SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MEDICATION
ERRORS
Definisi
"suatu kesalahan dalam proses
pengobatan yang masih berada
dalam pengawasan dan tanggung
jawab profesi kesehatan, pasien
atau konsumen, dan seharusnya
dapat dicegah."
National Coordinating Council for
Medication Error Reporting and
Prevention
“Setiap kejadian yang dapat dicegah, yang
dapat menyebabkan penggunaan obat tidak
tepat (membahayakan pasien), saat
pengobatan berada dalam kendali profesional
perawatan kesehatan, pasien, atau
konsumen.”
Tenaga Profesional kesehatan
• kurangnya pelatihan tentang terapi
• kurangnya pengatahuan dan pengalaman
• kurangnya pengatahuan tentang pasien
• kurangnya pengetahuan/persepsi tentang risiko
• kelebihan beban kerja atau kelelahan bagi tenaga
profes
s
ional kesehatan
• adanya masalah emosional dan fisik
Faktor-faktor yang mempengaruhi Medication
errors
Pasien
• karakteristik pasien(contoh., keterbatasan personal,
budaya dan language)
• kompleksitas kasusklinis,termasuk multiple penykit,
polifarmacy dan pengobatan risiko tinggi
Lingkungan Kerja
• beban kerja dan tekanan waktu
• minimnya standar prosedur dan protocol kerja
• kurangnya sumber dana
• masalah dengan kondisi fisik lingkungan kerja
(contoh, pencahayaan, temperatur dan ventilasi)
• minimnya komunikasi diantara tenaga kesehatan dan
pasien
Obat
• Penamaan Obat
• Labellingdan packaging
Kategori medication errors
Secara umum Medication error terdiri dari:
1. Kesalahan Peresepan (prescribing error)
Hal-hal yang sering terjadi prescribing error dari beberapa jurnal adalah
penulisan resep yang sulit dibaca dibagian nama obat, satuan numerik obat
yang digunakan, bentuk sediaan yang dimaksud, tidak ada dosis sediaan, tidak
ada umur pasien, tidak ada nama dokter, tidak ada SIP dokter, tidak ada tanggal
pemberian
Secara umum Medication error terdiri dari:
2. Kesalahan Penerjemahan Resep (transcribing erorr)
Berdasarkan studi dokumentasi dari hasil laporan incident pada tahap prescribing dimana
setelah resep di terima oleh unit farmasi rawat inap maka proses error yang terjadi adalah
pada saat staf farmasi melakukan pembacaan resep dari prescriber (proses transcribing)
Tipe-tipe trascribing errors antara lain :
(a) Kelalaian, misalnya ketika obat diresepkan namun tidak diberikan.
(b) Kesalahan interval, misalnya ketika dosis yang diperintahkan tidak pada waktu yang tepat.
(c) Obat alternatif, misalnya pengobatan diganti oleh apoteker tanpa sepengetahuan dokter.
(d) Kesalahan dosis, misalnya pada resep 0.125 mg menjadi 0.25 mg pada salinan.
(e) Kesalahan rute, misalnya pada resep Ofloxacin tablet menjadi Ofloxacin I.V.
(f) Kesalahan informasi detail pasien, meliputi nama, umur, gender, registrasi yang tidak
ditulis atau salah ditulis pada lembar salinan.
Secara umum Medication error terdiri dari:
3. Kesalahan Menyiapkan dan Meracik Obat (dispensing erorr)
Jenis kasus dispensing error yang terjadi pada layanan farmasi adalah salah
obat, salah kekuatan obat, dan salah kuantitas. Salah obat adalah
jenis error paling umum dari dispensing error pada pelayanan farmasi,
sementara error lain adalah kekeliruan kekuatan obat (wrong medicine), dosis
(wrong drug strength), dan jumlah obat (wrong quantity)
Faktor-faktor yang berkaitan dengan dispensing errors adalah beban pekerjaan
tinggi, jumlah staf yang kurang, obat LASA, kemasan yang mirip, sistem
penyimpanan obat LASA dan gangguan lingkungan antara lain distraksi,
interupsi.
Secara umum Medication error terdiri dari:
4. Kesalahan Penyerahan Obat Kepada Pasien (administration error)
Kesalahan administrasi pengobatan didefinisikan sebagai perbedaan antara apa yang diterima
oleh pasien atau yang seharusnya diterima pasien dengan apa yang di maksudkan oleh penulis
resep.
Jenis administration erorr yang terjadi pada saat pelayanan farmasi adalah kesalahan waktu
pemberian obat, kesalahan teknik pemberian obat, dan obat tertukar pada pasien yang
namanya sama (right drug for wrong patient). Salah satu contoh administration erorr, misalnya
obat diberikan informasi diminum sesudah makan yang seharusnya sebelum makan atau yang
seharusnya siang atau malam diberikan pagi hari.
Faktor penyebab fase administration meliputi beban kerja yaitu rasio antara beban kerja dan
SDM tidak seimbang, gangguan bekerja yaitu terganggu dengan dering telepon, edukasi yaitu
tidak tepat waktu pemberian obat, kondisi lingkungan yaitu jarak unit farmasi tidak
memudahkan tenaga kesehatan dalam pemberian obat dan komunikasi yaitu kurangnya
komunikasi tenaga kesehatan dan pasien dalam penggunaan obat.
Klasifikasi kesalahan resep
• Kesalahan administrasi dan prosedural
• umum (mis. Keterbacaan)
• data pasien (misalnya campur aduk pasien)
• data lingkungan dan data pemberi resep
• nama obat
• bentuk sediaan dan cara pemberian
• Kesalahan dosis
• kekuatan
• frekuensi
• dosisterlalu tinggi / rendah
• tidak ada dosismaksimum pada resep "saat dibutuhkan"
• lamanya terapi
• petunjuk penggunaan
Kesalahan terapeutik
• • indikasi
• kontra-indikasi
• pemantauan
• interaksi obat-obat
• monoterapi yang salah
• Terapi duplikasi (pseudo)
Klasifikasi kesalahan
pengeluaran obat
a. untuk pasien yang salah atau untuk
bangsal yang salah
obat yang salah
b. bentuk sediaan yang salah
c. Kekuatan dosisyang salah
d. waktu yang tidak tepat
Klasifikasi kesalahan
administrasi
• • kelalaian (obat tidak diberikan)
• tidak dipesan
• persiapan yang salah
• bentuk s
ediaan yang salah
• rute administrasi yang salah
• teknik administrasi yang salah
• Dosisyang salah
• waktu salah (setidaknya 60 menit lebih awal / terlambat)
• kepatuhan / kepatuhan
Di bawah ini adalah saran untuk
peresepan yang lebih aman:
1. Pastikan pasien benar dengan menggunakan minimal 2 tanda pengenal pasien
pada resep (mis., Nama lengkap, tanggal lahir, atau alamat).
2. Tinjau resep dengan pasien atau pengasuh pasien.
3. Jika pasien anak, dokumentasikan tanggal lahir atau usia pasien dan berat
badan terbaru.
4. Jika pasien geriatri, dokumentasikan tanggal lahir atau usia pasien.
Mencegah kebingungan nama obat:
1. Gunakan huruf TALLman (mis., BuPROPion, busPIRone, predniSONE,
prednisolONE).
2. Hindari nama obat yang disingkat (misalnya, MS04, MgS04, MS, HCT, 6MP,
MTX), karena dapat disalahartikan dan menyebabkan kesalahan.
3. Hindari nama kimiawi seperti 6-mercaptopurine atau 6-thioguanine, karena
overdosis enam kali lipat telah diberikan jika tidak dikenali sebagai nama
kimia. Nama yang tepat untuk obat ini adalah mercaptopurine atau
thioguanine.
Mencegah kebingungan nama obat:
4. Berhati-hatilah saat meresepkan obat yang terlihat atau terdengar serupa
(misalnya, obat yang mirip, terdengar mirip).
Contoh umum termasuk: Celebrex® vS Celexa®, hydroxyzine vs hydralazine, Zyprexa® vs ZyrteC®.
5. Hindari singkatan yang berbahaya dan rawan kesalahan (misalnya, terlepas
dari jenis huruf besar / kecil: U, I U, 00,000,µg, cc, @).Jangan gunakan sistem
atau simbol apotek. Selain itu, singkatan pesan teks (misalnya, “PCT") tidak
boleh digunakan.
6. Selalu gunakan nol di depan untuk angka kurang dari 1 (0,5mg benar dan ,5
mg salah) dan jangan pernah menggunakan nol di belakang untuk bilangan
bulat (2 mg benar dan 2,0 mg salah).
7. Selalu gunakan spasi antara angka dan satuannya karena lebih mudah dibaca.
Tidak boleh ada titik setelah singkatan mg atau mL (10 mg benar dan 10mg
salah).
Mencegah kebingungan nama obat:
8. Untuk dosis yang lebih besar dari 1.000 unit dosis, gunakan titik yang ditempatkan dengan
benar untuk mencegah kesalahan 10 kali lipat (1.000.000 unit benar dan 1000000 unit
salah).
9. Jangan meresepkan dosis obat menurut jenis wadah tempat obat tersedia (misalnya, jangan
meresepkan "1 amp", "2 vial", dll).
10. Jangan menuliskan perintah yang tidak jelas atau ambigu yang berpotensi disalahartikan
oleh penyedia layanan kesehatan lain.
Contoh perintah samar yang harus dihindari:
 "Lanjutkan pengobatan pra-op", "berikan obat sesuai protokol", atau "lanjutkan
pengobatan rumahan".
 Tinjau setiap resep dengan pasien (atau pengasuh pasien) termasuk nama obat, indikasi, dan
petunjuk penggunaannya.
 Lakukan tindakan pencegahan ekstra saat meresepkan obat siaga tinggi (obat yang dapat
menyebabkan cedera signifikan pada pasien jika salah diresepkan). Contoh umum obat ini meliputi:
Antikoagulan, kemoterapi, insulin, opiat, dan sedatif
Apoteker dan pencegahan kesalahan
pengobatan
• • Partisipasi dalam pemantauan terapi obat
• Partisipasi dalam pemilihan terapi obat yang tepat
• Menjalin kontak dengan perawat dan dokter
• Pertahankan profil pengobatan
• Partisipasi dalam pengadaan, distribusi dan penyimpanan obat di apotek dan di
tingkat bangsal
• Periksa perhitungan
• Konfirmasikan perintah/resep yang membingungkan
• Panduan penyimpanan: hindari menyimpan obat yang mirip satu sama lain,
penggunaan wadah dan label untuk mengurangi risiko obat yang membingungkan
• Sistem dokumentasi untuk melacak pengeluaran obat
Mengelola kesalahan pengobatan
1. Klasifikasi kesalahan pengobatan
2. Penentuan penyebab
3. Didokumentasikan dan dilaporkan
4. Tindakan korektif diidentifikasi dan didokumentasikan
5. Terapi suportif untuk pasien
6. Program peningkatan kualitas dan sosialisasi tindakan korektif.
Klasifikasi kesalahan pengobatan
berdasarkan tingkat keparahan
• A : Telah terjadi kesalahan, tetapi obat tidak
sampai ke pasien
B : Telah terjadi kesalahan, dan obat s
ampai ke
pasien, tetapi tidak ada kerusakan yang terjadi
B1: obat tidak diberikan
B2 : obat diberikan tetapi tidak membahayakan
C : Sebuah kesalahan telah dibuat yang
menghasilkan peningkatan frekuensi
pemantauan, tetapi tidak ada kerusakan yang
dilakukan
• D : Telah terjadi kesalahan, dan kerusakan telah
terjadi
D1 : kerusakan sementara yang membutuhkan
perawatan
D2 : kerusakan sementara yang mengakibatkan
bertambahnya lama tinggal di rumah sakit
D3 : kerusakan permanen
D4 : pasien hampir mati
E : Telah terjadi kesalahan yang mengakibatkan
kematian pasien
Look a like Sound a like (obat-obat dengan rupa atau kemasan
mirip)– LASA (obat-obat dengan rupa dan nama mirip)
Mefinter (asam mefenamat) vs Metifer (mecobalamin),
Leschol (fluvastatin) vs Lesichol (lesitin, vitamin),
Proza (ekstrak echinacea, vit C, Zn) vs Prozac (fluoxetine).
Daftar
obat
LASA/
NORUM
TALL MAN LETTERS

More Related Content

Similar to Medication-error by devi hariyanti p.pptx

Medication error.pptx
Medication error.pptxMedication error.pptx
Medication error.pptxfarmasi2
 
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologiperan perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologiNovitaKurniaWulandar
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..pptAsepSaepudin211095
 
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdfDRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdflydiaevangelist15
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Yusuf Himawan
 
Konseling.pptx
Konseling.pptxKonseling.pptx
Konseling.pptxtrirahmi1
 
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxPelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxingriddevicarissa
 
FARMASI KLINIK.pptx
FARMASI KLINIK.pptxFARMASI KLINIK.pptx
FARMASI KLINIK.pptxJane NF
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Gilang Rizki
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Sri Suratini
 
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdfNi Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdfNIWAYANVEBBYANI2
 
Faktor penentu medication error
Faktor penentu medication errorFaktor penentu medication error
Faktor penentu medication errorWijaya Andi
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORPPGhybrid3
 
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptxPERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptxhipgabisulteng
 
Materi PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdfMateri PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdficuanakanakicu
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xssuser72b568
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikChafa Nick
 

Similar to Medication-error by devi hariyanti p.pptx (20)

Medication error.pptx
Medication error.pptxMedication error.pptx
Medication error.pptx
 
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologiperan perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
 
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdfDRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)
 
Konseling.pptx
Konseling.pptxKonseling.pptx
Konseling.pptx
 
Formularium.ppt
Formularium.pptFormularium.ppt
Formularium.ppt
 
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxPelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
 
FARMASI KLINIK.pptx
FARMASI KLINIK.pptxFARMASI KLINIK.pptx
FARMASI KLINIK.pptx
 
Formularium 2
Formularium 2Formularium 2
Formularium 2
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Makalah farma
Makalah farmaMakalah farma
Makalah farma
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
 
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdfNi Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
 
Faktor penentu medication error
Faktor penentu medication errorFaktor penentu medication error
Faktor penentu medication error
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
 
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptxPERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
 
Materi PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdfMateri PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdf
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 

Recently uploaded

PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023AthoinNashir
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxNadhifahRahmawati
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdfnendaayuwandari
 

Recently uploaded (20)

PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 

Medication-error by devi hariyanti p.pptx

  • 2. Definisi "suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang masih berada dalam pengawasan dan tanggung jawab profesi kesehatan, pasien atau konsumen, dan seharusnya dapat dicegah." National Coordinating Council for Medication Error Reporting and Prevention “Setiap kejadian yang dapat dicegah, yang dapat menyebabkan penggunaan obat tidak tepat (membahayakan pasien), saat pengobatan berada dalam kendali profesional perawatan kesehatan, pasien, atau konsumen.”
  • 3. Tenaga Profesional kesehatan • kurangnya pelatihan tentang terapi • kurangnya pengatahuan dan pengalaman • kurangnya pengatahuan tentang pasien • kurangnya pengetahuan/persepsi tentang risiko • kelebihan beban kerja atau kelelahan bagi tenaga profes s ional kesehatan • adanya masalah emosional dan fisik Faktor-faktor yang mempengaruhi Medication errors Pasien • karakteristik pasien(contoh., keterbatasan personal, budaya dan language) • kompleksitas kasusklinis,termasuk multiple penykit, polifarmacy dan pengobatan risiko tinggi Lingkungan Kerja • beban kerja dan tekanan waktu • minimnya standar prosedur dan protocol kerja • kurangnya sumber dana • masalah dengan kondisi fisik lingkungan kerja (contoh, pencahayaan, temperatur dan ventilasi) • minimnya komunikasi diantara tenaga kesehatan dan pasien Obat • Penamaan Obat • Labellingdan packaging
  • 5. Secara umum Medication error terdiri dari: 1. Kesalahan Peresepan (prescribing error) Hal-hal yang sering terjadi prescribing error dari beberapa jurnal adalah penulisan resep yang sulit dibaca dibagian nama obat, satuan numerik obat yang digunakan, bentuk sediaan yang dimaksud, tidak ada dosis sediaan, tidak ada umur pasien, tidak ada nama dokter, tidak ada SIP dokter, tidak ada tanggal pemberian
  • 6. Secara umum Medication error terdiri dari: 2. Kesalahan Penerjemahan Resep (transcribing erorr) Berdasarkan studi dokumentasi dari hasil laporan incident pada tahap prescribing dimana setelah resep di terima oleh unit farmasi rawat inap maka proses error yang terjadi adalah pada saat staf farmasi melakukan pembacaan resep dari prescriber (proses transcribing) Tipe-tipe trascribing errors antara lain : (a) Kelalaian, misalnya ketika obat diresepkan namun tidak diberikan. (b) Kesalahan interval, misalnya ketika dosis yang diperintahkan tidak pada waktu yang tepat. (c) Obat alternatif, misalnya pengobatan diganti oleh apoteker tanpa sepengetahuan dokter. (d) Kesalahan dosis, misalnya pada resep 0.125 mg menjadi 0.25 mg pada salinan. (e) Kesalahan rute, misalnya pada resep Ofloxacin tablet menjadi Ofloxacin I.V. (f) Kesalahan informasi detail pasien, meliputi nama, umur, gender, registrasi yang tidak ditulis atau salah ditulis pada lembar salinan.
  • 7. Secara umum Medication error terdiri dari: 3. Kesalahan Menyiapkan dan Meracik Obat (dispensing erorr) Jenis kasus dispensing error yang terjadi pada layanan farmasi adalah salah obat, salah kekuatan obat, dan salah kuantitas. Salah obat adalah jenis error paling umum dari dispensing error pada pelayanan farmasi, sementara error lain adalah kekeliruan kekuatan obat (wrong medicine), dosis (wrong drug strength), dan jumlah obat (wrong quantity) Faktor-faktor yang berkaitan dengan dispensing errors adalah beban pekerjaan tinggi, jumlah staf yang kurang, obat LASA, kemasan yang mirip, sistem penyimpanan obat LASA dan gangguan lingkungan antara lain distraksi, interupsi.
  • 8. Secara umum Medication error terdiri dari: 4. Kesalahan Penyerahan Obat Kepada Pasien (administration error) Kesalahan administrasi pengobatan didefinisikan sebagai perbedaan antara apa yang diterima oleh pasien atau yang seharusnya diterima pasien dengan apa yang di maksudkan oleh penulis resep. Jenis administration erorr yang terjadi pada saat pelayanan farmasi adalah kesalahan waktu pemberian obat, kesalahan teknik pemberian obat, dan obat tertukar pada pasien yang namanya sama (right drug for wrong patient). Salah satu contoh administration erorr, misalnya obat diberikan informasi diminum sesudah makan yang seharusnya sebelum makan atau yang seharusnya siang atau malam diberikan pagi hari. Faktor penyebab fase administration meliputi beban kerja yaitu rasio antara beban kerja dan SDM tidak seimbang, gangguan bekerja yaitu terganggu dengan dering telepon, edukasi yaitu tidak tepat waktu pemberian obat, kondisi lingkungan yaitu jarak unit farmasi tidak memudahkan tenaga kesehatan dalam pemberian obat dan komunikasi yaitu kurangnya komunikasi tenaga kesehatan dan pasien dalam penggunaan obat.
  • 9. Klasifikasi kesalahan resep • Kesalahan administrasi dan prosedural • umum (mis. Keterbacaan) • data pasien (misalnya campur aduk pasien) • data lingkungan dan data pemberi resep • nama obat • bentuk sediaan dan cara pemberian • Kesalahan dosis • kekuatan • frekuensi • dosisterlalu tinggi / rendah • tidak ada dosismaksimum pada resep "saat dibutuhkan" • lamanya terapi • petunjuk penggunaan Kesalahan terapeutik • • indikasi • kontra-indikasi • pemantauan • interaksi obat-obat • monoterapi yang salah • Terapi duplikasi (pseudo)
  • 10. Klasifikasi kesalahan pengeluaran obat a. untuk pasien yang salah atau untuk bangsal yang salah obat yang salah b. bentuk sediaan yang salah c. Kekuatan dosisyang salah d. waktu yang tidak tepat Klasifikasi kesalahan administrasi • • kelalaian (obat tidak diberikan) • tidak dipesan • persiapan yang salah • bentuk s ediaan yang salah • rute administrasi yang salah • teknik administrasi yang salah • Dosisyang salah • waktu salah (setidaknya 60 menit lebih awal / terlambat) • kepatuhan / kepatuhan
  • 11. Di bawah ini adalah saran untuk peresepan yang lebih aman: 1. Pastikan pasien benar dengan menggunakan minimal 2 tanda pengenal pasien pada resep (mis., Nama lengkap, tanggal lahir, atau alamat). 2. Tinjau resep dengan pasien atau pengasuh pasien. 3. Jika pasien anak, dokumentasikan tanggal lahir atau usia pasien dan berat badan terbaru. 4. Jika pasien geriatri, dokumentasikan tanggal lahir atau usia pasien.
  • 12. Mencegah kebingungan nama obat: 1. Gunakan huruf TALLman (mis., BuPROPion, busPIRone, predniSONE, prednisolONE). 2. Hindari nama obat yang disingkat (misalnya, MS04, MgS04, MS, HCT, 6MP, MTX), karena dapat disalahartikan dan menyebabkan kesalahan. 3. Hindari nama kimiawi seperti 6-mercaptopurine atau 6-thioguanine, karena overdosis enam kali lipat telah diberikan jika tidak dikenali sebagai nama kimia. Nama yang tepat untuk obat ini adalah mercaptopurine atau thioguanine.
  • 13. Mencegah kebingungan nama obat: 4. Berhati-hatilah saat meresepkan obat yang terlihat atau terdengar serupa (misalnya, obat yang mirip, terdengar mirip). Contoh umum termasuk: Celebrex® vS Celexa®, hydroxyzine vs hydralazine, Zyprexa® vs ZyrteC®. 5. Hindari singkatan yang berbahaya dan rawan kesalahan (misalnya, terlepas dari jenis huruf besar / kecil: U, I U, 00,000,µg, cc, @).Jangan gunakan sistem atau simbol apotek. Selain itu, singkatan pesan teks (misalnya, “PCT") tidak boleh digunakan. 6. Selalu gunakan nol di depan untuk angka kurang dari 1 (0,5mg benar dan ,5 mg salah) dan jangan pernah menggunakan nol di belakang untuk bilangan bulat (2 mg benar dan 2,0 mg salah). 7. Selalu gunakan spasi antara angka dan satuannya karena lebih mudah dibaca. Tidak boleh ada titik setelah singkatan mg atau mL (10 mg benar dan 10mg salah).
  • 14. Mencegah kebingungan nama obat: 8. Untuk dosis yang lebih besar dari 1.000 unit dosis, gunakan titik yang ditempatkan dengan benar untuk mencegah kesalahan 10 kali lipat (1.000.000 unit benar dan 1000000 unit salah). 9. Jangan meresepkan dosis obat menurut jenis wadah tempat obat tersedia (misalnya, jangan meresepkan "1 amp", "2 vial", dll). 10. Jangan menuliskan perintah yang tidak jelas atau ambigu yang berpotensi disalahartikan oleh penyedia layanan kesehatan lain. Contoh perintah samar yang harus dihindari:  "Lanjutkan pengobatan pra-op", "berikan obat sesuai protokol", atau "lanjutkan pengobatan rumahan".  Tinjau setiap resep dengan pasien (atau pengasuh pasien) termasuk nama obat, indikasi, dan petunjuk penggunaannya.  Lakukan tindakan pencegahan ekstra saat meresepkan obat siaga tinggi (obat yang dapat menyebabkan cedera signifikan pada pasien jika salah diresepkan). Contoh umum obat ini meliputi: Antikoagulan, kemoterapi, insulin, opiat, dan sedatif
  • 15. Apoteker dan pencegahan kesalahan pengobatan • • Partisipasi dalam pemantauan terapi obat • Partisipasi dalam pemilihan terapi obat yang tepat • Menjalin kontak dengan perawat dan dokter • Pertahankan profil pengobatan • Partisipasi dalam pengadaan, distribusi dan penyimpanan obat di apotek dan di tingkat bangsal • Periksa perhitungan • Konfirmasikan perintah/resep yang membingungkan • Panduan penyimpanan: hindari menyimpan obat yang mirip satu sama lain, penggunaan wadah dan label untuk mengurangi risiko obat yang membingungkan • Sistem dokumentasi untuk melacak pengeluaran obat
  • 16. Mengelola kesalahan pengobatan 1. Klasifikasi kesalahan pengobatan 2. Penentuan penyebab 3. Didokumentasikan dan dilaporkan 4. Tindakan korektif diidentifikasi dan didokumentasikan 5. Terapi suportif untuk pasien 6. Program peningkatan kualitas dan sosialisasi tindakan korektif.
  • 17. Klasifikasi kesalahan pengobatan berdasarkan tingkat keparahan • A : Telah terjadi kesalahan, tetapi obat tidak sampai ke pasien B : Telah terjadi kesalahan, dan obat s ampai ke pasien, tetapi tidak ada kerusakan yang terjadi B1: obat tidak diberikan B2 : obat diberikan tetapi tidak membahayakan C : Sebuah kesalahan telah dibuat yang menghasilkan peningkatan frekuensi pemantauan, tetapi tidak ada kerusakan yang dilakukan • D : Telah terjadi kesalahan, dan kerusakan telah terjadi D1 : kerusakan sementara yang membutuhkan perawatan D2 : kerusakan sementara yang mengakibatkan bertambahnya lama tinggal di rumah sakit D3 : kerusakan permanen D4 : pasien hampir mati E : Telah terjadi kesalahan yang mengakibatkan kematian pasien
  • 18. Look a like Sound a like (obat-obat dengan rupa atau kemasan mirip)– LASA (obat-obat dengan rupa dan nama mirip) Mefinter (asam mefenamat) vs Metifer (mecobalamin), Leschol (fluvastatin) vs Lesichol (lesitin, vitamin), Proza (ekstrak echinacea, vit C, Zn) vs Prozac (fluoxetine).