Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan pangan di Indonesia, termasuk definisi, unsur-unsur pencapaian ketahanan pangan, jenis-jenis bahan pangan, upaya untuk mencapai ketahanan pangan, dan pentingnya diversifikasi pangan.
Memahami konsep sistem ketahanan panganriri_hermana
a. Ketahanan pangan merupakan kondisi ketika semua orang memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi guna hidup yang sehat dan produktif.
b. Tercapainya ketahanan pangan membutuhkan terpenuhinya beberapa subsistem seperti ketersediaan, akses, penyerapan, stabilitas pangan, dan status gizi masyarakat.
c
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ketahanan pangan yang berdaulat dan mandiri di Indonesia, dengan menjelaskan tantangan-tantangan ketahanan pangan nasional dan lingkup lembaga terkait dalam penyelenggaraan ketahanan pangan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ketahanan pangan di Indonesia. Secara garis besar, ketahanan pangan didefinisikan sebagai kondisi di mana terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga dalam hal jumlah, mutu, keamanan, ketersediaan, dan aksesibilitas. Untuk mencapai ketahanan pangan, diperlukan upaya meningkatkan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan secara berkelanjutan.
Pangan lokal Indonesia memiliki potensi untuk memenuhi tren masa depan pangan pada tahun 2030, antara lain melalui inovasi proses pengolahan, bahan baku, pengemasan, dan gabungan untuk meningkatkan mutu, gizi, preferensi konsumen, dan keamanan serta memanfaatkan potensi lokal seperti bahan pangan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan/daging secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penguatan ketahanan pangan daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Beberapa poin penting yang diangkat adalah perlunya pendekatan khusus daerah dalam menjamin ketahanan pangan mengingat kondisi setiap daerah berbeda, serta peran pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah.
Memahami konsep sistem ketahanan panganriri_hermana
a. Ketahanan pangan merupakan kondisi ketika semua orang memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi guna hidup yang sehat dan produktif.
b. Tercapainya ketahanan pangan membutuhkan terpenuhinya beberapa subsistem seperti ketersediaan, akses, penyerapan, stabilitas pangan, dan status gizi masyarakat.
c
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ketahanan pangan yang berdaulat dan mandiri di Indonesia, dengan menjelaskan tantangan-tantangan ketahanan pangan nasional dan lingkup lembaga terkait dalam penyelenggaraan ketahanan pangan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ketahanan pangan di Indonesia. Secara garis besar, ketahanan pangan didefinisikan sebagai kondisi di mana terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga dalam hal jumlah, mutu, keamanan, ketersediaan, dan aksesibilitas. Untuk mencapai ketahanan pangan, diperlukan upaya meningkatkan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan secara berkelanjutan.
Pangan lokal Indonesia memiliki potensi untuk memenuhi tren masa depan pangan pada tahun 2030, antara lain melalui inovasi proses pengolahan, bahan baku, pengemasan, dan gabungan untuk meningkatkan mutu, gizi, preferensi konsumen, dan keamanan serta memanfaatkan potensi lokal seperti bahan pangan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan/daging secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penguatan ketahanan pangan daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Beberapa poin penting yang diangkat adalah perlunya pendekatan khusus daerah dalam menjamin ketahanan pangan mengingat kondisi setiap daerah berbeda, serta peran pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah.
Seminar ini membahas strategi penguatan ketahanan pangan di Kalimantan Timur dengan mengembangkan komoditas unggulan. Dibahas tantangan ketahanan pangan seperti pertumbuhan penduduk dan tekanan globalisasi serta rekomendasi seperti meningkatkan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan yang berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pangan dan gizi, meliputi pengertian, tujuan program, kebijakan, dan analisis status pangan serta gizi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pangan dan gizi saling berhubungan, di mana pangan menyediakan zat gizi yang diperlukan tubuh. Pemerintah telah menetapkan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan status gizi masy
Dokumen tersebut membahas tentang pekarangan dan tanaman buah sebagai sumber pangan dan gizi keluarga. Pekarangan dijelaskan sebagai lahan di sekitar rumah yang dikelola untuk meningkatkan konsumsi gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga. Dokumen ini juga membahas peran pekarangan dalam kebijakan ketahanan pangan nasional serta implementasi program penganekaragaman konsumsi pangan di pekarangan. Potensi pekarangan sebagai
Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan pangan dengan subsistem distribusi di Sumatra Selatan. Ketahanan pangan merupakan hasil interaksi dari berbagai subsistem seperti ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan. Distribusi pangan merupakan subsistem penting untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara merata dan stabil. Tujuan pengembangan distribusi pangan antara lain meningkatkan pemerataan ketersediaan dan kestabilan harga pangan.
Kedaulatan Pangan adalah Basis untuk Mencapai Ketahanan PanganSyahyuti Si-Buyuang
Kedaulatan Pangan lebih bicara tentang PETANI dibanding Pangan. Kedaulatan Pangan penting untuk melengkapi ketahanan pangan, dan menjadi basis yang mesti dicapai secara serius, agar diperoleh ketahanan pangan sejati
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganHerry Mulyadie
Dokumen tersebut membahas tentang peranan penyuluhan pertanian dalam ketahanan pangan dan era globalisasi. Penyuluhan bertujuan untuk membantu petani mengambil keputusan sendiri dengan menambah pilihan mereka dan menolong mereka memahami konsekuensi dari setiap pilihan. Penyuluhan juga bertujuan untuk membangun sumber daya manusia di bidang pertanian.
Ilmu gizi mempelajari hubungan antara makanan, kesehatan, dan tubuh. Faktor-faktor seperti kandungan gizi makanan, penanganan, penyimpanan, dan pengolahan berpengaruh terhadap kualitas makanan sebagai sumber zat gizi. Status gizi dapat berupa kecukupan, kurang, atau lebih gizi, yang berdampak pada pembangunan sumber daya manusia.
Seminar ini membahas strategi penguatan ketahanan pangan di Kalimantan Timur dengan mengembangkan komoditas unggulan. Dibahas tantangan ketahanan pangan seperti pertumbuhan penduduk dan tekanan globalisasi serta rekomendasi seperti meningkatkan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan yang berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pangan dan gizi, meliputi pengertian, tujuan program, kebijakan, dan analisis status pangan serta gizi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pangan dan gizi saling berhubungan, di mana pangan menyediakan zat gizi yang diperlukan tubuh. Pemerintah telah menetapkan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan status gizi masy
Dokumen tersebut membahas tentang pekarangan dan tanaman buah sebagai sumber pangan dan gizi keluarga. Pekarangan dijelaskan sebagai lahan di sekitar rumah yang dikelola untuk meningkatkan konsumsi gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga. Dokumen ini juga membahas peran pekarangan dalam kebijakan ketahanan pangan nasional serta implementasi program penganekaragaman konsumsi pangan di pekarangan. Potensi pekarangan sebagai
Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan pangan dengan subsistem distribusi di Sumatra Selatan. Ketahanan pangan merupakan hasil interaksi dari berbagai subsistem seperti ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan. Distribusi pangan merupakan subsistem penting untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara merata dan stabil. Tujuan pengembangan distribusi pangan antara lain meningkatkan pemerataan ketersediaan dan kestabilan harga pangan.
Kedaulatan Pangan adalah Basis untuk Mencapai Ketahanan PanganSyahyuti Si-Buyuang
Kedaulatan Pangan lebih bicara tentang PETANI dibanding Pangan. Kedaulatan Pangan penting untuk melengkapi ketahanan pangan, dan menjadi basis yang mesti dicapai secara serius, agar diperoleh ketahanan pangan sejati
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganHerry Mulyadie
Dokumen tersebut membahas tentang peranan penyuluhan pertanian dalam ketahanan pangan dan era globalisasi. Penyuluhan bertujuan untuk membantu petani mengambil keputusan sendiri dengan menambah pilihan mereka dan menolong mereka memahami konsekuensi dari setiap pilihan. Penyuluhan juga bertujuan untuk membangun sumber daya manusia di bidang pertanian.
Ilmu gizi mempelajari hubungan antara makanan, kesehatan, dan tubuh. Faktor-faktor seperti kandungan gizi makanan, penanganan, penyimpanan, dan pengolahan berpengaruh terhadap kualitas makanan sebagai sumber zat gizi. Status gizi dapat berupa kecukupan, kurang, atau lebih gizi, yang berdampak pada pembangunan sumber daya manusia.
2. Definisi dan paradigma ketahanan pangan terus mengala
mi perkembangan sejak adanya Conference of Food and
Agriculture tahum 1943 yang mencanangkan konsep secure,
adequate and suitable supply of food for everyone”.
Definisi ketahanan pangan sangat bervariasi,
namun umumnya mengacu definisi dari Bank Dunia (1986)
dan Maxwell dan
Frankenberger (1992) yakni “akses semua orang setiap sa
at pada pangan yang cukup untuk hidup sehat (secure access
at all times to sufficient food for a healthy life).
3. Di Indonesia sesuai dengan Undang-undang
No. 7 Tahun 1996, pengertian ketahanan
pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan
bagi rumah tangga yang tercermin dari:
(1) tersedianya pangan secara cukup, baik
dalam jumlah maupun mutunya;
(2) aman;
(3) merata; dan
(4) terjangkau.
4. bahan pangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
BAHAN PANGAN NABATI
Bahan pangan nabati adalah bahan- bahan makanan yang berasal
dari tanaman (bisa berupa akar, batang, dahan, daun, bunga, buah
atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya) atau
bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman.
Seperti jagung, umbi-umbian dll.
BAHAN PANGAN HEWANI
Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang
berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil
hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki karakteristik yang
berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang
berbeda pula. Memperoleh bahan pangan hewani dapat diperoleh
dari hasil peternakan (sapi, ayam, kambing, bebek dll.) dan bisa
juga diperoleh dari perikanan (ikan, cumi-cumi, gurita dll).
5.
6. Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional maka harus
terpenuhi kondisi sebagai berikut:
• Pangan harus tersedia dengan cukup.
• Pangan harus tersedia aman dan bebas dari bahan
berahaya.
• Pangan harus tersedia merata.
• Pangan harus dengan kondisi terjangkau.
7. • Upaya-upaya Untuk Mencapai Ketahanan Pangan
• Memperkuat struktur ekonomi masyarakat berbasis agribisnis dan meningkatkan
peranan serta swadaya masyarakat lokal.
• Membuat kebijakan yang dapat memperkuat pertahan pangan
• Pengembangan inovasi teknologi seperti pengembangan Pengelolaan Tanaman
Terpadu (PTT)
• Diversifikasi Produksi Pangan
• Pemerintah harus lebih memberikan dukungan dan kontribusi terhadap komoditas
lokal.
• Menghimbau kelompok tani yang ada di daerah memanfaatkan lumbung pangan
untuk menabung hasil panen mereka.
• Perlindungan lahan pertanian pangan
8. RAWAN PANGAN
Istilah “rawan pangan” (food insecurity) merupakan kondisi
kebalikan dari “ketahanan pangan” (food security). Istilah ini
sering diperhalus dengan istilah “terjadi penurunan
ketahanan pangan”, meskipun pada dasarnya pengertiannya
sama.
Rawan pangan adalah kondisi yang didalamnya tidak
hanya mengandung unsur yang berhubungan dengan state of
poverty saja seperti masalah kelangkaan sumber daya alam,
kekurangan modal, miskin motivasi, dan sifat malas yang
menyebabkan ketidakmampuan mereka mencukupi konsumsi
pangan.
9. Terdapat 2 (dua) jenis kondisi rawan pangan, yaitu :
• Rawan pangan kronis (chronical food insecurity)
Merupakan kondisi kurang pangan (untuk tingkat rumah tangga
berarti kepemilikan pangan lebih sedikit dari pada kebutuhan dan untuk
tingkat individu konsumsi pangan lebih rendah dari kebutuhan biologis)
yang terjadi sepanjang waktu.
• Rawan pangan akut atau transitory (transitory food insecurity)
Terjadi karena adanya kejutan (shock) yang mendadak dan tak
terduga seperti kekeringan dan ledakan serangan hama, yang sangat
membatasi kepemilikan pangan oleh rumah tangga, terutama mereka
yang berada di pedesaan. Bagi rumah tangga di perkotaan rawan
pangan tersebut dapat disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja dan
pengangguran.
10. JENIS- JENIS PANGAN DI INDOESIA
Ketela Pohon
Ketelah pohon atau biasa dikenal dengan sebutan singkong merupakan
tanaman tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae.
Hasil dari Ketela pohon yang berupa umbi dikenal luas sebagai salah
satu makanan pokok penghasil karbohidrat di samping beras dan jagung
yang merupakan makanan pokok khas masyarakat Indonesia.
Tanaman Garut
Tanaman Garut atau Arairut adalah tanaman yang memberikan hasil
utama berupa umbi. Adapun prmanfaatan tanaman ini dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan makanan bayi, bahan pembuatan kosmetika,
lem, keripik, dan bahkan dalam sejumlah penelitian tanaman garut atau
Arairut ini dapat dimanfaatkan sebagai makanan bagi anak-anak
penderita kelainan pencernaan Sindrom Down dikarenakan kehalusan
serat makanan ini.
11.
12. • Sukun
Sukun menurut sejarahnya merupakan tanaman yang berasal
dari New Guinea, Pasifik. Sukun merupakan tanaman yang dapat
tumbuh baik pada lahan kering (daratan), dengan tinggi pohon
dapat mencapai 10 m atau lebih. Dalam lingkup internasional
buah sukun dikenal dengan sebutan bread fruit atau buah roti
dikarenakan kelezatannya sebagai buah, namun juga memiliki
kandungan karbohidrat yang tidak kalah dari beras, gandum dan
jagung.
• Sagu
Sagu merupakan salah satu sumber pangan populer bagi
sebagian masyarakat Indonesia di Indonesia Timur dan sebagian
daeah Pulau Sumatera. Di Indonesia sendiri potensi mengenai
sagu sebagai produk alteratif pangan nasional sangat berpeluang
dan menjanjikan.
13.
14. DIVERSIFIKASI PANGAN
Diversifikasi pangan adalah sebuah program yang
mendorong masyarakat untuk memvariasikan makanan
pokok yang dikonsumsinya sehingga tidak terfokus pada
satu jenis.
Di Indonesia diversifikasi pangan dimaksudkan
untun memvariasikan konsumsi masyarakat Indonesia
agar tidak terfokus pada nasi. Indonesia memiliki
beragam hasil pertanian yang sebenarnya bisa
difungsikan sebagai makanan pokok
seperti sukun, ubi, talas, dan sebagainya yang dapat
menjadi faktor pendukung utama diversifikasi pangan.
15. Kesimpulan
Konsep ketahanan ekonomi nasional
Indonesia adalah konsep pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
yang seimbang, serasi dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan menyeluruh yang
berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wawasan
Nusantara
16. Saran
Pemerintah harus lebih memberikan
dukungan dan kontribusi terhadap komoditas
lokal, Menghimbau kelompok tani yang ada di
daerah memanfaatkan lumbung pangan untuk
menabung hasil panen mereka, Perlindungan
lahan pertanian pangan dan Melakukan
pembiayaan Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan