersedia,
misalnya data konsumsi.
2. Data Penduduk
Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk
tahun yang bersangkutan yang bersumber dari BPS yang
diperoleh dari angka proyeksi penduduk berdasarkan
Sensus Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus dan
Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk
Berkelanjutan (P4B). Data penduduk tersebut termasuk
penduduk asing yang bermukim di Indonesia minimal
selama enam bulan
3.Besaran dan Angka Konversi
Besaran dan angka konversi yang digunakan adalah
besaran dan angka konversi yang ditetapkan oleh Tim
NBM Nasional yang didasarkan pada hasil kajian
dan pendekatan ilmiah. Untuk penyusunan NBM Regional,
sepanjang besaran dan angka konversi tersedia di daerah,
dapat digunakan angka tersebut dengan menyebut
sumbernya.
4. Komposisi Gizi Bahan Makanan
Komposisi gizi bahan makanan yang digunakan adalah
komposisi gizi bahan makanan yang bersumber dari buku
Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), Publikasi
Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan dan dari sumber
lain yang resmi yaitu : “Food Composition Table For Use In
East Asia”, dan “Food Composition Table For International
Use”, Publikasi FAO. Komposisi gizi tersebut adalah
besarnya nilai kandungan gizi dari bagian yang dapat
dimakan.
Cara Pengisian Tabel NBM
Pengisian dilakukan secara rutin kolom demi kolom.
Kolom 1 : Jenis bahan makanan. Tuliskan nama seluruh bahan makanan sesuai
dengan kelompok komoditas pada kolom (1).
Kolom 2 : Produksi (masukan). Tuliskan angka produksi yang masih akan
mengalami perubahan bentuk (bila ada) pada kolom (2).
Kolom 3 : Produksi (keluaran). Tuliskan pada kolom (3) angka unsur produksi
yang merupakan produksi asli yang diperoleh dari kegiatan berproduksi dan
belum mengalami perubahan atau produksi turunan yang sudah mengalami
perubahan.
Kolom 4 : Perubahan stok. Tuliskan angka perubahan stok (bila ada) pada
kolom (4) berikut tandanya : negatif (-) atau positif (+).
Kolom 5 : Impor. Tuliskan pada kolom (5)angka jumlah bahan makanan yang
masuk dari negara lain atau wilayah lain.
Kolom 6 : Penyediaan Dalam Negeri sebelum Ekspor. Tuliskan pada kolom (6)
angka hasil dari produksi ( keluaran ) dikurangi perubahan stok ditambah impor.
Kolom 7 : Ekspor. Tuliskan pada kolom (7) angka jumlah
bahan makanan yang dikeluarkan wilayah
administratif/daerah ke luar negeri maupun ke wilayah lain
baik melalui laut, darat maupun udara.
Kolom 8 : Penyediaan Dalam Negeri.Tuliskan pada kolom
(8)angka hasil dari Penyediaan Dalam Negeri sebelum
ekspor kolom (6) dikurangi ekspor pada kolom (7).
Kolom 9 : Pakan Tuliskan angka pakan pada kolom (9).
Untuk menghitung kebutuhan pakan dapat digunakan dua
cara yaitu :
a. Hasil perkalian antara total populasi ternak (diluar ayam
dan unggas ) dengan ransum masing-masing jenis
makanan
b. Hasil perkalian antara persentase pakan dengan
penyediaan dalam negeri.
Kolom 10 : Bibit/benih. Tuliskan pada kolom (10) angka hasil perkalian
antara jumlah kebutuhan bibit kg/Ha dengan luas tanam bersih pada
tahun penyusunan NBM untuk tanaman pangan dan persentase yang
digunakan untuk bibit dengan penyediaan dalam negeri untuk jenis
komoditas lainnya.Untuk menghitung kebutuhan bibit, khususnya untuk
tanaman pangan ada 2 (dua ) cara yang dapat ditempuh: luas panen
dikalikan dengan kebutuhan bibit per hektar.
Kolom 11: Diolah untuk makanan. Tuliskan pada kolom (11) angka
banyaknya komoditas bahan makanan yang berasal dari penyediaan
dalam negeri yang diolah untuk makanan, bila ada.
Kolom 12 : Diolah untuk bahan makanan Tuliskan pada kolom (12)
angka banyaknya komoditas bahan makanan yang berasal dari
penyedian dalam negeri yang diolah untuk keperluan bukan makanan,
bila ada.
Kolom 13 : Tercecer Tuliskan pada kolom (13)angka hasil perkalian
persentase tercecer dengan penyediaan dalam negeri untuk masing-
masing komoditas .
Kolom 14: Bahan makanan Tuliskan pada kolom (14)angka jumlah
bahan makanan yang tersedia dikonsumsi penduduk.Angka tersebut
merupakan hasil dari : kolom (8)-kolom (9)-kolom (10)-kolom(11)-kolom
Kolom 15 : Kg/Tahun(Kg/year). Tuliskan pada kolom (15)angka hasil
pembagian kolom (14) dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun.Kg/Tahun = kolom (14)/penduduk pertengahan tahun *1000.
Dikalikan 1000 karena konversi dari ton ke kilogram
Kolom 16: Gram/Hari (Gram/Day)Tuliskan pada kolom (16) hasil
pembagian kolom (15) dengan jumlah hari dalam satu tahun dikali
1000.Gram/Hari = (kolm (15)/365 hari*1000.
Dikalikan 1000 karena konversi dari kilogram ke gram
Kolom 17: Energi,Kalori/hari(Energy, cal/Day). Tuliskan pada kolom
(17)angka hasil perkalian kolom (16) dengan persen bagian yang dapat
dimakan (b.d.d), kemudian kalikan dengan kandungan energi dari 100
gram bahan makanan.
Energi kalori/hari =kolom (16)*b.d.d*kandungan energi:100.
Kolom 18: Protein,Gram/Hari(Protein Gram/Day) Tuliskan pada kolom
(18)angka hasil perkalian kolom (16) dengan persen bagian yang dapat
dimakan, kemudian kalikan dengan kandungan progtein dari 100 gram
bahan makanan.
Protein gram/hari = Kolom (16)* B.d.d*kandungan protein:100.
Kolom 19 : Lemak Gram/hari (Fats Gram/day). Tuliskan pada
kolom (19) angka hasil perkalian kolom (16) dengan persen
bagian yang dapat dimakan,kemudian kalikan dengan
kandungan lemak dari 100 gram bahan makanan.
Lemak Gram/hari =kolom (16)*B.d.d*kandungan lemak:100:
Ketersediaan perkapita pada kolom (15) s.d kolom (19)
merupakan ketersediaan bahan makanan yang bersangkutan
untuk konsumsi perkapita percapita consumtion).Perlu
ditegaskan bahwa angka ini bukanlah jumlah yang benar-benar
dimakan,melainkan yang tersedia di tingkat pengecer atau
sampai ke konsumen Tuliskan ketersedian perkapita untuk
vitamin dan mineral pada tabel lanjutan.
Kolom 20 :Vitamin A,S1/hari(IU/day) Tuliskan pada kolom
(20)angka hasil perkalian pada kolom (16)dengan persen bagian
yang dapat dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan
vitamin A dari 100 Gram bahan makanan.
Vitamin A,S1/hari =kolom (16)*B.d.d*kandungan vitamin A:100.
Kolom 21: Vitamin B1,mg/hari(miligram/day) Tuliskan pada kolom (21)
angka hasil perkalian kolom (16) dengan persen bagian yang dapat
dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan vitamin B1 dari 100
gram bahan makanan.
Vitamin B1,mg/hari =kolom(16)*B.d.d*kandungan vitamin B1:100.
Kolom 22: Vitamin C,mg/hari(miligram/day) Tuliskan pada kolom
(22)angka hasil perkalian pada kolom (16)dengan persen bagian yang
dapat dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan vitamin C dari 100
gram bahan makanan.
Vitamin C,mg/hari =kolom (16)*B.d.d*kandungan vitamin C:100.
Kolom 23: Kalsium (calsium)mg/hari (miligram/day) Tuliskan pada
kolom(23) angka hasil perkalianpada kolom (16)dengan persen bagian
yang dapat dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan kalsium dari
100 gram bahan makanan.
Kalsium,mg/hari =kolom (16)*B.d.d*kandungan kalsium:100.
Kolom 24 : Fosfor (phosfor),mg/hari (miligram/day) Tuliskan pada
kolom (24)angka hasil perkalian pada kolom (16)dengan persen bagian
yang dapat dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan fosfor dari
100 gram bahan makanan.
Fosfor,mg/hari =kolom(16)*B.d.d*kandungan fosfor:100.
Kolom 25 : Zat besi(Iron)mg/hari(miligram/day).
Tuliskan pada kolom (25)angka hasil perkalian
pada kolom (16)dengan persen bagian yang
dapat dimakan,kemudian kalikan dengan
kandungan kalsium dari 100 gram bahan
makana.
Zat Besi,mg/hari =kolom(16)*B.d.d*kandungan
zat besi:100.
makasih

More Related Content

What's hot

Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
Agnescia Sera
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
Dhila Faya
 
9. gizi bencana
9. gizi bencana9. gizi bencana
9. gizi bencana
BidangTFBBPKCiloto
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017
rismautmi
 
PPT Konseling Gizi
PPT Konseling GiziPPT Konseling Gizi
PPT Konseling Gizi
Sissi Syifa Meidia
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
tirolyn
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Hadik27
 
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananBab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananriskapratiiwi
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
Chiyapuri
 
HACCP
HACCPHACCP
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Andre Milanisti
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
Triana Septianti
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)
Dokter Tekno
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
Agnescia Sera
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
Feny Kartika
 
Standar profesi gizi
Standar profesi giziStandar profesi gizi
Standar profesi gizi
ibnufirmansyah
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Muh Saleh
 

What's hot (20)

Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
 
9. gizi bencana
9. gizi bencana9. gizi bencana
9. gizi bencana
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017
 
PPT Konseling Gizi
PPT Konseling GiziPPT Konseling Gizi
PPT Konseling Gizi
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
 
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananBab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
Bahan makan penukar
Bahan makan penukarBahan makan penukar
Bahan makan penukar
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Standar profesi gizi
Standar profesi giziStandar profesi gizi
Standar profesi gizi
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
 

Viewers also liked

Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2
Maulida Mardianaa
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziriri_hermana
 
Hubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan panganHubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Arsad Rahim Ali
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Faharuddin Fahar
 
Memahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan panganMemahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan panganriri_hermana
 
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan PanganKomponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Thio Helena Simarmata
 
Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3
arvita Sari
 
Kebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan GiziKebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan Gizi
Shafa Nabilah Eka Puteri
 
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
F W
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
Tifhe Sultan
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganLilik Sholeha
 
Pemakanan
PemakananPemakanan
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
Yohanes Kristianto
 
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsPerencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsHusHa Hatimah
 
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
Belajar Bareng Aquaponik
 
Dasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineeringDasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineeringRandy MC
 
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remajambanarti
 

Viewers also liked (20)

Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
 
Hubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan panganHubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
 
Memahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan panganMemahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan pangan
 
Konsep ketahanan
Konsep ketahananKonsep ketahanan
Konsep ketahanan
 
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan PanganKomponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
 
Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3
 
Kebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan GiziKebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan Gizi
 
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan Pangan
 
Catatan kuliah p nindyo
Catatan kuliah p nindyoCatatan kuliah p nindyo
Catatan kuliah p nindyo
 
Pemakanan
PemakananPemakanan
Pemakanan
 
Masakan
MasakanMasakan
Masakan
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
 
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsPerencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
 
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
 
Dasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineeringDasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineering
 
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
 

Similar to Memahami konsep neraca bahan makanan

Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Teknologi Hasil Pertanian
 
bahan baku pakan
bahan baku pakanbahan baku pakan
bahan baku pakanpoiuytrew
 
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docxLAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
SyndiFatmawati1
 
11954634(1).ppt
11954634(1).ppt11954634(1).ppt
11954634(1).ppt
Andikakuncoro1
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
PPGhybrid3
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas Petelur
Disty Ridha H
 
Penggunaan food table
Penggunaan food tablePenggunaan food table
Penggunaan food table
Lolyta Sucihara
 
Prospek Agribisnis
Prospek AgribisnisProspek Agribisnis
Prospek Agribisnis
HeriEko Purwanto
 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Pareta Riska
 
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES SorghumKetahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
yunusshobrun2
 
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
johan effendi
 
Diktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi IkanDiktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi Ikan
Ely John Karimela
 
Kebutuhan nutrisi pada anak
Kebutuhan nutrisi pada anakKebutuhan nutrisi pada anak
Kebutuhan nutrisi pada anak
yatimah 4ratna pertiwi
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2
PPGhybrid3
 
292793778-KETAHANAN-PANGAN.pptx
292793778-KETAHANAN-PANGAN.pptx292793778-KETAHANAN-PANGAN.pptx
292793778-KETAHANAN-PANGAN.pptx
AcerfadliFadliacer
 
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
MiraPuspitayani
 
Neraca Bahan Makanan Probolinggo
Neraca Bahan Makanan ProbolinggoNeraca Bahan Makanan Probolinggo
Neraca Bahan Makanan Probolinggo
cukimay5
 
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxPpt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
AlamstaSuarjuniarta
 
FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf
FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdfFGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf
FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf
MutiaraNugraheni1
 

Similar to Memahami konsep neraca bahan makanan (20)

Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
 
bahan baku pakan
bahan baku pakanbahan baku pakan
bahan baku pakan
 
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docxLAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
 
11954634(1).ppt
11954634(1).ppt11954634(1).ppt
11954634(1).ppt
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas Petelur
 
Penggunaan food table
Penggunaan food tablePenggunaan food table
Penggunaan food table
 
Prospek Agribisnis
Prospek AgribisnisProspek Agribisnis
Prospek Agribisnis
 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsional
 
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES SorghumKetahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
 
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
 
Diktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi IkanDiktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi Ikan
 
Kebutuhan nutrisi pada anak
Kebutuhan nutrisi pada anakKebutuhan nutrisi pada anak
Kebutuhan nutrisi pada anak
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2
 
292793778-KETAHANAN-PANGAN.pptx
292793778-KETAHANAN-PANGAN.pptx292793778-KETAHANAN-PANGAN.pptx
292793778-KETAHANAN-PANGAN.pptx
 
Kapus kap forum anti korupsi indonesia 2014
Kapus kap   forum anti korupsi indonesia 2014Kapus kap   forum anti korupsi indonesia 2014
Kapus kap forum anti korupsi indonesia 2014
 
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
 
Neraca Bahan Makanan Probolinggo
Neraca Bahan Makanan ProbolinggoNeraca Bahan Makanan Probolinggo
Neraca Bahan Makanan Probolinggo
 
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxPpt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
 
FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf
FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdfFGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf
FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf
 

More from riri_hermana

Penmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningPenmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningriri_hermana
 
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...riri_hermana
 
Konsep kesling
Konsep keslingKonsep kesling
Konsep kesling
riri_hermana
 
Hubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakitHubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakit
riri_hermana
 
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
riri_hermana
 
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKITDAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
riri_hermana
 

More from riri_hermana (8)

Penmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningPenmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screning
 
Wabah
WabahWabah
Wabah
 
Physical hazard
Physical hazardPhysical hazard
Physical hazard
 
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
Network antara tenaga kesehatan lingkungan dengan perawat dan tenaga kesehata...
 
Konsep kesling
Konsep keslingKonsep kesling
Konsep kesling
 
Hubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakitHubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakit
 
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
 
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKITDAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
 

Recently uploaded

PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 

Recently uploaded (20)

PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 

Memahami konsep neraca bahan makanan

  • 1. SRI HANDAYANI,SKM SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN Syedza Saintika Padang NERACA BAHAN MAKANAN (NBM)
  • 2. Neraca Bahan Makanan (NBM) Merupakan tabel yang memuat informasi tentang situasi pengadaan/penyediaan pangan (food supply), dan penggunaan pangan (food utilization), hingga ketersediaan pangan untuk dikonsumsi penduduk pada suatu wilayah (negara/propinsi /Kabupaten) dalam suatu kurun waktu tertentu. Pengertian
  • 3. Perkembangan NBM Di Indonesia . 1963 BPS dan FAOkeperluan intern BPS 1971,1972secara periodik disusun NBM 1975dibentuk Tim Penyusun NBM Nasional 1985instruksi seluruh kepala Kantor Wilayah Departemen Pertanian untuk mengembangkan Penyusunan NBM Regional/Provinsi dengan membentuk tim Penyusunan NBM Regional/ Provinsi masing-masing
  • 4.
  • 5. Kegunaan NBM Memberikan informasi tentang produksi, pengadaan serta semua perubahan- perubahan yang terjadi Alat perencanaan di bidang produksi atau pengadaan pangan dan gizi sbg evaluasi terhadap pengadaan dan penggunaan pangan Merumuskan kebijakan pangan dan Gizi
  • 6. Benefit NBM Terlihat keseimbangan antara persediaan pangan dihubungkan dengan kebutuhan yang seharusnya dipenuhi Dapat dibandingkan terhadap konsumsi pangan yang nyata dari survei konsumsi pangan. Melihat masalah gizi total energi dibandingkan dengan NBM tidak banyak berbedatidak terdapat masalah kekurangan gizi bila distribusinya merata. bila persediaannya jauh << dari perkiraan kebutuhanmasalah kekurangan gizi berat. Secara mudah dapat menggambarkan perkiraan persediaan zat gizi yg dibuuhkan kelompok jenis pangan, seperti energi, protein, lemak, vitamin dan mineral. sebagai alat komunikasi para ahli gizi, pertanian, dan ekonomi.
  • 7. Apa yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan NBM? Regulasi Pangan Kebijakan Pangan Posisi pangan
  • 8. • kebutuhan dasar manusia • komponen dasar dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas • memiliki fungsi dalam menjaga kestabilan politik dan sosial • suatu produk kebudayaan hasil adaptasi masyarakat yang melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya. Posisi pangan pengamanan terhadap kebutuhan pangan penguatan ketersediaan pangan perbaikan konsumsi pangan dan status gizi
  • 9. , Regulasi Pangan PP 68/2002 tentang Ketahanan Pangan Inpres no. 5 tahun 2011 tentang pengamanan produksi beras nasional dalam menghadapi cuaca ekstrim, PP 38/2009 tentang tugas dan kewenangan pemerintah pusat dan daerah dalam urusan wajib pangan).
  • 10. apa itu ketersediaan makanan??? Ketersediaan makanan dapat diartikan sebagai tersedianya pangan, baik dari produksi dalam negeri maupun sumber lain. Ketersediaan pangan produksi lokal, dan pasokan pangan pengelolaan cadangan makanan
  • 11. . Ketersediaan pangan berfungsi untuk mejamin pasokan makanan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya. Ketersediaan pangan disuatu wilayah dalam periode waktu tertentu (biasanya satu tahun) dapat diketahui dengan menyusun neraca bahan pangan (nasional dan regional).
  • 12. Mekanisme penyusunan Neraca Bahan Makanan :  Membentuk tim penyusun NBM yang bertugas mengumpulkan data dan menetapkan situasi ketersediaan pangan.  Mengumpulkan data yang diperlukan  Konsolidasi data  Penyusunan data oleh tim penyusun NBM  Analisis ketersediaan pangan wilayah berdasarkan SKPD  Pelaporan atau publikasi  Advokasi  Pemanfaatan NBM untuk menyusun perencanaan pangan wilayah.
  • 13. a. Padi-padian. Padi-padian adalah kelompok komoditas yang terdiri atas : gandum, padi, jagung dan sorgum (cantel), serta produksi turunannnya. b. Makanan berpati. Makanan berpati adalah bahan makanan yang mengandung pati yang berasal dari akar/umbi dan lain- lain bagian tanaman yang merupakan bahan makanan pokok lainnya. Yang termasuk dalam kelompok komoditas ini adalah ubi kayu, ubi jalar dan sagu serta produksi turunannya. Contoh : gaplek/chips dan tapioca/pellet adalah turunan dari ubi kayu. Kelompok komoditi makanan berpati ini merupakan jenis bahan makanan yang mudah rusak jika disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama bila tidak
  • 14. c.Gula. Gula adalah kelompok komoditas yang terdiri atas : gula pasir dan gula merah (gula mangkok, gula lempengan , gula semut dan lain- lain), baik dari hasil olahan pabrik maupun rumah tangga yang merupakan produksi olahan dari tanaman kelapa deres, aren, siwalan, nipah, dan tebu. d. Buah/biji berminyak. Buah/biji berminyak adalah kelompok bahan makanan yang mengandung minyak, yang berasal dari buah dan biji-bijian. Komoditas yang termasuk dalam kelompok ini adalah kacang hijau, kelapa, kacang tanah, kacang kedelai, kacang mete, kemiri pala, wijen, kacang bogor dan lain- lain yang sejenis. Sebagian dari komoditas ini khususnya kelapa, diolah menjadi kopra yang selanjutnya dijadikan minyak goreng, sehingga produk turunannya tercantum dalam kelompok minyak dan lemak.
  • 15. Buah-buahan. Buah-buahan adalah sumber vitamin dan mineral dari bagian tanaman yang berupa buah. Umumya merupakan produksi tanaman tahunan yang biasa dikonsumsi tanpa dimasak. Sayuran. Sayuran adalah sumber vitamin dan mineral yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah, batang, atau umbi. Tanaman tersebut pada umumnya berumur kurang dari 1 (satu) tahun. Daging. Daging adalah bagian dari hewan yang disembelih atau dibunuh dan lazim dimakan manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain dari pada pendinginan.
  • 16. Telur. Telur adalah telur unggas. Telur yang dimaksud yaitu telur ayam buras, telur ayam ras, telur itik dan telur unggas lainnya. Susu. Susu adalah cairan yang diperoleh dari ternak perah sehat, dengan cara pemerahan yang benar, terus menerus dan tidak dikurangi sesuatu dan/atau ditambahkan kedalamnya sesuatu bahan lain. Ikan. Ikan adalah komoditas yang berupa binatang air (ikan berkulit halus dan berkulit keras) dan biota perairan lainnya. Yang dimaksud komoditas disini adalah yang berasal dari kegiatan penangkapan dilaut maupun diperairan umum (waduk, sungai dan rawa) dan hasil dari kegiatan budidaya (tambak, kolam, keramba dan sawah) yang dapat diolah menjadi bahan makanan yang lazim/umum dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan banyaknya jenis ikandarat/laut yang dikonsumsi penduduk dirinci menjadi : tuna/cakalan/tongkol, kakap, cucut, bawal, teri, lemuru, kembung, tengiri, bandeng, belanak, mujair, ikan mas, udang, rajungan, kerang darat, cumi- cumi,/sotong dan ikan lainnya.
  • 17. Minyak dan lemak. Minyak dan lemak adalah kelompok bahan makanan yang berasal dari nabati seperti : minyak kelapa, minyak sawit, minyak kacang tanah, minyak kacang kedelai dan minyak jagung serta yang berasal dari hewani yaitu minyak ikan. Sedangkan lemak umumnya berasal dari hewani seperti : lemak sapi, lemak kerbau, lemak kambing/domba, lemak babi dan lain- lain.
  • 18. Produksi adalah jumlah keseluruhan hasil masing-masing bahan makanan yang dihasilkan dari sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan), baik yang belum mengalami proses pengolahan maupun yang sudah mengalami proses pengolahan. Produksi dikategorikan menjadi 2 kategori sebagai berikut: - Masukan (input) adalah produksi yang masih dalam bentuk asli maupun dalam bentuk hasil olahan yang akan mengalami proses pengolahan lebih lanjut. - Keluaran (output) adalah produksi dari hasil keseluruhan atau sebagian hasil turunan yang diperoleh dari hasil kegiatan berproduksi yang belum mengalami perubahan. Besarnya keluaran sebagai hasil masukkan sangat tergantung pada besarnya derajat ekstraksi 2.Produksi Masukan (input) Keluaran (output)
  • 19. Stok dan perubahan stok adalah perubahan jumlah bahan makanan yang berada dilumbung atau di gudang-gudang yang dikuasai oleh pemerintah (Dolog), yang merupakan selisih antara stok akhir tahun dengan stok awal tahun. Perubahan stok ini hasilnya bisa negatif (-) dan bisa positif (+). Negatif berarti ada penurunan stok akibat pelepasan stok ke pasar, dengan demikian komoditas yang beredar di pasar untuk dikonsumsi bertambah jumlahnya. Positif berarti ada peningkatan stok digudang yang berasal dari komoditas yang beredar di pasar, dengan demikian komoditas yang beredar di pasar menjadi menurun jumlahnya. Impor adalah sejumlah bahan makanan yang didatangkan ke wilayah Kabupaten, baik yang berasal dari luar negeri maupun dari kabupaten lain. Bahan makanan ini termasuk bahan yang belum diolah maupun yang sudah mengalami pengolahan. Stok dan Perubahan Stok. Impor/Masuk Kabupaten.
  • 20. Penyediaan di kabupaten sebelum ekspor adalah sejumlah bahan makanan yang berasal dari produksi (keluaran) setelah dikurangi perubahan stok ditambah impor.  Ekspor adalah sejumlah bahan makanan yang dikeluarkan dari wilayah, baik yang dikirim ke luar negeri maupun ke Kabupaten lain. Bahan makanan ini termasuk bahan yang belum diolah maupun yang sudah mengalami perubahan. Penyediaan di Kabupaten sebelum ekspor Ekspor/Keluar Kabupaten
  • 21. Pemakaian di Kabupaten adalah sejumlah bahan makanan yang digunakan di daerah dan dialokasikan untuk pakan ternak, bibit/benih, diolah untuk industri makanan dan industri non-makanan, yang tercecer, dan yang tersedia untuk dimakan. Pemakaian di Kabupaten - Makanan ternak (pakan) adalah sejumlah bahan yang langsung diberikan kepada ternak peliharaan , baik ternak besar, ternak kecil, unggas maupun ikan. - Bibit/benih adalah sejumlah bahan makanan yang digunakan untuk keperluan berproduksi selanjutnya - Diolah untuk makanan adalah sejumlah bahan makanan yang masih mengalami proses pengolahan lebih lanjut melalui industri makanan dan hasilnya dimanfaatkan untuk makanan manusia dalam bentuk lain. - Diolah untuk bukan bukan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang masih mengalami proses pengolahan lebih lanjut dan dimanfaatkan untuk kebutuhan industri, bukan untuk manusia, termasuk untuk industri pakan ternak/ikan. - Tercecer adalah sejumlah bahan makanan yang hilang atau rusak, sehingga tidak dapat dimakan manusia, yang terjadi secara tidak sengaja sejak pasca panen hingga tersedia untuk konsumen. - Tersedia untuk Dikonsumsi adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi oleh penduduk pada tingkat pedagang pengecer dan pada tingkat rumah tangga, dalam kurun waktu tertentu.
  • 22. Ketersediaan per Kapita adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi setiap penduduk daerah dalam suatu kurun waktu tertentu, baik dalam bentuk natural maupun dalam bentuk unsur gizinya. 8. Ketersediaan per Kapita Unsur gizi utama Energi Lemak VitaminProtein Mineral
  • 23. Syarat-syarat Penyusunan NBM 1. Jenis Bahan Makanan Jenis bahan makanan yang dimaksud disini adalah jenis bahan makanan yang lazim atau umum dikonsumsi oleh masyarakat suatu negara/daerah yang data produksinya tersedia secara kontinyu dan resmi. Namun, bila data produksi jenis bahan makanan tersebut tidak tersedia, maka bisa didekati dengan data lain yang tersedia, misalnya data konsumsi. 2. Data Penduduk Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk tahun yang bersangkutan yang bersumber dari BPS yang diperoleh dari angka proyeksi penduduk berdasarkan Sensus Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus dan Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B). Data penduduk tersebut termasuk penduduk asing yang bermukim di Indonesia minimal selama enam bulan
  • 24. 3.Besaran dan Angka Konversi Besaran dan angka konversi yang digunakan adalah besaran dan angka konversi yang ditetapkan oleh Tim NBM Nasional yang didasarkan pada hasil kajian dan pendekatan ilmiah. Untuk penyusunan NBM Regional, sepanjang besaran dan angka konversi tersedia di daerah, dapat digunakan angka tersebut dengan menyebut sumbernya. 4. Komposisi Gizi Bahan Makanan Komposisi gizi bahan makanan yang digunakan adalah komposisi gizi bahan makanan yang bersumber dari buku Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), Publikasi Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan dan dari sumber lain yang resmi yaitu : “Food Composition Table For Use In East Asia”, dan “Food Composition Table For International Use”, Publikasi FAO. Komposisi gizi tersebut adalah besarnya nilai kandungan gizi dari bagian yang dapat dimakan.
  • 25. Cara Pengisian Tabel NBM Pengisian dilakukan secara rutin kolom demi kolom. Kolom 1 : Jenis bahan makanan. Tuliskan nama seluruh bahan makanan sesuai dengan kelompok komoditas pada kolom (1). Kolom 2 : Produksi (masukan). Tuliskan angka produksi yang masih akan mengalami perubahan bentuk (bila ada) pada kolom (2). Kolom 3 : Produksi (keluaran). Tuliskan pada kolom (3) angka unsur produksi yang merupakan produksi asli yang diperoleh dari kegiatan berproduksi dan belum mengalami perubahan atau produksi turunan yang sudah mengalami perubahan. Kolom 4 : Perubahan stok. Tuliskan angka perubahan stok (bila ada) pada kolom (4) berikut tandanya : negatif (-) atau positif (+). Kolom 5 : Impor. Tuliskan pada kolom (5)angka jumlah bahan makanan yang masuk dari negara lain atau wilayah lain. Kolom 6 : Penyediaan Dalam Negeri sebelum Ekspor. Tuliskan pada kolom (6) angka hasil dari produksi ( keluaran ) dikurangi perubahan stok ditambah impor.
  • 26. Kolom 7 : Ekspor. Tuliskan pada kolom (7) angka jumlah bahan makanan yang dikeluarkan wilayah administratif/daerah ke luar negeri maupun ke wilayah lain baik melalui laut, darat maupun udara. Kolom 8 : Penyediaan Dalam Negeri.Tuliskan pada kolom (8)angka hasil dari Penyediaan Dalam Negeri sebelum ekspor kolom (6) dikurangi ekspor pada kolom (7). Kolom 9 : Pakan Tuliskan angka pakan pada kolom (9). Untuk menghitung kebutuhan pakan dapat digunakan dua cara yaitu : a. Hasil perkalian antara total populasi ternak (diluar ayam dan unggas ) dengan ransum masing-masing jenis makanan b. Hasil perkalian antara persentase pakan dengan penyediaan dalam negeri.
  • 27. Kolom 10 : Bibit/benih. Tuliskan pada kolom (10) angka hasil perkalian antara jumlah kebutuhan bibit kg/Ha dengan luas tanam bersih pada tahun penyusunan NBM untuk tanaman pangan dan persentase yang digunakan untuk bibit dengan penyediaan dalam negeri untuk jenis komoditas lainnya.Untuk menghitung kebutuhan bibit, khususnya untuk tanaman pangan ada 2 (dua ) cara yang dapat ditempuh: luas panen dikalikan dengan kebutuhan bibit per hektar. Kolom 11: Diolah untuk makanan. Tuliskan pada kolom (11) angka banyaknya komoditas bahan makanan yang berasal dari penyediaan dalam negeri yang diolah untuk makanan, bila ada. Kolom 12 : Diolah untuk bahan makanan Tuliskan pada kolom (12) angka banyaknya komoditas bahan makanan yang berasal dari penyedian dalam negeri yang diolah untuk keperluan bukan makanan, bila ada. Kolom 13 : Tercecer Tuliskan pada kolom (13)angka hasil perkalian persentase tercecer dengan penyediaan dalam negeri untuk masing- masing komoditas . Kolom 14: Bahan makanan Tuliskan pada kolom (14)angka jumlah bahan makanan yang tersedia dikonsumsi penduduk.Angka tersebut merupakan hasil dari : kolom (8)-kolom (9)-kolom (10)-kolom(11)-kolom
  • 28. Kolom 15 : Kg/Tahun(Kg/year). Tuliskan pada kolom (15)angka hasil pembagian kolom (14) dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.Kg/Tahun = kolom (14)/penduduk pertengahan tahun *1000. Dikalikan 1000 karena konversi dari ton ke kilogram Kolom 16: Gram/Hari (Gram/Day)Tuliskan pada kolom (16) hasil pembagian kolom (15) dengan jumlah hari dalam satu tahun dikali 1000.Gram/Hari = (kolm (15)/365 hari*1000. Dikalikan 1000 karena konversi dari kilogram ke gram Kolom 17: Energi,Kalori/hari(Energy, cal/Day). Tuliskan pada kolom (17)angka hasil perkalian kolom (16) dengan persen bagian yang dapat dimakan (b.d.d), kemudian kalikan dengan kandungan energi dari 100 gram bahan makanan. Energi kalori/hari =kolom (16)*b.d.d*kandungan energi:100. Kolom 18: Protein,Gram/Hari(Protein Gram/Day) Tuliskan pada kolom (18)angka hasil perkalian kolom (16) dengan persen bagian yang dapat dimakan, kemudian kalikan dengan kandungan progtein dari 100 gram bahan makanan. Protein gram/hari = Kolom (16)* B.d.d*kandungan protein:100.
  • 29. Kolom 19 : Lemak Gram/hari (Fats Gram/day). Tuliskan pada kolom (19) angka hasil perkalian kolom (16) dengan persen bagian yang dapat dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan lemak dari 100 gram bahan makanan. Lemak Gram/hari =kolom (16)*B.d.d*kandungan lemak:100: Ketersediaan perkapita pada kolom (15) s.d kolom (19) merupakan ketersediaan bahan makanan yang bersangkutan untuk konsumsi perkapita percapita consumtion).Perlu ditegaskan bahwa angka ini bukanlah jumlah yang benar-benar dimakan,melainkan yang tersedia di tingkat pengecer atau sampai ke konsumen Tuliskan ketersedian perkapita untuk vitamin dan mineral pada tabel lanjutan. Kolom 20 :Vitamin A,S1/hari(IU/day) Tuliskan pada kolom (20)angka hasil perkalian pada kolom (16)dengan persen bagian yang dapat dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan vitamin A dari 100 Gram bahan makanan. Vitamin A,S1/hari =kolom (16)*B.d.d*kandungan vitamin A:100.
  • 30. Kolom 21: Vitamin B1,mg/hari(miligram/day) Tuliskan pada kolom (21) angka hasil perkalian kolom (16) dengan persen bagian yang dapat dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan vitamin B1 dari 100 gram bahan makanan. Vitamin B1,mg/hari =kolom(16)*B.d.d*kandungan vitamin B1:100. Kolom 22: Vitamin C,mg/hari(miligram/day) Tuliskan pada kolom (22)angka hasil perkalian pada kolom (16)dengan persen bagian yang dapat dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan vitamin C dari 100 gram bahan makanan. Vitamin C,mg/hari =kolom (16)*B.d.d*kandungan vitamin C:100. Kolom 23: Kalsium (calsium)mg/hari (miligram/day) Tuliskan pada kolom(23) angka hasil perkalianpada kolom (16)dengan persen bagian yang dapat dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan kalsium dari 100 gram bahan makanan. Kalsium,mg/hari =kolom (16)*B.d.d*kandungan kalsium:100. Kolom 24 : Fosfor (phosfor),mg/hari (miligram/day) Tuliskan pada kolom (24)angka hasil perkalian pada kolom (16)dengan persen bagian yang dapat dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan fosfor dari 100 gram bahan makanan. Fosfor,mg/hari =kolom(16)*B.d.d*kandungan fosfor:100.
  • 31. Kolom 25 : Zat besi(Iron)mg/hari(miligram/day). Tuliskan pada kolom (25)angka hasil perkalian pada kolom (16)dengan persen bagian yang dapat dimakan,kemudian kalikan dengan kandungan kalsium dari 100 gram bahan makana. Zat Besi,mg/hari =kolom(16)*B.d.d*kandungan zat besi:100.