SlideShare a Scribd company logo
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmatnya
yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat berupa kesehatan dan
kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan Book Chapter Pharmaceutical
Care dengan judul “Drug Related Problems (DPR)” tepat waktu.
Tak lupa pula kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen
pembimbingkami. Harapan kami semoga book chapter ini dapat menambah
pengetahuan, pengamalan, maupun dijadikan acuan untuk pembelajaran maupun
untuk referensi selanjutnya.
Dalam pembuatan book chapter ini kami menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan-masukan dari
pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan book chapter ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Gorontalo, Maret 2022
Ni Wayan Vebbyani
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................ii
A. Pengertian Pharmaceutical Care .............................................................1
B. Pengertian Drug Related Problems .........................................................1
C. Jenis-jenis Drug Related Problems .........................................................2
D. Klasifikasi Drug Related Problems.........................................................3
E. Komponen primer dari Drug Related Problems ......................................6
F. Kategori umum Drug Related Problems (DRPs)………………………..6
G. Data yang penting mengenai pasien........................................................8
H. DAFTAR PUSTAKA
DRUG RELATED PROBLEMS
A. Pengertian Pharmaceutical Care
Pengertian pharmaceutical care menurut European Directorate for the
quality of medicines and health care (2012), sebuah filosofi dan cara kerja untuk
profesional dalam rantai pengobatan yang bertujuan untuk membantu
meningkatkan kebaikan dan keamanan penggunaan obat untuk hasil terapi yang
terbaik. Sasaran pelayanan farmasi adalah meningkatkan mutu kehidupan seorang
pasien, melalui pencapaian hasil terapi yang optimal terkait dengan obat. Hasil
yang diusahakan dari pelayanan farmasi adalah kesembuhan pasien, peniadaan
atau pengurangan gejala, menghentikan atau memperlambat suatu proses
penyakit, pencegahan suatu penyakit atau gejalanya (Siregar, 2004).
B. Drug Related Problems (DRP)
Problems terapi obatadalah adalah kejadian yang tidak diinginkan pasien
terkait terapi obat, dan secara nyata maupun potensial berpengaruh pada outcome
yang diinginkan pasien. Suatu kejadian dapat disebut DRPs apabila terdapat dua
kondisi, yaitu: adanya kejadian tidak diinginkan yang dialami pasien, kejadian ini
dapat berupa keluhan medis, gejala, diagnose penyakit, ketidak mampuan
(disability) yang merupakan efek dari kondisi psikologis, fisiologis, sosiokultur
atau ekonomi; dan adanya hubungan antara kejadian tersebut dengan terapi obat
(Strand, et al., 1990).
Society Consultant American Pharmacist menyebutkan bahwa tujuan dari
terapi obat adalah perbaikan kualitas hidup pasien melalui pengobatan atau
pencegahan penyakit, mengurangi timbulnya gejala, atau memperlambat proses
penyakit. Kebutuhan pasien berkaitan dengan terapi obat atau drug related needs
meliputi ketepatan indikasi, keefektifan, keamanan terapi, kepatuhan pasien, dan
indikasi yang belum tertangani. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi atau
outcome pasien tidak tercapai maka hal ini dapat dikategorikan sebagai DRP
(Cipolle et al., 1998).
Drug related problems (DRPs) merupakan domain klinis praktisi
pharmaceutical care. Drug related problems (DRPs) merupakan situasi yang tidak
ingin dialami oleh pasien yang disebabkan oleh terapi obat sehingga dapat
2
berpotensi menimbulkan masalah bagi keberhasilan penyembuhan yang
dikehendaki (Cipolle et al, 2004).
Suatu kejadian dapat disebut DRPs bila memenuhi komponen-komponen.
Komponen tersebut adalah kejadian tidak diinginkan yang dialami pasien berupa
keluhan medis, gejala, diagnosis, penyakit, dan ketidakmampuan (disability) serta
memiliki hubungan antara kejadian tersebut dengan terapi obat di mana hubungan
ini dapat berupa konsekuensi dari terapi obat atau kejadian yang memerlukan
terapi obat sebagai solusi maupun preventif. Tujuan identifikasi DRPs adalah
untuk membantu pasien mencapai tujuan terapi dan mewujudkan kemungkinan
terbaik dari terapi (Cipolle et al, 2004).
Kejadian DRPs ini menjadi masalah aktual maupun potensial yang kental
dibicarakan dalam hubungan antara farmasi dengan dokter. Yang dimaksud
dengan masalah aktual DRPs adalah masalah yang sudah terjadi pada pasien dan
farmasis harus berusaha menyelesaikannya. Masalah DRPs yang potensial adalah
suatu masalah yang mungkin menjadi risiko yang dapat berkembang pada pasien
jika farmasi tidak melakukan tindakan untuk mencegah (Rovers, 2003). Jika
DRPs aktual terjadi, farmasi sebaiknya mengambil suatu tindakan untuk
memecahkan masalah yang terjadi (Cipolle et al, 2004).
C. Jenis-jenis Drug Related Problem
Jenis-jenis DRPs dan penyebabnya menurut standar disajikan sebagai
berikut :
a. Terapi obat yang tidak perlu
1) Pasien yang mendapatkan obat yang tidak tepat indikasi
2) Pasien yang keracunan karena obat atau hasil pengobatan
3) Pengobatan pada pasien pengkonsumsi obat, alkohol dan rokok
4) Pasien dalam kondisi pengobatan yang lebih baik diobati dengan non
drug therapy
5) Pasien dengan mutiple drugs untuk kondisi dimana hanya single drug
therapy dapat digunakan.
b. Reaksi obat yang merugikan
1) Pasien dengan faktor resiko yang berbahaya bila obat digunakan
3
2) Ketersediaan dari obat dapat menyebabkan interaksi dengan obat lain
atau makanan
3) Hasil laboratorium dapat berubah karena gangguan obat lain
4) Efek dari obat dapat diubah oleh substansi makanan pasien
c. Salah obat
1) Pasien dimana obatnya tidak efektif
2) Pasien alergi
3) Pasien dengan faktor resiko pada kontraindiksi penggunaan obat
4) Pasien menerima obat efektif tetapi tidak aman
5) Pasien menerima obat efektif tetapi harga lebih mahal
d. Dosis terlalu rendah
1) Pasien menerima kombinasi produk yang tidak perlu dimana obat
tunggal dapat memberikan pengobatan yang tepat
2) Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk menimbulkan respon
3) Pemberian obat tidak tepat, frekuensi dan besaran obat kurang
e. Kepatuhan
1) Pasien tidak menerima aturan pemakaian obat yang tepat (penulisa
obat, pemberian, pemakaian)
2) Pasien tidak mematuhi (ketaatan) rekomendasi yang diberikan untuk
pengobatan
3) Pasien tidak mengambil obat yang diresepkan karena harganya
mahal
4) Pasien tidak mengambil beberapa obat yang diresepkan secara
konsisten karena merasa sudah sehat
f. Dosis terlalu tinggi
1) Dosis terlalu tinggi
2) Dosis obat meningkat terlalu cepat
3) Pemberian obat tidak tepat, frekuensi dan besaran obat lebih
g. Terapi obat tambahan
1) Pasien dengan kondisi terbaru mebutuhkan terapi obat yang baru
2) Pasien yang kronik mebutuhkan lanjutan terapi obat
4
3) Pasien dengan kondisi kesehatan yang membutuhkan kombinasi
terapi untuk mencapai efek sinergis (Cipolle et al., 1998).
Sebagai pengemban tugas pelayanan kefarmasian, seorang farmasis
memiliki tanggung jawab terhadap adanya DRPs yaitu dalam hal:
1. Mengidentifikasi DRPs aktual dan potensial yang terjadi.
2. Mengatasi DRPs yang terjadi.
3. Mencegah terjadinya DRPs yang potensial terjadi. (Rovers, et al., 2003 )
D. Klasifikasi Drug Related Problems
Pharmaceutical Care Network Europe (The PCNE Classification)
mengelompokkan masalah terkait obat sebagai berikut :
1. Reaksi obat yang tidak dikehendaki/ROTD (Adverse Drug Reaction/ADR)
Pasien mengalami reaksi obat yang tidak dikehendaki seperti efek samping
atau toksisitas.
2. Masalah pemilihan obat (Drug choice problem)
Masalah pemilihan obat disini berarti pasien memperoleh atau akan
memperoleh obat yang salah (atau tidak memperoleh obat) untuk penyakit
dan kondisinya. Masalah pemilihan obat antara lain : obat diresepkan tapi
indikasi tidak jelas, bentuk sediaan tidak sesuai, kontraindikasi dengan
obat yang digunakan, obat tidak diresepkan untuk indikasi yang jelas.
3. Masalah pemberian dosisi obat (Drug dosing problems)
Masalah pemberian dosis obat berarti pasien memperoleh dosis yang lebih
besar atau lebih kecil daripada yang dibutuhkannya.
4. Masalah pemberian/pengguanaan obat (Drug use/administration problem)
Masalah pemberian/penggunaan obat berarti tidak memberikan/tidak
menggunakan obat sama sekali atau memberikan/menggunakan yang tidak
diresepkan.
5. Interaksi obat (Interaction)
Interaksi berarti terdapat interasi obat-obat atau obat-makanan yang
bermanifestasi atau potensial.
6. Masalah lainnya (others)
5
Masalah lainnya misalnya : pasien tidak puas dengan terapi, kesadaran
yang kurang mengenai kesehatan dan penyakit, keluhan yang tidak jelas
(memerlukan klarifikasi lebih lanjut), kegagalan terapi yang tidak
diketahui penyebabnya, perlu pemeriksaan laboratorium.
Masalah lainnya misalnya: pasien tidak puas dengan terapi, kesadaran
yang kurang mengenai kesehatan dan penyakit, keluhan yang tidak
jelas(memerlukan klarifikasi lebih lanjut), kegagalan terapi yang tidak diketahui
penyebabnya, perlu pemeriksaan laboratorium.
E Komponen primer dari Drug Related Problems:
a. Pasien mengalami keadaan yang tidak dikehendaki.
Pasien mengalami keluhan medis, gejala, diagnose penyakit kerusakan,
cacat atau sindrom dan dapat mengakibatkan gangguan psikologis, fisiologis,
sosial, bahkan kondisi ekonomi.
b. Ada hubungan antara keadaan yang tidak dikehendaki dengan terapi obat.
Sifat hubungan ini tergantung akan kekhususan Drug Related Problems
(DRPs). Hubungan yang biasanya terjadi antara keadaan yang tidak dikehendaki
dengan terapi obat adalah kejadiaan itu akibat dari terapi obat atau kejadian itu
membutuhkan terapi obat( Cipolle et al., 1998). Drug Related Problems (DRPs)
terdiri dari DRPs actual dan DRPs potensial. DRPs actual adalah problem yang
sedang terjadi berkaitan dengan terapi obat yang sedang diberikan pada pasien.
DRPs potensial adalah problem yang diperkirakan akan terjadi yang berkaitan
dengan terapi obat yang sedang digunakan oleh pasien (Yunita et al., 2004).
F Kategori umum Drug Related Problems (DRPs) :
a. Membutuhkan obat tambahan.
Penyebabnya yaitu pasien membutuhkan obat tambahan misalnya untuk
profil aksi atau pramedikasi, memiliki penyakit kronik yang memerlukan
pengobatan kontinu, memerlukan terapi kombinasi untuk menghasilkan efek
sinergis atau potensiasi dan atau ada kondisi kesehatan baru yang memerlukan
terapi obat.
6
b. Menerima obat tanpa indikasi yang sesuai atau tidak perlu obat.
Hal ini dapat terjadi sebagai berikut: menggunakan obat tanpa indikasi
yang tepat, dapat membaik kondisinya dengan terapi non obat, minum beberapa
obat padahal hanya satu terapi obat yang diindikasikan atau minum obat untuk
mengobati efek samping.
c. Menerima obat yang salah.
Kasus yang mungkin terjadi adalah: obat tidak efektif, ketidaktepatan
pemilihan obat, alergi, adanya resiko kontraindikasi, resisten terhadap obat yang
diberikan, kombinasi obat yang tidak perlu dan atau obat bukan yang paling aman.
d. Dosis terlalu besar.
Beberapa penyebabnya adalah dosis salah, frekuensi tidak tepat, dan
jangka waktu tidak tepat.
e. Dosis terlalu kecil.
Penyebabnya antara lain: dosis terlalu kecil untuk menghasilkan respon
yang diinginkan, jangka waktu terlalu pendek, pemilihan obat, dosis, rute
pemberian, dan sediaan yang tidak tepat.
f. Pasien mengalami adverse drug reactions.
Penyebab umum untuk kategori ini: pasien menerima obat yang tidak
aman, pemakaian obat tidak tepat, interaksi dengan oba tlain, dosis dinaikkan atau
diturunkan terlalu cepat sehingga menyebabkan adverse drug reaction dan atau
pasien mengalami efek yang tak dikehendaki yang tidak diprediksi.
g. Pasien mengalami kondisi keadaan yang tidak diinginkan akibat tidak
minum obat secara benar (non compliance).
Beberapa penyebabnya adalah: obat yang dibutuhkan tidak ada, pasien
tidak mampu membeli, pasien tidak memahami instruksi, pasien memilih untuk
tidak mau minum obat karena alas an pribadi dan atau pasien lupa minum obat
(Cipolle et al., 1998).
Identifikasi dan pemecahan masalah pada Drug Related Problems (DRPs)
tergantung pada beberapa faktor. Faktor pertama adalah adanya semua data
esensial dan farmasis bertugas menentukan data apa yang dibutuhkan (Cipolle et
al., 1998).
7
G. Data yang penting mengenai pasien dapat digolongkan dalam tiga
kategori :
a. Karakter klinis dari penyakit atau kondisi pasien, meliputi: umur, seks,
etnis, ras, sejarah sosial, status kehamilan, status kekebalan, fungsi ginjal, hati dan
jantung, status nutrisi, serta harapan pasien.
b. Obat lain yang dikonsumsi pasien, berkaitan dengan terapi obat pada saat
ini dan masa lalu, alergi obat, profil toksisitas, adverse drug reaction, rute dan cara
pemberian obat, dan persepsi mengenai pengobatannya.
c. Penyakit, keluhan, gejala pasien meliputi masalah sakitnya pasien,
keseriusan, prognosa, kerusakan, cacat, persepsi pasien mengenai proses
penyakitnya.
Data dapat diperoleh dari beberapa sumber misalnya pasien sendiri, orang
yang merawat pasien, keluarga pasien, medical record, profil pasien dari farmasis,
data laboratorium, dokter, perawat dan profesi kesehatan lainnya (Cipolle et al.,
1998).
Secara umum perhatian farmasis terhadap Drug Related Problems
sebaiknya diprioritaskan pada pasien geriatri,pasien pediatri, ibu hamil dan
menyusui, serta pasien yang mendapatkan obat dengan indeks terapi
sempit(Yunita et al., 2004).
Farmasis mempunyai tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mencegah
dan memecahkan Drug Related Problems (DRPs), walaupun hal tersebut tidak
selalu mudah dicapai. Faktor kepatuhan pasien ikut bertanggung jawab atas
kesembuhannya. Sebab itu farmasis juga harus dapat melakukan konseling,
edukasi dan informasi kepada pasien (Cipolle et al., 1998).
Masalah terkait obat dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas
kualitas hidup pasien serta berdampak juga terhadap ekonomi dan social pasien.
Pharmaceutical Care Network Europe mendefinisikan masalah terkait obat
(DRPs) adalah kejadian suatu kondisi terkait dengan terapi obat yang secara nyata
atau potensial mengganggu hasil klinis kesehatan yang diinginkan
(Pharmaceutical Care Network Europe., 2006).
DAFTAR PUSTAKA
Cipolle R.J., Strand L.M. and Morley P.C., 2004, Pharmaceutical Care Practice
The Clinician’s Guide, 2nd ed., McGraw-Hill Education, New York.
Cipolle, R.J, Strand, L.M. & Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical Care Practice,
hal : 75, 82-83, 96-101, 116, Mc Graw Hill Company, New York.
European Directorate for the Quality of medicine an health care. 2012.
Pharmaceutical care “police and Practice for a safer, more responsible and
cost-effective health system. Franch.
Rovers, J. P., et al., 2003, A Practical Guide to Pharmaceutical Care, American
Pharmaceutical Association, Washington, D.C.
Siregar, CJP., 2004, “Farmasi Klinik, Teori dan penerapan” Buku kedokteran
EGC, Cetakan I, 2006
Yunita, N., Soerjono, S., Triana, L. 2004. Clasification For DrugRelated Problem.
245-303. Airlangga University Press. Surabaya.

More Related Content

What's hot

Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Danang Setiawan
 
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.RuhanahMakalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanahstia_hardi
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalSelvia Agueda
 
Buku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesiBuku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesiAbdul Mutholib
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanstia_hardi
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
Chafa Nick
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
Sapan Nada
 
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakatPenggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
RagilMalindaWulandar
 
konseling hipertensi
konseling hipertensikonseling hipertensi
konseling hipertensiwitanurma
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)
Yusuf Himawan
 
Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluan
Dnr Creatives
 
Perkembangan ppelayanan kefarmasian
Perkembangan ppelayanan kefarmasianPerkembangan ppelayanan kefarmasian
Perkembangan ppelayanan kefarmasian
ardiyansyahardiyansy2
 
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasStandar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
dinasintia
 
04 panduan interaksi obat (lampiran)
04 panduan interaksi obat (lampiran)04 panduan interaksi obat (lampiran)
04 panduan interaksi obat (lampiran)
ListiaAnggraeni
 
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
Aji Wibowo
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Taofik Rusdiana
 

What's hot (18)

Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
 
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.RuhanahMakalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
 
Buku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesiBuku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesi
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatan
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakatPenggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
 
konseling hipertensi
konseling hipertensikonseling hipertensi
konseling hipertensi
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)
 
Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluan
 
Perkembangan ppelayanan kefarmasian
Perkembangan ppelayanan kefarmasianPerkembangan ppelayanan kefarmasian
Perkembangan ppelayanan kefarmasian
 
1361517835
13615178351361517835
1361517835
 
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasStandar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
 
04 panduan interaksi obat (lampiran)
04 panduan interaksi obat (lampiran)04 panduan interaksi obat (lampiran)
04 panduan interaksi obat (lampiran)
 
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
 

Similar to Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf

DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdfDRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
lydiaevangelist15
 
DRP PCNE.docx
DRP PCNE.docxDRP PCNE.docx
DRP PCNE.docx
HerriYulimanida1
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
PPGhybrid3
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
AsepSaepudin211095
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
Sri Suratini
 
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
ssusercd3bde
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
MFerdyYahyaRamadhan
 
VISITE
VISITEVISITE
VISITE
saninuraeni
 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
saninuraeni
 
Medication-error by devi hariyanti p.pptx
Medication-error by devi hariyanti p.pptxMedication-error by devi hariyanti p.pptx
Medication-error by devi hariyanti p.pptx
DeviHariyantiPramita1
 
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdfPPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdf
nurselahijriani2018
 
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
desphita1
 
Pemantauan terapi obat.pdf
Pemantauan terapi obat.pdfPemantauan terapi obat.pdf
Pemantauan terapi obat.pdf
NolaHarissa1
 
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologiperan perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
NovitaKurniaWulandar
 
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacyPharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacy
ssuser15ca0d
 
P4. Medication error.pdf
P4. Medication error.pdfP4. Medication error.pdf
P4. Medication error.pdf
Darmayanti924
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
anditia3
 

Similar to Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf (20)

DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdfDRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
 
DRP PCNE.docx
DRP PCNE.docxDRP PCNE.docx
DRP PCNE.docx
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
 
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 
VISITE
VISITEVISITE
VISITE
 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
 
Medication-error by devi hariyanti p.pptx
Medication-error by devi hariyanti p.pptxMedication-error by devi hariyanti p.pptx
Medication-error by devi hariyanti p.pptx
 
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdfPPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdf
 
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
 
Pemantauan terapi obat.pdf
Pemantauan terapi obat.pdfPemantauan terapi obat.pdf
Pemantauan terapi obat.pdf
 
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologiperan perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
 
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacyPharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacy
 
Medication error (7)
Medication error (7)Medication error (7)
Medication error (7)
 
P4. Medication error.pdf
P4. Medication error.pdfP4. Medication error.pdf
P4. Medication error.pdf
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
 
138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat
 
138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat
 

Recently uploaded

CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 

Recently uploaded (20)

CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 

Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf

  • 1.
  • 2.
  • 3. i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmatnya yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat berupa kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan Book Chapter Pharmaceutical Care dengan judul “Drug Related Problems (DPR)” tepat waktu. Tak lupa pula kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pembimbingkami. Harapan kami semoga book chapter ini dapat menambah pengetahuan, pengamalan, maupun dijadikan acuan untuk pembelajaran maupun untuk referensi selanjutnya. Dalam pembuatan book chapter ini kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan-masukan dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan book chapter ini. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh Gorontalo, Maret 2022 Ni Wayan Vebbyani
  • 4. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...............................................................................i DAFTAR ISI .............................................................................................ii A. Pengertian Pharmaceutical Care .............................................................1 B. Pengertian Drug Related Problems .........................................................1 C. Jenis-jenis Drug Related Problems .........................................................2 D. Klasifikasi Drug Related Problems.........................................................3 E. Komponen primer dari Drug Related Problems ......................................6 F. Kategori umum Drug Related Problems (DRPs)………………………..6 G. Data yang penting mengenai pasien........................................................8 H. DAFTAR PUSTAKA
  • 5. DRUG RELATED PROBLEMS A. Pengertian Pharmaceutical Care Pengertian pharmaceutical care menurut European Directorate for the quality of medicines and health care (2012), sebuah filosofi dan cara kerja untuk profesional dalam rantai pengobatan yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kebaikan dan keamanan penggunaan obat untuk hasil terapi yang terbaik. Sasaran pelayanan farmasi adalah meningkatkan mutu kehidupan seorang pasien, melalui pencapaian hasil terapi yang optimal terkait dengan obat. Hasil yang diusahakan dari pelayanan farmasi adalah kesembuhan pasien, peniadaan atau pengurangan gejala, menghentikan atau memperlambat suatu proses penyakit, pencegahan suatu penyakit atau gejalanya (Siregar, 2004). B. Drug Related Problems (DRP) Problems terapi obatadalah adalah kejadian yang tidak diinginkan pasien terkait terapi obat, dan secara nyata maupun potensial berpengaruh pada outcome yang diinginkan pasien. Suatu kejadian dapat disebut DRPs apabila terdapat dua kondisi, yaitu: adanya kejadian tidak diinginkan yang dialami pasien, kejadian ini dapat berupa keluhan medis, gejala, diagnose penyakit, ketidak mampuan (disability) yang merupakan efek dari kondisi psikologis, fisiologis, sosiokultur atau ekonomi; dan adanya hubungan antara kejadian tersebut dengan terapi obat (Strand, et al., 1990). Society Consultant American Pharmacist menyebutkan bahwa tujuan dari terapi obat adalah perbaikan kualitas hidup pasien melalui pengobatan atau pencegahan penyakit, mengurangi timbulnya gejala, atau memperlambat proses penyakit. Kebutuhan pasien berkaitan dengan terapi obat atau drug related needs meliputi ketepatan indikasi, keefektifan, keamanan terapi, kepatuhan pasien, dan indikasi yang belum tertangani. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi atau outcome pasien tidak tercapai maka hal ini dapat dikategorikan sebagai DRP (Cipolle et al., 1998). Drug related problems (DRPs) merupakan domain klinis praktisi pharmaceutical care. Drug related problems (DRPs) merupakan situasi yang tidak ingin dialami oleh pasien yang disebabkan oleh terapi obat sehingga dapat
  • 6. 2 berpotensi menimbulkan masalah bagi keberhasilan penyembuhan yang dikehendaki (Cipolle et al, 2004). Suatu kejadian dapat disebut DRPs bila memenuhi komponen-komponen. Komponen tersebut adalah kejadian tidak diinginkan yang dialami pasien berupa keluhan medis, gejala, diagnosis, penyakit, dan ketidakmampuan (disability) serta memiliki hubungan antara kejadian tersebut dengan terapi obat di mana hubungan ini dapat berupa konsekuensi dari terapi obat atau kejadian yang memerlukan terapi obat sebagai solusi maupun preventif. Tujuan identifikasi DRPs adalah untuk membantu pasien mencapai tujuan terapi dan mewujudkan kemungkinan terbaik dari terapi (Cipolle et al, 2004). Kejadian DRPs ini menjadi masalah aktual maupun potensial yang kental dibicarakan dalam hubungan antara farmasi dengan dokter. Yang dimaksud dengan masalah aktual DRPs adalah masalah yang sudah terjadi pada pasien dan farmasis harus berusaha menyelesaikannya. Masalah DRPs yang potensial adalah suatu masalah yang mungkin menjadi risiko yang dapat berkembang pada pasien jika farmasi tidak melakukan tindakan untuk mencegah (Rovers, 2003). Jika DRPs aktual terjadi, farmasi sebaiknya mengambil suatu tindakan untuk memecahkan masalah yang terjadi (Cipolle et al, 2004). C. Jenis-jenis Drug Related Problem Jenis-jenis DRPs dan penyebabnya menurut standar disajikan sebagai berikut : a. Terapi obat yang tidak perlu 1) Pasien yang mendapatkan obat yang tidak tepat indikasi 2) Pasien yang keracunan karena obat atau hasil pengobatan 3) Pengobatan pada pasien pengkonsumsi obat, alkohol dan rokok 4) Pasien dalam kondisi pengobatan yang lebih baik diobati dengan non drug therapy 5) Pasien dengan mutiple drugs untuk kondisi dimana hanya single drug therapy dapat digunakan. b. Reaksi obat yang merugikan 1) Pasien dengan faktor resiko yang berbahaya bila obat digunakan
  • 7. 3 2) Ketersediaan dari obat dapat menyebabkan interaksi dengan obat lain atau makanan 3) Hasil laboratorium dapat berubah karena gangguan obat lain 4) Efek dari obat dapat diubah oleh substansi makanan pasien c. Salah obat 1) Pasien dimana obatnya tidak efektif 2) Pasien alergi 3) Pasien dengan faktor resiko pada kontraindiksi penggunaan obat 4) Pasien menerima obat efektif tetapi tidak aman 5) Pasien menerima obat efektif tetapi harga lebih mahal d. Dosis terlalu rendah 1) Pasien menerima kombinasi produk yang tidak perlu dimana obat tunggal dapat memberikan pengobatan yang tepat 2) Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk menimbulkan respon 3) Pemberian obat tidak tepat, frekuensi dan besaran obat kurang e. Kepatuhan 1) Pasien tidak menerima aturan pemakaian obat yang tepat (penulisa obat, pemberian, pemakaian) 2) Pasien tidak mematuhi (ketaatan) rekomendasi yang diberikan untuk pengobatan 3) Pasien tidak mengambil obat yang diresepkan karena harganya mahal 4) Pasien tidak mengambil beberapa obat yang diresepkan secara konsisten karena merasa sudah sehat f. Dosis terlalu tinggi 1) Dosis terlalu tinggi 2) Dosis obat meningkat terlalu cepat 3) Pemberian obat tidak tepat, frekuensi dan besaran obat lebih g. Terapi obat tambahan 1) Pasien dengan kondisi terbaru mebutuhkan terapi obat yang baru 2) Pasien yang kronik mebutuhkan lanjutan terapi obat
  • 8. 4 3) Pasien dengan kondisi kesehatan yang membutuhkan kombinasi terapi untuk mencapai efek sinergis (Cipolle et al., 1998). Sebagai pengemban tugas pelayanan kefarmasian, seorang farmasis memiliki tanggung jawab terhadap adanya DRPs yaitu dalam hal: 1. Mengidentifikasi DRPs aktual dan potensial yang terjadi. 2. Mengatasi DRPs yang terjadi. 3. Mencegah terjadinya DRPs yang potensial terjadi. (Rovers, et al., 2003 ) D. Klasifikasi Drug Related Problems Pharmaceutical Care Network Europe (The PCNE Classification) mengelompokkan masalah terkait obat sebagai berikut : 1. Reaksi obat yang tidak dikehendaki/ROTD (Adverse Drug Reaction/ADR) Pasien mengalami reaksi obat yang tidak dikehendaki seperti efek samping atau toksisitas. 2. Masalah pemilihan obat (Drug choice problem) Masalah pemilihan obat disini berarti pasien memperoleh atau akan memperoleh obat yang salah (atau tidak memperoleh obat) untuk penyakit dan kondisinya. Masalah pemilihan obat antara lain : obat diresepkan tapi indikasi tidak jelas, bentuk sediaan tidak sesuai, kontraindikasi dengan obat yang digunakan, obat tidak diresepkan untuk indikasi yang jelas. 3. Masalah pemberian dosisi obat (Drug dosing problems) Masalah pemberian dosis obat berarti pasien memperoleh dosis yang lebih besar atau lebih kecil daripada yang dibutuhkannya. 4. Masalah pemberian/pengguanaan obat (Drug use/administration problem) Masalah pemberian/penggunaan obat berarti tidak memberikan/tidak menggunakan obat sama sekali atau memberikan/menggunakan yang tidak diresepkan. 5. Interaksi obat (Interaction) Interaksi berarti terdapat interasi obat-obat atau obat-makanan yang bermanifestasi atau potensial. 6. Masalah lainnya (others)
  • 9. 5 Masalah lainnya misalnya : pasien tidak puas dengan terapi, kesadaran yang kurang mengenai kesehatan dan penyakit, keluhan yang tidak jelas (memerlukan klarifikasi lebih lanjut), kegagalan terapi yang tidak diketahui penyebabnya, perlu pemeriksaan laboratorium. Masalah lainnya misalnya: pasien tidak puas dengan terapi, kesadaran yang kurang mengenai kesehatan dan penyakit, keluhan yang tidak jelas(memerlukan klarifikasi lebih lanjut), kegagalan terapi yang tidak diketahui penyebabnya, perlu pemeriksaan laboratorium. E Komponen primer dari Drug Related Problems: a. Pasien mengalami keadaan yang tidak dikehendaki. Pasien mengalami keluhan medis, gejala, diagnose penyakit kerusakan, cacat atau sindrom dan dapat mengakibatkan gangguan psikologis, fisiologis, sosial, bahkan kondisi ekonomi. b. Ada hubungan antara keadaan yang tidak dikehendaki dengan terapi obat. Sifat hubungan ini tergantung akan kekhususan Drug Related Problems (DRPs). Hubungan yang biasanya terjadi antara keadaan yang tidak dikehendaki dengan terapi obat adalah kejadiaan itu akibat dari terapi obat atau kejadian itu membutuhkan terapi obat( Cipolle et al., 1998). Drug Related Problems (DRPs) terdiri dari DRPs actual dan DRPs potensial. DRPs actual adalah problem yang sedang terjadi berkaitan dengan terapi obat yang sedang diberikan pada pasien. DRPs potensial adalah problem yang diperkirakan akan terjadi yang berkaitan dengan terapi obat yang sedang digunakan oleh pasien (Yunita et al., 2004). F Kategori umum Drug Related Problems (DRPs) : a. Membutuhkan obat tambahan. Penyebabnya yaitu pasien membutuhkan obat tambahan misalnya untuk profil aksi atau pramedikasi, memiliki penyakit kronik yang memerlukan pengobatan kontinu, memerlukan terapi kombinasi untuk menghasilkan efek sinergis atau potensiasi dan atau ada kondisi kesehatan baru yang memerlukan terapi obat.
  • 10. 6 b. Menerima obat tanpa indikasi yang sesuai atau tidak perlu obat. Hal ini dapat terjadi sebagai berikut: menggunakan obat tanpa indikasi yang tepat, dapat membaik kondisinya dengan terapi non obat, minum beberapa obat padahal hanya satu terapi obat yang diindikasikan atau minum obat untuk mengobati efek samping. c. Menerima obat yang salah. Kasus yang mungkin terjadi adalah: obat tidak efektif, ketidaktepatan pemilihan obat, alergi, adanya resiko kontraindikasi, resisten terhadap obat yang diberikan, kombinasi obat yang tidak perlu dan atau obat bukan yang paling aman. d. Dosis terlalu besar. Beberapa penyebabnya adalah dosis salah, frekuensi tidak tepat, dan jangka waktu tidak tepat. e. Dosis terlalu kecil. Penyebabnya antara lain: dosis terlalu kecil untuk menghasilkan respon yang diinginkan, jangka waktu terlalu pendek, pemilihan obat, dosis, rute pemberian, dan sediaan yang tidak tepat. f. Pasien mengalami adverse drug reactions. Penyebab umum untuk kategori ini: pasien menerima obat yang tidak aman, pemakaian obat tidak tepat, interaksi dengan oba tlain, dosis dinaikkan atau diturunkan terlalu cepat sehingga menyebabkan adverse drug reaction dan atau pasien mengalami efek yang tak dikehendaki yang tidak diprediksi. g. Pasien mengalami kondisi keadaan yang tidak diinginkan akibat tidak minum obat secara benar (non compliance). Beberapa penyebabnya adalah: obat yang dibutuhkan tidak ada, pasien tidak mampu membeli, pasien tidak memahami instruksi, pasien memilih untuk tidak mau minum obat karena alas an pribadi dan atau pasien lupa minum obat (Cipolle et al., 1998). Identifikasi dan pemecahan masalah pada Drug Related Problems (DRPs) tergantung pada beberapa faktor. Faktor pertama adalah adanya semua data esensial dan farmasis bertugas menentukan data apa yang dibutuhkan (Cipolle et al., 1998).
  • 11. 7 G. Data yang penting mengenai pasien dapat digolongkan dalam tiga kategori : a. Karakter klinis dari penyakit atau kondisi pasien, meliputi: umur, seks, etnis, ras, sejarah sosial, status kehamilan, status kekebalan, fungsi ginjal, hati dan jantung, status nutrisi, serta harapan pasien. b. Obat lain yang dikonsumsi pasien, berkaitan dengan terapi obat pada saat ini dan masa lalu, alergi obat, profil toksisitas, adverse drug reaction, rute dan cara pemberian obat, dan persepsi mengenai pengobatannya. c. Penyakit, keluhan, gejala pasien meliputi masalah sakitnya pasien, keseriusan, prognosa, kerusakan, cacat, persepsi pasien mengenai proses penyakitnya. Data dapat diperoleh dari beberapa sumber misalnya pasien sendiri, orang yang merawat pasien, keluarga pasien, medical record, profil pasien dari farmasis, data laboratorium, dokter, perawat dan profesi kesehatan lainnya (Cipolle et al., 1998). Secara umum perhatian farmasis terhadap Drug Related Problems sebaiknya diprioritaskan pada pasien geriatri,pasien pediatri, ibu hamil dan menyusui, serta pasien yang mendapatkan obat dengan indeks terapi sempit(Yunita et al., 2004). Farmasis mempunyai tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mencegah dan memecahkan Drug Related Problems (DRPs), walaupun hal tersebut tidak selalu mudah dicapai. Faktor kepatuhan pasien ikut bertanggung jawab atas kesembuhannya. Sebab itu farmasis juga harus dapat melakukan konseling, edukasi dan informasi kepada pasien (Cipolle et al., 1998). Masalah terkait obat dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas kualitas hidup pasien serta berdampak juga terhadap ekonomi dan social pasien. Pharmaceutical Care Network Europe mendefinisikan masalah terkait obat (DRPs) adalah kejadian suatu kondisi terkait dengan terapi obat yang secara nyata atau potensial mengganggu hasil klinis kesehatan yang diinginkan (Pharmaceutical Care Network Europe., 2006).
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Cipolle R.J., Strand L.M. and Morley P.C., 2004, Pharmaceutical Care Practice The Clinician’s Guide, 2nd ed., McGraw-Hill Education, New York. Cipolle, R.J, Strand, L.M. & Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical Care Practice, hal : 75, 82-83, 96-101, 116, Mc Graw Hill Company, New York. European Directorate for the Quality of medicine an health care. 2012. Pharmaceutical care “police and Practice for a safer, more responsible and cost-effective health system. Franch. Rovers, J. P., et al., 2003, A Practical Guide to Pharmaceutical Care, American Pharmaceutical Association, Washington, D.C. Siregar, CJP., 2004, “Farmasi Klinik, Teori dan penerapan” Buku kedokteran EGC, Cetakan I, 2006 Yunita, N., Soerjono, S., Triana, L. 2004. Clasification For DrugRelated Problem. 245-303. Airlangga University Press. Surabaya.